PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI BENGKULU 2022 Indah Fajar Wati - Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMA Islam Terpadu Al-Madinah
Sekolah ini terletak di pusat pemerintahan Kabupaten Bogor tepatnya di Jl. Sukahati No.36 Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong. Lingkup Pendidikan Siswa berada pada ruang lingkup Sekolah Menengah Atas dan praktik dilaksanakaan pada siswa kelas 10 yang berjumlah 22 orang. Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) Penulis Indah Fajar Wati, S.Si Tanggal Aksi 1 : 13 Desember 2022 Aksi 2 : 10 Januari 2023 Situasi: Latar Belakang Kondisi yang menjadi latar Seorang guru yang merupakan fasilitator harus memiliki belakang masalah, mengapa kemampuan dalam mendesain dan mengembangkan praktik ini penting untuk pembelajaran agar peserta didik memiliki kemampuan dibagikan, apa yang menjadi kecakapan abad 21 dan memecahkan permasalahan peran dan tanggung jawab anda pembelajaran di sekolah. Cara mengajar yang kurang dalam praktik ini. inovatif merupakan akar faktor penyebab masalah rendahnya motivasi belajar siswa. Saat guru menyampaikan materi dengan metode ceramah tanpa menggunakan media pembelajaran yang interaktif maka siswa akan mudah jenuh, tidak konsentrasi sehingga materi tidak tersampaikan secara maksimal. Sebaiknya guru menyiapkan pembelajaran yang inovatif dengan menyisipkan konten yang menarik untuk membangun suasana yang menyenangkan di kelas. Cara mengajar yang tepat pun dapat diwujudkan dengan kegitan yang berpusat pada peserta didik. Selain itu, penyampaian materi dengan media interaktif akan meningkatkan motivasi siswa sehingga pembelajaran berjalan dengan baik. Hal yang membuat praktik ini penting untung dibagikan karena metode yang digunakan pada praktik pembelajaran kali ini (metode Problem Base Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL)) merupakan solusi untuk memperbaiki proses pembelajaran. Sehingga dapat menjadi inovasi dan motivasi untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih inovatif dan inspiratif. Pada kedua metode ini pembelajaran dilaksanakan dengan berpusat kepada siswa. Siswa diharapkan aktif dalam pembelajaran sehingga dapat memahami dan menguasai materi dengan baik karena mereka telah diberi kesempatan untuk menemukan penyelesaian dari suatu masalah. Siswa akan merasakan langsung dalam proses mengembangkan pembelajaran, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman. Hal ini dikarenakan siswa terlibat langsung dalam pencarian informasi atau materi pembelajaran melalui langkah- langkah kegiatan yang kontekstual. Peran dan Tanggung Jawab Pada praktik ini saya memiliki peran dan tanggung jawab untuk meneliti tentang permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran. Salah satunya motivasi belajar siswa yang rendah. Selain itu sebagai fasilitator guru juga harus mampu mendesain dan mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan harapan praktik baik ini menjadi motivasi dan referensi serta mengubah pandangan guru lainnya bahwa pembelajaran harus berpusat pada siswa. Tantangan : Tantangan Apa saja yang menjadi Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, tantangan untuk mencapai maka tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan tujuan tersebut? Siapa saja yang diantaranya ; terlibat, 1. Kondisi motivasi belajar siswa yang rendah 2. Kemampuan siswa yang heterogen 3. Kurangnya rasa percaya diri peserta didik untuk menyampaikan hasil pekerjaaan di depan kelas 4. Menyesuaikan materi dan metode pelajaran yang akan digunakan 5. Anggapan siswa belajar kimia itu sulit 6. Waktu pelaksanaan Aksi 2 yang bersamaan dengan libur akhir semester 7. Kurang memahami sintaks salah satu metode pembelajaran 8. Kurangnya pemanfaatan TPACK dalam pembelajaran
Pihak yang terlibat
Pada pelaksanaan praktik ini pihak yang terlibat diantaranya; 1. Siswa 2. Rekan Guru satu rumpun 3. Kepala Sekolah 4. Ahli 5. Dosen 6. Guru Pamong Pada pihak-pihak yang terlibat dilaksanakan wawancara untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah yang terjadi serta memvalidasi metode yang akan didesain dan dikembangkan. Aksi : Langkah-langkah dalam menghadapi tantangan yang Langkah-langkah apa yang ditemukan dilakukan untuk menghadapi 1. Mengidentifikasi Masalah tantangan tersebut/ strategi apa Tahap ini mencakup kegiatan mengidentifikasi yang digunakan/ bagaimana masalah-masalah yang sering terjadi saat prosesnya (deskripsikan sintaks pembelajaran di kelas metode pembelajarannya), 2. Eksplorasi penyebab masalah siapa saja yang terlibat / Apa saja Eksplorasi ini dilakukan usai mengidentifikasi masalah sumber daya atau materi yang dalam proses pembelajaran. Ada beberapa upaya diperlukan untuk melaksanakan yang bisa dilakukan untuk menerapkan eksplorasi strategi ini penyebab masalah, di antaranya sebagai berikut: Mengkategorikan masalah yang telah teridentifikasi Menerapkan kajian literatur untuk mengeksplor penyebab masalah yang telah diidentifikasi Melakukan wawancara yang berhubungan dengan masalah yang diperoleh. Adapun narasumbernya yaitu kepala sekolah, guru, siswa dan pengawas sekolah. Menerapkan diskusi terkait hasil wawancara dan kajian literatur Melaksanakan presentasi dari hasil analisis masalah yang sudah diidentifikasi dan dieksplorasi penyebabnya. 3. Penentuan penyebab masalah Dari setiap masalah yang telah dieksplorasi langkah selanjutnya adalah menentukan akar penyebab masalah yang bisa diawali dengan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masalah. Selain itu analisisnya dapat dilakukan dengan pendekatan kelebihan dan kekurangan 4. Eksplorasi Alternatif Solusi Setelah menentukan masalah dan menemukan akar permasalahannya langkah selanjutnya adalah melakukan eksplorasi alternatif solusi dengan mencari referensi atau literatur yang sesuai. 5. Menetukan Solusi Dari beberapa pilihan solusi yang didapat pada eksplorasi, penulis menentukan solusi yang paling tepat untuk dilakukan sesuai dengan akar permasalahan yang ditemukan dari kajian teori dan wawancara 6. Melaksanakan Aksi dan Evaluasi Rencana aksi dan rencana evaluasi diaut sebelum Aksi 1 dan Aksi 2 dilaksanakan. Rencana aksi dilakukan dengan merancang perangkat pembelajaran sesuai dengan solusi yang telah dipilih. Perangkat pembelajaran ini meliputi: RPP, LKPD, Penilaian, Bahan Ajar/Modul Ajar dan Media pembelajaran. Setelah Aksi 1 dan 2 dilakukan untuk melihat apakah solusi yang ditentukan berjalan efektif maka dilakukan evaluasi. Strategi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan ini 1. Menentukan model pembelajaran yang inovatif (PBL dan PjBL) agar pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga motivasi belajar siswa meningkat. 2. Memahami karakteristik peserta didik dan menyesuaikan dengan metode belajar yang akan digunakan agar dapat memfasilitasi kemapuan peserta didik yang heterogen 3. Memotivasi peserta didik agar berani dan percaya diri menyampaikan pendapatnya di depan umum 4. Untuk menyesuaikan materi dan metode pelajaran yang akan digunakan guru perlu memahami karakteristik materi dan metode pembelajaran yang akan digunakan dengan baik 5. Membuat membelajaran menjadi lebih menyenangkan dengan menggunakan metode yang inovatif dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi terutama untuk bidang pendidikan sehinnga meminimalisir anggapan siswa bahwa pelajaran kimia itu sulit 6. Berkoordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat agar praktik berjalan dengan maksimal 7. Menggunakan metode pembelajaran PBL dan PjBL secara berkelanjutan agar dapat memahami setiap sintaks pembelajaran 8. Meningkatkan Efektifitas penggunaan TPACK dalam pembelajaran Proses Pelaksanaan (Aksi 1) Aksi 1 dan Aksi 2 dilaksanakan dalam bentuk proses kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran Aksi 1 diterapkan model PBL dan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2022. Materi yang disampaikan yaitu Perubahan Fisika dan Kimia. Pembelajaran diawali dengan melakukan pendahuluan dengan menyapa siswa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran, memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan inti yang diawali dengan fase 1 yaitu orientasi siswa kepada masalah. Pada fase ini guru memberikan tayangan berupa video tentang perubahan fisika dan perubahan kimia untuk menenukan pertanyaan mendasar. Pada fase 2 guru membagi siswa kedalam 5 kelompok yang terdari dari 5 siswa dan membagikan LKPD terkait video yang ditayangkan sebelumnya. Selanjutnya pada fase 3 guru membimbing siswa dalam diskusi dan mengolah data terkait masalah yang tertera pada LKPD. LKPD berisikan peristiwa sehari-hari yang termasuk kedalam reaksi fisika dan kimia. Tujuannya agar siswa dapat mengidentifikasi perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari serta dapat memahami ciri- cirinya. Kemudian kegiatan pembelajaran memasuki fase 4 yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada fase ini siswa melakukan presentasi dari hasil diskusinya dan siwa lain menanggapi hasil diskusi kelompok lainnya. Selanjutnya fase terakhir, fase ke 5 yaitu menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru memberikan penguatan terhadap materi pada fase terakhir ini. Guru mengingatkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, manusia senantiasa dihadapkan pada berbagai kejadian atau peristiwa termasuk di dalamnya perubahan yang terjadi pada materi. Siswa diajak untuk memiliki rasa ingin tahu yang besar, berpikir kritis tentang kejadian di sekelilingnya. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan memberikan soal evaluasi, apresiasi terhadap siswa yang aktif saat pembelajaran berlangsung, membarikan informasi terkait materi selanjutnya dan diakhiri dengan doa. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa telah menunjukkan sikap 4 C, yaitu Communication, Collaboration, Critical Thinking, dan Creativity. Communication ditunjukkan dengan sikap berkomunikasi dan berinteraksi dengan guru ataupun sesama siswa. Collaboration ditunjukkan dengan sikap bekerja sama siswa dalam menyelesaikan LKPD dan pembuatan proyek. Critical Thinking dilakukan dengan aktif menanggapi dan menjawab pertanyaan yang diajukan. Adapun Creativity ditunjukkan pada saat penulisan jawaban pada LKPD serta mempresentasikan hasil diskusi. Pada Aksi 2 model yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran adalah PjBL. Pembelajaran diawali dengan melakukan pendahuluan dengan menyapa siswa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran, memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa. Fase 1 pada Aksi 2 ini diawali dengan menentukan pertanyaan mendasar. Pada fase ini siswa disajikan video pembelajaran tentang sifat keperiodikan. Setelah itu dilanjutkan fase 2 mendesain perencanaan proyek dengan membagi siswa kedalam kelompok kerja, membagikan LKPD dan menyampaikan informasi terkait LKPD yang dibagikan. Kemudian memasuki fase 3 menyusun jadwal. Guru memberikan waktu untuk pengerjaan proyek pembuatan infografis berupa poster/flyer/powerpoint terkait sifat keperiodikan. Setelahh itu guru memberikan masukan dan bimbingan terhadap proyek yang sedang dikerjakan. Kegiatan ini termasuk pada tahap fase 4 yaitu memonitoring peserta didik. Kemudian pada fase 5, fase menguji hasil. Siswa mempresentasikan produk yang mereka hasilkan dan mengunggah produk tersebut ke media sosial yang siswa miliki. Fase terakhir dilakukan dengan mengevaluasi hasil proyek. Pihak yang terlibat pada Aksi 1 dan Aksi 2 1. Guru 2. Siswa kelas 10 3. Dosen 4. Guru Pamong 5. Kepala Sekolah Sumber daya yang diperlukan pda Aksi 1 dan Aksi 2 Dalam pelaksanaan praktik ini, terdapat beberapa sumber daya atau materi yang menjadi penunjang keberhasilan praktik. Diantaranya: 1. Media pembelajaran, meliputi laptop, proyektor, dan materi sebagai konten media. 2. Jaringan internet yang berguna dalam mencari referensi dan materi pembelajaran. 3. Modul dan artikel yang juga digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan materi ajar serta sumber belajar. Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari Aksi 1 dan Aksi 2 yang dilaksanakan Bagaimana dampak dari aksi dari meningkatnya motovasi belajar siswa yang terlihat dari Langkah-langkah yang meningkat pula hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dilakukan? Apakah hasilnya yang diperoleh cukup baik dan telah mencapai KKM yang efektif? Atau tidak efektif? ditetapkan. Minat belajar siswa meningkat juga dapat Mengapa? Bagaimana respon dilihat dari cara mereka bekerja kelompok saat orang lain terkait dengan menganilisis permasalahan yang diberikan, presentasi strategi yang dilakukan, Apa kelompok, mempubliasikan hasil karya/produk dengan yang menjadi faktor berbagai media sosial yang siswa miliki dan evaluasi keberhasilan atau menggunakan kahoot. Maka dapat disimpulkan bahwa ketidakberhasilan dari strategi pada model PBL dan PjBl yang diterapkan pada praktik yang dilakukan? Apa ini sangat efektif. pembelajaran dari keseluruhan Respon rekan sejawat terkait strategi pembelajaran proses tersebut yang dilakukan sangat positif dan tertarik. Faktor yang menjadi keberhasilan dalam memngembangkan kedua model PBL dan PjBL karena kedua model yang digunakan pada praktik ini siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran. Siswa akan merasakan langsung dalam pengembangan pembelajaran, mendapat pengetahuan dan pengalaman yang bermakna. Hal ini dikarenakan siswa terlibat langsung dalam pencarian informasi melalui sintaks atau langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang kontekstual dan ketika menemui permasalahan siswa aktif mencari penyelesaiannya. Selain itu, siswa diberikan kebebasan dalam menyusun karya sesuai dengan minat dan potensi masing-masing dan dalam proses pembelajaran dapat mengakomodir gaya belajar siswa baik audio, visual maupun kinestetik melalui tayangan video, gambar, produk, serta permainan. Pembelajaran yang diperoleh dari kedua model yang digunakan pada praktik ini diantaranya adala pemilihan model yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi dan siswa sangat efektif dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran yang inovatif dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran. Kemudian dari kedua model pembelajaran ini pun pemanfaatan penggunaan teknologi inovasi dalam bidang pendidikan menjadi maksimal. Selain itu semakin memahami bahwa guru merupakan pembelajar sepanjang hayat, yang harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran baik dari segi model, metode, media, dan sistem penilaian agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Dokumentasi Aksi 1 dan Aksi 2