Anda di halaman 1dari 17

GAYA GERAK LISTRIK (GGL) INDUKSI MENURUT HUKUM LENZ

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mandiri fisika 2

Universitas Riau Kepulauan

Fakultas Teknik Elektro 2023

Dosen pengampu : Ir. Muhammad Irsyam, S.T.,M.SI.,IPM.

Nama : Ambrosius Sihotang / 221030006

Prodi : Teknik Elektro B (Genap)

Universitas Riau Kepulauan

Fakultas Teknik Elektro 2023


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………i

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2

1.3 Batasan Masalah..................................................................................................2

1.4 Tujuan Pembuatan Makalah................................................................................2

1.5 Manfaat Pembuatan Makalah..............................................................................3

1.6 Sistematika Penulisan Makalah...........................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................................4

2.1 Pengertian Gaya Gerak Listrik.............................................................................4

2.2 Konsep Induksi Gaya Gerak Listrik Menurut Hukum Lenz................................5

2.3 Hukum Lenz.........................................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................7

3.1 Teori Lenz pada Gaya Gerak Listrik...................................................................8

3.2 Fluks Magnetik....................................................................................................10

3.3 Prinsip Kerja Gaya Gerak Listrik Pada Generator...............................................12

BAB IV PENUTUP...............................................................................................................13

4.1 Kesimpulan....................................................................................................14

4.2 Saran..............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum Lenz pertama kali dikemukakan oleh Friederich Lenz pada Tahun 1834,
Berdasarkan hukum faraday telah diketahui bahwa perubahan fluks magnetic akan
menyebabkan timbulnnya beda potensial antara ujung kumparan. Apabila kedua ujung
kumparan itu dihubungkan dengan suatu penghantar yang memiliki hambatan tertentu akan
mengalir arus yang disebut arusw induksi dan beda potensial yang terjadi disebut GGL
induksi. Faraday menghitung besarnnya ggl Induksi yang terjadi tetapi belum menemukan
arah arus induksi yang timbul pada rangkaian. Arah arus induksi yang terjadi baru dapat
dijelaskan oleh Friederich Lenz.
“Jika ggl induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang
dihasilkan sedemikian rupa sehingga menimbulkan magnetic induksi yang menentang
perubahan medan magnetic (arus induksi berusaha mempertahankan fluks magnetic
totalnnya konstan)”.
Hukum fisika yang menjelaskan tentang arah arus induksi. Dalam hukum ini, arah arus
induksi selalu menghindar dari medan magnet yang menimbulkannya. Hukum lenz juga
dapat dipandang dari sisi medan magnet. Arus induksi akan mempunyai medan magnet yang
ada. Hukum faraday dan hukum Lenz sama-sama berhubungan dengan fluks magnetic dalam
suatu simpal. Namun hukum lenz sendiri merupakan pelengkap dari hukum induksi faraday.
Penjelasan di dalam hukum induksi faraday hanya mengungkapkan besarnnya gaya
gerak listrik induksi. Sedangkan penjelasan tentang arah arus listrik induksi tidak dijelaskan
secara rinci. Hukum Lenz ini memberikan penjelasan kepada saya mengenai bagaimana arah
arus induksi yang terjadi akibat Gaya Gerak Listrik (GGL) induksi tersebut. Hukum lenz
biasannya digunakan dalam mesin listrik dinamis pada generator dan motor induksi.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:

1. Apa yang dimaksud persamaan Hukum Lenz?


2. Bagaimana satuan dalam persamaan Lenz?
3. Keterkaitan Teori Lenz dengan Gaya Gerak Listrik

1.3 Batasan Masalah

Dalam penyusunan makalah di berikan batasan masalah yang dibahas agar tidak terjadi
pembahasan masalah diluar konteks judul atau tidak berhubungan sama sekali. Hal ini
dilaksanakan agar penyusunan laporan dapat secara sistematis, lebih terarah dan mudah di
mengerti dengan baik. Penulis membatasi masalah pada ruang lingkup sebagai berikut :

1. Pembahasan hanya tentang satuan dalam persamaan Lenz


2. Pembahasan hanya tentang sumber Gaya Gerak Listrik
3. Pembahasan hanya Teori Lenz tentang GGL induksi

1.4 Tujuan Pembuatan Makalah

tujuan pembuatan makalah ini adalah :

1. mengetahui prinsip terjadinya Gaya Gerak Listrik menurut Hukum Lenz


2. mengetahui induksi Gaya Gerak Listrik yang terjadi pada generator AC
3. Memahami Hubungan Hukum Lenz dengan Listrik Induksi

1.5 Manfaat Pembuatan Makalah


Manfaat pembuatan makalah ini adalah
1. Bahwa pembuatan makalah ini dapat dijadikan tambahan ilmu bagi mahasiswa untuk
menambah pengetahuan yang berkaitan tentang terjadinya Gaya Gerak Listrik Menurut
Hukum Teori Lenz

2
2. Tambahnya wawasan bagi mahasiswa untuk mengetahui proses terjadinnya listrik pada
generator AC, yang dimana pada proses timbulnya listrik ini masih berkaitan dengan
Gaya Gerak Listrik pada Persamaan Hukum Lenz.
3. Bertambahnnya Pengalaman untuk memahami Teori Hukum Lenz dalam kehidupan
sehari- hari.
1.6 Sistematika Penulisan Makalah

Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, Batasan masalah, tujuan
pembuatan makalah, manfaat pembuatan makalah, sistematika pembuatan makalah

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini mengenai dasar dasar ilmu yang berhubungan dengan pokok-pokok pembahasan yang
mendukung dalam pembahasan

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang isi permasalahan yang berhubungan tentang rumusan masalah

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Gaya Gerak Listrik (GGL)

Hukum Faraday adalah dasar dari Hukum Lenz, dimana hukum ini menjelaskan medan
magnet yang berubah akan menginduksi arus yang ada pada sebuah konduktor. Sementara itu,
hukum Lenz juga menjelaskan bahwa ia menentang perubahan medan magnet awal yang telah
dihasilakan, sehingga Gaya Gerak Listrik atau GGL induksi selalu membangkitkan arus yang
medan magnetnnya berlawanan dengan asal perubahan fluks. Ketika arus diinduksi oleh medan
magnet, medan magnet yang dihasilkan arus induksi ini akan menciptakan medan magnetnnya
sendiri. Menurut Hukum Lenz, Medan magnet ini akan selalu sedemikian rupa sehingga
berlawanan dengan medan magnet yang semula menghasilkannya. Pada saat kutub utara batang
magnet bergerak mendekati kea rah kumparan, arus yang diinduksi mengalir ke arah dimana sisi
terdekat kumparan dan menimbulkan medan magnet kutub utara yang menentang perubahan
fluks sehingga terjadi saling tolak menolak yang dikarenakan oleh kesamaan kutub. Dengan
aturan tangan kanan, arus berputar berlawanan arah jarum jam. Dan pada saat magnet menjauhi
kumparan, perubahan fluks magnet mengecil dan arus induksi akan mengalir kea rah yang
berlawanan sehingga sisi terdekat kumparan akan menimbulkan medan induksi kutub selatan
yang menarik satu sama lainnya. Perubahan medan magnet ini dapat disebabkan oleh perubahan
kekuatan magnet magnet dengan menggerakan magnet kea rah atau menjauh dari koil atau
memindahkan koil ke dalam atau keluar medan magnet. Dengan kata lain, kita dapat mengatakan
bahwa besarnnya GGL (Gaya Gerak Listrik) yang diinduksi dalam rangkaian sebanding dengan
laju perubahan fluks.

Gambar 1.1 Induksi Elektromagnetik melalui garis magnet

4
2.2 Konsep Gaya Gerak Listrik Elektromagnetik

Gaya gerak listrik induksi yang di sebut ggl induksi, dimana gaya gerak listrik yang timbul
didalam kumparan yang diakibatkan karena adannya perubahan medan magnet dengan tempo
yang cepat. Gaya ini mencangkup sejumlah fluks magnetic. Gaya gerak listrik induksi hanya
terjadi jika fluks magnetic muncul dalam jumlah yang berbeda beda. Perubahan jumlah fluks
magnetic ini harus terjadi seiring waktu. Penemuan gaya gerak listrik induksi bermula setelah
Hans Cristian Orsted membuktikan bahwa medan magnet dapat dibuat menggunakkan arus
listrik. Penemuan tersebut kemudian dilanjutkan oleh penemuan Michael Faraday dan Joseph
Henry yang membuktikan bahwa arus listrik dapat dibangkitkan dari medan magnet. Percobaan
tentang gaya gerak listrik membuktikan bahwa arus listrik dapat dibangkitkan darir medan
magnet dimulai Ketika diketahui bahwa arus listrik hanya timbul dalam kumparan apabila
magnet digerakkan, atau medan magnet selalu berubah terhadap waktu.fenomena gaya gerak
listrik induksi dijelaskan oleh hukum induksi faraday. Dalam hukum tersebut, gaya gerak listrik
induksi dihasilkan oleh perubahan fluks magnetik dengan nilai yang berbanding lurus dengan
laju perubahan fluks. Percobaan yang membuktikan keberadaan gaya gerak listrik induksi adalah
pendorongan dan penarikan sebuah batang magnet terhadap suatu kumparan.

2.3 Sifat Gaya Gerak Listrik


Gaya Gerak Listrik (GGL Induksi) yang memiliki beda potensial yang terjadi pada ujung-
ujung kumparan karena pengaruh induksi elektromagnetik. Dalam mempelajari GGL Induksi ini,
kita akan mempelajari lebih lanjut tentang induksi elektromagnetik. Induksi elektromagnetik ini
merupakan dasar prinsip dari keja generator dan peralatan listrik lainnya, yang menggunakan
kumparan/lilitan pada benda yang dugunakan. Misalnnya Transformator. Gaya Gerak Listrik
induksi (GGL Induksi) dimana medan magnet yang ditimbulkan oleh magnet tetap dan medan
magnet yang timbul disekitar kawat penghantar beraliran arus listrik. Dimana untuk
menngambarkan kuat medan magnet dapat digunakan garis-garis gaya magnet, daerah yang
memiliki medan magnet kuat yang dugambarkan dengan garis gaya magnet yang rapat,
sedangkan daerah yang medan magnetnnya lebih kecil digambarkan dengan garis gaya magnet
yang kurang rapat. Dekat dengan kutub-kutub magnet, garis-garis gayannya rapat, makin jauh
dari kutub magnet yang makin jarang juga.

5
2.4 Hukum Lenz

Arah arus induksi dapat ditentukan dengan aturan yang dikembangkan oleh Lenz. Hukum
Lenz menyatakan bahwa arah arus induksi yang dihasilkan sedemikian rupa sehingga
menumbulkan medan magnetic induksi yang menentang perubahan medan magnetic.

Gambar 1.2 Arah Arus Induksi berdasarkan Hukum Lenz

Sehingga arah arus induksi yang berada di kumparan mengakibatkan kumparan memiliki arah
medan magnet yang berlawanan dengan medan magnet yang masuk kedalam kumparan. Medan
induksi ini akan menghasilkan GGL induksi oada kumparan dengan arah yang sesuai dengan
kaedah tangan kanan.

Gambar 1.3 Kaedah Tangan Kanan

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Teori Lenz Pada Gaya Gerak Listrik Induksi


Hukum Lenz bisa dilakukan dengan menggunakan magnet sederhana dengan kutub yang
telah diketahui. Lalu, gerakkan magnet mendekati kumparan listrik. Pada kumparan, akan
muncul arus GGL induksi.
Magnet yang digerakkan dalam kumparan menghasilkan arah yang bisa dilihat melalui
gambar berikut :

Mudahnnya, Induksi magnet harus mempunyai arah fluks magnetic yang berlawanan,
sehingga nilai fluks total pada kumoaran besarnnya selalu sama atau konstan. Saat magnet
mulai menjauhi kumparan, fluks magnet akan mengalami penurunan pada kumparan. Hal ini
dapat mengakibatkan munculnya fluks magnet yang tidak setuju dengan mengurangi
kumparan, sehingga fluks selalu memiliki besar yang sama.
Secara Sistematis angka GGL induksi bisa didapat dengan menerapkan prinsip dari Hukum
Lenz. Adapun rumus yang digunakan yaitu:

7
8
9
3.2 Fluks Magnetik

Fluks magnetic adalah ukuran atau jumlah medan magnet B yang melewati luas penampang
pada suatu benda tertentu. Fluks magnetic yang dihasilkan oleh medan magnet B pada
permukaan yang memiliki luas A adalah

𝜙 = 𝐵𝐴 cos 𝜃

Percobaan yang dilakukan oleh Faraday menunjukan bahwa perubahan fluks magnet pada
suatu permukaan tertutup oleh lintasan tertutup mengakibatkan adannya Gaya Gerak
Listrik (GGL) induksi. Besarnnya GGL induksi yang terjadu adalah

Ε = GGL Induksi (Volt)

𝑁 = Jumlah lilitan

𝑡 = waktu (s)

Gambar 1.4 Fluks Magnetik

10
3.3 Prinsip Kerja Generator AC

Prinsip dasar generator arus bolak balik yang dikemukakan Lenz Berdasarkan Hukum
Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang
berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Besar
tegangan generator bergantung pada ;
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet
4. Konstruksi Generator
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama,yaitu
1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak-balik
2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilan medan magnet yang
menginduksikan ke stator.

Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi
bagian dalam generator, kotak terminal dan bame plate pada generator. Inti stator yang
terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat
meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan
tegangan. Ketika rotor berputar.Exciter yang memiliki permanent magnet pada rotor (field)
coilnya akan membangkitkan tegangan AC. Arus AC ini lalu disearahkan menggunakan
rotating rectifier.
Setelah itu arus induksi ini mengalir melalui sikat karbon menuju ke rotor, sehinnga pada
kumparan jangkar muncul medan magnet yang berubah ubah akibat dari putaran rotor.
Dikarenakan adanya perubahan medan magnet yang konstan maka terjadilah beda potensial
pada kedua kutub di kumparan stator.

Sehingga perbedaan potensial inilah yang dapat membangkitkan tegangan listrik.


Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu salient atau kutub dengan celah udara sama rata
rotor silinder. Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar berikut ini.

11
Gambar : 1.5 Prinsip Induksi generator AC

12
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Dari pembelajaran yang saya dapatkan setelah setelah mengerjakan “Teori Lenz
Berdasakan Hukum Faraday” Berkaitan dengan Gaya Gerak Listrik Induksi. ada
beberapa hal yang dapat disimpulkan Gaya Gerak Listrik(GGL) yang dinyatakan
Lenz merupakan gabungan dari gelombang listrik dan gelombang magnetik secara
saling tegak lurus. Begitu pula dengan arah geraknya. Karena gelombang tersebut
mengantung gelombang listrik. Hukum Lenz sering digunakan dalam pemahaman
konsep energi magnetic pada induktor. Sehingga sumber GGL sudah terkoneksi
dengan indikator, maka arus akan mengalir makan GGL akan menentang
meningkatnnya arus induksi melalui induktor.
2. Generator AC dapat menghasilkan tegangan magnetik juga tidak lepas dari prinsip
Gaya Gerak Listrik Induksi pada Hukum Lenz, yang dimana Ketika rotor berputar,
terjadi arus listrik induksi menghasilkan medan magnet Elektromagnetik .
sehingga yang memiliki medan magnet pada rotor (field). Lalu coil dengan
sendirinya akan membangkitkan tegangan AC. Arus AC ini lalu disearahkan
menggunakan rotating rectifier. Setelah itu arus induksi ini mengalir melalui sikat
karbon menuju ke rotor, sehinnga pada kumparan jangkar muncul medan magnet
yang berubah ubah akibat dari putaran rotor. Dikarenakan adanya perubahan medan
magnet yang konstan maka terjadilah fluks magnetic pada kumparan sehingga
terjadinya beda potensial pada kedua kutub di kumparan stator, sehingga perbedaan
potensial inilah yang dapat membangkitkan tegangan listrik dan medan gelombang
elektromagnetik.

13
3.2 Saran
1. Dikarenakan waktu terbatas yang sangat minim. Saya seharusnya dapat
mengungkapkan makalah yang saya buat ini menjadi eksperimen maupun percobaan
secara langsung untuk melihat bagaimana Medan Elektromagentik ini bisa terjadi,
makalah yang kami buat ini hanyalah bersumber dari internet dan pengetahuan
penulis yang terbatas, sehingga pembaca dan penulis dapat menjadikan ini sebagai
pelajaran untuk kedepannya dapat membuat makalah yang lebih baik lagi
2. Seharusnya penulis juga melihat bagaimana terjadinya medan magnet pada Gaya
Gerak Listirk induksi pada generator ini secara langsung, kami mempunyai banyak
keterbatasan ilmu mengenai Gaya Gerak Listrik yang terjadi pada generator,
penjelasan mengenai sistem eksitasi pada generator hanya berasal dari internet dan
pengetahuan kami yang terbatas, sehingga tidak memungkinkan untuk pembahasan
yang lebih jauh lagi mengenai sistem eksitasi dan bagaimana mengatur tegangan yang
masuk kedalam stator untuk menghasilkan tegangan listrik yang di perlukan pada
Generator.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/20/213251269/mengenal-gaya-gerak-listrik-
induksi.

Austin, T. (2022, Agustus). Fungsi Galvanometer: Pengertian, Sejarah, Prinsip Kerja, dan
Kegunaan. Retrieved from carakami.com: https://carakami.com/fungsi-Magnetik Field
Maeter EM-191-pengertian-sejarah-prinsip-kerja-dan-kegunaan-generator.

E.P haning. (2018). komparasi solusi kasus magnetik di sekitar kawat berarus listrik dengan
metode analitik dan komputasi dan menghasilkan induksi elektromagnetik/ggl.jurnal
ilmu dasar, 23-28.

Tono, D., & tyorini, A. (n.d.). ACADEMIA. Gaya Gerak Listrik INDUKSI Pada Motor AC.

Rianti,R.(n.d.).Retrieved:from/Induksi-Medan-Gelombang-Elektromagnetik.
https://fembrisma.wordpress.com

Gramediaa. (n.d.). Retrieved from Gramedia Blog: https://www.gramedia.com/literasi/induksi-


elektromagnetik/

Rachman, A. (2013, April 25). Prinsip Kerja Sistem Eksitasi Generator. Retrieved from
Rakhman.net: https://rakhman.net/electrical-id/prinsip-kerja-sistem-eksitasi-generator/

M.Rakhman, A. (2021, Januari 27). Cara Kerja Generator. Retrieved from Rakhman.net:
https://rakhman.net/electrical-id/ko-bisa-sih-generator-menghasilkan-energi-listrik-cara-
kerja-generator/

Rosiding Seminar Nasional Fisika. Persamaan medan magnet induksi Elektromagnetik, 23-26.

Sumalik, W. (n.d.). Prinsip Kerja Generator Sinkron.

S.Rachman, A. (2020), Februari 24 Prinsip Hukum Maxwell dengan medan gelombang


elektromagnetik/

15

Anda mungkin juga menyukai