DISUSUN OLEH
KELOMPOK GENAP
1. Fitri Erdiana (06111181621002)
2. Erliza Wijayanti (06111181621004)
3. Orien Meiyanti (06111181621006)
4. Risky Sissylia (06111181621008)
5. Putri Wahyuni Siregar (06111181621010)
6. Kiki Wulandari (06111181621012)
7. Indri Hayati (06111181621014)
8. Ari Afriadi (06111281621018)
9. Septania Pratiwi (06111281621020)
10. Anisa Afriani (06111281621048)
11. Illyyin Ethika Anhar (06111181621050)
12. Salmah Rianti (06111181621052)
13. Rafika (06111181621054)
14. Rini Khoirunnisa (06111181621056)
15. Gede Mudita Edi Putra (06111281621058)
16. Elsa Meilani (06111181621060)
17. Dwi Nastiti Lukita Ningsih (06111181621062)
Dosen Pengampuh: Sudirman, S.Pd., M.Si
MATA KULIAH LISTRIK MAGNET
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga dapat menyelesaikan makalah
tentang “Medan Magnet dan Aplikasinya” tepat pada waktunya walaupun banyak
kekurangan di dalamnya. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak selaku
Dosen mata kuliah Listrik Magnet yang telah memberikan tugas ini kepada
penulis. Sehingga penulis dapat mengkaji dan memberikan perspektif tentang
medan magnet dan aplikasinya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan pengetahuan kita tentang medan magnet dan aplikasinya.
Semoga makalah ini bisa dengan mudah dipahami oleh pembaca dan dapat
memberikan kontribusi positif dalam rangka penambahan wawasan mengenai
medan magnet dan aplikasinya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini. Penulis sadar makalah
ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh karena itu penulis
menerima kritik dan saran yang membangun demi perbaikan ke arah yang lebih
baik.
Penulis
Kelompok Genap
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR
Bab1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Magnet
2.2 Sejarah Perkembangan Magnet
2.3 Medan Magnet
2.4 Aplikasi Medan Magnet
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berabad-abad telah dijalani dalam sejarah perkembangan kelistrikan dan
kemagnetan untuk mengubah pengetahuan menjadi teknologi seperti sekarang.
Sehingga magnet menjadi hal yang tidak asing bagi kita di muka bumi ini. Sejarah
pengetahuan dan teknologi membuktikan bahwa pada dasarnya fenomena alam
penting untuk dipelajari terlebih dahulu agar dapat diubah menjadi teknologi.
Apabila menyingkap fenomena alam disebut membuka sebuah misteri dan
memanfaatkannya serta menguasainya disebut masteri. Oleh karena itu,
mengubah hasil ilmu pengetahuan menjadi teknologi diibaratkan misteri ke
masteri. Para peneliti sebagai penyingkap misteri sedangkan para perekayasa
adalah prioner misteri.
Terpisah dari penemuan-penemuan mengenai kelistrikan, di suatu tempat
ditemukan adanya sebuah logam yang dapat menarik serbuk besi. Untuk
mengenang tempat ditemukannya, logam tersebut dinamakan magnet. Ini awal
mula yang menjadi dasar penemuan Magnet. Para ilmuan meneliti sifat yang
terdapat pada logam yang dapat menarik logam lain. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pegetahuan, ditemukan bahwa listrik dan magnet memiliki
keterkaitan satu dengan yang lainnya. Sehingga sekarang ini dengan
menggunakan arus listrik kita dapat menimbulkan medan magnet di sekitar
logam.
Medan magnet menjadi fenomena yang tidak bisa dilepaskan dari medan
listrik dimana di sekitar medan magnet pasti ada medan listrik begitu juga
sebaliknya. Hal inilah yang dikembangkan oleh manusia untuk dimanfaatkan
dalam pengembangan teknologi. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas lebih
lanjut tentang medan magnet serta aplikasinya.
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa dapat memahami pengertian Magnet.
1.3.2 Mahasiswa dapat mengetahui sejarah perkembangan Magnet.
1.3.3 Mahasiswa dapat memahami konsep Medan Magnet
1.3.4 Mahasiswa dapat mengetahui Aplikasi Medan Magnet dalam kehidupan
sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
a
P
I o I
B 2k
a 2 a
Keterangan:
I = kuat arus listrik (ampere)
a = jarak tegak lurus titik yang diamati ke kawat (m)
k= 10-7 wb/A.m
permeabilitas ruang hampa
b. Medan Magnet pada Kawat Berbentuk Lingkaran/Kawat
Melingkar
Arus listrik yang mengalir pada kawat berbentuk lingkaran
menghasilkan medan magnet lebih terpusat pada bagian tengah
dibandingkan pada bagian luar lingkaran.
kawat melingkar terbuka
Di titik P
untuk sebuah lilitan
0 I r
B
4 a 3
Dititik M
untuk sebuah lilitan
0 I
B
4 r 2
untuk N buah lilitan
0 N I
B
Keterangan : 4 r 2
r = jari-jari lingkaran (m)
a = jarak dari lingkaran arus ke titik yang ditinjau
l = panjang lingkaran arus (m)
kawat melingkar penuh
dititik P
untuk sebuah lilitan
I
B 0 sin 2
2 a
untuk N buah lilitan
N I 2
B 0 sin
2 a
dititik M, berarti a = r dan = sin 90o = I
untuk sebuah lilitan
I
B 0
2 r
B n I
N
n dapat diganti dengan
2 R
N banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida.
k=
0
= 10-7
Weber
4 A. m
Vektor B tegak lurus pada l dan r, arahnya dapat ditentukan denagan
tangan kanan. Jika l sangat kecil, dapat diganti dengan dl.
dB =
0
I . sin
4 r2
Persamaan ini disebut hukum Ampere.
2.3.8 Induksi Magnetik
Induksi magnetik di sekitar arus lurus.
Besar induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding
dengan kuat arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik
ke kawat.
B=
0
.
I
2 .a
B dalam W/m2
I dalam Ampere
a dalam meter
B B I
Kuat medan dititik H = = =
r . 2 . a
0
r udara = 1
i
B 0
(cos 1 cos 2 )
4 a
Induksi Induksi magnetik di pusat arus lingkaran.
B= .
a. I . N
0
. sin 1 atau B=
.
a2 . I. N
0
2 r2 2 r3
Induksi magnetik di pusat lingkaran.
Dalam hal ini r = a dan = 900
Besar induksi magnetik di pusat lingkaran.
B=
0
.
I. N
2 a
B dalam W/m2.
I dalam ampere.
N jumlah lilitan.
a jari-jari lilitan dalam meter.
Jika arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari
menyatakan arah medan magnet.
d. Maglev Trains
Kereta maglev merupakan kendaraan yang berjalan melayang di
lintasan dengan menggunakan kekuatan elektromagnetik antara
magnet superkonduktor yang terdapat di kereta dan coil yang berada di
lintasan. Berikut ini adalah penjelasan umum dari prinsip levitasi
magnetik, kumparan levitasi dipasang pada dinding samping lintasan.
Ketika magnet superkonduktor lewat dengan kecepatan tinggi sekitar
beberapa centimeter di bawah pusat kumparan, arus listrik diinduksi
dalam kumparan yang kemudian bertindak sebagai elektromagnet
sementara. Akibatnya ada kekuatan yang mendorong dan yang
menarik secara bersamaan, sehingga kereta maglev melayang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Fenomena-fenomena alam yang terjadi di sekitar kita sebenarnya
memiliki rahasia yang dapat diungkapkan dan hasilnya akan berguna bagi
kehidupan. Arus listrik timbul karena adanya perpindahan muatan dari potensial
tinggi ke potensial rendah. Kelistrikan dan kemagnetan merupakan dua fenomena
alam yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Dengan listrik suatu
benda dapat dijadikan magnet dan sebaliknya dengan bantuan magnet energi
listrik dibangkitkan. Hubungan listrik dan magnet dirumuskan oleh Maxwell
dengan metode integral dan diferensial.
Medan Magnet adalah daerah di sekitar magnet dimana benda lain masih
mengalami gaya magnet. Medan magnet dapat digambarkan dengan garis –garis
gaya magnet yang keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan. Terjadinya
medan magnetic disekitar arus listrik ditunjukkan oleh Hans Christian Oersted
melalui percobaan. Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat membuat medan magnet banyak dimanfaatkan untuk teknologi-
teknologi canggih di masa sekarang seperti magnetic bearing, superconductor
magnet, superconductor magnetic bearing, dan maglev trains.
DAFTAR PUSTAKA
https://edoc.site/queue/pemanfaatan-medan-listrik-dan-medan-magnet-dalam-
kehidupan-sehari-pdf-free.html. Diakses pada 13 November 2018.
https://edoc.site/queue/makalah-medan-magnet-pdf-free.html. Diakses pada 13
November 2018.
https://edoc.site/queue/makalah-medan-magnet--pdf-free.html. Diakses pada 13
November 2018.
https://edoc.site/makalah-medan-magnet--pdf-free.html. Diakses pada 13
November 2018.
http://eprints.undip.ac.id/41681/2/2_bab_1-3.pdf