Anda di halaman 1dari 8

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah


Nama :
Sekolah :

Hasil eksplorasi penyebab Akar penyebab Analisis akar


No.
masalah masalah penyebab masalah
1 Berdasarkan hasil Cara penyampaian Cara penyampaian
kajian literatur dan materi oleh guru materi oleh guru yang
wawancara dapat kurang menarik kurang menarik adalah
disimpulkan akar penyebab utama
penyebab motivasi masalah motivasi
peserta didik rendah belajar siswa rendah .
yaitu:
1. Ketertarikan peserta Cara penyampaian
didik terhadap materi materi oleh guru
2. Cita-cita peserta didik sangat berkontribusi
dan kondisi peserta dalam mempengaruhi
didik motivasi belajar siswa.
3. Peserta didik bosan Guru harus merancang
dengan pelajaran pembelajaran yang
yang monoton kreatif, dan menarik
4. Cara guru dalam agar siswa termotivasi
menyampaikan materi untuk mengikuti
kepada siswa kurang pelajaran. guru harus
menarik melakukan variasi
5. Guru belum dalam proses
merancang pembelajaran dengan
pembelajaran yang menerapkan model –
aktif, kreatif dan model pembelajaran
menyenangkan. inovatif agar siswa
6. kurangnya perhatian tertarik dengan materi
peserta didik terhadap yang disampaikan oleh
cita-cita dan masa guru.
depannya.
7. Faktor lingkungan Dalam kajian literatur,
peserta didik (baik Joyce & Weil, (dalam
keluarga maupun Suyanto, 2013 : 154)
lingkungan berteman) menyatakan, bahwa
model pembelajaran
adalah suatu rencana
atau pola yang dapat
digunakan untuk
merancang tatap muka
di kelas atau
pembelajaran
tambahan di luar kelas
dan untuk menyusun
materi pembelajaran

Rahman,abdul dkk
(2018), untuk merujuk
pada upaya
pembelajaran
menuju pembentukan
karakter siswa yang
kreatif, interaktif,
inovatif, dan
inspiratif dalam proses
pembelajaran di kelas,
maka
diperlukan
implementasi model
model pembelajaran
berbasis inovatif.
Sudah saatnya guru
mengimplementasikan
model-model
pembelajaran berpusat
pada siswa sebagai
salah satu inovasi
pembelajaran yang
menjadikan siswa
sebagai sentral
pendidikan.

Ada beberapa
karakteristik
pembelajaran inovatif
yang dijelaskan
(Purwitha,
2020)
yaitu:
1) Memberikan peluang
kepada peserta didik
untuk membangun
dan mengembangkan
gagasannya secara
bebas,
2) pembelajaran
dilaksanakan untuk
mendorong peserta
didik mandiri,
berdiskusi,
memecahkan
masalah dan menarik
kes
impulan sendiri,
3) kolaborasi atau kerja
sama antar teman,
4) berpusat pada siswa
dan
menilai hasil berpikir
siswa.
Berdasarkan kajian Belum adanya Belum adanya
literature dan kesadaran siswa kesadaran siswa untuk
wawancara penyebab untuk menjadikan menjadikan literasi
Rendahnya minat baca literasi sebagai sebagai kebutuhan
Siswa adalah kebutuhan dalam dalam pembelajaran
1. Pojok literasi belum pembelajaraan adalah akar penyebab
tersedia di pojok2 rendahnya minat baca
sekolah atau kelas siswa
2. Siswa lebih senang
nongkrong dikantin
3. Belum adanya
keasadaran siswa
untuk menjadikan
literasi sebagai
kebutuhan dalam
pembelajaraan

2. Berdasarkan literature kurangnya variasi Orang tua


dan wawancara Mengajar guru, menganggap guru
penyebab Terdapat Penggunaan media yg harus
siswa yang kesulitan pembelajaran yang
bertanggung jawab
dalam mengikuti belum
pelajaran pelajaran maksimal,sarana penuh terhadap
disebabkan oleh: prasarana di perkembangan
a. Faktor internal: IQ sekolah, pendidikan anak
atau intelegensi, sikap
siswa dalam belajar,
motivasi belajar siswa
yang masih rendah,
kesehatan tubuh yang
tidak optimal, dan
kemampuan
pengindraan siswa yang
kurang.
b. Faktor eksternal
kurangnya variasi
Mengajar guru,
Penggunaan media
pembelajaran yang
belum
maksimal,sarana
prasarana di sekolah,
serta lingkungan
keluarga

3. Berdasarkan hasil kajian Orang tua Orang tua


literatur dan wawancara menganggap guru menganggap guru yg
dapat disimpulkan yg harus harus bertanggung
penyebab minimnya bertanggung jawab
jawab penuh terhadap
penuh terhadap
komunikasi dengan orang perkembangan
perkembangan
tua siswa adalah : pendidikan anak pendidikan anak
1. Mayoritas orang tua adalah akar
siswa bekerja di penyebab masalah
sektor pertanian,
minimnya
mereka pulang
kerjanya hampir komunikasi orang
mendekati maghrib, tua siswa terhadap
Sehingga sulit pendidikan anak
untuk bertemu dan
berkomunikasi
mengenai
perkembangan
peserta didik di
sekolah
2. Orang tua
menganggap guru yg
harus bertanggung
jawab penuh terhadap
perkembangan
pendidikan anak
karena mereka sudah
menyerahkan
sepenuhnya anaknya
ke sekolah

4. Berdasarkan hasil guru belum Kurangnya


kajian literatur dan memahami model- pemahaman guru
wawancara dapat model pembelajaran tentang model – model
disimpulkan inovatif pembelajaran inovatif
penyebab guru belum adalah akar penyebab
mengimplementasikan utama masalah guru
model-model belum
pembelajaran inovatif mengimplementasikan
adalah: model – model
1. Guru jarang pembelajaran inovatif
mengikuti saat proses belajar
seminar, pelatihan mengajar
baik secara Selanjutnya guru
mandiri maupun harus meningkatkan
dari sekolah kompetensi pedagogic
dengan cara memulai
2. Guru belum mempelajari model-
memahami model model pembelajaran
pembelajaran inovatif sesuai dengan
inovatif dengan karakteristik materi,
baik dan akan mengikuti
3. Guru masih pelatihan – pelatihan
bingung model pembelajaran
mencocokkan inovatif. Dengan
antara materi dan mengikuti pelatihan
model guru akan menambah
pembelajaran yang pengetahuan dan
sesuai penguasaan guru
4. Terlihat guru terhadap model-
masih sering model pembelajaran
menggunakan inovatif sehingga guru
metode bisa
konvensional mengimplementasikan
model pembelajaran
inovatif dengan
perancangan yang
lebih matang.

Indrawati, 2009)
memaknai model
pembelajaran sebagai
suatu rencana
mengajar yang
memperlihatkan pola
pembelajaran tertentu,
dalam pola tersebut
dapat terlihat kegiatan
guru,peserta didik di
dalam mewujudkan
kondisi belajar
atau sistem
lingkungan yang
menyebabkan
terjadinya belajar
pada peserta didik.

Dalam literature,
Fajar,indah dkk (2017)
menyatakan bahwa:
Yang menyebabkan
guru belum memahami
sepenuhnya penerapan
model pembelajaran.
a. Guru belum
menguasai model
pembelajaran terpadu
dengan baik.
b. Sebagian guru
terkadang masih
bingung ketika
melakukan
pembelajaran dikelas,
terutama dalam hal
mencocokan tema
dengan metode
pembelajaran.
c. Guru tidak konsisten
dalam menerapkan
model pembelajaran.
d. Terlihat bahwa guru
masih sering
menggunakan metode
ceramah saat
pembelajaran sehingga
tidak membuat siswa
lebih aktif dalam
kegiatan belajar
mengajar.

Menurut Hiasa &


Agustina (2020), guru
cenderung mengajar
dengan gaya yang
konvensional karena
minimnya pelatihan
yang diikuti
khususnya tentang
inovasi dalam
kegiatan pembelajaran

Model Pembelajaran
mempunyai 4 ciri
khusus, yaitu

1. Bersifat rasional,
teoritik yang disusun
oleh penciptanya

2. Berorientasi pada
mencapai tujuan
pembelajaran

3. Berpijak pada cara


khusus agar model
tersebut sukses
dilaksanakan

4. Berpijak pada
lingkungan belajar
kondusif agar tujuan
tercapai

5. Berdasarkan hasil Guru terkadang Guru terkadang


kajian literatur dan belum memahami belum memahami
wawancara dapat sepenuhnya KKO sepenuhnya KKO
disimpulkan penyebab untuk soal yang untuk soal yang
Soal yang diberikan berbentuk HOTS berbentuk HOTS
belum memiliki adalah akar penyebab
kriteria HOTS: masalah dari soal
yang diberikan belum
a. Guru terkadang memiliki kriteria
belum memahami HOTS
sepenuhnya KKO Pembelajaran dikelas
untuk soal yang masih didominasi oleh
berbentuk HOTS metode konvensional
b. Siswa malas untuk sehingga siswa
menganalisis tingkat maupun guru belum
tinggi (kritis),reflektif terlatih dalam berpikir
dan kreatif, karena kritis maka dari itu
mereka terbiasa guru harus terampil
mengerjakan soal dalam memanfaatkan
yang memiliki model pembelajaran
jawaban singkat atau berbasis HOTS
soal yang berbentuk
LOTS

c. Siswa malas
membaca/berlitera
si khususnya jika
guru memberikan
teks, wacana yang
sudah panjang
sebagai stimulus.

6. Berdasarkan hasil kajian tidak adanya akses, tidak adanya akses,


literatur dan wawancara tidak adaanya tidak adanya sarana
dapat disimpulkan sarana prasarana, prasarana,
penyebab pembelajaran tidak pembelajaran tidak
Sarana dan prasarana mengintegrasikan mengintegrasikan
yang terbatas dalam TIK, TIK, menjadi akar
pemanfaatan teknologi penyebab masalah
di sekolah: belum terciptanyan
1. tidak adanya akses, pemanfaatan
tidak adaanya sarana teknologi secara
TIK, pembelajaran maksimal
tidak guru harus memiliki
mengintegrasikan motivasi dalam
TIK, memanfaatkan
2. guru tidak teknologi dalam
memiliki pembelajaran
pengetahuan sehingga meskipun
tentang TIK, dan sarana dan prasarana
tidak adanya tidak mendukung guru
kemauan guru akan memanfaatkan
untuk menggali teknologi yang ada
lebih dalam tentang dan meningkatkan
TIK inovasi pembelajaran
3. belum adanya sarana dan
prasarana, pelatihan guru
yang menekankan pada
pengembangan
keterampilan
menggunakan software
dinamis untuk
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai