Anda di halaman 1dari 10

BEST PRACTICE

Menggunakan Metode STAR


(Situasi. Tantangan, Aksi, Refleksi)

Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Muatan
Pelajaran IPAS materi Cara Membuat Magnet melalui Model Pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) dengan berbantu Media Visual, Media Audiovisual, dan Media
Konkret

DISUSUN OLEH:

GERARDA WAHYU DWI PUTRANTI, S.Pd

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN ANGKATAN II


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2023
A. PENDAHULUAN
Proses pendidikan di sekolah dapat dilihat dari segi pembelajarannya yang
menginovasi. Inovasi pembelajaran merupakan suatu hal yang baru dalam keadaan sosial
tertentu untuk memecahkan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran (Harahap, 2018).
Melakukan sebuah inovasi harus dilakukan secara menyeluruh. Jika dilihat dari semua
komponen-komponen pembelajaran yang ada, maka inovasi dapat dimulai dari
pembelajaran yang harus meliputi pertimbangan unsur seperti peserta didik, pengajar,
materi dan bahan, media, sarana dan prasarana, biaya, dan hidden curriculum (Ananda,
2019). Selain itu, dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode, media dan
sumber belajar yang jelas. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek
lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis
tugas dan respon yang diharapkan peserta didik mampu menguasai setelah pembelajaran
berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik peserta didik.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru, berapa kondisi yang
menjadi latar belakang masalah antara lain (i) keaktifan peserta didik kurang; (ii) peserta
didik kurang fokus pada kegiatan pembelajaran (misalnya sering mengantuk bahkan tidur,
dan melakukan aktivitas lain); (iii) kurangnya pengembangan potensi dan kreativitas
peserta didik; (iv) guru belum maksimal dalam mengeksplor dan menggunakan
pembelajaran yang variatif dan inovatif.
Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini yaitu dapat melakukan kegiatan
pembelajaran secara efektif sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri dan juga hasil
belajar peserta didik dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Adapun cara agar
tujuan tersebut tercapai yakni dengan mengimplementasikan model pembelajaran yang
tepat dan inovatif sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran, juga menggunakan
metode pembelajaran yang variatif dan inovatif (tidak hanya metode ceramah/teacher
center).
Melihat permasalahan ini, perlu dilakukan perbaikan agar proses pembelajaran
menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran
perlu dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik peserta didik. Guru harus
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga menumbuhkan minat peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran (Hadist Aulia: 2018).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menulis bagaimana Upaya
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik kelas VI A muatan pelajaran IPAS
materi cara membuat magnet dengan model pembelajaran Project Based Learning (PBL).

B. PEMBAHASAN
Lokasi SD Santo Yoseph 1 Denpasar
Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar Kelas VI A
Tujuang yang ingin dicapai Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar
Peserta Didik pada Muatan Pelajaran IPAS materi
Cara Membuat Magnet melalui Model Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) dengan berbantu
Media Visual, Media Audiovisual, dan Media Konkret
Penulis Gerarda Wahyu Dwi Putranti, S.Pd
Tanggal - Pertemuan 1: Selasa, 14 November 2023
- Pertemuan 2: Selasa, 15 November 2023
Situasi: 1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
adalah berawal dari identifikasi masalah yaitu
Kondisi yang menjadi latar peserta didik tidak semua terlibat aktif dalam
belakang masalah: mengapa pembelajaran di kelas pada materi magnet karena
best practice (praktik baik) ini model pembelajaran yang kurang menarik. Hal
penting dibagikan, apa yang tersebut terlihat dari :
menjadi peran dan tanggung a. Guru masih terbiasa dengan metode ceramah.
jawab mahapeserta didik PPG b. Model pembelajaran yang digunakan guru
Daljab. belum sesuai dengan karakteristik peserta
didik.
c. Peserta didik yang pintar cenderung
mendominasi proses pembelajaran.
d. Peserta didik yang sulit bekerjasama cenderung
sulit memberi kesempatan kepada temannya
untuk menyampaikan gagasan

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diambil


kesimpulan bahwa akar penyebah masalah peserta
didik tidak semua terlibat aktif dalam pembelajaran
di kelas pada materi magnet yaitu kurangnya
kemampuan guru dalam menerapkan strategi
pembelajaran inovatif di dalam kelas. Kurangnya
kemampuan guru dalam menerapkan strategi
pembelajaran inovatif di dalam kelas
menyebabkan peserta didik merasa bosan selama
pembelajaran. Sehingga berdampak langsung bagi
pemahaman materi yang disampaikan guru.
Peserta didik menjadi sulit memahami materi
pembelajaran. Karena kurang tepatnya
melaksanakan dan cenderung lama menggunakan
satu metode akibatnya kejenuhan siswa tidak bisa
diatasi karena hanya mendengar penjelasan guru.
Kemampuan guru dalam melaksanakan dan
memvariasikan metode sangat dibutuhkan dengan
menggunakan media pembelajaran yang konkret
dan media berbasis teknologi. Guru perlu
mensiasati dengan penggunaan metode yang
variatif dan media yang dapat meningkatkan rasa
keingintahuan peserta didik. Sehingga peserta
didik menjadi lebih antusias dan aktif selama
mengikuti pembelajaran di kelas. Dalam hal ini
akan menggunakan model Project Based Learning
(PjBL) dengan dengan berbantu Media Visual,
Media Audiovisual, dan Media Konkret

2. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?


Hal ini penting untuk dibagikan karena dapat
dijadikan sebagai refleksi dan inspirasi bagi diri
sendiri dan rekan guru lainnya. Berbagi
pengetahuan tentang penyusunan perangkat
pembelajaran yang sesuai dengan tema dan
kebutuhan peserta didik dengan tujuan untuk
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta
didik. Kemudian bisa menambah wawasan
pendidik tentangg pengembangan penggunaan
TPACK. Meningkatkan peserta didik terhadap
pengalaman langsung serta meningkatkan
kolaborasi peserta didik.

3. Peran dan tanggung jawab


a. Menyusun rancangan Modul Ajar
menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) dengan media
pembelajaran, serta evaluasi akhir
pembelajaran dengan penilaian; sikap,
pengetahuan dan keterampilan sesuai materi
pembelajaran.
b. Menyusun bahan ajar dan LKPD yang memuat
gambar-gambar bervariasi sesuai materi.
c. Menumbuhkan motivasi peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
d. Dalam pembelajaran matematika ini harus
menggunakan media pembelajaran yang
inovatif dan berbasis TPACK.
e. Melaksanakan refleksi pembelajaran
Tantangan: Berdasarkan hasil kajian literatur dan kajian
Apa saja yang menjadi wawancara, penyebab yang saya hadapi dalam
tantangan untuk mencapai mencapai tujuan yaitu :
tujuan tersebut, siapa saja yang a. Kesenangan dan kebiasaan minat belajar peserta
terlibat. didik kurang.
b. Kurangnya motivasi belajar dari guru untuk
peserta didik.
c. Guru kurang memberikan reward saat
pembelajaran.
d. Media pembelajaran dan metode yang digunakan
kurang menarik.
e. Kegiatan pembelajaran yang dirancang guru
kurang inovatif.
f. Model pembelajaran yang digunakan guru masih
belum bervariasi umumnya guru mengajar
dengan metode ceramah.
g. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih
belum terpusat pada siswa.
h. Pengelolaan dan pengawasan guru kurang
mampu mengkondisikan kelas.
i. Guru kurang mampu menstimulus siswa dalam
belajar, sehingga siswa pasif dalam
pembelajaran.
j. Guru hanya sekedar menerapkan model
pembelajaran tanpa memfokuskan pada interaksi
siswa.
Pihak yang terlibat dalam kegiatan praktik ini
adalah guru yang bertugas sebagai fasilitator untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan praktik pembelajaran, peserta didik sebagai
subyek dalam kegiatan pembelajaran, kepala sekolah,
dan teman sejawat serta orang tua peserta didik
sebagai pendukung terlaksananya kegiatan praktik
pembelajaran, dosen pembimbing dan guru pamong
sebagai pembimbing dalam proses pelaksanaan
praktik pembelajaran.
Aksi: Langkah-langkah yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut adalah:
dilakukan untuk menghadapi 1. Berdiskusi dengan dosen pembimbing, guru
tantangan tersebut, strategi apa pamong dan rekan – rekan guru PPG mengenai
yang digunakan, bagaimana perangkat pembelajaran yang disusun.
prosesnya, apa saja sumber 2. Pemilihan media pembelajaran. Menyusun
daya/materi yang diperlukan pembelajaran berbasis Technological Pedagogical
untuk melaksanakan strategi Content Knowledge (TPACK).
tersebut. 3. Pemilihan model pembelajaran.
4. Pengelolaan kelas.

Strategi yang digunakan:


1. Menggunakan media pembelajaran yang berbasis
Technological Pedagogical Content Knowledge
(TPACK) untuk menciptakan suasana pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan. Menerapkan
media pembelajaran digital dalam inovasi
pembelajaran sehingga menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
2. Menyusun modul ajar, bahan ajar dan LKPD yang
menarik dan disesuaikan dengan materi
pembelajaran yang akan disampaikan.
3. Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik, materi pembelajaran dan
tujuan pembelajaran. Pendidik menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL). Dengan menggunakan model pembelajaran
PjBL dalam pembelajaran dengan sintak-sintak
sebagai berikut:
a. Penentuan pertanyaan mendasar.
b. Mendesain perencanaan proyek.
c. Menyusun jadwal.
d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek.
e. Menguji hasil.
f. Mengevaluasi pengalaman.
Dalam menerapkan sintak tersebut, siswa merasa
senang ketika berkolaborasi dalam kerja kelompok
dan kepercayaan diri serta keberanian mereka mulai
tampak ketika mereka mempresentasikan hasil
diskusi di depan teman-temannya
4. Sebelum pelaksanaan aksi pendidik harus sudah
mempersiapkan apa yang dibutuhkan saat
pembelajaran dari mulai ruangan, alat, dan bahan
ajar.

Proses pembelajaran:
1. Menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL)
2. Menggunakan media pembelajaran yang berbasis
Technological Pedagogical Content Knowledge
(TPACK) yaitu dengan memanfaatkan powerpoint
inovatif, media visual, media audiovisual, media
benda konkret dan ice breaking untuk menciptakan
suasana yang menyenangkan.
3. Menggunakan penilaian secara keseluruhan dari
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yaitu
dengan membuat kisi-kisi soal,indikator yang
ingin dicapai berupa penilaian sikap,penilaian
pengetahuan yaitu tes tertulis dan penilaian
keterampilan yaitu penilaian observasi/rubrik

Sumber daya/materi yang diperlukan:


Sumber daya yang diperlukan adalah suasana
ruang kelas yang nyaman, proyektor, laptop dan
speaker sebagai pendukung dalam menampilkan
powerpoint, benda-benda konkret untuk percobaan,
akses jaringan internet, serta ice breaking untuk
menumbuhkan semangat dan konsentrasi belajar
peserta didik, bahan ajar, kisi – kisi, soal evaluasi dan
instrumen penilaian
Refleksi: Dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan:
terhadap langkah-langkah 1. Pendidik memahami penyusunan rencana aksi
yang dilakukan, apakah untuk menentukan solusi dalam pembelajaran.
hasilnya efektif/tidak, 2. Pendidik memahami penerapan model
mengapa dan bagaimana pembelajaran yang sesuai dengan materi
respon siswa terkait strategi pembelajaran yang akan disampaikan.
yang dilakukan, apa yang 3. Pendidik memahami dalam penyusunan proses
menjadi faktor pembelajaran yang berbasis Technological
keberhasilan/ketidakberhasilan Pedagogical Content Knowledge (TPACK).
dari strategi yang dilakukan. 4. Motivasi dan hasil belajar peserta didik meningkat.
5. Siswa lebih terlibat aktif dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan media visual,
media audiovisual dan media konkret (magnet).
6. Pembelajaran menjadi lebih menarik dan
menyenangkan dengan model Project Based
Learning (PBL) berbantu media visual, media
audiovisual dan media konkret.
7. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi
pembelajaran cara membuat magnet.
8. Memotivasi teman sejawat untuk bisa
melaksanakan pembelajaran yang inovatif

Apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa?


Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran
dengan menerapkan model Project Based Learning
(PjBL) pada pelajaran IPAS, membuat peserta didik
lebih termotivasi, pembelajaran lebih efektif dan dapat
membantu peserta didik dalam meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah. Hampir seluruh
peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan baik dan semangat.
Model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) memiliki langkah – langkah atau sintak –
sintak yang teratur sehingga peserta didik menjadi
lebih terarah. Peserta didik leboh tgermotivasi untuk
belajar dibandingkan dengan metode konvensional
yang selama ini sering digunakan. Hal ini terlihat dari
indicator keaktifan peserta didik yang meningkat
dibandingkan dengan sebelum menggunakan model
PjBL, walaupun masih terlihat beberapa peserta didik
yang masih tidak terlalu terlibat aktif dalam kegiatan
diskusi kelompok.
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran, model
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ini
dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik terlihat
dari rata-rata perolehan nilai melampaui KKM
sebanyak 27 peserta didik atau sebesar 90% dan 3
peserta didik memperoleh nilai dibawah KKM atau
sebesar 10%.

Respon terkait strategi yang dilakukan:


Respon baik dan sangat mendukung dari kepala
sekolah dan teman sejawat pada saat praktik
pembelajaran. Penggunaan teknologi dan keterlibatan
secara langsung dalam pembuatan magnet peserta
didiklebih termotivasi untuk mencoba. Peserta didik
juga merasa senang dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Media pembelajaran yang disajikan
seru dan menarik sehingga materi pelajaran pun
mudah dipahami.

Faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari


strategi yang dilakukan:
Salah satu faktor yang menunjukkan keberhasilan
bahwa kemampuan guru untuk merancang dan
melaksanakan model pembelajaran yang inovatif
yakni Project Based Learning (jPBL) sesuai dengan
karakteristik dan gaya belajar peserta didik,
kemampuan guru untuk membimbing peserta didik
dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari, serta kemampuan guru dalam
memilih menggunakan media pembelajaran yang
tepat dan menarik, berupa powerpoint inovatif, media
visual, media audiovisual dan media konkret,
sehingga mampu menarik minat, motivasi belajar,
keaktifan dan peningkatan pemahaman konsep dan
kemampuan pemecahan masalah serta hasil belajar
peserta didik dengan rata-rata di atas KKM, sehingga
memudahkan guru dalam proses kegiatan belajar
mengajar di kelas karena peserta didik sangat antusias
dan aktif dalam kegiatan belajar.

C. KESIMPULAN
Hasil dari penggunaan model pembelajaran Project Based Learning ini adalah
peserta didik merasa senang ketika berkolaborasi dalam kelompok cara membuat magnet
dengan alat dan bahan sederhana dan kepercayaan diri serta keberanian mereka mulai
nampak ketika mereka mempresentasikan hasil diskusi. Penggunaan model Project Based
Learning (PjBL) dan media powerpoint canva yang berinovatif dapat membantu guru
dalam mencapai tujuan pembelajaran yaitu meningkatnya hasil belajar peserta didik dalam
pembelajaran IPAS materi cara membuat magnet.

D. DAFTAR PUSTAKA
Ernaz Siswanto. (2023). Pengembangan Model Project Based Learning Tentang
Kenampakan Alam Dengan Media Diorama Untuk Peningkatan High Order
Tingking Skill (Hots) Siswa Kelas 4 SdN Punten 01 Kota Batu
https://jurnal.widyahumaniora.org/index.php/jptwh/article/download/143/154

Dyah Ayu Kusuma Wardani (2019). Penerapan Project Based Learning Model Dengan
Strategi Outdoor Study Pada Topik Plantae Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kreatif Dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMA Miftahul Ulum
Ambunten, Sumenep https://repository.um-surabaya.ac.id/3873/3/BAB_2.pdf

Bekti Ariyani. (2021) Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan
Hasil Belajar IPS Siswa SD.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIPP/article/view/36230

Putri Dewi Anggraini & Siti Sri Wulandari. (2021) Analisis Penggunaan Model
Pembelajaran Project Based Learning Dalam Peningkatan Keaktifan Siswa.
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/view/9902
LAMPIRAN AKSI

PERTEMUAN 1

PERTEMUAN 2
Bukti link publikasi : https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/286008

Anda mungkin juga menyukai