Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Banda Aceh


Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/ Semester : VIII/ II
Materi Pokok/ Topik : Sistem Ekskresi
Alokasi Waktu : 8 x Tatap Muka /5 JP x 40 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak  mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, menguraikan,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3 3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada 3.10.1 Menyebutkan organ-organ penyusun sistem
manusia dan memahami gangguan ekskresi pada manusia
pada sistem ekskresi serta upaya 3.10.2 Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi
menjaga kesehatan sistem ekskresi 3.10.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan
fungsi pada organ ginjal
3.10.4 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan
fungsi pada organ paru-paru
3.10.5 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan
fungsi pada organ hati
3.10.6 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan
fungsi pada organ kulit
3.10.7 Mengidentifikasi kelainan dan penyakit yang
terjadi pada system ekskresi
3.10.8 Mengidentifikasi berbagai pola hidup untuk
menjaga kesehatan sistem ekskresi

4.10 Membuat karya tentang sistem 4.10.1 Membuat karya tentang berbagai penyakit
ekskresi pada manusia dan atau gangguan pada sistem ekskresi serta
penerapannya upaya menjaga kesehatan diri
dalam menjaga kesehatan diri 4.10.2 Merencanakan pola hidup sehat untuk
menjaga sistem ekskresi

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menyebutkan organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia
2. Peserta didik dapat mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi
3. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ ginjal
4. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ paru-paru
5. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ hati
6. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ kulit
7. Peserta didik dapat mengidentifikasi kelainan dan penyakit yang terjadi pada system
ekskresi
8. Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai pola hidup untuk menjaga kesehatan sistem
ekskresi
9. Peserta didik dapat membuat karya tentang berbagai penyakit atau gangguan pada sistem
ekskresi serta upaya menjaga kesehatan diri
10. Peserta didik dapat merencanakan pola hidup sehat untuk menjaga sistem ekskresi

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Reguler
 Struktur dan fungsi system ekskresi
 Gangguan pada sistem ekskresi
 Upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi

Fakta:
 Ekskresi membantu menjaga homeostasis dengan mempertahankan lingkungan dalam tubuh
agar tetap stabil dan bebas dari materi-materi yang membahayakan.Bahan-bahan hasil
metabolisme yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh di antaranya adalah karbondioksida,
kelebihan air, dan urea. Karbondioksida dihasilkan di antaranya dari proses respirasi seluler,
sedangkan urea adalah zatkimia yang berasal dari hasil pemecahan protein. Alat-alat
ekskresi yang ada pada manusia adalahk ulit, paru-paru, hati,  dan ginjal.

Materi Konsep
 Pengertian ekskresi dan sekresi
 Organ-organ ekskresi pada manusia dan fungsinya antara lain:
o Ginjal
o Kulit
o  Paru-paru    
o Hati
 Proses pembentukan urine 

Materi Prinsip
 Ekskresi adalah proses pengeluaran metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi bagi
tubuh organisme.
 Setiap alat ekskresi tersebut berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolisme yang berbeda,
kecuali air yang dapat diekskresikan melalui semua alat ekskresi..

Prosedur/deskripsi materi
  Organ Ekskresi Ginjal dan strukturnya

2. Materi Pembelajaran Remedial


 Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan kebagian
Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan pemahaman kepada
siswa yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan
remidi:
1. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
2. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
3. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi yang
belum tuntas.
4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas.

3. Materi Pembelajaran Pengayaan


 Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai KBM/KKM
berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM berdasarkan hasil PTS dan
PAS umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan
sekali, tidak berulangkali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan
umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model : Discovery Learning

F. MEDIA PEMBELAJARAN
 Media :
 Lembar Kerja Peserta Didik
 Lembar penilaian
 Laboratorium IPA sekolah

 Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus

G. SMBER PEMBELAJARAN
1. Buku Siswa IPA Kelas VIII Edisi Revisi 2017, Kemdikbud
2. Buku Guru IPA Kelas VIII Edisi Revisi 2017, Kemdikbud
3. Buku lain yang menunjang
4. Lembar Kerja Peserta Didik

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke I (3 JP)
Langkah-
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
langkah Model
Waktu
Discovery
Pendahuluan Apersepsi  Guru memberi salam dan menyapa peserta didik
 Guru dan peserta didik berdoa sebelum memulai 20 menit
kegiatan pembelajaran. (Religius)
 Mengecek kehadiran peserta didik sambil mengenal
karakteristik peserta didik.
 Pembiasaan membaca (literasi) 15 menit
 Melalui tanya jawab, peserta didik diingatkan
kembali tentang ciri-ciri makhluk hidup dan sistem
organ yang membentuk suatu makhluk hidup

Motivasi  Guru menunjukkan torso manusia kepada peserta


didik. Kemudian, guru menanyakan pada peserta
didik tersebut: tersusun dari apa saja tubuh
manusia sehingga bisa membentuk suatu
organisme? apakah alat tubuh (organ) manusia
antara satu dengan yang lainnya mempunyai fungsi
yang sama?
 Guru melakukan motivasi dengan menunjukkan
fenomena atau mengajukan pertanyaan” Coba
bayangkan apa yang terjadi jika tubuh kamu tidak
mengeluarkan urin atau keringat?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi pada
manusia
 Mengidentifikasikan organ-organ yang
berperan dalam sistem ekskresi
 Guru menjelaskan skenario pembelajaran

Kegiatan inti Mengamati Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok 80 menit


Guru membagikan Lembar Kerja kepada masing-
Langkah-
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
langkah Model
Waktu
Discovery
masing kelompok
 Masing-masing peserta didik mengamati torso
manusia dengan teliti.

Menanya  Berdasarkan hasil pengamatan, setiap peserta didik


diberi kesempatan mengajukan pertanyaan yang
ingin diketahui. Misalnya “Apa yang menyusun
tubuh manusia?
Mengumpulkan  Peserta didik membaca materi tentang sistem
Informasi ekresi pada manusia.
 Peserta didik mengerjakan LKPD yang dibagikan
oleh guru.
 Peserta didik mengidentifikasi organ-organ tubuh
yang berperan dalam sistem ekskresi yang
didapatkan dari pengamatan yang ada pada LKPD
 Peserta didik diminta untuk mendiskusikan dalam
kelompoknya.
 Peserta didik melakukan kajian pustaka (dapat
menggunakan buku siswa) mengenai sistem
ekskresi.
Mengolah  Peserta didik menganalis data dari LKPD yang
Informasi telah diberikan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dan merumuskan kesimpulan yang
dihasilkan dalam kelompoknya.
 Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusinya
pada kertas plano yang disediakan.
Mengkomunika  Peserta didik menempelkan hasil kerjanya dan
sikan mempresentasikan di kelas
 Peserta didik membuat kesimpulan “guru
mengarahkan siswa menjelaskan tentang fungsi
sistem ekskresi dan organ-organ tubuh yang
berperan dalam sistem ekskresi.
Penutup Kesimpulan  Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil 20 menit
pembelajaran
 Pesrta didik dan guru mereview hasil kegiatan
pembelajaran
 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang berkinerja baik
Refleksi  Guru menanyakan kepada peserta tentang
pembelajaran hari ini, apakah menyenangkan atau
tidak?
Evaluasi  Peserta didik menjawab kuis tentang organ ekresi
yaitu ginjal.
 Pemberian tugas membaca tentang ginjal pada
buku siswa untuk pertemuan berikutnya
Pertemuan ke-II (2 JP)
Langkah-
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
langkah Model
Waktu
Discovery
Pendahuluan Apersepsi  Guru memberi salam dan menyapa peserta didik
 Guru dan peserta didik berdoa sebelum memulai 10 menit
kegiatan pembelajaran. (Religius)
 Mengecek kehadiran peserta didik sambil mengenal
karakteristik peserta didik.
 Pembiasaan membaca (literasi) 15 menit

Motivasi  Guru melakukan apersepsi mengaitkan materi yang


akan dipelajari, misalnya “ Komponen apa saja
yang menyusun urin kita?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti Mengamati  Pemusatan perhatian; 60 Menit


Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi
peserta didik diajak untuk melakukan kegiatan
praktikum tentang model penyaringan darah dalam
ginjal.
Menanya  Guru memberi kesempatan bertanya pada peserta
didik setelah mengamati hasil percobaan.

Mengumpulkan  Setiap kelompok berdiskusi tentang LK “Ayo Kita


Informasi Coba” dan melakukan pengamatan untuk
mengumpulkan data
 Setiap kelompok mencatat hasil pengamatan yang
mereka lakukan
Mengolah  Setiap kelompok mendiskusikan hasil analisis data
Informasi dan memeverifikasi data dengan sumber
Mengkomunika  Peserta didik mempresentasikan hasil observasi
sikan yang sudah dianalisis didepan kelas.
Penutup Kesimpulan  Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil 10 menit
pembelajaran
 Pesrta didik dan guru mereview hasil kegiatan
pembelajaran
 Guru memberikan pengahargaan kepada kelompok
yang berkinerja baik
Refleksi  Guru menanyakan kepada peserta tentang
pembelajaran hari ini apakah menyenangkan atau
tidak?
Evaluasi  Peserta didik menjawab kuis tentang ginjal
manusia.
 Pemberian tugas membaca tentang kulit pada buku
siswa untuk pertemuan berikutnya
Pertemuan III (3 JP)
Langkah-
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
langkah Model
Waktu
Discovery
Pendahuluan Apersepsi  Guru memberi salam dan menyapa peserta didik
 Guru dan peserta didik berdoa sebelum memulai 20 menit
kegiatan pembelajaran. (Religius)
 Mengecek kehadiran peserta didik sambil mengenal
karakteristik peserta didik.
 Pembiasaan membaca (literasi) 15 menit

Motivasi  Guru melakukan apersepsi mengaitkan materi yang


akan dipelajari.
 Mengapa pada musim dingin kita akan sering
buang air kecil ? sedangkan pada panas kita akan
banyak mengeluarkan keringat?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti Mengamati  Pemusatan perhatian; 80 Menit
Melalui pengamatan gambar kulit siswa dapat
menjelaskan bagian-bagian kulit.
Menanya  Guru memberi kesempatan bertanya pada peserta
didik setelah mengamati gambar kulit.
 Contoh pertanyaan yang mungkin timbul :
- Bagian manakah pada kulit tersebut yang
menghasilkan keringat?
Mengumpulkan  Setiap kelompok berdiskusi tentang LK “Ayo Kita
Informasi Diskusikan” dan melakukan pengamatan untuk
mengumpulkan data
 Setiap kelompok mencatat hasil pengamatan yang
mereka lakukan
Mengolah  Setiap kelompok mendiskusikan hasil analisis data
Informasi dan memeverifikasi data dengan sumber
Mengkomunika  Mempresentasikan hasil observasi yang sudah
sikan dianalisis.
 Diskusi hasil pengamatan

Penutup Kesimpulan  Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil 20 menit


pembelajaran
 Pesrta didik dan guru mereview hasil kegiatan
pembelajaran
 Guru memberikan pengahargaan kepada kelompok
yang berkinerja baik
Refleksi  Guru menanyakan kepada peserta tentang
pembelajaran hari ini apakah menyenangkan atau
tidak?
Evaluasi  Peserta didik menjawab kuis tentang kulit pada
manusia.
 Pemberian tugas membaca tentang paru pada buku
siswa.
Pertemuan ke-IV (2 JP)
Langkah-
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
langkah Model
Waktu
Discovery
Pendahuluan Apersepsi  Guru memberi salam dan menyapa peserta didik
 Guru dan peserta didik berdoa sebelum memulai 10 menit
kegiatan pembelajaran. (Religius)
 Mengecek kehadiran peserta didik sambil mengenal
karakteristik peserta didik.
 Pembiasaan membaca (literasi) 15 menit

Motivasi  Guru menyiapkan peserta didik untuk belajar


 Pemusatan perhatian: Guru memperlihatkan torso
paru- paru manusia.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti Mengamati Peserta didik mengamati carta sistem pernapasan pada 60 Menit
manusia dan hati.
Menanya  Guru memberi kesempatan bertanya tentang organ
paru-paru .
Mengumpulkan  Peserta didik membaca materi tentang organ paru-
Informasi paru dan hati.
Setiap kelompok mengerjakan “Ayo kita coba”
Mengolah  Peserta didik mengolah dan menganalisis data dari
Informasi percobaan, untuk menjawab pertanyaan pada
LKPD” Ayo Kita Coba”
 Diskusi tantang organ paru-paru “Ayo Kita Coba”
dengan konsep
pada buku sumber.
Mengkomunika  Mempresentasikan hasil observasi yang sudah
sikan dianalisis.
 Diskusi hasil pengamatan
Penutup Kesimpulan  Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil 10 menit
pembelajaran
 Pesrta didik dan guru mereview hasil kegiatan
pembelajaran
 Guru memberikan pengahargaan kepada kelompok
yang berkinerja baik
Refleksi  Guru menanyakan kepada peserta tentang
pembelajaran hari ini apakah menyenangkan atau
tidak?
Evaluasi  Peserta didik menjawab kuis tentang paru-paru .
 Pemberian tugas untuk mempelajari fungsi paru-
paru dan pada tubuh manusia

Pertemuan ke-V (3 JP)


Langkah-
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
langkah Model
Waktu
Discovery
Pendahuluan Apersepsi  Guru memberi salam dan menyapa peserta didik
 Guru dan peserta didik berdoa sebelum memulai 10 menit
kegiatan pembelajaran. (Religius)
 Mengecek kehadiran peserta didik sambil mengenal
Langkah-
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
langkah Model
Waktu
Discovery
karakteristik peserta didik.
 Pembiasaan membaca (literasi) 15 menit
Motivasi  Guru melakukan pemusatan perhatian: Guru
memperlihatkan torso hati manusia.
 Guru memancing peserta didik agar mengajukan
pertanyaan berkaiatan torso hati tersebut.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti Mengamati  Peserta didik membentuk kelompok 5-6 orang. 60 Menit
 Peserta didik mengamati tayangan video hati
manusia.
Menanya  Guru memberi kesempatan bertanya tentang
kelainan pada hati.
Mengumpulkan  Peserta didik membaca materi tentang hati.
Informasi  Peserta didik mengerjakan lks yang diberikan oleh
guru.
Mengolah  Mengolah dan menganalisis data dari setiap
Informasi pertanyaan-pertanyaan pada LKS sampai diperoleh
hubungan pola hidup sehat dengan organ ekresi.
Mengkomunika  Presentasi hasil diskusi kelompok di depan kelas.
sikan
Penutup Kesimpulan  Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil 10 menit
pembelajaran
 Pesrta didik dan guru mereview hasil kegiatan
pembelajaran
 Guru memberikan pengahargaan kepada kelompok
yang berkinerja baik
Refleksi  Guru menanyakan kepada peserta tentang
pembelajaran hari ini apakah menyenangkan atau
tidak?
Evaluasi  Peserta didik menjawab kuis tentang hati sebagai
organ ekresi.
 Pemberian tugas untuk mempelajari tentang macam-
macam penyakit pada hati.

I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian

No Jenis Penilaian Teknik Penilaian


a Sikap spiritual Observasi ( Jurnal )
b Sikap sosial Observasi (jurnal )
c Pengetahuan Tes tertulis
d Keterampilan Kinerja

a. Sikap spiritual
Bentuk Contoh Bentuk Waktu
No Tehnik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Observasi Jurnal Lihat lampiran Saat pembelajaran Penilaian untuk
berlangsung dan pemcapaian
pembelajaran
b. Sikap sosial
Bentuk Contoh Bentuk Waktu
Tehnik Keterangan
No Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Observasi Jurnal Lihat lampiran Saat pembelajaran Penilaian untuk
berlangsung dan pencapaian
pembelajaran(ass
essment for and
of learning)

c. Penilaian Pengetahuan
1. Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrument Tujuan


Tes Uraian / Essay Mengetahui penguasaan pengetahuan siswa untuk proses
tertulis pembelajaran dan/ pengambilan nilai

2. Kisi-kisi Tes Tertulis

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk Jml


Soal Soal
1. 3.10 Menganalisis sistem Sistem 1. Dapat menyebutkan Uraian 1
ekskresi pada Ekskresi organ-organ penyusun
manusia dan Pada sistem ekskresi pada
memahami gangguan Manusia manusia
pada sistem ekskresi 2. Dapat menganalisis Uraian 1
serta upaya menjaga keterkaitan antara
kesehatan sistem struktur dan fungsi
ekskresi pada organ ginjal
3. Dapat mengidentifikasi Uraian 1
kelainan dan penyakit
yang terjadi pada
sistem ekskresi

3. Butir Soal
1. Sebutkan macam-macam organ yang berperan sebagai alat ekskresi pada manusia dan
zat yang dikeluarkan!
2. Pembentukan urin terjadi di dalam ginjal. Isilah tabel di bawah ini untuk menjelaskan
proses pembentukan urin yang terjadi di dalam ginjal!

Proses Tempat Bahan Hasil


3. Pada saat dilakukan pemeriksaan di laboratorium, urin seorang pasien ternyata
ketika diuji dengan menggunakan indikator Benedict ternyata menunjukkan reaksi
warna menjadi merah bata, dan ketika diuji dengan indikator biuret menunjukkan
reaksi warna ungu. Berdasarkan hal tersebut analisislah penyakit yang dialami oleh
pasien dan bagian ginjal manakah yang mengalami gangguan?

4. Pedoman Penskoran Soal Uraian


No Skor
Alternatif Jawaban
Soal Maksimal
1 Ginjal = urine
2
Hati = urea, empedu
2
Paru-paru = CO2 dan H2O 2
Kulit = Keringat 2

2 Proses penyaringan darah

Proses Tempat Bahan Hasil


Terjadi di
Filtrasi Darah Urine primer 4
Glomerolus
Urine 4
Urine sekunder
Reabsobsi terjadi di primer
TKP Urine 4
Urine
Augmentasi terjadi di sekunder
TKD
3 Pasien menderita albuminaria (di dalam urine terdapat 10
protein) kerusakan pada glumerolus dan menderita diabetes
melitus (di dalam urin terdapat glukosa) kerusakan pada TKP

d. Penilaian Ketrampilan
1. Kisi-Kisi Penilaian Kinerja
Teknik
No Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 4.10 Membuat karya Sistem 1. Membuat kinerja
tentang sistem Ekskresi karya tentang berbagai
ekskresi pada manusia Pada penyakit atau gangguan
dan penerapannya Manusia pada sistem ekskresi
dalam menjaga serta upaya menjaga
kesehatan diri kesehatan diri

2. Alat dan Bahan


No Alat No Bahan
1. Lembar Kerja Peserta Didik
2. Alat tulis menulis

3. Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja


SKOR
No Aspek yang dinilai
0 1 2 3 4
1 Ketrampilan mengamati
2 Mengidentifikasi penyakit pada sistem ekskresi
3 Membuat laporan
Jumlah
Skor maksimum 12 (4+4+4)

4. Rubrik Penilaian Kinerja


No Indikator Rubrik
1 Keterampilan 4. Pengamatan dilakukan dengan metode yang benar dan
mengamati teliti.
3 Pengamatan dilakukan dengan metode yang benar
tetapi kurang teliti
2. Pengamatan dilakukan dengan metode yang kurang
benar.
1. Pengamatan dilakukan dengan metode yang tidak
benar.
2 Mengidentifikasi 4. Mengidentifikasi penyakit pada sistem ekskresi dan
penyakit pada sistem memprediksi hasil pengamatan secara tepat dan teliti.
ekskresi 3. Mengidentifikasi penyakit pada sistem ekskresi dan
memprediksi hasil pengamatan secara tepat dan
kurang teliti.
2. Mengidentifikasi penyakit pada sistem ekskresi dan
memprediksi hasil pengamatan secara kurang tepat.
1. Mengidentifikasi penyakit pada sistem ekskresi dan
memprediksi hasil pengamatan secara kurang tepat
dan kurang teliti.
3 Membuat laporan 4. Menyusun laporan secara sistematis , memuat judul,
tujuan, alat dan bahan, cara kerja, hasil pengamatan,
jawaban pertanyaan, kesimpulan dan tepat waktu
3. Menyusun laporan secara sistematis , memuat judul,
tujuan, alat dan bahan, cara kerja, hasil pengamatan,
jawaban pertanyaan, kesimpulan dan tidak tepat
waktu
2. Menyusun laporan kurang sistematis , dan kurang
tepat waktu
1. Menyusun laporan tidak sistematis , dan terlambat
lebih dari 2 hari

Mengetahui Banda Aceh, 3 Januari 2022


Kepala SMP Negeri 1 Banda Aceh Guru Mata Pelajaran IPA

Drs. Bustami Mutia Zuryati, S.Si


NIP 19621130 198803 1 005 NIP 197411102006042004
MATERI PEMBELAJARAN
1. Sistem ekskresi merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk mengeluarkan zat sisa
metabolisme, zat sisa metabolisme ini bersifat beracun bagi tubuh jika zat sisa tidak
dikeluarkan, secara terus menerus akan merusak berbagai organ dalam tubuh. Organ-organ
ekskresi dalam tubuh manusia berupa organ paru-paru yang mengeluarkan zat sisa CO2, ginjal
yang akan mengekskresikan urin, kulit yang akan mengekskresikan keringat dan hati yang akan
mengeluarkan bilirubin yang merupakan bahan sisa dari pemecahan sel darah merah yang sudah
tua.
 Sistem ekskresi/ pengeluaran adalah kumpulan beberapa organ pengeluaran yang berperan
dalam melakukan proses pengeluaran / membuang sisa metabolism pada tubuh makhluk
hidup.
 Tujuan sistem ekskresi
Untuk menjaga/ memelihara keseimbangan dalam tubuh makhluk hidup (homeostatis).

 Fungsi sistem ekskresi


1. untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolism dari dalam tubuh agar tidak mengganggu
proses metabolisme yang terus berlangsung
2. Untuk tidak meracuni tubuh sehingga keseimbangan tubuh (homeostatis) dapat tercapai

Organ
No Fungsi
Ekskresi

1 Paru-paru  Untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan Uap


air (H2O)
 Mengeluarkan Keringat.
 Pelindung tubuh.
 Menyimpan kelebihan lemak.
2 Kulit
 Mengatur suhu tubuh.
 Tempat pembuatan Vitamin D dari pro vitamin D
dengan bantuan sinar matahari yang mengandung
ultraviolet
 Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan
sel darah merah
 Menetralkan racun yang masuk kedalam tubuh dan
membuhuh bibit penyakit
 Mengubah zat gula menjadi menjadi glikogen dan
3 Hati
menyimpannya sebagai cadangan gula
 Membentuk protein tertentu dan merombaknya
 Tempat untuk mengubah provitamin A menjadi
vitamin A
 Tempat pembentukan protombin yang berperan dalam
pembekuan darah
4  Mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang
mengandung nitrogen misalnya amonia
 Mengekskresikan zat yang jumlahnya berlebihan,
Ginjal misalnya vitamin yang larut dalam air
 Mempertahankan cairan ekstraselular dengan jalan
mengeluarkan air bila berlebihan.
 Mempertahankan keseimbangan asam dan basa

 Organ-organ ekskresi dalam tubuh manusia berupa organ paru-paru yang mengeluarkan
zat sisa CO2, ginjal yang akan mengekskresikan urin, kulit yang akan mengekskresikan
keringat dan hati yang akan mengeluarkan bilirubin yang merupakan bahan sisa dari
pemecahan sel darah merah yang sudah tua.

2. Proses pembentukan urin di dalam ginjal melalui tiga tahap yaitu :


1) Filtrasi atau penyaringan yang terjadi di dalam glomerolus, sehingga terbentuk urin primer
yang mengandung urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti Na, K, Ca, dan Cl. Pada
proses ini darah dan protein akan tetap tertinggal pada glomerolus.
2) Reabsobsi atau penyerapan kembali yang terjadi di dalam Tubulus Kontortus Proksimal.
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh , zat
yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino, dan ion-ion organik. Sedangkan urea
hanya sedikit diserap kembali.
3) Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan juga disaluran pengumpul. Pada bagian ini
juga masih ada proses penyerapan ion natrium, clor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah
keluar berupa urin sesungguhnya yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal.Urin yang
terbentuk dan terkumpul akan dibuan melalui ureter, kandung kemih dan uretra. Urin akan
masuk kedalam kandung kemih yang merupakan tempat menyimpan urin sementara.
Kemudian urin dikeluarkan melewati uretra yang kemudian dikeluarkan.

3. Pertukaran gas terjadi di dalam alveolus paru-paru, oksigen di udara yang memasuki alveoli
akan berdifusi dengan cepat melintasi epitelium kedalam kumpulan kapiler yang mengelilingi
alveoli, karbondioksida akan berdifusi dengan arah yang sebaliknya. Darah pada alveolus akan
mengikat oksigen dan mengangkutnya ke sel-sel jaringan. Dalam jaringan, darah mengikat
karbondioksida (CO2) untuk dikeluarkan bersama H2O yang dikeluarkan dalam bentuk uap air.

4. Hati berperan dalam merombak sel darah merah yang telah tua dan rusak, perombakan
dilakukan oleh sel-sel hati yang disebut dengan sel histosit yang dipecah menjadi zat besi,
globin dan hemin. Zat besi diambil dan di simpan dalam hati untuk dikembalikan ke sumsum
tulang. Globin digunakan untuk metabolisme protein yang nantinya dipakai untuk membentuk
Hb baru, sedangkan hemin diubah menjadi zat warna empedu berwarna hijau kebiruan yang
disebut dengan bilirubin dan biliverdin. Zat warna empedu dikeluarkan ke usus dua belas jari
dan dioksidasi menjadi urobilin. Urobilin berwarna kuning cokelat yang berperan memberi
warna pada feses dan urin. Hati juga berfungsi menguraikan asam amino dan dari
penguraiannya akan menghasilkan zat sisa urea yang bersifat racun bagi tubuh kita, urea dari
dalam hati akan dikeluarkan dan diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urin.

5. Kulit terdiri atas lapisan epidermis (kulit ari), epidermis tersusun oleh sejumlah lapisan sel.
Lapisan atas yang disebut dengan lapisan tanduk tidak terdapat pembuluh darah, serabut saraf
dan lapisan malpihi. Pada lapisan Dermis terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah dan
limfa, indera, kelenjar minyak dan kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdapat pada kulit,
berbentuk pembuluh yang panjang dari lapisan malpighi masuk ke bagian dermis. Kapiler
darah, kelenjar keringat akan menyerap air dengan larutan NaCl dan sedikit urea. Air beserta
larutannya akan dikeluarkan menuju pori-pori kulit.

6. Kelainan/ penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi adalah nefritis, albuminaria, batu ginjal,
hematuria, diabetes melitus, diabetes insipidus, biang keringat dan penyakit kuning.

7. Pola hidup yang bisa diterapkan dalam menjaga kesehatan sistem ekskresi yaitu menjaga pola
makan dan minum, menghindari merokok, menghindari minum-minumal alkohol dan kafein
dan berolahraga dengan rutin.
PROGRAM PENGAYAAN

Cuci Darah (Hemodialisis) dan Transplantasi Ginjal

Ketika kamu membaca atau mendengar istilah cuci darah apa yang kamu pikirkan ? Ketika seseorang
melakukan cuci darah kira-kira organ apa yang mengalami gangguan? Bagaimanakah proses dari cuci
darah itu sendiri? Agar kamu paham, simak uraian berikut ini!

Gambar 8.1 Seorang yang sedang melakukan cuci darah

Setiap orang umumnya mempunyai sepasang ginjal, kiri dan kanan. Bentuknya seperti kacang
polong dengan ukuran panjang sekitar 10 cm, lebar 5,5 cm, tebal 3 cm, dengan berat sekitar 150 gr.
Ginjal mempunyai fungsi utama sebagai penyaring darah kotor, yaitu darah yang telah tercampur
dengan sisa metabolisme tubuh. Sisa hasil metabolisme antara lain ureum, asam urat, dll. Hasil
saringan kemudian akan dikeluarkan dalam bentuk air seni, sedangkan darah yang telah bersih
dikembalikan ke pembuluh darah besar untuk beredar kembali ke seluruh tubuh. Dalam sehari ginjal
harus menyaring sekitar 170 liter darah.
Jika dengan suatu sebab, ginjal tidak dapat berfungsi maka harus dicarikan suatu terapi
pengganti, artinya menggantikan pekerjaan ginjal yang tidak berfungsi lagi. Kerusakan ginjal ini
mengakibatkan sampah metabolisme dan air tidak dapat lagi dikeluarkan. Dalam kadar tertentu,
sampah tersebut dapat meracuni tubuh, sesak napas karena penimbunan cairan, gangguan asam-basa di
dalam darah ataupun karena gangguan elektrolit, kemudian menimbulkan kerusakan jaringan bahkan
kematian. Untuk mengatasi keadaan ini ada beberapa alternative yang ditawarkan yakni hemodialisis
dan transplatasi ginjal.

Hemodialisis (cuci darah) berasal dari kata haemo yang berarti darah dan dialisis yang berarti
dipisahkan. Hemodialisis merupakan salah satu dari terapi penggganti ginjal, yang digunakan pada
penderita dengan penurunan fungsi ginjal, baik akut maupun kronik. Prinsip dasar dari Hemodialisis
adalah dengan menerapkan proses difusi dan ultrafiltrasi pada ginjal buatan, dalam membuang sisa-sisa
metabolisme tubuh dengan menggunakan mesin.
Pada proses hemodialisis, darah dari pembuluhnya disalurkan melalui selang kecil ke mesin
yang disebut dializer. Setelah itu, darah yang telah bersih dikembalikan ke tubuh. Di dalam dializer,
darah akan melewati membran yang berfungsi sebagai saringan. Sampah hasil penyaringan akan
dimasukkan ke dalam cairan yang disebut larutan dialisat. Selanjutnya, dialisat yang telah tercampur
dengan sampah hasil penyaringan akan dipompa keluar, kemudian diganti dengan larutan dialisat yang
baru

Gambar 8.2 Mekanisme Cuci Darah (Hemodialisis)

Walaupun hemodialisis berfungsi mirip dengan cara kerja ginjal, tindakan ini hanya mampu
menggantikan sekitar 10% kapasitas ginjal normal. Selain itu, hemodialisis bukannya tanpa efek
samping. Beberapa efek samping hemodialisis antara lain tekanan darah rendah, anemia, kram otot,
detak jantung tak teratur, mual, muntah, sakit kepala, infeksi, pembekuan darah (trombus), dan udara
dalam pembuluh darah (emboli).
Pada gagal ginjal kronik, hemodialisis biasanya dilakukan 3 kali seminggu. Satu sesi
hemodialisis memakan waktu sekitar 3 sampai 5 jam. Selama ginjal tidak berfungsi, selama itu pula
hemodialisis harus dilakukan, kecuali ginjal yang rusak diganti ginjal yang baru dari donor. Tetapi,
proses pencangkokan ginjal sangat rumit dan membutuhkan biaya besar.
Hemodialisis dapat dikerjakan untuk awal pada penderita gagal ginjal. Walaupun cuci darah
menyelamatkan nyawa dan memperbaiki kualitas hidup pasien, namun upaya ini tidak bisa
memulihkan pasien kembali normal seperti sedia kala. Selain itu biaya untuk melakukan cuci darah
juga lumayan mahal.
Gagal ginjal merupakan lanjutan dari penyakit ginjal menahun. Jumlah pasien dengan penyakit
ginjal menahun banyak sekali, ratusan ribu di seluruh Indonesia. Masalahnya, pasien penyakit ginjal
menahun yang belum masuk tahap gagal ginjal akan sukit untuk diketahui. Jadi, tantangan pemerintah
adalah melaksanakan program yang efektif untuk mencegah pasien penyakit ginjal menahun agar tidak
memburuk, agar tidak progresif menjadi tahap gagal ginjal menahun yang memerlukan cuci darah.
Proses kerusakan ginjal biasanya makan waktu sepuluh tahun atau lebih. Ada beberapa penyakit
yang paling sering menyebabkan kerusakan ginjal progresif, yaitu kencing manis (diabetes) dan
tekanan darah tinggi. Beberapa penyakit lain yang kemudian bisa berlanjut ke gagal ginjal antara lain
adalah penyakit batu ginjal, infeksi ginjal, glomerulonefritis.
Namun untuk yang sudah telanjur gagal ginjal, yang sedang menjalani cuci darah, maka perlu
dilanjutkan secara teratur, karena mutlak diperlukan untuk menggantikan fungsi ginjal dan bermanfaat
untuk bisa menjalankan aktivitas sehari-hari.

Transplantasi ginjal

Transplantasi ginjal berarti ginjal dipindahkan dari donor ke resipien. Transplantasi ginjal
merupakan pilihan ideal untuk pengobatan gagal ginjal. Organ ginjal yang ditransplantasikan dapat
berasal dari donor jenazah) atau dari donor hidup.
Di Indonesia transplantasi ginjal pertama dilaksanakan pada tahun 1977 oleh dr. Sidabutar dkk.
Umur termuda yang pernah mengalami transplantasi ginjal di Indonesia ialah umur 14 tahun. Di
negara maju, transplantasi ginjal pada anak dapat dilakukan sejak neonatus sampai umur 20
tahun. Ketahanan ginjal donor hidup (living donor grafts) adalah 87% untuk 1 tahun pertama
dan 68% untuk 5 tahun pertama. Sedangkan untuk donor cadaver (cadaveric grafts) masing
72% dan 50%.

Anda mungkin juga menyukai