Anda di halaman 1dari 14

MEMAHAMI PERKEMBANGAN FISIKA PADA AKHIR ABAD KE-19 DAN

PERKEMBANGAN FISIKA MODERN

A. PERKEMBANGAN FISIKA DI AKHIR ABAD KE 19


Di abad ke 19 terjadi perkembangan fisika periode III. Periode ini sangat singkat sekitar
90 tahun yaitu dari tahun 1800 sampai 1890. Pada periode ini penerapan fisika kedalam
teknologi berkembang sangat pesat. Hampir semua fisikawan percaya semua hukum fisika telah
ditemukan dan selesai, sehingga penelitian dialihkan untuk memperbaiki validitas alat ukur dan
perbaikan metode pengukurannya.
Demikian juga dalam bidang mekanika secara konsep (teori) tidak banyak kita jumpai.
Pada periode ini timbulnya fisika klasik masih diwarnai hukum- hukum gerak newton dan hukum
tarikan umum newton dan transformasi Galileo. Yang perlu dicatat pada periode ini adalah
persmaan Hamiltonian suatu bentuk baru dari persamaan gerak yang nantinya pada periode
berikutnya sangat bersesuaian dengan persamaan gerak mekanika gelombang schrodinger yang
sangat berguna dalam memecahkan persoaalan teoritis dan dikenal dengan opretor Hamilton.
Dalam mekanika Hamiltonia telah menemukan “Persamaan Halmiltonia” suatu bentuk
baru dari persamaan gerak yang berguna sekali dalam pemecahan persoalan-persoalan teoritis.
Teori benda kaku (rigid body), termasuk gyroskop telah dilakukan dengan baik sekali seperti
teori mematik elastissitas. Begitu juga mekanika hidrolika yang membedakan gerak bermacam-
macam zat alir dan teori ini sudah sedemikian luasnya, sehingga arus zat alir yang viscos telah
merupakan persoalan sederhana yang dapat dipecahkan. Penyelidikan mendalam mengenai zat
alir ini disertai dengan metoda empiris telah diperluas lebih- lebih setelah penemuan kapal
diudara.
Penemuan-penemuan dan kemajuan yang sangat berarti adalah dalam pembentukan teori
kinetik panas, kemajuan teori kinetik gas, kemenangan teori ge lombang terhadap teori
corpuculair, perumusan hukum umum dari konservasi energi, penentuan hukum kedua
thermodinamika, penemuan Fraday dan yang lain- lain mengenai fenomena elektromagnetik yang
sangat terkenal. Dari semua kemajuan-kemajuan fisika yang timbul kita seleksi lagi yang
memegang peranan langsung dalam menuju kepada arah perkembangan fisika modern, terutama
yang akan diuraikan hanya mengenai diskusi-diskusi dari Count Rumford (teori panas), Thomas
Young (cahaya), Michael Faraday (listrik magnet) da n James Clerk Maxwell (teori cahaya
elektromagnetik).

1
Timbulnya fisika klasik pada periode ketiga ini juga ditandai dengan perkembangn
sejarah atom dari teori atom periode I. adapun ahli yang berperan dalam hal ini adalah
1. John Dalton
Yang dikemukan dalam teori atomnya adalah Unsur-unsur terdiri atas partikel-partikeel kecil
yang tak dapat dibagi lagi disebut atom.
2. Faraday
Selain dalam perkembangan listrik magnet faraday juga berperan dalam perkembangan atom di
peride III.
3. James clerk maxwel
Ia menemukan secara teoritis untuk hukum ditribusi kecepatan antar molekul- molekul gas.

Perkembangan fisika modern dimulai pada akhir abad ke-19, sebagai hasil dari
ketidakmampuankonsep fisika klasik untuk menjelaskan gejala fisika yang muncul pada waktu
itu, sehingga diperkenalkan konsep baru yang disebut teori kuantum. Dinamika partikel dalam
fisika klasik dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan hukum Newton sehingga
besaran-besaran seperti kecepatan, momentum dan energi dapat diketahui. Sementara dalam
mekanika kuantum untuk menentukan besaran-besaran yang terkait digunakan fungsi gelombang
yang diperoleh dari penyelesaian persamaan Schrödinger. Persamaan ini analog dengan
pernyataan hukum II Newton (Suparmi, 2013).
Persamaan Schrödinger hanya bisa digunakan untuk memecahkan persoalan partikel non
relativistik (Beiser,1990). Sementara untuk mendeskripsikan dinamika partikel relativistik dapat
diselesaikan menggunakan persamaan Klein- Gordon dan persamaan Dirac (Alhaidari et al.,
2006). Persamaan Klein-Gordon digunakan untuk partikel dengan spin bilangan bulat yang
disebut dengan partikel boson, misalnya He-4. Sementara persamaan Dirac untuk menyelesaikan
fungsi gelombang dari partikel berspin ½. Partikel dengan spin ½ disebut dengan partikel
fermion, contohnya adalah proton, neutron dan elektron.
Untuk mendapatkan fungsi gelombang diperkenalkan beberapa model potensial.
Beberapa jenis potensial misalnya potensial Coulomb, Rosen Morse, Maning Rossen, Pöschl-
Teller, Eckart dll (Suparmi, 2011). Sementara metode yang digunakan untuk menyelesaiakan
persamaan Dirac antara lain metode Romanovski Polynomial seperti yang dilakukan oleh
Suparmi dan Cari (2013), Nikiforof-Uvarov (NU) seperti yang dilakukan oleh Aysiah (2014) dan
Kurniawan (2014). Serta Pratiwi (2015) yang menggunakan Metode Iterasi
Asimtotik (AIM).

2
Dalam penelitian ini, untuk menentukan fungsi gelombang kuantum digunakan persamaan
Dirac untuk kasus khusus spin simetri dimana potensial vektor sama dengan potensial skalar,
yang dipengaruhi potensial non sentral kombinasi Eckart terdeformasi-q, Pöschl- Teller
trigonometrik dan Scarf II yang akan diselesaikan menggunakan AIM.

B. PERKEMBANGAN FISIKA MODERN


Istilah fisika modern diperkenalkan karena banyaknya fenomena- fenomena mikroskopis
dan hukum- hukum baru yang ditemukan sejak tahun 1890. Kemajuan teori kinetik tidak
memuaskan bagi kebanyakan para ahli fisika, karena model a tom seperti bola kecil itu dianggap
masih belum cukup kelihatannya menentang anggapan mengenai struktur dibagian dalam atom
tersebut. Kenyataannya memang demikian, beberapa ilmuwan menolak untuk mengakui
adanya, sebab atom berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi dan tidak mungkin dibentuk atau
tersusun dari partikel lain. Pendirian begini tidak dapat dirubah lagi dan telah cukup memuaskan
pada periode ini. Mekanika, bunyi, panas, dan mekanika statistika, elektromagnetik, dan optik
semuanya telah mendapat perumusan yang baik dan akibat-akibatnya telah dikuatkan dengan
bermacam- macam cara. Beberapa ahli memperlihatkan bahwa fisika telah selesai sama sekali,
hanya tinggal cara memberi pengukuran yang lebih teliti dengan bermacam- macam konstanta
fisika.
Akan tetapi kepuasan ini belum waktunya, karena praktis tiap-tiap cabang ilmu fisika itu
diperlihatkan dalam abad ke-20 yang memerlukan peninjauan fundamental kembali.
Pembatasan-pembatasan yang diberikan ternyata telah membukakan jalan kepada seseorang
untuk memperoleh fenomena- fenomena dalam skala atom yang memberikan indikasi bahwa
atom itu lebih kompleks daripada yang dipikirkan selama abad ke-19. misalnya spektrum atom
menunjukkan kebingungan yang kompleks. Garis-garis dalam spektrum itu telah dapat diukur
dengan teliti. Seperti pada atom hidrogen dan logam- logam alkali, Balmer dan Rydberg telah
dapat menentukan frekuensi- frekuensi dengan hukum empirisnya yang lebih teliti. Tidak
seorangpun dalam tahun 1900-an mempunyai ide, mengapa atom-atom itu mempunyai spektrum
semacam itu, meskipun beberapa ahli fisika mencoba tanpa berhasil untuk menerangkannya
dengan model klasik. Beberapa observasi selama abad ke-19 menyatakan bahwa atom itu
mempunyai struktur dalam yang bersifat listrik.
Ekperimen Michelson-Morley yang sangat peka tidak mendapatkan gerak bumi terhadap
eter. Ini berarti tidak mungkin ada eter dan tidak ada pengertian gerak absolut. Setiap gerak
adalah relatif terhadap kerangka acuan khusus yang bukan merupakan kerangka acuan

3
universal. Eksperimen ini telah meletakkan dasar bagi teori relativitas khusus Einstein yang
dikemukakan pada tahun 1905, suatu teori yang sukar diterima pada waktu itu, bahkan
Michelson sendiri enggan untuk menerimanya.
Percobaan Millikan atau dikenal pula sebagai Percobaan oil-drop (1909) saat itu
dirancang untuk mengukur muatan listrik elektron. Rober Millikan melakukan percobaan
tersebut dengan menyimbangkan gaya- gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu
tetes kecil minyak yang berada di antara dua buah pelat elektroda. Dengan mengetahui besarnya
medan listrik, muatan pada tetes minyak yang dijatuhkan (droplet) dapat ditentukan. Dengan
mengulangi eksperimen ini sampai beberapa kali, ia menemukan bahwa nilai-nilai yang terukur
selalu kelipatan dari suatu bilangan yang sama. Ia lalu menginterpretasikan bahwa bilangan ini
adalah muatan dari 1 elektron = 1.602 × 10−19 coulomb (satuan SI untuk muatan listrik).
Tahun 1923, Millikan mendapat sebagian hadiah Nobel bidang fisika akibat
percobaannya ini. Eksperimen ini sejak saat itu sering kali dicoba dari generasi ke generasi dari
siswa-siswa bidang fisika, walaupun demikian agak sulit dan mahal untuk melakukan
eksperimen ini dengan tepat.
Istilah fisika modern diperkenalkan karena banyaknya fenomena- fenomena mikroskopis
dan hukum- hukum baru yang ditemukan sejak tahun 1890. Fenomena mikroskopis yaitu
fenomena- fenomena yang tidak dapat dilihat secara langsung, seperti elektron, proton, neutron,
atom, dan sebagainya. Ahli fisika telah mencoba memecahkan persoalan tentang struktur atom,
elektron, radiasi dengan fisika klasik. Namun, tidak berhasil menerangkan fenomena- fenomena
tersebut. Karena itu para ahli fisika mencari ilmu dan model- model lain yang baru. Dengan
didapatnya teori-teori baru yang daat menerangkan fenomena- fenomena mikroskopis itu, maka
fisika telah memperluas ilmu ke arah yang lebih jauh lagi.
Pada tahun 1900, Max Planck memperkenalkan ide bahwa energi dapat dibagi-bagi
menjadi beberapa paket atau kuanta. Ide ini secara khusus digunakan untuk menjelaskan sebaran
intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam. Pada tahun 1905, Albert Einstein
menjelaskan efek fotoelektrik dengan menyimpulkan bahwa energi cahaya datang dalam bentuk
kuanta yang disebut foton. Pada tahun 1913, Niels Bohr menjelaskan garis spektrum dari atom
hidrogen, lagi dengan menggunakan kuantisasi. Pada tahun 1924, Louis de Broglie memberikan
teorinya tentang gelombang benda.
Mekanika kuantum modern lahir pada tahun 1925, ketika Werner Karl Heisenberg
mengembangkan mekanika matriks dan Erwin Schrödinger menemukan mekanika gelombang

4
dan persamaan Schrödinger. Schrödinger beberapa kali menunjukkan bahwa kedua pendekatan
tersebut sama.
Heisenberg merumuskan prinsip ketidakpastiannya pada tahun 1927, dan interpretasi
Kopenhagen terbentuk dalam waktu yang hampir bersamaan. Pada 1927, Paul Dirac
menggabungkan mekanika kuantum dengan relativitas khusus. Dia juga membuka penggunaan
teori operator, termasuk notasi bra-ket yang berpengaruh. Pada tahun 1932, Neumann Janos
merumuskan dasar matematika yang kuat untuk mekanika kuantum sebagai teori operator.
Mekanika kuantum sangat berguna untuk menjelaskan apa yang terjadi di level
mikroskopik, misalnya elektron di dalam atom. Atom biasanya digambarkan sebagai sebuah
sistem di mana elektron (yang bermuatan listrik negatif) beredar seputar nukleus (yang
bermuatan listrik positif). Menurut mekanika kuantum, ketika sebuah elektron berpindah dari
energi level yang lebih tinggi (misalnya n=2) ke energi level yang lebih rendah (misalnya n=1),
energi berupa sebuah cahaya partikel, foton, dilepaskan:
E = h. v
Dimana :
E = energi (J),
H= tetapan Planck, h = 6,63 x 10-34 (Js)
v = frekuensi dari cahaya (Hz).

C. TOKOH DAN ILMUAN PENTING YANG BERPERAN DALAM PERKEMBANGAN


FISIKA MODERN
Beberapa tokoh yang kami ungkapkan disini adalah tokoh yang banyak pengaruhnya
terhadap fisika modern, diantaranya:
1. Albert Einstein (1879-1955)

5
Einstein, lahir di Ulm, Jerman. Ia sangat tidak senang pada sekolah-sekolah di Jerman
yang disiplin secara kaku pada waktu itu, karena itu pada usia 16 tahun ia pergi ke negara Swiss
untuk menyelesaikan pelajarannya, kemudian ia memperoleh pekerjaan yaitu sebagai orang yang
memeriksa pemohon paten (hak paten) pada Swiss Patent Office (Kantor Paten Swiss) di Berne.
Kemudian, dalam tahun 1905, gagasannya yang sudah ada dalam pikirannya bertahun-tahun
ketika ia harus memusatkan perhatiannya untuk pekerjaan lain berbua menjadi tiga makalah
pendek.
Pada waktu itu minat Einstein ialah terutama dalam bidang gravitasi, dan mulai dari hal
yang ditinggalkan Newton lebih dari dua abad yang lalu. Teori Relativitas Umum Einstein yang
diterbitkan dalam tahun 1915, mengaitkan gravitasi dengan struktur ruang dan waktu. Dalam
teori ini, gaya gravitasi dapat dipikirkan sebagai ruang-waktu yang melengkung di sekitar benda
sehingga massa yang berdekatan cenderung untuk bergerak ke arahnya, sama seperti kelereng
yang menggelinding ke alas lubang yang berbentuk seperti mangkuk. dari teori teori relativitas
umum orang dapat membuat ramalan teoretis, misalnya cahaya harus dipengaruhi oleh gaya
gravitasi, dan ternyata semuanya terbukti secara eksperimental. Penemuan berikutnya yang
menyatakan bahwa semesta ini memuai ternyata cocok dengan teori. Pada tahun 1917, Einstein
mengemukakan penurunan baru mengenai rumus radiasi benda hitam Planck dengan
memperkenalkan gagasan radiasi yang terstimulasi, suatu gagasan yang buahnya muncul 40
tahun kemudian sebagai penemuan laser.
Mengutip Britannica, Einstein merupakan fisikawan kelahiran Jerman yang
mengembangkan teori relativitas khusus dan umum serta memenangkan Hadiah Nobel bidang
Fisika pada 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik.
Meski penemuanya yang paling terkenal adalah teori relativitas, Albert Einstein justru
mendapatkan penghargaan nobel berkat penelitiannya yang lain. Penelitian itu adalah artikel
yang membahas mengenai efek fotolistrik, diterbitkan di jurnal ilmiah bernama Annalen der
Physik (Annals of Physics), pada 9 juni 1905.

2. Max Planck (1858 - 1947)

6
Max Planck dilahirkan di Kiel dan belajar di Munich dan Berlin. Seperti banyak ahli
fisika, ia seorang pemain musik yang baik, selain itu ia juga senang mendaki gunung. dalam
tahun 1900, setelah 6 tahun ia bekerja di Universitas Berlin, Planck mendapatkan bahwa kunci
pemahaman radiasi benda hitam ialah anggapan bahwa pemancaran dan penyerapan radiasi
terjadi dalam kuantum energi hv. Penemuan yang menghasilkan hadiah Nobel dalam tahun 1918
ini, sekarang dianggap sebagai tonggak dari fisika modern. Selama bertahun-tahun Max Planck
sendiri menyangsikan kenyataan fisis dari kuantum energi ini. Setelah perang dunia kedua,
Institute itu diberi nama Planck dan ia kembali menjabat kedudukan presiden sampai akhir
hayatnya.
Max Karl Ernst Ludwig Planck (23 April 1858 – 4 Oktober 1947) adalah seorang
fisikawan Jerman yang banyak dilihat sebagai penemu teori kuantum.

2. Arthur Holly Compton (1892 - 1962)

Ia dilahirkan di Ohio dan mengalami pendidikan di Wooster College dan Princeton.


Ketika ia bekerja di Washington University di St. Louis ia menemukan bahwa panjang gelombng
sinar-x bertambah jika mengalami hamburan, dan pada tahun 1923 ia dapat menerangkan hal itu
berdasarkan kuantum cahaya. Pekerjaan ini telah meyakinkan orang akan kebenaran realitas
foton, sebenarnya Compton sendirilah yang mengajukan kata “foton”. Setelah ia menerima
hadiah Nobel pada tahun 1927, Compton bekerja di University of Chicago untuk mempelajari
sinar kosmik dan menolong menjelaskan bahwa sinar ini sebenarnya terdiri dari partikel yang
bergerak cepat (sekarang ternyata bahwa partikel itu adalah inti atom, dan sebagian besar adalah
proton) yang berputar dalam ruang dan bukan sinar gamma. Ia membuktikan hal ini dengan
memperlihatkan bahwa intensitas sinar kosmik berubah terhadap lintang, dan hal ini hanya dapat
diterima jika partikel itu adalah ion yang lintasannya dipengaruhi oleh medan magnetik bumi.
Selama Perang Dunia II, Compton merupakan salah satu tokoh pimpinan yang mengembangkan
bom atom.

7
4. Louis de Broglie (1892 - 1987)

Louis-Victor-Pierre-Raymond, duc de Broglie, banyak dikenal sebagai Louis de Broglie


(15 Agustus 1892–19 Maret 1987), ialah fisikawan Perancis dan pemenang hadiah Nobel.
Berasal dari keluarga Prancis yang dikenal memiliki diplomasi dan kemiliteran yang baik. Pada
mulanya ia adalah siswa sejarah, namun akhirnya ia mengikuti jejak kakaknya Maurice de
Broglie untuk membina karir dalam fisika.
Pada 1924, tesis doktoralnya mengemukakan usulan bahwa benda yang bergerak
memiliki sifat gelombang yang melengkapi sifat partikelnya. 2 tahun kemudian Erwin Schrodinger
menggunakan konsep gelombang de Broglie untuk mengembangkan teori umum yang dipakai olehnya
bersama dengan ilmuwan lain untuk menjelaskan berbagai gejala atomik. Keberadaan gelombang de
Broglie dibuktikan dalam eksperimen difraksi berkas elektron pada 1927 dan pada 1929 ia menerima
Hadiah Nobel Fisika.

5. Max Born (1882 - 1970)

Max Born dilahirkan pada 11 Desember 1882, di Breslau, Jerman (kini Wroclaw,
Polandia). Born belajar fisika di Universitas Breslau, Heidelberg, dan Zürich. Pada 1909, ia
ditunjuk sebagai dosen di Georg-August-Universitaet Goettingen, di mana ia bekerja sampai
1912, saat ia pindah ke Universitas Chicago. Pada 1915, ia kembali ke Jerman namun harus
masuk Militer Jerman. Pada 1919, ia menjadi guru besar di Universitas Frankfurt-am-Main, dan
kemudian profesor di Göttingen pada 1921 Born meninggal di Göttingen, Jerman pada 5 Januari
1970.

8
seorang fisikawan dan matematikawan Jerman yang berperan penting dalam
pengembangan mekanika kuantum . Dia juga memberikan kontribusi untuk fisika dan optik
solid-state dan mengawasi pekerjaan sejumlah fisikawan terkenal pada 1920-an dan 1930-an.
Born memenangkan Hadiah Nobel Fisika 1954 untuk "penelitian mendasar dalam mekanika
kuantum, terutama dalam interpretasi statistik fungsi gelombang.

6. Werner Heisenberg (1901 - 1976)

Werner Karl Heisenberg (5 Desember 1901 - 1 Februari 1976) adalah seorang ahli teori
sub-atom dari Jerman, pemenang Penghargaan Nobel dalam Fisika 1932. Werner Heise nberg
dilahirkan pada tanggal 5 Desember 1901 di Würzburg, Jerman.
Heisenberg merupakan salah satu penyumbang besar ilmu fisika pada abad ke-20. Pada
tahun 1920 ia memasuki Universitas München untuk belajar matematika. Namun guru besar
matematika tak mengizinkannya pada seminar lanjutan, maka ia berhenti. Ia kemudian pindah ke
fisika. Segera ia mengambil perhatian dalam fisika teoretis, dan segera bertemu banyak ilmuwan
yang karyanya akan mendominasi dasawarsa-dasawarsa berikutnya, termasuk Niels Henrik
David Bohr, Wolfgang Ernst Pauli, Max Born, dan Enrico Fermi. Satu dari perhatian utamanya
ialah menyusun masalah dalam model atom Bohr-Rutherford
7. Niels Bohr (1885 - 1962)

9
Niels Bohr (7 Oktober 1885–18 November 1962) adalah seorang ahli fisika dari Denmark
dan pernah meraih hadiah Nobel Fisika pada tahun 1922. Pada tahun 1913 Bohr telah
menerapkan konsep mekanika kuantum untuk model atom yang telah dikembangkan oleh Ernest
Rutherford, yang menggambarkan bahwa atom tersusun dari inti atom (nukleus) yang dikelilingi
oleh orbit elektron. Putranya, Aage Niels Bohr, juga penerima Hadiah Nobel.
iels Henrik a id ohr ( ahasa enmark ne ls po ] ; 7 Oktober 1885 – 18
November 1962) adalah seorang fisikawan Denmark yang memberikan kontribusi mendasar
untuk memahami struktur atom dan teori kuantum , di mana ia menerima Hadiah Nobel dalam
Fisika pada tahun 1922. Bohr adalah juga seorang filsuf dan promotor penelitian ilmiah.

8. Erwin Schrodinger (1887 -1961)

Erwin Rudolf Josef Alexander Schrodinger (1887-1961) ialah fisikawan Austria.


Dilahirkan di Wina, Austria-Hongaria. Ibunya berasal dari Inggris dan ayahnya berasal dari
Austria. Ia memperoleh gelar doktor di kota itu di bawah bimbingan mantan murid Ludwig
Boltzmann.
Schrodinger menggantikan Max Planck di Berlin pada 1927, namun pada 1933, ketika
Nazi berkuasa, ia meninggalkan Jerman. Dalam tahun itu ia menerima Hadiah Nobel Fisika
bersama dengan Dirac. Pada 1939 sampai 1956 ia bekerja di Institute for Advanced Study di
Dublin, lalu kembali ke Austria.
Erwin Schrodinger oe" adalah transliterasi yang tepat dari bahasa Jerman "ö"), adalah
seorang fisikawan Austria-Irlandia pemenang Hadiah Nobel yang mengembangkan sejumlah
hasil mendasar dalam teori kuantum :Persamaan Schrödinger menyediakan cara untuk
menghitung fungsi gelombang suatu sistem dan bagaimana perubahannya secara dinamis

10
terhadap waktu. Selain itu, ia menulis banyak karya tentang berbagai aspek fisika : mekanika
statistik dan termodinamika , fisika dielektrik, teori warna , elektrodinamika , relativitas umum ,
dan kosmologi , dan ia melakukan beberapa upaya untuk membangun teori medan terpadu

9. Richard P. Feynman

Richard Philips Feynman biasa dipanggil dengan nama kecilnya, Dick. Ia dilahirkan Far
Rockaway, tidak jauh dari kota New York, dan belajar di Massachussetts Institute of Technology
dan Princeton. ia memperoleh Ph.D. dalam tahun 1942 ia membantu mengembangkan bom atom
di Los Alamos, New Mexico bersama dengan ahli fisika muda lainnya. Ketika perang berakhir,
ia pergi ke Cornell dan dalam tahun 1951 p indah ke California Institute of Technology
Feynmenn menerima hadiah Nobel pada tahun 1965 bersama 2 pioner lain dalam bidang
elektrodinamika kuantum, yaitu Julian Schwinger, juga seorang ahli fisika Amerika. Dan Sin-
Itiro Tomonaga, seorang pakar fisika Jepang.
11 Mei 1918 - February 15, 1988) adalah seorang Amerika fisikawan teoritis , yang
dikenal untuk karyanya di jalur perumusan integral dari mekanika kuantum , teori
elektrodinamika kuantum , yang fisika superfluiditas helium cair superdingin , serta karyanya
dalam fisika partikel yang ia usulkan dengan model parton . Untuk kontribusinya dalam
pengembangan elektrodinamika kuantum, Feynman menerima Hadiah Nobel dalam Fisikapada
tahun 1965 bersama dengan Julian Schwinger dan S hin'ichirō Tomonaga

10. Wolfgang Pauli (1900 - 1958)

11
Ia dilahirkan di Wina. Pada umur 19 tahun ia telah membahas secara terinci relativitas
khusus dan umum yang menarik perhatian Einstein dan tetap merupakan karya standar dalam
bidang itu selama bertahun-tahun. Pauli menerima gelar doctor dari universitas Munich pada
tahun 1922 dan bekerja untuk jangka waktu pendek di Gotthingen, Copenhagen dan Hamburg
sebelum ia menjadi guru besar fisika di institute teknologi di Zurich, Swiss pada tahun 1928.
pada tahun 1925 ia mengajukan usul bahwa bilangan kuantum (ketika itu belum diketahui asal
hukumnya) diperlukan untuk mengkarakterisasi masing- masing elektron atomic dan bahwa tidak
ada dua elektron pada atom yang sama mempunyai seperangkat bilangan kuantum yang sama.
Selama perang berlangsung Pauli berada di Amerika Serikat, dan menerima hadiah Nobel pada
tahun 1945.
Wolfgang Ernst Pauli (25 April 1900 – 15 Desember 1958) lahir di Austria-Swiss,
kemudian menjadi fisikawan teoretis Amerika, yang mempelopori bidang fisika kuantum. Ia juga
dikenal dengan teori spin- nya dalam fisika. Pada tahun 1945, setelah dinominasikan oleh Albert
Einstein,[1] Pauli menerima Penghargaan Nobel di bidang fisika dalam hal "kontribusi penting
melalui penemuan hukum alam baru, yaitu prinsip eksklusi atau Prinsip Pauli". Penemuan ini
melibatkan teori spin, yang merupakan dasar teori struktur materi.

11. Paul A. M. Dirac (1902 - 1984)

12
Ia dilahirkan di Bristol, Inggris, dan belajar teknik elektro di sana. Selanjutnya, ia
berganti minat mempelajari matematika dan akhirnya fisika. Ia memperoleh gelar Ph.D. dari
Cambridge pada tahun 1926. setelah ia membaca makalah Heisenberg yang pertama mengenai
mekanika kuantum pada tahun 1925, Dirac segera merancang teori yang lebih umum dan pada
tahun berikutnya ia merumuskan kaidah Eksklusi Pauli menurut prinsip mekanika kuantum. Ia
mempelajari statistic partikel yang memenuhi prinsip Pauli, seperti elektron.. Dirac memperoleh
hadiah Nobel fisika bersama dengan Schrodinger pada tahun 1933. Dirac tetap tinggal di
Cambridge sampai tahun 1971 kemudian pindah ke Florida State University.
Dirac membuat kontribusi mendasar untuk pengembangan awal baik mekanika kuantum
dan elektrodinamika kuantum . Di antara penemuan lainnya, ia merumuskan persamaan Dirac
yang menggambarkan perilaku fermion dan memprediksi keberadaan antimateri . Dirac berbagi
Hadiah Nobel Fisika 1933 dengan Erwin Schrödinger "untuk penemuan bentuk-bentuk baru teori
atom yang produktif ". [11] Dia juga membuat kontribusi yang signifikan untuk rekonsiliasi
relativitas umum dengan mekanika kuantum.

12. Enrico Fermi (1901 - 1954)

Di dunia ini sangat sedikit orang yang jago fisika teori dan fisika eksperimen sekaligus.
Diantara yang sedikit itu, yang sangat luar biasa adalah Enrico Fermi. Kemampuan dan
kehebatannya tidak diragukan lagi, sehingga namanya diabadikan diberbagai hal seperti: nama
sebuah laboratorium fisika terkenal di Chicago Amerika Serikat, Fermilab (Fermi National
Accelerator Laboratory) yang telah mencetak banyak peraih Nobel fisika; nama unsur ke-100,
Fermium; nama suatu institut yang melakukan riset dalam bidang fisika nuklir dan fisika
partikel, Enrico Fermi Institute; dan nama hadiah yang paling bergengsi dari pemerinta h
Amerika untuk mereka yang melakukan penemuan hebat dalam bidang energi, atom, molekul,
nuklir dan partikel, The Enrico Fermi Award.
Enrico Fermi dilahirkan pada tanggal 29 September 1901 di Roma, Italia, dari pasangan
Ida de Gattis dan Alberto Fermi.

13
Enrico Fermi (29 September 1901 – 28 November 1954) adalah seorang fisikawan
Italia-Amerika yang paling diingat untuk karyanya dalam peluruhan beta, pengembangan reaktor
nuklir pertama, dan pengembangan teori kuantum.

NO NAMA HASIL TEMUAN


1. Albert Einstein (1879-1955) Teori relativitas
2. Max Planck ( 1858-1947) Teori kuantum
3. Arthur Holly Compton ( 1892-1962) Efek Compton, pengembangan bom atom
4. Louis de Broglie (1892-1987) Gelombang
5. Max Born ( 1882-1970) Pengembangan mekanika kuantum
6. Werner Heisenberg (1901-1076) Sub atom
7. Neils Born (1885-1962) Menerapkan mekanika kuantum pada model
atom
8. Erwin Schrodinger (1887 -1961) Teori Kuantum

9. Richard P. Feynman ( 1918) Pengembangan bom atom dan elektrodinamika


kuantum
10. Wolfgang Pauli (1900 - 1958) Fisika Kuantum dan teori spin

11. Paul A. M. Dirac (1902 - 1984) Pengembangan teori mekanika kuantum dan
persamaan relativistik untuk elektron
12. . Enrico Fermi (1901 - 1954) Pengembangan reaktor nuklir pertama, dan
pengembangan teori kuantum.

14

Anda mungkin juga menyukai