Oleh:
Sri Wahyuningsih, S.Si
NIP. -
Disusun Oleh:
Sri Wahyuningsih, S.Si
NIP. -
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
iii
MOTTO
"Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga
berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah."
(Kahlil Gibran)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas perkenan-
Nya saya telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA
DALAM MATA PELAJARAN IPA PADA MATERI GEJALA ALAM
BIOTIK DAN ABIOTIK DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2020/2021.
Laporan penelitian ini selain sebagai sumbangan pemikiran bagi
peningkatan mutu pembelajaran dan media tukar pengalaman diantara pemerhati
dan praktisi pendidikan, juga saya maksudkan untuk pengeajuan kenaikan jabatan.
Ucapan terima kasih secara khusus saya sampaikan kepada:
1. Heryanto, S,Pt, MM selaku kepala sekolah SMK N 1 Boyolali
2. Rekan guru dan peserta didik SMK N 1 Boyolali
3. Siswa kelas X OTKP 1
4. Semua pihak yang membantuterselesaikannya tulisan ini.
Saya menyadari bahwa dalam karya tulis ini tentu banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu saran dan bimbingan sangat saya harapkan bagi
penyempurnaan hasil penelitian ini. Namun dibalik segala kekurangan, saya
mempunyai harapan bahwa hasil penelitian ini jika ditindaklanjuti secara benar
akan membawa manfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran di Sekolah
khususnya, dan mutu pendidikan pada umumnya.
vii
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB VI HASIL PENELITIAN ............................................................................. 64
A. Deskripsi Pra tindakan ...................................................................... 64
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus .............................................. 69
1. Siklus I........................................................................................ 69
2. Siklus II ...................................................................................... 75
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ...................................... 80
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ............................................ 84
A. Kesimpulan....................................................................................... 84
B. Implikasi ........................................................................................... 85
C. Saran ................................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 89
LAMPIRAN............ .................................................................................................. 92
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Aktivitas dan hasil belajar.................................................................................... 33
3.1 Jadwal penelitian .............................................................................................. 49
3.2 Indikator kinerja penelitian .................................................................................. 57
4.1 Daftar nilai pengetahuan pra-siklus penelitian .................................................... 66
4.2 Daftar nilai keterampilan pra-siklus penelitian................................................ .... 68
4.3 Daftar nilai di siklus 1............................................ .............................................. 71
4.4 Data keaktifan siswa pada siklus I ....................................................................... 72
4.5 Daftar nilai siklus 2 penelitian ............................................................................. 76
4.6 Data keaktifan siswa pada siklus II...................................................................... 78
4.7 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Pra-siklus tindakan sampai Siklus II.... 80
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Skema kerangka pemikiran .................................................................................. 47
3.1 Prosedur penelitian .............................................................................................. 59
4.1 Grafik kelulusan siswa ......................................................................................... 81
4.2 Grafik rata-rata nilai kelas ................................................................................... 82
4.3 Perbandingan Keaktifan Siswa pada Pra-siklus sampai Siklus II........................ 83
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Struktur Kurikulum ............................................................................. 93
Lampiran 2 Silabus ................................................................................................. 94
Lampiran 3 RPP ...................................................................................................... 112
Lampiran 4 Data Nilai Pra Siklus Penelitian ........................................................... 124
Lampiran 5 Pedoman Wawancara ........................................................................... 126
Lampiran 6 Agenda Mengajar ................................................................................. 127
Lampiran 7 Presensi Siswa ...................................................................................... 128
Lampiran 8 Format Lembar Penilaian Guru Siklus 1 .............................................. 129
Lampiran 9 Format Lembar Penilaian Guru Siklus 2 .............................................. 131
Lampiran 10 Kisi-kisi Soal Evaluasi Pembelajaran ................................................ 133
Lampiran 11 Soal Evaluasi Pembelajaran ............................................................... 135
Lampiran 12 Kunci Jawaban .................................................................................. 139
Lampiran 13 Norma Penilaian ................................................................................ 140
Lampiran 14 Lembar Keaktifan siswa siklus 1 ...................................................... 141
Lampiran 15 Lembar Keaktifan siswa siklus 2 ...................................................... 142
Lampiran 16 Nilai Prasiklus pengetahuan .............................................................. 143
Lampiran 17 Nilai Prasiklus Keterampilan ............................................................ 144
Lampiran 18 Nilai Siklus 1 pengetahuan ................................................................ 145
Lampiran 19 Nilai Siklus 2 pengetahuan ................................................................ 146
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
dana yang cukup besar. Dewasa ini semua elemen dalam pendidikan menyadari
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
yang sesuai, dan metode belajar serta pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan
sifat suatu nilai, pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah usaha bersama
sekolah, oleh karenanya harus dilakukan secara bersama oleh semua guru dan
1
2
pemimpin sekolah, melalui semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang tak
terpisahkan.
perubahan dan perkembangan disetiap lininya. Oleh karena itu diperlukan inovasi-
Diantara perangkat yang ada kurikulum adalah perangkat yang paling utama,
zaman.
pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam
proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif
3
21, yang merupakan abad yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga menuntut sumber daya manusia sebuah negara untuk menguasai berbagai
dari berbagai permasalahan yang semakin meningkat. Dengan kata lain, berbagai
keterampilan dalam bingkai ilmu pengetahuan dan teknologi yang perlu dikuasai
oleh sumber daya manusia (SDM), menjadi kata kunci bagi sebuah bangsa untuk
SMK Negeri 1 Boyolali adalah salah satu sekolah sasaran yang diwajibkan
siswa cenderung kurang kreatif dan hanya berpedoman pada buku pembelajaran,
sewaktu guru memberikan tugas diluar buku pembelajaran siswa menjadi kesulitan.
Keaktifan siswa dalam kelas juga masih kurang, kegiatan berkelompok tidak
4
berjalan dengan baik. Dari hasil wawancara dengan guru pengajar juga diketahui,
bahwa kondisi kelas memang cukup sulit untuk dikendalikan, hal ini mungkin
disebabkan karena kondisi peserta didik yang homogen yaitu seluruh peserta didik
adalah perempuan.
Terdapat berbagai macam model atau metode pembelajaran yang bisa dipilh
seorang guru. Model atau metode pembelajaran adalah baik adanya, semua
variasi model pembelajaran yang cocok serta mengarah pada kurikulum yang ada.
Penggunaan Metode atau model pembelajaran yang tepat ini diharapkan dapat
model pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar IPA pada kelas X OTKP 1. Salah satu model pembelajaran yang mampu
adalah memahami konsep, arti, hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya
atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan zaman, tempat, dan waktu ia
5
hidup. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif
belajar pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher
informasi sendiri.
penelitian ini peneliti merasa terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul
PELAJARAN 2020/2021”
6
B. Rumusan Masalah
mengemukakan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar siswa kelas X Kompetensi Keahlian OTKP 1 di SMK Negeri
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, penelitian ini juga bertujuan
7
permasalahan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pada cara guru untuk menganalisa keaktifan dan hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran.
Learning
2. Manfaat Praktis
b. Bagi guru
dan hasil belajar. Selain itu, juga menambah pengetahuan guru tentang
8
hasil belajar.
d. Bagi peneliti
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Teori
1. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang terjadi pada diri seseorang dari
tidak tahu menjadi tahu. Belajar merupakan sebuah upaya untuk mencapai
aspek intelegensi sehingga anak didik menjadi manusia yang utuh, cerdas
hidupnya. Santrock dan Yussen (1994) yang dikutip oleh Sugihartono dkk
9
10
individu akan mengerti bagaimana mengubah diri menjadi lebih baik untuk
kemajuan bangsa serta negara, dalam perubahan itu mencakup berbagai hal,
seperti yang dikemukakan oleh Dalyono (2007: 49) belajar adalah suatu
setiap manusia, baik orang dewasa, remaja, anak-anak maupun orang tua,
merupakan syarat untuk bisa melakukan segala hal, baik dalam bidang ilmu
keinginan sendiri atau keinginan orang lain, dan dengan dorongan orang
lain. Belajar juga merupakan suatu kegiatan penting yang harus dilakukan
11
Adapun beberapa tahapan dalam belajar menurut Witting (dalam jihad dan
b. Pembelajaran
yang terdiri dari kombinasi dua aspek yaitu, belajar tertuju kepada apa yang
harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus
dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran adalah suatu kegiatan belajar
siswa dengan menggunakan segala potensi dan sumber yang ada untuk
Usman dalam (Jihad dan Haris, 2012: 12) pembelajaran adalah inti
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
Wragg dalam (Jihad dan Haris, 2012: 12), pembelajaran yang efektif adalah
sekedar transfer ilmu dari guru kepada siswa, melainkan suatu proses
kegiatan, yaitu terjadi interkasi antara guru dengan siswa serta antara siswa
belajar.
metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Maka dari itu
tidak berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi
menciptakan suasana yang kondusif dan strategi belajar yang menarik minat
siswa.
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidikan dan sumber belajar
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
perkembangan.
motivasi belajar.
diinginkan
sendiri
1) Faktor Internal atau faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik itu
2) Faktor Eksternal atau faktor yang berasal dari luar atau lingkungan
peserta didik itu sendiri, yang secara tidak langsung akan dapat
membelajarkan siswa.
Motivasi belajar adalah hal yang penting bagi peserta didik, karena bukan
hanya berasal dari dalam diri peserta didik saja tetapi juga berasal dari luar
d. Prinsip-prinsip belajar
sebagai berikut.
kelakukaannya.
pembelajar.
3) Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi
tersebut prinsip belajar tidak lepas dari persiapan belajar, proses dalam
keinginan serta potensi dari masing-masing individu agar merasa siap untuk
17
belajar. Dalam proses belajar, motivasi, minat dan bakat sangat diperlukan
belajar perlu diberikan sebuah evaluasi untuk mengukur sejauh mana proses
e. Bahan Belajar
ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau
berwujud benda dan isi pendidikan. Isi pendidikan tersebut dapat berupa
dinama saja dan kapan saja sehingga bahan belajarpun dapat diperoleh
bahan (baik informasi, alat maupun teks) yang disusun secara sistematis,
yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta
bahan ajar adalah segala sesuatu yang memang sengaja diciptakan dan
digunakan oleh instruktur atau guru dalam proses belajar mengajar untuk
f. Media Pembelajaran
kemajuan zaman, hal ini tentu saja akan mendukung kemajuan bidang
pembelajaran.
dalam hal jenis pesan yang direkam dan ditampilkan. Memilih media
g. Model Pembelajaran
pembelajaran tercapai.
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
belajar mengajar.
(1) Sintaks, yakni suatu urutan pembelajaran yang biasa disebut fase. (2)
Sistem sosial, yaitu peran siswa dan guru, serta norma yang diperlukan. (3)
belajar yang dicapai langsung dengan cara mengarahkan siswa pada tujuan
terciptanya suasana belajar yang dialami langsung oleh siswa tanpa arahan
efektif.
21
yang disajikan secara khas oleh guru guna menciptakan suasana belajar
ciri sebagai berikut: (1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari
para ahli tertentu. Sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh
Herbert Thelen dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini dirancang
hasil belajar yang dapat diukur. (b) Dampak pengiring, yaitu hasil belajar
atau percobaan.
hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan. Melalui
belajar penemuan, siswa juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba
kehidupannya.
disajikan secara tidak lengkap dan menuntut siswa terlibat secara aktif
diketahuinya.
masalah.
sendiri.
25
lain.
dari model discovery learning yaitu (1) menyita banyak waktu karena
kemampuan berpikir rasional siswa ada yang masih terbatas, dan (3)
tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Setiap
discovery akan efektif jika terjadi hal-hal berikut: (1) proses belajar
penyelidikan.
induktif.
5) Verification (pembuktian)
h. Metode pembelajaran.
1) Metode Ceramah
2) Metode Demonstrasi
3) Metode Diskusi
i. Suasana belajar
Kondisi fisik tempat belajar, kontribusi guru dan siswa, serta media yang
memiliki peranan yang penting dalam pengelolaan kelas, namun disini juga
pengelolaan kelas adalah tindakan yang dilakukan oleh guru dalam rangka
suasana belajar yang baik. Dalam hal ini profesionalitas guru dan peran serta
strategi dan media yang relevan, sedangkan siswa memiliki motivasi belajar
31
yang benar. Dua hal inilah yang menjadi kunci sukse dalam menciptakan
2. Hakikat Keaktifan
pada guru atau pengajaran tradisional menjadi metode yang lebih interaktif,
eksperiensial, dan melibatkan para siswa secara langsung.” Saat ini memang
keaktifan siswa menjadi salah satu aspek yang diutamakan dalam proses
pembelajaran. selain untuk merangsang siswa untuk dapat berfikir aktif juga
dan pada hasilnya adalah suasana belajar akan menjadi lebih menyenangkan.
bahwa “Inti dari proses pendidikan di kelas adalah bagaimana para siswa
langsung siswa akan tertarik dengan pembelajaran yang ada. Jihad dan Haris
belajar yang diperoleh siswa akan semakin tinggi sesuai dengan tujuan yang
Dan pada penelitian yang dilakukan Rohani yang dimuat dalam bukunya
Aktivitas Hasil
Mendengar + 15%
melakukan akan mencapai hasil yang lebih maksimal. Karena disinilah siswa
memang salah satu aspek yang diutamakan, karena dalam keaktifan siswa akan
macam kegiatan peserta didik yang meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas
sebagainya.
34
dan sebagainya.
sebagainya.
Aktivitas tersebut menjadi kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya, disini guru berperan sebagai pendorong keaktifan siswa dengan
bahwa “dalam ranah sikap itu terdapat lima jenjang proses berfikir siswa, yakni
(characterization).”
35
(2013:68) menjelaskan bahwa “fungsi dari penilaian hasil belajar peserta didik
yang dilakukan guru adalah menggambarkan seberapa dalam peserta didik telah
Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa.
Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar karena
hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih
diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pendapat tersebut diperjelas oleh Kunandar
(2014: 62) yang menyatakan bahwa hasil belajar adalah kompetensi atau
belajar adalah bila seseorang telah belajar maka akan terjadi perubahan tingkah
laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak
36
jasmani, budi pekerti, dan sikap. Bloom (dalam Hanafiah & Suhana, 2009: 20-
22) menyatakan hasil belajar terbagi atas tiga ranah utama yaitu sebagai berikut.
a. Ranah pengetahuan
b. Ranah sikap
yaitu:
1) Kerjasama
saling membantu dan saling tergantung satu sama lain dalam melakukan
bekerjasama.
tatap muka yang dapat meningkatkan sukses satu sama lain diantara
kecil.
2) Tanggung Jawab
negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Besarnya tanggung jawab seseorang
c) Ranah keterampilan
a. Pengamatan
1) Penggunaan indera-indera tidak hanya penglihatan
2) Pengorganisasian objek-objek menurut satu sifat
tertentu
3) Pengidentifikasian banyak sifat
4) Melakukan pengamatan kuantitatif dan kualitatif
40
b. Mengelompokkan
1) Mengidentifikasi suatu sifat umum
2) Memilah-milah dengan menggunakan dua sifat atau
lebih
c. Menyimpulkan
1) Mengaitkan pengamatan dengan pengalaman atau
pengetahuan terdahulu
2) Mengajukan penjelasan-penjelasan untuk pengamatan
pengamatan
d. Meramalkan
1) Penggunaan data dan pengamatan yang sesuai
2) Penafsiran generalisasi tentang pola-pola
3) Pengujian kebenaran dari ramalan-ramalan yang sesuai
e. Pengukuran
1) Mengukur dalam satuan yang sesuai
2) Memilih alat dan satuan yang sesuai untuk pengukuran
tertentu
f. Mengomunikasikan
1) Pemaparan pengamatan dengan menggunakan
perbendaharaan kata yang sesuai
2) Pengembangan grafik atau gambar untuk menyajikan
pengamatan dan peragaan data
3) Perencanaan poster atau diagram untuk menyajikan data
untuk meyakinkan orang lain
para ahli, maka penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan
yang terjadi pada diri siswa setelah mengikuti proses pembelajaran baik dari
suatu tujuan tertentu. Indikator yang digunakan yaitu: (1) berada dalam
alat praktikum ke tempat semula, (3) merapikan tempat duduk setelah diskusi
tubuh yang benar, (3) fokus pada objek yang diamati, dan (4) mengidentifikasi
menyampaikan hasil percobaan dengan kalimat atau gambar secara jelas, (2)
hasil percobaan dengan kalimat yang singkat, dan (4) menyampaikan hasil
Suparno (2007: 12) menjelaskan fisika merupakan salah satu bagian dari
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yaitu suatu Ilmu yang mempelajari gejala,
peristiwa atau fenomena alam, serta mengungkap segala rahasia alam semesta.
Objek Fisika meliputi mempelajari karakter, gejala dan peristiwa yang terjadi
atau terkandung dalam benda-benda mati atau benda yang tidak melakukan
pengembangan diri.
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan
antara lain:
siswa.
3. Burais, Ikhsan, & Duskri (2016) dalam artikelnya yang berjudul “Peningkatan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara bertahap pada setiap tahapan
siklus penelitian.
sikap ilmiah siswa SMP” yang diterbitkan dalam Jurnal Pendidikan dan
Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Sifat-Sifat Cahaya” yang diterbitkan dalam
C. Kerangka Pemikiran
dengan masalah dan tema dalam penelitian serta didasarkan pada kajian teoritis,
yang didalamnya terdapat alur penelitian yang akan dilakukan sampai pada
melakukan penelitian, selain itu juga dapat dijadikan batasan bagi peneliti agar
dalam pembelajaran dan hanya beberapa siswa yang aktif dan pada akhirnya
diharapkan mulai ada kemajuan pada keaktifan dan hasil belajar siswa
walaupun belum sesuai dengan indikator yang diharapkan peneliti. Hal ini
mungkin karena diperlukan adatasi dari guru dan siswa untuk mengenal model
keaktifan dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sesuai indikator yang
ditetapkan oleh peneliti. Hal ini didukung dengan adanya tindakan refleksi pada
pertama.
pembelajaran berikutnya.
46
Siklus 1
Mulai ada kemajuan
Tindakan
pada hasil belajar siswa
Guru : Menggunakan
kolaborasi model
pembelajaran Siklus 2
Discovery Learning Hasil belajar siswa
mengalami peningkatan
sesuai yang ditargetkan
peneliti
Kondisi Akhir
D. Hipotesis Tindakan
hasil belajar siswa kelas X Kompetensi Keahlian OTKP pada mata pelajaran
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
kualitas pembelajaran.
Negeri 1 Boyolali.
48
49
2. Waktu Penelitian
Waktu
Kegiatan Penelitian Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr
2020 2020 2020 2021 2021 2021 2021
1. Persiapan penelitian
a. Koordinasi dengan
kepala sekolah dan guru
mata pelajaran
b. Diskusi dengan guru
untuk mengidentifikasi
masalah pembelajaran dan
menyusun tindakan
c. Menyusun proposal
penelitian
d. Menyiapkan perangkat
pembelajaran dan
instrumen penelitian
(lembar observasi)
e. Mengadakan simulasi
pelaksanaan tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus 1
-perencanaan
-pelaksanaan tindakan
-observasi
-refleksi
b. Siklus 2
-perencanaan
-pelaksanaan tindakan
-observasi
-refleksi
50
Waktu
Kegiatan Penelitian Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr
2020 2020 2020 2021 2021 2021 2021
3. Analisis Data dan
Pelaporan
a. Analisis data hasil (2
siklus)
b. Menyusun laporan
c. Seminar hasil di MGMP
d. Penggandaan dan
pengumpulan laporan
B. Subjek Penelitian
1. Data Penelitian
a. Data Kuantitatif
b. Data Kualitatif
2. Sumber data
D. Pengumpulan data
1. Observasi
adalah:
subjek penelitian
b. Peristiwa atau kejadian hanya terjadi pada periode tertentu dan dapat
diamati berulang-ulang.
2. Wawancara
dua arah. Wawancara dapat dilakukan dengan dua teknik yaitu wawancara
perekam gambar (video recorder) baik untuk video maupun foto dan alat-
alat lain yang diperlukan. Adapun lembar wawancara yang digunakan oleh
peneliti (lampiran 5)
3. Tes
53
dua, yaitu tes dan non-tes. Tes merupakan penilaian dalam bentuk bahan
4. Analisis dokumen
adalah kegiatan mencari data dari arsip dokumen atau data sekunder. Data
solusi permasalahan yang ada. Meskipun data sekunder secara fisik sudah
tersedia, namun dalam mencari data tersebut tidak boleh dilakukan dengan
pemeriksaan validitas data yang paling umum digunakan. Cara ini dilakukan
dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan atau
1. Triangulasi Data
54
2. Triangulasi Peneliti
3. Triangulasi Metodologis
4. Triangulasi Teoretis
perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.
Oleh karena itu, dalam melakukan jenis triangulasi ini, peneliti harus
baik.
dan triangulasi metode. Triangulasi data diperoleh dari sumber data yang ada
yaitu melalui siswa, guru, dan dokumen. Sedangkan triangulasi metode diambil
F. Analisis data
jenis data yang diolah dalam penelitian tindakan kelas yaitu data kuantitatif dan
data kualitatif. Menurut Sugiyono (2003:14) data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Sedangkan data kualitatif
Data kuantitatif berupa data hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes
dan data keaktifan dari lembar observasi keaktifan siswa. Data kuantitatif yang
rata-rata, dan persentase jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan. Data
kualitatif berupa catatan lapangan yang disajikan secara rinci dan lengkap
diakhir siklus dari tiap-tiap siklus maupun keterangan dari olah hasil analisis
data kuantitatif.
siklus, siklus pertama, dan siklus kedua penelitian. Hasil komparasi tersebut
setiap siklus.
b. Analisis Kritis
kinerja peserta didik dan guru pada proses pembelajaran. Hasil analisis
tahap berikutnya.
pencapaian kinerja. Pada keaktifan siswa peneliti menargetkan 75% siswa dapat
aktif selama proses pembelajaran. Data pada keaktifan siswa ini dikelola
melalui lembar keaktifan siswa, data yang telah masuk nantinya akan di proses
menjadi kesimpulan untuk menyimpulkan mana siswa yang aktif dan yang
tidak. Sedangkan pada hasil belajar, seperti pada kurikulum 2013 terdapat 3
(keterampilan). Pada aspek kognitif data diperoleh melalui tes yang hasil
akhirnya digunakan untuk mengetahui tingkat kelulusan dan rata-rata nilai kelas
57
siswa. Pada aspek afektif dikelola dalam lembar penilaian sikap, sedangkan
yaitu > 70
mengalami peningkatan
2. Bila kurang dari 60% siswa yang gagal mengerjakan soal atau item
menargetkan 75% siswa dapat aktif dalam pembelajaran, yang diambil dalam
lembar observasi keaktifan siswa pada setiap siklusnya. Pada aspek hasil belajar
peneliti menargetkan 80% siswa dapat lulus dalam aspek penilaian kognitif,
yang dianalisis melalui tes tertulis pada setiap siklusnya. Sedangkan pada aspek
ditekankan pada mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti dan
Pendidikan kewarganegaraan.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari dua siklus. Setiap siklus tindakannya ada
Perencanaan
Siklus I
Refleksi Discovery Learning Pelaksaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus II Pelaksaan
Discovery Learning
Pengamatan
(Sumber: Adaptasi dari model Kemmis dan Taggart dalam Samsu Sumadayo
2013:41)
60
Penjelasan Gambar
1. Siklus I
a. Perencanaan
(RPP)
kelompok
pergunakan
b. Pelaksanaan
dan Komunikasi.
c. Pengamatan
d. Refleksi
2. Siklus II
a. Perencanaan
Tahap ini merupakan tindak lanjut dari hasil refleksi dari siklus
I. Dari data yang ada disusun perencanaan yang lebih matang dan
(RPP)
digunakan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
d. Refleksi
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Pratindakan
observasi awal pada bulan oktober 2020 untuk mengetahui kondisi awal kelas
mengetahui keaktifan dan hasil belajar siswa. Untuk memperkaya data yang
dibutuhkan peneliti juga melakukan wawancara tidak ter struktur melalui media
komunikasi agar data yang diperoleh selalu berkembang sesuai dengan kondisi
yang ada.
Berdasarkan dokumentasi nilai dan hasil diskusi awal dengan guru mata
pelajaran IPA diketahui bahwa tingkat penguasaan materi siswa masih rendah.
Identifikasi lebih lanjut terhadap model pembelajaran yang digunakan oleh guru
mata pelajaran IPA masih bersifat konvensional yaitu dengan ceramah. Kondisi
pasif dan pada akhirnya hasil belajar siswa rendah. Hal ini didukung dari data
nilai siswa yang rendah dan banyak siswa yang belum tuntas pada data ulangan
64
65
terkensan kurang menarik minat siswa. Siswa terlihat bosan saat mengikuti
a. Keaktifan siswa
hanya beberapa siswa yang aktif. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh
atau bahkan ada beberapa yang malah fokus pada pelajaran lain. Selain
itu siswa juga cenderung tidak berani mengutarakan pendapat saat guru
memberikan waktu untuk bertanya atau berpendapat. Hal ini tentu juga
Pra-Siklus
No NIS Nama Siswa Keterangan
Pengetahuan
1 11845 Aditya Dwi Cahyanto 70 Lulus
2 11846 Allaam Elinur Ahmad 55 Tidak lulus
3 11847 Anik Dwi Windarti 80 Lulus
4 11848 Annisa Putri Larasati 60 Tidak lulus
5 11849 Aprilia Setianingsih 70 Lulus
6 11850 Ari Murti 75 Lulus
7 11851 Azizah Isnawati 80 Lulus
Burhanudin Muhammad
8 11852 60 Tidak lulus
Ikhwan
9 11853 Deviana Setyawati 50 Tidak lulus
10 11854 Devina Mila Marita 55 Tidak lulus
11 11855 Dewi Wulandari 55 Tidak lulus
12 11856 Dhemas Candra Arsadi 50 Tidak lulus
13 11857 Eka Nur Arista 80 Lulus
14 11858 Eka Yulianti 45 Tidak lulus
15 11859 Fiqri Syahrul Mubarak 70 Lulus
16 11860 Fitria Nur Khasanah 40 Tidak lulus
17 11861 Gagah Wahyu Setiyaka 55 Tidak lulus
18 11862 Gredhea Ayu Aprilia 55 Tidak lulus
19 11863 Hariyanti 75 Lulus
20 11864 Hestrilia Novita 35 Tidak lulus
21 11865 Irma Kusuma Wardani 85 Lulus
22 11866 Karunia Inshanie 70 Lulus
23 11867 Kharisma Pribadiono 75 Lulus
24 11868 Meylia Isna 70 Lulus
25 11869 Novitasari 55 Tidak lulus
26 11870 Olivia Tiara Sejati 60 Tidak lulus
67
Pra-Siklus
No NIS Nama Siswa Keterangan
Pengetahuan
27 11871 Raysa Alyaa Nadira 60 Tidak lulus
28 11872 Ririn Laraswati 40 Tidak lulus
29 11873 Rizka Cahya Tami 45 Tidak lulus
30 11874 Salman Alfarizi 60 Tidak lulus
31 11875 Tabita Desy Andriyana 45 Tidak lulus
32 11876 Tindi Lutfiani 75 Lulus
33 11877 Tri Hapsari Ari Astuti 50 Tidak lulus
Wahidah Nindi
34 11878 45 Tidak lulus
Setyaningrum
35 11879 Widia Siska 80 Lulus
36 11880 Yohanes Candra Kusuma 75 Lulus
Rata-rata 61.25
Nilai Tertinggi 85.00
Nilai Terendah 35.00
Jumlah Lulus 15
Jumlah Remidi 21
Sumber: Hasil observasi nilai ulangan harian siswa
sebesar 70. Jumlah siswa yang dinyatakan lulus hanyalah 42% yaitu
LKPD
68
Pra-Siklus
No NIS Nama Siswa Keterangan
Keterampilan
1 11845 Aditya Dwi Cahyanto 80 Lulus
2 11846 Allaam Elinur Ahmad 75 Lulus
3 11847 Anik Dwi Windarti 90 Lulus
4 11848 Annisa Putri Larasati 80 Lulus
5 11849 Aprilia Setianingsih 85 Lulus
6 11850 Ari Murti 85 Lulus
7 11851 Azizah Isnawati 90 Lulus
Burhanudin Muhammad
8 11852 85 Lulus
Ikhwan
9 11853 Deviana Setyawati 90 Lulus
10 11854 Devina Mila Marita 80 Lulus
11 11855 Dewi Wulandari 80 Lulus
12 11856 Dhemas Candra Arsadi 80 Lulus
13 11857 Eka Nur Arista 90 Lulus
14 11858 Eka Yulianti 85 Lulus
15 11859 Fiqri Syahrul Mubarak 90 Lulus
16 11860 Fitria Nur Khasanah 85 Lulus
17 11861 Gagah Wahyu Setiyaka 75 Lulus
18 11862 Gredhea Ayu Aprilia 80 Lulus
19 11863 Hariyanti 85 Lulus
20 11864 Hestrilia Novita 85 Lulus
21 11865 Irma Kusuma Wardani 85 Lulus
22 11866 Karunia Inshanie 85 Lulus
23 11867 Kharisma Pribadiono 90 Lulus
24 11868 Meylia Isna 90 Lulus
25 11869 Novitasari 85 Lulus
26 11870 Olivia Tiara Sejati 80 Lulus
27 11871 Raysa Alyaa Nadira 85 Lulus
28 11872 Ririn Laraswati 90 Lulus
29 11873 Rizka Cahya Tami 85 Lulus
30 11874 Salman Alfarizi 80 Lulus
31 11875 Tabita Desy Andriyana 90 Lulus
32 11876 Tindi Lutfiani 90 Lulus
33 11877 Tri Hapsari Ari Astuti 85 Lulus
Wahidah Nindi
34 11878 85 Lulus
Setyaningrum
69
Pra-Siklus
No NIS Nama Siswa Keterangan
Keterampilan
35 11879 Widia Siska 85 Lulus
36 11880 Yohanes Candra Kusuma 80 Lulus
Rata-rata 84.58
Nilai Tertinggi 90.00
Nilai Terendah 75.00
Jumlah Lulus 36
Jumlah Remidi 0
Sumber : hasil observasi nilai keterampilan siswa.
penelitian.
1. Siklus I
a. Perencanaan
penerapan materi adalah tingkat kesulitan dan jenis materi yang sepadan
telah dibuat
b. Pelaksanaan
(RPP)
Discovery Learning.
c. Pengamatan
Berdasarkan data yang ada diperoleh asil bawa rata-rata kelas mulai
terendah sebesar 45. Jumlah siswa yang dinyatakan lulus atau yang
mencapai kelulusan.
1,5 point, siswa dinyatakan aktif jika memperoleh lebih dari 7 point.
Berdasarkan data yang telah diolah pada siklus I diketahui bahwa siswa
aktif.
d. Refleksi
2. Siklus II
a. Perencanaan
telah dibuat
b. Pelaksanaan
(RPP)
Discovery Learning.
c. Pengamatan
Berdasarkan data yang ada diperoleh asil bawa rata-rata kelas mulai
terendah sebesar 60. Jumlah siswa yang dinyatakan lulus atau yang
mencapai kelulusan.
1,5 point, siswa dinyatakan aktif jika memperoleh lebih dari 7 point.
Berdasarkan data yang telah diolah pada siklus I diketahui bahwa siswa
aktif.
d. Refleksi
Discovery Learning.
tindakan pada siklus I dan 2 dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan hasil
sampai Siklus II
siklus II)
81
sebagai berikut:
II.
82
Dari data rata-rata kelas diatas apa bila digrafikan menjadi, sebagai
berikut:
Rata-Rata Kelas
80
70
60
50
40
30
20
10
0
PRA-SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
2. Keaktifan siswa
Siklus II
Keaktifan Siswa
35
30
25
20
15
10
0
Siklus I Siklus II
Aktif 19 29
Tidak Aktif 16 7
BAB V
A. SIMPULAN
1 Boyolali ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus penelitian meliputi empat
tahapan, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi.
Discovery Learning dapat meningkatkan keaktifan dan pada akhirnya hasil belajar
siswa pada siswa kelas X OTKP 1 pada SMK Negeri 1 Boyolali. Indikator dari
terhitung hanya beberapa siswa saja yang aktif, meningkat pada siklus I menjadi
19 siswa atau 53% dan meningkat 28% pada siklus II menjadi 29 siswa atau
2. Hasil belajar siswa dalam ranah kognitif atau pengetahuan meningkat dari
kondisi awal terhitung hanya 15 siswa atau 42% meningkat sebanyak 14% pada
siklus I menjadi 20 siswa atau 56% dan meningkat sebanyak 33% pada siklus
aspek kognitif.
84
85
B. IMPLIKASI
1. Implikasi Teoritis
aspek kognitif.
2. Implikasi Praktis
a. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan bagi peneliti atau guru yang lain
Fisika.
86
kebosanan.
Discovery Learning.
C. SARAN-SARAN
Berdasarkan hasil dari penelitian, maka ada beberapa saran dari peneliti
monoton.
kepada siswa. Karena hal ini dapat menjadi salah satu faktor siswa tidak
sampaikan.
sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Sehingga siswa dapat lebih
mengerti mengenai materi yang disampaikan dan tidak akan merasa bosan.
d. Guru diharapkan memiliki kedekatan yang baik dengan siswa agar tercipta
3. Bagi Siswa
b. Siswa diharapkan juga dapat bertanggung jawab pada tugas yang diberikan
oleh guru.
DAFTAR PUSTAKA
Burais, L., Ikhsan, M., & Duskri, M. (2016). Peningkatan kemampuan penalaran
matematis siswa melalui model Discovery Learning. Jurnal Didaktik
Matematika, 3(1), 77-86.
Dimyanti & Mudjiono. (2006). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Mukhtar, R. (2015). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Pada Mata
Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Musik Siswa Kelas X SMA Piri
1 Yogyakarta. Skripsi. UNY Yogyakarta.
Suwandi, S. 2011. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) & Penulisan Karya Ilmiah.
Surakarta: Yuma Pustaka.