3 Adanya miskonsepsi atau 1. Mata pelajaran matematika tetap diajarkan di sekolah. Hal ini Analisis eksplorasi penyebab masalah
Materi Prasyarat masih disebabkan pemahaman terhadap permasalahan matematika Berdasarkan diskusi penguatan
belum dipahami oleh dapat membantu peserta didik untuk dapat hidup mandiri di eksplorasi masalah;
peserta didik berkebutuhan lingkungannya dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam hal
khusus sehingga Guru menghitung (Delphie, 2009:27). Miskonsepsi sering terjadi pada guru
masih kurang dalam matematika itu sendiri dalam penentuan
mengoptimalkan 2. Anggara,B. (2020) Indikator Miskonsepsi Matematika Fakta, konsep, prinsip dan metakognitif
pemberian materi HOTS Siswa: dalam suatu materi matematika, Seperti
(High Order Thinking a. Miskonsepsi teoritikal • terjadi pemahaman suatu konsep contoh
Skill) pada beberapa yang tidak akurat yang tidak sesuai dengan konsep yang telah
karakteristik peserta didik diterima dan disepakati secara ilmiah oleh pakar ahli dalam bidang
tersebut • siswa menyatakan ulang konsep secara tidak benar • • Tidak ada penyebutan bilangan
siswa tidak mengetahui secara benar syarat perlu dan syarat cukup min/plus, yang ada adalah
dari suatu konsep bilangan negatif/positif
b. Miskonsepsi klasifikasional • siswa keliru dalam • Sebutan yang benar ruas garis
mengklasifikasikan obyek-obyek dari konsep • siswa keliru dalam AB bukan garis AB
membedakan mana yang merupakan contoh konsep dan yang • Konsep Pengurangan berulang
bukan contoh konsep untuk pembagian adalah salah
c. Miskonsepsi korelasional • siswa keliru dalam menyajikan
konsep dalam bentuk lain yang lebih sederhana atau dalam bentuk
simbol-simbol matematika • siswa menggunakan konsep yang Dasar penentuan suatu materi lebih
salah dalam menerapkan konsep dengan prosedur atau operasi sederhana jika dilihat dari Fakta baru ke
tertentu • siswa tidak dapat mengembangkan konsep dengan benar. konsep, prinsip dan berakhir ke
metakognitif
Sumber Belajar;
Delphie, Bandi. 2009. Matematika untuk Anak Berkebutuhan Guru tidak harus berpatokan dengan
Khusus. Sleman: PT Intan Klaten. buku sebagai satu-satunya sumber
Anggara, B. (2020). Pengembangan Soal Higher Order Thinking Skills sebagai belajar
Tes Diagnostik Miskonsepsi Matematis Siswa SMA. ALGORITMA Journal of
Mathematics Education, 2(2), 176-191.
• Kemampuan dasar siswa masih
perlu ditingkatkan
• Faktor eksternal yang sedikit
banyak berpengaruh yakni suasana
kelas dan fasilitas yang kurang
memadai
2.
4 Pemanfaatan teknologi 1. Nikolopoulou dan Gialamas (2016) mengelompokkan Analisis eksplorasi penyebab masalah
dalam pembelajaran tantangan penggunaan TIK dalam proses pembelajaran dari tiga
Seperti pembelajaran aspek, yaitu kurangnya dukungan (lack of support), kurangnya a. Tidak setiap kelas memiliki fasilitas
TPACK dalam kepercayaan (lack of confidence), dan kurangnya perlengkapan yang sama (ada kelas yang tidak
pembelajaran masih belum (lack of equipment) tersedia instalasi listrik).
optimal 2. Menurut (Munir,2014:33) menyatakan bahwa guru harus dapat
menguasai kompetensi pengunaan TIK seperti: 1).
Belum optimalnya sarana Pengoprasian/mengunakan dasar komputer. 2) Mengunakan b. Guru sudah mempersiapkan
pra sarana dalam Aplikasi produktivitas perangkat lunak. 3) Mengunakan pembelajaran berbasis online namun
pembelajaran dengan software komunikasi. 4) Membuat aplikasi perangkat jaringan internetnya gangguan.
pemanfaatan teknologi lunak presentasi. c. Kondisi kelas yang terlalu terang
sehingga materi yang ditampilkan
menggunakan LCD tidak terlihat
Sumber belajar : dengan jelas.
d. Tidak semua siswa memiliki
Nikolopoulou, K., Gialamas, V., &Batsouta, M. (2016). Young Children‟s gawai/laptop.
Access To And Use Of ICT At Home Young Children‟s Access To. (February). e. Tidak semua guru terampil dalam
Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/46122880%..
menggunakan teknologi.
f. Guru tidak sempat dalam
mempersiapkan pembelajaran
Hasil Wawancara dengan Pakar berbasis teknologi.
g. Guru membutuhkan tenaga dan
Penyebab belum maksimalnya pemanfaatan teknologi/inovasi waktu yang lebih dalam
dalam pembelajaran menurut pakar antara lain: mempersiapkan pembelajaran
berbasis teknologi
a. Tidak setiap kelas memiliki fasilitas yang sama (ada kelas 3.
yang tidak tersedia instalasi listrik).
b. Guru sudah mempersiapkan pembelajaran berbasis online
namun jaringan internetnya gangguan.
c. Kondisi kelas yang terlalu terang sehingga materi yang
ditampilkan menggunakan LCD tidak terlihat dengan jelas.
d. Tidak semua siswa memiliki gawai/laptop.
e. Tidak semua guru terampil dalam menggunakan teknologi.
f. Guru tidak sempat dalam mempersiapkan pembelajaran
berbasis teknologi.
g. Guru membutuhkan tenaga dan waktu yang lebih dalam
mempersiapkan pembelajaran berbasis teknologi
5 Adaptasi dalam Kajian Literatur Analisis eksplorasi penyebab masalah
penanganan peserta didik Menurut Trimo(2012) Pendidikan segregasi adalah sekolah yang
berkebutuhan khusus di memisahkan anak berkebutuhan khusus dari system persekolahan 1. Guru matematika belum memahami
SLB dalam pembelajaran regular. Di Indonesia bentuk sekolah segregasi ini berupa satuan hasil asesmen peserta didik
matematika sehingga pendidikan khusus atau Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan berkebutuhan khusus
Peserta didik memiliki jenis kelainan peserta didik seperti SLB-A (tunanetra), SLB-B 2. Kurangnya pelatihan pembelajaran
motivasi belajar (tunarungu), SLB-C (tunagrahita), SLB-D (tunadaksa), dan SLB- kompensatoris penanganan anak
matematika yang belum E (tunalaras). SLB terdiri atas jenjang TKLB, SDLB, SMPLB, dan berkebutuhan khusus bagi guru
optimal SMALB bidang studi di SLB
3. Kemampuan literasi numerasi
Menurut Slameto (2010:180) minat merupakan suatu rasa lebih peserta didik berkebutuhan khusus
suka dan rasa keteertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada berbeda
yang menyuruh. Pembelajaran matematika yang kurang
menarik perhatian siswa berkebutuhan
Anak berkebutuhan khusus juga dapat di maknai sebagai anak khusus berakibat pada motivasi belajar
yang karena kondisi fisik, mental, sosial, dan/ atau memiliki matematika yang belum optimal
kecerdasan atau bakat istimewa memerlukan bantuan khusus
dalam pembelajaran (Wardani, 2013 : 1.5).
Sumber belajar :
Sumber belajar :
Sumber belajar
Suharmini, Tin. 2009. Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus.
Yogyakarta: Kanwa Publisher.
Yuni Sri Utami Erna Juherna, Endah Purwanti, Mela wati,
“Implementasi Pendidikan Karakter Pada Disabilita s Anak
Tunarungu,” Jurnal Golden Age 4, no. 01 (2020): 12–19.
Wawancara dengan guru Pendidikan Luar Biasa (PLB) ;
Sumber belajar :
Astati, dkk. (2000). Model Pembelajaran Anak Luar Biasa yang
Mengikuti Pendidikan di Sekolah Umum. Laporan Penelitian.
Bandung. Jurusan PLB FIP UPI
Efendi, M. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan
Fisik. Jakarta: Bumi Aksara