Anda di halaman 1dari 15

KONSEP FISIKA PADA MASA FISIKA KLASIK

Oleh

Kelompok 5

1. Ririn Oriska 2013022010


2. Ika Thalia Pratiwi 2013022022
3. Indah Sina Tyas 2013022042
4. Mita Safira 2013022044
5. Sihfa Zhainita 2013022062

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
Konsep Fisika Pada Masa Fisika Klasik

A. Pengertian Fisika
Fisika adalah sains atau ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak dan
perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang berkaitan
seperti energi dan gaya. Salah satu ilmu sains paling dasar, tujuan utama fisika adalah
memahami bagaimana alam semesta berkerja.

Ilmu fisika merupakan ilmu yang sangat mendasar dalam perkembangan peradaban
dunia modern. Dalam perkembangannya, ilmu fisika mencakup berbagai macam sub-sub
ilmu pengetahuan. Diantaranya mulai dari perkembangan fisika klasik, modern, mekanika,
ilmu panas, optik, dan astronomi mempunyai perangkat yang penting atau pengaruh yang
sangat besar dalam perkembangan ilmu fisika. Berbagai teknologi modern dibuat berdasarkan
teori dan ilmu yang ada dalam dunia fisika.

B. Fisika Klasik
Fisika klasik adalah fisika yang didasari prinsip prinsip yang dikembangkan sebelum
bangkitnya teori kuantum dari abad 17-19. Cabang fisika klasik adalah Mekanika klasik,
Elektrodinamika klasik, Termodinamika klasik dan teori relativitas. Fisika menjadi ilmu
terpisah ketika orang awal Eropa modern menggunakan metode percobaan dan kuantitatif
untuk menemukan apa yang disebut sebagai hukum fisika.
Penemuan hukum baru dalam termodinamika, kimia, dan elektromagnetisme dihasilkan
dari usaha penelitian pada Revolusi Industri karena dibutuhkan tambahan energi. Hukum-
hukum fisika klasik ini masih digunakan luas sampai saat ini untuk objek sehari-hari yang
melaju dengan kecepatan non-relativistik, karena mereka memberikan perkiraan yang sangat
baik pada kondisi tersebut. Teori-teori seperti mekanika kuantum dan teori relativistik dapat
disederhanakan menjadi ekivalen klasiknya. Namun, ketidak-akuratan mekanika klasik untuk
benda sangat kecil dan benda sangat cepat mendorong pengembangan fisika modern pada
abad ke-20.
Pengembangan utama dalam periode ini diantaranya penggantian model geosentris tata
surya dengan model Copernicus yang heliosentris, hukum yang mengatur gerak planet yang
dikemukakan oleh Johannes Kepler antara tahun 1609 dan 1619, percobaan
pada teleskop dan pengamatan astronomi oleh Galileo Galilei pada abad ke-16 dan ke-17,
serta penemuan Isaac Newton mengenai hukum gerak dan hukum gravitasi universal. Newton
juga mengembangkan kalkulus, studi perubahan matematis, yang memberikan metode
matematika baru untuk menyelesaikan masalah-masalah fisika.
Pada periode ini, perkembangan yang terlihat dari fisika Klasik adalah formulasi umum
dalam Mekanika Klasik (Hukum Gerak Newton). Fisika Panas, elektrodinamika klasik,
termodinamika klasik, Listrik Magnet, dan Gelombang. termodinamika klasik digabungkan
mekanika klasik menuju ke paradoks Gibbs yang menjelaskan entropi bukan kuantitas yang
jelas. Lalu muncul penyelesaian masalah ini dengan pengembangan mekanika kuantum.
Masa fisika klasik pemecahan persoalan didasarkan pada beberapa cabang.

Berikut cabang-cabang dalam fisika klasik :


a. Mekanika Klasik
Mekanika klasik di sini menggambarkan dinamika partikel atau sistem partikel. Dinamika
partikel demikian, ditunjukkan oleh hukum-hukum Newton tentang gerak, terutama oleh
hukum II Newton. Hukum ini menyatakan, “Sebuah benda yang memperoleh pengaruh gaya
atau interaksi akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu dari momentum
sama dengan gaya tersebut”. Sebuah benda bermassa m yang bergerak dengan kecepatan v
memiliki energi kinetik yang didefinisikan oleh:

1
K= mv2
2

dan momentum linear p yang didefinisikan oleh :

p=mv

b. Elektrodinamika Klasik
Persamaan Maxwell adalah himpunan empat persamaan diferensial parsial yang
mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan hubungannya dengan
sumber-sumbernya, muatan listrik dan arus listrik, menurut teori elektrodinamika klasik.
Keempat persamaan ini digunakan untuk menunjukkan bahwa cahaya adalah gelombang
elektromagnetik. Secara terpisah, keempat persamaan ini masing-masing disebut sebagai
Hukum Gauss, Hukum Gauss untuk magnetisme, Hukum induksi Faraday, dan Hukum
Ampere. Keempat persamaan ini dengan Hukum Lorentz merupakan kumpulan hukum
lengkap dari elektrodinamika klasik.
Hukum Gauss menerangkan bagaimana muatan listrik dapat menciptakan dan mengubah
medan listrik. Medan listrik cenderung untuk bergerak dari muatan positif ke muatan negatif.
Hukum Gauss adalah penjelasan utama mengapa muatan yang berbeda jenis saling tarik-
menarik, dan yang sama jenisnya tolak-menolak. Muatan-muatan tersebut menciptakan
medan listrik, yang ditanggapi oleh muatan lain melalui gaya listrik.
Hukum Gauss untuk magnetisme menyatakan tidak seperti listrik tidak ada partikel
"kutub utara" atau "kutub selatan". Kutub-kutub utara dan kutub-kutub selatan selalu saling
berpasangan.
Hukum induksi Faraday mendeskripsikan bagaimana mengubah medan magnet dapat
menciptakan medan listrik. Ini merupakan prinsip operasi banyak generator listrik. Gaya
mekanik (seperti yang ditimbulkan oleh air pada bendungan) memutar sebuah magnet besar,
dan perubahan medan magnet ini menciptakan medan listrik yang mendorong arus listrik
yang kemudian disalurkan melalui jala-jala listrik.
Memori inti magnetik An Wang (1954) adalah penerapan Hukum Ampere. Tiap inti
magnetik merupakan satu bit. Hukum Ampere menyatakan bahwa medan magnet dapat
ditimbulkan melalui dua cara: yaitu lewat arus listrik (perumusan awal Hukum Ampere), dan
dengan mengubah medan listrik (tambahan Maxwell). Koreksi Maxwell terhadap Hukum
Ampere cukup penting: dengan demikian, hukum ini menyatakan bahwa perubahan medan
listrik dapat menimbulkan medan magnet, dan sebaliknya.
Dengan demikian, meskipun tidak ada muatan listrik atau arus listrik, masih
dimungkinkann buat memiliki gelombang osilasi medan magnet dan medan listrik yang stabil
dan dapat menjalar terus-menerus. Keempat persamaan Maxwell ini mendeskripsikan
gelombang ini secara kuantitatif, dan lebih lanjut lagi meramalkan bahwa gelombang ini
mestilah memiliki laju tertentu yang universal. Laju ini dapat dihitung cukup dari dua
konstanta fisika yang dapat diukur (konstanta elektrik dan konstanta magnetik).
Laju yang dihitung untuk radiasi elektromagnetik tepat sama dengan laju cahaya. Cahaya
memang merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik (seperti juga sinar X,
gelombang radio dan lain-lainnya). Dengan demikian, Maxwell memadukan dua bidang yang
sebelumnya terpisah, elektromagnetisme dan optika.

c. Termodinamika Klasik
Termodinamika klasik menggarap keadaan sistem dari sudut pandang makroskopik dan
tidak membuat hipotesa mengenai struktur zat. Untuk membuat analisa termodinamika klasik
kita perlu menguraikan keadaan suatu sistem dengan perincian mengenai karakteristik-
karakteristik keseluruhannya seperti tekanan, volume dan temperatur yang dapat diukur
secara lansung dan tidak menyangkut asumsi-asumsi mengenai struktur zat.
Termodinamika klasik mampu menerangkan mengapa perpindahan panas dapat terjadi,
namun termodinamika klasik tidak menjelaskan bagaimana cara panas dapat berpindah. Kita
mengenal bahwa panas dapat berpindah dengan tiga cara yaitu konduksi, konveksi dan
radiasi.

C. Sejarah Munculnya Fisika Klasik dan Pengaruhnya Pada Perkembangan Ilmu


Fisika
1. Fisika di abad ke 18
Periode ini sangat singkat sekitar 90 tahun. Pada periode ini penerapan fisika kedalam
teknologi berkembang sangat pesat. Demikian juga dalam bidang mekanika banyak
diterapkan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Pada periode ini timbulnya fisika klasik masih diwarnai hukum-hukum gerak Newton
dan transformasi Galileo, yang perlu dicatat pada periode ini adalah persamaan Hamiltonian.
Persamaan Hamiltonian merupakan  bentuk baru dari persamaan gerak. Persamaan
Hamiltonian ini  pada periode berikutnya sangat sesuai dengan persamaan gerak mekanika
gelombang Schrodinger yang sangat berguna dalam memecahkan persoaalan teoritis dan
dikenal dengan operator Hamilton.
Pada periode ini juga terjadi pengembangan pada bidang optik.  Ditandai dengan
adanya penerapan pada teori gelombang terhadap teori emisi Newton. Pada periode ini juga
banyak penemuan-penemuan tentang listrik magnet yang mempunyai peranan dalam
kehidupan manusia sehari-hari.

Penemuan-penemuan tentang listrik magnet pada periode ini adalah :


a. Galvani : Pengamatannya tentang electricity
b. Volta : menemukan bahwa potensial listrik juga dapat dihasilkan dengan zat-zat
anorganik. Volta juga  menulis tentang baterai pertama yang dapat memberikan arus listrik
yang dalam  sejarahnya dikenal dengan elemen volta (tiang volta). Arus listrik timbul dari 
effek hubungan dua logam yang beraliran.
c. Oersted : yaitu bahwa disekitar arus listrik terdapat medan magnet. Biot Savart : Bahwa
ada pengaruh medan magnet dari suatu kawat yang melingkar  yang diberi arus listrik pada
acuan tertentu.
d. Biot Savart : menemukan ada pengaruh medan magnet dari suatu kawat yang melingkar 
yang diberi arus listrik pada acuan tertentu.
e. Ampere : menemukan besarnya kuat arus listrik dengan menggunakan alat ukur yang
disebut dengan amperemeter.
f. Faraday : menemukan adanya arus listrik induksi yang ditimbulkan dari pengaruh
perubahan garis-garis gaya magnet yang masuk atau keluar dari kumparan.
g. Lorenz : menemukan adanya gaya yang ditimbulkan dari dua kawat berarus listrik sejajar,
yang terdapat di dalam medan magnet.

2. Perkembangan Sejarah Atom


Timbulnya fisika klasik juga ditandai dengan perkembangan sejarah atom dari  para
penemu teori atom. Adapun  ahli yang berperan dalam hal ini adalah:
a. John Dalton : Yang ditemukan dalam teori atomnya. Unsur-unsur terdiri atas partikel-
partikel kecil yang tak dapat dibagi lagi  yang disebut dengan atom.
b. Faraday : Selain dalam perkembangan listrik magnet Faraday juga berperan dalam
perkembangan atom.
c. James Clerk Maxwel : Menemukan secara teoritis untuk hukum ditribusi kecepatan
antar molekul-molekul gas.

3. Perkembangan Fisika Klasik  zaman Benyamin Thomson  ( 1753-1814)


Benjamin Thompson (sering dikenal sebagai ‘Count Rumford’ lahir pada tanggal 26
Maret 1753  dan wafat pada tanggal  21 Agustus 1814, pada usia 61 tahun)  Benjamin
Thompson adalah penemu, ilmuwan, negarawan, dan tentara terkenal kelahiran Amerika.
Di samping mengurusi masalah politik dan militer,  Benjamin Thompson juga aktif
meneliti berbagai hal, terutama bidang Fisika. Sekitar tahun 1975, Benjamin Thompson
meneliti tentang gaya pada bubuk mesiu dan membangun sistem sinyal kelautan yang baru
bagi tentara Inggris. Kontribusinya yang terbesar pada dunia fisika adalah pemikirannya
tentang teori kalor.
Pada akhir abad ke-18, teori kalori yang dipercaya adalah bahwa kalor
merupakan fluida yang dapat mengalir ke dalam tubuh ketika dipanaskan dan mengalir keluar
ketika didinginkan. Saat Benjamin Thompson meneliti tentang bubuk mesiu, Benjamin
Thompson menemukan adanya penyimpangan atau anomali yang tidak dapat dijelaskan
dengan teori kalori. Di dalam laporannya kepada Royal Society yang berjudul “An
Experimental Enquiry concerning the Source of Heat excited by Friction” (1798), Benjamin
Thompson mengajukan suatu teori baru yang menyatakan bahwa kerja mekanis akan
menghasilkan kalor dan kalor tersebut merupakan suatu bentuk gerak. Teori tersebut berhasil
memberikan penjelasan mengapa panas yang dihasilkan dari gesekan peluru meriam (bubuk
mesiu) tidak akan pernah habis. Peristiwa tersebut tidak dapat dijelaskan dengan
teori kalori terdahulu. Di dalam laporan tersebut terdapat perhitungan jumlah kuantitas kalor
yang diproduksi oleh energi mekanis. Teori yang dikemukakan Thompson bertentangan
dengan teori kalori yang terdahulu dan banyak orang pada saat itu yang tidak yakin dengan
Benjamin Thompson hingga James Maxwell mengemukakan teori kinetik kalor pada tahun
1871.
Penemuan-penemuan Benjamin Thompson lainnya adalah kompor, oven, ketel ganda,
dan pakaian penahan panas, serta mengembangkan cerobong asap dan tungku perapian.
Sumbangan Benjamin Thompson dalam sejarah perkembangan  kalor adalah sangat besar,
diantaranya yaitu :
a. Meletakkan dasar teori kinetik panas modern dan energy.
b. Membantah bahwa panas itu suatu zat alir ( caloric ).
c. Menyatakan bahwa panas adalah suatu bentuk gerakan. Dan caloric itu di anggap
keluar bila benda didinginkan.
d. Menemukan metode perpindahan panas (heat transfer).
e. Menyatakan bahwa dalam cairan dan gas, panas mengalir dari satu tempat ke tempat
yang lain. Zat alir panas mengalir ke atas dan yang dingin  kebawah.

4. Penelitian Thomas Young (1773-1829)


Thomas Young adalah seorang dokter Inggris dan ahli fisika. Pada usia empat belas ia
telah berkenalan dengan orang-orang Latin, Yunani, Perancis, Italia, Ibrani, Arab dan Persia.
Begitu besar perhatian dan  pengetahuannya yang luas ia dipanggil  Fenomena Muda oleh
teman-temannya di Cambridge. Ia belajar kedokteran di London, Edinburgh, dan Göttingen
dan mendirikan praktek medis di London. Minat awalnya dalam penelitian dan metode
ilmiahnya adalah tentang lensa, dan ia adalah orang pertama yang menyadari bahwa mata
memfokuskan dengan mengubah bentuk lensa. Ia menemukan penyebab astigmatisme, dan
inisiator, dengan Helmoltz.

Pada 1801 ia diangkat sebagai Profesor Fisika di universitas Cambrige. Thomas Young
Terkenal dengan percobaan celah gandanya. Yaitu ditetapkan bahwa cahaya adalah gerakan
gelombang, meskipun kesimpulan ini sangat ditentang oleh para ilmuwan kontemporer, yaitu
cahaya adalah sel hidup di alam dari pendapat Newton dan menurut Newton pendapatnya
tidak mungkin salah.

Namun penemuan Thomas Young segera dikonfirmasi oleh para ilmuwan Perancis dan
Fresnel Arago. Ia mengusulkan bahwa cahaya adalah gerakan gelombang transversal
(sebagai lawan longitudinal).  Semua gerakan gelombang harus didukung dalam medium
materi, termasuk gelombang cahaya yang diduga melakukan perjalanan melalui medium
yang  disebut eter.

Selain hal tersebut diatas Thomas Young juga  sangat tertarik pada ilmu pengetahuan
Mesir, dan studi tentang batu Rosetta, ditemukan di salah satu ekspedisi Napoleon pada tahun
1814, Ia memberikan kontribusi besar berikutnya dalam mengartikan tulisan hiroglif Mesir
kuno.

Thomas Young juga memfokuskan diri dan bekerja di tegangan permukaan, elastisitas
(modulus Young, ukuran kekakuan bahan), dan memberikan salah satu definisi ilmiah energi
mula-mula sebelum berubah menjadi energi bentuk lain.

5. Visi Thomas Young dan Teori Warna


Thomas Young juga telah disebut pendiri optik fisiologis . Pada 1793 ia menjelaskan
modus di mana mata mengakomodasi sendiri untuk visi pada jarak yang berbeda tergantung
pada perubahan kelengkungan dari lensa kristal , pada tahun 1801 ia adalah yang pertama
untuk menggambarkan Silindris , kemudian dikembangkan oleh Hermann von Helmholtz ,
bahwa persepsi warna tergantung pada kehadiran di retina tiga jenis serabut saraf yang
masing-masing untuk menanggapi, hijau dan violet lampu merah. Hal ini mewarnai
pemahaman modern tentang penglihatan warna , dalam menemukan mata tertentu yang
memang memiliki tiga reseptor warna yang sensitif terhadap rentang panjang gelombang
yang berbeda.

Yang patut di catat dari penelitian Thomas Young adalah :


1. Thomas Young yang menghidupkan kembali teori gelombang cahaya Huygens.
Thomas Young menyatakan bahwa terpecahnya berkas cahaya di bidang batas antara dua
medium, menjadi berkas cahaya refraksi. Yang tidak dapat di jelaskan secara memuaskan
oleh teori emisi Newton.
2. Thomas Young mengusulkan prinsip interferensi dari dua gelombang sebagai
keterangan dari cincin newton dan warna dari plat-plat tipis.

6. Perkembangan Konsep Hidrodinamika


Hidrodinamika merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid
atau lebih dikhususkan pada gerak air. Kata ini pertama kali dikenalkan oleh Daniel Bernoulli
pada tahun 1700-1783 untuk mengenalkan dua macam ilmu hidrostatik dan hidraulik.
Kemudian d'Alembert pada tahun 1717-1783 melakukan penelitian mengenai tahanan dan
paradox atas nama dirinya sendiri untuk mengenalkan teori hukum konservasi kasaa
persamaan kontiyuitas pada aliran fluida.

7. Alasan Hukum Newton Ditemukan Oleh Ilmuan Yang Berbeda


Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu fisika mengenai gaya yang bekerja pada benda.
Sering dinamakan "Mekanika Newton" dari Newton dan hukum gerak Newton. Mekanika
klasik dibagi menjadi sub bagian lagi, yaitu statika, kinematika, dan dinamika. Pada akhir
abad ke-19, para fisikawan beranggapan bahwa fisika sudah mendekati sempurna. Masa itu
disebut dengan puncak dari fisika (mekanika) klasik. Ilmuwan yang berpengaruh adalah
Newton, sehingga teori ini lebih dikenal dengan Hukum II Newton atau Hukum Gerak
Newton.
Mekanika klasik di sini menggambarkan dinamika partikel atau sistem partikel. Dinamika
partikel demikian, ditunjukkan oleh hukum-hukum Newton tentang gerak, terutama oleh
hukum II Newton. Hukum ini menyatakan, “Sebuah benda yang memperoleh pengaruh gaya
atau interaksi akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu dari momentum
sama dengan gaya tersebut”. Sebuah benda bermassa m yang bergerak dengan kecepatan v
memiliki energi kinetik yang didefinisikan oleh: K=1/2 mv2 dan momentum linear p yang
didefinisikan oleh : p=mv.

8. Alasan Banyaknya Fisikawan Abad XX Meneliti Dua Bidang Khusus Yaitu Fisika
Teoritis dan Fisika Eksperimental
Fisika teoritis meliputi model matematika dan abstraksi fisika di dalam usaha untuk
menjelaskan data eksperimen yang diambil dari alam semesta. Inti pusatnya adalah fisika
matematika, meskipun teknik konseptual lain juga digunakan. Tujuannya adalah untuk
merasionalisasi, menjelaskan dan memprediksi fenomena fisika. Kemajuan sains secara
umum melekat pada hubungan antara studi eksperimen dan teori. Dalam beberapa kasus,
fisika teori mengikuti standar ketelitian matematika sementara memberi bobot kecil terhadap
eksperimen dan pengamatan. Fisika teori mencoba membuat dunia mengerti dengan
membuat model kenyataan, digunakan untuk merasionalisasikan, menjelaskan, dan
memperkirakan fenomena fisika melalui “teori fisika”. Ada 3 tipe teori dalam fisika: teori
mainstream, teori yang diusulkan dan teori pinggir. Beberapa teori fisika dilatarbelakangi
oleh pengamatan, sedangkan lainnya tidak.

Teori fisika merupakan model teori fisika dan tak bisa dibuktikan dari aksioma dasar. Teori
fisika berbeda dari teorema matematika. Teori fisika memperagakan kenyataan dan
merupakan pernyataan dari apa yang telah diamati, dan menyediakan perkiraan pengamatan
baru. Teori fisika dapat diterima jika sanggup membuat benar perkiraan dan menghindari
yang salah. Semua lainnya sama, teori fisika yang lebih sederhana cenderung diterima atas
teori yang kompleks. Teori fisika juga lebih mungkin diterima jika menghubungkan jajaran
luas fenomena. Proses pengujian teori fisika merupakan bagian metode ilmiah. Fisika teori
hanyalah merupakan salah satu bagian penting fisika; bagian lainnya ialah fisika
eksperimental dan fisika matematis. Perbedaan antara fisika teori dan fisika matematis ialah
bahwa fisika matematis menemukan kekerasan matematis yang diperlukan dalam matematika
untuk menjadi lebih penting daripada kontak dengan percobaan dan pengamatan. Penelitian
fisika memiliki budaya berbeda yaitu pemisahan teori dan eksperimen karena itu fisikawan
mengkhususkan diri meneliti fisika teoritis atau eksperimen saja. Ketika fisikawan memilih
fisika eksperimental saat membuat penemuan yang tak dapat dijelaskan dari teori yang ada
sehingga mengharuskan adanya teori baru. Tampa eksperimen penelitian teoritis sering
berjalan ke arah yang salah.

9. Eksperimen Yang Telah Dilakukan Oleh Tokoh Fisika Pada Zaman Fisika Klasik

Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena ada pemisahan teori dan
eksperimen. Sejak abad ke-20, kebanyakan fisikawan perseorangan mengkhususkan diri
meneliti dalam fisika teoretis atau fisika eksperimental saja, dan pada abad ke-20, sedikit saja
yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya hampir semua teoris dalam biologi
dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang sukses. Sederhananya teoris berusaha
mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil eksperimen yang dicoba dan dapat
memperkirakan hasil eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis
menyusun dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoritis. Meskipun teori
dan eksperimen dibagikan secara terpisah, mereka saling bergantung. Kemajuan dalam fisika
biasanya muncul ketika eksperimentalis membuat yang tak dapat dijelaskan dari teori yang
ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa eksperimen penelitian
teoritis sering berjalan ke arah yang salah. Salah satu contohnya adalah teori-M atau teori
popular dalam fisika energi tinggi, karena eksperimen untuk mengujinya belum pernah
disusun.

Salah satu tokoh yang terkanal pada masa fisika klasik adalah: Isaac Newton, ilmuwan
Inggris yang paling dikenal setiap pelajar dari sekolah dasar hingga menengah di seluruh
dunia. Isaac Newton FRS dilahirkan di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari
1643. meninggal 31 Maret 1727 dalam usia 84 tahun. Dia seorang fisikawan,
matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog yang berasal dari Inggris.
Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang
sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik. Karya bukunya "Philosophiæ
Naturalis Principia Mathematica" yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku
paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika
klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak
yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton
berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya
diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan
menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya.
Karyanya ini akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan
memajukan revolusi ilmiah.

Dalam bidang mekanika, catat Wikipedia, Newton mencetuskan adanya prinsip


kekekalan momentum dan momentum sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun
teleskop refleksi yang pertama dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan
bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga
merumuskan hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan suara. Dalam bidang
matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah,
Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil
menjabarkan teori binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan
pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.
Sampai sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei
tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society mengenai
siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert
Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.
Biografi Tokoh-Tokoh Fisika Klasik

1. Christian Huygens
Nama : Christian Huygens
Tempat Lahir : Hague, Belanda
Tanggal Lahir : 14 April 1629
Wafat : 8 Juli 1695
Temuan :
 Prinsip Huygens
 Satelit Titan
 Cincin saturnus
 Jam pendulum

2. Charles de Choulumb
Nama : Charles de Choulumb
Tempat Lahir : Perancis
Tanggal Lahir :14 juni
Temuan :
 Hukum Coloumb
 Timbangan putir

3. Andre-Marie Amprere
Nama : Andre-Marie Amprere
Tanggal Lahir : 20 Januari 1775
Penemuan :
 Ilmu elektromagnetik
 Hukum Ampere
4. Hans Christian Oersted
Nama : Hans Christian Oersted
Lahir : Rudkobing, 14 Agustus 177
Temuan : Medan Magnetik

5. George Simon Ohm


Nama : George Simon Ohm
Tanggal Lahir : 16 Maret 1789
Temuan : Hukum Ohm

6. Michael Faraday
Nama : Michael Faraday
Lahir : 22 September 1791
Temuan :
 Hukum Faraday
 Penemuan Bidang Listrik
Daftar Pustaka

Agus Sudarmanto, ____. Diakses melalui http://fst.walisongo.ac.id/wp-


content/uploads/2016/03/ASAL-USUL-PERKEMBANGAN-FISIKA-YANG-
TERCATAT-SEJARAH.pdf

B. K. Vilmala, 2020 “Revolusi Saintifik dalam Perkembangan Mekanika,” J. Filsafat


Indones., vol. 3, no. 1.

Fajar61, 2013. Jurnal Sejarah  Fisika Klasik dan  Pengaruhnya Pada Penerapan Bidang
Teknologi. Diakses melalui https://fajarsubijakto.wordpress.com/2013/02/14/sejarah-
fisika-klasik-dan-pengaruhnya-pada-penerapan-bidang-teknologi-2

https://www.wikiwand.com/id/Fisika

Moedjiono. 1996. Sejarah fisika. Surabaya: university press ikip Surabaya.

Muhammad Hilal Sudarbi, 2015. Sejarah Perkembangan Fisika. Diakses melalui


https://www.scribd.com/doc/267091726/Buku-Sejarah-Fisika

R. Alicki and R. Kosloff, 2018 “Introduction to Quantum Thermodynamics : History and


Prospects,” The Fritz Haber Research Center for Molecular Dynamics. The Hebrew
University of Jerusalem & University of Gda´nsk, Poland, pp. 1–47.

Sudarbi.M.H, 2015 “Sejarah Perkembangan Fisika”,Universitas Nusa Cendana, Kupang.

Viyanti, Feriansyah, 2020. Perkembangan Sejarah Fisika dari Masa ke Masa. Hal 49-62.

Anda mungkin juga menyukai