Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM VIRTUAL

LABORATORIUM FISIKA 4
(Efek Fotolistrik)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Rai Sujanem, M.Si

Ni Putu Ayu Hervina Sanjayanti, S.Pd.,M.Pd.

OLEH :
I Gede Yudi Pratama (1813021009)
Aisyah Luthfi Wardani (1813021010)
(V A)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAGUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2020
I. Judul Praktikum
“Menentukan nilai konstanta planck dan kecepatan elektron, serta menyelidiki hubungan
𝐸𝑘𝑚𝑎𝑘𝑠 elektron foton dengan intensitas cahaya pada percobaan Efek Foto listrik
menggunakan Virtual Laboratorium Vlabs.”
II. Tujuan Praktikum
1. Mengukur nilai konstanta planck (h)
2. Mengukur besar kecepatan elektron
3. Menyelidiki hubungan 𝐸𝑘𝑚𝑎𝑘𝑠 elektron foton dengan intensitas cahaya
III. Dasar Teori
Efek fotolistrik merupakan istilah yang digunakan apabila elektron terlepas dari
suatu permukaan logam ketika logam dikenai suatu cahaya monokromatik. Efek fotolistrik
ini oleh albert einstein dijelaskan dengan menganggap cahaya sebagai partikel yang dikenal
dengan foton. Menurut teori foton cahaya, energi kinetik maksimum 𝐸𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 dari elektron
foton hanya akan bergantung pada frekuensi cahaya datang, tidak bergantung pada
intensitas cahaya datang. Sehingga frekuensi cahaya yang tinggi menyebabkan energi
kinetik elektron foton menjadi lebih tinggi. Terdapatnya efek fotolistrik tidak
mengherankan, ingat lagi bahwa gelombang cahaya membawa energi, dan sebagian energi
diserap oleh logam dapat terkonsentrasi pada elektron tertentu dam muncul kembali sebagai
energi kinetik

Pada percobaan efek fotolistrik,foton dan cahaya monokromatik menumbuk


katoda di dalam tabung vakum yang menyebabkan katoda memancarkan elektron foton
yang menumbuk katoda membawa energi sebesar 𝐸 = ℎ𝑣 . energi ini digunakan untuk
melepas elektron dari permukaan logam (fungsi kerja 𝑊0 ) dan sisanya untuk
menggerakkan elektron. Secara matematis dapat di tuliskan ℎ𝑣 = 𝐸𝑘 + 𝑤0 . Dengan 𝐸𝑘
adalah energi kinetik elektron, 𝑤0 adalah enegi ikat/fungsi kerja bahan, h adalah konstanta
planck dan v adalah frekuensi cahaya yang datang. Adapun skema efek fotolistrik adalah
sebagai berikut :
Beberapa elektron yang dipancarkan katoda menumbuk anoda, sehingga anoda
menjadi bermuatan negatif terhadap katoda. Apabila potensial anoda (𝑣0 ) cukup besar,
maka energi kinetik elektron foton tidak cukup untuk melawan beda potensial, dengan
demikian tidak ada elektron yang sampai pada anoda. Kondisi seperti ini terjadi apabila

𝐸𝑉0 = 𝐸𝑘 = ℎ𝑣 − 𝑤0

Berdasarkan persamaan tersebut dapat dicari persamaan kecepatan elektron dalam tabung
1
𝐸𝑉0 = 𝑚 𝑣2
2

Sehingga v dapat dicari dengan :

2𝑒𝐸𝑉0
𝑣 =√
𝑚

IV. Alat dan Bahan


1. Laptop/Komputer/Smatrphone
2. Java application
3. Vlab.amrita.edu (Laboratorium Virtual)

Sumber Cahaya Uap Mercuri

Mengeluarkan cahaya

Perangkat h/e
Amperemeter Mengukur kuat arus
dalam satuan (A)

Power Supply Memberikan potensial


henti pada rangkaian

Bagian untuk memilih


material plat

Bagian untuk
mengatur luas plat

Bagian untuk
mengatur intesitas
cahaya

Kolom Variabels Bagian untuk


mengatur nilai
potensial henti

Bagian untuk
mengatur nilai panjang
gelombang cahaya

Bagian untuk
menyalan rangkaian
V. Tatalaksana Praktikum

5
4
6

3 2

1. Pilih bahan untuk mempelajari efek fotolistrik.


2. Pilih area material, panjang gelombang, intensitas cahaya datang.
3. Nyalakan sumber cahaya.
4. Ukur arus balik untuk berbagai tegangan balik.
5. Plot grafik tegangan arus dan tentukan tegangan ambang batas.
6. Ulangi percobaan dengan memvariasikan intensitas untuk panjang gelombang cahaya
datang tertentu.
7. Ulangi percobaan dengan memvariasikan panjang gelombang untuk intensitas cahaya
datang tertentu
VI. Teknik Analisis Data
A. Mencari nilai konstanta planck (𝒉)
1. Mencarai nilai v (frekuensi), dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
𝑐
𝑣=
𝜆
2. Mencari nilai konstanta planck (h) dengan persamaan yang didpaatkan dari
persamaan umum efek fotolistik, yaitu
𝐸 = 𝑊0 + 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠
1
Dimana, 𝐸 = ℎ𝑣 ; 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 = 2 𝑚𝑣02 sehingga,

ℎ𝑣 = 𝑊0 + 1/2𝑚𝑣02

Dimana, 1/2𝑚𝑣02 = 𝑣0 𝑒 sehingga,

ℎ𝑣 = 𝑊0 + 𝑣0 𝑒

𝑾𝟎 + 𝒗𝟎 𝒆
𝒉=
𝒗

3. Mencari nilai ℎ 𝑑𝑎𝑛 Δℎ


𝚺𝒉
𝒉=
𝒏

𝟐
𝚺(𝒉 − 𝒉)
𝚫𝒉 = √
𝒏(𝒏 − 𝟏)

4. Mencari nilai 𝐾𝑅 𝑑𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖


𝚫𝒉
𝑲𝑹 = | | × 𝟏𝟎𝟎 %
𝒉

𝒉𝒕𝒆𝒐𝒓𝒊 − 𝒉𝒑𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒌
𝑨𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊 = | | × 𝟏𝟎𝟎 %
𝒉𝒕𝒆𝒐𝒓𝒊
B. Mencari nilai kecepatan elektron
1. Mencari nilai kecepatan elektron foton (𝑉)
𝒗𝟎 𝒆
𝑽 = √𝟐
𝒎
2. Mencari nilai 𝑣 𝑑𝑎𝑛 Δ𝑣
𝚺𝒗
𝒗=
𝒏

𝚺(𝒗 − 𝒗)𝟐
𝚫𝒗 = √
𝒏(𝒏 − 𝟏)

3. Mencari nilai 𝐾𝑅
𝚫𝒗
𝑲𝑹 = | | × 𝟏𝟎𝟎 %
𝒗
C. Menganalisis hubungan 𝑬𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒔 elektron foton dengan intensitas cahaya
1. Mencari 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 kemudian membuat grafik hubungan dengan nilai intensitas
cahaya.
𝑬𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒔 = 𝒉𝒗 − 𝑾𝟎

VII. Data Hasil Percobaan


Panjang Intensitas Potensial
Luas Plat
Bahan gelombang Cahaya Henti (V)
(cm2)
cahaya (nm) (w/m2)
Tembaga 0,1 100 5 -4,4
Tembaga 0,1 100 10 -5,9
Tembaga 0,1 100 15 -6,6
Tembaga 0,1 100 20 -7,1
Tembaga 0,1 100 25 -7,5
Panjang Intensitas Potensial
Luas Plat
Bahan gelombang Cahaya Henti (V)
(cm2)
cahaya (nm) (w/m2)
Tembaga 0,1 210 5 -0,6

Tembaga 0,1 210 10 -0,9

Tembaga 0,1 210 15 -1,1

Tembaga 0,1 210 20 -1,1

Tembaga 0,1 210 25 -1,1

VIII. Analisis Data


A. Mencari nilai konstanta Planck (𝒉)
1. Mencari nilai 𝑣 (frekuensi)
- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 100 𝑛𝑚
𝑐
𝑣=
𝜆
3 × 108
𝑣= = 3 × 1015 = 0,3 × 1016
100 × 10−9
- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 210 𝑛𝑚
3 × 108
𝑣= = 1,43 × 1015
210 × 10−9
2. Mencari nilai ℎ (konstanta planck)
𝑾𝟎 + 𝒗𝟎 𝒆
𝒉=
𝒗
- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 100 𝑛𝑚
▶ Data 1
𝑊0 + 𝑣0 𝑒 (7,53023 × 10−9 ) + (4,4)(1,6 × 10−19 )
ℎ= =
𝑣 0,3 × 1016
ℎ = 4,856743333 × 10−34
𝒉 = 𝟒, 𝟖𝟔 × 𝟏𝟎−𝟑𝟒 𝑱. 𝒔

▶ Data 2
𝑊0 + 𝑣0 𝑒 (7,53023 × 10−9 ) + (5,9)(1,6 × 10−19 )
ℎ= =
𝑣 0,3 × 1016
ℎ = 5,656743333 × 10−34
𝒉 = 𝟓, 𝟔𝟔 × 𝟏𝟎−𝟑𝟒 𝑱. 𝒔
▶ Data 3
𝑊0 + 𝑣0 𝑒 (7,53023 × 10−9 ) + (6,6)(1,6 × 10−19 )
ℎ= =
𝑣 0,3 × 1016
ℎ = 6,030076667 × 10−34
𝒉 = 𝟔, 𝟎𝟑 × 𝟏𝟎−𝟑𝟒 𝑱. 𝒔
▶ Data 4
𝑊0 + 𝑣0 𝑒 (7,53023 × 10−9 ) + (7,1)(1,6 × 10−19 )
ℎ= =
𝑣 0,3 × 1016
ℎ = 6,296743333 × 10−34
𝒉 = 𝟔, 𝟑𝟎 × 𝟏𝟎−𝟑𝟒 𝑱. 𝒔
▶ Data 5
𝑊0 + 𝑣0 𝑒 (7,53023 × 10−9 ) + (7,5)(1,6 × 10−19 )
ℎ= =
𝑣 0,3 × 1016
ℎ = 6,510076667 × 10−34
𝒉 = 𝟔, 𝟓𝟏 × 𝟏𝟎−𝟑𝟒 𝑱. 𝒔

- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 210 𝑛𝑚


▶ Data 1
𝑊0 + 𝑣0 𝑒 (7,53023 × 10−9 ) + (0,6)(1,6 × 10−19 )
ℎ= =
𝑣 1,43 × 1015
ℎ = 5,937223776 × 10−34
𝒉 = 𝟗, 𝟗𝟒 × 𝟏𝟎−𝟑𝟒 𝑱. 𝒔
▶ Data 2
𝑊0 + 𝑣0 𝑒 (7,53023 × 10−9 ) + (0,9)(1,6 × 10−19 )
ℎ= =
𝑣 1,43 × 1015
ℎ = 6,272888112 × 10−34
𝒉 = 𝟔, 𝟑𝟎 × 𝟏𝟎−𝟑𝟒 𝑱. 𝒔
▶ Data 3
𝑊0 + 𝑣0 𝑒 (7,53023 × 10−9 ) + (1,1)(1,6 × 10−19 )
ℎ= =
𝑣 1,43 × 1015
ℎ = 6,496664336 × 10−34
𝒉 = 𝟔, 𝟓𝟎 × 𝟏𝟎−𝟑𝟒 𝑱. 𝒔
▶ Data 4
𝑊0 + 𝑣0 𝑒 (7,53023 × 10−9 ) + (1,1)(1,6 × 10−19 )
ℎ= =
𝑣 1,43 × 1015
ℎ = 6,496664336 × 10−34
𝒉 = 𝟔, 𝟓𝟎 × 𝟏𝟎−𝟑𝟒 𝑱. 𝒔
▶ Data 5
𝑊0 + 𝑣0 𝑒 (7,53023 × 10−9 ) + (1,1)(1,6 × 10−19 )
ℎ= =
𝑣 1,43 × 1015
ℎ = 6,496664336 × 10−34
𝒉 = 𝟔, 𝟓𝟎 × 𝟏𝟎−𝟑𝟒 𝑱. 𝒔

3. Mencari nilai ℎ 𝑑𝑎𝑛 Δℎ


- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 100 𝑛𝑚

Σℎ
ℎ=
𝑛

(4,86 + 5,66 + 6,03 + 6,30 + 6,51) × 10−34


ℎ=
5

𝒉 = 𝟓, 𝟖𝟕𝟐 × 𝟏𝟎−𝟑𝟒 𝑱. 𝒔

Tabel kerja bantuan

2
No ℎ (ℎ − ℎ) (ℎ − ℎ)
1 4,86 × 10−34 −1,012 × 10−34 1,024144 × 10−68
2 5,66 × 10−34 −0,212 × 10−34 0,044944 × 10−68
3 6,03 × 10−34 0,158 × 10−34 0,024964 × 10−68
4 6,30 × 10−34 0,428 × 10−34 0,183184 × 10−68
5 6,51 × 10−34 0,638 × 10−34 0,407044 × 10−68
Σ 1,684280 × 10−68

2
Σ(ℎ − ℎ)
Δℎ = √
𝑛(𝑛 − 1)

1,684280 × 10−68
Δℎ = √
5(5 − 1)
𝚫𝒉 = 𝟐, 𝟗𝟎𝟐 × 𝟏𝟎−𝟑𝟓 𝑱. 𝒔

𝒉 = (𝒉 ± 𝚫𝒉) = (𝟓, 𝟖𝟕𝟐 × 𝟏𝟎−𝟑𝟒 ± 𝟐, 𝟗𝟎𝟐 × 𝟏𝟎−𝟑𝟓 ) 𝑱. 𝒔

- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 210 𝑛𝑚

Σℎ
ℎ=
𝑛

(5,94 + 6,30 + 6,50 + 6,50 + 6,50) × 10−34


ℎ=
5

𝒉 = 𝟔, 𝟑𝟒𝟖 × 𝟏𝟎−𝟑𝟒 𝑱. 𝒔

Tabel kerja bantuan

2
No ℎ (ℎ − ℎ) (ℎ − ℎ)
1 5,94 × 10−34 −0,408 × 10−34 0,166464 × 10−68
2 6,30 × 10−34 −0,048 × 10−34 0,002304 × 10−68
3 6,50 × 10−34 0,152 × 10−34 0,023104 × 10−68
4 6,50 × 10−34 0,152 × 10−34 0,023104 × 10−68
5 6,50 × 10−34 0,152 × 10−34 0,023104 × 10−68
Σ 0,238080 × 10−68

2
Σ(ℎ − ℎ)
ℎ= √
𝑛(𝑛 − 1)

10,238080 × 10−68
Δℎ = √
5(5 − 1)

𝚫𝒉 = 𝟏, 𝟎𝟗𝟏 × 𝟏𝟎−𝟑𝟓 𝑱. 𝒔

𝒉 = (𝒉 ± 𝚫𝒉) = (𝟔, 𝟑𝟒𝟖 × 𝟏𝟎−𝟑𝟒 ± 𝟏, 𝟎𝟗𝟏 × 𝟏𝟎−𝟑𝟓 ) 𝑱. 𝒔


4. Mencari nilai 𝐾𝑅 𝑑𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖
- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 100𝑛𝑚
Δℎ
𝐾𝑅 = | | × 100 %

2,902 × 10−35
𝐾𝑅 = | | × 100 %
5,872 × 1034
𝐾𝑅 = 0,05 × 100 %

𝑲𝑹 = 𝟓, 𝟎𝟎 %

ℎ𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 − ℎ𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = | | × 100 %
ℎ𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

6,626 × 10−34 − 5,872 × 10−34


𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = | | × 100 %
6,626 × 10−34

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 0,114 × 100 %

𝑨𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊 = 𝟏𝟏, 𝟒 %

- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 210𝑛𝑚


Δℎ
𝐾𝑅 = | | × 100 %

1,091 × 10−35
𝐾𝑅 = | | × 100 %
6,384 × 1034
𝐾𝑅 = 0,02 × 100 %

𝑲𝑹 = 𝟐, 𝟎𝟎 %

ℎ𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 − ℎ𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = | | × 100 %
ℎ𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

6,626 × 10−34 − 6,348 × 10−34


𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = | | × 100 %
6,626 × 10−34

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 0,042 × 100 %

𝑨𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊 = 𝟒, 𝟐 %
B. Mencari nilai kecepatan elektron
1. Mencari nilai kecepatan elektron foton (𝑉)
- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 100 𝑛𝑚
▶ Data 1
𝑣0 𝑒
𝑉 = √2
𝑚
(1,6 × 10−19 )(4,4)
𝑉 = √2
9,1 × 10−31
𝑽 = 𝟏, 𝟐𝟒𝟑𝟖𝟖𝟔 × 𝟏𝟎𝟔 𝒎/𝒔
▶ Data 2
𝑣0 𝑒
𝑉 = √2
𝑚
(1,6 × 10−19 )(5,9)
𝑉 = √2
9,1 × 10−31
𝑽 = 𝟏, 𝟒𝟒𝟎𝟑𝟗𝟎 × 𝟏𝟎𝟔 𝒎/𝒔
▶ Data 3
𝑣0 𝑒
𝑉 = √2
𝑚
(1,6 × 10−19 )(6,6)
𝑉 = √2
9,1 × 10−31
𝑽 = 𝟏, 𝟓𝟐𝟑𝟒𝟒𝟑 × 𝟏𝟎𝟔 𝒎/𝒔
▶ Data 4
𝑣0 𝑒
𝑉 = √2
𝑚
(1,6 × 10−19 )(7,1)
𝑉 = √2
9,1 × 10−31
𝑽 = 𝟏, 𝟓𝟖𝟎𝟎𝟗𝟓 × 𝟏𝟎𝟔 𝒎/𝒔
▶ Data 5
𝑣0 𝑒
𝑉 = √2
𝑚
(1,6 × 10−19 )(7,5)
𝑉 = √2
9,1 × 10−31
𝑽 = 𝟏, 𝟔𝟐𝟑𝟗𝟗𝟓 × 𝟏𝟎𝟔 𝒎/𝒔
- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 210 𝑛𝑚
▶ Data 1
𝑣0 𝑒
𝑉 = √2
𝑚
(1,6 × 10−19 )(0,6)
𝑉 = √2
9,1 × 10−31
𝑽 = 𝟒, 𝟓𝟗𝟑𝟑𝟓 × 𝟏𝟎𝟓 𝒎/𝒔
▶ Data 2
𝑣0 𝑒
𝑉 = √2
𝑚
(1,6 × 10−19 )(0,9)
𝑉 = √2
9,1 × 10−31
𝑽 = 𝟓, 𝟔𝟐𝟓𝟔𝟖 × 𝟏𝟎𝟓 𝒎/𝒔
▶ Data 3
𝑣0 𝑒
𝑉 = √2
𝑚
(1,6 × 10−19 )(1,1)
𝑉 = √2
9,1 × 10−31
𝑽 = 𝟔, 𝟐𝟏𝟗𝟒𝟑 × 𝟏𝟎𝟓 𝒎/𝒔
▶ Data 4
𝑣0 𝑒
𝑉 = √2
𝑚
(1,6 × 10−19 )(1,1)
𝑉 = √2
9,1 × 10−31
𝑽 = 𝟔, 𝟐𝟏𝟗𝟒𝟑 × 𝟏𝟎𝟓 𝒎/𝒔
▶ Data 5
𝑣0 𝑒
𝑉 = √2
𝑚
(1,6 × 10−19 )(1,1)
𝑉 = √2
9,1 × 10−31
𝑽 = 𝟔, 𝟐𝟏𝟗𝟒𝟑 × 𝟏𝟎𝟓 𝒎/𝒔
2. Mencari 𝑉 𝑑𝑎𝑛 Δ𝑉
- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 100 𝑛𝑚

Σ𝑉
𝑉=
𝑛
7,4 × 106
𝑉=
5
𝑽 = 𝟏, 𝟒𝟖 × 𝟏𝟎𝟔 𝒎/𝒔
Tabel kerja bantu

2
No 𝑉 (𝑉 − 𝑉) (𝑉 − 𝑉)
1 1,24 × 106 −0,24 × 106 0,0576 × 1012
2 1,44 × 106 −0,04 × 106 0,0016 × 1012
3 1,52 × 106 0,04 × 106 0,0016 × 1012
4 1,58 × 106 0,10 × 106 0,0100 × 1012
5 1,62 × 106 0,14 × 106 0,0196 × 1012
Σ 0,0904 × 1012

Σ(𝑣 − 𝑣)2
Δ𝑉 = √
𝑛(𝑛 − 1)

0,0904 × 1012
Δ𝑉 = √
5(5 − 1)

𝚫𝑽 = 𝟔, 𝟕𝟐𝟑 × 𝟏𝟎𝟒 𝒎/𝒔

𝑽 = (𝑽 ± 𝚫𝑽) = (𝟏, 𝟒𝟖 × 𝟏𝟎𝟔 ± 𝟔, 𝟕𝟐𝟑


× 𝟏𝟎𝟒 )𝒎/𝒔
- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 210 𝑛𝑚

Σ𝑉
𝑉=
𝑛
28,88 × 105
𝑉=
5
𝑽 = 𝟓, 𝟕𝟕𝟔 × 𝟏𝟎𝟓 𝒎/𝒔
Tabel kerja bantu

2
No 𝑉 (𝑉 − 𝑉) (𝑉 − 𝑉)
1 4,6 × 105 −1,176 × 105 1,382976 × 1010
2 5,62 × 105 −0,156 × 105 0,024336 × 1010
3 6,22 × 105 0,444 × 105 0,197136 × 1010
4 6,22 × 105 0,444 × 105 0,197136 × 1010
5 6,22 × 105 0,444 × 105 0,197136 × 1012
Σ 1,99872 × 1010

Σ(𝑣 − 𝑣)2
Δ𝑉 = √
𝑛(𝑛 − 1)

1,99872 × 1010
Δ𝑉 = √
5(5 − 1)

𝚫𝑽 = 𝟑, 𝟏𝟔𝟏𝟐 × 𝟏𝟎𝟒 𝒎/𝒔

𝑽 = (𝑽 ± 𝚫𝑽) = (𝟓, 𝟕𝟕𝟔 × 𝟏𝟎𝟓 ± 𝟑, 𝟏𝟔𝟏𝟐 × 𝟏𝟎𝟒 )𝒎/𝒔

3. Mencari nilai 𝐾𝑅
- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 100𝑛𝑚
Δℎ
𝐾𝑅 = | | × 100 %

6,723 × 104
𝐾𝑅 = | | × 100 %
1,48 × 106
𝐾𝑅 = 0,045 × 100 %

𝑲𝑹 = 𝟒, 𝟓 %

- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 210𝑛𝑚


Δℎ
𝐾𝑅 = | | × 100 %

3,1612 × 104
𝐾𝑅 = | | × 100 %
5,7760 × 105
𝐾𝑅 = 0,055 × 100 %

𝑲𝑹 = 𝟓, 𝟓 %
C. Menganalisis hubungan 𝑬𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒔 elektron foton dengan intensitas cahaya

1. Mencari nilai 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 (untuk tembaga 𝑊0 = 4,7 𝑒𝑉 = 7,53023 × 10−19 𝐽


𝑬𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒔 = 𝒉𝒑𝒓𝒂𝒌𝒕𝒊𝒌 𝒗 − 𝑾𝟎
- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 100 𝑛𝑚
▶ Data 1
𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 = (4,86 × 10−34 )(0,3 × 1016 ) − (7,53023 × 10−19 )
𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 = 7,04977 × 10−19
𝑬𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒔 = 𝟎, 𝟕𝟒𝟗𝟕𝟕 × 𝟏𝟎−𝟏𝟖 𝑱
▶ Data 2
𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 = (5,66 × 10−34 )(0,3 × 1016 ) − (7,53023 × 10−19 )
𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 = 9,44977 × 10−19
𝑬𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒔 = 𝟎, 𝟗𝟒𝟒𝟗𝟕𝟕 × 𝟏𝟎−𝟏𝟖 𝑱
▶ Data 3
𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 = (6,03 × 10−34 )(0,3 × 1016 ) − (7,53023 × 10−19 )
𝑬𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒔 = 𝟏, 𝟎𝟓𝟓𝟗𝟕𝟕 × 𝟏𝟎−𝟏𝟖 𝑱
▶ Data 4
𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 = (6,30 × 10−34 )(0,3 × 1016 ) − (7,53023 × 10−19 )
𝑬𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒔 = 𝟏, 𝟏𝟑𝟔𝟗𝟕𝟕 × 𝟏𝟎−𝟏𝟖 𝑱

▶ Data 5
𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 = (6,51 × 10−34 )(0,3 × 1016 ) − (7,53023 × 10−19 )
𝑬𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒔 = 𝟏, 𝟗𝟗𝟗𝟕𝟕 × 𝟏𝟎−𝟏𝟖 𝑱

- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 210 𝑛𝑚


▶ Data 1
𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 = (5,94 × 10−34 )(0,3 × 1016 ) − (7,53023 × 10−19 )
𝑬𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒔 = 𝟏, 𝟎𝟐𝟖𝟗𝟕𝟕 × 𝟏𝟎−𝟏𝟖 𝑱
▶ Data 2
𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 = (6,30 × 10−34 )(0,3 × 1016 ) − (7,53023 × 10−19 )
𝑬𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒔 = 𝟏, 𝟏𝟑𝟔𝟗𝟕𝟕 × 𝟏𝟎−𝟏𝟖 𝑱
▶ Data 3
𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 = (6,50 × 10−34 )(0,3 × 1016 ) − (7,53023 × 10−19 )
𝑬𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒔 = 𝟏, 𝟏𝟗𝟔𝟗𝟕𝟕 × 𝟏𝟎−𝟏𝟖 𝑱
▶ Data 4
𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 = (6,50 × 10−34 )(0,3 × 1016 ) − (7,53023 × 10−19 )
𝑬𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒔 = 𝟏, 𝟏𝟗𝟔𝟗𝟕𝟕 × 𝟏𝟎−𝟏𝟖 𝑱
▶ Data 4
𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 = (6,50 × 10−34 )(0,3 × 1016 ) − (7,53023 × 10−19 )
𝑬𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒔 = 𝟏, 𝟏𝟗𝟔𝟗𝟕𝟕 × 𝟏𝟎−𝟏𝟖 𝑱

2. Grafik hubungan 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 dengan intensitas cahaya


- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 100 𝑛𝑚

λ= 100 nm

1.19977
1.136977
1.055977
0.944977
Ekmaks (x10-18)

0.704977

5 10 15 20 25
Intensitas Cahaya (W/m2)
- Untuk panjang gelombang 𝜆 = 210 𝑛𝑚

λ= 210 nm

1.196977 1.196977 1.196977

1.136977
Ekmaks (x10-18)

1.028977

5 10 15 20 25
Intensitas Cahaya (W/m2)

IX. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil
Untuk panjang gelombang 𝜆 = 100 𝑛𝑚
a. Nilai frekuensi (𝑣) = 0,3 × 1016 𝐻𝑧
b. Nilai ℎ = (ℎ ± Δℎ) = (5,872 × 10−34 ± 2,902 × 10−35 ) 𝐽. 𝑠
c. Nilai 𝐾𝑅ℎ = 5 %
d. Nilai 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 11,4 %
e. Nilai 𝑉 = (𝑉 ± Δ𝑉) = (1,48 × 106 ± 6,723 × 104 )𝑚/𝑠
f. Nilai 𝐾𝑅𝑉 = 4,5 %
g. Grafik Hubungan 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 dengan Intensitas Cahaya

λ= 100 nm
Ekmaks (x10-18)

1.136977 1.19977
1.055977
0.944977
0.704977

5 10 15 20 25
Intensitas Cahaya (W/m2)
Untuk panjang gelombang 𝜆 = 210 𝑛𝑚

a. Nilai frekuensi (𝑣) = 1,43 × 1015 𝐻𝑧


b. Nilai ℎ = (ℎ ± Δℎ) = (6,348 × 10−34 ± 1,091 × 10−35 ) 𝐽. 𝑠
c. Nilai 𝐾𝑅ℎ = 2 %
d. Nilai 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 4,2 %
e. Nilai 𝑉 = (𝑉 ± Δ𝑉) = (5,776 × 105 ± 3,1612 × 104 )𝑚/𝑠
f. Nilai 𝐾𝑅𝑉 = 5,5 %
g. Grafik Hubungan 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 dengan Intensitas Cahaya

λ= 210 nm
Ekmaks (x10-18)

1.196977 1.196977 1.196977


1.136977

1.028977

5 10 15 20 25
Intensitas Cahaya (W/m2)

2. Pembahasan
a. Mencari nilai konstanta planck (ℎ)
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka didapatkan hasil bahwa
nilai frekuensi untuk panjang gelombang 𝜆 = 100 𝑛𝑚 adalah 0,3 × 1016 𝐻𝑧
sedangkan untuk panjang 𝜆 = 210 𝑛𝑚 adalah 1,43 × 1015 𝐻𝑧. Konstanta planck
yang didapatkan berdasarkan praktikum untuk panjang gelombang 𝜆 = 100 𝑛𝑚
adalah ℎ = (ℎ ± Δℎ) = (5,872 × 10−34 ± 2,902 × 10−35 ) 𝐽. 𝑠 dengan nilai
𝐾𝑅ℎ = 5 %. Sedangkan, untuk gelombang dengan panjang 𝜆 = 210 𝑛𝑚 ℎ =
(ℎ ± Δℎ) = (6,348 × 10−34 ± 1,091 × 10−35 ) 𝐽. 𝑠 dengan nilai 𝐾𝑅ℎ = 2 %.
Hasil perhitungan secara manual berdasarkan praktikum yang telah dilakukan,
harga konstanta planck hampir mendekati harga konstanta planck secara teori yaitu
ℎ = 6,63 × 10−34 𝐽. 𝑠. Selain itu, kita juga dapat melihat bahwa nilai 𝐾𝑅 atau
kesalahan relatif bernilai > 10% yang berarti kesalahan masih bisa ditolerir.
Hasil perhitungan praktikum yang sudah dilakukan ternyata juga memiliki nilai
yang tidak jauh berbeda dengan suatu jurnal penelitian berjudul “Eksperimen Efek
Foto Listrik Berbasis Simulasi PhET dengan hasil percobaan untuk nilai kontanta
planck yaitu (ℎ ± Δℎ) = (6,80 × 10−34 ± 0,09 × 10−34 ) 𝐽. 𝑠 (Anwar, Isnaini, &
Utami, 2013).

b. Mencari nilai kecepatan elektron

Berdasarkan hasil praktikum dan analisis data yang sudah dilakukan nilai
kecepatan elektron yang didapatkan berdasarkan perhitungan untuk panjang
gelombang 𝜆 = 100 𝑛𝑚 ; 𝑉 = (𝑉 ± Δ𝑉) = (1,48 × 106 ± 6,723 × 104 )𝑚/𝑠
dengan nilai 𝐾𝑅𝑉 = 4,5 %. Sedangkan untuk panjang gelombang 𝜆=
210 𝑛𝑚 ; 𝑉 = (𝑉 ± Δ𝑉) = (5,776 × 105 ± 3,1612 × 104 )𝑚/𝑠 dengan nilai
Nilai 𝐾𝑅𝑉 = 5,5 %. Nilai kesalahan relatif yang ada > 10% sehingga kesalahan
dalam menentukan kecepatan elektron ini masi bisa ditolerir.

c. Menganalisis hubungan 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 elektron foton dengan intensitas cahaya

Berdasarkan praktikum dan analisis data yang sudah dilakukan didapati


hubungan 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 dengan intensitas cahaya adalah sebanding, artinya apabila
intensitasnya dinaikkan maka 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 juga akan meningkat. Hal ini dapat dilihat
dari grafik yang dihasilkan.

Hasil yang didapatkan dari praktikum ini bisa dikatakan tidak tepat dan tidak
sesuai dengan teori fisika modern yang menyatakan bahwa Energi Kinetik tidak
dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Sehingga, semestinya grafik yang dihasilkan
adalah konstan untuk nilai 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 dengan variasi intensitas cahaya. 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 pada
efek foto listrik besarnya sebanding dengan frekuensi sehingga percobaan dalam
menentukan hubungan 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 dengan intensitas cahaya belum berhasil.

Hasil dari praktikum yang telah dilakukan ternyata masih ada yang belum sesuai
dengan teori yaitu hubungan 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 dengan intensitas cahaya. Walaupun berdasarkan
perhitungan yang telah dilakukan ternyata nilai KR yang didapatkan sebagian tidak
lebih besar dari 10% namun, tidak dapat dipungkiri dalam percobaan yang dilakukan
pasti terdapat kesalahan. Terlebih lagi, praktikum dilakukan secara virtual
menggunakan virtual laboratory yaitu vlab.amrita.edu dikarenakan masa pandemi
Covid-19 yang sedang dialami Indonesia. Sehingga, seluruh kegiatan dibatasi untuk
sementara termasuk kegiatan perkuliahan. Adapun kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi dalam percobaan yaitu:
1. Kesalahan umum. Adalah kesalahan praktikan dalam melakukan praktikum
seperti kesalahan dalam pembacaan atau penggunaan instrumen, atau
kesalahan dalam menafsirkan perhitungan-perhitungan pada analisis data.
2. Kesalahan sistematis. Adalah kesalahan yang disebabkan oleh instrumen itu
sendiri seperti pemilihan nilai yang kurang bisa dipilih secara detail. Selain
itu, kesalahan ini bisa juga disebabkan oleh lingkungan sekitar, mungkn
termasuk didalamnya gangguan jaringan atau server yang hilang.
3. Kesalahan acak. Adalah kesalahan yang tidak diketahui apa penyebabnya
tapi memiliki pengarus besar pada Hasil praktikum.
X. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum serta analisis data yang sudah dilakukan didapatkan
hasil nilai konstanta planck h secara praktikum dan teori tidak jauh berbeda. Kemudian,
hubungan 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 dengan intensitas cahaya ternyata menunjukkan grafik yang
meningkat itu artinya besarnya sebanding dan kecepatan elektron foton juga sudah
dihitung dengan nilai Kesalahan Relatif yang kurang dari 10%, namun hal ini
berkebalikan secara teori bahwa harga energi kinetik maksimal tidak dipengaruhi oleh
intensitas cahaya.
2. Saran
Adapaun saran yang dapat disampaikan adalah, apabila melakukan praktikum
menggunakan virtual laboratory pastikan web aman untuk diakses serta jaringan stabil
supaya saat pengambilan data tida terhambat. Kemudian, perhatikan untuk beberapa
variabel yang ada pada masing-masing web berbeda, praktikan harus pandai
menganalisis dan menentukan variabel mana yang sudah ada dan mana yang harus
dicari. Dalam artian lain, praktikan harus pandai memodifikasi praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, K., Isnaini, M., & Utami, L. S. (2013). Eksperimen Efek Foto Listrik Berbasis Simulasi
PhET. Paedagoria: Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan, 4(2),
9-15.

Rapi, N. K. (2017). Laboratorium Fisika 1 . Depok: PT RajaGrafindo.

Sudiatmika, A. R. (2015). Petunjuk Praktikum Laboratorium Fisika 4. Singaraja: Universitas


Pendidikan Ganesha .

Anda mungkin juga menyukai