Sumbu rotasi
Gambar 1. Vektor kecepatan dari sebuah partikel dari sebuah benda tegar yang
berotasi
Ri=|r i sin θi|=|r i ×n| (2)
dimana θi adalah sudut yang dibentuk oleh r i dan Ri dan
r i=ix i+ jy i +kz i (3)
Adalah vektor posisi partikel ke- i . Misalkan arah cosinus sumbu adalah
cos α , cos β , cos γ , maka
n=icos α + j cos β +k cos γ (4)
sehingga
2
R2i =|r i × n|
2 2 2
¿ ( y i cos γ −z i cos β ) + ( zi cos α−x i cos γ ) + ( x i cos β− y i cos α ) (5)
Setelah suku-sukunya diatur, kita dapat tulis kembali
R2i =( y 2i + z 2i ) cos 2 α+ ( z 2i + x 2i ) cos2 β+ ( x 2i + z 2i ) cos 2 γ −2 y i z i cos α cos β−2 z i x i cos α cos γ −2 x i y i cos α cos β
(6)
Moemn inersia di sekitar sebuah sumbu secara umum dapat ditulis dapat
persamaan yang cukup panjang sebagai berikut:
(7)
Seperti yang akan kita lihat nanti, rumus di atas dapat dibuat menjadi lebih
sederhana. Pertama, perhatikan bahwa somasi yang mengandung kuadrat
koordinat sebagai momen inersia benda di sekitar tiga sumbu. Kita akan
mengubah simbolnya sebagai berikut
Perkalian inersia memiliki dimensi yang sama dengan momen inersia, yakni
massa × (panjang)2, dan nilainya ditentukan oleh distribusi massa serta
orientasi benda terhadap sumbu koordinat. Munculnya suku perkalian inersia
disebabkan karena sumbu putar dapat mengambil arah sembarang (tidak perlu
sejajar dengan sumbu simetri benda).
Perhitungan momen inersia untuk benda tegar dengan distribusi massa kontinyu,
kita dapat menggantikan tanda somasi dengan integral ke seluruh ruang
I xx =∫ ( x 2+ y 2 )dm (14)
I xy=−∫ xy dm
(15)
Rumus yang sama berlaku juga untuk I yang lain.
Dengan menggunakan notasi di atas, persamaan untuk momen inersia di sekitar
sembarang sumbu menjadi
2 2 2
I =I xx cos α + I yy cos β + I zz cos γ + 2 I yz cos γ cos β +2 I zx cos α cos γ + 2 I xy cos α cos β
(16)
[
Lx =∑ mi ω x ( y 2i + z 2i )−ω y xi y i−ω z x i z i
i
]
¿ ω x ∑ mi ( y 2i + z 2i )−ω y ∑ mi xi y i−ω z ∑ mi x i z i (23)
i i i
Dengan analogi yang sama juga dapat dilakukan untuk komponen y dan z
yang dapat diperoleh melalui permutasi siklik: x→ y , y→ z , z→ x .
Nampak somasi yang terdapat pada rumus tak lain adalah momen dan perkalian
inersia seperti yang sudah didefinisikan sebelumnya. Oleh karena itu kita dapat
kita tulis
Lx =ω x I xx +ω y I xy + ω z I xz (24)
untuk vektor momentum sudut dalam arah x . Ungkapan akhir untuk
momentum total adalah:
L=i L x + j L y + k Lz
¿ i ( ω x I xx +ω y I xy + ω z I xz ) + j ( ω x I yx + ω y I yy + ω z I yz ) +k (ω z I zx +ω y I zy +ω z I zz )
(25)
Satu hal yang amat mendasar yang perlu kita catat adalah bahwa vektor
momentum sudut tidak selalu searah dengan sumbu rotasi (arah ω ). Sebagai
contoh, ambil sumbu x sebagai sumbu rotasi. Berarti ω=ω x , ω y =0
Contoh:
1. Hitunglah momen inersia sebuah lempengan persegi dengan sisi = a di
sekitar diagonalnya.
Jawab:
Misalkan kita pilih sumbu koordinat dimana lempengan berada pada bidang
xy seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut:
Gambar 4
Dari bab sebelumnya, kita peroleh I xx =I yy=ma 2 /3 dan
ω
Dalam kasus (b), vektor kecepatan sudutnya adalah ω=(i+ j) sehingga
√2
momentum sudutnya searah dengan ω . Besarnya momentum sudut adalah
1 /2
L=( L2x + L2y + L2x ) , sehingga untuk kasus (a) diperoleh
L=m a ω
2
√ 1 1 2
+ =m a ω
9 16
5
12
(36)
1
energi kinetik translasi adalah v .p dimana p=m v cm adalah
2 cm
momentum linier sistem dan v cm adalah kecepatan pusat massa. Untuk benda
tegar, energi kinetik total adalah
1 1
T =T rot +T trans= ω . L+ v cm . p (41)
2 2
L adalah momentum sudut di sekitar pusar massa
Dengan menyatakan momentum sudut secara eksplisit dalam komponen-
komponennya, kita dapat menuliskan energi kinetik rotasi
1 1
T rot= ω . L= (ω x L x + ω y L y +ω z Lz )
2 2
2 2 2
I xx ω x + I yy ω y + I zz ω z + 2 I xy ω x ω y +2 I xz ω x ω z +2 I yz ω y ω z
1 (42)
¿ ¿
2
Contoh 2: Hitung energi kinetik lempengan persegi seperti pada contoh soal
sebelumnya.
Penyelesaian:
(a) Untuk rotasi di sekitar sumbu- x , diperoleh
1 1 m a2 2 1
T rot= I xx ω xx= ω = m ω2 (43)
2 2 3 6
(b) Untuk rotasi di sekitar sumbu diagonal, diperoleh
1 1
T rot= ω . L= (i+ j)
2 2
ω
√2 [
. (i+ j)
12 √2][
ma 2 ω
] (44)
[][ ][ ]
Lx I xx I xy I xz ω x
L y = I yx I yy I yz ω y (46)
Lz I zx I zy I zz ω z
Energi Kinetik
Ungkapan umum untuk energi kinetik rotasi dari sebuah benda tegar
dapat dinyatakan sebagai berikut:
[ ][ ]
I xx I xy I xz ω x
1
T rot= [ ω x ω y ω z ] I yx I yy I yz ω y (48)
2
I zx I zy I zz ωz
5. SUMBU-SUMBU PRINSIPAL
Jika sumbu-sumbu koordinat sekaligus merupakan sumbu prinsipal
sebuah benda tegar, maka tensor inersia dapat dinyatakan dalam bentuk diagonal
matriks:
[ ]
I1 0 0
I= 0 I2 0 (50)
0 0 I3
| |
I xx− λ I xy I xz
I yx I yy −λ I yz (52)
I zx I zy I zz −λ
[ ][ ][ ]
λω cos α I xx I xy I xz ω cos α
λω cos β = I yx I yy I yz ω cos β (55)
λω cos γ I zx I zy I zz ω cos γ
[ ]
−3
1 0
[ ]
ma2 / 3 −ma 2 /4 0 2 4
m a
I = −m a2 / 4 m a2 / 3 0 = −3 (58)
2 3 1 0
0 0 2ma /3 4
0 0 2
(b) Cari momentum sudut lempengan dia atas jika plat tersebut diputar menuru
sumbu diagonalnya.
Penyelesaian:
Dalam hal ini, vektor kecepatan sudut dapat dinyatakan sebagai matriks
kolom
[ ][ ] []
ωx ω / √2 1
ω
ω= ω y = ω / √2 = 1 (59)
ω
√ 2 0
ωz
[ ] []
−3 1
1 0
[] []
4 1 m a2 ω 4 m a2 ω 1
ma 2 ω
L=Iω= −3 1= 1 = 1 (60)
3 √2 1 0 3 √2 12 √ 2
4 0 4 0
0 0 2 0
(c) Energi kinetik dapat diperoleh dengan menggunakan hasil pada (a) dan (b).
[]
2 2 1 2 2
1 T 1 T ma ω ma ω
T rot= ω Iω= ω L= [1 1 0 ] 1 = (61)
2 2 48 24
0
Contoh 2:
Cari momen inersia prinsipal dari sebuah plat di sekitar salah satu titik sudutnya.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan determinental, diperoleh:
| |
1 2 −1 2
m a −λ ma 0
3 4
−1 2 1 2
ma ma −λ 0 (62)
4 3
2 2
0 0 ma −λ
3
[( ) ] ( 32 m a −λ)=0
2 2
1 1
atau:
2
m a2−λ − m a2
4 ) ( 2
(63)
1 1
ma cos α −( m a − λ )cos β=0
2 2
(66)
4 3
( 23 m a −λ) cos γ =0
2
1
λ= ma2 , persamaan pertama menjadi:
12
cos α +cos β=0 (67)
dan dari identitas trigonometri:
2 2 2
cos α +cos β+ cos γ =1 (68)
2 o
diperoleh 2 cos =1 , yang memberikan nilai α =45 (akar positif) dan
o
α =135 (akar negatif). Jadi salah satu sumbu prinsipalnya berbeda pada
sumbu diagonal, yang lainnya tegaklurus pada diagonal dan berada pada
bidang plat, sedangkan sumbu prinsipal yang ketiga tegaklurus pada bidang
plat. Jika masing-masing kita beri simbol 1, 2 dan 3, maka tensor inersia
ketiga sumbu dapat ditulis
[ ]
1
0 0
12
7 2
0 0 ma (69)
12
2
0 0
3
SOAL-SOAL
1. Sebuah lempengan tipis berbentuk persegi panjang bermassa m dangan
sisi a dan 2 a . Pilihlah sistem koordinat Oxyz sedemikian sehingga
lempengan tersebut berada pada bidang xy dangan asal koordinat berada
pada salah satu titik sudut, dimensi yang lebih panjang berada pada sumbu
x . Carilah:
a. Momen inersia dan perkalian inersia.
b. Momen inersia di sekitar sumbu diagonal.
c. Momentum sudut di sekitar koordinat asal jika lempengan tersebut
diputar dengan kecepatan sudut ω di sekitar diagonal yang melalui
titik asal.
d. Energi kinetik pada bagian (c).
2. Sebuah benda tegar yang terdiri dari tiga batang tipis homogen, yang masing-
masing memiliki massa m dengan panjang 2 a , tersambung secara
tegaklurus pada titik tengahnya. Pilihlah sistem koordinat dengan sumbu
sepanjang batang; (a). Carilah momentum sudut dan energi kinetik benda jika
diputar dengan sudut ω di sekitar sumbu yang melalui titik asal dan titik
(1,1,1). (b). Tunjukkan bahwa besarnya momen inersia adalah sama untuk
sembarang sumbu yang melalui titik asal. (c). Tunjukkan bahwa besarnya
momen inersia yang berbentuk persegi yang diberikan dalam Contoh 9.1.
adalah sama untuk sembarang sumbu yang melalui pusat lempengan dan
berada pada bidang lempengan.
3. Sebuah balok homogen dengan massa m dan berukuran a , 2a dan
3a berputar di sekitar sumbu sebagai diagonal yang panjang dengan
kecepatan sudut ω . Carilah (a). Energi kinetik dan (b). sudut yang
dibentuk oleh vektor kecepatan sudut dan vektor momentum sudut di sekitar
titik asal, dengan menggunakan sistem koordinat dengan titik asal pada salah
satu titik sudut balok.
4. Sebuah batang tipis hodogen dengan panjang l dan massa m dibatasi
untuk berputar dengan kecepatan sudut ω di sekitar sumbu yang melalui
titik O di pusat batang dan membentuk sudut α terhadap batang (a).
Tunjukkan bahwa vektor momentum sudut L di sekitar O tegaklurus
terhadap batang dan besarnya adalah ( ml2 ω /12 ) sin α . (b). Tunjukkan
bahwa vektor torka N tegaklurus terhadap batang dan terhadap vektor
L dan besarnya adalah ( ml 2 ω2 /12 ) sin α cos α .
5. Cari besar torsi yang bekerja pada balok dalam soal 9.4. jika kecepatan sudut
ω tetap (konstan) baik besar maupun arahnya.