Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Dalam pratikum kali ini kami mengangkat sebuah judul yaitu mengenai “Pembuatan
Motor Listrik Sederhana”. Praktikum ini dilakukan pada hari Rabu, 27 Februari 2019 di
Laboratorium IPA, FMIPA, UNY.
Dari hasil praktikum didapatkan data pada tegangan yang kecil kecepatan putaran
kumparan juga pelan dan percikan api yang dihasilkan oleh gesekan antar rotor dan stator
juga sedikit. Pada saat arus listrik yang mengalir dalam penghantar diperbesar, ternyata
kecepatan putarannya semakin cepat. Hal ini berarti semakin besar arus listrik yang
digunakan semakin besar medan magnetik yang dihasilkan.
Pada dasarnya motor listrik mempunyai dua bagian utama yaitu stator dan rotor.
Stator adalah bagian motor listrik yang tidak bergerak. Sedangkan rotor adalah bagian motor
yang bergerak. Dalam percobaan ini yang berfungsi sebagai rotor adalah gulungan/ kumparan
kawat tembaga. Dan yang berfungsi sebagai stator adalah magnet yang berada dibawah
kumparan tersebut. Dari percobaan ini saat kumparan teraliri arus listrik akan menghasilkan
gaya yaitu gaya Lorentz, gaya Lorentz yang dihasilkan mempunyai arah, berdasarkan kaidah
tangan kanan gaya Lorentz akan melewati kumparan, yang dimana dibawah kumparan
tersebut terdapat medan magnet. Gaya Lorentz yang ada akan terpotong dengan medan
magnet yang ada dibawah kumparan. Sehingga menyebabkan kumparan tersebut berputar.
Saat kumparan dialiri arus listrik, kumparan tersebut juga akan menghasilkan medan
magnet. kemudian, magnet diletakkan di dekat kumparan yang dialiri arus listrik sehingga
terjadi perbedaan gaya antara kumparan dan magnet yang menyebabkan munculnya gaya
lorentz.
Kumparan kawat berinti besi yang dialiri listrik dapat menarik besi dan baja. Hal ini
menunjukkan bahwa kumparan kawat berarus listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Medan magnet juga dapat ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri listrik.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut terbukti bahwa arus listrik yang mengaliri dalam kawat
penghantar ini menghasilkan medan magnetik, atau disekitar kawat berarus listrik terdapat
medan magnetik.
Adapun faktor yang mempengaruhi gerakan rotor (putaran kumparan kawat tembaga),
antara lain adalah sebagai berikut.
1. Kuat arus listrik
Kuat arus listrik mempengaruhi, karena menurut kelompok kami, semakin
kuat arus yg diberikan maka akan membuat kumparan yang ada semakin berat untuk
berputar.
2. Keseimbangan kumparan
Keseimbangan kumparan berpengaruh, karena jika salah satu bagian
kumparan berat sebagian, maka akan membuat kumparan tersebut sulit berputar,
dikarenakan beban yang ada tidak seimbang antar kumparan.
3. Jumlah tegangan
Jumlah tegangan berpengaruh, karena semakin tinggi tegangan yang diberikan
akan membuat kumparan berputar semakin cepat.
4. Kuat medan magnet
Kuat medan magnet berpengaruh karena medan magnet berfungsi untuk
memotong gaya Lorentz yang melewati kumparan tersebut, yang merupakan syarat
agar kumparan berputar. Sehingga kuat medan magnet sangat berpengaruh. Semakin
kuat medan magnetnya maka akan semakin mudah kumparan tersebut untuk berputar
5. Jumlah kumparan.
Jumlah kumparan berpengaruh karena kumparan ini berfungsi sebagai
penghantar gaya Lorentz yang ada.
6. Bentuk kumparan
Bentuk kumparan berpengaruh agar gaya Lorentz yang dihantarkan lebih
teratur. Sehingga disaat gaya Lorentz ini dipotong oleh medan magnet yang ada, dapat
berputar dengan lebih lancar.
7. Jenis kawat/tembaga
Jenis kawat yang dipakai sangat berpengaruh. Baik dalam membuat
kumparan, penyangga, maupun sebagai alat penghantar arus listrik dari baterai ke
rangkaian motor listrik. Hal ini berpengaruh karena spesifikasi dari berbagai kawat
yang ada tidak selalu cocok dengan spesifikasi dari motor listrik yang akan kita
buat.
8. Hambatan yang melalui/berada pada rangkaian.
Hambatan sangat berpengaruh, karena semakin besar hambatan yang ada tentu
semakin sulit bagi motor listrik untuk berputar.

Anda mungkin juga menyukai