Anda di halaman 1dari 7

GELOMBANG TRANSVERSAL PADA TALI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi


cepat rambat gelombang transversal pada tali. Melalui percobaannya
(lakukan kegiatan 1.1), Melde menemukan bahwa cepat rambat gelombang
pada dawai sebanding dengan akar gaya tegangan tali dan berbanding
terbalik dengan akar massa persatuan panjang dawai.
Apabila vibrator dihidupkan maka tali akan bergetar sehingga pada tali akan
merambat gelombang transversal. Kemudian vibrator digeser menjauhi atau
mendekati katrol secara perlahan-lahan sehingga pada tali timbul
gelombang stasioner.

Setelah terbentuk gelombang stasioner, kita dapat mengukur panjang


gelombang yang terjadi (Orang yang pertama kali melakukan percobaan
mengukur cepat rambat gelombang adalah Melde, sehingga percobaan
seperti di atas dikenal dengan sebutan Percobaan Melde.

Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu


menjelaskan dan memahami apa yang dimaksud dengan gelombang
stasioner serta mampu mengukur panjang gelombang dan menentukan
cepat rambat gelombang pada tali.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak
diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya,
gelombang merupakan rambatan energi(energi getaran).Gelombang
dibedakan menjadi dua jenis menurut mediumnya.Yaitu gelombang
elektromagnetik yang merambat tanpa melalui mediumatau perantara.
Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya dan
gelombang bunyi. Sedangkan gelombang yang merambat melalui suatu medium
atau perantara yaitu gelombang mekanik.Terdapat dua jenis gelombang
mekanik, berdasarkan arah gerakan partikel terhadap arah perambatan
gelombang, yaitu :
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah perambatannya searah
dengan arah getaran partikelnya. Contoh gelombang longitudinal adalah
gelombang pada pegas.
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya tegak
lurus dengan arah getaran partikelnya.Contoh gelombang transversal
adalah gelombang pada tali.
Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak,gelombang berdiri
atau gelombang diam, karena terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua
buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi
arah rambatnya
berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya
amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul
amplitudo nol, dan pada perut gelombang amplitudo maksimum.Periode
gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh
satu panjang gelombang penuh. Panjang
gelombang () adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.

2
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan
waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap
satuan waktu. Secara umum, cepat rambat gelombang dapat dirumuskan
sebagai berikut :
v = f
Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
= panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)

Gambar 1 : Gambar gelombang

2. Cepat Rambat Gelombang pada Tali


Sebuah getaran akan berubah menjadi gelombang. Gelombang adalah getaran yang
merambat.Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel
perantaranya.Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan energi (energi getaran).
Jika tali digetarkan dengan frekuensi yang tepat, kedua gelombang akan berinterferensi
sedemikian sehingga akan dihasilkan gelombang berdiri dengan amplitudo besar. Gelombang ini
disebut gelombang berdiri karena tampaknya tidak merambat. Gelombang stasioner biasa juga
disebut gelombang tegak,gelombang berdiri atau gelombang diam, karena terbentuk dari
perpaduan atau interferensi dua buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang
sama, tapi arah rambatnya berlawanan. Tali hanya berosilasi ke atas ke bawah dengan pola yang
tetap.Titik interferensi destruktif, dimana tali tetap diam, disebut simpul; titik-titik interferensi
konstruktif, dimana tali berosilasi dengan amplitudo maksimum, disebut perut.Simpul dan perut
tetap di posisi tertentu untuk frekuensi tertentu. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak
konstan, besarnya amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul
amplitudo nol, dan pada perut gelombang amplitudo maksimum.

3
Gambar 1. Simpul dan Perut pada Gelombang Berdiri
Sumber:http://www.instafisika.com/
Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu
panjang gelombang penuh.Panjang gelombang () adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu
periode.Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan
waktu.Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
Jadi dapat dirumuskan bahwa:
v = .f , T = , maka v =

4
Keterangan:
v = Cepat rambat gelombang (m/s)
T = Periode gelombang (s)
F = Frekuensi (Hz)
= Panjang gelombang (m)

5
BAB VI
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan bisa disimpulkan bahwa:
Melde menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada dawai sebanding
dengan akar gaya sebanding tali dan berbanding terbalik dengn akar massa
persatuan panjang dawai.
Semakin tinggi nilai tegangan tali dan kuadrat kecepatan maka semakin
tinggi pula laju grafiknya.
Perbandingan antara dan kuarat kecepatan diketahui bahwa laju
perubahan grafik hanya dipengaruhi oleh nilai , sedangkan besarnya
kuadrat kecepatan tidak berpengaruh. semakin besar nilai maka semakin
tinggi pula perubahan laju grafik yang dihasilkan.

2. Saran
Memahami terlebih dahulu dasar teori serta langkah kerja dalam panduan
praktikum sebelum memulai praktikum.
Dalam melakukan praktikum tersebut harus dengan penuh ketelitian untuk
mengukur dan menimbang berat benda serta panjang tali, menentukan
jarak untuk melihat getaran secara jelas.

6
DAFTAR PUSTAKA

Soetrisno, 1983, Seri Fisika Dasar, Gelombang Dan Optik, ITB Bandung.
Resnick Dan Hallyday, 1988, Physics Erlangga. Jakarta.
http://materi4fisika.blogspot.com/2015/05/laporan-praktikum-percobaan-
melde.html diakses pada 9 Januari 2017 Pukul 6.23pm

Anda mungkin juga menyukai