Anda di halaman 1dari 11

SULASRI

Bidang Study : Biologi


LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis eksplorasi


No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1 Rendahnya minat Sumber Kajian literatur Berdasarkan hasil kajian
belajar peserta didik 1. Menurut Fuad dan Zuraini (2016) Salah linteratur dan wawancara
pada materi sistem satu faktor yang menimbulkan kurangnya yang saya lakukan,
ekskresi di kelas XI minat belajar siswa diakibatkan karena rendahnya minat belajar
Mipa siswa itu sendiri masih bergantung pada peserta didik pada materi
orang lain atau orang tua, sehingga sistem ekskresi di kelas XI
membuat siswa itu malas belajar. Selain Mipa di pengaruhi oleh
malas belajar siswa tidak ada dorongan dari 1. Siswa merasa sulit
orang tua di rumah untuk belajar. memahami materi
2. Seorang siswa yang mempunyai minat pada sistem ekskresi di
pelajaran tertentu dia akan karenakan kajiannya
yang mencakup proses
memperhatikannya. Namun sebaliknya jika fisiologi di dalam tubuh
siswa tidak berminat, maka perhatian pada yang tidak bisa di
mata pelajaran yang sedang diajarkan indrai.
biasanya dia malas untuk mengerjakannya. 2. Kurangnya fasilitas
Hal ini tentu mempengaruhi hasil belajarnya pembelajaran seperti
(Khairani dalam Nurlia,dkk 2014 ) media-media
pembelajaran yang
3. Menurut Fitriyanti (2021) Terdapat 5 hal
berhubungan dengan
penghambat dalam minat belajar siswa yaitu materi sistem ekskresi
Media pembelajaran yang terbatas dan 3. Guru yang tidak
kurang menarik,Fasilitas inovatif dalam
pembelajaran,Kualitas pembelajaran dan mengajar.
motivasi orang tua 4. kurangnya dorongan
Hasil Wawancara dan motivasi dari orang
tua.
1. Menurut Pakar Dosen Biologi Universitas
5. pengaruh lingkungan
Cokroaminoto Palopo (Nur Muhajira Yunus, yang tidak sehat
S.Pd M,Kes ) Salah satu yang terhadap siswa.
mempengaruhi kurangnya minat belajar
siswa adalah dari siswa itu sendiri, siswa
tidak memiliki motivasi dan semangat untuk
belajar di karenakan banyak hal,baik itu
pengaruh internal yang terjadi di dalam
kelas seperti guru tidak menarik dalam
menyampaikan materi, guru mengajar secara
monoton,sarana yang tidak lengkap serta
pengaruh eksternal yaitu pengaruh
lingkungan yang tidak sehat untuk siswa.
2. Menurut Rekan Sejawad Guru Biologi
(Nurmi, S.Pd) yaitu Kurangnya media
pembelajaran yang efektif dan guru belum
maksimal menerapkan model-model
pembelajaran interaktif sehingga siswa
kurang berminat dalam belajar apalagi pada
materi sistem ekskresi,materi ini merupakan
materi sulit karena sifatnya yang abstrak.
3. Menurut Wakil kepala sekolah (Fadly, SE)
mengatakan bahwa rendahnya minat belajar
siswa di pengaruhi oleh guru yang kurang
inovatif dalam mengajar serta besarnya
pengaruh eksternal (lingkungan) pada siswa.
4. Menurut Siswa ( Muh tirta) mengatakan
bahwa siswa tidak berminat belajar karena
terkadang pelajaran susah di pahami.

2 Masih ada peserta Sumber Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian


didik yang kurang 1. Menurut Ramadani, dkk, (2021) Rendahnya literatur dan wawancara
mampu dalam kemampuan berhitung pada siswa disebabkan yang saya lakukan dapat di
perhitungan dasar karena kurangnya media pembelajaran yang simpulkan bahwa
khususnya materi dapat memfasilitasi anak belajar secara penyebab masih adanya
mandiri. Selain itu pembelajaran juga kurang
biologi yang peserta didik yang kurang
menarik sehingga membuat siswa bosan
berhubungan dengan dalam belajar. mampu dalam perhitungan
perhitungan 2. Menurut Mukminah, dkk (2021) Faktor- dasar khususnya pada
faktor yang mempengaruhi lemahnya materi biologi yang
kemampuan berhitung awal siswa dalam berhubungan dengan
proses kegiatan pembelajaran diantaranya perhitungan yaitu
siswa masih belum memahami konsep dan 1. Siswa masih belum
menghafal operasi hitung perkalian dan
pembagian, siswa masih bingung tentang memahami konsep dan
konsep dasar dari faktor dan kelipatan menghafal oprasi
bilangan dan siswa yang masih kurang hitung,perkalian dan
memperhatikan guru pada saat proses pembagian.
pembelajaran. 2. Siswa kurang
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi memperhatikan guru
Kemampuan berhitung seseorang individu pada saat proses
merupakan hubungan antara berbagai faktor pembelajaran
baik faktor internal maupun faktor 3. faktor keluarga dan
eksternal.Untuk pencapaian kemampuan lingkungan
berhitung ditentukan beberapa faktor antara 4. Kurangnya perhatian
lain: 1 Faktor Internal , meliputi : Faktor dari guru matematika
Fisiologis, keadaan fungsi fisiologis, Faktor pada jengjang
psikologis Intelegensi, sikap, bakat, minat, sebelumnya.
motivasi yang relative terhadap obyek orang. 5. Guru belum maksimal
2 Faktor Eksternal, meliputi : Faktor keluaga dalam menerapkan
dan lingkungan sekolah( Ira sri, 2012) pembelajaran inovatif

Hasil Wawancara
1. Menurut Pakar Dosen Biologi Universitas
Cokroaminoto Palopo (Nur Muhajira Yunus,
S.Pd M,Kes ) Mengatakan sebagian guru
hanya mengejar selesainya materi pelajaran
tanpa memperhatikan tingkat penguasaan
materi pada siswa, baik itu materi
perhitungan atau materi yang lainnya.
2. Menurut Rekan Sejawad (Nurmi, S.Pd) yaitu
beberapa siswa yg belum mampu berhitung
dasar di karenakan kurangnya perhatian dari
guru matematika di jenjang sebelumnya
mengakibatkan siswa tersebut tertinggal jauh
tentang perhitungan.
3. Menurut Wakil kepala sekolah (Fadly, SE)
mengatakan bahwa hampir rata-rata siswa
tidak menyukai pelajaran yang berhubungan
dengan perhitungan dikarenakan siswa
merasa sulit dengan pelajaran tersebut dan
kurangnya pembelajaran inovatif dari guru
yang membuat siswa kesulitan dalam
belajar.
4. Menurut Siswa ( Muh tirta ) mengatakan
bahwa adanya beberapa teman siswa yang
kesulitan dalam perhitungan dasar
kurangnya perhatiaan dan bimbingan dari
guru baik itu dari guru dari jenjang
sebelumnya maupun guru di sma sekarang
ini.
3 Kerjasama antara Sumber Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian
guru dan orang tua 1. Sri Mulyani dalam Dina (2020) literatur dan wawancara
peserta didik masih menuturkan bahwa, sebanyak 80% orang yang saya lakukan dapat di
sangat kurang. tua tidak pernah memberikan masukan simpulkan bahwa
dalam pengambilan keputusan di sekolah, kurangnya kerja sama
dan sebanyak 30% tidak pernah berdiskusi
antara guru dan orang tua
dengan guru. Melihat hasil survei tersebut,
selama ini pengambilan keputusan di peserta didik masih kurang
sekolah baik yang terkait dengan kebijakan, di karenakan :
peraturan maupun kegiatan di sekolah masih 1. orang tua kurang peduli
di dominasi oleh guru. Hal ini menandakan dengan pendidikan anak di
kurangnya orang tua untuk peduli dengan sekolah
pendidikan anak di sekolah
2. Tingkat ekonomi orang
2. Slameto dalam Saputri, dkk (2019) bahwa
cara orang tua mendidik anaknya tua yang rata-rata
memberikan pengaruh besar terhadap menengah ke bawah
anaknya. Jadi keberhasilan anak dalam sehingga mereka sibuk
belajar berhubungan dengan pola asuh bekerja.
orangtua.Sehingga dapat disimpulkan
bahwa perhatian orang tua merupakan
pemusatan tenaga fisik atau psikis dari
orang tua yang tertuju pada anaknya untuk
mencapai keberhasilan belajar dengan
melalui pola asuh orangtua.
3. Faktor utama yang menyebabkan rendahnya
keterlibatan orang tua di sekolah adalah
tingkat ekonomi orang tua yang rata-rata
menengah ke bawah. Mereka disibukkan
dengan rutinitas mencari nafkah untuk
kebutuhan hidup sehingga terpaksa
mengesampingkan kewajiban untuk
mendampingi anak dalam pendidikannya di
sekolah (Putri, dkk,2020)

Hasil Wawancara
1. Menurut Pakar Dosen Biologi Universitas
Cokroaminoto Palopo (Nur Muhajira
Yunus, S.Pd M,Kes ) yaitu Kurangnya
empati guru kepada orang tua begitupun
sebaliknya,guru yang berperan sebagai
pendidik dan orang tua kedua di sekolah
perlu berempati bahwa banyaknya orang tua
yang tidak mengerti pola asuh yang baik
pada pendidikan rumah.
2. Menurut Rekan Sejawad (Nurmi, S.Pd)
yaitu beberapa orang tua siswa yang tidak
peduli terhadap anak-anaknya di sekolah di
karenakan sibuk bekerja.
3. Wakil kepala sekolah(Fadly,SE)
berpendapat bahwa faktor jarak rumah yang
jauh dari sekolah serta orang tua terlalu
sibuk dengan pekerjaan adapula orang tua
yang menyerahkan semua urusan anaknya
kesekolah.
4. Menurut Siswa (Muh tirta) Guru kurang
respect dan perhatian terhadap siswa dan
terkadang guru hanya menghubungi Orang
tua kalau ada masalah di sekolah.

4 Guru belum Sumber Kajian literatur Berdasarkan hasil kajian


maksimal dalam 1. Menurut Adiputra (2017) Pembelajaran literatur dan wawancara
menerapkan dan yang masih bersifat konvensional dan tidak yang saya lakukan dapat di
memilih model menyentuh ranah dimensi peserta didik itu simpulkan bahwa guru
pembelajaran yang sendiri yaitu mengenai bagaimana belum maksimal dalam
inovatif sesuai sebenarnya proses pembelajaran hingga saat
menerapkan strategi
ini masih didominasi oleh guru dan kurang
dengan karakteristik pembelajaran yang
memberikan akses bagi peserta didik untuk
peserta didik berkembang secara mandiri melalui inovatif di karenakan :
penemuan dan proses berpikirnya. 1. Pembelajaran masih
2. Guru masih sering menggunakan bersifat konvensional yaitu
pembelajaran konvensional meskipun secara pembelajaran berpusat
teoritis paradigma pembelajaran sains dalam pada guru
Kurikulum 2013 diarahkan menuju 2. Kurangnya pemahaman
pembelajaran berbasis penelitian (inquiry
guru terhadap model-
learning) (Nurhabibah, dkk, 2018).
3. Menurut Indah Fajar,dkk (2017). Kendala model pembelajaran
guru dalam penerapan model pembelajaran inovatif
guru kurang memahami langkah-langkah 3.Ketidaksesuaian
sesuai sintak yang ada pada model pemilihan model dengan
pembelajaran,pengelolaan dan pengawasan karakteristik siswa
kelas yang tidak dapat berjalan dengan
maksimal

Hasil Wawancara
1. Menurut Pakar Dosen Biologi Universitas
Cokroaminoto Palopo (Nur Muhajira Yunus,
S.Pd M,Kes) yaitu Model-model
pembelajaran disekolah belum bervariasi.
Rendahnya pengetahuan guru terhadap
model-model pembelajaran dan guru-guru
tersebut tidak semua memiliki motivasi
dalam perkembangan pembelajaran.
2. Menurut Rekan Sejawad (Nurmi, S.Pd) yaitu
kurangya pelatihan atau workshop tentang
pembelajaran inovatif yang yang
menyebabkan beberapa guru masih belum
maksimal bahkan masih ada yang belum
menerapkan dan memilih model atau strategi
pembelajaran yang inovatif dalam proses
belajar mengajar.
3. Wakil kepala sekolah(Fadly, SE) mengatakan
bahwa adanya beberapa guru yang belum
menguasai media pembelajran dan tidak
membiasakan menggunakan model
pembelajaran inovatif hanya melakukan
teknik mengajar yang monoton sebatas
ceramah yan membuat siswa bosan.

Peserta didik masih


5 sulit memahami dan Sumber Kajian literatur Berdasarkan hasil kajian
mengerjakan soal- 1. jika peserta didik diberikan soal yang linteratur dan wawancara
soal HOTS. mengukur kemampuan tinggi tersebut, masih yang saya lakukan, faktor
banyak siswa yang tidak mampu menjawab. yang menyebabkan peserta
Hal ini dikarenakan soal HOTS memiliki didik masih sulit
tingkat kesulitan yang tinggi, pemahaman memahami dan
yang dimiliki oleh siswa harus tinggi karena mengerjakan soal-soal
membutuhkan analisis yang mendalam untuk HOTS yaitu
memahami stimulus yang diberikan oleh 1. Kemampuan
guru. Kemampuan menganalisa yang dimiliki menganalisa siswa
oleh siswa masih rendah hal ini dikarenakan masih rendah
2. Guru Jarang
siswa tidak terbiasa menganalisis dan juga
memberikan dan
disebabkan karena siswa yang tidak membiasakan
memperhatikan saat guru mengajar di kelas untuk mengerjakan
sehingga mereka tidak memahami materi soal kategori
dengan baik dan akan berakibat kesulitan HOTS
dalam menjawab soal HOTS yang diberikan ( 3. Guru masih
Dalman dan Junaidi,2022) kesulitan
menentukan tipe
2. Peserta didik belum mampu menggunakan
soal yang telah
pengetahuan mereka untuk diterapkan ke dibuat selama ini.
dalam situasi yang baru, dalam memahami
sebuah materi pelajaran juga tidak dapat
dilakukan oleh peserta didik secara
keseluruhan. Peserta didik cenderung
menghafal materi daripada memahaminya,
maka ketika guru memberikan soal yang
berbasis HOTs kepada peserta didik, peserta
didik tidak dapat menyelesaikan soal secara
maksimal pada kategori menganalisis,
mengevaluasi, dan menciptakan, setiap
peserta didik mengalami kesuliatan pada
kategori yang berbeda-beda (Nuraini dan
Julianto,2001)
3. Menurut Hariyatmi & Luthfia, (2020)
penyebab sulitnya siswa dalam memahami
soal-soal HOTS adalah karena guru–guru
masih kesulitan menentukan tipe soal yang
telah dibuat selama ini. Selama pembelajaran
daring berlangsung sekarang ini, soal-soal
yang dibuat oleh guru-guru biologi diambil
dari internet atau artikel-artikel yang ada di
google tanpa memperhatikan kualitas butir
soal. Apabila ini dibiarkan maka penyediaan
soal-soal HOTS masih akan terbatas sehingga
mengurangi kebiasaan peserta didik untuk
menyelesaikan soal-soal HOTS.

Hasil Wawancara
1. Menurut Pakar Dosen Biologi Universitas
Cokroaminoto Palopo (Nur Muhajira Yunus,
S.Pd M,Kes) Mengatakan bahwa siswa
kurang Literasi/malas membaca sehingga
ketika ketemu soal HOTS menjadi bingung
akibat kurang berlatih dan kurangnya bahan
bacaan.
2. Menurut Rekan Sejawad( Nurmi, S.Pd)
yaitu Guru Jarang memberikan dan
membiasakan siswa mengerjakan latihan-
latihan soal HOTS kepada siswa.
3. Wakil kepala sekolah Sman 18 Luwu( Fadly,
SE) yaitu Guru juga kurang menguasai
materi, sehingga membuat siswa sulit untuk
mengerjakan soal HOTS.

6 Pemanfaatan Sumber Kajian literatur Berdasarkan hasil kajian


teknologi yang masih 1. Ada sekelompok guru lainnya yang peduli linteratur dan wawancara
kurang dalam proses atau memiliki pemahaman dan sikap positif yang saya lakukan, di
pembelajaran. terhadap TIK tetapi tetap saja mereka belum simpulkan bahwa
atau tidak dapat melakukan pemanfaatan TIK kurangnya pemanfaatan
bagi kepentingan pembelajaran peserta didik teknologi dalam proses
mereka. Jika ditanyakan alasannya, maka pembelajaran yaitu
jawaban para guru adalah dikarenakan 1. Terbatasnya sarana
mereka belum pernah mendapatkan atau prasarana dalam
mengikuti pelatihan/penataran di bidang menunjang
pembelajaran TIK
pemanfaatan TIK untuk pembelajaran 2. Guru belum
(Lestari, 2015) menguasai
2. Banyak guru yang tidak memperbaharui dan teknologi inovatif
dalam
meningkatkan ilmunya ketika menggeluti
pembelajaran
profesi guru. Padahal sudah seharusnya, guru
harus selalu up to date dalam hal ilmu
pengetahuan serta teknologi sehingga ada
pembaharuan cara mengajar. Pada
kenyataannya banyak guru yang masih
mengikuti pola belajar yang sudah
ketinggalan jaman (Purnasari dan Damas,
2020)
3. Menurut Bastudin (2021) Kendala utama
dalam pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
yang dihadapi guru di sekolah adalah sarana
dan prasarana pendukung yang terbatas.
Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah
komputer, laptop, dan infokus. Kendala
berikutnya yang cukup tinggi mempengaruhi
guru memanfaatkan TIK dalam pembelajaran
adalah ketersediaan jaringan internet dan
sinyal yang tidak stabil.
Hasil Wawancara
1. Menurut Pakar Dosen Biologi Universitas
Cokroaminoto Palopo (Nur Muhajira Yunus,
S.Pd M,Kes) Mengatakan bahwa Masih
banyaknya guru yang kurang menguasai ilmu
TIK sehingga mereka kesulitan
menerapkannya dalam pembelajaran serta
adanya indikasi beberapa guru tidak
memiliki kemauan untuk memanfaatkan TIK
karena sudah merasa nyaman dengan cara
mengajarnya.
2. Menurut Rekan Sejawad (Nurmi, S.Pd) yaitu
Kurangnya pengetahuan guru tentang
pemanfaatan teknologi/inovasi dalam
pembelajaran karena kurangnya pelatihan
atau workshop yang di laksanakan oleh
sekolah.
3. Menurut Wakil kepala sekolah Sman 18
Luwu( Fadly, SE) yaitu kurangnya sarana
prasarana dalam pemanfaatan teknologi
dalam pembelajaran dan masih ada guru yang
gaptek atau tidak menguasai IT yang
mengakibatkan pemanfaatan teknologi yang
masih kurang dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Adiputra, Dede Kurnia. (2017). Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Keterampilan
Proses Sains Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas VI di SD Negeri Cipete 2 Kecamatan Curug
Kota Serang. Banten: STKIP Setia Budhi Rangkasbitung,Vol 1(1).

Bastudin. (2021). Hambatan Utama Penggunaan TIK Dalam Pembelajaran Dan Strategi Mengatasinya.
Sumatera Selatan: Pengembang Teknologi Pembelajaran LPMP.

Dalman, Rizki Pratama dan Junaidi. (2022). Penyebab Sulitnya Siswa Menjawab Soal HOTS. Sumatera:
Jurnal Of Education and Pedagogik, Vol 1(1).

Fuad, Zaki Al dan Zuraini. (2016). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa. Aceh : Jurnal
Tunas Bangsa, Vol 3(2),42-54. https://ejornal.bbg.ac.id/tunasbangsa/article/view/625.

Fitriyanti, Nurul dan Sumianto. (2021). Analisis Faktor – Faktor Yang Menghambat Minat Belajar Siswa:
Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol 5 (1). https://jptam.org/indeks.php/jptam/article/view/992

Lestari, Sri. (2015). Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan TIK Oleh Guru. Jawa Timur: Balai
Pengembangan Media Televisi Pendidikan.
https://jurnalkwangsan.kemdikbud.go.id/indeks.php/jurnalkwangsan/article/view29/28/
Mukminah, Hirlan, Sriyani. (2021). Analisis Kesulitan Berhitung Siswa.Nusa Tenggara Timur: Jurnal Pacu
Pendidikan Dasar, Vol 1(1). https://unu-ntb.e-journal.id/pacu/article/view/66.

Nurhabibah, Sarah. Arif Hidayat&Alif Mudiono. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Muatan IPA di Kelas IV. Malang:
Universitas Negeri Malang, Vol. 3.

Nurlia, dkk. (2017). Hubungan Antara Gaya Belajar,Kemandirian Belajar dan Minat Belajar dengan Hasil
Belajar Biologi. Makassar : Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 6 (2).
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/indekx.php/JPB/article/view/6552

Nuraini, Tri dan Julianto. (2021). Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
HOTS Dalam Mata Pelajaran IPA. Surabaya : PGSD FIP Universitas Surabaya.

Putri, Dina Kartika, dkk. (2020) Pengaruh Media Pembelajaran Dan Motivasi Diri Terhadap Keterlibatan
Orang Tua Dalam Pendidikan. Jakarta:Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2).

Purnasari, Pebria Dheni dan Damas Yosua. (2020). Pemanfaatan Teknologi Dalam Pembelajaran Sebagai
Upaya Peningkatan Kompetesnsi Pedagogik. Kalimantan Barat : Jurnal Publikasi
Pendidikan, Vol 10 (3). https
://www.researchgate.net/publication/347180621_Pemanfaatan_Teknologi_Dalam_Pembelaj
aran_Sebagai_Upaya_Peningkatan_Kompetensi_Pedagogik
Ramadani, Ni Wayan Uci, dkk. (2021). Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan pada Anak Usia
Dini Melalui Video Animasi.Singaraja Indonesia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Undiksha, Vol 9(1). https://ejournal.undiksna.ac.id/indeks.pnp/jjpaud/indekx

Saputri, Dessy Indah, dkk. (2019). Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar.
Semarang:Jurnal Pedagogi Dan Pembelajaran Universitas Pendidikan Ganesha, Vol 2(3).

Anda mungkin juga menyukai