Oleh
Kelompok 5
A. Pengertian Fisika
Fisika adalah sains atau ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak dan
perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang berkaitan
seperti energi dan gaya. Salah satu ilmu sains paling dasar, tujuan utama fisika adalah
memahami bagaimana alam semesta berkerja.
Ilmu fisika merupakan ilmu yang sangat mendasar dalam perkembangan peradaban
dunia modern. Dalam perkembangannya, ilmu fisika mencakup berbagai macam sub-sub
ilmu pengetahuan. Diantaranya mulai dari perkembangan fisika klasik, modern, mekanika,
ilmu panas, optik, dan astronomi mempunyai perangkat yang penting atau pengaruh yang
sangat besar dalam perkembangan ilmu fisika. Berbagai teknologi modern dibuat berdasarkan
teori dan ilmu yang ada dalam dunia fisika.
B. Fisika Klasik
Fisika klasik adalah fisika yang didasari prinsip prinsip yang dikembangkan sebelum
bangkitnya teori kuantum dari abad 17-19. Cabang fisika klasik adalah Mekanika klasik,
Elektrodinamika klasik, Termodinamika klasik dan teori relativitas. Fisika menjadi ilmu
terpisah ketika orang awal Eropa modern menggunakan metode percobaan dan kuantitatif
untuk menemukan apa yang disebut sebagai hukum fisika.
Penemuan hukum baru dalam termodinamika, kimia, dan elektromagnetisme dihasilkan
dari usaha penelitian pada Revolusi Industri karena dibutuhkan tambahan energi. Hukum-
hukum fisika klasik ini masih digunakan luas sampai saat ini untuk objek sehari-hari yang
melaju dengan kecepatan non-relativistik, karena mereka memberikan perkiraan yang sangat
baik pada kondisi tersebut. Teori-teori seperti mekanika kuantum dan teori relativistik dapat
disederhanakan menjadi ekivalen klasiknya. Namun, ketidak-akuratan mekanika klasik untuk
benda sangat kecil dan benda sangat cepat mendorong pengembangan fisika modern pada
abad ke-20.
Pengembangan utama dalam periode ini diantaranya penggantian model geosentris tata
surya dengan model Copernicus yang heliosentris, hukum yang mengatur gerak planet yang
dikemukakan oleh Johannes Kepler antara tahun 1609 dan 1619, percobaan
pada teleskop dan pengamatan astronomi oleh Galileo Galilei pada abad ke-16 dan ke-17,
serta penemuan Isaac Newton mengenai hukum gerak dan hukum gravitasi universal. Newton
juga mengembangkan kalkulus, studi perubahan matematis, yang memberikan metode
matematika baru untuk menyelesaikan masalah-masalah fisika.
Pada periode ini, perkembangan yang terlihat dari fisika Klasik adalah formulasi umum
dalam Mekanika Klasik (Hukum Gerak Newton). Fisika Panas, elektrodinamika klasik,
termodinamika klasik, Listrik Magnet, dan Gelombang. termodinamika klasik digabungkan
mekanika klasik menuju ke paradoks Gibbs yang menjelaskan entropi bukan kuantitas yang
jelas. Lalu muncul penyelesaian masalah ini dengan pengembangan mekanika kuantum.
Masa fisika klasik pemecahan persoalan didasarkan pada beberapa cabang.
1
K= mv2
2
p=mv
b. Elektrodinamika Klasik
Persamaan Maxwell adalah himpunan empat persamaan diferensial parsial yang
mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan hubungannya dengan
sumber-sumbernya, muatan listrik dan arus listrik, menurut teori elektrodinamika klasik.
Keempat persamaan ini digunakan untuk menunjukkan bahwa cahaya adalah gelombang
elektromagnetik. Secara terpisah, keempat persamaan ini masing-masing disebut sebagai
Hukum Gauss, Hukum Gauss untuk magnetisme, Hukum induksi Faraday, dan Hukum
Ampere. Keempat persamaan ini dengan Hukum Lorentz merupakan kumpulan hukum
lengkap dari elektrodinamika klasik.
Hukum Gauss menerangkan bagaimana muatan listrik dapat menciptakan dan mengubah
medan listrik. Medan listrik cenderung untuk bergerak dari muatan positif ke muatan negatif.
Hukum Gauss adalah penjelasan utama mengapa muatan yang berbeda jenis saling tarik-
menarik, dan yang sama jenisnya tolak-menolak. Muatan-muatan tersebut menciptakan
medan listrik, yang ditanggapi oleh muatan lain melalui gaya listrik.
Hukum Gauss untuk magnetisme menyatakan tidak seperti listrik tidak ada partikel
"kutub utara" atau "kutub selatan". Kutub-kutub utara dan kutub-kutub selatan selalu saling
berpasangan.
Hukum induksi Faraday mendeskripsikan bagaimana mengubah medan magnet dapat
menciptakan medan listrik. Ini merupakan prinsip operasi banyak generator listrik. Gaya
mekanik (seperti yang ditimbulkan oleh air pada bendungan) memutar sebuah magnet besar,
dan perubahan medan magnet ini menciptakan medan listrik yang mendorong arus listrik
yang kemudian disalurkan melalui jala-jala listrik.
Memori inti magnetik An Wang (1954) adalah penerapan Hukum Ampere. Tiap inti
magnetik merupakan satu bit. Hukum Ampere menyatakan bahwa medan magnet dapat
ditimbulkan melalui dua cara: yaitu lewat arus listrik (perumusan awal Hukum Ampere), dan
dengan mengubah medan listrik (tambahan Maxwell). Koreksi Maxwell terhadap Hukum
Ampere cukup penting: dengan demikian, hukum ini menyatakan bahwa perubahan medan
listrik dapat menimbulkan medan magnet, dan sebaliknya.
Dengan demikian, meskipun tidak ada muatan listrik atau arus listrik, masih
dimungkinkann buat memiliki gelombang osilasi medan magnet dan medan listrik yang stabil
dan dapat menjalar terus-menerus. Keempat persamaan Maxwell ini mendeskripsikan
gelombang ini secara kuantitatif, dan lebih lanjut lagi meramalkan bahwa gelombang ini
mestilah memiliki laju tertentu yang universal. Laju ini dapat dihitung cukup dari dua
konstanta fisika yang dapat diukur (konstanta elektrik dan konstanta magnetik).
Laju yang dihitung untuk radiasi elektromagnetik tepat sama dengan laju cahaya. Cahaya
memang merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik (seperti juga sinar X,
gelombang radio dan lain-lainnya). Dengan demikian, Maxwell memadukan dua bidang yang
sebelumnya terpisah, elektromagnetisme dan optika.
c. Termodinamika Klasik
Termodinamika klasik menggarap keadaan sistem dari sudut pandang makroskopik dan
tidak membuat hipotesa mengenai struktur zat. Untuk membuat analisa termodinamika klasik
kita perlu menguraikan keadaan suatu sistem dengan perincian mengenai karakteristik-
karakteristik keseluruhannya seperti tekanan, volume dan temperatur yang dapat diukur
secara lansung dan tidak menyangkut asumsi-asumsi mengenai struktur zat.
Termodinamika klasik mampu menerangkan mengapa perpindahan panas dapat terjadi,
namun termodinamika klasik tidak menjelaskan bagaimana cara panas dapat berpindah. Kita
mengenal bahwa panas dapat berpindah dengan tiga cara yaitu konduksi, konveksi dan
radiasi.
Pada 1801 ia diangkat sebagai Profesor Fisika di universitas Cambrige. Thomas Young
Terkenal dengan percobaan celah gandanya. Yaitu ditetapkan bahwa cahaya adalah gerakan
gelombang, meskipun kesimpulan ini sangat ditentang oleh para ilmuwan kontemporer, yaitu
cahaya adalah sel hidup di alam dari pendapat Newton dan menurut Newton pendapatnya
tidak mungkin salah.
Namun penemuan Thomas Young segera dikonfirmasi oleh para ilmuwan Perancis dan
Fresnel Arago. Ia mengusulkan bahwa cahaya adalah gerakan gelombang transversal
(sebagai lawan longitudinal). Semua gerakan gelombang harus didukung dalam medium
materi, termasuk gelombang cahaya yang diduga melakukan perjalanan melalui medium
yang disebut eter.
Selain hal tersebut diatas Thomas Young juga sangat tertarik pada ilmu pengetahuan
Mesir, dan studi tentang batu Rosetta, ditemukan di salah satu ekspedisi Napoleon pada tahun
1814, Ia memberikan kontribusi besar berikutnya dalam mengartikan tulisan hiroglif Mesir
kuno.
Thomas Young juga memfokuskan diri dan bekerja di tegangan permukaan, elastisitas
(modulus Young, ukuran kekakuan bahan), dan memberikan salah satu definisi ilmiah energi
mula-mula sebelum berubah menjadi energi bentuk lain.
8. Alasan Banyaknya Fisikawan Abad XX Meneliti Dua Bidang Khusus Yaitu Fisika
Teoritis dan Fisika Eksperimental
Fisika teoritis meliputi model matematika dan abstraksi fisika di dalam usaha untuk
menjelaskan data eksperimen yang diambil dari alam semesta. Inti pusatnya adalah fisika
matematika, meskipun teknik konseptual lain juga digunakan. Tujuannya adalah untuk
merasionalisasi, menjelaskan dan memprediksi fenomena fisika. Kemajuan sains secara
umum melekat pada hubungan antara studi eksperimen dan teori. Dalam beberapa kasus,
fisika teori mengikuti standar ketelitian matematika sementara memberi bobot kecil terhadap
eksperimen dan pengamatan. Fisika teori mencoba membuat dunia mengerti dengan
membuat model kenyataan, digunakan untuk merasionalisasikan, menjelaskan, dan
memperkirakan fenomena fisika melalui “teori fisika”. Ada 3 tipe teori dalam fisika: teori
mainstream, teori yang diusulkan dan teori pinggir. Beberapa teori fisika dilatarbelakangi
oleh pengamatan, sedangkan lainnya tidak.
Teori fisika merupakan model teori fisika dan tak bisa dibuktikan dari aksioma dasar. Teori
fisika berbeda dari teorema matematika. Teori fisika memperagakan kenyataan dan
merupakan pernyataan dari apa yang telah diamati, dan menyediakan perkiraan pengamatan
baru. Teori fisika dapat diterima jika sanggup membuat benar perkiraan dan menghindari
yang salah. Semua lainnya sama, teori fisika yang lebih sederhana cenderung diterima atas
teori yang kompleks. Teori fisika juga lebih mungkin diterima jika menghubungkan jajaran
luas fenomena. Proses pengujian teori fisika merupakan bagian metode ilmiah. Fisika teori
hanyalah merupakan salah satu bagian penting fisika; bagian lainnya ialah fisika
eksperimental dan fisika matematis. Perbedaan antara fisika teori dan fisika matematis ialah
bahwa fisika matematis menemukan kekerasan matematis yang diperlukan dalam matematika
untuk menjadi lebih penting daripada kontak dengan percobaan dan pengamatan. Penelitian
fisika memiliki budaya berbeda yaitu pemisahan teori dan eksperimen karena itu fisikawan
mengkhususkan diri meneliti fisika teoritis atau eksperimen saja. Ketika fisikawan memilih
fisika eksperimental saat membuat penemuan yang tak dapat dijelaskan dari teori yang ada
sehingga mengharuskan adanya teori baru. Tampa eksperimen penelitian teoritis sering
berjalan ke arah yang salah.
9. Eksperimen Yang Telah Dilakukan Oleh Tokoh Fisika Pada Zaman Fisika Klasik
Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena ada pemisahan teori dan
eksperimen. Sejak abad ke-20, kebanyakan fisikawan perseorangan mengkhususkan diri
meneliti dalam fisika teoretis atau fisika eksperimental saja, dan pada abad ke-20, sedikit saja
yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya hampir semua teoris dalam biologi
dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang sukses. Sederhananya teoris berusaha
mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil eksperimen yang dicoba dan dapat
memperkirakan hasil eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis
menyusun dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoritis. Meskipun teori
dan eksperimen dibagikan secara terpisah, mereka saling bergantung. Kemajuan dalam fisika
biasanya muncul ketika eksperimentalis membuat yang tak dapat dijelaskan dari teori yang
ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa eksperimen penelitian
teoritis sering berjalan ke arah yang salah. Salah satu contohnya adalah teori-M atau teori
popular dalam fisika energi tinggi, karena eksperimen untuk mengujinya belum pernah
disusun.
Salah satu tokoh yang terkanal pada masa fisika klasik adalah: Isaac Newton, ilmuwan
Inggris yang paling dikenal setiap pelajar dari sekolah dasar hingga menengah di seluruh
dunia. Isaac Newton FRS dilahirkan di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari
1643. meninggal 31 Maret 1727 dalam usia 84 tahun. Dia seorang fisikawan,
matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog yang berasal dari Inggris.
Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang
sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik. Karya bukunya "Philosophiæ
Naturalis Principia Mathematica" yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku
paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika
klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak
yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton
berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya
diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan
menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya.
Karyanya ini akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan
memajukan revolusi ilmiah.
1. Christian Huygens
Nama : Christian Huygens
Tempat Lahir : Hague, Belanda
Tanggal Lahir : 14 April 1629
Wafat : 8 Juli 1695
Temuan :
Prinsip Huygens
Satelit Titan
Cincin saturnus
Jam pendulum
2. Charles de Choulumb
Nama : Charles de Choulumb
Tempat Lahir : Perancis
Tanggal Lahir :14 juni
Temuan :
Hukum Coloumb
Timbangan putir
3. Andre-Marie Amprere
Nama : Andre-Marie Amprere
Tanggal Lahir : 20 Januari 1775
Penemuan :
Ilmu elektromagnetik
Hukum Ampere
4. Hans Christian Oersted
Nama : Hans Christian Oersted
Lahir : Rudkobing, 14 Agustus 177
Temuan : Medan Magnetik
6. Michael Faraday
Nama : Michael Faraday
Lahir : 22 September 1791
Temuan :
Hukum Faraday
Penemuan Bidang Listrik
Daftar Pustaka
Fajar61, 2013. Jurnal Sejarah Fisika Klasik dan Pengaruhnya Pada Penerapan Bidang
Teknologi. Diakses melalui https://fajarsubijakto.wordpress.com/2013/02/14/sejarah-
fisika-klasik-dan-pengaruhnya-pada-penerapan-bidang-teknologi-2
https://www.wikiwand.com/id/Fisika
Viyanti, Feriansyah, 2020. Perkembangan Sejarah Fisika dari Masa ke Masa. Hal 49-62.