Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KAJIAN JURNAL KESALAHAN KONSEP PADA MATERI MEDAN

MAGNET

Jeni Pratika Surya, Listiana, Noor Laily Akhmalia, Rochmat Syariful Zakkie

Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

Email: analisti1995@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, menganalisis, dan mendeskripsikan jurnal tentang kesalahan-
kesalahan konsep siswa yang sering ditemui pada materi medan magnet. Metode yang digunakan yaitu kajian
pustaka. Teknik pencarian menggunakan mesin pencarian seperti google, google scholar, sciencedirect,
doaj, dan kajian literatur yang berhubungan dengan kesalahan konsep pada medan magnet. Jurnal yang
di review di publikasikan antara tahun 2002 sampai tahun 2015. Pengolahan data yaitu menyajikan data
mentah berupa tabel review dari ketiga jurnal yang ditemukan yang terdiri dari nama penelitian dan
tahun, tujuan penelitian, jenis penelitian, subyek, waktu dan tempat, instrumen, teknik analisis, temuan-
temuan, serta kesimpulan dan saran. Setelah dilakukan analisis dari tiga jurnal, ditemukan beberapa
kesalahan konsep yang sering ditemui oleh responden atau mahasiswa pada materi medan magnet.
Kesalhan-kesalahan konsep tersebut diantaranya Menentukan arah gaya magnet, medan magnet, dan
arus listrik dengan menggunakan kaidah tangan kanan di sekitar kawat berarus listrik., Penggunaan
persamaan gaya Lorentz dan solenoida, dan menentuan kutub Magnet pada magnet batang yang
telah dipotong kecil-kecil.

Kata kunci : Miskonsepsi dan medan magnet.

PENDAHULUAN Fisika merupakan salah satu mata


pelajaran yang wajib dipelajari oleh
siswa. Sebagai siswa sangat penting
untuk memahami konsep yang ada Selain menghambat pemahaman
dalam fisika. Biasanya dalam konsep pada siswa miskonsepsi juga
memahami konsep yang ada masing- berpengaruh terhadap keberhasilan
masing siswa memiliki kesulitan atau siswa dalam proses belajar. Hal ini
kendala tersendiri. Salah satu kesulitan sependapat dengan Klammer (1998 :
untuk memahami suatu konsep adalah 7) bahwa dengan adanya miskonsepsi
terjadinya kesalahan konsep pada akan menghambat pada proses
siswa yang sering disebut dengan penerimaan dan asimilasi
miskonsepsi. Hal ini sejalan dengan pengetahuan-pengetahuan baru dalam
pendapat Van den Berg (1991 : 4) diri siswa, sehingga akan menghalangi
bahwa hasil penelitian yang dilakukan keberhasilan siswa dalam proses
dalam dua dasawarsa terakhir ini belajar lebih lanjut.
dalam pembelajaran fisika,
menunjukkan jika salah satu sumber Salah satu materi yang ada di
kesulitan utama dalam pelajaran fisika pelajaran fisika adalah medan magnet.
adalah akibat terjadinya kesalahan Medan magnet merupakan salah satu
konsep atau miskonsepsi pada diri materi dimana siswa mengalami
siswa itu sendiri. banyak kesalahan konsep dalam
memahaminya. Contoh dari
Miskonsepsi itu sendiri menurut miskonsepsi siswa tentang medan
pendapat David Hammer (1996 : 1318) magnet menurut pendapat Gusasola
mendifinisikan bahwa miskonsepsi dkk (2004 : 443-464) adalah banyak
sebagai strongly beld cognitive siswa tidak memahami konsep gaya
structures that are held cognnitive magnet dan medan magnet, serta
structures that are different from the teridentifikasi adanya kesalahan
accepted understanding in a field and konsep dalam memahami sumber
that are persumed to interfere with the medan magnet. Selain itu juga
acquisition of new knowledge, yang menurut Scaife dan Heckler (2010 :
berarti bahwa miskonsepsi dapat 869-878) bahwa banyak siswa yang
dipandang sebagai suatu konsepsi mengalami kesalahan konsep tentang
atau struktur kognitif yang melekat representasi garis medan, hal ini
dengan kuat dan stabil dibenak siswa karena pengetahuan mahasiswa tidak
yang sebenarnya menyimpang dari sistematis dan kacau, terutama pada
konsepsi yang dikemukakan para ahli, konsep arah medan magnet dan
yang dapat menyesatkan para siwa penerapannya.
dalam memahami fenomena alamiah
dan melakukan eksplanasi ilmiah. Miskonsepsi atau kesalahan konsep
dapat diketahui dengan mengajukan
beberapa pertanyaan dirancang secara
khusus untuk menguji pengertian akan di review. Jurnal yang di review di
tentang suatu materi yang telah publikasikan antara tahun 2002 sampai tahun
dipelajari dan kesalahan konsep itu 2015.
sendiri dapat digunakan untuk
mengembangkan metode dan strategi Teknik analisis data dalam penelitian ini
pengajaran yang efektif (Kruse dkk, yaitu pertama melakukan pengumpulan data
2005: 1246-1249). dengan cara mereview jurnal yang sesuai dengan
topik bahasan yaitu mengenai miskonsepsi siswa
Oleh karena itu, sangat penting yang terjadi pada materi fisika medan magnet.
untuk kita untuk mengetahui Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data
miskonsepsi yang sering dialami oleh yaitu menyajikan data mentah berupa tabel
siswa agar guru dapat merancang review dari ketiga jurnal yang ditemukan yang
strategi pengajaran yang efektif untuk terdiri dari nama penelitian dan tahun, tujuan
menanggulangi miskonsepsi- penelitian, jenis penelitian, subyek, waktu dan
miskonsepsi itu sendiri sehingga tempat, instrumen, teknik analisis data pada
pembelajaran pada medan magnet tahap ini dilakukakan pengumpulan data yang
lebih efektif dan siswa memahami nantinya digunakan untuk mendukung dan
konsep-konsep yang ada dengan baik. memecahkan permasalahan yang ada, temuan-
temuan, kesimpulan dan saran pada tahapan ini
kesimpulan merupakan hasil akhir yang
diharapkan mampu menjawab tujuan penelitian
METODE PENELITIAN yang berdasarkan dari hasil pengolahan data dan
analisa data selanjutnya memberikan saran
Metode yang digunakan yaitu kajian kemungkinan penelitian lanjutan dari topik yang
pustaka. Teknik pencarian menggunakan mesin dibahas dalam penelitian. Hasil penelitian dari
pencarian seperti google, google scholar, ketiga jurnal ini dikelompokkan ke dalam
sciencedirect, doaj, dan kajian literatur yang kategori menemukan masalah atau kesulitan
berhubungan dengan kesalahan konsep pada belajar maupun kesalahan konsep medan magnet
medan magnet. Kata kunci pencarian yang dari siswa SMA atau calon guru fisika. Pada
digunakan adalah kesalahan konsep materi tahap selanjutnya yaitu analisis data untuk
medan magnet, Kesulitan belajar dalam teori mempermudah kita dalam menafsirkan data.
medan magnet, dan Misconception of Penafsiran data ini dilakukan untuk bertujuan
magnetic field. Pencarian selanjutnya yaitu perbandingan dari setiap hasil penelitian jurnal
dengan memilih jurnal dengan ruang lingkup yang ditemukan yang digunakan untuk
mengenai bahasan kesalahan konsep atau menemukan miskonsepsi pada materi fisika yaitu
miskonsepsi yang sering dialami siswa SMA atau medan magnet. Selanjutnya setelah diperoleh
calon guru fisika pada materi medan magnet. beberapa miskonsepsi, miskonsepsi ini
Setelah jurnal yang dianggap masuk kategori dijabarkan dengan konsep yang benar.
pencarian, ketiga jurnal yang telah ditemukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jurnal Tujuan Penelitian Kesalahan Konsep
Pateda, A. B., Kendek, Mengkaji, 1. Menentukan arah gaya magnet,
Y., & Saehana, S. menganalisis, dan medan magnet, dan arus listrik
(2009). Analisis mendeskripsikan dengan menggunakan kaidah
Pemahaman Konsep pemahaman konsep tangan kanan.
Magnet Mahasiswa magnet mahasiswa 2. Penggunaan persamaan gaya
Calon Guru Fisika. calon guru fisika. Lorentz dan solenoida
3. Penentuan sebaran medan
magnet pada magnet batang.
4. Penentuan kutub Magnet pada
magnet batang yang telah
dipotong kecil-kecil.

Nyoman, R. (2016). Mengkaji lebih lanjut Mahasiswa tidak dapat


Pemahaman pemahaman menerapkan kaidah tangan kanan
Konseptual konseptual dalam menentukan arah medan
Mahasiswa mahasiswa elektromagnet di sekitar kawat
Pendidikan Fisika pendidikan fisika fkip berarus listrik.
FKIP Univesitas universitas bengkulu
Begkulu Pada pada diagram medan
Diagram Medan elektromagnet.
Elektromagnetik.
Wardana, R. W. dkk. Mengidentifikasi dan Persamaan gaya dan resultan gaya
(2016). Deskripsi mendeskripsikan konsepsi dari kedua kawat, kaidah tangan
Konsepsi Mahasiswa mahasiswa pendidikan kanan, deskripsi arah arus, medan
Pendidikan Fisika Fisika tingkat II listrik dan gaya listrik dari kedua
Tingkat II Universitas Universitas Pendidikan kawat.
Pendidikan Indonesia Indonesia
Tentang Konsep (UPI) yang telah belajar
Listrik Magnet. listrik magnet pada mata
kuliah Fisika Dasar.

Penggunaan Kaidah Tangan Kanan medan magnet, dan arah arus magnet dapat
diidentifikasi dari beberapa soal yang diberikan
Pada jurnal Pateda dkk (2009), kesalahan kepada mahasiswa calon guru fisika, yaitu
konsep mengenai penggunan kaidah tangan pertama untuk soal nomor 1,
kanan dalam menentukan arah gaya magnet,
mencakup tentang arah gaya Ibu jari (a/x/I) adalah arah arus
magnetik yang bekerja pada kawat listrik, jari telunjuk (b/y/B) adalah arah
yang digambarkan pada garis koodinat medan magnet, dan jari tengah (c/z/F)
X,Y dan Z dengan arus menuju ke adalah arah gaya Lorentz. Kasus pada
sumbu X positif seperti pada Gambar soal ini yaitu arah magnetnya yang
1. Responden menjawab soal ini divariasikan, berarti ketika arah
dengan menggunakan kaidah tangan magnet bergerak kearah sumbu y
kanan. Ketika soalnya diubah dengan negatif, sesuai kaidah tangan kanan
mengganti arah magnetnya, gaya magnetinya kearah z positif dan
responden masih kebingungan dalam jika arah medan magnet digerakkan
menjawab soal tersebut. kearah z negative maka arah gaya
magnetiknya kearah y positif,. Arah
magnetnya disini artinya sama dengan
medan magnet.

Pada soal nomor 3, mencakup


tentang penentuan arah gaya Lorentz
pada kawat yang dialiri arus dan
Gambar 1. Kutipan Soal nomor 1 berada diantara kutub utara dan
selatan magnet seperti pada Gambar
2. Responden beranggapan bahwa
dalam menentukan arah gaya pada
Pada persoalan ini, responden
kawat yang berada diantara dua kutub
kurang memahami konsep gaya
magnet arus tidak mempengaruhi arah
Lorentz dalam menentukan arah arus,
gaya.
arah magnetik, dan medan magnet
dengan menggunakan kaidah tangan
kanan. Berikut adalah ilustrasi dalam
menggunakan kaidah tangan kanan.

Gambar 3. Kutipan soal nomor 3

Penyelesaian soal ini juga


Gambar 2. Kaidah tangan kanan menggunakan kaidah tangan kanan.
Medan magnet antara dua kutub selalu
bergerak dari kurup utara keselatan,
sehingga jika arah medan magnetnya
tidak gambarkan bisa dilihat dari kutub elektromagnet yang berkaitan dengan
magnetnya dan arah arusnya, maka arah arus listrik dan bentuk kawat
gaya lorentznya dapat dicari. Jawaban panjang. Didalam mengidentifikasi
dari soal tersebut adalah arah medan kesalahan konsep responden diberikan
magnet masuk bidang kertas. soal mengenai konsep kaidah tangan
kanan. Yaitu, gambarkanlah arah
Konsep yang sama juga terdapat medan elektromagnet di sekitar kawat
pada soal nomor 7, mencakup tentang berbentuk melingkar berarus listrik
arah gaya yang benar berdasarkan sesuai dengan arah arus listrik pada
beberapa buah gambar seperti pada kawat berikut dan beri penjelasan.
Gambar 4. Pada kasus ini, responden
hanya meninjau dari arus dan arah
gaya magnetnya, tidak melihat kutub
magnetnya. Mereka beranggapan
bahwa apabila arusnya masuk maka
gayanya ke bawah dan apabila
arusnya keluar maka arah gayanya
akan ke atas. Gambar 5. Kawat melingkar berarus
listrik

Pada soal tersebut responden


beranggapan bahwa medan
Gambar 4. Kutipan Soal nomor elektromagnet tidak hanya terletak
7 pada pusat lingkaran namun menyebar
disekitar lingkaran. Konsep yang benar
adalah kuat medan elektromagnet
Jadi, jika sudah mengetahui arah pada kawat arus melingkar hanya ada
arus dan arah medan magnetnya, dititik pusat lingkaran dan tegak lurus
maka arah gaya magnetnya akan dengan bidang arus. Ilustrasi arah
didapatkan secara benar. medan elektomagnet seperti pada
gambar berikut :
Kesalahan konsep mengenai
penggunaan kaidah tangan kanan juga
terdapat pada jurnal Rohadi (2016),
yaitu kebanyakan responden penelitian
masih mengalami kesulitan dalam
menentukan arah medan
Gambar 6. Medan elektomagnetik F = gaya Lorentz (N)
dipusat lingkaran
B = medan Magnetik (T)
Kesalahan konsep mengenai kaidah
tangan kanan selain pada kedua jurnal diatas, I = kuat arus listrik (A)
juga diperkuat pada jurnal Wardana, R. W. dkk.
L = panjang kawat penghantar (m)
(2016). Pada subkonsep kemagnetan jawaban
responden yang salah umumnya merujuk pada:
= sudut antara I dan B
persamaan gaya dan resultan gaya dari kedua
kawat, kaidah tangan kanan, deskripsi arah arus, Faktor yang mempengaruhi
medan listrik dan gaya listrik dari kedua kawat. gaya Lorentz pada muatan yang
bergerak didalam medan magnet
dirumuskan dengan :
Persamaan Gaya Lorentz dan Solenoida
F = B q v sin
Pada jurnal Pateda dkk (2010),
Keterangan :
penggunaan persamaan yang ada pada materi
medan magnet diantara yaitu pada gaya Lorentz
F = gaya Lorentz (N)
dan medan pada solenoida dapat diidentifikasi
dari beberapa soal yang diberikan kepada B = medan Magnetik (T)
mahasiswa calon guru fisika, yaitu terdapat
pada soal nomor 6, mencakup tentang q= besar muatan listrik yang bergerak
mengkalisifikasikan faktor-faktor yang (coloumb)
mempengaruhi gaya Lorentz. Mereka
berpendapat bahwa yang v = kelajuan muatan listrik yang
mempengaruhi gaya Lorentz adalah bergerak (m/s)
arah arus searah dengan medan
= sudut yang dibentuk oleh B dan v
magnet. Padahal jika menurut konsep
yang benar faktor-faktor yang
Untuk soal nomor 8, yaitu
mempengaruhi medan magnet
tentang cara memperbesar induksi
didasarkan pada gaya magnetik yang
magnetik pada solenoida. Responden
terjadi pada pengantar arus listrik dan
beranggapan bahwa cara
berada dalam medan magnetik. Yang
memperbesar induksi magnetik pada
dirumuskan dengan :
solenoida dilakukan dengan cara
memperbanyak jumlah lilitan,
F = B I L sin
memperpendek panjang solenoida,
Keterangan : memperbesar luas kumparan dan
memperpendek panjang solenoida,
dan memperkecil kuat arus dalam berarus. Responden mengaku tidak
solenoida. Rata-rata mereka mengetahui parsamaan induksi
menjawab berdasarkan logika dan magnetik. Sehingga untuk
tidak mengetahui persamaan menyelesaikan soal ini hanya
sebenarnya untuk mencari induksi membandingkan jaraknya dari kawat
magnetik pada solienoida. saja.

Solenoida adalah suatu lilitan Persamaan induksi magnetik


kawat atau kumparan yang rapat disekitar kawat lurus berarus listrik.
yang dililitkan pada penampang
berbentuk silinder.
0 i
Untuk menentukan besar induksi B=
2 .a
magnetik pada sumbu solenoid :
Keterangan:
B = induksi magnetik (Wb).
0 = permeabilitas ruang hampa (4 .
0
l 10-7
B=
Keterangan: Wb/A.m)

l = panjang solenoida (m)

i = arus pada solenoida (A) Persamaan induksi magnetik di pusat


kawat melingkar.
N = banyaknya lilitan

n = banyaknya lilitan persatuan N 0i


panjang (N/ l ) B=
2r
Ketengan :

N = banyak lilitan
Jadi, untuk memperbesar induksi
magnetik dapat dilakukan dengan cara
r = jari-jari
memperbesar arus dalam solenoida,
memperbanyak jumlah lilitan, dan
memperpendek solenoida.
Contoh soal:
Untuk soal nomor 13, mencakup
tentang perbandingan induksi Titik P dan titik Q masing-masing
magnetik dua buah titik dari kawat berada pada jarak 5 cm dan 20 cm
dari sebuah kawat lurus panjang F= q.v.B
berarus listrik 10 A di udara. Nilai
perbandingan antar induksi magnetik Keterangan :
di titik P dan di titik Q adalah...
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
Penyelesaian:
q = besarnya muatan yang bergerak
dalam coulomb ( C )

Titik aP = 5 cm dan aQ= 20 cm, i = 10 v = kecepatan muatan dalam


A meter/sekon ( m/s )

B = kuat medan magnet dalam


0 i Wb/m2 atau tesla ( T )
B1 2 . a P aQ 20 cm 4
= = = = = sudut antara arah v dan B
B2 0 i a p 5cm 1
2 .aQ Untuk soal nomor 15, mencakup
Jadi, nilai perbandingan antar tentang menentukan besar medan
induksi magnetik di titik P dan di titik magnet yang arus dan jaraknya
Q adalah 4 : 1 diperbesar. Sama seperti pada soal
nomor 13 dan nomor 14, sebagian
Kasus yang sama pada soal
besar para responden tidak
selanjutnya yaitu responden tidak
mengetahui persamaan yang akan
mengetahui persamaan yang
digunakan untuk menyelesaikan soal
digunakan, yaitu pada soal nomor 14,
ini. Para responden hanya mengalikan
menghitung gaya Lorentz partikel
besarnya arus dan jaraknya. Berbeda
apabila muatan dan kecepatan
dengan kasus soal nomor 14, untuk
partikel tersebut diperbesar. Dalam
menyekesaikan soal ini menggunkan
menyelesaikan soal ini, responden
rumus gaya Lorentz pada kawat
hanya mengalikan perbesaran
berarus listrik, yaitu :
muatan dengan perbesaran
kecepatan dan sebagian responden F = B.I.L
membagi jumlah muatan dengan
kecepatan. Keterangan :

Besarnya gaya Lorentz yang F = gaya lorentz (N)


dialami oleh sebuah muatan yang
bergerak dalam daerah medan B = kuat medan magnet (Tesla)
magnet dapat dicari dengan
menggunakan persamaan berikut : I =adalah kuat arus listrik (A)
L = adalah panjang penghantar (m) Anggapan responden kutub utara
adalah potongan batang magnet P dan
Q, sedangkan kutub selatan potongan
R dan S. Konsep yang benar adalah
Penentuan Kutub Magnet Pada
ketika magnet batang dipotong-potong
Magnet Batang
maka kedua kutub magnet ada sisi
Pada jurnal Pateda dkk (2010), kesalahan masing masing potongan. Pada soal
konsep mengenai penentuan sebaran kutub utara pada sisi kiri masing-
medan magnet pada magnet batang masing potongan P, Q, R, dan S,
dapat diidentifikasi dari beberapa soal yang sedangkan kutub selatan pada sisi
diberikan kepada mahasiswa calon guru fisika, kanan masing-masing potongan
yaitu terdapat pada Untuk soal nomor batang magnet P, Q, R, dan S.
10, mencakup tentang menetukan
kutub magnet pada sebuah magnet
batang yang dipotong-potong seperti
KESIMPULAN DAN SARAN
pada Gambar 6. Pada soal ini, tidak
ada responden yang menjawab benar. Miskonsepsi yang dialami pada materi
Berdasarkan alasan dan hasil jawaban, medan magnet adalah:
para responden melihat bahwa apabila
sebuah magnet dipotong jika kutub 1. Menentukan arah gaya magnet, medan
utara sebelah kiri dan kutub selatan magnet, dan arus listrik dengan
sebelah kanan, maka potongan- menggunakan kaidah tangan kanan di sekitar
potongan yang sebelah kiri adalah kawat berarus listrik.
kutub utara dan potongan potong
disebelah kanan adalah kutub selatan. 2. Penggunaan persamaan gaya Lorentz dan
Berdasarka hasil tersebut, para solenoida
responden menunjukan kutub magnet
3. Penentuan kutub Magnet pada magnet
hanya dari bidangnya bukan dari
batang yang telah dipotong kecil-kecil.
sisinya.

Penulis memberikan saran kepada peneliti


yang akan mengkaji tentang kesalahan konsep
pada materi medan magnet yaitu agar lebih rinci
lagi dalam menuliskan dijurnal atau artikel
mengenai letak kesalahan konsep responden dan
Gambar 6. Kutipan Soal nomor
bagaimana konsep yang benar, sehingganya
10
pembaca lebih mudah memahami.
Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), 3 (2),
174-178.
REFERENSI
Wardana, R. W. dkk. (2016). Deskripsi Konsepsi
Nyoman, R. (2016). Pemahaman Konseptual
Mahasiswa Pendidikan Fisika Tingkat II
Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP
Universitas Pendidikan Indonesia Tentang
Univesitas Begkulu Pada Diagram Medan
Konsep Listrik Magnet. Prosiding
Elektromagnetik. Jurnal Pendidikan
Pertemuan Ilmiah, 1 (1), 29-32.
Fisika, 1 (1), 36-39.

Pateda, A. B., Kendek, Y., & Saehana, S. (2009).


Analisis Pemahaman Konsep Magnet
Mahasiswa Calon Guru Fisika. Jurnal

Anda mungkin juga menyukai