Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Strategi pembelajaran berbasis masalah

Diajukan untuk melengkapi syarat-syarat

Guna memenuhi tugas mata kuliah :

Strategi pembelajaran pai

dosen pengampu :

ardiansyah agusmanto, S.Pd.I., M.Pd.I

Oleh:

kelompok 04:

1. Muhammad efendi (T.PAI.I.2021.061)


2. Dimas Muhammad nasrudin (T.PAI.I.2021.054)

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) SYEKH MAULANA QORI (SMQ)

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEMESTER IV / B

2023/ 2024

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puja dan puji syukur kita haturkan kehadirat allah


subhanahuwata’ala yang telah melimpahkan karunia-nya sehingga kami dapat
menyusun makalah yang berjudul strategi pembelajaran berbasis masalah.
Shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi
muhammad saw, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman
terang benderang seperti saat ini.

Penulis menyadari,bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak


kekurangan, walaupun penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi
pembaca. Oleh sebab itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini
dengan senang hati penulis terima. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Aamiin.

Bangko, 7 april 2023

Kelompok 04

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Makalah....................................................1

B. Rumusan Makalah..............................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. definisi masalah..................................................................2

B. pembelajaran berbasis masalah..........................................3

C. pelaksanaan pembelajaran..................................................7

D. metode inquiry...................................................................7

E. model pembelajaran berbasis masalah ...........................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................10

B. Kritik dan saran.................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Masalah adalah kondisi atau situasi yang dapat menghambat individu atau
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah diharapkan atau ditetapkan. Masalah
didefinisikan juga sebagai suatu pernyataan untuk menggambarkan suatu keadaan
yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan
situasi yang membingungkan.

Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah menyodorkan masalah


kepada peserta didik untuk dipecahkan secara individu atau kelompok, strategi ini
pada intinya melatih keterampilan kognitifnya peserta didik terbiasa dalam
pemecahan masalah, mengambil keputusan, menarik kesimpulan, mencari
informasi, dan membuat artefak sebagai laporan mereka.

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah menurut


john dewey di antaranya, Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan
masalah yang akan dipecahkan, Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa
meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang, Merumuskan
hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan
sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Inquiry merupakan sebuah proses dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan


dan memecahkan masalah berdasarkan pengujian logis atas fakta-fakta dan
observasi-observasi. Selanjutnya metode-metode inquiry menggunakan proses
untuk membelajarkan konten dan membantu peserta didik berpikir secara analitis.
Pembelajaran inquiry dimulai dengan memberi peserta didik masalah-masalah

4
yang berhubungan dengan konten yang nantinya menjadi fokus untuk aktifitas
penelitian kelas.

Model pembelajaran berbasis masalah adalah pendekatan pembelajaran


yang menggunakan masalah sebagai langkah awal untuk mendapatkan
pengetahuan baru. bahwa: "Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah
proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran dimulai berdasarkan masalah
dalam kehidupan nyata peserta didik dirangsang untuk mempelajari masalah
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman telah mereka miliki sebelumnya (prior
knowledge) untuk membentuk pengetahuan dan pengalaman baru".

B. Rumusan masalah
1. Apa definisi masalah
2. Apa itu pembelajaran berbasis masalah
3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah
4. Apa itu metode inquiry
5. Apa itu model pembelajaran berbasis masalah

5
BAB 1I

PEMBAHASAN

A. Definisi masalah
Masalah adalah kondisi atau situasi yang dapat menghambat
individu atau organisasi untuk mencapai tujuan yang telah diharapkan atau
ditetapkan. Contoh masalah individu: Wahyu bercita-cita setelah selesai
kuliah dan bekerja sekitar 2-3 tahun menikah. Kenyataannya, dia sudah
bekerja 5 tahun belum bertemu jodoh. Belum menemukan jodoh untuk
menikah pada usia yang ideal, menurut dia, adalah masalah. Contoh
masalah organisasi: Sebuah perusahaan rintisan selama 3 tahun berturut-
turut dapat membukukan keuntungan, tetapi pada tahun ke-4 rugi.
Kerugian ini menjadi masalah bagi perusahaan itu.1

B. Pembelajaran berbasis masalah


Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah menyodorkan
masalah kepada peserta didik untuk dipecahkan secara individu atau
kelompok, strategi ini pada intinya melatih keterampilan kognitifnya
peserta didik terbiasa dalam pemecahan masalah, mengambil keputusan,
menarik kesimpulan, mencari informasi, dan membuat artefak sebagai
laporan mereka. Kemudian temuan itu, mereka dapat berbagi dengan
teman lainnya. dukungan secara teoretis terhadap pentingnya sebuah
model pengajaran yang menekankan pentingnya membantu peserta didik
untuk memahami struktur atau ide-ide kunci suatu disiplin ilmu,
kebutuhan akan keterlibatan aktif peserta didik dalam proses belajar, dan
keyakinan bahwa pembelajaran sejati terjadi melalui personal discovery
(penemuan pribadi). Kemudian dari itu, penemuan akan merangsang
1
Sumardi,Mukjizat 35 life skills,jakarta, pt Gren media pustaka utama, 2022,hal 40

6
penalaran peserta didik secara induktif yang merupakan metode ilmiah
dalam membuktikan suatu penelitian.2
Pembelajaran berbasis masalah (PBL) lebih menekankan pada
pemecahan masalah secara autentik seperti masalah yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.3
Pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat diterapkan bila
didukung lingkungan belajar yang konstruktivistik. Lingkungan belajar
konstruktivistik mencakup beberapa faktor-faktor, menurut jonassen
1. Menciptakan pembelajaran yang bermakna, di mana peserta
didik dapat memecahkan masalah yang mereka hadapi dengan
cara mereka sendiri sesuai dengan pengetahuan dan
pengalamannya, kemudian menerapkan dalam kehidupan nyata.
2. Dapat mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara
simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan.
3. Dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuh kan
inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi internal untuk
belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal
dalam bekerja kelompok.

Tujuan pembelajaran berbasis masalah adalah untuk membantu


peserta didik mengembangkan pengetahuan fleksibel yang dapat
diterapkan di banyak situasi, yang berlawanan dengat inert knowledge.
inert knowledge

C. Pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah


Banyak ahli yang menjelaskan bentuk penerapan SPBM. John
Dewey seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika menjelaskan 6
langkah SPBM yang kemudian dia namakan metode pemecahan masalah
(problem solving), yaitu:4

2
Martinis yamin., strategi & metode dalam model pembelajaran. Jakarta, gppress group, 2013, hal 81
3
Martinis yamin., strategi & metode dalam model pembelajaran, 2013 hal 63
4
Wina sanjaya, strategi pembelajaran beroerientasi standar proses pendidikzn, jakarta, prenada media group, 2006. Hal.
217

7
1. Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah
yang akan dipecahkan.
2. Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah
secara kritis dari berbagai sudut pandang.
3. Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan
berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan
yang dimilikinya.
4. Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan meng
gambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan
masalah.
5. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau
merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolak-
an hipotesis yang diajukan.
6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah
siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai
rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan ke simpulan.
Menurut Mark windshitl kegiatan di bawah ini dapat mendorong
pembelajaran lebih bermakna5
1. Guru memunculkan berbagai ide dan pengalaman peserta didik
dalam kaitannya dengan topik kunci, lalu menciptakan situasi
pembelajaran yang membantu peserta didik mengelaborasi atau
merestrukturisasikan pengetahuan mereka saat ini
2. didik diberi kesempatan untuk sering ikut terlibat dalam kegiatan-
kegiatan yang kompleks, bermakna, dan berbasis masalah.
3. Guru menyediakan beragam sumber informasi maupun alat-alat
(teknologis dan konseptual) yang dibutuhkan untuk memediasikan
pembelajaran.
4. Peserta didik bekerja secara kolaborasi dan diberi dukungan untuk
terlibat dalam dialog berorientasi tugas sama lain.

5
Martinis yamin., strategi dan metode dalam model pembelajaran,2013,hal.68

8
5. Guru membuat proses berpikirnya sendiri ekplisit bagi siswa dan
mendorong siswa untuk melakukan hal yang sama melalui
dialog,tulisan,gambar,atau representasi lain.
6. Peserta didik secara rutin diminta menerapkan pengetahuan di
konteks-konteks yang beragam dan autentik untuk menjelaskan
ide-ide, menginter-pretasikan teks, memprediksi fenomena, dan
mengkonstruksikan argumen berdasarkanbukti-bukti, dan bukan
memfokuskan perhatiannya secara ekslusif pada perolehan
jawaban yang benar yang sudah ditentukan sebelumnya.
7. Guru mendorong pikiran yang reflektif dan otonom peserta didik
dalam kaitannya dengan kondisi-kondisi yang disebut di atas.
8. Guru menerapkan berbagai macam strategi asesmen untuk
memahami bagaimana ide-ide siswa berubah dan memberikan
umpan balik pada proses maupun produk pemikiran itu.
D. Metode inquiry
Inquiry merupakan sebuah proses dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan dan memecahkan masalah berdasarkan pengujian logis atas
fakta-fakta dan observasi-observasi. Selanjutnya metode-metode inquiry
menggunakan proses untuk membelajarkan konten dan membantu peserta
didik berpikir secara analitis. Pembelajaran inquiry dimulai dengan
memberi peserta didik masalah-masalah yang berhubungan dengan konten
yang nantinya menjadi fokus untuk aktifitas penelitian kelas.6
Penerapan metode inquiry akan menghasilkan peserta didik yang
mampu memecahkan masalah-masalah dan membangun hipotesis-
hipotesis tentatif yang akan mereka jawab dengan data hasil penelitian
mereka. Langkah pertama dalam merencanakan aktivitas-aktivitas inquiry
adalah menidentifikasi masalah dan tidak semua topik dalam mata
pelajaran dapat menggunakan metode inquiry, metode ini akan
membangun keterampilan-keterampilan mereka dalam meneliti.

6
Martinis yamin., strategi & metode dalam model pembelajaran, 2013, hal 72-73

9
Langkah kedua dalam metode inquiry adalah mengumpulkan data
dari topik yang dipelajari, contoh dalam pelajaran Biologi, peserta didik
diminta membawa benih, pot, dan manaruh tanah dalam pot untuk dibawa
ke dalam kelas, berikutnya peserta didik mengumpulkan data dari benih
yang berkecambah. Langkah ketiga adalah analisis data, analisis data ini
adalah menguji hipotesis diterima atau tidak. Jika hipotesis mereka tidak
diterima, mereka perlu memperbaiki lagi proses dan tindakannya

E. Model pembelajaran berbasis masalah


Model pembelajaran berbasis masalah adalah pendekatan
pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal untuk
mendapatkan pengetahuan baru. Bahwa Model pembelajaran berdasarkan
masalah adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran dimulai
berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata peserta didik dirangsang
untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
telah mereka miliki sebelumnya untuk membentuk pengetahuan dan
pengalaman baru. Sedangkan menurut Arends menyatakan bahwa Model
pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan
pembelajaran di mana peserta didik mengerjakan permasalahan yang
autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri,
mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi,
mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Model pembelajaran
berdasarkan masalah juga mengacu pada model pembelajaran yang lain
Model pembelajaran berdasarkan masalah) mengacu pada Pembelajaran
Proyek (Project Based Learning), Pendidikan Berdasarkan Pengalaman
(Experience Based Education), Belajar Autentik (Autentic Learning),
Pembelajaran Bermakna (Anchored Instruction).7

7
ani kadarwati,vivi rulviana,pembelajaran terpadu, magetan, cv.ae media grafika, 2020, hal 106-
107

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah adalah kondisi atau situasi yang dapat menghambat
individu atau organisasi untuk mencapai tujuan yang telah diharapkan atau
ditetapkan. Masalah didefinisikan juga sebagai suatu pernyataan untuk
menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua
faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan.
Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah menyodorkan
masalah kepada peserta didik untuk dipecahkan secara individu atau
kelompok, strategi ini pada intinya melatih keterampilan kognitifnya
peserta didik terbiasa dalam pemecahan masalah, mengambil keputusan,
menarik kesimpulan, mencari informasi, dan membuat artefak sebagai
laporan mereka.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah
menurut john dewey di antaranya, Merumuskan masalah, yaitu langkah
siswa menentukan masalah yang akan dipecahkan, Menganalisis masalah,
yaitu langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut
pandang, Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan
berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya.
Inquiry merupakan sebuah proses dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan dan memecahkan masalah berdasarkan pengujian logis atas
fakta-fakta dan observasi-observasi. Selanjutnya metode-metode inquiry
menggunakan proses untuk membelajarkan konten dan membantu peserta

11
didik berpikir secara analitis. Pembelajaran inquiry dimulai dengan
memberi peserta didik masalah-masalah yang berhubungan dengan konten
yang nantinya menjadi fokus untuk aktifitas penelitian kelas.
Model pembelajaran berbasis masalah adalah pendekatan
pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal untuk
mendapatkan pengetahuan baru. bahwa: Model pembelajaran berdasarkan
masalah adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran dimulai
berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata peserta didik dirangsang
untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
telah mereka miliki sebelumnya (prior knowledge) untuk membentuk
pengetahuan dan pengalaman baru.

B. KRITIK DAN SARAN


Penulis menyadari,bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan, walaupun penulis telah berusaha menyajikan
yang terbaik bagi pembaca. Oleh sebab itu, kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini dengan senang hati penulis terima. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin

12
DAFTAR PUSTAKA

Sumardi. 2022. Mukjizat 35 life skills,jakarta, pt Gren media pustaka utama


Yamin Martinis. 2013.strategi & metode dalam model pembelajaran. Jakarta,
gppress group.
Sanjaya Wina. 2006. strategi pembelajaran beroerientasi standar proses
pendidikzn, jakarta, prenada media group
kadarwati ani dan vivi rulviana. , 2020 pembelajaran terpadu, magetan, cv.ae
media grafika

13

Anda mungkin juga menyukai