Anda di halaman 1dari 21

GAYA LORENTZ

(Laporan Praktikum Kelistrikan dan Kemagnetan)

Oleh
Yoana Kristiyani
1653022002

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Percobaan : Gaya Lorentz

Tanggal Percobaan : 30 November 2017

Tempat Percobaan : Laboratorium Pendidikan Fisika

Nama : Yoana Kristiyani

NPM : 1653022002

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jurusan : Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Program Studi : Pendidikan Fisika

Kelompok : III (tiga)

Bandar Lampung, 30 November 2017


Mengetahui,
Asisten

Siti Sa’diyah
NPM. 1513022048
GAYA LORENTZ

Oleh
Yoana Kristiyani
1653022002

ABSTRAK

Telah di lakukan praktikum mengenai “Gaya Lorent” pada tanggal 30 November


2017 di laboratorium pendidikan fisika. Tujuan dari praktikum ini untuk
menentukan gaya magnetik oleh arus listrik, menentukan arah gaya lorentz dan
menentukan arah medan magnetik oleh kumparan berarus listrik. Alat dan bahan
yang digunakan yaitu inti besi,magnet u, papan rangkaian,jembatan penghubung,
kabel penghubung merah dan hitam, basicmeter, jepit steker dan catu daya.
Percobaan di lakukan dengan mengubah tegangan sumber dan mengubah
polaritas. Saat tegangan sumber 3 volt dengan polaritas A (+) dan B (-) tegangan
yang terbaca V= 0,9 V dan I= 0,02 A, arah simpangan kawat kebawah dan besar
simpangannya besar. Sedangkan saat polaritas A (-) dan B (+) tegangan yang
terukur V= 0,8 V dan I= 0,03 A, arah simpangan kawat keatas dan besar
simpangannya besar. Pada percobaan dengan tegangan 6V dengan polaritas A(+)
dan B (-) tegangan yang terukur V= 2V dan I=0,06 A, arah simpangan kawat
kebawah dan besar simpangannya sangat besar. Sedangkan saat polaritas A(-) dan
B(+) tegangan yang terukur V= 2V dan I=0,07 A, arah simpangan kawat keatas
dan besar simpangannya sangat besar. Dari hasil percobaan dapat di simpulkan
semakin besar Vsumber maka semakin besar pula nilai V dan I yang terukur
.Polaritas berpengaruh terhadapa arah simpangan kawat.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 menggunakan kaidah tangan kanan................................................
Gambar 2.2 motor listrik......................................................................................

Gambar 2.3 Galvanometer.................................................................................

Gambar 4.1 Rangkain Gaya Lorentz (blm ada)


DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 hasil pengamatan gaya lorentz...................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam ilmu fisika ada beberapa teori yang langsung dapat di pahami dan ada
beberapa teori yang sulit untuk di pahami tanpa suatu pembuktian. Salah satu
teori yang sulit di pahami langsung yaitu gaya magnetik atau gaya lorentz.
Gaya lorentz terjadi pada kawat berarus listrik namun, harus dalam medan
magnet.

Lalu gejala-gejala magnetik apakah yang bekerja pada kawat berarus listrik
tersebut? Hal tersebut haruslah mendapat pemahaman untuk mengetahuinya,
salah satu cara untuk dapat memahami yaitu eksperimen. Maka dari itu
dilakukan percobaan mengenai “Gaya Magnetik atau Gaya Lorentz” karena
hal tersebut sangatlah penting untuk di pelajari dan di pahami.

Tujuan dilakukuan praktikum selain untuk memahami teori gaya lorentz,


tujuan lain adalah untuk menentukan gaya magnetik oleh arus listrik,
menentukan arah gaya lorentz dan menentukan arah medan magnetik oleh
kumparan berarus listrik.

2.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari praktikum gaya Lorentz, sebagai berikut:


1. bagaimana menentukan gaya magnetik oleh arus listrik?
2. bagaimana menentukan arah gaya lorentz?
3. bagaimana menentukan arah medan magnetik oleh kumparan berarus
listrik?

1.1 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum gaya Lorentz, sebagai berikut:


1. menentukan gaya magnetik oleh arus listrik,
2. menentukan arah gaya lorentz,
3. menentukan arah medan magnetik oleh kumparan berarus listrik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Satuan SI untuk medan magnet(B) adalah Tesla(T). Nama lain dari tesla adalah
weber per meter persegi. Besar gaya berbanding lurus dengan arus(I) pada kawat
dengan panjang kawat(l) pada medan magnet dianggap seragam dengan medan
magnet(B). Gaya juga bergantung dengan pada sudut θ antara arah arus dan
medan magnet. Ketika arus tegak lurus terhadap garis-garis medan, gaya paling
kuat. Ketika kawat paralel dengan garis-garis medan magnet, tidak gaya sama
sekali. Pada sudut-sudut yang lain, gaya sebanding dengan sin θ, sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut.
................................................1)

(Giancoli, 2001)

Gaya lorentz adalah gaya yang di alami kawat berarus listrik di dalam medan
magnet. Sehingga dapat di simpulkan bahwa gaya lorentz dapat timbul dengan
syarat sebagai berikut :
a. adanya kawat penghantar yang di aliri arus
b. penghantar berada di dalam medan magnet.

Bila pengamatan di lakukan dengan benar maka akan di peroleh :


a. makin besar arus listrik yang mengalir, makin besar pula gaya yang bekerja dan
makin cepat batang penghantar bergulir
b. bila polaritas sumbu di ubah, maka penghantar akan bergerak dalam arah yang
berlawanan dengan gerak sebelumnya.

Arah gaya lorentz dapat di tentukan dengan aturan tangan kanan.jari-jari tangan
kanan di atur sedemikian rupa, sehingga ibu jari tegak lurus terhadap telunjuk dan
tegak lurus juga terhadap jari tengah. Bila arah medan magnet (B) di wakili oleh
telunjuk dan arah arus (I) di wakili ibu jari, maka arah gaya lorentz (f) di
tunjukkan oleh jari tengah.

Gambar 2.1 menggunakan kaidah tangan kanan

Gaya lorentz pada penghantar bergantung pada faktor sebagai berikut :


1. kuat medan magnet (B)
2. besar arus listrik (I)
3. panjang penghantar
sehingga dapat di rumuskan
..............................................................2)

dimana F = gaya lorentz (N)


B = kuat medan magnet (T)
I = kuat arus (A)
L = panjang penghantar

Tiga cara untuk memperbesar gaya lorentz adalah memperbesar medan magnet,
memperbesar kuat arus yang mengalir, dan menambah kawat penghantar.
(Syukron , 2014)

Pemanfaatan Gaya Lorentz Dalam kehidupan sehari-hari penerapan gaya lorentz dapat
memudahkan pekerjaan manusia. Ciri khas dari motor listrik adalah adanya kumparan
yang dilalui arus listrik dan timbulnya medan magnet yang menyebabkan kumparan
berputar sehingga terjadilah sumber tegangan yang mengalirkan arus listrik, sehingga
dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan kipas angin, bola lampu dan blender yang
difungsikan
Gambar 2.2 motor listrik

Pada saat sakelar on maka akan mengalir arus dari sumber tegangan menuju
cincin komutator selanjutnya melalui sikat karbon arus mengalir ke kumparan
(loop). Sehingga di dalam loop akan ada aliran elektron yang berada di dalam
medan magnet.Elektron yang terdapat pada loop akan mendapat gaya lorentz yang
besarnya sama tetapi dengan arah yang berlawanan pada masing-masing sisi loop.
Sehingga keseimbangan loop terganggu dan loop akan berputar secara terus
menerus. Fungsi komutator pada motor listrik adalah untuk mengatur agar arus
tetap mengalir ke satu arah. Motor listrik mengubah energi listrik menjadi gerak.

Penerapan gaya lorentz yang lain, untuk alat ukur listrik, salah satunya adalah
galvanometer

Gambar 2.3 Galvanometer


Galvanometer digunakan untuk mengukur arus listrik yang kecil. Prinsip kerjanya
sama dengan motor listrik, yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua
gaya Lorente sama besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi
kumparan yang saling berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak
berbentuk silinder membentuk statu kumparan, dan diletakkan diantara diantara
kutub-kutub sebuah magnet hermanen. Arus listrik memasuki dan meninggalkan
kumparan melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah kumparan.
Maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami
gaya Lorentz yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebabkan
kumparan berputar. Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga
kumparan hanya akan berputar dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan
diteruskan oleh sebuah jarum untuk menunjuk pada skala tertentu. Angka yang
ditunjukkan oleh skala menyatakan besar arus listrik yang diukur.

Alat ukur listrik Pengeras suara bekerja berdasarkan prinsip gaya lorentz.
Komponen dasar pengeras suara terdiri dari tiga bagian yaitu sebuah krucut yertas
yang bersambungan dengan sebuah kumparan suara (silinder yang dikitari oleh
kawat tembaga) dan sebuah magnet hermanen berbentuk silinder (kutub utara di
tengah dan dikelilingi kutub selatan). Ketika arus dilewatkan pada lilitan
kumparan , maka padanya akan bekerja gaya lorentz yang disebabkan oleh
magnet permanen. Besar kecilnya gaya bergantung pada arua yang dihasilkan oleh
terminal pengeras suara sehingga akan menyebabkan maju mundurnya kerucut
kertas yang menumbuk udara sehingga dihasilkan gelombang-gelombang bunyi
sesuai dengan frekuensi pengeras suara. akan mengalir arus dari terminal pengeras
suara menuju kumparan suara , sehingga didalam kumparan akan ada aliran
elektron yang berada di dalam medan magnet. Elektron yang berada di medan
magnet akan mengalami gaya lorentz yang dapat menimbulkan maju atau
mundurnya kerucut kertas, sehingga elektron-elektron yang ada disekitar kerucut
bertumbukan dengan udara yang mengakibatkan gelombang bunyi.
(Manan, 2013)
Gaya Lorentz adalah gaya yang timbul pada suatu arus listrik yang berada pada
suatu medan magnet.” Jika suatu arus berada diantara suatu kutub utara magnet
dan tapak tangan kiri sedangkan arus listrik seakan-akan berjalan dari pergelangan
ke jari-jari tangan, maka arah gaya Lorentz ini mengarah ke ibu jari tangan kiri”.
Arah gaya Lorentz dapat juga ditentukan dengan tiga jari tangan kiri, yaitu ibu
jari, telunjuk, dan jari tengah yang dibentangkan saling tegak lurus satu sama lain.
(Fuhaid, 2011)

Jika di asoslasikan dengan perkalian vektor kros dengan teliti, akan di dapatkan
bahwa gaya yang di terima suatu muatan terhadap yang bergerak dengan
kecepatan V di dalam dearah pengaruh medan magnetik B, maka muatan akan
mengalami gaya magnet :
.................................................................3)

(Wayan, 2011:77)
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data

Hasil pengamatan dari percobaan gaya Lorentz, sebagai berikut:

Tabel 3.1 hasil pengamatan gaya lorentz

Tegangan Tegangan Kuat Penyimpangan kawat Polaritas


(V) arus listrik
Catu daya
(I) Arah Besar A B
simpangan simpangan
3V 0,9 0,02 Ke bawah besar + -
0,8 0,03 Ke atas besar - +
6V 2 0,06 Ke bawah Sangat + -
besar
2 0,07 Ke atas Sangat - +
besar
BAB IV
ANALISIS

Pada percobaan mengenai “Gaya Lorentz” ini alat dan bahan yang di gunakan
adalah inti besi, magnet u, papan rangkaian, jembatan penghubung, kabel
penghubung, merah dan hitam, jepit steker,kawat konstanta, catu daya dan basic
meter. Langkah kerja dari praktikum ini adalah pertama- tama mempersiapkan alat
dan bahan dan merangkai alat menjadi rangkaian percobaan seperti gambar 4.1.
(belum ada gambar)

untuk pengambilan data yang pertama menggunakan tegangan catu daya sebesar 3
volt, lalu menghubungkan kabel pengubung dari basicmeter ke rangkaian dengan
polaritas A di positif dan B di negatif. Setelah menghidupkan catu daya sehingga
tegangan dan arus dapat terbaca. Langkah selanjutnya membaca nilai tegangan
tegangan dan kuat arus lalu mencatatnya pada tabel hasil pengamatan. Lalu
mengamati juga arah simpangan kawatnya ke atas atau ke bawah dan mengamati
besar simpangan jarum pada basicmeter lalu mencatatnya pada tabel hasil
pengamatan.

Selanjutnya adalah mengubah polaritas listrik yaitu A di negatif dan B di positif.


Langkah yang di lakukan yaitu sama seperti percobaan sebelumnya yaitu
membaca hasil nilai tegangan dan arusnya, serta mengamati arah simpangan
kawat dan besar simpangan jarum pada basicmeter. Untuk pengambilan data yang
dengan tegangan catu daya sebesar 6 volt, langkah yang di gunakan sama seperti
langkah sebelumnya pada percobaan pertama. Setelah hasil di dapatkan maka
mencatatnya pada tabel hasil pengamatan.

Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan di dapatkan nilai tegangan, kuat


arus, arah simpangan kawat dan besar simpangan dengan tegangan catu daya
sebesar 3 volt dan 6 volt dan polaritas A B yang di ubah-ubah. Pada percobaan
pertama dengan catu daya 3 volt, saat polaritas A di positif dan B di negatif nilai
tegangannya sebesar 0,9 volt dan arusnya 0,02 A sedangkan arah simpangannya
ke bawah dan besar simpangannya besar. Saat polaritas A di negatif dan B di
positif nilai tegangannya 0,8 volt dan arusnya 0,03 A sedangkan arah
simpangannya ke atas dan besar simpangannya besar. Pada percobaan kedua
dengan besar tegangan pada catu daya sebesar 6 volt, saat polaritas A di positif
dan B di negatif nilai teganganya sebesar 2 volt dan arusnya sebesar 0,06 A,
sedangkan arah simpangannya ke bawah dan besar simpangannya sangat besar.
Saat polaritas A di negatif dan B di positif nilai tegangannya sebesar 2 volt dan
arusnya 0,07 A, sedangkan arah simpangannya ke atas dan besar simpanyanya
sangat besar.

Dari hasil yang di dapat pada percobaan tersebut saat tegangan catu daya semakin
besar nilai V dan Inya pun semakin besar. Sedangkan saat polaritas listriknya
diubah arah simpangan kawatnya pun berubah saat polaritas A di positif dan B di
negatif arah simpangannya kawatnya ke bawah . Saat polaritas A di negatif dan B
di positif arah simpangan kawat ke atas. Dan saat tegangan pada catu daya
semakin besar maka besar simpangan jarum basicmeter pun semakin besar.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa saat tegangan catu daya semakin, maka nilai
V dan I yang di dapat semakin besar. Dan semakin besarnya tegangan catu daya
maka semakin besar pula penyimpangan jarum pada alat ukur basicmeter.
Sedangkan pengaruh polaritas berpengaruh terhadap arah simpangan kawat
konstanta, saat polaritas A di positif kawat akan menyimpang ke bawah dan saat
polaritas A dinegatif dan B dipositif kawat akan menyimpang ke atas. Dalam hal
tersebut berlaku kaidah tangan kanan, saat arah arus masuk berbeda, maka medan
magnet dan gaya lorentznya arahnya juga berbeda.

Berdasarkan hasil yang di dapatkan tersebut jika di bandingkan dengan teori yang
ada, keduanya sesuai atau sama. Pada percobaan di dapatkan pembuktian kaidah
tangan kanan pada gaya lorentz. Saat sebuah kawat berarus di letakan di dalam
medan magnet akan menyimpang, ke atas maupun ke bawah. Saat kuat arus
mengalir semakin besar kuat arusnya maka semakin besar pula gaya magnetik
yang di timbulkan. Mengenai arah penyimpangan, besar arah simpangan
bergantung pada sumber tegangan yang di gunakan. Semakin besar arus yang
mengalir maka semakin besar pula penyimpangan yang terjadi. Analisis yang di
dapatkan sesuai dengan teori yang ada mengenai gaya lorentz pada kawat berarus.

Aplikasi gaya lorentz dalam kehidupan sehari -hari yaitu motor listrik,kipas angin,
galvanometer, pengeras suara, mesin cuci dan alat ukur listrik. Pada motor listrik
saat saklar on maka akan mengalir arus dari sumber tegangan menuju cincin
komutator selanjutnya melalui sikat karbon arus mengalir ke kumparan (loop).
Sehingga di dalam loop akan ada aliran elektron yang berada di dalam medan
magnet. Elektron yang terdapat pada loop akan mendapat gaya lorentz yang
besarnya sama tetapi dengan arah yang berlawanan pada masing-masing sisi loop.
Sehingga keseimbangan loop terganggu dan loop akan berputar secara terus
menerus.

Pengeras suara bekerja berdasarkan prinsip gaya Lorentz. Komponen dasar


pengeras suara terdiri dari tiga bagian yaitu sebuah kerucut kertas yang
bersambungan dengan sebuah kumparan suara (silinder yang diikati oleh kawat
tembaga) dan sebuah magnet berbentuk silinder (kutub utara di tengah dan
dikelilingi kutub selatan). Ketika arus dilewatkan pada lilitan kumparan, maka
akan bekerja gaya Lorentz yang disebabkan oleh magnet permanen. Besar
kecilnya gaya bergantung pada arus yang dihasilkan oleh terminal pengeras suara,
sehingga akan menyebabkan maju mundurnya kerucut kertas yang menumbuk
udara sehingga dihasilkan gelombang-gelombang bunyi sesuai dengan frekuensi
pengeras suara.

Bagian dalam kipas angin terdiri dari beberapa komponen, yaitu sepasang magnet
U pada bagian yang diam dan kumparan besi yang bergerak dalam motor listrik.
Saat listrik mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan besi yang menjadikan
besi menolak antara sepasang magnet dan kumparan besi membuat gaya berputar.
Pada saat saklar terbuka arus akan mengalir pada kumparan stator motor dan
menimbulkan gaya gerak listrik stator motor berputar.

Kendala yang di temukan saat praktikum adalah kesulitan saat menghubungkan


kabel penghubung pada rangkaian secara benar, pada catu daya dan kabel yang
fungsinya kurang maksimal, kurangnya kejelian praktikan dalam mengamati arah
simpangan kawat sehingga harus mengulang percobaan, kesalahan saat membaca
tegangan dan arus, praktikan sulit menentukan arah mengalirnya arus ketika arah
arus di ubah-ubah, sehingga menyebabkan waktu dalam praktikum kurang efisien
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan, sebagai


berikut:
1. Menentukan gaya magnetik oleh arus listrik yaitu deangan menggunakan

persamaan dimana merupakan gaya magnetik (N),

adalah induksi magnetik (wb/m2), adalah besarnya arus (A), adalah

panjang kawat (m), dan adalah sudut antara dan .


2. Menentukan arah gaya Lorentz menggunakan kaidah tangan kanan, yaitu
apabila tangan kanan dalam keadaan terbuka (jari-jari dan ibu jari
diluruskan), arah empat jari yang dirapat menyatakan arah induksi magnet
dan arah ibu menyatakan arah arus listrik, arah gaya magnetiknya
dinyatakan dengan arah telapak tangan menghadap.
3. Menentukan arah medan magnetik oleh kumparan berarus listrik yaitu
dengan menggunakan kaidah tangan kanan, arah ibu jari tangan kanan
menunjukkan arah arus listrik. Jari-jari tangan yg melingkari penghantar
tersebut menunjukkan arah medan magnet.

5.2 Saran

Alat dan bahan yang diganakan dipercobaan sebaiknya dimaksimalkan


fungsinya sehingga tidak menghambat jalannya praktikum, dan untuk
praktikan sebelum melakukan praktikum sebaiknya belajar materi terlebih
dahulu sehingga akan lebih cepat jika tahu teori terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

Fuhaid, Naif, Muhammad Agus Sahbana, dan Andhy Arianto. 2011. Pengaruh
Medan Elektromagnet terhadap Konsumsi Bahan Bakar dan Emisi Gas
Buang pada Motor Bensin. Jurnal Proton Vol 3 No 1. Pada tanggal 28
Desember 2017 pukul 20.00 WIB.

Giancoli, Dauglas. 2001. Fisika Jilid 2 Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Maman, Prasetyo. 2013.Praktikum Gaya Lorentz. Diakses dari


http://prasetyomanan.blogspot.co.id/2013/10/pemanfaatan-gaya-lorentz-
dalam.html?m=1 Pada tanggal 28 Desember 2017 pukul 20.40 WIB.

Syukron,Ahmad. 2014. Gaya Lorentz. Diakses dari


http://ahmadsyukron.blogspot.co.id/2014/Gaya-Lorentz.html. pada tanggal
28 Desember 2017 pukul 20.52 WIB.

Wayan,dkk. 2014. Listrik Magnet. Bandar Lampung : Universitas Lampung

Anda mungkin juga menyukai