Anda di halaman 1dari 27

BASIC SCIENCE

KELENJAR ADRENAL
Rahmanita Kamila - 1810211082 - Tutorial E-1
Table of Contents

01 02
Embriologi Anatomi
Embriologi kelenjar adrenal Here you could describe
(cortex dan medulla) the topic of the section

03 04
Histologi Fisiologi
Here you could describe Here you could describe
the topic of the section the topic of the section
Embriologi
Pada bulan ke Il pertumbuhan janin, terjadi perkembangan 2 cikal bakal
glandula adrenal yaitu :
• Corex Adrenal
Terbentuk dari mesoderm intermediet yang mempunyai lokasi di daerahnya
disebut Rigi Urogenitalis
Rigi Urogenitalis juga akan membentuk :
• Gonad dan sebagian Komponen Sistem Urinarius
• Medulla Adrenal
Berkembang dari sel Krista Neuralis yang bermigrasi dari pertumbuhan Neural
Tube (Tabung Saraf) >> berasal dari Neuro Ektodermal
Embriologi
Anatomi
• Kelenjar adrenal merupakan sepasang kelenjar yang berada di kutub ginjal
dextra et sinistra serta terbenam dalam jar. lemak dan kapsul jaringan ikat.
• Bagian yang sebelah kanan berbentuk pyramid menempel seperti topi.
Sedangkan yang sebelah kiri berbentuk seperti bulan sabit, menempel
pada bagian tengah ginjal mulai dari kutub atas sampai daerah hilus ginjal
kiri.
• Kelenjar adrenal pada manusia panjangnya 4-6 cm, lebar 1-2 cm, dan tebal
4-6 mm. Bersama-sama kelenjar adrenal mempunyai berat +- 8g, tetapi
berat dan ukurannya bervariasi bergantung umur dan keadaan fisiologi
perorangan.
• Kapsul fibrosa mengelilingi kelenjar adrenal
• Bagian korteks adrenal bagian paling tebal 90% dari berat kelenjar adrenal
• Bagian medulla 10% dari berat kelenjar adrenal
Anatomi
Anatomi
Vaskularisasi Adrenal:
• A.Suprarenalis Superior >>
cabang A. Frenica inferior
• A. Suprarenalis Media >>
cabang Aorta abdominalis
• A.Suprarenalis Inferior >>
Cabang A.renalis
• Pembuluh balik : dari
kapiler Korteks dan
medula menuju
V.medularis lalu ke
V.adrenalis/suprarenalis.
Histologi
• Kelenjar adrenal dibungkus oleh simpai jaringan ikat yg
mengandung banyak jaringan adipose. Jaringan ikatnya
masuk ke dalam parenkim kelenjar sebagai septa, bersama
dengan pembuluh darah dan saraf.
• Parenkima kelenjar terbagi atas dua daerah yang berbeda
secara histologis dan fungsional, yaitu:
1. bagian luar yang berwarna kekuningan, mencakup sekitar 80%
sampai 90% organ, disebut korteks suprarenal, dan
2. bagian dalam yang kecil dan tampak gelap disebut medula
suprarenal.
Histologi
1. Korteks suprarenal berasal dari (embrionik) lapisan
mesoderm, dan menghasilkan sekelompok hormon yang
disebut kortikosteroid yang disintesis dari kolesterol.
Sekresi hormon tersebut (antara lain kortisol dan
kortikosteron) diatur oleh ACTH.
2. Medula suprarenal berasal dari krista neural, dan
secara fungsional berkaitan dengan dan diatur oleh
sistem saraf simpatis; medula adrenal menghasilkan
neurohormon epinefrin dan norepinefrin.
Histologi
Histologi
Korteks Adrenal
1. Zona glomerulosa
• 13 % volume kelenjar
• Sel kolumnar tersusun berkelompok
• Stimulasi angiotensin II & ACTH →
homon mineralokortikoid (Aldosteron
& deoksikortikosteron)
• Mineralokortikoid: homeostasis cairan
& elektrolit
Histologi
Korteks Adrenal
2. Zona fasikulata
• 80 % volume kelenjar
• Sel tersusun radier
• Sel mengandung lemak dalam vakuola
(Spongiosit)
• Stimulsi ACTH → hormon glukokortikoid
(kortisol & kortikosteron)
• Glukokortikoid: metabolisme KH, lemak, protein
3. Zona Retikularis
• 7 % volume kelenjar
• Sel asidofil saling beranastomosis, pigmen
lipofuschin
• Stimulasi ACTH → hormon androgen
(dehidroepiandrosteron & androstendion) &
glukokortikoid
Histologi
Medula Adrenal
1. Sel kromafin
• Modifikasi neuron postganglion yang
berfungsi sekretori
• Granula + garam kromafin : coklat
tua
• Produksi katekolamin (epinefrin &
norepinefrin), enkefalin
2. Sel ganglion simpatetik
Hormon yang diproduksi Korteks Fisiologi
Adrenal beserta fungsinya

MINERALOKORTIKOID
• Efek diginjal Aldosteron dan steroid lain dengan aktivitas
mineralokortikoid meningkatkan reabsorsi Na+ dari urine, keringat, air
liur, dan isi kolon.
• Mineralokortikoid menyebabkan retensi Na+ di CES > volume CES
meningkat Aldosteron → pertukaran Na* dengan K+ dan H+ di
tubulus ginjal >diuresis dan meningkatkan keasaman urin End TR Rec
Hormon yang diproduksi kelenjar Fisiologi
adrenal beserta fungsinya
Hormon yang diproduksi Korteks Fisiologi
adrenal beserta fungsinya
EFEK FISIOLOGIK GLUKOKORTIKOID (terutama Kortisol)
1. Efek pada Metabolisme Intermedier
Glukokotikoid memiliki efek anti-insulin di jaringan perifer dan menyebabkan
diabetes memburuk.
2. Efek Permisif
Kerja permisif adalah efek dimana glukokortikoid harus ada agar reaksi
metabolik berlangsung , walaupun glukokortikoid tidak menimbulkan reaksi.
Efeknya terjadi pada glukagon dan katekolamin ,yaitu dengan menghasilkan
respon peningkatan tekanan darah dan bronkodilatasi.
Hormon yang diproduksi kelenjar Fisiologi
adrenal beserta fungsinya
3. Efek pada Sekresi ACTH
Glukokortikoid menghambat sekresi ACTH.
4. Efek lain
Glukokortikoid dosis besar menghambat pertumbuhan, menurunkan sekresi
hormon pertumbuhan , menginduksi PNMT, dan menurunkan sekresi TSH.
5. Efek anti-inflamasi dam Antialergi
Glokokortikoid Menghambat respon jaringan terhadap cidera dan Menekan
manifestasi penyakit alergi yang disebabkan oleh pelepasan histamin dari
jaringan
Hormon yang diproduksi kelenjar Fisiologi
adrenal beserta fungsinya
• Zona retikularis, lapisan terdalam dari korteks yang menyekresikan adrogen
adrenal DHEA (Dehidroepiandrosteron) dan adrostenedion. Di testis dia akan
menjadi testosteron
• Fungsi :
• Perantara metabolisme dalam biosintesis androgen dan estrogen steroid seks.
• Mengikat ke area permukaan nuklir dan sel reseptor, dan bertindak sebagai
neurosteroid.
• Membantu orang dengan depresi, obesitas, lupus, dan insufisiensi adrenal.
• Mengencangkan kulit pada orang tua.
• Membantu mengobati osteoporosis, atrofi vagina, disfungsi ereksi, dan beberapa
kondisi psikologis.
• Meningkatkan kekebalan tubuh, fungsi kognitif, dan kekuatan otot pada masa
penuaan.
HPA Axis Fisiologi
Fisiologi
Sekresi Hormon Korteks Adrenal
Hormon Medula Adrenal Fisiologi
• Hormon Medula Adrenal Medula adrenal >> suatu modifikasi dari
sistem saraf simpatis.
• Terdiri dari neuron simpatis pasca ganglion modifikasi yang disebut sel
kromafin.
• Jika distimulasi oleh serat praganglion, sel kromafin mengeluarkan
bahan transmiter kimiawi langsung ke PD sehingga dianggap sebagai
hormon bukan neurotransmiter.
Hormon Medula Adrenal Fisiologi
• medula adrenal mengeluarkan norepinefrin (20%), tetapi produk sekresi
utramanya adalah epinefirn (80%).
• Baik epinefrin maupun norepinefrin termasuk dalam golongan katekolamin,
yang berasal dari asam amino tirosin.
• Epinefrin dan norepinefrin disintesis hampir seluruhnya di dalam sitosol sel
sekretorik medula adrenal.
• Setelah diproduksi,katekolamin ini disimpan dalam granula kromafin yang
akan di eksositosis jika mendapat stimulus.
Hormon Medula Adrenal Fisiologi
• Reseptor epinefrin dan norepinefrin >> Reseptor adrenergik (alfa dan beta)
• keduanya mempengaruhi reseptor alfa1,2 dan beta 1
• Beta2 eksklusif epinefrin : bronkodilatasi dan penguraian glukogen

• Efek S
Thank you
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai