Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

SEMESTER GANJIL 2023/2024

“PERCOBAAN INDUKSI ELEKTROMAGNET”

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah fisika dasar II

Disusun oleh :

1. EKA NIRWANA NIM : 2211039

2. DEVI RAMUNA NIM : 2211076

3. FADILLA AZZAHRA NIM : 2211072

4. NELLA OKTAVIANA R NIM : 2211073

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BATAM
2023
BAB I

DASAR TEORI

Praktikum Induksi Elektromagnetik adalah eksperimen yang dirancang untuk mengamati


fenomena induksi elektromagnetik yang ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1831.
Induksi elektromagnetik adalah fenomena di mana medan magnet bervariasi atau bergerak
serupa.Kontras antara medan magnet dan konduktor listrik menginduksi arus ke mengalir
melalui kawat. Fenomena ini menjadi dasar utama pembangkitan listrik dan memiliki berbagai
aplikasi dalam teknologi modern, seperti generator, motor listrik, dan trafo.

Elektromagnet adalah suatu magnet yang dihasilkan oleh aliran arus listrik melalui kumparan
kawat. Ketika arus mengalir melalui kawat, medan magnet terbentuk di sekitar kawat dan
menyebabkan kawat tersebut berperilaku seperti magnet. Keuntungan elektromagnet adalah
dapat dikendalikan melalui besaran arus listrik yang mengalir di dalam kawat, sehingga
aplikasinya sangat luas dalam perangkat dan sistem elektromekanik. Elektromagnet digunakan
dalam berbagai aplikasi, seperti pengangkat beban, relay listrik, dan motor listrik. (Halliday, D.,
Resnick, R., Walker, J., 2014)

Induksi elektromagnetik adalah suatu fenomena di mana perubahan medan magnet atau
pergerakan relatif antara medan magnet dan kawat listrik menghasilkan arus listrik yang
mengalir dalam kawat tersebut. Michael Faraday menemukan bahwa ketika medan magnet
berubah atau bergerak relatif terhadap kawat yang terhubung ke suatu rangkaian, terjadi
perubahan fluks magnetik yang melintasi kawat. Perubahan fluks magnetik ini menginduksi gaya
elektromotif (EMF) dalam kawat yang menyebabkan arus listrik mengalir dalam rangkaian
tersebut. (Serway, R.A., Jewett, J.W., 2017)

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip induksi elektromagnetik dan
mengamati bagaimana perubahan medan magnet yang melintasi kawat dapat menghasilkan arus
listrik. Selain itu, praktikum ini juga bertujuan untuk mengamati hubungan antara perubahan
fluks magnetik dengan arus listrik yang dihasilkan serta memahami pengaruh arah gerakan
magnet pada arah arus yang diinduksi. Praktikum ini memberikan wawasan tentang aplikasi
penting dari fenomena induksi elektromagnetik dalam dunia teknologi dan memberikan
kesempatan bagi mahasiswa untuk mengamati secara langsung prinsip kerja dari generator
listrik. (Tipler, P.A., 2017)

Pada praktikum ini, kami membuat simulasi dari sebuah website dan mengamati fenomena
induksi elektromagnet dengan menggunakan kumparan kawat yang terhubung ke sebuah lampu.
Ketika medan magnet di dekat kumparan berubah atau bergerak, terjadi perubahan fluks
magnetik yang melintasi kawat dan menginduksi arus listrik dalam kawat tersebut. Arus listrik
ini kemudian mengalir melalui lampu dan menyebabkannya menyala.

Hukum Faraday

Hukum Faraday, juga dikenal sebagai Hukum Induksi Faraday, adalah sebuah prinsip dalam
fisika yang diusulkan oleh Michael Faraday pada tahun 1831. Hukum ini merupakan dasar dari
fenomena induksi elektromagnetik, yang menjelaskan bagaimana perubahan medan magnet atau
pergerakan relatif antara medan magnet dan kawat listrik menghasilkan arus listrik dalam kawat
tersebut.

Hukum Induksi Faraday menyatakan bahwa besarnya gaya elektromotif (EMF) yang diinduksi
dalam suatu kawat sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang melintasinya. Secara
matematis, hukum ini dapat dinyatakan sebagai EMF = -dΦ/dt, di mana EMF adalah gaya
elektromotif yang diinduksi, dΦ adalah perubahan fluks magnetik, dan dt adalah perubahan
waktu." (Purcell, E.M., 2013)

Hukum Faraday menyatakan bahwa besarnya gaya elektromotif (EMF) yang diinduksi di
sepanjang suatu rangkaian listrik sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang
melintasinya. EMF yang diinduksi dalam rangkaian ini menyebabkan arus listrik mengalir dalam
rangkaian tersebut.

Fluks magnetik (Φ) adalah jumlah garis-garis gaya magnetik yang melintasi suatu daerah
tertentu. Perubahan fluks magnetik (dΦ) terjadi ketika medan magnet berubah atau medan
magnet bergerak relatif terhadap kawat. Ketika terjadi perubahan fluks magnetik (dΦ/dt), di
mana dt adalah perubahan waktu, maka akan terinduksi gaya EMF dalam rangkaian.

Secara matematis, Hukum Induksi Faraday dapat dirumuskan sebagai berikut:

EMF = -dΦ/dt

Di mana:

EMF adalah gaya elektromotif yang diinduksi dalam rangkaian (dinyatakan dalam volt), dΦ
adalah perubahan fluks magnetik yang melintasinya (dinyatakan dalam weber), dt adalah
perubahan waktu (dinyatakan dalam detik).

Hukum Faraday menjadi dasar dari berbagai aplikasi penting dalam dunia teknologi dan ilmu
pengetahuan, termasuk pembangkit listrik, motor listrik, transformer, generator, dan berbagai
perangkat elektronika. Hukum ini mengungkapkan keterkaitan antara medan magnet, arus listrik,
dan perubahan waktu, dan telah menjadi salah satu hukum fundamental dalam bidang fisika dan
elektromagnetisme.
BAB II.

TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mempelajari watak kumparan jika dialiri listrik searah (DC)

2. Mempelajari watak kumparan jika dialiri listrik bolak-balik (AC)

3. Menentukan resistansi kumparan dengan Wheatstone bridge

4. Menentukan induktansi diri suatu kumparan

5. Menentukan reaktansi induktif dari sebuah kumparan

ALAT DAN BAHAN

1. Kumparan
2. Magnet
3. Lampu
4. Voltmeter
BAB III

LANGKAH KERJA

Kami melakukan percobaan dari link berikut :

https://phet.colorado.edu/sims/html/faradays-law/latest/faradays-law_all.html?locale=in
BAB IV

PEMBAHASAN

Pertanyaan:

1. Jelaskan penyebab lampu bisa menyala!

2. Jelaskan kondisi lampu dan voltmeter saat megnet utara digerakkan masuk dan keluar dari
kawat , lakukan juga untuk kutub selatan

3. Jelaskan kondisi nyala lampu (paling terang dan gelap).

4. Kaitkan secara teoritis

Jawaban :

1. Lampu bias menyala karena adanya prinsip induksi elektromagnetik yang digunakan
untuk mengubah energi kinetic menjadi energy listrik, ketika medan magent berubah
melintasi kawat penghantar , energy mekanik dari gerkan magnetic diubah menjadi
energy listrik yang mengalir melaluli kawat tersebut. Hasilnya lapu yang terhubung
kawat akan menyala karena arus listrik yang mengalir melalui lampu tersebut.

2. Saat magnet utara mendekati kawat, terjadi perubahan fluks magnetik positif di dalam
kawat. Hal ini menyebabkan arus listrik mengalir searah jarum jam dalam kawat, yang
kemudian mengalir melalui lampu. Voltmeter akan menunjukkan tegangan positif karena
ada perbedaan potensial antara ujung-ujung kawat.

Saat magnet utara ditarik keluar dari kawat, terjadi perubahan fluks magnetik negatif di
dalam kawat. Ini menyebabkan arus listrik mengalir berlawanan arah jarum jam dalam
kawat. Voltmeter akan menunjukkan tegangan negatif karena perbedaan potensial yang
berlawanan.
Proses yang sama terjadi ketika magnet kutub selatan digerakkan masuk dan keluar dari
kawat, tetapi arah arus listrik dan tanda tegangan pada voltmeter akan berlawanan dengan
situasi ketika magnet utara digerakkan.

3. Kondisi nyala lampu paling terang terjadi ketika ada perubahan fluks magnetik yang
cepat dan besar melintasi kawat. Ini dapat terjadi ketika magnet bergerak dengan cepat
atau ketika medan magnet yang diterapkan berubah dengan cepat. Perubahan cepat dalam
fluks magnetik menghasilkan arus listrik yang kuat, yang menyebabkan lampu menyala
terang

Kondisi nyala lampu paling gelap terjadi ketika tidak ada perubahan fluks magnetik yang
melintasi kawat atau jika medan magnet tetap stabil dan tidak berubah. Tanpa perubahan
dalam fluks magnetik, tidak ada induksi arus listrik dalam kawat, dan lampu akan tetap
mati.

4. Secara teoritis, Fenomena ini dapat dijelaskan secara teoritis dengan hukum induksi
faraday. Hukum ini menyatakan bahwa besarnya gaya elektromotif (EMF) yang di
induksi sepanjang suatu rangkain adalah sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik
yang melintasinya. Dalam kasus ini, perubahan fluks magnetik yang melintasi kawat
menghasilkan EMF yang menyebar arus listrik mengalir melalui lampu.

Secara matematis, hukum faraday dapat dirumuskan sebagai EMF=-d𝝫/dt, dimana EMF
adalah gaya elektromotif yang diinduksi, d𝝫 adalah perubahan waktu. Ketika terjadi
perubahan fluks magnetik, EMF yang dihasilkan arus listrik menyebabkan lampu
menyala.
BAB V
KESIMPULAN

1. Hubungan antara jumlah lilitan dan beda potensial untuk kutub utara dan arah masuk
semakin banyak jumlah lilitan maka semakin kecil pula beda potensial dan berbanding
terbalik untuk kutub selatan.

2. Hubungan antara jumlah lilitan dan kuat arus untuk kutub utara dan arah masuk adalah
semakin banyak jumlah lilitan maka semakin besar pula beda potensial dan berbanding
terbalik untuk kutub selatan.

3. Baik kuat arus maupun beda potensial untuk arah keluar berbanding terblik dengan arah
masuk.

Anda mungkin juga menyukai