Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 9 :

1. Risha Kurnia D.H (16312241039)


2. Mukti Syarifah (16312241040)
3. Vita Kumala D. (16312241041)
4. Muhamad Arif N.R (16312241042)

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA

Tujuan:

1. Mengidentfikasi letak kelenjar endokrin dalam tubuh


2. Menjelaskan fungsi masing masing hormone yang dihasilkan kelenjar endokrin
3. Menganalisis cara kerja hormone dalam regulasi tubuh
4. Mengidentiikasi nutrient yang berperan untuk system hormon

1. Perhatikan gambar berikut:

a. Letak kelenjar endokrin dan jenis hormon


yan disekresikan
1. Testis
2. Ginjal
3. Kelenjar paratiroid
4. Kelenjar hipofisis
5. Kelenjar pineal
6. Hipotalamus
7. Kelenjar tiroid
8. Kelenjar timus
9. Kelenjar adrenal
10. Kelenjar pancreas
11. Ovarium

Berdasarkan gambar tersebut:


a. Analisislah letak kelenjar endokrin dan jenis hormon yan disekresikan!
b. Jelaskan fungsi hormon yang dihasilkan oleh masing masing kelenjar endokrin
1. Testis
Testis menghasilkan hormone testosteron. Testosteron mengatur
perkembangan dan fungsi organ seks primer dan sekunder karakteristik laki-laki
pada laki-laki, seperti memperdalam nada suara dan bulu tubuh.
2. Ginjal
Fungsi utama ginjal yaitu untuk menyaring darah.
3. Kelenjar paratiroid
Kelenjar yang satu ini tepat berada di belakang tiroid atau terkadang berada
di mediastinum, mengatur metabilisme fosfor, dan mengatur kadar kalsium darah.
4. Kelenjar hipofisis

Hipofisis memegang peranan yang sangat penting dalam hal koordinasi


tubuh secara kimia. Kelenjar hipofisis ini terdiri dari tiga buah lobus (anterior,
intermediet dan juga posterior). Sekresi dari hipofisis ini akan mengatur berbagai
kegiatan dari kelenjar-kelenjar endokrin lain sehingga sering disebut sebagai
master of gland.

5. Kelenjar pineal
Kelenjar pineal bertanggung jawab untuk memproduksi hormon yang
terlibat dalam pengaturan ritme biologis, terutama irama sirkadian.

6. Hipotalamus
Kelenjar hipotalamus ini dapat menghasilkan hormone neurohormon atau
hormone pelepas. Fungsi dari neurohormon adalah untuk merangsang hipofisis
untuk mengeluarkan hormone dan juga dapat bekerja sebagai sebuah penghambat.
7. Kelenjar tiroid
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan
system saraf.
8. Kelenjar timus
Kelenjar timus memiliki tugas penting dalam kerja sistem kekebalan tubuh
kita, yaitu mengolah sel-sel darah putih yang diproduksi di sumsum tulang dan
mengubahnya menjadi sel limfosit-T.
9. Kelenjar adrenal
Kelenjar ini terdapat di atas ginjal yang memiliki 2 bagian yaitu medulla
dan korteks. Bagian korteks dari kelenjar adrenalin ini menghasilkan hormone
glukokortikoid yang akan membantu dalam proses mengolah lemak dan juga
protein yang diubah menjadi glukosa. Kemudian, bagian medulla ini akan
menghasilkan hormone adrenalin yang akan meningkatkan daya kerja dari jantung.
10. Kelenjar pankreas
Di dalam kelenjar ini terdapat banyak sel atau pulau langerhaus yang akan
menghasilkan hormin insulin. Hormin insulin ini akan mengatur kadar glukosa
yang ada dalam darah.
11. Ovarium
Ovarium menghasilkan hormone progesterone dan estrogen. Fungsi
estrogen untuk mempengaruhi perkembangan dari organ repsoduksi, pematangan
sel telur, pelepasan sel telur, dan menstruasi. Sedangkan hormone progesterone
berfungsi untuk mengatur kondisi lapisan dalam (endometrium) rahim.

2. Perhatikan gambar berikut ini:


Berdasarkan gambar tersebut:
a. Bagaimana cara kerja hormon?
Menurut gambar 1, cara kerja hormon :
1. Molekul hormon melewati membran plasma
2. Hormon bergerak melalui sitosol
3. Hormon melewati amplop nuklir dan mengikat reseptor di nukleus
4. Reseptor aktif adalah faktor transkripsi yang mengikat dan mengaktifkan (atau
repesses) gen tertentu
5. Protein spesifik disintesis
6. Protein mengubah aktivitas sel

Menurut gambar 2, cara kerja hormon :

1. Peptida hormon (utusan pertama) mengikat reseptor terkait protein G dalam


membran plasma sel target. Protein G diaktifkan dan mengaktifkan enzim
adenylyl cyclase.
2. Adenylyl cyclase mengubah ATP menjadi cAMP (messenger kedua)
3. cAMP menyampaikan sinyal, mengaktifkan protein kinase atau beberapa protein
lain yang mengarah ke respon. beberapa aktivitas sel diubah.

Mekanisme kerja hormone secara umum :

1. Agar hormon dapat melakukan aktivitasnya didalam sel, maka sel harus
mempunyai reseptor untuk hormon dimaksud .
2. Reseptor mengikat hormon , berakibat respon biologik .
3. Reseptor hanya ditemukan di jaringan target untuk hormon tersebut .
4. Reseptor sangat spesifik , hanya mengikat hormon pasangannya , bukan lainnya
5. Reseptor mempunyai afinitas kuat untuk hormon pasangannya (hanya dengan
kadar rendah sekalipun hormon dapat diikatnya)

Hormon Adalah zat kimia yang disintesis pada sel-sel khusus yang ditranspor ke
sel sasaran. Berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan tubuh dengan dua
cara:

1. Mengatur aktifitas protein yang sudah ada di dalam sel saat hormon bekerja

2.Mengatur sintesis atau degradasi protein.

Hasil dari kedua cara tersebut adalah terjadinya perubahan kapasitas enzimatik sel.
Pada cara (1) perubahannya berlangsung cepat, sedangkan pada cara (2) terjadi
perubahan yang berjalan lambat(jam/hari).Reseptor pada sel sasaran dapat dibagi 2
golongan:

Reseptor pada permukaan sel: terutama untuk hormon polipeptida dan katekolamin

Reseptor di dalam sel: terutama untuk steroid dan tiroksin.

MEKANISME KERJA HORMON

1. Hormon yang berikatan dengan reseptor intrasel

Hormon steroid kel. adrenal bag. korteks setelah terbentuk komplek hormon-
reseptor, kemudian terjadi proses aktifasi sehingga komplek ini dapat berikatan
dengan tempat spesifik di DNA dan mempengaruhi transkripsi gen secara selektif
serta produksimRNA sehingga terjadi pengaruh secara umum terhadap metabolisme
sel. Hormon steroid dari kel. adrenal disintesis dari kolesterol plasma darah dan
sebagian kecil dari asetil-KoA melalui mevalonat dan squalene.

2. Efek metabolik

Metabolisme perantara

a. Glukoneogenesis

Hormon ini menambah produksi glukosa hati melalui:

Meningkatkan glukoneogenesis. Efek katabolik di jaringan perifer, otot, jaringan


lemak Hormon ini juga menghambat uptake dan penggunaan glukosa oleh jaringan
ekstra-hepatik, sehingga kadar glukosa darah naik. Dalam keadaan normal, efek ini
dilawan oleh insulin, sehingga kadar glukosa darah menjadi normal kembali. Efek
peningkatan glukoneogenesis hormon steroid dari adrenal adalah melalui peningkatan
aktifitas enzim yang mengkatalisis pemecahan asam amino pada tingkat transkripsi
gen yang bersangkutan.

b. Sintesis glikogen

Cadangan gikogen yang disimpan bertambah melalui pengaktifan enzim glikogen


sintase dan fosfatase.

c. Metabolisme lipid

Terjadi peningkatan lipolisis pada anggota badan dan lipogenesis di daerah wajah
dan tubuh. Terjadi gejala “Moon face”.Mekanisme kerja yang jelas belum diketahui.

Hormon ini juga memperkuat efek lipolitik dari kotekolamin dan growth hormone.

d. Efek anabolik

Melalui perangsangan produk gen spesifik sehingga terjadi peningkatan sintesis


protein tertentu.

Sistem kekebalan

a. Respon imun

Hormon ini merusak limfosit dan menyebabkan involusi kelenjar limfoid.

b. Respon anti radang

Mengurangi jumlah limfosit, monosit dan eosinofil dalam sirkulasi. Menghambat


akumulasi lekosit di tempat peradangan, sehingga pelepasan zat peradangan, kinin,
histamin berkurang. Menghambat proliferasi fibroblas, sehingga produksi kolagen
dan fibronektin berkurang.

Akibat dari efek tersebut adalah:

1. Kerentanan terhadap infeksi bertambah

2. Luka lama sembuh

3. Respon/reaksi radang yang khas berkurang

Efek terhadap sistem lain

a. Kardiovaskular
Memelihara cardiac output dan tekanan darah yang normal melalui efeksinergis
dengan katekolamin

b. Metabolisme cairan dan elektrolit

Yaitu menambah retensi Na dan ekskresi kalium melalui aktifitas


mineralokortikoid dari molekul hormon ini

c. Metabolisme kalsium

Hormon ini mengurangi penyerapan kalsium di usus secara tidak langsung yaitu
dengan menghambat pembentukan kalsitriol (vit D3). Kalsitriol merangsang serapan
Ca dan fosfat di usus. Hormon ini juga menghambat reabsorsi Ca di ginjal dan
pergerakan Ca ke dalam sel.

d. Perkembangan jaringan otot dan tulang

Hormon ini memobilisasi asam amino untuk glukoneogenesis, sehingga terjadi


atrofi otot pada kadar yang berlebihan. Akibat produksi kolagen yang berkurang dan
efek sinergis dengan hormon paratiroid, maka terjadi osteoporosis pada kadar yang
tinggi.

Mekanisme Kerja Hormon

Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar sel agar


dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksterna dan
interna yang selalu berubah.

Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu.
Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu
jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai
fungsi Endokrin.

Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau Langerhans Pankreas yang akan
dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar. Sekarang diakui
hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui
sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin, digambarkan oleh kerja
Steroid seks dalam ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel pulau
Langerhans.Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut sebagai
fungsi Autokrin. Secara khusus kerja autokrin pada sel kanker yang mensintesis
berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk merangsang
pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara keseluruhan.
3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jelaskan regulasi untuk mencapai homeostasis jumlah kalsium dalam darah dan kadar
glukosa dalam darah!

4. Mengapa jika seseorang kekuragan Iod akan mempengaruhi kesehatan? Jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai