Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PARTIKEL ELEMENTER
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Inti
Dosen Pengampu : Dr. Sudarningsih, M. Si

OLEH :
Hudchon Doyo Hastomo (1811014210026)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S-1 FISIKA
BANJARBARU
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini kita mengetahui bahwa atom lebih fundamental daripada udara,
api, angin ataupun tanah. Akan tetapi pengetahuan kita tentang atom sangat
jauh berbeda dengan yang disampaikan oleh Democritus. Bahkan saat ini
telah diketahui pula bahwa atom bukanlah unsur fundamental. Atom yang
menyusun tubuh kita, yang membentuk lautan, yang menyusun gunung,
ternyata terdiri dari unsur-unsur yang lebih kecil lagi, yang disebut dengan
partikel dasar atau partikel elementer. Dengan demikian bisa dikatakan semua
benda yang berada di alam ini tersusun dari partikel-partikel elementer
Sejak zaman dahulu orang-orang sudah memikirkan perihal partikel
elementer. Orang sempat berpikir, air, api, tanah, dan udara adalah elemen
dasar yang membangun alam semesta. Pada abad ke-5 SM, seorang filsuf
Yunani, Empedocles, menyatakan bahwa alam ini tersusun atas empat unsur
yaitu api, udara, air dan tanah. Tentu saja hal di atas adalah mitos belaka. Api
jelas adalah bentuk energi, sementara air, tanah, dan udara adalah materi itu
sendiri. Berbeda dengan Democritus, seorang filsuf Yunani juga
mengeluarkan spekulasi bahwa alam terdiri dari unsur yang tak dapat dibagi-
bagi yang disebut dengan atom. Saat ini kita mengetahui bahwa atom lebih
fundamental daripada udara, api, angin ataupun tanah. Pengetahuan bahwa
materi tersusun oleh atom-atom akan memudahkan untuk memahami sifat-
sifat materi tersebut secara lengkap maka harus dipelajari interaksi antar atom
yang menyusunnya. Namun sayangnya, atom itu bukanlah partikel elementer.
Bahkan saat ini telah diketahui pula bahwa atom bukanlah unsur fundamental.
Walau demikian, ide dari pencarian elemen fundamental itu adalah sebuah hal
yang jenius yang patut dicermati dan diseriusi. Tapi, bagaimana sifat dan
karakteristik partikel-partikel dasar itu sesungguhnya.
Tulisan makalah ini di gunakan untuk mengetahui lebih lanjut tentang
partikel elementer atau objek fundamental adalah objek sederhana yang
ukurannya sangat kecil, tidak mempunyai struktur dan tidak tersusun dari
sesuatu yang lebih kecil lagi . Quark dijelaskan dalam model standar pada
fisika partikel “dipercaya” sebagai partikel elementer yang membentuk semua
materi. Kombinasi beberapa beberapa quark membentuk jenis partikel-
partikel lain. Misalnya partikel berjenis meson yang terdiri dari dua buah
quark, partikel berjenis baryon terdiri dari tiga jenis quark dan baru-baru ini
ditemukan pentaquark yang terdiri dari lima buah quark. Partikel-partikel
seperti proton dan neutron termasuk kedalam jenis baryon. Quark terdiri dari
enam jenis berbeda, yaitu up, down, charm, strange, top, dan bottom. Partikel
elementer merupakan satuan sederhana yang di dalam ke hidupan sehari-hari
sering di gunakan. Banyak manfaat serta peran dari partikel elementer.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan partikel elementer?
2. Bagaimana pengelompokkan partikel elementer?
3. Bagaimana soal mengenai partikel elementer?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah
1. Menetahui pengertian partikel elementer.
2. Mengetahui pengelompokkan partikel elementer.
3. Mengetahui contoh soal mengenai partikel elementer.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Partikel Elementer
Partikel elementer merupakan partikel yang strukturnua tidak diketahui
sehingga tidak diketahui apakah partikel itu tersusun dari partikel tunggal
atau gabungan partikel lain (partikel komposit). Tetapi pada kenyataanya
partikel-partikel elementer merupakan unsur pokokyang membangun materi.
Partikel elementer atau objek fundamental adalah objek sederhana yang
ukurannya sangat kecil1, tidak mempunyai struktur dan tidak tersusun dari
sesuatu yang lebih kecil lagi . Quark dijelaskan dalam model standar pada
fisika partikel “dipercaya” sebagai partikel elementer yang membentuk semua
materi. Kombinasi beberapa beberapa quark membentuk jenis partikel-
partikel lain. Misalnya partikel berjenis meson yang terdiri dari dua buah
quark, partikel berjenis baryon terdiri dari tiga jenis quark dan baru-baru ini
ditemukan pentaquark yang terdiri dari lima buah quark. Partikel-partikel
seperti proton dan neutron termasuk kedalam jenis baryon. Quark terdiri dari
enam jenis berbeda, yaitu up, down, charm, strange, top, dan bottom.
Dalam fisika partikel , partikel elementer atau partikel fundamental
adalah partikel subatomik tanpa sub struktur, artinya tidak tersusun dari
partikel lain. [1] ( hal1-3 ) Partikel yang saat ini dianggap elementer meliputi
fermion fundamental ( quark , lepton , antiquark , dan antilepton ), yang
umumnya adalah "partikel materi" dan "partikel antimateri ", serta bos
fundamental ( pengukur boson dan bos Higgs ), yang umumnya adalah
"partikel kekuatan" yang menengahi interaksi antara fermion. [1] ( pp1-3 )
Sebuah partikel yang mengandung dua atau lebih partikel elementer disebut
partikel komposit .
Materi biasa terdiri dari atom, yang dulunya dianggap partikel
elementer atom yang berarti "tidak dapat dipotong" dalam bahasa Yunani
meskipun keberadaan atom tetap kontroversial hingga sekitar tahun 1910,
karena beberapa fisikawan terkemuka menganggap molekul sebagai ilusi
matematis, dan materi yang pada akhirnya terdiri dari atom energi.
Konstituen atom subatomik pertama kali diidentifikasi pada awal 1930-an
elektron dan proton, bersama dengan foton, partikel radiasi elektromagnetik.
Pada saat itu, kemunculan mekanika kuantum baru-baru ini secara radikal
mengubah konsepsi partikel, karena sebuah partikel tunggal dapat
menjangkau bidang seperti gelombang, paradoks masih menghindari
penjelasan yang memuaskan.
Melalui teori kuantum, proton dan neutron ditemukan mengandung
quark - quark naik dan quark sekarang dianggap sebagai partikel elementer.
dan dalam sebuah molekul, tiga derajat kebebasan elektron (muatan, putaran,
orbital) dapat terpisah melalui fungsi gelombang menjadi tiga kuasi partikel
(holon, spinon, dan orbiton). Namun sebuah elektron bebas - elektron yang
tidak mengorbit inti atom dan karenanya tidak memiliki gerakan orbital -
tampaknya tidak dapat dilukiskan dan tetap dianggap sebagai partikel
elementer.
Sekitar tahun 1980, status partikel elementer sebagai benar-benar
elementer konstituen utama zat sebagian besar dibuang untuk pandangan
yang lebih praktis, yang terkandung dalam Model Standar fisika partikel,
yang dikenal sebagai teori sains yang paling berhasil secara eksperimental.
Banyak elaborasi dan teori di luar Model Standar, termasuk supersimetri
populer, dua kali lipat jumlah partikel elementer dengan berhipotesis bahwa
setiap partikel yang dikenal berhubungan dengan pasangan "bayangan" yang
jauh lebih massif, meskipun semua mitra super tersebut masih belum
ditemukan. Sementara itu, bos dasar yang memediasi gravitasi - graviton -
tetap hipotetis. Juga, seperti yang ditunjukkan hipotesis, ruangwaktu mungkin
dikuantisasi, sehingga kemungkinan besar ada "atom" ruang dan waktu itu
sendiri.
2.2 Pengelompokkan Pertikel Elementer
Partikel elementer adalah partikel dasar tanpa struktur dalam. Partikel-
partikel ini dapat dikelompokkan dalam dua cara. Pertama, berdasarkan pada
jenis interaksi yang dialami partikel dalam berbagai reaksi dan peluruhannya.
Semua partikel berinteraksi melalui interaksi lemah, interaksi eletromagnetik
dan interaksi kuat. Skema pengelompokan, bagi beberapa partikel elementer
disusun seperti pada Tabel 2.1
Tabel 1. Skema Pengelompokkan Partikel Elementer Berdasarkan Interaksi
Partikel

Kedua, pengelompokan menurut massa partikel. Partikel yang ringan


disebut lepton, yang sedang disebut meson dan yang berat adalah baryon.
Foton dimasukkan dalam kelompok Boson yang tak bermassa. Penge-
lompokan Partikel elementer berdasarkan massa adalah seperti pada Tabel
2.2.
Tabel 2. Skema Pengelompokkan Partikel Elementer Berdasarkan Massa Partikel
Partikel elementer penyusun materi yang berada pada kolom pertama,
kedua dan ketiga (12 partikel) masuk dalam kategori fermion, partikel-
partikel tersebut mematuhi kaidah yang berlaku pada statistika Fermi-
Didiantaranya adalah , memiliki spin kelipatan ½, mematuhi prinsip eksklusi
Pauli dan fungsi gelombangnya bersifat antisimetri. Sedangkan yang berada
pada kolom terakhir (4 partikel) masuk kategori boson. “Mereka” adalah
partikel elementer yang menjadi mediator (perantara) pada proses terjadinya
suatu interaksi dan mematuhi statistika Bose-Einstein diantaranya adalah
memiliki spin kelipatan bilangan bulat, tidak mematuhi prinsip eksklusi Pauli
dan fungsi gelombangnya bersifat simetris.
1. Fermion
Fundamental fermion merupakan sebuah fundamental dimana
setiap spin partikel memiliki nilai integer ganjil atau setengah bilangan
bulat seperti, dan lain sebagainya. Fundamental fermions terdiri dari
partikel-partikel materi yang membentuk materi di alam semesta ini.
Fermion disebut dengan partikel materi karena fermion merupakan
partikel yang membentuk sebagian besar materi fisik dalam dunia
termasuk proton, neutron, dan elektron. Fundamental fermions terdiri
dari materi dan anti materi. Partikel materi digolongkan menjadi quarks,
leptons. Sedangkan anti materi digolongkan menjadi anti-quarks, dan
anti-lepton.
Ada dua keluarga partikel elementer tersebut, yaitu keluarga lepton
dan keluarga quark. Masing-masing keluarga memiliki 6 anggota.
Sebagian besar materi di bumi tersusun atas dua jenis quark, yaitu up dan
down, serta satu jenis lepton, yaitu elektron. Quark up dan quark down
akan menyusun proton dan neutron di dalam inti atom, dan elektron akan
mengorbit di sekitar inti atom. Partikel-partikel elementer yang lain
biasanya ditemukan di lingkungan yang berenergi tinggi, tidak di
kehidupan kita sehari-hari. Bagian yang berwarna ungu adalah partikel
yang masuk kategori quark. Terdapat 6 jenis quark yaitu: up, down,
charm, strange, top dan bottom. Di alam semesta, quark tidak ditemukan
“seorang diri” melainkan berada secara bersama dalam suatu partikel
komposit bernama hadron. Salah satu jenis partikel hadron adalah proton.
Bagian yang berwarna hijau adalah partikel yang masuk kategori lepton.
Terdapat 6 jenis lepton yaitu: electron, electron neutrino, muon, muon
neutrino, tauon, dan tauon neutrino.
Suatu partikel dikatakan sebagai fermion identitas jika memiliki
spin setengah bilangan bulat dan fungsi-fungsi gelombang dari kedua
gelombang berubah ketika saling bertukaran. Yang termasuk ke dalam
keluarga fermion yaitu quark, lepton, dan baryon.
a. Lepton
Lepton merupakan partikel elementer yang paling sederhana
yang tidak terdapat petunjuk adanya struktur internal, bahkan tidak
ditemukannya ukuran dalam ruang. Partikel ini hampir mendekati
partikel-titik. Yang termasuk ke dalam keluarga lepton yaitu elektron
dan neutrino.
Elektron adalah partikel elementer yang pertama, yang
teorinya diusulkan oleh Dirac. Teori tersebut menyebutkan bahwa
didapatkannya persamaan gelombang untuk partikel bermuatan
dalam medan elektromagnetik dengan memasukkan efek relativitas
khusus. Ketika massa dan muatan elektron hasil pengamatan
dimasukkan dalam solusi yang sesuri dengan persamaan tersebut,
momentum sudut elektron didapatkan 1/2h spinnya 1/2 dan momen
magnetiknya didapatkan eh/2m, atau magneton Bohr. Namun,
ramalan Dirac tidak sesuai dengan eksperimen. Dalam
eksperimennya, Dirac menemukan elektron positif yang biasanya
disebut dengan positron. Positron tersebut sering disebut dengan
anti-partikel dari elektron, karena positron dapat bergabung dan
musnah bersama elektron. Anti-partikel dari suatu partikel
mempunyai massa, spin dan umur yang sama, tetapi muatannya (jika
ada) berlawanan dan penjajaran atai anti-penjajaran antara spinnya
dan momen magnetiknya selalu berlawanan dengan partikelnya.
Begitu juga neutrino, neutrino memiliki anti-neutrino.
Keduanya memiliki perbedaan khusus, yaitu terletak pada arah
geraknya. Neutrino memiliki arah gerak yang berlawanan dengan
arah gerak jarum jam, sedangkan antineutrino memiliki arah gerak
yang searah dengan arag gerak jarum jam. Dua anggota lain dari
keluarga lepton adalah muon. Muon merupakan hasil peluruhan
pion. Selain meluruh menjadi mion, pion juga meluruh menjadi
neutrino. Namun, neutrino ini berasal dari peluruhan beta.
Data singkat mengenai anggota keluarga lepton dapat kita lihat
di Gambar 1. Pada tabel tersebut tampak bahwa lepton juga
dibedakan menjadi 3 jenis (kalau istilah fisikanya adalah 3 generasi)
yang masing-masing beranggotakan dua partikel. Selanjutnya dapat
dilihat pula bahwa partikel keluarga lepton mempunyai muatan
listrik yang negatif (untuk elektron, muon dan tau) atau netral (untuk
setiap neutrino). Massa partikel dalam hal ini dinyatakan dalam
satuan energi.

Gambar 1. Data Partikel Keluarga Lepton


Kolom terakhir pada Gambar 1 menampilkan data tentang
antipartikel. Setiap partikel selalu mempunyai antipartikel. Jika
partikel bertemu dengan antipartikel, akan terjadi anihilasi. Artinya
kedua partikel tadi akan hilang dan berubah menjadi energi.
Antipartikel dari elektron disebut dengan positron. Massa positron
sama dengan massa elektron, akan tetapi muatan listriknya
berlawanan, yaitu positif. Demikian pula untuk neutrino elektron
dijumpai pula antipartikelnya yaitu antineutrino elektron. Partikel-
partikel yang tergolong dalam keluarga lepton selalu berdiri sendiri
atau tidak berpasangan dengan partikel lain.
Lepton adalah salah satu golongan partikel fundamental yang
terdiri dari elektron (e) sebagai partikel bermuatan negatif yang
paling ringan, muon (μ) sebagai partikel bermuatan negatif,
bermassa sekitar 200 kali lebih besar dari massa elektron dan tau (τ)
sebagai partikel bermuatan negatif, bermassa sekitar 3500 lebih
besar dari massa elektron. Selain ketiga jenis partikel elementer di
atas terdapat pula tiga partikel elementer yang lain yang termasuk
dalam lepton yaitu tiga jenis neutrino. Setiap neutrino diasosiasikan
dengan setiap jenis partikel elementer di atas dan diberi nama
masing-masing sebagai neutrino-elektron, neutrino-muon dan
neutrino-tau. Neutrino merupakan golongan lepton yang unik
dimana selain tidak memiliki muatan listrik, neutrino juga tidak
memiliki massa. Berdasarkan tata cara penggolongannya, lepton
dapat dibagi atas 6 jenis yaitu :
 e (electron), μ (muon), τ (tau)
 νe (electron neutrino), νμ (muon neutrino), ντ (tau neutrino)
Lepton juga dibedakan menjadi 3 jenis (kalau istilah fisikanya
adalah 3 generasi) yang masing-masing beranggotakan dua partikel.
Selanjutnya dapat dilihat pula bahwa partikel keluarga lepton
mempunyai muatan listrik yang negatif (untuk elektron, muon dan
tau) atau netral (untuk setiap neutrino). Massa partikel dalam hal ini
dinyatakan dalam satuan energi. Massa dalam dunia subatom dapat
dikonversi menjadi energi, dan saya yakin pembaca sudah mengenal
rumusan Einstein yang terkenal
Setiap partikel selalu mempunyai antipartikel. Jika partikel
bertemu dengan antipartikel, akan terjadi anihilasi. Artinya kedua
partikel tadi akan hilang dan berubah menjadi energi. Antipartikel
dari elektron disebut dengan positron. Massa positron sama dengan
massa elektron, akan tetapi muatan listriknya berlawanan, yaitu
positif. Demikian pula untuk neutrino elektron dijumpai pula
antipartikelnya yaitu antineutrino elektron (kita sudah menjumpai
antineutrino elektron ini di artikel sebelumnya, yaitu di pembahasan
mengenai reaksi fisi). Satu hal lagi yang perlu diperhatikan bahwa
partikel-partikel yang tergolong dalam keluarga lepton selalu berdiri
sendiri atau tidak berpasangan dengan partikel lain.
b. Quark
Quark merupakan bagian terkecil dari hadron yang mempunyai
pecahan muatan dan sifat yang disebut dengan warna yang
menyebabkan interaksi kuat. Hadron sendiri merupakan partikel
berinteraksi kuat. Quark pada hakikatnya merupakan partikel-titik
yang tidak memiliki struktur internal, tetapi berlainan dengan lepton
dan bahkan berlainan dengan partikel lain dalam alam diduga
memiliki muatan listrik pecahan.
Keluarga pertama dari partikel elementer adalah quark yang
terdiri dari 6 anggota (atau kalau dalam istilah fisika dikenal dengan
“rasa”), yaitu up, down, strange, charm, bottom dan top. Tampak
bahwa quark memiliki muatan listrik yang bernilai pecahan, yaitu
1/3 atau 2/3. Quark rasa down, strange dan top mempunyai muatan
sebesar -1/3, dan quark rasa up, charm dan top mempunyai muatan
sebesar 2/3. Masing-masing quark mempunyai pasangan antipartikel,
yaitu antiquark, yang muatan listriknya berlawanan tandanya dengan
quark bersangkutan. Misalnya antidown (antipartikel dari quark
down) punya muatan 1/3, dan anticharm (antipartikel dari quark
charm) punya muatan listrik -2/3.

Selain muatan listrik, quark juga mempunyai sifat intrinsik


lain, yang disebut dengan muatan “warna”. Perlu diperhatikan,
warna di sini bukanlah warna seperti yang kita ketahui, tapi hanya
sekedar penamaan saja. Muatan warna ini ada tiga, yaitu merah, biru
dan hijau. Setiap quark memiliki satu warna, misal quark down
merah. Setiap antiquark juga memiliki satu antiwarna, misal
antiquark antidown antimerah.
Berbeda dengan partikel keluarga lepton, partikel quark akan
selalu berpasangan dan membentuk partikel komposit. Ada dua jenis
partikel komposit ini yaitu yang tergolong ke dalam baryon dan
tersusun atas tiga buah quark, dan yang tergolong ke dalam meson
dan tersusun atas dua buah quark (atau tepatnya pasangan quark dan
antiquark). gambar 3 di bawah menampilkan beberapa partikel
komposit. Partikel komposit sebenarnya yang telah diketahui sampai
dengan saat ini jumlahnya banyak.Terdapat beberapa jenis quark,
dan dipercaya terdapat paling sedikit enam flavor, yang disebut up,
down, stange, charmed, bottom, dan top. Setiap flavor terdiri dari
tiga warna, yakni merah, hijau dan biru. Perlu ditekankan bahwa
istilah-istilah seperti flavor dan khususnya warna hanya merupakan
label atau pengenal saja. Quark jauh lebih kecil dari panjang
gelombang cahaya tampak sehingga tidak akan memiliki warna
dalam keadaan yang sebenarnya. Proton dan netron terdiri dari tiga
quark dengan warna yang berbeda. Proton tersusun atas dua quark up
dan satu quark down, sedangkan netron tersusun dari dua quark
down dan satu quark up. Tiga quark semula diberi label u untuk “up,
d untuk “down”, dan s untuk “strange”. Partikel dan antipartikelnya
diberi muatan sebagai berikut:
Muatan partikel Muatan anti partikel
u : +2/3 e u : - 2/3 e
d : - 1/3 e d : +1/3 e
s : - 1/3 e s : +1/3 e
Keluarga kedua dari partikel elementer adalah quark yang
terdiri dari 6 anggota (atau kalau dalam istilah fisika dikenal dengan
“rasa”), yaitu up, down, strange, charm, bottom dan top. Gambar 2 di
bawah menampilkan informasi singkat mengenai quark.

Gambar 2. Data Beberapa Partikel Keluarga Quark


Tampak bahwa quark memiliki muatan listrik yang bernilai
pecahan, yaitu 1/3 atau 2/3. Quark rasa down, strange dan top
mempunyai muatan sebesar -1/3, dan quark rasa up, charm dan top
mempunyai muatan sebesar 2/3. Masing-masing quark mempunyai
pasangan antipartikel, yaitu antiquark, yang muatan listriknya
berlawanan tandanya dengan quark bersangkutan. Misalnya
antidown (antipartikel dari quark down) punya muatan 1/3, dan
anticharm (antipartikel dari quark charm) punya muatan listrik -2/3.
Selain muatan listrik, quark juga mempunyai sifat intrinsik
lain, yang disebut dengan muatan “warna”. Perlu diperhatikan,
warna di sini bukanlah warna seperti yang kita ketahui, tapi hanya
sekedar penamaan saja. Muatan warna ini ada tiga, yaitu merah, biru
dan hijau. Setiap quark memiliki satu warna, misal quark down
merah. Setiap antiquark juga memiliki satu antiwarna, misal
antiquark antidown antimerah.
Berbeda dengan partikel keluarga lepton, partikel quark akan
selalu berpasangan dan membentuk partikel komposit. Ada dua jenis
partikel komposit ini yaitu yang tergolong ke dalam baryon dan
tersusun atas tiga buah quark, dan yang tergolong ke dalam meson
dan tersusun atas dua buah quark (atau tepatnya pasangan quark dan
antiquark).
c. Baryon
Baryon adalah fermion hadron, yaitu fermion yang mengambil
peran dalam interaksi nuklir kuat, dan luruh menjadi nukleon dengan
radiasi emisi meson. Sehingga semua baryon harus memiliki masa
lebih besar daripada atau samadengan masa proton. Mencakup
hyperon dan nukleon. Hyperon mencakup omegon, xion, sigmon,
dan lamdon. Sedangkan nukleon mencakup neutron dan proton.
Masing-masng dengan anti-partikel. Baryon memiliki idetitas,
nomor baryon [B], satu untuk baryon [B = 1] dan minus atau untuk
anti-baryon [B = –1]. Sehingga untuk semua partikel non-baryon
adalah nol [B = 0]. Total nomor baryon memenuhi konservasi dalam
interaksi nuklir kuat. Baryon terdiri dari 3 kuark, masing-maisng
dengan nomor bariyon 1/3 [B = 1/3], dan anti-baryon terdiri dari 3
anti-kuark, masing-masing dengan nomor bariyon 1/3 [B = –1/3].
Gambar 3. Data Beberapa Partikel Komposit
2. Boson
Boson adalah partikel yang memenuhi spin integral dan memenuhi
statistik kuantum Bose—Einstein [Satyendra Nath Bose alias Sir Jagadis
Chandra Bose (1858–1937), fisikawan India, dan Albert Einstein (1879–
1955), fisikawan Jerman-AS. Boson dianggap merupakan kelompok
partikel yang bekerja sebagai kurir energi, dengan masa virtual, bahkan
sebagian adalah nol, sehingga boson tak memenuhi Prinsip Ekslusi Pauli
dalan status kuantum, dimana isa ada dua boson identik dapat berada di
suatu status kuantum sama, di level energi sama, atau ruang-waktu sama.
Mencakup meson dan foton, tachyon, dan graviton. Kebanyakan boson
adalah partikel komposit, dimana semua meson adalah komposit. Tapi
beberapa diantaranya adalah partikel elementer, mencakup boson tolok
(gauge boson: boson Z, boson W, gluon, foton, dan graviton), dan boson
Higgs (Higgs boson, Hb).
Suatu partikel dikatakan boson jika memiliki spin bilangan bulat
dan fungsi-fungsi gelombang dari kedua partikel tidak berubah ketika
saling bertukaran. Meson dan Gauge boson adalah termasuk keluarga
boson.
a. Meson
Meson didefinisikan sebagai partikel yang dipengaruhi
interaksi kuat dan mempunyai nilai bilangan barion, meson termasuk
keluarga boson yang mempunyai spin bulat. Meson merupakan
boson hadron, yaitu boson yang mengambil peran dalam interaksi
nuklir kuat. Mencakup meson H dan meson L. Meson H mencakup
eton, chion, dan kaon. Meson L mencakup pion. Meson terdiri dari
pasangan kuark dan anti-kuark. Karena meson terdiri dari kuark
sebagai subpartikel, mereka juga dapat mengambil peran dan
interaksi nuklir lemah. Sedangkan meson bermuatan dengan
sendirinya terlibat dalam interaksi elektromagnetik. Meson disub-
klasifikasikan berdasarkan pada kuark penyusunya, momentum
angular total, paritas, paritas C, dan paritas G. Meson tak dihasilkan
dalam keluruhan radioativitas, tapi secara alami dalam interaksi
energi tinggi antar partikel berkomposisi kuark di radiasi kosmik.
b. Gauge Boson
Teori fisika partikel dari elektromagnetik meliputi prediksi-
prediksi persamaan Maxwell serta efek kuantumnya (teori
elektromagnetik kuantum). Yang termasuk ke dalam gauge boson
misalnya foton, gluon, dan graviton.
Foton adalah sebuah kuantum dari gaya elektromagnetik dan
sebagai mediator/perantara pertukaran partikel. Sebuah elektron
masuk daerah interaksi mengemisikan sebuah foton dan foton
kemudian merambat ke elektron yang lain, mengkomunikasikan
gaya elektromagnetik, kemudian lenyap. Melalui pertukaran ini
(foton bertransmisi), foton memediasi sebuah gaya dan
menyampaikan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain.
Keberadan foton sebagai boson gauge mendorong P. Dirac, R.
Feynman dan J. Schwinger serta S.I. Tomonaga untuk
mengembangkan teori mekanika quantum dari foton dan melahirkan
sebuah teori elektrodinamika kuantum (QED = Qantum
Electrodynamics).
Teori elektrodinamika kuantum (QED = Qantum
Electrodynamics) meliputi semua prediksi dari teori elektromagnetik
klasik serta kontribusi partikel (kuantum) terhadap proses fisika,
yakni interaksi yang dihasilkan oleh pertukaran partikel-partikel
kuantum. QED menjelaskan bagaimana pertukaran foton
menghasilkan gaya elektromagnetik, dua elektron masuk daerah
interaksi yang kemudian terjadi pertukaran sebuah foton. Kemudian
dua elektron muncul dengan lintasan resultannya (sebagai contoh,
kecepatan dan arah gerak) dipengaruhi oleh gaya elektromagnetik
yang dikomunikasikan.
Tidak semua proses QED meliputi foton yang kemudian
lenyap (sebagai partikel internal) ada juga sebuah proses riil yaitu
melibatkan foton eksternal, partikel yang masuk atau meninggalkan
suatu daerah interaksi. Partikel-partikel seperti ini seringkali
dibelokkan dan dapat pula berubah menjadi partikel lain. Partikel-
partikel yang masuk atau meninggalkan suatu daerah interaksi
merupakan partikel-partikel fisis riil yang diketahui sebagai boson
gauge, yang akan merespon untuk mengkomunikasikan gaya
tertentu. Karena tidak bermassa, jangkauan potensial
elektromagnetiknya tidak berhingga, atau dapat dikatakan besar
energi potensial berbanding terbalik dengan jarak.
c. Gluon
Gluon merupakan energi interaksi kuat yang menyatukan
materi dengan gaya-gaya fisika. Misalnya ketika pembentukan
meson, quark terikat bersama dengan adanya gaya nuklir kuat yang
berasal dari gluon. Gluon ini juga membawa muatan warna ketika
berinteaksi dengan materi.
W+, W−, and Z0 boson merupakan energi yang menyebabkan
interaksi lemah. W dikenal dalam peluruhan nuklir, W− mengubah
neutron menjadi proton kemudian meluruh menjadi sebuah elektron
dan elektron pasangan antiineutrino, dan Z0 tidak mengubah muatan
melainkan mengubah momentum dan mekanisme elatis hamburan
neutrino. Foton yang tak bermassa menengahi interaksi
elektromagnetik.
Gluon adalah partikel elementer dianggap bertanggungjawab
atas efek interaksi nuklir kuat, dengan spin 1, dimana ia bekerja
sebagai perekat quark via pertukaran mereka, pertukaran gluon
sebagai boson tolok antar kuark. Istilah gluon diperkenalkan di 1962
oleh fifikawan Murray Gell-Mann, berasal dari kata “glue” dalam
bahasa Inggris, yang berarti perekat.
Pertukaran gluon antarakuark, analogus dengan pertukaran
foton sebagai partikel elementer dalam interaksi elektromagnetik.
Tapi berbeda dengan foton, yang tak bermuatan listrik dan tak
bermuatan warna, gluon memfungsikan dirinya sebagai kurir muatan
warna (color charge). Hal ini membedakan QCD (Quantum
ChromoDinamycs) dalam interaksi nuklir kuat dengan QED
(Quantum Electrodynamics) dalam interaksi elektromagnetik, dan
secara kasar dapat dikatakan bahwa QCD lebih kompleks daripada
QED, dimana ada delapan tipe gluon di QCD, sementara hanya ada
satu tipe foton di QED. Satu kerumitan yang memerlukan formulasi
matematik fisika dalam QCD adalah bahwa kuark memiliki tiga
muatan warna, sebaliknya anti-kuark memiliki tiga muatan anti-
warna, dan gluon membawa pasangan warna dan anti-warna.
d. Graviton
Graviton adalah partikel boson non-hadron hipotetik yang
dianggap bertanggungjawab atas efek gravitasi. Dalam kuantum
gravitasi, graviton adalah kuantum radiasi gravitasional, dengan
masa-diam nol, muatan netral, dengan anti-partikel adalah dirinya
sendiri, karena gravitasi adalah monopol atau kutub tunggal, dan
dengan spin 2. Penetapan spin graviton adalah berdasarkan pada
energi stress-tensor, tensor peringkat dua, dibandingkan dengan
tensor peringkat 1 pada energi elektromagnetik foton sebagai boson
dengan spin 1.
Graviton adalah partikel boson non-hadron hipotetik dianggap
bertanggungjawab atas efek gravitasi. Dalam kuantum gravitasi,
graviton adalah kuantum radiasi gravitasional, dengan masa-diam
nol, muatan netral, dengan anti-partikel adalah dirinya sendiri,
karena gravitasi adalah monopol atau kutub tunggal, dan dengan spin
2. Penetapan spin graviton adalah berdasarkan pada energi stress-
tensor, tensor peringkat dua, dibandingkan dengan tensor peringkat 1
pada energi elektromagnetik foton sebagai boson dengan spin 1.
Sehingga eksperimen untuk melacak keberadaan graviton fokus pada
partikel dengan masa 0 dan spin 2. Tapi hingga kini, kecuali bahwa
gelombang gravitasi telah berhasil didteksi, graviton masih misteri.
Sangat banyak kendala dan kesulitan sangat pelik dan rumit
dalam memasukan fitur graviton dalam berbagai teori fisika
dikembangkan selama ini, yang mana menimbulkan problem besar
dalam teori mikrokosmik menyangkut skala interaksi gravitasional
yang justeru efektiv dalam skala makrokosmik mencapai jarak ruang
tak-terhingga. Dalam fisika energi tinggi, graviton melibatkan energi
mendekati atau bahkan melampaui skala kuantum Planck, dimana
infinitas muncul karena efek kuantum. Secara teknik, dikatakan
bahwa graviton tak bisa di renormalisasi.
e. Photon
Photon atau foton adalah boson non-hadron, alias boson yang
tak mengambil peran dalam interaksi nuklir kuat, tapi boson tolok
interaksi elektromagnetik, dan adalah kuantum radiasi
elektromagnetik, alias partikel elemeter cahaya dengan masa-gerak
nol, dan disebut juga partikel radiasi gamma, dengan kecepatan
rambat di ruang kosong, konstan, c = 299.792,5 km/detik atau
mendekati 300.000 km/detik. Meski foton adalah partikel non-
material masiv alias dengan masa nol, tapi dalam perambatannya, ia
dilenturkan oleh medan gravitasional, sehingga dapat disedot habis
oleh singularitas lubang hitam bangkai bintang mati, dimana tak
seberkas sinar cahaya pun dapat meloloskan diri dari permukaannya,
yang mana membuatnya sama sekali tanpa cahaya, sehingga
karenanya dinamakan lubang hitam.
f. Higgs Boson
Boson Higgs adalah partikel dasar masif hipotetis yang
diperkirakan ada sesuai Model Standar (MS) fisika partikel.
Keberadaannya diyakini sebagai tanda-tanda penyelesaian atas
sejumlah inkonsistensi pada Model Standar. Eksperimen untuk
menemukan partikel ini sedang dilakukan dengan menggunakan
Penumbuk Hadron Raksasa (LHC) di CERN, serta di Tevatron
Fermilab sampai Tevatron ditutup pada akhir 2011. Pada 12
Desember 2011, kolaborasi ATLAS di LHC menemukan bahwa
massa boson Higgs yang beragam mulai dari 145 sampai 206 GeV
ditiadakan dengan tingkat keyakinan 95%. Kolaborasi CMS di LHC
akan diumumkan pada 13 Desember.
Boson Higgs adalah satu-satunya partikel dasar prediksi Model
Standar yang belum diamati dalam eksperimen fisika partikel.[2]
Partikel ini adalah bagian integral dari mekanisme Higgs, bagian dari
Model Standar yang menjelaskan bagaimana sebagian besar partikel
dasar yang telah diketahui memperoleh massanya. Misalnya,
mekanisme Higgs akan menjelaskan mengapa boson W dan Z, yang
menjadi perantara interaksi lemah, memiliki massa sementara foton,
yang menjadi perantara elektromagnetisme, tidak memiliki massa.
Boson Higgs diperkirakan termasuk dalam kelas partikel boson
skalar (boson adalah partikel dengan putaran integer, dan boson
skalar memiliki putaran 0.
Teori yang tidak membutuhkan boson Higgs juga muncul dan
akan dipertimbangkan jika keberadaan boson Higgs ditiadakan.
Teori-teori tersebut disebut sebagai model nir-Higgs. Sejumlah teori
menyatakan bahwa mekanisme apapun yang mampu menciptakan
massa partikel dasar harus tampak dengan energi kurang dari 1,4
TeV; karena itu, LHC diharapkan mampu memberikan bukti
eksperimental atas keberadaan atau ketidakberadaan boson Higgs.
BABB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Partikel elementer atau objek fundamental adalah objek sederhana yang
ukurannya sangat kecil1, tidak mempunyai struktur dan tidak tersusun dari
sesuatu yang lebih kecil lagi . Quark dijelaskan dalam model standar pada
fisika partikel “dipercaya” sebagai partikel elementer yang membentuk semua
materi. Kombinasi beberapa beberapa quark membentuk jenis partikel-
partikel lain. Misalnya partikel berjenis meson yang terdiri dari dua buah
quark, partikel berjenis baryon terdiri dari tiga jenis quark dan baru-baru ini
ditemukan pentaquark yang terdiri dari lima buah quark. Partikel-partikel
seperti proton dan neutron termasuk kedalam jenis baryon. Quark terdiri dari
enam jenis berbeda, yaitu up, down, charm, strange, top, dan bottom.
3.2. Saran
Saran untuk para pembaca untuk lebih mencari tau kembali megenai
partikel elementar agar ilmu yang didapatkan bisa lebih dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://repo.iainbatusangkar.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/10754/15358
65508160_JOBSHEET%2015%20%20%20PARTIKEL%20ELEMENTER
%202015.pdf?sequence=-1&isAllowed=y

https://rumahsains12.wordpress.com/2014/12/19/partikel-elementer/

https://www.coretanilmu.xyz/2017/12/bab-i-pendahuluan-a.html

https://www.academia.edu/11969196/Makalah_Fisika_Inti

https://ilmunuklir.id/2012/03/20/dunia-partikel/

http://maypuspitasari4546.blogspot.com/2015/12/makalah-radioaktivitas-
partikel.html

https://eliskotte.blogspot.com/2018/07/partikel-elementer.html

http://sabiiliysains.blogspot.com/2014/12/sekilas-tentang-partikel-elementer.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Fisika_partikel

Anda mungkin juga menyukai