Anda di halaman 1dari 9

Nama : Asep Bahrul Hayat, S.

Pd
SIMPKB : 201900834269
Bidang study PPG : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Masalah
Akar
terpilih
No. Penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
yang akan
masalah
diselesaikan
1 Rendahnya Metode Hasil Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur dan
hasil belajar pembelajaran yang wawancara maka diperoleh
peserta didik diimplementasikan Effiyati Prihatini (2017) alternatif solusi dari rendahnya
kelas V pada pendidik belum Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan hasil belajar peserta didik dilihat
pelajaran inovatif dan media oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri peserta didik dalam upaya dari nilai peserta didik dibawah
Tematik tema 4 pembelajaran yang untuk mencapai tujuan. Tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran kkm yaitu dengan menggunakan
muatan belum menarik tentu adalah tingkat keberhasilan dari pembelajaran tesebut. Untuk mengubah hasil metode diskusi yang
pelajaran IPA belajar peserta didik tersebut, seorang pendidikharus memiliki pengetahuan yang diterapkan dalam model
dan Bahasa mendalam tentang materi-materi yang akan disampaikan serta mampu mengolah pembelajaran kooperatif tipe
Indonesia materi dan tepat dalam menggunakan metode pembelajaran menurut Paikem NHT (Numbered Head
(Pembelajatan aktif,inovatif,kreatif dan menyenangkan) salah satu di antaranya Together) serta menggunakan
adalah pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran diskusi dalam proses media audio visual sebagai
pembelajaran. Metode diskusi merupakan interaksi antara peserta didik dengan media pembelajarannya.
peserta didik atau peserta didik dengan pendidikuntuk menganalisis, memecahkan
masalah, menggali, memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Metode Kelebihan dan kelemahan
diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana peserta didik dihadapkan kepada model pembelajaran
suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat kooperatif tipe NHT yaitu :
problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama, sehingga terjadi interaksi  Dapat meningkatkan
antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, prestasi belajar peserta
informasi, memecahkan masalah. didik, mampu
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/view/1831 memperdalam
pemahaman peserta
Ni Putu Candra Lestari (2018) didik, melatih tanggung
Model pembelajaran yang cocok diterapkan dalam pembelajaran IPA adalah jawab peserta didik,
model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together). Penerapan Peserta didik yang
model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagai salah satu tipe model pandai dapat mengajari
pembelajaran kooperatif akan dapat memberikan ruang peserta didik untuk peserta didik yang
belajar bersama anggota kelompoknya. kurang pandai, sehingga
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan media audio melatih peserta didik
visual yang telah dilaksanakan dapat menimbulkan suasana belajar yang menjadi tutor sebaya,
menyenangkan bagi peserta didik dan dapat menumbuhkan semangat belajar serta membantu peserta
peserta didik. Menyenangkan timbul karena adanya penomoran yang terdapat pada didik untuk lebih
masing-masing peserta didik. Peserta didik sangat tertarik menggunakan nomor bekerjasama dalam
kepala tersebut. Model ini dirancang untuk memengaruhi pola interaksi peserta kelompok.
didik dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional  Membuat peserta didik
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini membuat peserta didik tidak percaya diri dan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif panik pada saat
tipe NHT memiliki empat fase yaitu : pemanggilan nomor
a. fase penomoran,
b. mengajukan pertanyaan,
c. berpikir bersama Kelebihan dan Kelemahan
d. menjawab. Audio-Visual, yaitu :
Empat fase tersebut sangat memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.  Penggunaan media tidak
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEAR/article/view/16331 membosankan dan
hasilnya lebih mudah
Devi Ayu Ertanti (2016) untuk dimengerti dan
Dalam proses pembelajaran kooperatif tipe NHT. Peserta didik aktif bekerja dipahami
dalam kelompok. Mereka bertanggungjawab penuh terhadap soal yang diberikan.  Media audio visual yaitu
Misalnya peserta didik yang bernomor urut 2 dalam kelompoknya pelaksanaan
mempertanggungjawabkan soal nomor 2 dan seterusnya. Walaupun pada saat menggunakan media
presentasi mereka bisa ditunjuk untuk mengerjakan nomor lain. audio visual
Pembelajaran kooperatif tipe NHT juga dinilai lebih memudahkan peserta memerlukan waktu yang
didik berinteraksi dengan teman dalam kelas dibandingkan dengan model cukup lama,
pembelajaran Langsung yang selama ini diterapkan oleh guru. Pada model
pembelajaran kooperatif tipe NHT peserta didik perlu berkomunikasi satu sama lain,
http://www.jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/modeling/article/view/70

Arsyad (2011)
Menyatakan bahwa media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan pengelihatan sekaligus
dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan
melalui media ini dapat berupa verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik
pengelihatan maupun pendengaran. Beberapa contoh media audio visual adalah
video, film, dan program lainnya. Dengan menggunakan bantuan media audio
visual berupa video dan gambar perhatian peserta didik lebih fokus dalam
pembelajaran dan dapat menumbuhkan motivasi belajar. Disamping itu juga
bahan pelajaran akan lebih jelas maknanyasehingga dapat lebih dipahami oleh
peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEAR/article/view/16331

Hasil Wawancara Teman sejawat


Eva Rosdiana, S.Pd. Gr (Guru Kelas)
1. Pendidikharus terbiasa menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan dengan berbagai metode pembelajaran yang
menyenangkan.
2. Pendidikharus terbiasa menyampaian pembelajaran dengan
menarik.
3. Mengguanakan variasi metode dan media dalam penyajian materi agar
pembelajaran menarik
4. Media yang digunakan pendidikharus sesuai dengan karakter peseta
didik.

Hasil Wawancara Pakar


Yeni Puspita Sari, S.Pd. Gr (Guru Penggerak)
1. Peserta didik diajarkan dengan media yang konkret yang mudah ditemukan di
lingkungan tempat tinggal peserta didik
2. Pendidik menerapkan metode pembelajaran yang menarik dan beragam
3. Pendidik menerapkan model pembelajaran yang interaktif dan inovatif
4. Buat LKPD yang menarik dan mengundang keingintahuan peserta didik
2 Kurang Model Hasil Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur dan
optimalnya pembelajaran yang wawancara maka diperoleh
penerapan diterapkan Yuli Ariandi (2016) alternatif solusi dengan
model-model pendidik belum Model pembelajaran PBL (problem based learning) adalah suatu model menggunakan Model
pembelajaran optimal dalam pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi pembelajaran Problem Based
inovatif menstimulus peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan Learning. Problem Based
keterlibatan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan yang esensial dari Learning adalah model
peserta didik materi pelajaran. Model pembelajaran PBL (problem based learning) menawarkan pembelajaran dengan fokus
dalam proses bentuk pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pemecahan masalah yang nyata,
pembelajaran pembelajaran. PBL (problem based learning) adalah model pembelajaran pada proses dimana Peserta didik
masalah autentik sehingga peserta didik dapat menyusun pengetahuan melaksanakan kerja kelompok,
sendiri, serta menumbuhkembangkan ketrampilan yang lebih tinggi. Peserta umpan balik, diskusi yang dapat
didik memperoleh pengetahuan tersebut secara langsung melalui pengalaman sendiri. berfungsi sebagai batu loncatan
Supaya aktivitas belajar lebih meningkat, maka dilengkapi dengan penguatan tugas untuk investigasi, penyelidikan
terstruktur. Melalui tugas terstruktur maka peserta didik akan lebih banyak dan laporan akhir. Dengan
memiliki kesempatan untuk berlatih mengembangkan ketrampilan pemecahan demikian Peserta didik di dorong
masalah. untuk lebih aktif terlibat dalam
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/view/21561 materi pembelajaran dan
mengembangkan ketrampilan
Ni Wayan Widya Yanti (2013) berfikir kritis, sehingga nantinya
Model pembelajaran problem based learning peserta didik dilatih untuk berpikir dapat meningkatkan hasil belajar
kritis dalam memecahkan suatu permasalahan yang sering ditemuinya dilapangan peserta didik.
sehingga dengan model pembelajaran ini peserta didik diajarkan untuk menemukan
sendiri konsep-konsep untuk memecahkan sebuah permasalahan dan peserta didik Kelebihan dan Kelemahan
diharapkan mampu mengkaji dan menganalisis permasalahan yang sedang terjadi Model pembelajaran Problem
didalam realitanya dilapangan sehingga dalam proses pembelajaran ini Based Learning (PBL) :
pendidikdiharapkan mampu mengkaitakan materi dengan masalah-masalah yang  PBL merupakan model
ada dalam realitanya. yang baik untuk lebih
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jjpp/article/view/404 memahami pelajaran,
PBL dapat menantang
kemampuan peserta
didik serta memberikan
Vivi Nuraini (2017) kepuasan untuk
menemukan
Peningkatan hasil belajar dapat terjadi karena dengan menggunakan model PBL pengetahuan baru bagi
peserta didik lebih mudah memahami pembelajaran, meningkatkan aktivitas peserta peserta didik, serta PBL
didik karena peserta didik sendiri yang membangun pengetahuannya dan lebih mudah dapat meningkatkan
dimengerti karena mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dengan dunia aktivitas pembelajaran.
nyata.
http://www.e-jurnalmitrapendidikan.com/index.php/e-jmp/article/view/82  Keberhasilan model
pembelajaran PBL
Hasil Wawancara Teman sejawat membutuhkan cukup
Eva Rosdiana, S.Pd. Gr (Guru Kelas) waktu untuk persiapan.
1. Model pembelajaran inovatif yang digunakan harus sesuai dengan konsep seperti
dalam menerapkan model pelajaran Problem Based Learning
2. Dalam menerapkan model pembelajaran harus didukung dengan metode dan
media yang tepat
3. Model pembelajaran inovatif yang diterapkan harus membuat peserta didik aktif
4. Menggunakan model pembelajaran yang sesuai kebutuhan dan gaya belajar
yang dibutuhkan peserta didik

Hasil Wawancara Pakar


Yeni Puspita Sari, S.Pd. Gr (Guru Penggerak)
1. Penggunaan model pembelajaran harus menarik minat dan kreatifitas peserta
didik seperti praktik/ peserta didik mengalami langsung.
2. Model pembelajaran inovatif yang digunakan harus sesuai dengan konsep
seperti Problem Based Learning
3. Dalam menerapkan model pembelajaran harus didukung dengan metode dan
media yang tepat seperti media langsung
4. Berikan penguatan dalam setiap kegiatan

3 Rendahnya Kurangnya latihan Menurut Pratama (2015)sebaiknya siswa dibiasakan soal- soal HOTS agar memiliki Berdasarkan kajian literatur dan
kemampuan peserta didik kemampuan berpikir kritis dan tingkat tinggi sehingga pemahaman terhadap materi wawancara maka alternatif
peserta didik dalam yang baik. solusi rendahnya kemampuan
menyelesaikan menyelesaikan peserta didik menyelesaikan soal
http://journal12.um.ac.id/index. Php:/wsd/article/view/1247
soal- soal soal HOTS HOTS yaitu :
HOTS dalam
materi 1. Memberikan latihan soal-
Akib et al.(2020) menyatakan bahwa diperlukan sebuah alternatif yang dirasa efektif
Matematika soal HOTS kepada peserta
dan inovatif. Dalam proses pembelajaran, pada saat ini Indonesia menerapkan
tentang didik
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 yang diterapkan pada saat sekarang dirancang
kecepatan dan 2. Menggunakan LKPD yang
sebagai peningkatan kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis dan kreatif.
debit inovatif untuk mengajak
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MI/article/download/41138/20336/0 siswa berpikir kritis

Kelebihan dan kelemahan


Hasil wawancara teman sejawat,kepala sekolah dan pakar: memberikan latihan soal
HOTS kepada peserta didik,
1. Memberikan latihan soal soal HOTS
yaitu :
2. Membuat bahan ajar yang menarik agar peserta didik mudah memahami  Soal- soal HOTS dapat
materi mendorong peserta didik
untuk berpikir secara
3. Mengajak siswa untuk berpikir secara HOTS dalam pembelajaran dengan
sistematis,logis, serta
bahasa yang sederhana
menganalisis masalah
secara kritis dan
berpikir secara kreatif.
 Peserta didik yang tidak
terbiasa mengerjakan
soal HOTS, maka
kemungkinan besar
waktu yang digunakan
akan jauh lebih lama.

Kelebihan dan kelemahan


menggunakan LKPD yang
inovatif, yaitu :
 Peserta didik dapat
belajar dan maju sesuai
dengan kecepatan
masing-masing,
disamping itu dapat
mengulang materi dalam
media cetakan, serta
peserta didik akan
mengikuti urutan
pemikiran secara logis.

4 Kurang Media Hasil Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur


optimalnya pembelajaran dan wawancara maka
pemanfaatan berbasis TIK Laudhira kinantya Hanannika & Sukuartono (2022) diperoleh alternatif solusi
teknologi belum Media pembelajaran berbasis TIK sangat relevan dengan perkembangan zaman dengan menggunakan Power
informasi diintegrasikan terutama terkait Era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut peserta didik peka terhadap Point (PPT) sebagai
(TIK) dalam pemanfaatannya keterbukaan informasi, komputerisasi, komputasi, dan automasi. Integrasi TIK dalam pemanfaatan media
melaksanakan dalam pembelajaran dapat mempermudah pendidikdalam melaksanakan tugas dan fungsinya pembelajaran berbasis TIK.
pembelajaran melaksanakan serta memudahkan peserta didik dalam mencapai kompetensi yang diharapkan. Media pembelajaran berbasis
pembelajaran https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/3269 TIK merupakan sarana yang
sangat membantu pendidik
Hasan Mahmud Halidi dkk (2013) dalam proses pembelajaran,
pemanfaatan teknologi informatika atau TIK sebagai upaya untuk membelajarkan baik dalam menyampaikan
peserta didik agar terjadi belajar secara optimal pada diri peserta pesan/informasi maupun
didik untuk mengantisipasi arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. mentransfer ilmu pengetahuan
http://jurnal.pasca.untad.ac.id/index.php/MitraSains/article/view/58 kepada peserta didik yang
dikemas sedemikian rupa dari
Menurut Budiana, dkk (2015) menyatakan bahwa TIK dalam pembelajaran dapat di yang abstrak menjadi konkrit
bagi atas dua peran, yaitu: (1) sebagai media presentasi pembelajaran, misalnya membuat proses
berbentuk animasi atau kartun dan power point; (2) sebagai media pembelajaran pembelajaran semakin
mandiri atau e-learning, misalnya pendidik memberikan tugas pada peserta didiknya menyenangkan. Dengan
melalui website. Hal tersebut menjadikan peningkatan motivasi belajar peserta didik. demikian penggunaan media
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/JETE/article/view/11707 berbasis TIK berimplikasi
terhadap bangkitnya semangat
Andina Widhayanti & Muhammad Abduh (2021) dan motivasi peserta didik
Microsoft Power Point merupakan program presentasi yang di kembangkan oleh dalam belajar sekaligus dapat
Microsoft Office dan di tampilkan ke layar mengunakan bantuan LCD proyektor yang meningkatkan hasil belajar
dapat digunakan untuk persentasi ataupun media pembelajaran di sekolah. Media ini peserta didik.
mampu menggabungkan antara audio dan visual. Media audiovisual mampu
menyalurkan pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan indera penglihatan.
Media audiovisual dapat digunakan untuk menyampaikan pesan melalui kegiatan Kelebihan dan kelemahan
mendengar dan melihat sehingga jika power point digunakan pada proses pembelajaran media Power Point :
akan membuat peserta didik tertarik, dan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran,  Mudah diaplikasikan,
yang diharapkan nantinya hasil belajar lebih meningkat. mempunyai variasi
https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/975/pdf teknik penyajian yang
menarik sehingga tidak
Hasil Wawancara Teman sejawat membosankan, serta
Eva Rosdiana, S.Pd. Gr (Guru Kelas) bisa menyajikan
1. Pendidik harus terampil membuat media pembelajaran yang digunakan berbagai kombinasi
saat mengajar agar peserta didik lebih tertarik dan bersemangat saat gambar, warna,
mengikuti pelajaran animasi, dan suara serta
2. Sekolah menyediakan sarana pembelajaran untuk menunjang clipart yang menarik
penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dalam pembelajaran
3. Pendidik berupaya meningkatkan kompetensi dalam penggunaan media  Perlu memiliki
pembelajaran untuk peningkatan hasil belajar peserta didik persiapan apabila
4. Pendidik berkolaborasi dengan pendidik lain dalam upayapeningkatan hasil menggunakan teknik
belajar penyajian animasi yang
kompleks
Hasil Wawancara Pakar
Yeni Puspita Sari, S.Pd. Gr (Guru Penggerak)
1. Pendidik harus mempunyai pengetahuan dan kompetensi atau keahlian
dalam memakai alat-alat teknologi dalam kegiatan belajar agar mereka bisa
memberikan materi dengan baik
2. Pendidik harus menyeimbangkan penerapan antara metode dalam
menyampaikan materi dan media pembelajaran menggunakan teknologi
informasi.
KAJIAN LITERATUR

Ertanti, D. W. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht Pada Mata Pelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta didik Kelas V Sekolah
Dasar. MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 3(1), 10-19.
Lestari, N. P. C. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht Berbantuan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA. Journal of Education Action
Research, 2(4), 355-362.
Prihatini, E. (2017). Pengaruh metode pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar IPA. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 7(2).
Yanti, N. W. W. (2013). Penerapan Model Pembelajaran PBL Berbantuan Power Point Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 1(2).
Ariandi, Y. (2017, February). Analisis kemampuan pemecahan masalah berdasarkan aktivitas belajar pada model pembelajaran PBL. In PRISMA, Prosiding Seminar Nasional
Matematika (pp. 579-585).
Widianto, E. (2021). Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. Journal of Education and Teaching, 2(2), 213-224.
Widhayanti, A., & Abduh, M. (2021). Penggunaan Media Audiovisual Berbantu Power Point Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(3),
1652-1657.

Anda mungkin juga menyukai