Disusun oleh:
KELOMPOK V
KURNIA ADIATI PUTRI (1414440003)
KARMILA (1414441005)
ANDI DWI MEYTIANA (1414441007)
NUR UMMU PRATIWI A. (1414442007)
A. Latar Belakang
Sekarang ini pendidikan bukan lagi menjadi kebutuhan di nomor urutan
ke sekian tapi telah menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap individu. Hal ini
pun ditunjang oleh berbagai macam lembaga atau instansi yang penyelenggara
pendidikan. Secara lazim kita tahu bahwa pembelajaran berlangsung antara
tenaga pendidik atau guru terhadap peserta didiknya. Namun sayangnya
budaya yang ada di masyarakat kita menganggap bahwa guru sebagai sumber
belajar satu-satunya sehingga secara monoton dan klasikal kita sering
menjumpai suasana kelas dengan metode ceramah semata-mata, tanpa adanya
sesuatu yang berbeda.
Proses pembelajaran yang begitu-begitu saja lama kelamaan akan
membuat siswa merasa jenuh dan bosan dengan sistem pembelajaran yang ada
sehingga berdampak pada penurunan hasil belajar siswa. Tidak hanya itu,
sekarang ini guru kerap kali hanya menganggap dirinya sebagai penyaji materi
tanpa adanya tanggung jawab lebih sehingga potensi-potensi siswa tidak
terekspos secara maksimal. Permasalahan seperti ini hanyalah sebagian kecil
dari segudang masalah pembelajaran lainnya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran
sehingga proses tersebut terkesan menarik sehingga kejenuhan peserta didik
dan suasana kelas yang monoton dapat teratasi. Guru perlu mengubah sistem
pembelajaran dimana siswa menjadi pusat dalam kegiatan belajar dan guru
hanya memfasilitasi dan membimbing kegiatan belajar.
Salah satunya melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah
atau problem based-learning. Proses pembelajaran menggunakan model ini
diarahkan agar peserta didik mampu menyelesaikan masalah secara sistematis
dan logis. Selain itu, guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang terbuka
dan jujur, karena kelas itu sendiri merupakan tempat pertukaran ide-ide
peserta didik dalam menanggapi berbagai masalah. Jadi kita mampu
memaksimalkan aktivitas pembelajaran di dalam kelas dengan melibatkan
siswa secara utuh. Untuk itu perlu kita pahami lebih lanjut tentang apa dan
bagaimana model pembelajaran problem-based learning bisa diterapkan
dalam suatu kelas serta beberapa hal terkait lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran problem based learning?
2. Bagaimana ciri dan karakteristik dari model pembelajaran problem based
learning?
3. Apa tujuan dari penerapan model pembelajaran problem based learning?
4. Bagaimana langkah-langkah penerapan model pembelajaran problem
based learning?
5. Bagaimana peran guru dalam model pembelajaran problem based
learning?
6. Apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran problem based
learning?
7. Bagaimana contoh implementasi model pembelajaran problem based
learning pada materi pembelajaran biologi?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi model pembelajaran problem based learning
2. Mengetahui ciri dan karakteristik dari model pembelajaran problem based
learning
3. Mengetahui tujuan dari penerapan model pembelajaran problem based
learning
4. Mengetahui langkah-langkah penerapan model pembelajaran problem
based learning?
5. Mengetahui peran guru dalam model pembelajaran problem based
learning
6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran problem
based learning
7. Mengetahui contoh implementasi model pembelajaran problem based
learning pada materi pembelajaran biologi
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
1. Problem based learning adalah model pembelajaran yang berlandaskan
paham kontruktivistik yang mengakomodasi keterlibatan siswa dalam
belajar dan pemecahan masalah autentik
2. Karakteristik model pembelajaran problem based learning, antara lain:
a. Pembelajaran berpusat pada siswa
b. Siswa menganalisis masalah dengan penyelidikan autentik
c. Pengetahuan baru yang diperoleh berdasarkan hasil belajar mandiri
d. Proses pembelajaran berlangsung dalam kelompok-kelompok kecil
e. Guru berperan sebagai fasilitator
3. Tujuan dari penerapan model pembelajaran problem based learning ini
yakni agar guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan
jujur, karena kelas itu sendiri merupakan tempat pertukaran ide-ide peserta
didik dalam menanggapi berbagai masalah
4. Sintaks model pembelajaran problem based learning:
a. Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
b. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
5. Peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah adalah menyajikan
berbagai masalah, memfasilitasi penyelidikan yang dilakukan peserta
didik, dan mendukung proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik
sebagai fasilitator.
6. Melalui PBL siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan
masalah dalam situasi nyata, kemampuan membangun pengetahuannya
sendiri melalui aktivitas belajar. Namun di sisi lain, PBL membutuhkan
kemampuan guru yang mampu mendorong kerja siswa dalam kelompok
secara efektif, artinya guru harus memilki kemampuan memotivasi siswa
dengan baik karena dakalanya sumber yang dibutuhkan tidak tersedia
dengan lengkap.
7. Penerapan model pembelajaran problem based-learning untuk mata
pelajaran biologi, salah satunya dapat kita kembangkan pada materi
perubahan lingkungan, limbah dan daur ulang kelas X SMA.
B. Saran
Model pembelajaran problem based-learning dapat menjadi alternative
pilihan dalam menyajikan materi pembelajaran dikelas. Apalagi dalam
membangun pola pikir konstruktivisme peserta didik. Namun hal itu tidak
serta merta dilakukan, melainkan ada beberapa prinsip maupun unsur lainnya
yang perlu dipertimbangkan sehingga penerapan model pembelajaran ini bisa
dimaksimalkan.
Selain itu, sebagaimana yang telah dipaparkan bahwa model pembelajaran
langsung ini juga memiliki kekurangan. Untuk itu diperlukan peran lebih
tenaga pendidik dalam meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam proses
penerapannya di dalam kelas.
DAFTAR PUSTAKA