Tujuan:
5. Kelenjar pineal
Kelenjar pineal bertanggung jawab untuk memproduksi hormon yang
terlibat dalam pengaturan ritme biologis, terutama irama sirkadian.
6. Hipotalamus
Kelenjar hipotalamus ini dapat menghasilkan hormone neurohormon atau
hormone pelepas. Fungsi dari neurohormon adalah untuk merangsang hipofisis
untuk mengeluarkan hormone dan juga dapat bekerja sebagai sebuah penghambat.
7. Kelenjar tiroid
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan
system saraf.
8. Kelenjar timus
Kelenjar timus memiliki tugas penting dalam kerja sistem kekebalan tubuh
kita, yaitu mengolah sel-sel darah putih yang diproduksi di sumsum tulang dan
mengubahnya menjadi sel limfosit-T.
9. Kelenjar adrenal
Kelenjar ini terdapat di atas ginjal yang memiliki 2 bagian yaitu medulla
dan korteks. Bagian korteks dari kelenjar adrenalin ini menghasilkan hormone
glukokortikoid yang akan membantu dalam proses mengolah lemak dan juga
protein yang diubah menjadi glukosa. Kemudian, bagian medulla ini akan
menghasilkan hormone adrenalin yang akan meningkatkan daya kerja dari jantung.
10. Kelenjar pankreas
Di dalam kelenjar ini terdapat banyak sel atau pulau langerhaus yang akan
menghasilkan hormin insulin. Hormin insulin ini akan mengatur kadar glukosa
yang ada dalam darah.
11. Ovarium
Ovarium menghasilkan hormone progesterone dan estrogen. Fungsi
estrogen untuk mempengaruhi perkembangan dari organ repsoduksi, pematangan
sel telur, pelepasan sel telur, dan menstruasi. Sedangkan hormone progesterone
berfungsi untuk mengatur kondisi lapisan dalam (endometrium) rahim.
1. Agar hormon dapat melakukan aktivitasnya didalam sel, maka sel harus
mempunyai reseptor untuk hormon dimaksud .
2. Reseptor mengikat hormon , berakibat respon biologik .
3. Reseptor hanya ditemukan di jaringan target untuk hormon tersebut .
4. Reseptor sangat spesifik , hanya mengikat hormon pasangannya , bukan lainnya
5. Reseptor mempunyai afinitas kuat untuk hormon pasangannya (hanya dengan
kadar rendah sekalipun hormon dapat diikatnya)
Hormon Adalah zat kimia yang disintesis pada sel-sel khusus yang ditranspor ke
sel sasaran. Berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan tubuh dengan dua
cara:
1. Mengatur aktifitas protein yang sudah ada di dalam sel saat hormon bekerja
Hasil dari kedua cara tersebut adalah terjadinya perubahan kapasitas enzimatik sel.
Pada cara (1) perubahannya berlangsung cepat, sedangkan pada cara (2) terjadi
perubahan yang berjalan lambat(jam/hari).Reseptor pada sel sasaran dapat dibagi 2
golongan:
Reseptor pada permukaan sel: terutama untuk hormon polipeptida dan katekolamin
Hormon steroid kel. adrenal bag. korteks setelah terbentuk komplek hormon-
reseptor, kemudian terjadi proses aktifasi sehingga komplek ini dapat berikatan
dengan tempat spesifik di DNA dan mempengaruhi transkripsi gen secara selektif
serta produksimRNA sehingga terjadi pengaruh secara umum terhadap metabolisme
sel. Hormon steroid dari kel. adrenal disintesis dari kolesterol plasma darah dan
sebagian kecil dari asetil-KoA melalui mevalonat dan squalene.
2. Efek metabolik
Metabolisme perantara
a. Glukoneogenesis
b. Sintesis glikogen
c. Metabolisme lipid
Terjadi peningkatan lipolisis pada anggota badan dan lipogenesis di daerah wajah
dan tubuh. Terjadi gejala “Moon face”.Mekanisme kerja yang jelas belum diketahui.
Hormon ini juga memperkuat efek lipolitik dari kotekolamin dan growth hormone.
d. Efek anabolik
Sistem kekebalan
a. Respon imun
a. Kardiovaskular
Memelihara cardiac output dan tekanan darah yang normal melalui efeksinergis
dengan katekolamin
c. Metabolisme kalsium
Hormon ini mengurangi penyerapan kalsium di usus secara tidak langsung yaitu
dengan menghambat pembentukan kalsitriol (vit D3). Kalsitriol merangsang serapan
Ca dan fosfat di usus. Hormon ini juga menghambat reabsorsi Ca di ginjal dan
pergerakan Ca ke dalam sel.
Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu.
Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu
jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai
fungsi Endokrin.
Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau Langerhans Pankreas yang akan
dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar. Sekarang diakui
hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui
sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin, digambarkan oleh kerja
Steroid seks dalam ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel pulau
Langerhans.Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut sebagai
fungsi Autokrin. Secara khusus kerja autokrin pada sel kanker yang mensintesis
berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk merangsang
pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara keseluruhan.
3. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jelaskan regulasi untuk mencapai homeostasis jumlah kalsium dalam darah dan kadar
glukosa dalam darah!