TEKNIK INFORMATIKA
M RIVALDY ALIF H
22053004
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “MAKALAH
FISIKA”
Tidak lupa saya mengucapkan rasa terima kasih kepada Bapak Onny
purnamawidhya selaku dosen untuk mata kuliah fisika yang telah membantu
penulis dalam mengerjakan makalah ini. Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah memberikan masukan dalam pembuatan
makalah ini.
Makalah ini menampilkan beberapa rangkuman dari beberapa pembahasan
dalam fisika untuk membantu pembelajaran.
saya menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, saran dan
kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah ini. Saya juga berharap
agar makalah ini dapat memberikan kemudahan belajar kepada teman teman.
Rivaldy alif
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………i
Kata pengantar ……………………………………………ii
Daftar isi…………………………………………………..iii
Bab 1 ……………………………………………………1
Pendahuluan…………………………………………1
Latar belakang masalah………………………………1
Materi yang akan dibahas……………………………1
Tujuan ………………………………………………1
Bab 2………………………………………………2
Pembahasan………………………………………2
Medan magnet dan medan listrik …………………2
Induksi elektro magnetic force……………………….3
Kesimpulan magnetic force………………………5
Resistor konduktor dan resistor dalam tegangan AC….6
Sifat elektris………………………………………..7
Gelombang elektronik magnetic………………………9
Sifat Gelombang Elektromagnetik………………………10
Jenis Gelombang Elektromagnetik…………………11
Daftar Pustaka………………………………………13
Penutup………………………………………….14
Kesimpulan………………………………………14
Saran ……………………………………………14
Bab l
Pendahuluan
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memberikan kemudahan belajar fisika kepada teman teman yang ingin belajar
fisika serta memenuhi kewajiban tugas.
Bab ll
Pembahasan
Perumusan
Hukum induksi Faraday dilambangkan dengan fluks magnetik ΦB melalui
permukaan hipotesis Σ dengan pembatasnya adalah loop kawat. Karena loop
kawat dapat bergerak, maka dituliskan sebagai Σ. Fluks magnetik didefinisikan
dengan permukaan integral, dengan dA adalah elemen luas permukaan dari
permukaan bergerak Σ, B adalah medan magnetik, dan B·dA adalah perkalian
vektor dot. Fluks magnetik melalui loop kawat berbanding lurus dengan garis
medan magnet yang lewat melalui loop.
1. Elektromagnetisme
Elektromagnetisme adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari hubungan
antara medan listrik dan medan magnet di dalam rangkaian listrik yang
menghasilkan gaya gerak listrik dan medan elektromagnetik. Konsep utama
dalam elektromagnetisme adalah induksi elektromagnetik yang didasari oleh
hukum induksi Faraday. Prinsip elektromagnetisme diterapkan pada sistem
kerja transformator, induktor, motor listrik, generator listrik dan solenoid.
2. Arus Bolak-Balik
Arus bolak balik adalah arus listrik yang arahnya berubah-ubah secara periodik.
Kurva arus bolak-balik digambarkan dengan bentuk sinusoida. Prinsip induksi
elektromagnetik digunakan sebagai dasar pembentukan arus bolak-balik.
Pembuatan arus bolak-balik pada pembangkit listrik memanfaatkan medan
magnet permanen yang memutar turbin. Jenis pembangkit yang memanfaatkan
prinsip induksi elektromagnet ialah pembangkit listrik tenaga air, pembangkit
listrik tenaga uap batubara, pembangkit listrik tenaga angin, dan pembangkit
listrik tenaga nuklir.
3. Medan Magnet
Induksi elektromagnet dapat digunakan untuk membuat medan magnet.
Pengaliran arus listrik ke sebuah penghantar akan menimbulkan medan magnet
yang dapat dihitung dengan berlandaskan pada gaya Lorentz. Pembentukan
medan magnet melalui induksi elektromagnet memanfaatkan gaya antar dua
buah magnet yang telah diberi arus listrik. Selain itu, pembuatan medan magnet
melalui induksi elektromagnetik didasarkan pada penggunaan hukum Biot-
Savart dan hukum Ampere.
Kesimpulan magnetic force
Timbulnya gaya listrik (GGL) pada kumparan hanya apabila terjadi perubahan
jumlah garis-garis gaya magnet. Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut GGL induksi, sedangkan
arus yang mengalir dinamakan arus induksi dan peristiwanya disebut induksi
elektromagnetik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi,
yaitu
Kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat perubahan medan magnet,
maka GGL induksi yang timbul semakin besar.
Banyaknya lilitan Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul
juga semakin besar.
Kekuatan magnet Semakin kuat gelaja kemagnetannya, maka GGL induksi
yang timbul juga semakin besar.
Induktor adalah salah satu komponen yang cara kerjanya berdasarkan induksi
magnet. Induktor biasa disebut juga spul dibuat dari bahan kawat beremail tipis.
Induktor berupa kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan. Kemampuan
induktor untuk menimbulkan medan magnet disebut konduktansi.
3. Resistor konduktor dan resistor dalam tegangan AC
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai
resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara
kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus
dengan arus yang mengalir.
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise),
dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak,
bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit,
kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus
rangkaian agar tidak terbakar
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung
dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi
dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan
yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif
dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna
sesuai dengan nilai resistansinya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya
keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya
ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator.
Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi
sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik
yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor
komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan
kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi
lembap, panas solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor jadi
rusak.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan
tegangan lebih ataupun panas lebih.
Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar
antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.
Sifat elektris
Kondisi medan listrik
Dalam keadaan seimbang, penghantar
listrik selalu menghasilkan medan
listrik dalam posisi serenjang dengan permukaan penghantar listrik. Pada
kondisi tidak seimbang, medan listrik pada penghantar listrik akan memiliki
komponen yang menyinggung permukaan yang serenjang. Arus listrik pada
permukaan dihasilkan oleh komponen medan yang menyinggung permukaan
akibat adanya gaya pada muatan. Perhitungan jumlah medan listrik yang
dihasilkan di bagian permukaan penghantar listrik dilakukan dengan
menerapkan hukum Gauss.Muatan listrik pada penghantar listrik akan bergerak
jika diberikan sebuah medan listrik di sekelilingnya, pada sebuah penghantar
listrik. Besarnya nilai medan listrik pada semua daerah titik di dalam penghantar
listrik sama dengan nol.
Hambatan listrik
Hambatan listrik pada sebagian besar penghantar listrik akan meningkat seiring
meningkatnya suhu. Peningkatan suhu menyebabkan pergerakan elektron
menjadi lebih cepat, tetapi arah pergerakannya acak dan tidak beraturan
sehingga meningkatkan nilai hambatan listrik. Pada penghantar listrik yang
memiliki bahan dan ukuran luas penampang yang sama, besarnya nilai
hambatan listrik ditentukan oleh ukuran panjang penghantar. Hambatan listrik
ini umumnya menggunakan satuan Ohm per meter.
Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan
waktu. Hubungan antara kecepatan gelombang, frekuensi dan panjang
gelombang sebagai berikut
c = λ.f
Keterangan:
c = kecepatan cahaya
λ = panjang gelombang
f = frekuensi.
Energi elektromagnetik dipancarkan atau dilepaskan semua masa di alam
semesta pada level yang berbeda. Semakin tinggi level energi dalam suatu
sumber energi maka semakin rendah panjang gelombang dari energi yang
dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya.
4. Cahaya Tampak (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu)
Gelombang cahaya tampak merupakan gelombang elektromagnetik yang bisa
dilihat oleh indera penglihatan manusia. Gelombang cahaya tampak terdiri dari
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
6. Sinar X (X-ray)
Sinar-X mempunyai daya tembus yang lebih kuat daripada cahaya ultraungu.
Sinar-X mampu menembus struktur lunak seperti daging dan kayu, kecuali
struktur padat seperti tulang. Dengan kemampuannya menembus daging, maka
struktur tulang/rangka bisa tampak pada layar film.
Soal
Kesimpulan
Medan magnet adalah daerah yang ada di sekitar magnet dimana objek-objek
magnetik lain dapat terpengaruh oleh gaya magnetismenya sedangkan Medan
listrik adalah gaya listrik yang mempengaruhi ruang di sekeliling muatan listrik.
Penyebab timbulnya medan listrik adalah keberadaan muatan listrik yang
berjenis positif dan negatif.
Hukum induksi Faraday dilambangkan dengan fluks magnetik ΦB melalui
permukaan hipotesis Σ dengan pembatasnya adalah loop kawat. Karena loop
kawat dapat bergerak, maka dituliskan sebagai Σ.
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, sedangkan Gelombang
elektromagnetik merupakan gelombang yang bisa merambat tanpa adanya
medium. Gelombang ini kita manfaatkan untuk membantu kehidupan sehari-
hari.