Anda di halaman 1dari 31

Makalah Pengembangan Asesmen Pembelajaran Fisika

“Perbandingan Asesmen, Pengukuran, dan Tes”

Oleh:
Yunita Syafitri/ 20175025

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Festiyed, M.S


Dr. Fatni Mufit, M.Si

Jurusan Fisika

Program Studi Magister Pendidikan Fisika

Universitas Negeri Padang

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul, “Perbandingan Asesmen, Pengukuran, dan
Tes”. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pemahaman tentang perbedaan
asesmen, pengukuran, dan tes sert memenuhi tugas pada mata kuliah pengambangan asesmen
pada pembelajaran fisika.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun berkat bantuan
dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu khususnya dosen
pembimbing mata kuliah pengembangan asesmen pada pembelajaran fisika, Ibu Prof. Dr.
Festiyed, M.S dan Ibu Dr. Fatni Mufit, M.Si.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan, untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Atas kritik dan saran tersebut penulis
mengucapkan terima kasih. Demikianlah pengantar dari penulis semoga makalah ini
memberikan informasi yang bermanfaat untuk kita semua.

Padang, Februari 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
KAJIAN TEORI..........................................................................................................................................5
A. Tes...................................................................................................................................................5
B. Pengukuran......................................................................................................................................7
C. Penilaian/ Asesmen........................................................................................................................12
D. Evaluasi.........................................................................................................................................15
BAB III......................................................................................................................................................19
PENGEMBANGAN..................................................................................................................................19
A. Pengembangan 4D Model..............................................................................................................19
LEMBAR VALIDASI...............................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................30

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian merupakan komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan
kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaiannya. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) penilaian adalah proses, cara, perbuatan menilai. Dalam menentukan
seberapa jauh peserta didik memahami pelajaran yang diberikan, maka perlu adanya tes dan
penilaian.
Sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Kualitas
pembelajaran ini dapat dilihat dari hasil penilaiannya. Selanjutnya sistem penilaian yang baik
akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik dalam memotivasi
peserta didik untuk belajar yang lebih baik.
Asesmen/penilaian merupakan pengumpulan bukti yang dilakukan secara sengaja,
sistematis, dan berkelanjutan serta digunakan untuk menilai kompetensi siswa atau metode
dan proses yang digunakan untuk mengumpulkan umpan balik tentang seberapa baik siswa
belajar. Dapat dilakukan di awal, di akhir (sesudah) maupun saat pembelajaran sedang
berlangsung. Asesmen dapat berupa tes atau non tes. Asesmen berupa nontes misalnya
penggunaan metode, observasi, wawancara, monitoring tingkah laku. Hasilnya dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan. Proses yang mencakup yaitu memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan kompetensinya, mengumpulkan dan
mencatat bukti-bukti demonstrasi kompetensi-kompetensi siswa dan menggunakan bukti-
bukti untuk membuat penilaian secara menyeluruh demonstrasi atau kinerja dalam
kompetensi-kompetensi tersebut.
Asesmen/penilaian bertujuan untuk memberikan umpan balik mengenai kemajuan
belajar siswa untuk siswa, orang tua, dan guru serta meningkatkan belajar (pembelajaran) dan
perkembangan siswa (Alwasilah.1996). Masih banyak guru di sekolah yang belum
menggunakan asesmen yang sesuai dengan yang seharusnya. Sedangkan asesmen merupakan
hal yang penting dalam pembelajaran. Pada umumnya, guru masih sulit untuk membedakan
antara penilaian/asesmen, evaluasi, tes da pengukuran. Padahal antara penilaian/asesmen,
evaluasi, tes dan pengukuran merupakan hal yang berbeda. Dari uraian di atas dapat dilihat

3
bahwa perlu adanya pemahaman tentang perbedaan penilaian/asesmen, evaluasi, tes dan
pengukuran. Pengembangan asesmen di sekolah juga perlu diperhatikan agar proses belajar
mengajar dengan maksimal.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang, rumusan masalah pada makalah ini adalah perbedaan
antara penilaian/asesmen, evaluasi, tes dan pengukuran serta bagaimana pengembangan
asesmen di sekolah.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengetahui perbedaan antara
penilaian/asesmen, evaluasi, tes dan pengukuran serta mengetahui bagaimana
pengembangan asesmen di sekolah.

4
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Tes
Aspek Modul Teori terbaru
Pengertian  Zainul dan Nasution  Terry Overton (2008): Tes
(2001) tes didefinikan adalah suatu metode untuk
sebagai pertanyaan atau menentukan kemampuan siswa
tugas atau seperangkat menyelesaikan sejumlah tugas
tugas yang direncanakan tertentu atau mendemonstrasikan
untuk memperoleh penguasaan suatu keterampilan
informasi tentang suatu atau pengetahuan pada suatu
atribut pendidikan atau materi pelajaran.
suatu atribut psikologis  Wayan Nurkencana (1993), tes
tertentu. adalah suatu cara untuk
 Arikunto dan Jabar mengadakan penilaian yang
(2004) tes merupakan alat berbentuk suatu tugas yang harus
atau prosedur yang dikerjakan anak atau sekelompok
digunakan untuk anak sehingga menghasilkan
mengetahui atau suatu nilai tentang tingkah laku
mengukur sesuatu dengan atau prestasi anak tersebut yang
menggunakan cara atau kemudian dapat dibandingkan
aturan yang telah dengan nilai yang dicapai oleh
ditentukan. anak-anak lain atau standar yang
 Slameto, menyatakan tes telah ditetapkan
adalah sekelompok
pertanyaan atau tugas-
tugas yang harus dijawab
atau diselesaikan oleh
peserta didik dengan
tujuan untuk mengukur
kemajuan belajar peserta

5
didik.
 Nana sudjana,
menyatakan tes adalah
sekelompok pertanyaan
yang diberikan kepada
peserta didik dengan
tujuan mengukur hasil
belajar peserta didik.
 Kesimpulan tes
merupakan alat atau
prosedur yang digunakan
untuk mengevaluasi
individu maupun
kelompok yang
mempunyai standar
objektif untuk mengamati
atau lebih karakteristik
seseorang yang hasilnya
dapat dijadikan sebagai
dasar pengambilan
keputusan
Fungsi Menurut Djaali dan Muljono  Hamzah dan Satria (2012) tes
(2008) adalah seperangkat tugas yang
 Sebagai alat untuk harus dikerjakan atau sejumlah
mengukur prestasi belajar pertanyaan yang harus dijawab
peserta didik oleh peserta didik untuk
 Sebagai motivator dalam mengukur tingkat pemahaman
pembelajaran dan penguasaannya terhadap
 Sebagai upaya perbaikan cakupan materi yang
kualitas pembelajaran dipersyaratkan dan sesuai dengan
 Sebagai penentu berhasil tujuan pengajaran tertentu.

6
atau tidaknya peserta didik  Sudaryono (2012) Tes
sebagai syarat untuk digunakan untuk mengukur
melanjutkan pendidikan sejauh mana seorang siswa telah
menguasai pelajaran yang
disampaikan terutama meliputi
aspek pengetahuan dan
keterampilan.

B. Pengukuran

Aspek Modul Teori terbaru


Pengertian  pengukuran  Sridadi (2007) pengukuran adalah
(Measurement) adalah suatu prose yang dilakukan secara
suatu  proses sistematis untuk memperoleh
pengumpulan data besaran kuantitatif dari suatu
melalui pengamatan obyek tertentu dengan
empiris untuk menggunakan alat ukur yang
mengumpulkan baku.
informasi yang relevan
dengan tujuan yang
telah ditentukan.
Dalam hal ini guru
menaksir prestasi siswa
dengan membaca atau
mengamati apa saja
yang dilakukan siswa,
mengamati kinerja
mereka, mendengar
apa yang mereka
katakan, dan
menggunakan indera

7
mereka seperti melihat,
mendengar,
menyentuh, mencium,
dan merasakan.
 Menurut Zainul dan
Nasution (2001)
pengukuran memiliki
dua karakteristik utama
yaitu:
1) penggunaan angka
atau skala tertentu;
2) menurut suatu
aturan atau formula
tertentu.
 Measurement
(pengukuran)
merupakan proses yang
mendeskripsikan
performance siswa
dengan menggunakan
suatu skala kuantitatif
(system angka)
sedemikian rupa
sehingga sifat kualitatif
dari performance siswa
tersebut dinyatakan
dengan angka-angka
(Alwasilah et al.1996).
Pernyataan tersebut
diperkuat dengan
pendapat yang

8
menyatakan bahwa
pengukuran merupakan
pemberian angka
terhadap suatu atribut
atau karakter tertentu
yang dimiliki oleh
seseorang, atau suatu
obyek tertentu yang
mengacu pada aturan
dan formulasi yang
jelas. Aturan atau
formulasi tersebut
harus disepakati secara
umum oleh para ahli
(Zainul & Nasution,
2001). Dengan
demikian, pengukuran
dalam bidang
pendidikan  berarti
mengukur atribut atau
karakteristik peserta
didik tertentu. Dalam
hal ini yang diukur
bukan peserta didik
tersebut, akan tetapi
karakteristik atau
atributnya.
 Arikunto dan Jabar
(2004) menyatakan
pengertian pengukuran
(measurement) sebagai

9
kegiatan
membandingkan suatu
hal dengan satuan
ukuran tertentu
sehingga sifatnya
menjadi kuantitatif.
Kesalahan dalam Kesalahan yang Beberapa sumber kesalahan
pengukuran sistematis sitematis;
Kesalahan yang bersifat a.Kesalahan kalibrasi, disebut juga
bias kesalahan matematis yaitu
pembagian skala alat ukur tidak
tepat. Kemungkinan pada saat
pembuatan alat ukurnya ataupun alat
ukur yang telah lama/tua. Kesalahan
ini dapat diperbaiki dengan cara tera
ulang.
b.Kesalahan titik nol, pada saat
mengukur jarum penunjuk tidak
berada tepat diangka nol.
c.Kesalahn mutlak dari alat ukur itu
sendiri, kekurangpekaan alat ukur
atau alat ukur tidak sensitif.
d.Kesalahan paralaks, kesalahan
akibat pembacaan operator
(sipengukur) yang tidak pada
posisinya (pandangan mata miring ,
agak keatas, menyerong atau
kebawah)
e.Kesalahan kosinus dan sinus,
disini untuk menghindari kesalahan
dalam pengukuran garis pengukuran

10
harus berhimpit atau sejajar dengan
ukuran benda yang diukur.
f.Kesalahan dari benda yang diukur,
akibat perubahan bentuk karena
sudah usang, melengkung, terhimpit
dll.
g.Kesalahan karena gesekan, bila
benda yang kita ukur tersebut selalu
bergesekan dengan benda lain
tentunya akan ada kehilangan atau
aus sehingga besar atau kecil tebal
atau tipis dari benda yang akan
diukur itu akan berkurang.
h.Kesalahan Fatique pada pegas,
berarti tingkat ketegangan pegas
sudah mulai berkurang ini
Kesalahan yang bersifat disebabkan karena sering dipakai
acak atau per sudah lemah.
Ciri khas pengukuran dengan
kesalahan sistematis adalah hasil
pengukuran menyimpang
kearah tertentu dari harga
sebenarnya.
Beberapa sumber kesalahan acak:
a.Gerak brown molekul, jarum
penunjuk alat ukur terganggu karena
adanya gerak yang sangat tidak
teratur (gerak brown) dari molekul
udara.
b.Fluktuasi tegangan listrik,
tegangan mengalami perubahan

11
yang tidak teratur d
an berlalu sangat cepat.
c.Getaran, alas atau tempat benda
yang akan diukur tidak
tetap/konstan.
d. Nois, gangguan yang terjadi pada
alat elektronik akibat fluktuasi.
e.Radiasi latar belakang, alat
pengukur radioaktif selalu terganggu
karena adanya radiasi yang datang
dari angkasa luar ( radiasi kosmik )
Ciri khas adanya kesalahan acak
yaitu hasil yang didapat akan
terpencar agak kekiri atau kekanan
dari harga sebenarnya.

C. Penilaian/ Asesmen
Aspek Modul Teori terbaru
Pengertian  Suharsimi (2007)  Anas Sudiono, (2005) mengemukakan
penilaian adalah suatu bahwa secara harfiah kata evaluasi
usaha yang dilakukan berasal dari bahasa Inggris evaluation,
dalam pengambilan dalam bahasa Indonesia berarti
keputusan terhadap penilaian. Akar katanya adalah value
sesuatu dengan ukuran yang artinya nilai. Jadi istilah evaluasi
baik-buruk. menunjuk pada suatu tindakan atau
 Cangelosi (1995) suatu proses untuk menentukan nilai
penilaian adalah dari sesuatu
keputusan tentang nilai,  Bob Kizlik (2009): Asesmen adalah
yang dipengaruhi oleh suatu proses dimana informasi diperoleh
hasil pengukuran. berkaitan dengan tujuan pembelajaran.
 Kumano (2001) Asesmen adalah istilah yang luas yang
sebagai “The process of mencakup tes (pengujian).

12
Collecting data which
shows the development
of learning”. Dengan
demikian dapat
disimpulkan bahwa
asesmen merupakan
istilah yang tepat untuk
penilaian proses belajar
siswa. Namun
meskipun proses
belajar siswa
merupakan hal penting
yang dinilai dalam
asesmen, faktor hasil
belajar juga tetap tidak
dikesampingkan.
 Anwar (2009)
penilaian adalah
prosedur yang
digunakan untuk
memperoleh informasi
tentang pembelajaran
peserta didik
Fungsi Fungsi dari penilaian Fungsi penilaian adalah sebagai berikut
menurut Nana Sudjana, (Cronbach, 1954 dalam Hamalik, 2002:
(1995: 4)adalah sebagai 204):
berikut : (a)    Penilaian membantu siswa
(1)   Alat untuk merealisasikan dirinya untuk mengubah
mengetahui tercapai atau mengembangkan perilakunya.
tidaknya tujuan (b)   Penilaian membantu siswa mendapat
intruksional. kepuasan atas apa yang telah

13
(2)   Umpan balik bagi dikerjakannya.
perbaikan proses belajar (c)    Penilaian membantu guru untuk
mengajar. menetapkan apakah metode mengajar yang
(3)   Dasar dalam digunakannya telah memadai.
menyusun laporan (d)   Penilaian membantu guru membuat
kemajuan belajar siswa pertimbangan administrasi.
kepada para orang tua.
Permendika  Permendiknas no 66  Permendiknas no 104 tahun 014
s yang tahun 2013  Permendiknas no 53 tahun 2015
melandasi
Fungsi Fungsi dari penilaian Pada Permendiknas No 104 tahun 2014
menurut Nana Sudjana, juga disebutkan bahwa tujuan penilaian
(1995)adalah sebagai hasil belajar peserta didik pada jenjang
berikut : pendidikan dasar dan menengah sebagai
(1)   Alat untuk berikut:
mengetahui tercapai a. Mengetahui tingkat penguasaan
tidaknya tujuan kompetensi dalam sikap, pengetahuan,
intruksional. dan keterampilan yang sudah dan belum
(2)   Umpan balik bagi dikuasai seorang/sekelompok peserta
perbaikan proses belajar didik untuk ditingkatkan dalam
mengajar. pembelajaran remedial dan program
(3)   Dasar dalam pengayaan.
menyusun laporan b. Menetapkan ketuntasan penguasaan
kemajuan belajar siswa kompetensi belajar peserta didik dalam
kepada para orang tua. kurun waktu tertentu, yaitu harian,
tengah semesteran, satu semesteran, satu
tahunan, dan masa studi satuan
pendidikan.
c. Menetapkan program perbaikan atau
pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi bagi mereka
yang diidentifikasi sebagai peserta didik

14
yang lambat atau cepat dalam belajar
dan pencapaian hasil belajar.
d. Memperbaiki proses pembelajaran pada
pertemuan semester berikutnya.

D. Evaluasi
Aspek Modul Teori terbaru
Pengertian  Kumano (2001)  Hikmat (2004) Evaluasi adalah
merupakan penilaian proses menilai pencapaian tujuan dan
terhadap data yang pengungkapan masalah kinerja proyek
dikumpulkan melalui untuk memberikan umpan balik untuk
kegiatan asesmen. meningkatkan kualitas kinerja proyek.
 Calongesi (1995)  Yunanda (2009) pengertian istilah
evaluasi adalah suatu “Evaluasi merupakan kegiatan yang
keputusan tentang nilai direncanakan untuk menentukan
berdasarkan hasil keadaan suatu objek dengan
pengukuran. menggunakan instrumen dan hasilnya
 Zainul dan Nasution dibandingkan dengan patokan untuk
(2001) menyatakan kesimpulan”
bahwa evaluasi dapat
dinyatakan sebagai suatu
proses pengambilan
keputusan dengan
menggunakan informasi
yang diperoleh melalui
pengukuran hasil
belajar, baik yang
menggunakan instrumen
tes maupun non tes.
 Tayibnapis (2000)
dalam hal ini lebih

15
meninjau pengertian
evaluasi program dalam
konteks tujuan yaitu
sebagai proses menilai
sampai sejauhmana
tujuan pendidikan dapat
dicapai.
Tujuan Secara khusus, tujuan Menurut Arikunto (2004 ), ada dua tujuan
evaluasi adalah untuk : evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum diarahkan kepada
- Mengetahui tingkat
program secara keseluruhan, sedangkan
penguasaan peserta didik
tujuan khusus lebih difokuskan pada
terhadap kompetensi
masing-masing komponen.
yang telah ditetapkan.
Djuju Sudjana (2006) menyatakan
- Mengetahui Kesulitan-
berbagai macam tujuan evaluasi, yaitu:
kesulitan yang dialami
1.    Memberikan masukan untuk
peserta didik dalam
perencanaan program
proses belajar,
2.    Memberikan masukan untuk
sehingga dapat dilakukan
kelanjutan, perluasan, dan penghentian
diagnosis dan
program.
kemungkinan
3.    Memberi masukan untuk
memberikan remedial
memodifikasi program.
teaching, dan
4.    Memperoleh informasi tentang faktor
- Mengetahui efisiensi dan
pendukung dan penghambat program.
efektifitas strategi
5.    Memberi masukan untuk motivasi dan
pembelajaran yang
Pembina pengelola dan pelaksana
digunakan guru, baik
program.
yang menyangkut
6.    Memberi masukan untuk memahami
metode, media maupun
landasan keilmuan bagi evaluasi program.
sumber-sumber belajar. 

Sedangkan

16
menurut Depdiknas
(2003:6) mengemukakan
tujuan evaluasi
pembelajaran adalah untuk
:
a.      Melihat
produktivitas
dan efektivitas
kegiatan belajar-
mengajar.
b.      Memperbaiki
dan
menyempurnaka
n kegiatan guru.
c.       Memperbaiki,
menyempurnaka
n dan
mengembangkan
program belajar-
mengajar.
d.      Mengetahui
kesulitan-
kesulitan apa
yang dihadapi
oleh siswa
selama kegiatan
belajar dan
mencarikan jalan
keluarnya, dan
e.      Menempatkan
siswa dalam

17
situasi belajar-
mengajar yang
tepat sesuai
dengan
kemampuannya.

BAB III
PENGEMBANGAN

A. Pengembangan 4D Model
Pengembangan 4D Model Teori
A. Tahap Pendefinisian (Define).
1. Analisis Awal- Menurut Thiagarajan, dkk (1974), analisis awal-akhir
18
Pengembangan 4D Model Teori
Akhir bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah
dasar yang dihadapi dalam pembelajaran, sehingga
memudahkan untuk memilih apa yang akan dikembangkan
2. Analisis peserta Menurut Thiagarajan, dkk (1974), analisis siswa merupakan
didik telaah tentang karakteristik siswa yang sesuai dengan desain
pengembangan perangkat pembelajaran. Karakteristik itu
meliputi latar belakang kemampuan akademik
(pengetahuan), perkembangan kognitif, serta keterampilan-
keterampilan individu atau sosial yang berkaitan dengan
topik pembelajaran, media, format dan bahasa yang dipilih.
Analisis siswa dilakukan untuk mendapatkan gambaran
karakteristik siswa, antara lain: (1) tingkat kemampuan atau
perkembangan intelektualnya, (2) keterampilan-
keterampilan individu atau sosial yang sudah dimiliki dan
dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang ditetapkan.
3. Analisis Konsep Analisis konsep menurut Thiagarajan, dkk (1974) dilakukan
untuk mengidentifikasi konsep pokok yang akan diajarkan,
menyusunnya dalam bentuk hirarki, dan merinci konsep-
konsep individu ke dalam hal yang kritis dan yang tidak
relevan.
4. Analisi Tugas Analisis tugas menurut Thiagarajan, dkk (1974) bertujuan
untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan utama
yang akan dikaji oleh peneliti dan menganalisisnya kedalam
himpunan keterampilan tambahan yang mungkin
diperlukan. Analisis ini memastikan ulasan yang
menyeluruh tentang tugas dalam materi pembelajaran.
5. Perumusan Tujuan Perumusan tujuan pembelajaran menurut Thiagarajan, dkk
Pembelajaran (1974) berguna untuk merangkum hasil dari analisis konsep
dan analisis tugas untuk menentukan perilaku objek
penelitian.
B. Tahap Perancangan(Design)
1. Penyusunan tes acuan Menurut Thiagarajan, dkk (1974), penyusunan tes acuan
patokan patokan merupakan langkah yang menghubungkan antara
tahap pendefinisian (define) dengan tahap perancangan
(design). Tes acuan patokan disusunberdasarkan spesifikasi
tujuan pembelajaran dan analisis siswa, kemudian
selanjutnya disusun kisi-kisi tes hasil belajar.
2. Pemilihan Media Pemilihan media dilakukan untuk mengidentifikasi media
pembelajaran yang relevan dengan karakteristik materi.
Lebih dari itu, media dipilih untuk menyesuaikan dengan
analisis konsep dan analisis tugas, karakteristik target
pengguna, serta rencana penyebaran dengan atribut yang
bervariasi dari media yang berbeda-beda. Hal ini berguna
untuk membantu siswa dalam pencapaian kompetensi dasar.

19
Pengembangan 4D Model Teori
3. Pemilihan Format Di dalam pemilihan format ini misalnya dapat dilakukan
dengan mengkaji format-format perangkat yang sudah ada
dan yang dikembangkan di negara-negara yang lebih maju.
4. Rancangan Awal Menurut Thiagarajan, dkk (online), “initial design is the
presenting of the essential instruction through appropriate
media and in a suitable sequence.” Rancangan awal yang
dimaksud adalah rancangan seluruh perangkat pembelajaran
yang harus dikerjakan sebelum ujicoba dilaksanakan.
C. Pengembangan (Develop)
1. Menghasilkan produk Menurut Thiagarajan, dkk tahap ini untuk menghasilkan
yang dikembangkan produk yang dikembangkan
2. Validasi Menurut Thiagarajan, dkk berdasarkan produk yang telah
dikembangkan, kemudian dilakukan validasi oleh pakar.
Berdasarkan saran dan masukan dari pakar selanjutnya
direvisi dan diperbaiki lagi, hingga diperoleh sebuah oroduk
yang baik sesuai dengan prinsip-prinsipnya
3. Uji Coba Menurut Thiagarajan, dkk uji lapangan dilakukan untuk
Pengembangan memperoleh masukan langsung berupa respon, komentar
dari peserta didik dan para pengamat. Setelah uji coba
dilakukan lagi revisi hingga diperoleh produk yang
konsisten dan efektif
D. Penyebaran (Disseminate)
Menurut Thiagarajan, dkk pada tahap ini dilakukan untuk
mempromosikan produk pengembangan agar bisa digunakan
oleh pengguna. Penyebaran produk ini harus memperhatikan
analisis pengguna, penentuan strategi dan tema penyebaran,
waktu dan pemilihan media penyebaran

20
KISI-KISI SOAL POST TEST
BIDANG STUDI : FISIKA
MATERI : FLUIDA STATIS
KELAS/SEMESTER : X/II

Kunci
No Indikator pelajaran Indikator Soal Butir Soal Kategori
jawaban
1 Setelah melakukan Diberikan data Dalam sebuah bejana berisi air (ρ=1000 B C2
percobaan, siswa dapat ketinggian air, massa kg/m3) ketinggian air nya adalah 85 cm.
menentukan besar jenis dan percepatan Jika g = 10 m/s2 maka besar tekanan
tekanan hidrostatis gravitasi. Siswa mampu hidrostatis di dasar bejana adalah
dengan benar. menentukan tekanan a. 8,5 x 103 Pa
hidostatis b. 8,5 x 104 Pa
c. 7,5 x x 103 Pa
d. 6,5 x 103 Pa
e. 6,5 x 104 Pa
2 Setelah mengerjakan Diberikan gambar 2 Tabung P pada gambar berikut ini berisi A C3
latihan, siswa dapat tabung P dan Q yang zat cair dengan massa jenis ρ1 , tabung Q
menerapkan berisi zat cair dengan berisi zat cair dengan massa jenis ρ2 , dan
persamaan tekanan massa jenis ρ1 dan ρ2 . massa jenis ρ1=2/3 ρ2. Tekanan di titik A
hidrostatis dalam Diketahui tekanan titik A = tekanan di titik B. Bila
memecahkan persoalan kedalaman di B pada tabung Q = 10cm,
yang berhubungan maka kedalaman di A pada tabung P

21
dengan tekanan adalah …
hidrostatis

a. 15 cm
b. 20 cm
c. 25 cm
d. 30 cm
e. 35 cm
3 Siswa dapat menerapkan Diberikan ilustrasi Sebuah balok kayu dengan massa jenis E C4
persamaan Hukum sebuah kayu mengapung 800 kg/m3 mengapung pada permukaan
Archimedes pada di atas permukaan air air. Jika selembar alumunim dengan
peristiwa melayang. lalu dikaitkan sebuah massa jenis 2700 kg/m3 bermassa 54 gram
alumunium sehingga dikaitkan pada balok tersebut, balok akan
balok melayang didalam bergerak kebawah dan akhirnya melayang
air. Diketahui data massa didalam air. Berapa volume balok kayu itu
jenis kayu, massa jenis …
alumunium dan massa a. 20 cm3
alumunium. Siswa b. 200 cm3
menentukan volume c. 17 cm3
balok kayu tersebut d. 1,7 cm3
e. 170 cm3

22
4 Setelah melakukan Diberikan ilustrasi Itik yang berada si atas permukaan air A C2
percobaan, siswa dapat seekor itik berada diatas memiliki gaya sebesar 64 N dengan
menghitung besar permukaan air. Diketahui panjang permukaan yang menyentuh
tegangan permukaan zat gaya yang dimiliki itik permukaan air sebesar 4 m. Tegangan
cair dengan benar. dan panjang permukaan permukaan yang dialami oleh itik tersebut
yang menyentuh adalah …
permukaan air. Siswa a. 16 N/m
menentukan tegangan b. 12 N/m
permukaan yang dialami c. 61 N/m
itik. d. 15 N/m
e. 12 N/m

5 Setelah melakukan Disajikan data diameter, Sebuah pipa kapiler dengan diameter 4 D C2
percobaan, siswa dapat massa jenis zat cair, mm dimasukkan ke dalam zat cair yang
menghitung tinggi koefisien tegangan mempunyai massa jenis 6 grcm-3 dan
kenaikan fluida pada permukaan, sudut kontak koefisien tegangan permukaannya 0, 36
peristiwa kapilaritas permukaan air dengan Nm-1. Jika sudut kontak antara permukaan
dengan benar. dinding serta percepatan dan dinding pipa 1200, perceptan gravitasi
gravitasi. Siswa bumi g = 10 m/s2, yang akan terjadi
menentukan adalah …
penaikan/penurunan zat a. Penurunan zat cair di dalam pipa
cair dalam sebuah pipa sebesar 0,15 cm
kapiler. b. Kenaikan zat cair di dalam pipa sebesar

23
0,15 cm
c. Tidak terjadi kenakan/penurunan air
didalam pipa.
d. Penurunan zat cair di dalam pipa
sebesar 0,30 cm
e. Kenaikan zat cair di dalam pipa sebesar
0,30 cm

SOAL POST-TEST
Kelas / Semester : XI / 2
Pokok Bahasan : Fluida Statis

24
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Petunjuk soal :
1. Tuliskan nama dan kelas anda pada lembar jawaban yang tersedia.
2. Periksa dan bacalah soal terlebih dahulu sebelum menjawab.
3. Dahulukan soal-soal yang mudah.
4. Berikan tanda X pada A, B, C, D dan E pada kolom jawaban yang kamu anggap benar.

No Butir Soal
1 Dalam sebuah bejana berisi air (ρ=1000 kg/m3) ketinggian air nya adalah 85 cm. Jika g = 10 m/s2 maka besar
tekanan hidrostatis di dasar bejana adalah
f. 8,5 x 103 Pa
g. 8,5 x 104 Pa
h. 7,5 x x 103 Pa
i. 6,5 x 103 Pa
j. 6,5 x 104 Pa
2 Tabung P pada gambar berikut ini berisi zat cair dengan massa jenis ρ1 , tabung Q berisi zat cair dengan massa jenis
ρ2 , dan massa jenis ρ1=2/3 ρ2. Tekanan di titik A = tekanan di titik B. Bila
kedalaman di B pada tabung Q = 10cm, maka kedalaman di A pada tabung P adalah …

a. 15 cm
b. 20 cm
c. 25 cm

25
d. 30 cm
e. 35 cm
3 Sebuah balok kayu dengan massa jenis 800 kg/m3 mengapung pada permukaan air. Jika selembar alumunim dengan
massa jenis 2700 kg/m3 bermassa 54 gram dikaitkan pada balok tersebut, balok akan bergerak kebawah dan akhirnya
melayang didalam air. Berapa volume balok kayu itu …
a. 20 cm3
b. 200 cm3
c. 17 cm3
d. 1,7 cm3
e. 170 cm3

4 Itik yang berada si atas permukaan air memiliki gaya sebesar 64 N dengan panjang permukaan yang menyentuh
permukaan air sebesar 4 m. Tegangan permukaan yang dialami oleh itik tersebut adalah …
a. 16 N/m
b. 12 N/m
c. 61 N/m
d. 15 N/m
e. 12 N/m

5 Sebuah pipa kapiler dengan diameter 4 mm dimasukkan ke dalam zat cair yang mempunyai massa jenis 6 grcm-3 dan
koefisien tegangan permukaannya 0, 36 Nm-1. Jika sudut kontak antara permukaan dan dinding pipa 1200, perceptan
gravitasi bumi g = 10 m/s2, yang akan terjadi adalah …
a. Penurunan zat cair di dalam pipa sebesar 0,15 cm

26
b. Kenaikan zat cair di dalam pipa sebesar 0,15 cm
c. Tidak terjadi kenakan/penurunan air didalam pipa.
d. Penurunan zat cair di dalam pipa sebesar 0,30 cm
e. Kenaikan zat cair di dalam pipa sebesar 0,30 cm

27
LEMBAR VALIDASI
Lembar penilaian materi pada instrumen evaluasi butir soal tes
Petunjuk pengisisan:
1. Berikan tanda √ pada kolom ‘nialai’ sesuai penilaian anda terhadap aspek media pada
instrumen evaluasi.
2. Gunakan indikator penilaian pada lanpiran sebagai pedoman penilaian. Nilai 5=sangat
baik, 4=baik, 3=cukup, 2=kurang, 1=sangat kurang
3. Apabila penilaian anda adalah 3,2, atau 1, maka berilah saran terkait hal-hal yang
menjadi kekurangan instrumen evaluasi.

Aspek Nilai
No Kriteria
Penilaian SB B C K SK
1 Materi Soal sesuai dengan indikator
pemahaman konsep
Pilihan jawaban homogen dan logis
Hanya ada satu jawaban
2 Konstruksi Pokok soal dirumuskan dengan
singkat, jelas dan tegas
Rumusan pokok soal dan pilihan
jawaban merupakan pertanyaan yang
diperlukan saja
Pokok soal tidak memberi petunjuk
jawaban
Pilihan jawaban bersifat homogen
dan logis ditinjau dari segi materi
Gambar jelas dan berfungsi
Teks soal dapat dibaca dengan jelas
Gambar memiliki keterangan yang
jelas
Gambar yang digunakan dalam soal
sesuai dengan materi
Soal mengacu pada penekanan
pemahaman konsep
3 Bahasa Penggunaan bahasa yang mudah
dipahami
Tidak memiliki kalimat ambigu pada
tiap soal
Menggunakan bahasa yang sesuai
kaidah bahasa indonesia
Penggunaan bahasa yang komutatif

28
pada tiap soal

29
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, et al. 1996. Glossary of educational Assessment Term. Jakarta: Ministry of Education
and Culture
Abibullah. 2013. Penilaian pembelajaran. http://abibulah.blogspot.co.id/2013/04/penilaian-
pembelajaran.html diakses Februari 2016

Hestie Setiyoe, 2012. Pengertian pengukuran, asesmen dan evaluasi.

http://hestisetia.blogspot.com/2012/10/pengertian-pengukuran-asesmen-dan_9392.html
diakses Februari 2016
Minaltimay. 2010. Pengertian tes dan jenis-jenis tes.
https://minaltimay.wordpress.com/2010/12/16/pengertian-tes-jenis-jenis-tes/ diakses
Februari 2016

Muhammad Faiq, 2013. Pengertian evaluasi, pengukuran,tes dan asesmen.

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/01/pengertian-evaluasi-pengertian-
penilaian-pengertian-pengukuran.html

diakses Februai 2016


Permendikbud no 104 tahun 2014 tentang penilaian untuk peserta didik
Permendikbud no 53 tahun 2015 tentang penilaian pada sekolah dasar dan mengah
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Trianto. 2010. Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Smaldino, E.S, Lowther, D.L, And Russell, J.D., 2011. Instructional Technology & Media For
Learning: Tekhnologi Pembelajaran Dan Media Untuk Belajar. Terjemahan Arif Rahman.
Kencana Jakarta : Prenada Media Group

30

Anda mungkin juga menyukai