Anda di halaman 1dari 10

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa : YANUARI GULO, S.Pd


Asal Institusi : SMKN 2 MANDREHE BARAT

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang Hasil Eksplorasi


No. Telah Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Penyebab
Diidentifikasi Masalah
1 Semangat 1. Kajian Literatur : Setelah dianalisis
belajar siswa a. Menurut Djamarah (2018 : 132) masalah
dalam mengikuti ada beberapa cara yang dapat kurangnya minat
pembelajaran dilakukan oleh guru untuk belajar siswa
matematika meningkatkan minat belajar siswa karena:
masih rendah yaitu : 1. Kurangnya
1) Membandingkan adanya suatu Guru dalam
kebutuhan pada diri siswa, pembuatan
sehingga dia bisa belajar tanpa kerangka
ada rasa terpaksa; pembelajaran
2) Menghubungkan bahan ajar dengan baik
yang diberikan dengan dan nyaman,
persoalan pengalaman yang sehingga siswa
dialami siswa, sehingga siswa merasa bosan
lebih mudah memahaminya; dengan materi
3) Memberikan kesempatan pembelajaran;
kepada siswa untuk 2. Materi yang
mendapatkan hasil belajar yang disajikan guru
baik dengan menyediakan kurang menarik
lingkungan belajar yang kreatif sehingga siswa
dan kondusif; merasa pasif
4) Menggunakan berbagai macam dalam
bentuk dan teknik mengajar mengikuti
dalam konteks perbedaan kegiatan belajar
individual siswa. di kelas;
b. Menurut Baringbing, dkk (2022 : 3. Guru belum
109) mengatakan bahwa minat memahami
belajar siswa rendah dipengaruhi model
oleh waktu istrahat siswa kurang di pembelajaran
rumah, siswa tidak tertarik belajar yang dapat
matematika, orang tua kurang menarik minat
perhatian pada anaknya demi siswa untuk
belajar, ketakutan siswa bertanya belajar;
pada guru, media dan alat 4. Guru belum
pembelajaran tidak pernah menggunakan
digunakan di kelas, serta siswa model-model
tidak mengetahui bagaimana pembelajaran
mengembangkan minat dari diri yang bervariasi,
sendiri. guru masih
c. Menurut Sri Wahyuni (2019), menggunakan
penyebab rendahnya minat baca model ceramah
siswa yaitu : a) Lingkungan satu arah yang
keluarga dan sekitar yang kurang menyebabkan
mendukung kebiasaan tersebut, b) siswa menjadi
Rendahnya daya beli buku bosan;
masyarakat, c) Minimnya jumlah 5. Guru belum
perpustakaan yang kondisinya menggunakan
memadai, d) Dampak negatif media
perkembangan media elektronik, pembelajaran
e) Model pembelajaran secara yang menarik.
umum belum membuat siswa
harus membaca, f) Sistem
pembelajaran membaca yang
belum tepat.
2. Hasil Wawancara :
a. Kepala Sekolah :
1) Kurangnya rasa ingin tahu
siswa terhadap
konsep/pengetahuan baru
dalam belajar;
2) Kemampuan dasar berhitung
siswa lemah;
3) Kurangnya dukungan dari
orang tua;
4) Kurangnya motivasi dari guru
agar siswa bersemangat dalam
belajar.
b. Pengawas :
1) Adanya kebiasaan siswa di
tempat tinggalnya cenderung
lebih disukai;
2) Siswa malas berpikir dengan
pengetahuan formal;
3) Siswa teralihkan dengan
bermain game;
4) Kurangnya dukungan dari
orang tua dan lingkungan
sekitar.
c. Dosen atau Pakar :
1) Sarana dan Prasarana di
sekolah belum memadai;
2) Buku yang tersedia hanya
sedikit;
3) Perpustakaan masih belum
layak.
d. Guru atau Teman Sejawat :
1) Kemampuan membaca siswa
masih lemah, terkadang masih
ada yang terbata-bata dalam
membaca;
2) Kemampuan siswa dalam
memahami bacaan siswa masih
lemah terkadang sulit
memahami bahasa Indonesia
dengan baik dan benar;
3) Tidak ada dukungan dari
keluarga dan lingkungan;
4) Kebanyakan siswa lebih
mengutamakan dunianya
sendiri.
3. Wawancara dengan Pakar :
a) Guru belum mampu menyesuaikan
metode pembelajaran berdasarkan
capaian pembelajaran;
b) Guru kebanyakan masih merasa
nyaman menggunakan metode
ceramah di kelas;
c) Perlunya sebagai guru meluangkan
waktu lebih dalam menggunakan
berbagai model dan metode
pembelajaran yang tepat.
2 Kemampuan Sumber Kajian Literatur Setelah dianalisis
dasar matematis Jurnal/artikel: lebih lanjut
siswa tergolong 1. Yuli, dkk. (2018) mengatakan penyebab
rendah kemampuan dasar matematika siswa kemampuan dasar
rendah karena pembelajaran yang matematis siswa
diberikan masih berbasis teacher rendah:
center. 1. Pembelajaran
2. Artikel detik.com (2019) mengatakan di kelas masih
pelajaran matematika masih menjadi belum
mata pelajaran yang sulit yang melibatkan
dihadapi oleh setiap siswa. keaktifan
peserta didik;
Sumber Wawancara kepada 2. Peserta didik
siswa/guru: tidak diberikan
Peserta didik menyebutkan pelajaran bimbingan
matematika tidak menjadi mata pelajaran secara khusus
yang disukai. untuk
meningkatkan
kemampuan
dasar
matematis
siswa.
3 Hubungan Kajian literatur Hasil Analisis :
komunikasi Jurnal Hasil analisis dari
antarguru dan Faktor-faktor yang mempengaruhi kajian literatur dan
orang tua kurangnya komunikasi yang baik antara wawancara
peserta didik guru dan orang tua peserta didik : tentang kurangnya
terkait 1. Menurut Fitri (2020) di wilayah Aceh komunikasi yang
pembelajaran ditemukan bahwa kurangnya baik antara guru
masih kurang kesadaran orang tua untuk dan orang tua
membimbing anak mereka dalam peserta didik
pembelajaran. (Jurnal Obsesi) disebabkan
2. Menurut Rofiatu Nisa & Eli Fatmawati beberapa kendala
(2020) kenyataanya banyak orang tua yaitu :
yang tidak mempunyai waktu untuk 1. Kurangnya
sekadar berkomunikasi dengan guru waktu orang
karena terlalu disibukkan dengan tua dari peserta
pekerjaannya, orang tua pun tidak didik untuk
mengontrol aktivitas belajar anak baik pendidikan
di sekolah maupun di rumah. Di anaknya.
sinilah komunikasi orang tua dengan 2. Rendahnya
guru masih dikatakan kurang dalam latar belakang
memotivasi prestasi belajar siswa. pendidikan
(jurnal IBDITA) peserta didik.
link : 3. Guru tidak
https://journal.stitaf.ac.id/index.php/i terbuka
btida mengenai
3. Menurut Ezy Zurryati dan Mudjiran informasi
(2021) kebanyakan orang tua siswa peserta didik
masih belum mampu untuk dengan orang
menyediakan fasilitas-fasilitas belajar, tua peserta
seperti halnya buku-buku pelajaran didik.
tambahan dikarenakan keterbatasan
finansial, orang tua yang sibuk
bekerja sehingga para siswa kurang
mendapat perhatian dari orang
tuanya. (Jurnal Basicedu)

Link:
https://jbasic.org/index.php/basicedu

Wawancara
Hasil wawancara dengan

Teman sejawat :
1. Faktor lingkungan, waktu dan
keadaan peserta didik;
2. Kurangnya tanggung jawab dari orang
tua peserta didik;
3. Tidak terbuka dan tidak rendah hati
orang tua pesrta didik;
4. Kurangnya empati orang tua perseta
didik;

Kepala sekolah :
1. Masih ada rasa enggan dari guru
untuk melakukan komunikasi dengan
orang tua peserta didik.
2. Masih adanya anggapan dari orang
tua peserta didik bahwa apabila
dipanggil oleh guru ke sekolah karena
anaknya bermasalah.

Dosen :
1. Pemahaman orang tua terhadap
dukungan dikarenakan latar belakang
pendidikannya.
2. Kurang menjalin hubungan kerjasama
antara guru dan murid.
3. Guru jarang menginformasikan
kepada orang tua tentang
perkembangan belajar anak.
4. Orang tua yang sibuk kerja sehingga
sulit menghubungkan waktu yang
optimal.
Pengawas :
1. Pendidikan orang tua yang rendah.
2. Orang tua menganggap pendidikan
adalah urusan guru.
3. Kesibukan orang tua terhadap
pekerjaannya sehingga tidak ada
waktu untuk anaknya.
4 Guru belum Faktor-faktor yang mempengaruhi guru Setelah dianalisis
mengoptimalkan kurang maksimal menerapkan lebih lanjut
model pembelajaran yang inovatif : diperoleh :
pembelajaran 1. Menurut Hj. Maryam (2021) 1. Guru tidak
yang inovatif mengatakan Pendekatan memiliki waktu
sesuai dengan pembelajaran masih banyak yang cukup
karakteristik didominasi oleh peran guru dan satu- untuk
materi satunya sumber belajar adalah buku merancang
paket. pembelajaran
Link: yang inovatif;
https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/i 2. Kurangnya
brah pemahaman
2. Menurut Farida Yusrina, Ba’in, Andi guru tentang
Suryadi (2019) mengatakan Guru media
tidak mengajar sesuai dengan pembelajaran;
langkah-langkah RPP yang telah 3. kurangnya
dibuat oleh guru tersebut. (Jurnal kolaborasi
pendidikan dan inovasi). sesama guru.
Link:
https://journal.unnes.ac.id/sju/index/p
hp/hp
3. Menurut Fransiska Jaiman Madul dkk
(2022) mengatakan Guru belum bisa
merancang media pembelajaran yang
inovatif, kurangnya interaksi antara
guru dan siswa. (Jurnal Inovasi
Pendidikan Dasar).
Link : https://unikastpaulus.ac.id

Wawancara
Rekan sejawat :
1) Guru kurang mengusai materi
2) Guru tidak menguasiai model
pembelajaran
3) Guru tidak memaksimalkan media
pembelajaran
4) Guru belum bisa merancang media
pembelajaran yang inovatif.

Kepala sekolah :
1) Guru masih belum terbiasa keluar dari
zona nyaman dengan melakukan PBM
sekadar tuntas melaksanakan
tugasnya saja.

Dosen :
1) Guru masih kurang menguasai materi.
2) Beban kerja yang rangkap sehingga
sehingga guru kurang optimal
3) Guru kurang update mengakses pola
pembelajaran yang inovatif.

Pengawas :
1) Pendidikan guru yang sekarang bukan
pendidikan guru yang sebenarnya,
melainkan pelarian.
2) Pendidikan yang instan bagi guru
sehingga tidak menghasilkan yang
maksimal.
3) Guru-guru sekarang kurang kolaborasi
dengan guru-guru senior.

5 Pembelajaran di Kajian literatur Hasil Analisis


kelas masih Jurnal
belum berbasis Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil analisis dari
HOTS peserta didik masih sulit mengerjakan kajian literatur dan
soal HOTS : wawancara
1. Menurut Rizki Pratama Dalman & tentang Peserta
Junaidi Mengatakan penyebab siswa didik masih sulit
sulit mengerjakan soal HOTS yaitu : mengerjakan soal
a. Siswa tidak memahami materi, HOTS disebabkan
karena saat guru mengajar di kelas karena :
terlalu cepat menjelaskan materi; 1. Siswa tidak
b. Siswa tidak mengerti perintah soal, memahami
karena Guru juga tidak pernah materi;
menjelaskan soal HOTS itu apa; 2. Guru sendiri
c. Lingkungan kelas, karakteristik tidak
keluarga, karakteristik psikologis memahami
dan kecerdasan . (Journal of konsep-konsep
Education & Pedagogy). soal HOTS:
Link: 3. Guru tidak
https://naradidik.ppj.unp.ac.id/ind menerapkan
ex.php/nar pembelajaran
2. Menurut Rizki Amalia dkk (2022) HOTS.
mengatakan peserta didik masih sulit
mengerjakan soal HOTS dikarenakan
peserta didik masih belum mampu
memahami konsep menganalisis
dalam suatu materi. (Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran).
Link : https://jurnal.untan.ac.id
3. Menurut Meydeline Boham, Ichdar
Domu (2021) mengatakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi
peserta didik masih kurang, karena
guru belum menerapkan model-model
pembelajaran yang mengarah kepada
menganalisis. (Jurnal matematika).
Link : https://jurnalunima.ac.ad

Wawancara
Hasil wawancara dengan :
Rekan sejawat
1. Siswa tidak memahami materi;
2. Siswa tidak biasa mencari konten
dengan berbagai informasi yang
berbeda-beda;
3. Siswa tidak biasa menelaah soal
secara HOTS.
4. Jarangnya guru memberi soal HOTS.

Kepala sekolah
Guru belum menerapkan pembelajaran
yang HOTS sehingga peserta didik tidak
terbiasa untuk memecahkan soal HOTS.

Dosen
1. Karena siswa tidak terbiasa terlatih
memecahkan soal-soal HOTS;
2. Siswa tidak memahami materi;
3. Siswa tidak menguasai instruksi soal;
4. Siswa tidak mau berpikir karena
menganggap itu soal yang sulit.

Pengawas
1. Guru tidak menerapkan model
pembelajaran yang mengarah kepada
berpikir kritis siswa;
2. Guru masih mengajar yang bersifat
berpusat pada guru;
3. Guru tidak menguasai konsep-konsep
soal HOTS.
6 Guru masih Kajian literature Hasil Analisis
belum Jurnal
mengoptimalkan Faktor-faktor yang mempengaruhi Kajian literature
pemanfaatan pembelajaran di kelas kurang bahkan dan hasil
Teknologi sama sekali tidak memanfaatkan wawancara
Informasi dan teknologi : tentang
Komunikasi 1. Menurut Damianus D. Samo dkk Pembelajaran di
(TIK) dalam (2019) mengatakan bahwa kelas kurang
pembelajaran terbatasnya pemahaman guru tentang bahkan sama
pemanfaatan teknologi dalam sekali tidak
kegiatan pembelajaran matematika, memanfaatkan
karena belum adanya pelatihan guru teknologi.
yang menekankan pada
pengembangan keterampilan Terdapat beberapa
menggunakan software pembelajaran kendala yaitu :
matematika dinamis. (Jurnal 1. Sarana dan
Pendidikan dan pengamdian prasarana yang
masyrakat) tidak memadai
di sekolah.
Link : https://jurnalfkip.unram.ac.id
2. Kurangnya
2. Menurut Agus susilo, Andeiana pemahaman
Sofiarini (2020) mengatakan guru tentang
kurangnya kemampuan guru teknologi.
mengembangkan media pembelajaran
terutama di bidang IPTEK. (Jurnal
komunikasi pendidikan).
Link:
https://journal.univetbantara.ac.id/ind
ex.php/komdik
3. Menurut Erwin Sawitri (2019)
mengatakan bahwa belum meratanya
infrastuktur yang mendukung
penerapan TIK di bidang pendidikan.
Kendala lainnya yang perlu
diselesaikan adalah ketidaksiapan
sumber daya manusia untuk
memanfaatkan TIK dalam proses
pembelajaran. ( jurnal Universitas
PGRI)
Link: https://jurnal.unuvpgri-
palembang.ac.id

Wawancara
Hasil wawan cara dengan :
Rekan sejawat
1. Tidak ada akses internet di sekolah;
2. Guru belum biasa membuat video
pembelajaran secara mandiri;
3. Belum adanya sarana yang memadai.

Kepala sekolah
1. Adanya faktor dari guru yang
menganggap teknologi itu kurang
perlu dalam pembelajaran;
2. Guru malas untuk berinovasi;
3. Guru kurang berminat untuk
memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran, padahal alat-alat
teknologi tersedia di sekolah.

Dosen
1. Tidak tersedianya alat teknologi;
2. Guru belum paham dalam
mengoperasikan teknologi;
3. Tidak ada kemampuan guru
memanfaatkan teknologi.

Pengawas
1. Sarana dan prasarana yang tidak
memadai di sekolah;
2. Guru tidak paham terhadap teknologi;
3. Guru tidak mau belajar tantang
teknologi.

Anda mungkin juga menyukai