MOMEN MAGNETIK DALAM TIGA ARAH ORIENTASI

Menurut Abdullah (2007:96-97), akan ditinjau interaksi momen magnetik dengan

medan magnet dari luar sehingga akan mengakibatkan terbentuknya momen magnet dengan
arah yang diizinkan.

Asumsi:

1. Tidak interaksi antar atom, interaksi hanya dilakukan oleh medan dan atom
2. Momen magnet dibedakan menjadi tiga arah orientasi
a. Searah dengan medan (spin up)
b. Berlawanan dengan medan (spin down)
c. Tegak lurus dengan medan

Interaksi momen magnetik dengan pengaruh medan luar akan menghasilkan besar energi
tambahan

1. Searah medan
𝑈↑ = −𝜇𝐵 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑈↑ = −𝜇𝐵 cos (0)
𝑈↑ = −𝜇𝐵 (1)
𝑈↑ = −𝜇𝐵

2. Berlawanan dengan medan

𝑈↓ = −𝜇𝐵 𝑐𝑜𝑠𝜃
 𝑈↓ = −𝜇𝐵 cos 𝜋
𝑈↓ = −𝜇𝐵 (−1)
𝑈↓ = 𝜇𝐵

3. Tegak lurus medan

𝑈→ = −𝜇𝐵 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝜋
𝑈→ = −𝜇𝐵 cos
2
𝑈→ = −𝜇𝐵 (0)
𝑈→ = 0

Probabilitas total untuk mendapatkan momen magnet haruslah sama dengan 1

𝑃↑ + 𝑃↓ + 𝑃→ = 1

Sehingga:

𝑃↑ = 𝐾𝑛(𝑈↑ )
𝑃↓ = 𝐾𝑛(𝑈↓ )
𝑃→ = 𝐾𝑛(𝑈→ )

𝑃↑ + 𝑃↓ + 𝑃→ = 1
𝐾𝑛(𝑈↑ ) + 𝐾𝑛(𝑈↓ ) + 𝐾𝑛(𝑈→ ) = 1
𝐾[𝑛(𝑈↑ ) + 𝑛(𝑈↓ ) + 𝑛(𝑈→ )] = 1
1
𝐾=
(𝑈↑ ) + 𝑛(𝑈↓ ) + 𝑛(𝑈→ )

1. Probabilitas searah medan

𝑃↑ = 𝐾𝑛(𝑈↑ )
 1
𝑃↑ = 𝑛(𝑈↑ )
(𝑈↑ ) + 𝑛(𝑈↓ ) + 𝑛(𝑈→ )
𝑛(𝑈↑ )
𝑃↑ =
𝑛(𝑈↑ ) + 𝑛(𝑈↓ ) + 𝑛(𝑈→ )
−𝑼
*𝒏(𝑼) = 𝒆 𝒌𝑻
−𝑈1
𝑒 𝑘𝑇
𝑃↑ = −𝑈1 −𝑈2 −𝑈3
𝑒 𝑘𝑇 +𝑒 𝑘𝑇 +𝑒 𝑘𝑇

−(−𝜇𝐵)
𝑒 𝑘𝑇
𝑃↑ = −(−𝜇𝐵) −(𝜇𝐵) −(0)
𝑒 𝑘𝑇 +𝑒 𝑘𝑇 +𝑒 𝑘𝑇

𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇
𝑃↑ = 𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒0
𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇
𝑃↑ = 𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒 𝑘𝑇 +1

2. Probabilitas berlawanan arah medan

𝑃↓ = 𝐾𝑛(𝑈↓ )
1
𝑃↓ = 𝑛(𝑈↓ )
(𝑈↑ ) + 𝑛(𝑈↓ ) + 𝑛(𝑈→ )
𝑛(𝑈↓ )
𝑃↓ =
𝑛(𝑈↑ ) + 𝑛(𝑈↓ ) + 𝑛(𝑈→ )
−𝑼
*𝒏(𝑼) = 𝒆 𝒌𝑻
−𝑈2
𝑒 𝑘𝑇
𝑃↓ = −𝑈1 −𝑈2 −𝑈3
𝑒 𝑘𝑇 +𝑒 𝑘𝑇 +𝑒 𝑘𝑇
 −(𝜇𝐵)
𝑒 𝑘𝑇
𝑃↓ = −(−𝜇𝐵) −(𝜇𝐵) −(0)
𝑒 𝑘𝑇 +𝑒 𝑘𝑇 +𝑒 𝑘𝑇

−𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇
𝑃↓ = 𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒0
−𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇
𝑃↓ = 𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒 𝑘𝑇 +1

3. Probailitas tegak lurus medan

𝑃→ = 𝐾𝑛(𝑈→ )
1
𝑃→ = 𝑛(𝑈→ )
(𝑈↑ ) + 𝑛(𝑈↓ ) + 𝑛(𝑈→ )

𝑛(𝑈→ )
𝑃→ =
𝑛(𝑈↑ ) + 𝑛(𝑈↓ ) + 𝑛(𝑈→ )
−𝑼
*𝒏(𝑼) = 𝒆 𝒌𝑻
−𝑈3
𝑒 𝑘𝑇
𝑃→ = −𝑈1 −𝑈2 −𝑈3
𝑒 𝑘𝑇 +𝑒 𝑘𝑇 +𝑒 𝑘𝑇

−(0)
𝑒 𝑘𝑇
𝑃→ = −(−𝜇𝐵) −(𝜇𝐵) −(0)
𝑒 𝑘𝑇 +𝑒 𝑘𝑇 +𝑒 𝑘𝑇

𝑒0
𝑃→ = 𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒0

1
𝑃→ = 𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 +𝑒 𝑘𝑇 +1
Dengan 𝑘 = 1,33806 × 10−23 𝑚2 𝐾𝑔𝑠 −2 𝐾 −1

Rata-rata momen magnetik dapat dihitung dari penjumlahan sebagai hasil perkalian
momen magnetic dikali probabilitas untuk masing-masing kondisi.

Karena momen magnetik yang arahnya tegak lurus dengan medan besarnya 0
sehingga rata-rata hanya dapat dipengaruhi oleh momen magnetic searah medan dan
berlawanan medan

𝜇̅ = 𝜇↑ 𝑃↑ + (−𝜇↓ 𝑃↓ ) + 𝜇→ 𝑃→

𝜇̅ = 𝜇↑ 𝑃↑ − 𝜇↓ 𝑃↓

𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 𝑒 𝑘𝑇
𝜇̅ = 𝜇 𝜇𝐵 −𝜇𝐵 −𝜇 𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒 𝑘𝑇 +1 𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒 𝑘𝑇 +1
𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 𝑒 𝑘𝑇
𝜇̅ = 𝜇 ( 𝜇𝐵 −𝜇𝐵 − 𝜇𝐵 −𝜇𝐵 )
𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒 𝑘𝑇 +1 𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒 𝑘𝑇 +1

𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 − 𝑒 𝑘𝑇
𝜇̅ = 𝜇 𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒 𝑘𝑇 +1
𝜇𝐵 1 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 − 𝑒 𝑘𝑇
𝜇̅ = 𝜇 𝜇𝐵 −𝜇𝐵 (2)
1
𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒 𝑘𝑇 + 1 2

𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 − 𝑒 𝑘𝑇
( )
2
𝜇̅ = 𝜇 𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒 𝑘𝑇 + 1
( )
2
 𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 − 𝑒 𝑘𝑇
( )
2
𝜇̅ = 𝜇 𝜇𝐵 −𝜇𝐵
𝑒 𝑘𝑇 + 𝑒 𝑘𝑇 1
( )+2
2

*Diketahui :

𝑒𝑥 − 𝑒𝑥 𝑒𝑥 + 𝑒𝑥
sinh (x) = 𝑑𝑎𝑛 cosh(𝑥) =
2 2

Maka dapat ditulis:

𝜇𝐵
𝑠𝑖𝑛ℎ []
𝜇̅ = 𝜇 𝑘𝑇
𝜇𝐵 1
𝑐𝑜𝑠ℎ [ ] + 2
𝑘𝑇

Atau

𝜇𝐵
𝑠𝑖𝑛ℎ [ ]
𝜇̅ = 𝜇 𝑘𝑇
1 𝜇𝐵
2 + 𝑐𝑜𝑠ℎ [ 𝑘𝑇 ]

Referensi:

Abdullah, Mikrajuddin. 2007. Pengantar Fisika Statistik untuk Mahasiswa. Bandung: ITB