Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Turuq Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyyah
Dosen Pengampu
Dr. Naifah, M.Si
OLEH
RAMADINA FATIMATUZZAHRO (2203026152)
VENUS APRILIA (2203026167)
Metode pembelajaran merupakan sebuah strategi yang memuat tata cara atau model suatu
pembelajaran. Sebuah metode pembelajaran banyak sekali macamnya, oleh karena itu seorang
pendidik hendaknya lebih terampil dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan.
Metode pembelajaran menjadi salah satu aspek penting dalam tercapainya kesuksesan
dalam belajar. Tanpa metode pembelajaran yang sesuai, terkadang tujuan atau hasil pembelajaran
sulit untuk dicapai. Metode pembelajaran yang digunakan dalam belajar harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah Problem
Based Learning (PBL) dimana dalam pembelajaran tersebut menyuguhkan berbagai situasi
masalah yang autentik dan bermakna kepada siswa. Dengan hal itu, masalah tersebut bisa
digunakan sebagai bahan investigasi dan penyelidikan siswa. Dengan kata lain, PBL adalah
pembelajaran berbasis masalah.
Dengan adanya metode ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa serta
mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mampu memecahkan
masalah yang diberikan.
2
BAB I I
PEMBAHASAN
Istilah PBL pertama kali dikenalkan oleh Don Woods berdasarkan penelitiannya
dengan para mahasiswa kimia di Universitas Mc Master di Kanada pada tahun 1960an.
Selanjutnya, PBL populer digunakan di seluruh dunia dan dikenal sebagai metode
pembelajaran dari sekolah kesehatan Universitas Mc Master yang memiliki filosofi dasar
dengan tiga visi utama.1
Strategi ini dikembangkan sebagai respon atas fakta bahwa para dokter muda
yang baru lulus dari sekolah kedokteran itu memiliki pengetahuan yang sangat kaya,
tetapi kurang memiliki keterampilan yang memadai untuk memanfaatkan pengetahuan
tersebut dalam praktek sehari-hari. Perkembangan selanjutnya, PBL secara lebih luas
diterapkan di berbagai mata pelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi.2
B. Pengertian PBL
1 Tantri Mayasari and others, ‘APAKAH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN
PROJECT BASED LEARNING MAMPU MELATIHKAN KETERAMPILAN ABAD 21?’, Jurnal Pendidikan Fisika
Dan Keilmuan (JPFK), 2.1 (2016), vol. 02 <https://doi.org/10.25273/jpfk.v2i1.24>.
2 Muhammad Hosnan, Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci Suksees
Implementasi Kurikulum 2013, Bogor, 2014, p. 295.
3 Bukhori dan Heri Retnawati, Perangkat Pembelajaran Matematika Problem Based Learning, Yogyakarta : Parama
Publishing, 2017, hlm. 4.
3
penggunaannya di dalam tingkat berpikir yang lebih tinggi, dalam situasi
berorientasi pada masalah, termasuk bagaimana belajar.4
Metode ini lebih mengarah pada student center, peserta didik lebih memiliki
andil dalam mengontrol pembelajaran, sedangkan guru sebagai fasiliator, motivator,
dan pengamat. Metode PBL ini dirancang untuk membangun pola pikir kritis peserta
didik dalam menemukan dan menggunakan sumber daya yang sesuai untuk belajar.5
Pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang
berorientasi pada kerangka kerja teoritik konstruktivisme. Dalam model
pembelajaran berbasis masalah , fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih
sehingga siswa tidak saja mempelajari konsep-konsep yang berhubungan dengan
masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh sebab
itu, siswa tidak saja harus memahami konsep yang relevan dengan masalah yang
menjadi pusat perhatian, tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang
berhubungan dengan keterampilan menerapkan metode ilmiah dalam pemecahan
masalah dan menumbuhkan pola berpfikir kritis.6
4 Hosnan, p. 296.
5 Marinda Noviani, Penerapan Kombinasi Metode Problem Based Learning dan Metode Information Search dalam
Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah(MA), Procceding AEC: Arabic Education Conference, 2021.
6 Jumanta Hamdayama, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter, Bogor , 2015, hlm.210.
4
b. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. PBL
menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya,
tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran.
c. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah adalah
proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan dengan
sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui
tahapan-tahapan tertentu sedangkan empiris artinya proses penyelesaian
masalah didasarkan pada fakta dan data yang jelas.
D. Tujuan
Tujuan dari metode PBL adalah membantu peserta didik melibatkan materi
dengan kehidupan nyata, peserta didik mampu mempelajari banyak hal tentang kaidah
belajar mereka dengan mengembangkan kemahiran dalam menarik kesimpulan dari
permasalahan, dan untuk meningkatkan pola pikir kritis peserta didik dalam memperoleh
dan menggunakan sumber daya yang sesuai untuk belajar.
Metode ini bertujuan untuk membantu mengembangkan keterampilan berpikir dan
kreatifitas siswa dalam mengatasi masalah, belajar menjadi peranan seorang dewasa yang
identik dengan menjadi pembelajar mandiri, mendorong siswa untuk menjadi orang yang
bertanggung jawab dan dapat bekerjasama dengan yang lain. Selain itu, metode ini juga
sebagai ajang bagi siswa untuk belajar mandiri dan pendidik hanya sebagai pengamat,
memberikan kebebasan berekspresi kepada siswa untuk menentukan apa yang ingin ia
pelajari terlebih dahulu, melatih komunikasi siswa, dan juga sebagai refleksi siswa untuk
5
mengemukakan atau menceritakan kembali pengalaman belajar yang telah mereka
peroleh.
Dengan kata lain, tujuan dari metode PBL adalah melatih siswa untuk
mengembangkan daya kritisnya dalam memecahkan dan meyimpulkan cara penyelesaian
dari masalah yang telah diberikan.
6
Mengembangkan permasalahan yang telah diperoleh didepan kelas atau
menyajikan hasil pada kelompok lain.
karya
Fase 5: Siswa melakukan evaluasi atau tinjauan terhadap hasil
yang telah diperoleh. Pada tahapan ini guru
Menganalisis dan membimbing siswa dalam membuat kesimpulan akhir.8
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
7
F. Kelebihan dan Kelemahan
2. Kelemahan
- PBL tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian
guru berperan aktif dalam menyajikan materi. PBL lebih cocok untuk
pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya
dengan pemecahan masalah.
- Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi
akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.
8
G. Hasil Diskusi
Setelah membaca banyak referensi dan mengamati lebih jauh mengenai metode
pembelajaran Problem Based Learning (PBL), kami dapat menuliskan hasil diskusi kami.
Sebagaimana kita tahu, kerja sama bukanlah hal yang mudah untuk dibangun, sebab
sebagian siswa ada yang lebih memilih untuk melakukan semua hal yang menjadi tujuannya
sendiri tanpa mau siswa lain terlibat dalam proses pewujudan tujuannya. Dengan adanya
metode PBL ini, sebagian siswa yang memilih sendiri tersebut dituntut untuk melibatkan
siswa lain dalam proses pewujudan tujuan tersebut, sehingga munculah rasa kerja sama antar
siswa.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Bukhori, Heri Ratnawati. (2017). Perangkat Pembelajaran Matematika Problem Based Learning.
Yogyakarta: Parama Publishing.
Hosnan, Muhammad, Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci
Suksees Implementasi Kurikulum 2013, Bogor, 2014
Mayasari, Tantri, Asep Kadarohman, Dadi Rusdiana, and Ida Kaniawati, ‘APAKAH MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED
LEARNING
MAMPU MELATIHKAN KETERAMPILAN ABAD 21?’, Jurnal Pendidikan Fisika Dan
Keilmuan (JPFK), 2.1 (2016) <https://doi.org/10.25273/jpfk.v2i1.24>
Safitri, Y. F., H. A. Melati, and I. Lestari, ‘Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis
Project Based Learning Pada Materi Perubahan Fisika Dan Kimia’, Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Khatulistiwa, 9.9 (2020)
Suciani, Tititri, Elly Lasmanawati, and Yulia Rahmawati, ‘Pemahaman Model Pembelajaran
Sebagai Kesiapan Praktik Pengalaman Lapangan (Ppl) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Tata Boga’, Media Pendidikan, Gizi, Dan Kuliner, 7.1 (2018)
Sutrisna, Gede Billy Bagiarta, I Wayan Sujana, and Ni Nyoman Ganing, ‘PENGARUH MODEL
PROJECT BASED LEARNING BERLANDASKAN TRI HITA KARANA TERHADAP
KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS’, Jurnal Adat Dan Budaya Indonesia, 1.2 (2020)
<https://doi.org/10.23887/jabi.v2i2.28898>
11