100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
100 tayangan5 halaman
Penerapan model pembelajaran problem based learning berbantuan simulasi phet pada materi hukum ohm untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas IX SMPIT Hidayah Klaten Tahun Pelajaran 2022/2023
Penerapan model pembelajaran problem based learning berbantuan simulasi phet pada materi hukum ohm untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas IX SMPIT Hidayah Klaten Tahun Pelajaran 2022/2023
Penerapan model pembelajaran problem based learning berbantuan simulasi phet pada materi hukum ohm untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas IX SMPIT Hidayah Klaten Tahun Pelajaran 2022/2023
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
Lingkup Pendidikan SMPIT Hidayah Klaten Kelas IX B Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada materi hukum ohm melalui model Problem Based Learning berbantuan simulasi phet Penulis Arfi Indri Pratiwi, S.Pd Tanggal 24 November 2022 Situasi: Menurut Rubiana, E. P., & Dadi, D. (2020), faktor- Kondisi yang menjadi latar faktor yang mempengaruhi motivasi belajar IPA terdiri belakang masalah, mengapa dari faktor intrinsik yang terdiri kebutuhan, harapan, praktik ini penting untuk cita-cita peserta didik dan faktor ekstrinsik yang dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab terdiri dari penghargaan dan kondisi lingkungan. anda dalam praktik ini. Kondisi di sekolah yang menjadi latar belakang masalah kurangnya motivasi belajar peserta didik adalah: 1. Guru kurang menguasai metode yang tepat sesuai dengan karakteristik materi pelajaran. 2. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang inovatif 3. Guru kurang memberikan motivasi kepada peserta didik terkait manfaat mempelajari materi hukum ohm dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (Best Practice) perlu dilakuan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran kurangnya motivasi peserta didik dengan menggunakan model dan strategi yang tepat sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, penulis yang berperan sebagai guru mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran materi hukum ohm dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan simulasi phet. Tantangan : Pelaksanaan pembelajaran Problem Based Learning Apa saja yang menjadi berbantuan simulasi phet, tentu saja memiliki tantangan untuk mencapai tantangan, diantaranya: tujuan tersebut? Siapa saja 1. Membutuhkan persiapan yang lebih untuk yang terlibat, menyiapkan alat dan media yang diperlukan. 2. Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya. Untuk meminimalkan tantangan tersebut, guru akan melakukan tindakan sebagai berikut: 1. Guru memanfaatkan peralatan yang ada dan mengecek terlebih dahulu kesiapan alat dan media yang dibutuhkan, seperti LCD proyektor di kelas dan smartphone peserta didik untuk melaksanakan praktikum berbasis simulasi phet. 2. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara berkelompok agar dapat lebih menghemat waktu Aksi : Langkah dalam aksi praktik baik ini menggunakan Langkah-langkah apa yang model pembelajaran Problem Based Learning dilakukan untuk berbantuan simulasi phet dengan langkah kegiatan menghadapi tantangan sebagai berikut: tersebut/ strategi apa yang Pendahuluan digunakan/ bagaimana Berdo’a sebelum melaksanakan pembelajaran, prosesnya, siapa saja yang mengecek kehadiran dan kesiapan belajar peserta terlibat / Apa saja sumber didik, memberikan apersepsi dan motivasi untuk daya atau materi yang mempelajari hukum ohm diperlukan untuk Kegiatan Inti (Problem Based Learning) melaksanakan strategi ini 1. Fase 1: Orientasi Masalah Guru menayangkan video tentang korsleting listrik tegangan tinggi, peserta didik diarahkan untuk merumuskan masalah terkait dengan video tersebut 2. Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar. Peserta didik duduk berdasarkan kelompok yang telah di organisasikan guru. Peserta didik menyiapkan alat eksperimen kelompoknya Peserta didik membaca dan memahami LKPD hukum ohm yang diberikan guru dan bertanya bagian LKPD yang belum dipahami kepada guru. 3. Fase 3:Membimbing penyelidikan Guru membimbing jalannya diskusi dan percobaan yang dilakukan peserta didik dalam kelompoknya melalui simulasi phet, memberikan bantuan jika ada peserta didik yang mengalami kesulitan 4. Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Peserta didik bersama kelompoknya menyusun hasil eksperimen dalam bentuk tabel pengamatan yang ada di LKPD Hukum Ohm, merumuskan ide pemecahan masalah, dan hasilnya disajikan dalam bentuk laporan dan dipresentasikan ke depan kelas. 5. Fase 5:Menganalisis dan mengevelauasi proses pemecahan masalah Peserta didik melakukan presentasi bersama kelompoknya, peserta didik yang lain menanggapi sehingga terjadi diskusi antar kelompok Guru bersama peserta didik meyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan Guru memberikan penguatan materi hukum ohm dan melakukan evaluasi proses pemecahan masalah yang dilakukan peserta didik Penutup Peserta didik dan guru melakukan refleksi pembelajaran, mengadakan evaluasi pembelajaran, menyampaikan rencana tindak lanjut, kemudian ditutup dengan do’a Refleksi Hasil dan dampak Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan Bagaimana dampak dari aksi peserta didik melalui isian google form dapat dari Langkah-langkah yang disimpulkan 100 % peserta didik senang dengan dilakukan? Apakah hasilnya model pembelajaran Problem Based Learning efektif? Atau tidak efektif? berbantuan simulasi phet, serta kegiatan tersebut Mengapa? Bagaimana respon efektif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta orang lain terkait dengan didik pada materi hukum ohm. Hal ini terlihat dari strategi yang dilakukan, Apa perubahan yang signifikan antara hasil pretest dan yang menjadi faktor post test melalui google form, dimana rata-rata nilai keberhasilan atau pre test 66,09 dengan 14 dari 32 peserta didik ketidakberhasilan dari nilainya masih di bawah KKM(<70), sedangkan rata- strategi yang dilakukan? Apa rata nilai post test 82,31 dengan hanya 1 peserta pembelajaran dari didik yang nilainya di bawah KKM (<70) keseluruhan proses tersebut Adapun faktor keberhasilan dari aksi ini adalah peserta didik lebih bersemangat dan tidak cepat bosan karena mereka aktif dalam kegiatan kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang otentik yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan hukum ohm. Peserta didik juga termotivasi ketika melakukan percobaan melalui simulasi phet, dimana mereka terlihat aktif dan bersemangat dalam melakukan percobaan pengambilan data melalui simulasi phet sesuai petunjuk pada LKPD . Respon teman sejawat terkait dengan strategi yang penulis lakukan sangat baik. Teman sejawat yang kebetukan mengajar IPA di jenjang kelas yang sama, tertarik untuk menerapkan model pembelajaran ini di kelasnya. Melihat beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan baahwa proses pembelajaran inovatif dapat tercipta jika model, strategi dan media pembelajaran yang digunakan tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik Lampiran foto pembelajaran Problem Based Learning