Link:
https://jbasic.org/index.php/basicedu
Wawancara
Hasil wawancara dengan
Teman sejawat :
1. Faktor lingkungan, waktu dan
keadaan peserta didik;
2. Kurangnya tanggung jawab dari orang
tua peserta didik;
3. Tidak terbuka dan tidak rendah hati
orang tua pesrta didik;
4. Kurangnya empati orang tua perseta
didik;
Kepala sekolah :
1. Masih ada rasa enggan dari guru
untuk melakukan komunikasi dengan
orang tua peserta didik.
2. Masih adanya anggapan dari orang
tua peserta didik bahwa apabila
dipanggil oleh guru ke sekolah karena
anaknya bermasalah.
Dosen :
1. Pemahaman orang tua terhadap
dukungan dikarenakan latar belakang
pendidikannya.
2. Kurang menjalin hubungan kerjasama
antara guru dan murid.
3. Guru jarang menginformasikan
kepada orang tua tentang
perkembangan belajar anak.
4. Orang tua yang sibuk kerja sehingga
sulit menghubungkan waktu yang
optimal.
Pengawas :
1. Pendidikan orang tua yang rendah.
2. Orang tua menganggap pendidikan
adalah urusan guru.
3. Kesibukan orang tua terhadap
pekerjaannya sehingga tidak ada
waktu untuk anaknya.
4 Guru belum Faktor-faktor yang mempengaruhi guru Setelah dianalisis
mengoptimalkan kurang maksimal menerapkan lebih lanjut
model pembelajaran yang inovatif : diperoleh :
pembelajaran 1. Menurut Hj. Maryam (2021) 1. Guru tidak
yang inovatif mengatakan Pendekatan memiliki waktu
sesuai dengan pembelajaran masih banyak yang cukup
karakteristik didominasi oleh peran guru dan satu- untuk
materi satunya sumber belajar adalah buku merancang
paket. pembelajaran
Link: yang inovatif;
https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/i 2. Kurangnya
brah pemahaman
2. Menurut Farida Yusrina, Ba’in, Andi guru tentang
Suryadi (2019) mengatakan Guru media
tidak mengajar sesuai dengan pembelajaran;
langkah-langkah RPP yang telah 3. kurangnya
dibuat oleh guru tersebut. (Jurnal kolaborasi
pendidikan dan inovasi). sesama guru.
Link:
https://journal.unnes.ac.id/sju/index/p
hp/hp
3. Menurut Fransiska Jaiman Madul dkk
(2022) mengatakan Guru belum bisa
merancang media pembelajaran yang
inovatif, kurangnya interaksi antara
guru dan siswa. (Jurnal Inovasi
Pendidikan Dasar).
Link : https://unikastpaulus.ac.id
Wawancara
Rekan sejawat :
1) Guru kurang mengusai materi
2) Guru tidak menguasiai model
pembelajaran
3) Guru tidak memaksimalkan media
pembelajaran
4) Guru belum bisa merancang media
pembelajaran yang inovatif.
Kepala sekolah :
1) Guru masih belum terbiasa keluar dari
zona nyaman dengan melakukan PBM
sekadar tuntas melaksanakan
tugasnya saja.
Dosen :
1) Guru masih kurang menguasai materi.
2) Beban kerja yang rangkap sehingga
sehingga guru kurang optimal
3) Guru kurang update mengakses pola
pembelajaran yang inovatif.
Pengawas :
1) Pendidikan guru yang sekarang bukan
pendidikan guru yang sebenarnya,
melainkan pelarian.
2) Pendidikan yang instan bagi guru
sehingga tidak menghasilkan yang
maksimal.
3) Guru-guru sekarang kurang kolaborasi
dengan guru-guru senior.
Wawancara
Hasil wawancara dengan :
Rekan sejawat
1. Siswa tidak memahami materi;
2. Siswa tidak biasa mencari konten
dengan berbagai informasi yang
berbeda-beda;
3. Siswa tidak biasa menelaah soal
secara HOTS.
4. Jarangnya guru memberi soal HOTS.
Kepala sekolah
Guru belum menerapkan pembelajaran
yang HOTS sehingga peserta didik tidak
terbiasa untuk memecahkan soal HOTS.
Dosen
1. Karena siswa tidak terbiasa terlatih
memecahkan soal-soal HOTS;
2. Siswa tidak memahami materi;
3. Siswa tidak menguasai instruksi soal;
4. Siswa tidak mau berpikir karena
menganggap itu soal yang sulit.
Pengawas
1. Guru tidak menerapkan model
pembelajaran yang mengarah kepada
berpikir kritis siswa;
2. Guru masih mengajar yang bersifat
berpusat pada guru;
3. Guru tidak menguasai konsep-konsep
soal HOTS.
6 Guru masih Kajian literature Hasil Analisis
belum Jurnal
mengoptimalkan Faktor-faktor yang mempengaruhi Kajian literature
pemanfaatan pembelajaran di kelas kurang bahkan dan hasil
Teknologi sama sekali tidak memanfaatkan wawancara
Informasi dan teknologi : tentang
Komunikasi 1. Menurut Damianus D. Samo dkk Pembelajaran di
(TIK) dalam (2019) mengatakan bahwa kelas kurang
pembelajaran terbatasnya pemahaman guru tentang bahkan sama
pemanfaatan teknologi dalam sekali tidak
kegiatan pembelajaran matematika, memanfaatkan
karena belum adanya pelatihan guru teknologi.
yang menekankan pada
pengembangan keterampilan Terdapat beberapa
menggunakan software pembelajaran kendala yaitu :
matematika dinamis. (Jurnal 1. Sarana dan
Pendidikan dan pengamdian prasarana yang
masyrakat) tidak memadai
di sekolah.
Link : https://jurnalfkip.unram.ac.id
2. Kurangnya
2. Menurut Agus susilo, Andeiana pemahaman
Sofiarini (2020) mengatakan guru tentang
kurangnya kemampuan guru teknologi.
mengembangkan media pembelajaran
terutama di bidang IPTEK. (Jurnal
komunikasi pendidikan).
Link:
https://journal.univetbantara.ac.id/ind
ex.php/komdik
3. Menurut Erwin Sawitri (2019)
mengatakan bahwa belum meratanya
infrastuktur yang mendukung
penerapan TIK di bidang pendidikan.
Kendala lainnya yang perlu
diselesaikan adalah ketidaksiapan
sumber daya manusia untuk
memanfaatkan TIK dalam proses
pembelajaran. ( jurnal Universitas
PGRI)
Link: https://jurnal.unuvpgri-
palembang.ac.id
Wawancara
Hasil wawan cara dengan :
Rekan sejawat
1. Tidak ada akses internet di sekolah;
2. Guru belum biasa membuat video
pembelajaran secara mandiri;
3. Belum adanya sarana yang memadai.
Kepala sekolah
1. Adanya faktor dari guru yang
menganggap teknologi itu kurang
perlu dalam pembelajaran;
2. Guru malas untuk berinovasi;
3. Guru kurang berminat untuk
memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran, padahal alat-alat
teknologi tersedia di sekolah.
Dosen
1. Tidak tersedianya alat teknologi;
2. Guru belum paham dalam
mengoperasikan teknologi;
3. Tidak ada kemampuan guru
memanfaatkan teknologi.
Pengawas
1. Sarana dan prasarana yang tidak
memadai di sekolah;
2. Guru tidak paham terhadap teknologi;
3. Guru tidak mau belajar tantang
teknologi.