Oleh
Yoana Kristiyani
1653022002
NPM : 1653022002
Siti Sa’diyah
NPM. 1513022048
GAYA LORENTZ
Oleh
Yoana Kristiyani
1653022002
ABSTRAK
Halaman
Gambar 2.1 menggunakan kaidah tangan kanan................................................
Gambar 2.2 motor listrik......................................................................................
Halaman
Tabel 3.1 hasil pengamatan gaya lorentz...................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam ilmu fisika ada beberapa teori yang langsung dapat di pahami dan ada
beberapa teori yang sulit untuk di pahami tanpa suatu pembuktian. Salah satu
teori yang sulit di pahami langsung yaitu gaya magnetik atau gaya lorentz.
Gaya lorentz terjadi pada kawat berarus listrik namun, harus dalam medan
magnet.
Lalu gejala-gejala magnetik apakah yang bekerja pada kawat berarus listrik
tersebut? Hal tersebut haruslah mendapat pemahaman untuk mengetahuinya,
salah satu cara untuk dapat memahami yaitu eksperimen. Maka dari itu
dilakukan percobaan mengenai “Gaya Magnetik atau Gaya Lorentz” karena
hal tersebut sangatlah penting untuk di pelajari dan di pahami.
Satuan SI untuk medan magnet(B) adalah Tesla(T). Nama lain dari tesla adalah
weber per meter persegi. Besar gaya berbanding lurus dengan arus(I) pada kawat
dengan panjang kawat(l) pada medan magnet dianggap seragam dengan medan
magnet(B). Gaya juga bergantung dengan pada sudut θ antara arah arus dan
medan magnet. Ketika arus tegak lurus terhadap garis-garis medan, gaya paling
kuat. Ketika kawat paralel dengan garis-garis medan magnet, tidak gaya sama
sekali. Pada sudut-sudut yang lain, gaya sebanding dengan sin θ, sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut.
................................................1)
(Giancoli, 2001)
Gaya lorentz adalah gaya yang di alami kawat berarus listrik di dalam medan
magnet. Sehingga dapat di simpulkan bahwa gaya lorentz dapat timbul dengan
syarat sebagai berikut :
a. adanya kawat penghantar yang di aliri arus
b. penghantar berada di dalam medan magnet.
Arah gaya lorentz dapat di tentukan dengan aturan tangan kanan.jari-jari tangan
kanan di atur sedemikian rupa, sehingga ibu jari tegak lurus terhadap telunjuk dan
tegak lurus juga terhadap jari tengah. Bila arah medan magnet (B) di wakili oleh
telunjuk dan arah arus (I) di wakili ibu jari, maka arah gaya lorentz (f) di
tunjukkan oleh jari tengah.
Tiga cara untuk memperbesar gaya lorentz adalah memperbesar medan magnet,
memperbesar kuat arus yang mengalir, dan menambah kawat penghantar.
(Syukron , 2014)
Pemanfaatan Gaya Lorentz Dalam kehidupan sehari-hari penerapan gaya lorentz dapat
memudahkan pekerjaan manusia. Ciri khas dari motor listrik adalah adanya kumparan
yang dilalui arus listrik dan timbulnya medan magnet yang menyebabkan kumparan
berputar sehingga terjadilah sumber tegangan yang mengalirkan arus listrik, sehingga
dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan kipas angin, bola lampu dan blender yang
difungsikan
Gambar 2.2 motor listrik
Pada saat sakelar on maka akan mengalir arus dari sumber tegangan menuju
cincin komutator selanjutnya melalui sikat karbon arus mengalir ke kumparan
(loop). Sehingga di dalam loop akan ada aliran elektron yang berada di dalam
medan magnet.Elektron yang terdapat pada loop akan mendapat gaya lorentz yang
besarnya sama tetapi dengan arah yang berlawanan pada masing-masing sisi loop.
Sehingga keseimbangan loop terganggu dan loop akan berputar secara terus
menerus. Fungsi komutator pada motor listrik adalah untuk mengatur agar arus
tetap mengalir ke satu arah. Motor listrik mengubah energi listrik menjadi gerak.
Penerapan gaya lorentz yang lain, untuk alat ukur listrik, salah satunya adalah
galvanometer
Alat ukur listrik Pengeras suara bekerja berdasarkan prinsip gaya lorentz.
Komponen dasar pengeras suara terdiri dari tiga bagian yaitu sebuah krucut yertas
yang bersambungan dengan sebuah kumparan suara (silinder yang dikitari oleh
kawat tembaga) dan sebuah magnet hermanen berbentuk silinder (kutub utara di
tengah dan dikelilingi kutub selatan). Ketika arus dilewatkan pada lilitan
kumparan , maka padanya akan bekerja gaya lorentz yang disebabkan oleh
magnet permanen. Besar kecilnya gaya bergantung pada arua yang dihasilkan oleh
terminal pengeras suara sehingga akan menyebabkan maju mundurnya kerucut
kertas yang menumbuk udara sehingga dihasilkan gelombang-gelombang bunyi
sesuai dengan frekuensi pengeras suara. akan mengalir arus dari terminal pengeras
suara menuju kumparan suara , sehingga didalam kumparan akan ada aliran
elektron yang berada di dalam medan magnet. Elektron yang berada di medan
magnet akan mengalami gaya lorentz yang dapat menimbulkan maju atau
mundurnya kerucut kertas, sehingga elektron-elektron yang ada disekitar kerucut
bertumbukan dengan udara yang mengakibatkan gelombang bunyi.
(Manan, 2013)
Gaya Lorentz adalah gaya yang timbul pada suatu arus listrik yang berada pada
suatu medan magnet.” Jika suatu arus berada diantara suatu kutub utara magnet
dan tapak tangan kiri sedangkan arus listrik seakan-akan berjalan dari pergelangan
ke jari-jari tangan, maka arah gaya Lorentz ini mengarah ke ibu jari tangan kiri”.
Arah gaya Lorentz dapat juga ditentukan dengan tiga jari tangan kiri, yaitu ibu
jari, telunjuk, dan jari tengah yang dibentangkan saling tegak lurus satu sama lain.
(Fuhaid, 2011)
Jika di asoslasikan dengan perkalian vektor kros dengan teliti, akan di dapatkan
bahwa gaya yang di terima suatu muatan terhadap yang bergerak dengan
kecepatan V di dalam dearah pengaruh medan magnetik B, maka muatan akan
mengalami gaya magnet :
.................................................................3)
(Wayan, 2011:77)
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada percobaan mengenai “Gaya Lorentz” ini alat dan bahan yang di gunakan
adalah inti besi, magnet u, papan rangkaian, jembatan penghubung, kabel
penghubung, merah dan hitam, jepit steker,kawat konstanta, catu daya dan basic
meter. Langkah kerja dari praktikum ini adalah pertama- tama mempersiapkan alat
dan bahan dan merangkai alat menjadi rangkaian percobaan seperti gambar 4.1.
(belum ada gambar)
untuk pengambilan data yang pertama menggunakan tegangan catu daya sebesar 3
volt, lalu menghubungkan kabel pengubung dari basicmeter ke rangkaian dengan
polaritas A di positif dan B di negatif. Setelah menghidupkan catu daya sehingga
tegangan dan arus dapat terbaca. Langkah selanjutnya membaca nilai tegangan
tegangan dan kuat arus lalu mencatatnya pada tabel hasil pengamatan. Lalu
mengamati juga arah simpangan kawatnya ke atas atau ke bawah dan mengamati
besar simpangan jarum pada basicmeter lalu mencatatnya pada tabel hasil
pengamatan.
Dari hasil yang di dapat pada percobaan tersebut saat tegangan catu daya semakin
besar nilai V dan Inya pun semakin besar. Sedangkan saat polaritas listriknya
diubah arah simpangan kawatnya pun berubah saat polaritas A di positif dan B di
negatif arah simpangannya kawatnya ke bawah . Saat polaritas A di negatif dan B
di positif arah simpangan kawat ke atas. Dan saat tegangan pada catu daya
semakin besar maka besar simpangan jarum basicmeter pun semakin besar.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa saat tegangan catu daya semakin, maka nilai
V dan I yang di dapat semakin besar. Dan semakin besarnya tegangan catu daya
maka semakin besar pula penyimpangan jarum pada alat ukur basicmeter.
Sedangkan pengaruh polaritas berpengaruh terhadap arah simpangan kawat
konstanta, saat polaritas A di positif kawat akan menyimpang ke bawah dan saat
polaritas A dinegatif dan B dipositif kawat akan menyimpang ke atas. Dalam hal
tersebut berlaku kaidah tangan kanan, saat arah arus masuk berbeda, maka medan
magnet dan gaya lorentznya arahnya juga berbeda.
Berdasarkan hasil yang di dapatkan tersebut jika di bandingkan dengan teori yang
ada, keduanya sesuai atau sama. Pada percobaan di dapatkan pembuktian kaidah
tangan kanan pada gaya lorentz. Saat sebuah kawat berarus di letakan di dalam
medan magnet akan menyimpang, ke atas maupun ke bawah. Saat kuat arus
mengalir semakin besar kuat arusnya maka semakin besar pula gaya magnetik
yang di timbulkan. Mengenai arah penyimpangan, besar arah simpangan
bergantung pada sumber tegangan yang di gunakan. Semakin besar arus yang
mengalir maka semakin besar pula penyimpangan yang terjadi. Analisis yang di
dapatkan sesuai dengan teori yang ada mengenai gaya lorentz pada kawat berarus.
Aplikasi gaya lorentz dalam kehidupan sehari -hari yaitu motor listrik,kipas angin,
galvanometer, pengeras suara, mesin cuci dan alat ukur listrik. Pada motor listrik
saat saklar on maka akan mengalir arus dari sumber tegangan menuju cincin
komutator selanjutnya melalui sikat karbon arus mengalir ke kumparan (loop).
Sehingga di dalam loop akan ada aliran elektron yang berada di dalam medan
magnet. Elektron yang terdapat pada loop akan mendapat gaya lorentz yang
besarnya sama tetapi dengan arah yang berlawanan pada masing-masing sisi loop.
Sehingga keseimbangan loop terganggu dan loop akan berputar secara terus
menerus.
Bagian dalam kipas angin terdiri dari beberapa komponen, yaitu sepasang magnet
U pada bagian yang diam dan kumparan besi yang bergerak dalam motor listrik.
Saat listrik mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan besi yang menjadikan
besi menolak antara sepasang magnet dan kumparan besi membuat gaya berputar.
Pada saat saklar terbuka arus akan mengalir pada kumparan stator motor dan
menimbulkan gaya gerak listrik stator motor berputar.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Fuhaid, Naif, Muhammad Agus Sahbana, dan Andhy Arianto. 2011. Pengaruh
Medan Elektromagnet terhadap Konsumsi Bahan Bakar dan Emisi Gas
Buang pada Motor Bensin. Jurnal Proton Vol 3 No 1. Pada tanggal 28
Desember 2017 pukul 20.00 WIB.