Oleh:
KELOMPOK 1
3.1 Kesimpulan…………………………….………………….. 22
3.2 Saran………………………………………………………. 22
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
“Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Model Pembelajaran
Langsung”.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Problem Based Learning
Pembelajaran berdasarkan masalah (Problem based learning) merupakan
pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi yang
sangat cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks.
Pembelajaran ini bermaksud untuk membantu siswa dalam memproses informasi
yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri
tentang dunia sosial dan sekitarnya (Ratumaman, 2004).
3
Menurut Arends (2013), Problem based learning merupakan suatu
pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan masalah otentik dengan
maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri
dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan
percaya diri.
Melalui problem based learning siswa akan belajar bagaimana
menggunakan suatu proses interaktif dalam mengevaluasi apa yang mereka
ketahui, mengidentifikasi apa yang perlu mereka ketahui, mengumpulkan
informasi, dan berkolaborasi dalam mengevaluasi suatu hipotesis berdasarkan data
yang telah mereka kumpulkan. Sedangkan guru lebih berperan sebagai tutor dan
fasilitator dalam menggali dan menemukan hipotesis, serta dalam mengambil
kesimpulan.
Dari segi pedagogis, pembelajaran berbasis masalah didasarkan pada teori
belajar kontruktivisme dengan ciri (dalam Rusman, 2010) :
1. Pemahaman diperoleh dari interaksi dengan skenario permasalahan dan
lingkungan belajar.
2. Pergulatan dengan masalah dan proses inkuiri masalah menciptakan
disonansi kognitif yang menstimulasi belajar.
3. Pengetahuan terjadi melalui proses kolaborasi negosiasi social dan evaluasi
terhadap keberadaan sebuah sudut pandang.
Pada dasarnya kompleksitas masalah yang dihadapi sangat tergantung
pada latar belakang dan profile para siswa. Desain masalah memiliki ciri-ciri
(Rusman, 2010):
4
sumber, adanya sumber informasi, dan hal-hal yang diperlukan dalam
proses pemecahan masalah.
4. Presentasi; penggunaan skenario masalah, penggunaan video klip, audio,
jurnal, dan majalah website.
Menurut Krajcik & Slavin, karakteristik dari pembelajaran berdasarkan
masalah (PBL) adalah sebagai berikut (Ratumaman ):
a. Pengajuan pertanyaan atau masalah
Selain pengorganisasian pelajaran di sekitar prinsip atau keterampilan-
keterampilan akademik tertentu, belajar berdasarkan masalah
mengorganisasikan pembelajaran di sekitar pertanyaan dan permasalahan,
yang keduanya sangat diperlukan siswa. Guru menunjukkan situasi
kehidupan nyata yang jawabannya tidak sederhana dan siswa berusaha
untuk memecahkan masalah tersebut.
b. Keterkaitan dengan disiplin ilmu lain ( interdisciplinary focus)
Walaupun model pembelajaran berdasarkan masalah ditujukan pada suatu
bidang tertentu (sains, matematika, pendidikan sosial), namun dalam
pemecahan masalah-masalah aktual, siswa dapat diarahkan dalam
penyelidikan berbagai bidang ilmu. Sebagai contoh masalah populsi yang
meningkat di perairan sekitar Tanjung Perak Surabaya atau di Teluk Ambon
berkaitan dengan beberapa pelajaran dan merupakan aplikasi dari biologi,
ekonomi, sosiologi, turis, dan pemerintahan.
5
d. Menghasilkan ”hasil karya” dan memamerkannya (production of artifact
and exhibits)
Model pembelajaran berdasarkan masalah mengajak siswa
mengkonstruksikan hasil-hasil dalam bentuk hasil karya dan
memamerkannya, kemudian menjelaskan atau menggambarkan
penyelesaian mereka. Setiap kelompok menyajikan hasil karyamya di depan
kelas, selanjutnya kelompok lain memberikan tanggapan atau kritikan.
Dalam hal ini guru mengarahkan dan memberi petunjuk kepada siswa agar
aktivitas siswa lebih terarah.
e. Kolaborasi (collaboration)
Seperti halnya dengan model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran
berdasarkan masalah juga menghendaki adanya kerja sama antar siswa
dalam suatu kelompok kecil. Kerja sama menimbulkan motivasi untuk
mendukung peliputan dalam tugas-tugas kompleks dan meningkatkan
inkuiri dan dialog pengembangan keterampilan berpikir dan keterampilan
sosial.
Menurut Arends (2013) terdapat 3 (tiga) tujuan utama dalam penggunaan
PBL, yakni:
1. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan kemampuan memecahkan
masalah.
2. Mendewasakan siswa melalui peniruan.
3. Membuat siswa lebih mandiri.
6
1. Fokuskan permasalahan (problem) sekitar pembelajaran konsep-konsep
sains yang esensial dan strategis. Gunakan permasalahan dan konsep untuk
membantu siswa dalam melakukan invenstigasi substansi isi (content).
2. Berikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengcvaluasi gagasannya
melalui eksperiment atau studi lapangan. Siswa akan menggaii data-data
yang diperlukan untuk memecahlkan masalah yang dihadapinya.
3. Berikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengelola data yang mereka
miliki, yang merupakan proses latihan metakognisi.
4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan solusi-solusi
yang mereka kemukakan (termasuk dukungan data). Penyajiannya dapat
dilakukan dalam bentuk seminar atau publikasi (jumal ilmiah) atau dalam
bentuk penyajian poster (Gallagher & Stepien, 1995).
Adapun sintak pembelajaran pada model Problem Based Learning adalah
sebagai berikut.
7
2. Siswa bersama-sama kelompoknya tanggungjawab, dan
mencermati dengan seksama masalah kreatif.
yang dipaparkan dalam LKS berbasis
masalah.
3. Guru menjelaskan hasil yang
diharapkan untuk diperoleh siswa
melalui analisis masalah dan tindak
lanjut yang dilakukan yaitu:
a. Menemukan konsep dari materi
yang dipelajari
b. Menerapkan konsep yang telah
diperoleh berdasarkan tindak lanjut
yang dilakukan untuk memecahkan
masalah yang diberikan
4. Siswa menganalisa permasalahan
berdasarkan prosedur yang tertera
dalam LKS yang telah diberikan
5. Guru meminta siswa mengajukan
hipotesis pemecahan masalah
6. Siswa memberikan jawaban sementara
(hipotesis) terhadap permasalahan yang
diberikan berdasarkan konsep awal
yang mereka miliki
7. Guru menugaskan siswa menentukan
sumber-sumber yang diperlukan dan
merancang investigasi (penyelidikan)
untuk memecahkan masalah yang
diberikan
8. Siswa merancang kegiatan penyelidikan
sesuai petunjuk LKS yang telah
diberikan, serta menentukan berbagai
sumber yang diperlukan
Fase tindak 1. Siswa mengumpulkan data sesuai Dalam fase ini akan
8
lanjut (problem rancangan penyelidikan yang telah menumbuhkan
follow-up) disusun. keberanian siswa untuk
2. Siswa menganalisis data yang diperoleh berbeda dari yang
dalam kegiatan penyelidikan, dan biasanya yang
membuat kesimpulan terkait dengan merupakan salah satu
pemecahan dari permasalahan yang aspek kemapuan
diselidiki. berpikir kreatif.
3. Masing-masing kelompok anggota Karakter yang bisa
kelompok memberikan masukan pada dibentuk pada fase ini
setiap kegiatan kelompok. adalah demokratis,
4. Siswa bersama kelompoknya saling kreatif dan
bertukar pikiran, berdiskusi, tanggungjawab.
mengklarifikasi, dan mempersatukan
ide dan pendapat.
5. Masing-masing kelompok melengkapi
LKS sebagai laporan hasil
penyelidikan.
6. Guru meninjau setiap kegiatan yang
dilakukan oleh siswa.
7. Guru membimbing siswa seperlunya
dalam menemukan konsep dari materi
yang dipelajari melalui kegiatan
penyelidikan yang telah dirancang
setiap kelompok.
9
menerapkan konsep dari materi yang tanggung jawab.
dipelajari
3. Masing-masing kelompok
mengumpulkan laporan kelompok
4. Guru membimbing dan mengarahkan
siswa dalam diskusi kelas untuk
membahas pemecahan masalah dari
masing-masing kelompok
5. Guru meminta agar siswa
mengumpulkan laporan masing-masing
kelompok
Fase simpulan 1. Siswa menyimpulkan konsep terkait Pada fase ini karakter
ilmiah (after materi yang dipelajari berdasarkan siswa yang bisa
conclusion of temuan pada kegiatan sebelumnya dikembangkan yaitu
problem) 2. Siswa mengerjakan tes yang diberikan disiplin, kerja keras,
oleh guru secara individu jujur dan tanggung
3. Guru meminta siswa untuk jawab.
menyimpulkan konsep terkait materi
yang dipelajari berdasarkan temuan
pada kegiatan sebelumnya (knowledge
abstraction)
4. Guru memberikan tes kecil untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam
memecahkan permasalahan terkait
dengan materi yang dipelajari
Sumber : Sadia, et al.(2009) dan Suastra (2009)
10
menjadi benar dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Misalkan, guru menjadikan
proses belajar secara kelompok, kemudian membagi siswa atas kelompok-
kelompok kecil, kemudian menjelaskan apa tugas mereka seperti mencari
fenomena atau peristiwa yang kira-kira berdasarkan konsep yang sama, mencari
berbagai referensi mendukung, mengaitkan dengan teori yang ada, dan
mempresentasikan. Langkah selanjutnya adalah fokus dalam mengamati suatu
peristiwa/fenomena yang terkait dengan KD yang dipelajari yang dapat
ditampilkan dalam bentuk teks, tayangan periwtiwa itu sendiri. Siswa juga perlu
mendapatkan rambu-rambu tentang rumusan permasalahan yang dianggap penting
dan relevan dengan tujuan pembelajaran. Misalkan tujuan pembelajaran adalah
mampu menjelaskan konsep usaha, dimana peristiwa yang diberikan adalah
seorang ibu yang mendorong sebuah lemari dan lemari tidak bergeser. Jadi
rumusan masalahnya berupa mengapa lemari tersebut tidak bergeser?
Langkah 2: Menanya, merumuskan masalah
Dalam langkah ini siswa didorong menemukan masalah dari hal yang
diamatinya. Misalkan guru memberikan video seorang ayah yang berusaha
mendorong meja kemudian meja tersebut bergeser serta seorang ibu yang
berusaha mendorong meja namun meja tidak bergeser. Dari kasus tersebut
diharapkan muncul pertanyaan, ”Mengapa ayah bisa mendorong meja sedangkan
ibu tidak bisa; bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi?”
Pertanyaan mengapa dapat mendorong siswa dalam mengetahui sesuatu,
memeroleh informasi, dan kemampuan berpikir kritis. Pertanyaan membuat siswa
berpikir, mendorong siswa merumuskan alasan-alasan sebagai bentuk pemecahan
masalah tersebut. Hal ini lah yang merupakan bagian penting dalam melaksanakan
PBL dan harus ditemukan solusinya sehingga tidak mengganggu pemahaman
siswa dalam pembelajaran siswa berikutnya.
Pemfokusan masalah sangat perlu dalam PBL agar diketahui mana yang
perlu dan penting diketahui oleh siswa pemecahannya dan tetap relevan dengan
materi pokok serta menarik minat siswa dalam belajar.
Langkah 3:
Rumusan masalah yang telah dirumuskan, perlu diidentifikasi langkah
pemecahannya sehingga diperoleh jawaban yang benar dan tepat. Siswa
11
diharapkan mencari jawabannya sendiri, tetapi dengan langkah yang benar. Disini
merupakan peran guru yaitu membantu siswa mengumpulkan data dengan
mengarahkan strategi yang harus dilakukan da n instrumen pengumpulan data
yang seperti apa yang harus dilakukan siswa terutama ketika melakukan kegiatan
di lapangan. Sehingga kegiatan siswa harus benar-benar efektif, terarah sehingga
mencapai tujuan dari pembelajaran. Untuk itu setiap siswa harus mengetahui
tugasnya dalam kelompok masing-masing (ketua, sekretaris, anggota, dll).
Langkah 4: Mengasosiasi, merumuskan pemecahan masalah
Data atau informasi yang telah diperoleh dipilah dan dipilih
(penganalisisan data) untuk fokus menjawab masalah yang telah ditentukan
sebelumnya. Kemudian masing-masing siswa menyampaikan pandangan terkait
jawaban atas permasalahan yang berdasarkan data yang telah dikumpulkan.
Misalkan, mengamati orang yang mendorong sebuah lemari, ketika hanya satu
orang yang mendorong lemari tersebut belum bergerak namun ketika ditambah
menjadi tiga orang yang mendorong maka lemari dengan mudah dapat didorong.
Kemudian siswa bertanya, mengapa sulit mendorong lemari tersebut? Dan
dijawab karena berat dan kekurangan tenaga. Jadi, pandangan terkait jawaban
tenaga diperlukan untuk berusaha mendorong benda hingga bergerak. Jumlah
orang yang banyak maka tenaga yang dihasilkan untuk mendorong benda akan
semakin besar.
Dalam pemecahan masalah baiknya dilakukan dengan
mengkomunikasikan gagasannya kepada sesama siswa ataupun guru. Karena
pemecahan masalah akan lebih mudah melalui interaksi dengan lingkungan sosial,
sehingga dapat terjadi perbaikan dan penyempurnaan kualitas pemecahan
masalah. Dengan interaksi sosial, proses pembelajaran juga diharapkan dapat
berlangsung lebih kreatif, efektif dan menyenangkan.
Langkah 5: Melaporkan, mengomunikasikan
Langkah terakhir PBM adalah melaporkan jawaban atas masalah yang
telah dirumuskan sebelumnya. Jawaban tersebut dapat berupa kesimpulan ataupun
paparan lengkap baik lisan maupun tertulis. Laporan juga harus sesuai dengan
proses perumusan jawabannya, seperti jika melalui pengamatan lapangan maka
laporan ditulis berupa laporan pengamatan.
12
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based
Learning
13
enggan mencobanya. Ini menyebabkan model pembelajaran ini akan sulit
pada proses orientasi masalah kepada siswa. Hal ini dapat diatasi dengan
pengenalan masalah yang menarik minat siswa dan caranya yang juga
harus menarik. Misalkan dengan menayangkan sebuah video tentang
pelangi yang bisa memiliki satu warna saja seperti pelangi putih, dan terus
memeberikan pancingan terhadap tayangan dalam video tersebut.
b. Anggapan bagi sebagian siswa bahwa tanpa pemahaman mengenai materi
yang diperlukan/ yang terkait dengan masalah tersebut, mengapa mereka
harus berusaha memecahkan masalah yang sedang dipelajari, sehingga
mereka akan belajar apa yang ingin mereka pelajari. Hal ini dapat diatasi
ketika langkah orientasi masalah, karena ini merupakan inti tari tugas
seorang guru untuk memperkenalkan masalah dan memancing ketertarikan
mereka. Selain itu dengan meyakinkan, bahwa apa yang dipelajari mereka
tersebut berguna untuk memecahkan masalah nyata yang ada dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
c. Fasilitas yang kurang memadai juga menjadi salah satu kendala penerapan
model pembelajaran problem based learning ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
14
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
15
(Critical Thingking Skill) Siswa Sekolah Menengah Pertama SMP dan
Sekolah Menengah Atas (SMA). Laporan Penelitian. Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja.
16
LAMPIRAN RPP PBL
17
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/ II
Pokok Bahasan : Usaha dan Energi
Sub Pokok Bahasan : Usaha
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Alokasi Waktu : 3× 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
18
implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi.
3.9 Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi,
hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa sehari-hari
4.9 Menerapkan metode ilmiah untuk mengajukan gagasan penyelesaian
masalah gerak dalam kehidupan sehari-hari, yang berkaitan dengan konsep
energi, usaha, dan hukum kekekalan energi
C. Indikator Pembelajaran
1.1.1 Menunjukkan sikap mengagumi kebesaran Tuhan yang telah menciptakan
pengetahuan usaha dan energi.
1.1.2 Menunjukkan sikap bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan
kesempatan mempelajari, memahami, dan menerapkan konsep usaha dan
energi dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.1 Menunjukkan sikap ingin tahu, kritis, teliti, dan bertanggungjawab dalam
menganalisis usaha dan energi.
2.1.2 Menunjukkan sikap kerjasama yang baik, toleransi, disiplin, jujur, dan
komunikatif selama pembelajaran usaha dan energi.
3.9.1 Mendeskripsikan konsep usaha.
3.9.2 Menghitung usaha yang terjadi apabila arah gaya yang diberikan
membentuk sudut terhadap arah perpindahan.
3.9.3 Menganalisis usaha oleh berbagai gaya.
3.9.4 Menganalisis besarnya usaha melalui grafik F-S.
4.9.1 Menyiapkan alat dan bahan terkait percobaan usaha.
4.9.2 Melakukan percobaan terkait materi usaha.
4.9.3 Melaporkan hasil percobaan terkait materi usaha.
D. Tujuan Pembelajaran
Jenjang
No Tujuan
Pengetahuan
Siswa mampu menunjukkan sikap mengagumi
kebesaran Tuhan yang telah menciptakan
1 pengetahuan usaha dan energi melalui upaya -
perenungan fenomena-fenomena alam yang
berkaitan.
2 Siswa mampu menunjukkan sikap bersyukur kepada -
Tuhan yang telah memberikan kesempatan
19
mempelajari, memahami, dan menerapkan konsep
usaha dan energi dalam kehidupan sehari-hari
melalui aktivitas berenung.
Siswa mampu menunjukkan sikap ingin tahu, kritis,
teliti, dan bertanggungjawab dalam menganalisis
usaha dan energi melalui kegiatan menemukan
3 -
masalah, mengumpulkan fakta-fakta, menyelidiki,
dan menyimpulkan alternatif-alternatif pemecahan
secara kolaboratif.
Siswa mampu menunjukkan sikap kerjasama yang
baik, toleransi, disiplin, jujur, dan komunikatif
selama pembelajaran usaha dan energi melalui
4 -
kegiatan mengumpulkan fakta-fakta, menyelidiki,
dan menyempurnakan permasalahan yang telah
didefinisikan.
5 Siswa mampu mendeskripsikan konsep usaha C2
melalui studi pustaka dan diskusi kelompok.
6 Siswa mampu menghitung usaha yang terjadi C3
apabila arah gaya yang diberikan membentuk sudut
terhadap arah perpindahan melalui kegiatan
mengumpulkan fakta-fakta dan menyelidiki.
7 Siswa mampu menganalisis usaha oleh berbagai C4
gaya melalui kegiatan mengumpulkan fakta-fakta
dan menyelidiki.
8 Siswa mampu menganalisis besarnya usaha melalui C4
grafik F-S melalui mengumpulkan fakta-fakta
menyelidiki.
9 Siswa mampu menyiapkan alat dan bahan terkait -
percobaan usaha melalui kegiatan menyelidiki.
10 Siswa mampu melakukan percobaan terkait materi -
usaha melalui kegiatan menyelidiki.
11 Siswa mampu melaporkan hasil percobaan terkait -
materi usaha melalui kegiatan menyempurnakan
permasalahan yang telah didefinisikan
E. Materi Pembelajaran
Tujuan Materi
20
Pengertian usaha dalam fisika hampir sama dengan
5 pengertian dalam kehidupan sehari-hari, keduanya merupakan
Contoh Soal.
Ketika ada seorang anak yang berusaha mendorong sebuah
meja sehingga meja tersebut akan mengalami perpindahan
kedudukan. Maka dalam ilmu fisika apakah anak tersebut
dikatakan melakukan usaha? Jelaskan mengapa demikian?
21
Telah Anda ketahui bahwa perkalian antara dua besaran
vektor yang menghasilkan kosinus adalah perkalian titik (dot
product), karena itu usaha (W) juga dapat didefinisikan sebagai
besaran skalar yang diperoleh dari perkalian titik antara vektor
gaya ( ⃗F ) dan bektor perpindahan ( Δ⃗s ). Sehingga
W= F⃗⋅Δ⃗s = ⃗F⋅Δ⃗s cos θ (2)
Dengan θ adalah sudut terkecil antara ⃗F dan Δ⃗s .
Berdasarkan persamaan (2), ketika θ berada pada
0 0
rentangan 90 <θ<270 usaha dapat bernilai negatif. Hal ini
disebabkan cosθ bernilai negatif. Misalnya, pada khasus
benda yang dilempar ke atas benda berpindah setinggi h meter,
pada benda bekerja gaya berat w⃗ yang arahnya ke bawah.
Pada khasus ini arah gaya berat berlawanan dengan arah
perpindahan benda. Ketika benda dilemparkan, benda mendapat
sejumlah energi untuk melawan gaya berat benda. Jadi, usaha
yang dilakukan oleh gaya berat adalah negatif. Kasus lain yang
bernilai negatif adalah usaha yang dilakukan oleh gaya gesekan.
Contoh soal.
Perhatikan gambar dibawah!
22
n
W =( ⃗
F1 + ⃗
F2 + F
⃗ 3 + .. . F
⃗ n )⋅⃗s=
(∑ )
n=1
F n ⋅⃗s
⃗
(3a)
Masing-masing gaya bekerja pada perpindahan yang berbeda
Usaha yang dilakukan beberapa gaya pada perpindahan
yang berbeda dapat dihitung sebagai hasil penjumlahan aljabar
dari usaha yang dilakukan oleh masing-masing gaya secara
individual. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
n
W =( W 1 +W 2 +W 3 +. .. W n )=
(∑ )
n=1
Wn
(3b)
Perhatikan usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya
seperti terlihat pada Gambar 4 berikut.
Contoh Soal.
Dalam kegiatan beres-beres kelas, Dito telah berhasil
menggeser sebuah lemari sejauh 5 m dibantu dua orang
temannya, Budi dan Arto. Jika gaya yang diberikan Dito adalah
10 N, Budi sebesar 20 N, dan Arto sebesar 15N, berapakah
besar usaha yang telah mereka lakukan?
8 Pada suatu benda bekerja gaya konstan F⃗ sehingga
menyebabkan benda berpindah searah gaya ⃗F dari posisi
awal 1 ⃗s =⃗s
ke posisi akhir 2 ⃗s =⃗s
usaha yang dilakukan
oleh gaya konstan ini dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan W= F⋅Δ⃗s = F (⃗s 2 −⃗s 1 ) . Jika kita gambarkan
⃗ ⃗
grafik F terhadap posisi benda (s), maka kita akan peroleh
grafik seperti pada Gambar 5. Luas raster dibawah grafik F-s
dapat kita hitung dengan batas
⃗s =⃗s 1 sampai dengan
⃗s =⃗s 2 (lihat Gambar 3.7) sehingga kita peroleh persamaan
sebagai berikut:
23
luas
raster
24
3. Model : Problem Based Learning (PBL)
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiata Deskripsi Kegiatan Penilaian Alokasi
n Waktu
Pendahul Apersepsi dan Motivasi Guru 15
uan Guru membuka pelajaran dengan melakukan Menit
salam dan berdoa penilaian
Mengabsen kehadiran siswa sikap:
Guru menyampaikan apersepsi denga 1. Rasa ingin
mengingatkan kembali tentang usaha tahu.
dan memotivasi memperlihatkan
gambar orang yang melakukan usaha
Menyampaikan KD dan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Kegiatan Menemukan Masalah Guru 105
Inti Guru menyampaikan informasi melakukan Menit
kegiatan yang akan dilakukan yaitu penilaian
memberi masalah tentang usaha yang sikap:
ditemui dalam kehidupan sehari-hari 1. Rasa
Siswa mencermati permasalahan ingin tahu
tentang usaha yang diberikan
(mengamati)
Mendefinisikan Masalah
Siswa diminta merumuskan minimal
beberapa pertanyaan terkait
permasalahan usaha (menanya)
Mengumpulkan Fakta-Fakta Guru
Siswa membentuk kelompok sesuai melakukan
arahan guru dengan beranggotakan 5- penilaian
6 mempertimbangkan kemampuan sikap:
akademik, dan gender 1. Bekerjasa
Siswa diberi tugas untuk mengkaji ma
LKS (Lampiran 02) tentang usaha 2. Bertangg
Siswa menentukan sumber-sumber ung
yang diperlukan: buku, modul, jawab
sumber-sumber internet dan 3. Kagum
merancang investigasi untuk 4. Syukur
memecahkan permasalahan tentang 5. Displin
usaha.
25
Menyusun dugaan sementara
Siswa mengajukan hipotesis terkait
dengan masalah usaha.
Menyelidiki Guru
Siswa berdiskusi kelompok untuk melakukan
mengumpulkan informasi untuk penilaian
membangun ide mereka sendiri keterampilan:
dalam memecahkan masalah tentang 1. Diskusi
usaha pada LKS (Lampiran 02) kelompok
(mengumpulkan data) Guru
Guru mendorong siswa untuk melakukan
mengumpulkan informasi dari penilaian
berbagai sumber memfasilitasi siswa pengetahuan:
yang mengalami kesulitan dalam 1, Menjawab
kegiatan pertanyaan
Guru memfasilitasi dan memediasi LKS
untuk siswa dalam memecahkan
masalah tentang usaha. Guru
melakukan
penilaian
sikap:
1,
Bekerjasama.
2,
Bertanggung
jawab
3, Bersyukur
4, Teliti
Menyempurnakan permasalahan yang Guru
telah didefinisikan melakukan
Bersama anggota kelompoknya siswa penilaian
mengolah data yang berkaitan dengan sikap:
usaha (mengasosiasi) 1. Jujur
Siswa menyajikan hasil pengolahan 2. Berkerja
data tentang usaha dalam bentuk sama
laporan tertulis 3. Toleransi
26
(Menanya) tahu
Siswa menyimpulkan konsep usaha 2. Kritis
berdasarkan temuan pada kegiatan
sebelumnya
Menguji solusi permasalahan Guru
Siswa diminta mempresentasikan melakukan
hasil pengamatan dan diskusi penilaian
kelompok siswa yang lain keterampilan:
menanggapi dalam bentuk pertanyaan 1. Persentas
atau saran (Mengomunikasikan) i Hasil
Guru memfasilitasi jalannya diskusi diskusi
sebagai moderator untuk membantu 2. Menyam
siswa menemukan dan membuat paikan
kesimpulan dari kegiatan belajar yang simpulan
telah dilakukan Guru
melakukan
penilaian
sikap:
1. Jujur
2.Komunikatf
Penutup Guru memberikan kuis kepada siswa Guru 15
terkait materi yang telah dibahas melakukan Menit
Guru menyampaikan tugas rumah, penilaian
dan materi pertemuan berikutnya pengetahuan:
Guru dan siswa bersama-sama 1, Menjawab
mengucapkan salam penutup untuk pertanyaan
mengakhiri proses pembelajaran LKS
27
I. Penilaian
No Bentuk
Aspek Teknik Keterangan
. Instrumen
1 Sikap Observasi Lembar Instrumen
1. Kagum (spiritual pengamatan Pengamatan/Pe
2. Syukur dan sosial) sikap nilaian, Rubrik
3. Rasa ingin tahu. Penilaian dan
4. Kritis pedoman
5. Teliti penskoran
6. Toleransi (Terlampir)
7. Disiplin
8. Komunikatif
9. Bekerja sama.
10.Jujur
11.Bertanggung jawab
2 Pengetahuan Tes tertulis Tes tertulis dan Instrumen
1. Mendeskripsikan LKS Penilaian LKS,
konsep usaha. Kuis, Rubrik,
2. Menghitung usaha dan Pedoman
yang terjadi apabila Penskoran
arah gaya yang (Terlampir)
diberikan membentuk
sudut terhadap arah
perpindahan.
3. Menganalisis usaha
oleh berbagai gaya.
4. Menganalisis
besarnya usaha
melalui grafik F-S.
3 Keterampilan Observasi, Lembar Instrumen
1. Menyiapkan alat dan Diskusi Penilaian Penilaian,
bahan terkait Kinerja Rubrik dan
percobaan usaha Presentasi dan pedoman
2. Melakukan percobaan diskusi penskoran
terkait materi usaha (Terlampir)
3. Melaporkan hasil
percobaan terkait
materi usaha
28
LAMPIRAN 01
PENILAIAN SIKAP
Rubrik Penilaian
Rubrik Penilaian Sikap
29
Kriteria Penskoran
Keterangan:
5 = Sangat Baik/Sangat Sering
4 = Baik/Sering
3 = Cukup
2 = Kurang/Jarang
1 = Sangar Kurang/Sangat Jarang
Skor maksimal : 17 x 5 = 85
Jumla h Skor
Nilai= ×100
Skor Maksimal
Nilai sikap di kualifikasi menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat Baik 80 – 100
B = Baik 70 – 90
C = Cukup 60 – 69
K = Kurang < 60
30
5
4
3
2
1
...
No
Dst.
Nama
1 (kagum)
a
2 (syukur)
3 (ingin tahu)
4 (Jujur)
5 (kritis)
a b c a b a b c
a
6(komunikatif)
Lembar Observasi Penilaian Sikap
7 (tanggung jawab)
A b
a
8 (kerja sama)
a
9 (teliti)
a
10 (toleransi)
a
11 (disiplin)
Skor
Nilai
31
LAMPIRAN 02
Nama Kelompok:………………………………………………….
Anggota Kelompok/No. Absen:
1. …………………………………………………………..............................
2. …………………………………………………………..............................
3. …………………………………………………………..............................
4. …………………………………………………………..............................
....………
I. Judul Kegiatan:
Menganalisis usaha
II. Alat dan Bahan:
1. Satu buah beban
2. Kertas HVS
3. Dua buah Neraca pegas
4. Mistar
5. Stopwatch
III. Petunjuk Kerja
Kegiatan 1
1. Siapkan alat dan bahan!
2. Rangkai alat seperti gambar dibawah ini!
32
3. Tariklah neraca pegas hingga beban berpindah sejauh 10 cm dan ukur
besar gaya yang bekerja pada balok tersebut!
4. Ulangilah kegiatan nomor 3 dengan perpindahan sejauh 15 cm, 20 cm, 25
cm, dan 30 cm.
5. Tuliskan hasil percobaan pada Tabel 1!
Kegiatan 2
1. Siapkan neraca pegas, stopwatch yang telah dikalibrasi!
2. Siapkan beban, kertas HVS dan mistar!
3. Rangkai alat seperti gambar dibawah ini!
33
1.. 10 15
2. 15 20
3. 20 25
V. Pertanyaan
1. Lengkapilah data pada Tabel 1!
2. Buatlah grafik berdasarkan data yang telah diperoleh!
3. Hitunglah usaha berdasarkan grafik!
4. Bandingkan usaha yang diperoleh menggunakan grafik dengan usaha
dengan menggunakan perhitungan!
5. Berapakah besar usaha total pada Tabel 2?
VI. Kesimpulan
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
34
LE M BAR K E R JA S I SWA
( L K S 0 1)
Kompetensi Dasar
35
Sebuah benda dengan massa 4 kg berada pada bidang datar. Benda tersebut
ditarik oleh gaya 50 N yang membentuk sudut 60˚ terhadap bidang horizontal
(perhatikan gambar). Jika benda berpindah sejauh 4 m maka hitunglah usaha
yang dilakukan oleh gaya tersebut!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………..
…………………………………………………………………………………
………………..…………………………………………………
3. Dalam kegiatan beres-beres kelas, Dito telah berhasil menggeser sebuah
lemari sejauh 5 m dibantu dua orang temannya, Budi dan Arto. Jika gaya yang
diberikan Dito adalah 10 N, Budi sebesar 20 N, dan Arto sebesar 15N,
berapakah besar usaha yang telah mereka lakukan?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………..…………………………………………………………………
4. Perhatikan gambar berikut!
36
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………..…………………………………………………………………
No.
Soal Jawaban
37
bidang mendatar (searah dengan perpindahan). Sehingga rumus usaha
menjadi:
W = F cos α.s
Atau
W = F . s cos α
W = 50 . 4 cos 60˚
W = 200 (½) = 100 N
3. Penyelesaian:
Diketahui : s = 5 m ; F1 = 10 N ; F2 = 20 N ; F3 = 15 N.
Ditanya : W ?
Jawab:
Usaha dikerjakan oleh tiga orang, maka:
ΣF = F1 + F2 + F3 = (10 + 20 + 15) N = 45 N
sehingga W = ΣFs = 45 N ⋅ 5 m = 225 N/m = 225 J
Jadi, usaha yang dilakukan oleh Dito, Budi, dan Arto untuk menggeser
meja adalah sebesar 225 N.
4. Usaha adalah luas daerah dibawah grafik F-s (luas daerah yang diarsir)
38
RUBRIK PENILAIAN LKS
Skor
No Kriteria
1 Permasalahan diidentifikasi secara tepat, konsep yang dipilih
untuk memecahkan masalah tepat, hubungan antar konsep
4
dideskripsikan secara jelas dan logis, dan argumentasi yang
disajikan mendalam.
2 Permasalahan diidentifikasi secara tepat, konsep yang dipilih
untuk memecahkan masalah tepat, hubungan antar konsep
3
dideskripsikan secara jelas dan logis, dan tetapi argumentasi yang
disajikan kurang mendalam.
3 Permasalahan diidentifikasi secara tepat, konsep yang dipilih
untuk memecahkan masalah tepat, tetapi hubungan antar konsep
2
tidak dideskripsikan secara jelas dan logis, dan argumentasi yang
disajikan kurang mendalam.
4 Permasalahan diidentifikasi secara tepat, tetapi konsep yang
dipilih untuk memecahkan masalah tidak tepat, hubungan antar
1
konsep tidak dideskripsikan secara jelas dan logis, dan
argumentasi yang disajikan kurang mendalam.
5 Permasalahan tidak diidentifikasi secara tepat, konsep yang
dipilih untuk memecahkan masalah tidak tepat, dan hubungan
0
antar konsep tidak dideskripsikan secara jelas dan logis atau tidak
menjawab
Model Hitungan
Rubrik Penilaian LKS Model Hitungan
No Kriteria Skor
Merumuskan yang diketahui dalam perhitungan secara tepat,
merumuskan yang ditanyakan secara tepat, menuliskan rumus
1 yang berkaitan dengan konsep secara benar, mensubstitusi angka 5
dalam rumus secar benar, dan melakukan perhitungan dengan
satuan yang benar.
2 Merumuskan yang diketahui dalam perhitungan secara tepat, 4
merumuskan yang ditanyakan secara tepat, menuliskan rumus
yang berkaitan dengan konsep secara benar, dan mensubstitusi
angka dalam rumus secara benar, namun melakukan perhitungan
39
dengan satuan yang salah.
Merumuskan yang diketahui dalam perhitungan secara tepat,
3 merumuskan yang ditanyakan secara tepat, dan menuliskan rumus 3
yang berkaitan dengan konsep secara benar
Merumuskan yang diketahui dalam perhitungan secara tepat, dan
4 2
merumuskan yang ditanyakan secara tepat
5 Merumuskan yang diketahui dalam perhitungan secara tepat 1
Merumuskan yang diketahui dalam perhitungan salah atau tidak
6 0
menjawab
Nilai LKS=
∑ skor ×100
skor maksimum
40
Kuis Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X MIPA /1
Pokok Bahasan : Usaha dan Energi
1. Jelaskan yang dimaksud dengan usaha dalam fisika dan sebutkan contohnya
dalam kehidupan sehari-hari minimal 3!
2. Budi menarik koper dari kamarnya menuju ruang tamu dengan gaya 35 N.
Jarak kamar budi ke ruang tamu yaitu 5 meter. Berapakah usaha yang
dilakukan oleh koper yang ditarik budi?
3000
3. Tiga gaya bekerja pada sebuah benda bermassa 40 kg dengan arah yang
berbeda. Gaya pertama ke kanan, gaya kedua ke kiri, dan gaya ketiga ke kiri
membentuk sudut 37o terhadap horizontal. Besar ketiga gaya itu berturut-turut
adalah 40 N, 20 N, dan 10 N. Jika benda berpindah sejauh 1 meter, maka
usaha total yang dilakukan pada benda adalah....
41
Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian
Soal No. Pembahasan
1. Usaha adalah sesuatu benda yang mendapatkan gaya dan
mengalami perpindahan dari kedudukan semula pada kedudukan
baru.
Contoh:
1. Mendorong mobil
2. Menarik koper
3. Mengangkat besi
2. Diketahui:
F = 35 N
s=5m
θ = 300
Ditanyakan: W = . . . ?
Penyelesaian:
W = (F cos θ) . s
W = (35 N cos 300) . 5 m
W = (35 N . 0,8) . 5 m
W = 140 J
3. Dik: F1 = 40 N
F2 = 20 N
F3 = 10 N
S = 1m
θ = 37o
Ditanyakan:
Wtotal = . . . ?
Penyelesaian:
Usaha total oleh ketiga gaya:
W =¿
(
W = 40−20−10 ( 54 ))1
42
W =( 40−20−8)
W =12 J
Model Hitungan
No Kriteria Skor
1 Merumuskan yang diketahui dalam perhitungan secara tepat, 5
merumuskan yang ditanyakan secara tepat, menuliskan rumus
yang berkaitan dengan konsep secara benar, mensubstitusi angka
dalam rumus secar benar, dan melakukan perhitungan dengan
satuan yang benar.
2 Merumuskan yang diketahui dalam perhitungan secara tepat, 4
merumuskan yang ditanyakan secara tepat, menuliskan rumus
yang berkaitan dengan konsep secara benar, dan mensubstitusi
angka dalam rumus secara benar, namun melakukan perhitungan
43
dengan satuan yang salah.
3 Merumuskan yang diketahui dalam perhitungan secara tepat, 3
merumuskan yang ditanyakan secara tepat, dan menuliskan rumus
yang berkaitan dengan konsep secara benar
4 Merumuskan yang diketahui dalam perhitungan secara tepat, dan 2
merumuskan yang ditanyakan secara tepat
5 Merumuskan yang diketahui dalam perhitungan secara tepat 1
6 Merumuskan yang diketahui dalam perhitungan salah atau tidak 0
menjawab
Penilaian
Jumlah Skor
Nilai= ×100
a. Skor Maksimal
LAMPIRAN 3
Pedoman Penskoran Aspek Keterampilan
44
No. Indikator Skor Deskripsi
2.
45
3.
4.
5.
...
Dst.
46