Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PSIKOLOGI BELAJAR PAI


KONSEP DAN KARAKTERISTIK PROBLEM BASED LEARNING
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H, M. Taufik, M. Ag.

Kelompok: 6
Husnul Hidayatullah Fadil

PROGRAM STUDI PENDIDIKANAGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
MATARAM
2022-2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullaahiwabarakatuh.

Puji syukurkehadirat Allah SWT berkat rahmatnya kami bisamenyelesaikan makalah ini
dengan baik insyaAllah. Makalah ini di buat dengan tujuan memenuhui tugas mata kuliah
Psikologi Belajar PAI yang diampu oleh bapak Prof. Dr. H.M. Tuafiq, M.Ag. Selain itu,
tujuan kami membuat makalah ini adalah agar wawasan kami dengan pembaca bisa
bertambah tentang
Problem Based Learning.

Kami selaku penyusun makalah ini mengucapkanterimakasihkepadabapak Prof. Dr. H.M.


Tuafiq, M.Ag, berkat tugas yang di berikan ini, dapat menambah wawasan kami berkaitan
dengan topik yang telahdi berikan. Kami menyadaribahwadalampenyusunandan penulisan
masih melakukan banyakkesalahan, oleh karenaitukamimemohon maafatas
kesalahandantidak sempurnaanyang saudara/ltemukandalam makalah ini. Kami juga
mengharapadanya kritik dansarandarisaudara/l
apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagikita semua, terimakasih.

Wassalamualaikum warahmatullahiwabarakaatuh.

Mataram 6 Mei 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam era yang semakin kompleks ini, pendidikan merupakan salah satu
faktor kunci untuk menghadapi tantangan yang ada. Melalui pendidikan yang
berkualitas, seseorang dapat mengembangkan potensinya secara optimal, memperoleh
pengetahuan dan keterampilanyang relevan dengan kebutuhanzaman,
sertamampuberadaptasidengan perubahanyang terus menerusterjadi. Oleh karena itu,
pendidikan perluterus ditingkatkan dandiberikansecara
meratakepadaseluruhmasyarakat,agarterciptasumber daya manusia yang tangguh dan
mampu bersaing di tingkat global.Pada masa lalu, pembelajaran didominasi oleh
pendekatan berbasis guru, tetapi sekarang telah berkembang menjadi pendekatanyang
berbasis dan berorientasipadapesertadidik. Perubahan initerjadisebagai respons
terhadap dinamika masyarakat yang terus berkembang dan menuntut perbaikan serta
pengembangan model pembelajaran yang beragam. Oleh karena itu, pendekatan
pembelajaran terus berkembang dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik
agar
dapat memberikan manfaat yang optimal bagi mereka.
Saat ini, banyak pendidik yang tertarik dengan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL). Model ini dianggap relevan dengan tuntutan masyarakat yang
sedang berubah, yaitumasyarakat yang kreatif, inovatif, dankompetitif. PBLdinilai
kreatif karena dapat disesuaikan dengan situasi,kondisi, dantantanganyang dihadapi
oleh peserta didik. Dalam model ini, peserta didik diberikan masalah yang aktual dan
ada di lingkungannya untuk diselesaikan,namun tetap dalam
kerangkakurikulumdantujuan pembelajaranyang ingin dicapai.Model PBL menjadi
populer karena dianggap efektif dalam membantu peserta didik mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan pemecahan
masalah.
B. Rumusan Masalah
A. Apa Pengertian Problem Based Learning?
B. Bagaimana Karakteristik Problem Based Learning?
C. Bagaimana Langkah-langkah Penerapan Problem Based Learning?
D. Apa Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning?
C. Tujuan
A. Mengetahui Pengertian Problem Based Learning!
B. Mengetahui Karakteristik Problem Based Learning!
C. Mengetahui Langkah-langkah Problem Based Learning!
D. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Problem Based Learning
Pembelajaran adalah hubungan timbal balik antara pendidik, peserta didik,
dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Tujuan dari pembelajaran adalah
untuk membantu peserta didik dalam memperolehilmu pengetahuan, keterampilan, dan
karakter di dalam lingkungan belajar. Keberhasilan seorang pendidik dapat diukur
daripencapaian tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan
sarana yang dapat mengatur proses pembelajaran agar dapat dilaksanakan dengan
baik, terarah, dan menyenangkan. Salah satu sarana yang dapat digunakan oleh
pendidik adalah model pembelajaran. Salah satunya model pembelajaran berbasis
masalah atau Problem-Based
Learning.1
Pembelajaran berbasis masalah atau sering dikenal dengan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang dipusatkan pada
siswa melalui pemberian masalah dari dunia nyata di awal pembelajaran. Menurut
Duch PBL adalah model pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengenal cara
belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah dalam
kehidupan.2 Riyanto mendifinisikan PBL merupakan model pembelajaran yang
dapat membantu peserta didik untuk aktif dan mandiri dalam mengembangkan
kemampuan berpikir memecahkan masalah melalui pencarian data sehingga diperoleh
solusi dengan rasional
danautentik. 3
Problem based learning adalah suatu model pembelajaran yang
menekankan pentingnya memecahkan masalahdi dunianyata sebagaibagian dari
prosespembelajaran. Dalam model ini, peserta didik membangun kemampuan berfikir
kritis dan keterampilan
dalam memecahkan masalah dengan menghubungkan pengetahuandankonsep dari materi

1
RestiArdianti, DKK, Problem Based Learning: Apa dan Bagaimana” Journal for Physics Educations
and Applied Physics” Volume. 1 No. 2 (Juni 2021) hlm, 27-28
2
Rahmadani, Metode Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)” Lantanida Jurnal”
Volume. 7 No. 1 (2019) hlm, 77
3
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma BaruPembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada.
pelajaran yang sedang dipelajari. Fokus pembelajaran adalah pada permasalahan yang
otentik, relevan, dan diberikan dalam bentuk masalah agar proses pembelajaran
dapat
berjalan efektif dan mencapaitujuan pembelajarandengan hasil yang optimal.4
B. Karakteristik Problem Based Learning
Menurut Arends seperti yang dijelaskan dalam Trianto, model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) memiliki beberapa karakteristikutama. 5
Pertama, pembelajaran berbasis masalah dimulai dengan pengajuan pertanyaan atau
masalah yang berhubungandengan masalahsosial yang relevandan signifikanbagi
peserta didik. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk menemukan berbagai
solusi dan
membuat pertanyaanterkait dengan masalah yang dihadapi.
Kedua, pembelajaran berbasis masalah fokus pada keterkaitan antar disiplin.
Meskipun pembelajaran berbasis masalah berpusat pada pelajaran tertentu seperti
ilmu alam, matematika, dan ilmu sosial, namun masalah yang diteliti harus benar-
benar nyata dan
berhubungan dengan berbagaimatapelajaran.
Ketiga, pembelajaran berbasis masalah membutuhkan penyelidikan autentik oleh peserta
didik untuk menemukan solusi yang nyata untuk masalah yang dihadapi. Peserta
didik harus melakukan analisis masalah, mengembangkan hipotesis dan
prediksi, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melakukan percobaan jika
diperlukan, dan
menarik kesimpulan.
Keempat, pembelajaran berbasis masalah menuntut peserta didik untuk
menghasilkan produk tertentudalambentuk karyanyataatauperagaanyang mewakili
solusi yang mereka
temukan.
Kelima, kolaborasi merupakan bagian penting dari pembelajaran berbasis masalah,
di manapesertadidik bekerja samadalam kelompok kecil untuk menyelesaikan masalah
yang
lebih kompleks. Hal inimeningkatkan motivasi dan pengembangan keterampilan sosial.
C. Langkah-langkah Penerapan Problem Based Learning

4
Khairul Huda Atma Dirgatama, DKK Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Dengan Mengimplementasi Program Microsoft Excel Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Mata
Pembelajaran Administrasi Pegawaian “Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran” Vol. 1 No. 1
(November 2016) hlm, 40

5
Rahmadani, Metode Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning , hlm 79-80
John Dewey, seorang ahli pendidikanasal Amerika, mengemukakanenam
langkah dalam Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Langkah-langkah tersebut
mencakup: 1) merumuskan masalah yang relevan dan signifikan untuk dipelajari; 2)
mengorganisir peserta didik ke dalam kelompok-kelompok yang bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah; 3) menentukan sumber daya dan materi yang diperlukan
untuk memecahkan masalah; 4) memperbolehkan peserta didik untuk
merancangrencanakerjamereka sendiri; 5) memberikan bimbingan dan dukungan
kepada peserta didik saat mereka bekerja pada masalah tersebut; dan 6) mengevaluasi
hasil kerja peserta didik dan memberikan umpan balik yang sesuai. Model
Pembelajaran Berbasis Masalah ini dianggap efektif dalam membantu peserta didik
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, serta
mempersiapkan merekauntuk menghadapitantangandunianyata. 6
Menurut David Johnson dan Johnson, dalam kegiatan kelompok terdapat
lima langkah yang harus dilakukan, yaitu: 1) mendefinisikan masalah dengan
merumuskan konflik dari peristiwa tertentu, dan meminta pendapat peserta didik
mengenai masalah yang sedang dibahas; 2) melakukan diagnosis masalah dengan
menentukan penyebab terjadinyamasalah tersebut; 3) merumuskan alternatif strategidan
menguji setiaptindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas; 4)menentukan
dan menerapkan strategi pilihan dengan melakukan pengambilan keputusan tentang
strategi yang akan dilakukan; dan 5) melakukan evaluasi baik proses maupun hasil
dari kegiatan tersebut. Langkah- langkah tersebut dianggap penting dalam membantu
peserta didik memecahkan masalah secara efektif melalui kerja sama dalam kelompok,
serta mengevaluasi hasil yang dicapai
untuk meningkatkan kualitaspembelajaran.7
D. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning
Metodepembelajaran PBLmemiliki banyak kelebihandan kelemahan. 8 Kelebihan
PBL meliputi: (a) kemampuan dalam memecahkan masalah yang baik untuk memahami
materi pelajaran; (b) tantangan dalam pemecahan masalah memberikan kepuasan dan
meningkatkan kemampuan siswa; (c) PBL meningkatkan aktivitas pembelajaran; (d)

6
Syamsidah, Hamidah Suryani. 2018. Buku Model Problem Based Learning, Yogyakarta:Deepublis. Hlm
17- 18
7
Ibid....19
8
Bekti Wulandari, Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar PLC di
SMK “ Jurnal Pendidikan Pokasi” Vol. 3 No. 2 ( Juni 2013) hlm 182
membantu siswa mentransfer pemahaman dalam memecahkan masalah ke dalam
kehidupan sehari-hari; (e) membantu siswa mengembangkan pengetahuan
dan bertanggung jawabataspembelajarannya (f) PBL membantu siswa memahamiarti
belajar sebagaicaraberfikir, bukan hanyamengertipelajarandari guru berdasarkan buku
teks; (g) menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan disukai
siswa; (h) memungkinkan aplikasi dalam kehidupan nyata; dan (i) merangsang siswa
untuk belajar secara kontinu. Namun, PBL juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
(a) siswa yang gagalataukurang percayadiri dengan minat yang
rendahcenderungenggan mencoba lagi; (b) persiapan PBL membutuhkan waktu yang
cukup; dan (c) jika pemahaman tentang tujuan dari masalah yang dipecahkan kurang
jelas, siswa mungkin kurang termotivasi
untuk belajar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaranyang berpusat


padasiswadengan pemberian masalah yang sesuai dengan permasalahan kehidupan nyata
sehingga membantu peserta didik aktif dalam mengembangkan kemampuan berpikir,
keterampilan dalam pemecahan masalah agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan
tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan optimal. Pembelajaran model ini memiliki
karakteristik seperti penerntuan permasalahan lebih dahulusampai penyelidikanautentik. belajar
based learning memberikan pengalaman belajar yang lebih berkesan dan mendalam karena
siswa langsung terlibat dalam proses pembelajaran dengan melalui pengalaman praktis.
Dalam proses refleksi, siswa akan berpikir kritis dan melakukan analisis ataspengalaman
tersebut sehingga dapat memperoleh pemahamanyang lebih mendalam. Setelah itu, dengan
konseptualisasi, siswa dapat menghubungkan pengalaman yang dihadapi dengan teori atau
konsep yang dipelajari. Terakhir, siswa akan melakukan aksi atau mengimplementasikan
pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh dalam kehidupan nyata. Belajar based
learning juga dapat membantu siswauntuk membangunrasa percayadiri dan kemampuan
mengatasi tantangan dalam situasi dunia nyata. Selain itu, metode ini juga memperkuat
keterampilan kerja sama dan berpikirkritis, yang sangat pentinguntukkeberhasilan dalam
kehidupan pribadi dan profesional. Namun, penting untuk diingat bahwa belajar based
learning mungkin tidak selalu efektif untuk setiap topik atau subjek pembelajaran, sehingga
sebaiknya dipertimbangkan dengan cermat dalam kontekspembelajaranyang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianti Resri, DKK, Problem Based Learning: Apa dan Bagaimana” Journal for Physics
Educations and Applied Physics” Volume. 1 No. 2 (Juni 2021)

Rahmadani, Metode Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)”


Lantanida
Jurnal” Volume. 7 No. 1 (2019)

Yatim. Riyanto 2009. Paradigma BaruPembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada.

Dirgatama,Khairul Huda Atma, DKK Penerapan Model Pembelajaran Problem Based


Learning Dengan Mengimplementasi Program Microsoft Excel Untuk Meningkatkan
Keaktifan Dan Hasil Belajar Mata Pembelajaran Administrasi Pegawaian “Jurnal
Informasidan
Komunikasi Administrasi Perkantoran” Vol. 1 No. 1 (November 2016)
Suryani Hamidah, Syamsidah, 2018. Buku Model Problem Based Learning,
Yogyakarta:Deepublis.
Wulandari, Wulandari Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari
Motivasi Belajar PLC di SMK “ JurnalPendidikan Pokasi” Vol. 3 No. 2 ( Juni 2013)

Anda mungkin juga menyukai