LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH FISIKA DASAR LANJUTAN
Oleh :
Nama /NIM : Nurul Wahidatis Sya’bania
Kelompok : IIIB
Asisten : Oki Firmansyah
Tanggan Praktikum/Jam : 15 April 2020 / 09.40 – 12.20
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2020
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................3
1.3 Tujuan.................................................................................................4
1.4 Manfaat...............................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................5
BAB 3 METODE EKSPERIMEN.................................................................9
3.1 Alat dan Bahan................................................................................9
3.2 Desain Eksperimen........................................................................10
3.2.1 Variabel Eksperimen..................................................................11
3.2.2 Prosedur Percobaan....................................................................12
3.3 Metode Analisis Data....................................................................14
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................15
4.1 Hasil...............................................................................................15
4.2 Pembahasan...................................................................................16
BAB 5 PENUTUP........................................................................................18
5.1 Kesimpulan....................................................................................18
5.2 Saran..............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................19
LAMPIRAN
2
BAB 1 PENDAHULUAN
Magnet adalah suatu materi yang memiliki medan magnet. Pada umumnya
medan magnet muncul disekitar magnet, maka setiap benda yang memiliki sifat
kemagnetan akan terpengaruh oleh medan magnet. Magnet tidak hanya dapat
melakukan gaya pada magnet lain, tetapi juga dapat melakukan gaya pada arus
listrik yang disebut gaya lorentz. Gaya lorentz merupakan gabungan antara gaya
listrik dan gaya magnetik pada suatu medan elektromagnetik. Gaya lorentz timbul
karena adanya arus listrik dalam suatu medan magnet (Sutrisno, 1979)
Prinsip dari gaya lorentz ini banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh penerapannya yaitu pada halvanometer, motor listrik, relai, pengeras
suara, dan video recorder. Benda-benda diatas memanfaatkan prinsip kerja dari
gaya lorentz untuk menjalankan fungsinya. Maka dari itu, praktikum medan
magnet dan gaya lorentz ini akan memperjelas dasar dari kerja gaya magnet atau
gaya lorentz.
Pada praktikum medan magnet dan gaya lorentz ini, kami melakukan dua
percobaan. Percobaan pertama yaitu menentukan medan magnet disekitar
kumparan berarus dan yang kedua yaitu menentukan gaya magnet disekitar kawat
berarus. Percobaan dapat dilakukan dengan menggunakan metode mengalirkan
arus dari setiap titik ujung kawat pada penghantar lurus dan sejajar sehingga dapat
diperoleh beberapa arah medan magnet.
3
2. Bagaimana gaya magnet yang bekerja pada penghantar berarus?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum medan magnet dan gaya lorentz yang
kami lakukan, diantaranya :
1. Mempelajari medan magnet di sekitar kumparan berarus.
2. Mempelajari gaya magnet yang bekerja pada penghantar berarus?
1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum medan magnet dan gaya lorentz ini adalah kita apat
lebih memahami cara kerja dari benda-benda yang menerapkan gaya lorentz
dalam penggunaannya. Seperti dalam video recorder yang kerjanya sangat
bergantung pada magnetisme dan listrik. Begitu pula pada motor listrik yang
merupakan alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Arus yang
mengalir melalui kumparan dalam medan magnet akan mengalami gaya yang
digunakan untuk memutar kumparan.
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah
Hans Christian Oesterd adalah orang yang menyatakan bahwa disekitar
kawat berarus terdapat medan magnet. Penemuan ini ditemukan pada tahun 1820
saat Hans Christian Oesterd menemukan bahwa kawat yang dialiri listrik dapat
menolak jarum kompas. Pada tahun 1878 Lorentz memperkenalkan gagasan
bahwa medan elektromagnetik ditimbulkan oleh muatan listrik pada tingkat atom.
Lorentz mendapatkan seperangkat persamaan yang mentranformasikan kualitas
elektromagnetik dari suatu kerangka acuan ke kerangka acuan lainnya yang
bergerak relatif terhadap kerangka acuan pertama. Seperangkat persamaan ini
ditemukan pada tahun 1904, namun pentingnya penemuan ini baru disadari 10
tahun setelahnya. Pentingnya persamaan ini disadari ketika Albert Einstein
mengemukakan teori relativitas khususnya. Kemudian, salah satu mahasiswanya
pada tahun 1896 menemukan bahwa garis spektral atom dalam medan magnet
akan terpecah menjadi beberapa komponen yang frekuensinya sedikit berbeda.
Hal ini membenarkan pekerjaan Lorentz sebelumnya. Pada tahun 1904 Lorentz
mengemukakan transformasi-transformasi yang benar dan menerbitkan sebilangan
hasil dari transformasi-transformasi itu. Ia juga menerbitkan penelitiannya dalam
menentukan gaya magnetik yang terjadi pada penghantar yang dialiri arus listrik
dan berada dalam medan magnet yang biasa disebut dengan “Gaya Lorentz”
(Bueche, 1999).
5
sejenis akan saling tarik-menarik. Pada magnet, kedua kutub selalu berpasangan ,
tidak ada magnet yang hanya memiliki satu kutub saja. Berbeda dengan
kelistrikan yang memungkinkan adanya muatan tunggal (Halliday, 2003)
Medan magnet dapat didefinisikan sebagai daerah atau wilayah yang apabila
sebuah benda bermuatan listrik berada atau bergerak didaerah itu, maka benda
akan mendapatkan gaya magnet. Medan magnet disekitar arus listrik dibuktikan
melalui percobaan yang dilakukan oleh Hans Christian Oested. Gaya yang
diberikan oleh satu magnet ke magnet lainnya dapat dideskripsikan sebagai
interaksi antara suatu magnet dan medan magnet dari yang lain. Garis-garis
medan magnet juga dapat digambarkan seperti garis-garis mean listrik.
ketentuannya adalah sebagai berikut :
1. Arah medan magnet merupakan tangensial (garis singgung) terhadap suatu
garis sititik mana saja.
2. Jumlah garis persatuan luas sebanding dengan besar medan magnet.
(Giancolli, 1998).
Magnet tidak hanya melakukan gaya pada magnet lain, tetapi juga dapat
melakukan gaya pada arus listrik. Gaya ini disebut Gaya Lorentz, yaitu gaya yang
ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau gaya yang ditimbulkan oleh
arus listrik yang berada didalam suatu medan magnet. Apabila terdapat sebuah
penghantar yang berada dalam medan magnet dan didalam penghantarnya
terdapat arus listrik, maka akan timbul gaya lorentz. Arah gaya lorentz selalu
tegak lurus dengan arah arus listrik dan induksi magnetik yang ada. Arah gayanya
akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah arus listrik kearah
medan magnet (Tim Dosen Pendidikan Fisika, 2015).
6
Kaidah tangan kanan yang dilakuka untuk menentukan gaya lorentz ini,
menunjukkan tiga arah kumponen. Komponen-komponen tersebut yaitu medan
magnet (B), arus listrik (I), dan gaya lprentz (F). Posisi tangan untuk menentukan
gaya lorentz dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
2.3 Rumus
Besar gaya lorentz bergantung pada besar medan magnet, panjang penghantar
dan kuat arus listrik yang mengaliri penghantar. Besar gaya lorentz berbanding
lurus dengan besar medan magnet, arus listrik dan panjang penghantarnya. Untuk
arah aliran arus listrik tegak lurus terhadap arah medan magnet, gaya lorentz
dapang dinyatakan dengan :
F=B× I × L
Keterangan :
7
F = gaya lorentz pada kawat (N)
B = medan magnet (Tesla)
I = arus listrik (A)
L = panjang kawat (m)
(Cunayah, 2006)
2.4 Literatur
Menurut (Hayt, 2010) kawat yang dialiri arus listrik akan menimbulkan
medan magnet disekitarnya. Jika penghantar berarus diletakkan dalam medan
magnet, maka akan timbul gaya pada penghantar. gaya itu disebut gaya magnetik
atau gaya lorentz (F). Gaya magnetik selalu tegak lurus dengan arus listrik (I) dan
arah induksi magnetik (B). Semakin besar arus yang mengalir, maka semakin
besar pula gaya magnetik yang dihasilkan. Pada kaidah tangan kanan, ibu jari
menunjukkan arah arus, keempat jari ainnya menunjukkan arah meda magnetik
sedangkan telapak tangan menunjukkan gaya lorentz. Besar arah penyimpangan
bergantung pada sumber tegangan . Semakin besar sumber tegangan, maka
semakin besar pula kuat arus yang mengalir dan simpangan yang dihasilkan juga
semakin besar.
8
BAB 3 METODE EKSPERIMEN
Percobaan 1:
Percobaan 2
9
6. Jembatan penghubung, berfungsi sebagai penyusun rangkaian untuk
meneruskan jalannya arus listrik.
7. Saklar 1 kutub, berfungsi untuk memutus dan menghubugkan arus listrik.
8. Jepit buaya, untuk menjepit alumunium foil yang akan diuji perubahannya.
9. Steker perangkai, untuk merangkai capit buaya di rangkaian.
10. Pita aluminium/aluminium foil, berfungsi sebagai objek yang akan diamati
perubahannya.
3.2 Desain Eksperimen
Desain eksperimen dalam praktikum medan magnet dan gaya lorentz yang
kami lakuka, sebagai berikut :
10
Gambar 3.2 Rangkaian perocbaan 2
11
3.2.1 Prosedur Eksperimen
Prosedur eksperimen yang dilakukan dalam praktikum medan magnet dan
gaya lorentz ini, yaitu :
a. Percobaan 1 Medan magnet disekitar kumparan berarus
Mulai
Saklar ditutup, pada posisi 1 amati posisi jarum kompas, catat hasilnya
Selesai
b. Percobaan 2 gaya magnet disekitar kawat berarus
Mulai
Saklar dibuka
13
Saklar ditutup
Selesai
14
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil yang didapat daripraktikum medan magnet dan gaya lorentz ini dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tegangan
Kutub (+) Đ1 ± Δđ1 Đ2 ± Δđ2 Đ3 ± Δđ3
(V)
A 101 ± 1,4142 -32 ± 1,4142 101 ± 1,4142
3
B -55 ± 1,4142 47 ± 1,4142 -59 ± 1,4142
A 112 ± 2 -66 ± 1,1547 -68 ± 2
6
B 117,3 ± 1,1547 -44 ± 2 -44 ± 2
Tegangan
Kutub (+) Đ1 ± Δđ1 Đ2 ± Δđ2 Đ3 ± Δđ3
(V)
A 101 ± 2,828 -229 ± 1,4142 106 ± 0
3
B -71 ± 1,4142 115 ± 1,4142 -61 ± 1,4142
15
A 117,3 ± 1,1547 -234,7 ± 1,1547 112,7 ± 1,1547
6
B -607 ± 1,1547 118,7 ± 1,1547 -54, 7 ± 1,1547
Arah Medan
Arah Arus Kutub Positif Arah pita
Magnet
U–S Bawah – Atas A Kiri (barat)
S–U Bawah – Atas B Kanan (timur)
S–U Atas – Bawah B Kiri (barat)
U–S Atas – Bawah A Kanan (timur)
4.2 Pembahasan
Percobaan pertama dilakukan dengan dua kali pengujian yaitu dengan inti
besi dan tanpa inti besi. Setiap pengujiannya, digunakan sumber tegangan yang
besarnya berbeda yaitu 3V dan 6 V. Dari hasil yang kami dapatkan pada
percobaan yang dilakukan tanpa inti besi, menghasilkan simpangan jarum kompas
yang bernilai lebih kecil daripada percobaan yang dilakukan dengan inti besi. Inti
besi menjadi berpengaruh terhadap nilai yang dihasilkan oleh jarum kompas
sebab, inti besi dapat menjadi magnet dengan kata lain inti besi dapat memperkuat
medan magnetnya. Namun, ini hanya berlaku ketika terdapat arus listrik yang
mengalir pada suatu kumparan.
16
Percobaan kedua dilakukan dengan menyusun rangkaian seperti gambar
3.2 dan kutub saling ditukarkan. Percobaan ini berkaitan dengan pengaruh dari
kutub magnet terhadap pita aluminium foil yang telah disusun. Seperti hasil yang
didapatkan pada percobaan pertama dengan arus dialirkan dari kutub utara ke
kutub selatan. Hasilnya yaitu aluminium foil melengkung ke dalam, atau kearah
barat. Melengkungnya aluminium foil ini menjelaskan jika terdapat gaya
disekitarnya sehingga menyebabkan timbulnya perubahan pada aluminium foil
yang awalnya lurus menjadi melengkung. Gaya yang menyebabkan terjadinya
perubahan ini lah yang disebut dengan Gaya Lorentz yaitu gaya yang terjadi pada
suatu penghantar yang didalamnya terdapat arus listrik dan penghantar tersebut
berada di wilayah terdapatnya medan magnet. Arah dari kelengkungan ini dapat
diukur dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Sesuai rumus pada dasar teori
diatas, jika arus yang mengalir meningkat dan medan magnetnya meningkat,
maka kelengkungan aluminium foil akan bertambah atau gaya lorentz nya akan
semakin besar.
17
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan dari praktikum medan mahnet dan gaya
lorentz ini, diantaranya :
5.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Bueche, Frederick J. 1999. Fisika Edisi Kedelapan seri Buku Schwam. Bandung :
Erlangga.
Fleming, John Ambrose. 1992. Magnet and Electric Currents, 2nd Edition.
London : E.&F.N. Spon.
George Watson. I998. PHYS345 Introduction to the Right Hand Rule. University
of Delaware.
Sutrisno dan Tan Ik Gie. 1979. Fisika Dasar Listrik Magnet dan Termofisika
Listrik. Bandung : ITB.
Tim Dosen Pendidikan Fisika. 2015. Modul Praktikum Fisika Dasar II.
Banjarmasin : Fkip Unlam.
19
Tim penyusun. 2020. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar 2. Jember : Universitas
Jember.
LAMPIRAN
20
21
22