Anda di halaman 1dari 36

SEMESTER 2

DISUSUN OLEH

NENO SUARTIKA
PUTRI
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Elektronik
Biologi Berbasis Problem Based Learning pada Materi Sistem Ekskresi. Modul elektronik
biologi pada sistem ekskresi ini disajikan dengan menarik, agar peserta didik lebih mudah
dalam memahami materi tentang sistem ekskresi.

Penyelesaian pembuatan modul elektronik untuk materi sistem ekskresi ini tidak
terlepas dari bimbingan berbagai belah pihak secara langsung maupun tidak langsung,
dengan demikian rasa hormat dan rasa terima kasih penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Afrahamiryano, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I.

2. Bapak Drs. Irwan Hanafi, M.Si., selaku dosen pembimbing II.

3. Ibu Hana Adhia, S.Si., M.Pd., selaku dekan FKIP UMMY Solok.

4. Ucapan terimakasih penulis sampaikan untuk dosen penguji dan validator.

5. Ibu Helvita Roza, S.Pd, M.Pd., ketua prodi pendidikan biologi UMMY Solok.

6. Bapak/Ibu staf pengajar jurusan PMIPA FKIP UMMY Solok.

7. Teman-teman mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan PMIPA FKIP UMMY Solok


yang satu angkatan dengan penulis angkatan 2018 yang telah mendorong dan
memberi semangat kepada penulis.

Penulis berharap semoga modul elektronik yang penulis buat bermanfaat dengan
baik khususnya bagi penulis sendiri, dan membantu peserta didik dalam proses
pembelajaran biologi. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul
ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan modul elektronik ini.

Solok, Januari 2022

Penulis

SISTEM EKSKRESI 1
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................................1

Daftar Isi ................................................................................................................................2

KI dan KD ..............................................................................................................................3

Petunjuk Penggunaan Modul .................................................................................................4

Pertemuan 1 ...........................................................................................................................5

Lembar Evaluasi 1 .................................................................................................................9

Pertemuan 2 ...........................................................................................................................11

Lembar Evaluasi 2 .................................................................................................................21

Pertemuan 3 ...........................................................................................................................23

Lembar Evaluasi 3 .................................................................................................................28

Daftar Pustaka ........................................................................................................................34

SISTEM EKSKRESI 2
Petunjuk Penggunaan Modul Elektronik
Problem Based Learning Materi Sistem
Ekskresi Pada Manusia

1. Petunjuk untuk guru

Melalui modul elektronik ini diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai


seperti yang direncanakan. Oleh karena itu, peserta didik diharapkan dapat petunjuk-
petunjuk yang ada didalam modul elektronik ini. Untuk membantu peserta didik, guru
hendaknya melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.

2. Membagikan modul elektronik di android kepada seluruh peserta didik.

3. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan modul elektronik.

4. Membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep dan menjawab


latihan-latihan pada saat proses pembelajaran.

5. Membantu peserta didik dalam memahami pengetahuan tentang system


ekskresi.

6. Menjelaskan materi-materi yang sulit dipahami oleh peserta didik.

2. Petunjuk untuk peserta

1. Bacalah dengan teliti kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian


kompetensi, serta tujuan pembelajaran yang terdapat dalam modul elektronik.

2. Pahami materi pada setiap sub-sub materi.

3. Ikutilah alur belajar yang disajikan dalam modul elektronik dan ulangi jika
kurang memahami materi-materi tertentu.

4. Setelah melakukan kegiatan belajar mandiri, lalu mulailah mengerjakan tugas.

5. Lalu kerjakan latihan-latihan yang terdapat pada modul elektronik.

SISTEM EKSKRESI 3
Sistem Ekskresi Pada Manusia

1. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

2. Kompetensi Dasar

3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem
ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga
kesehatan diri

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menyebutkan organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia.


2. Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi.
3. Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ ginjal.
4. Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ paru-paru.
5. Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ hati.
6. Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ kulit.
7. Mengidentifikasi kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi.
8. Mengidentifikasi berbagai pola hidup untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi.
9. Membuat karya tentang berbagai penyakit atau gangguan pada sistem ekskresi serta
upaya menjaga kesehatan diri.
10. Merencanakan pola hidup sehat untuk menjaga sistem ekskresi.

SISTEM EKSKRESI 4
Pertemuan 1

Tujuan
1. Peserta didik dapat menyebutkan organ-
organ penyusun sistem ekskresi pada
manusia.
2. Peserta didik mendeskripsikan fungsi
sistem ekskresi.

1. SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Coba kamu bayangkan ketika kamu sedang di rumah, ketika kamu mencuci baju, mandi,
atau memakan makanan dalam kemasan, pasti dari kegiatan tersebut dihasilkan zat sisa
atau yang kita kenal dengan sampah. Kalau dihitung pasti banyak sekali sampah yang
menumpuk didalam rumah jika tidak secara teratur dibuang. Sampah yang menumpuk
tentu akan menjadi tempat berkembangnya penyakit. Selanjutnya, bagaimana di dalam
tubuh kita? Apakah tubuh kita juga mengeluarkan zat sisa? Apa saja jenis zat sisa yang
dikeluarkan tubuh kita? Apa dampaknya apabila zat sisa yang dihasilkan tubuh tidak
dikeluarkan? Nah, untuk menjawab permasalahan ini, mari kita selesaikan dengan
berbagai kegiatan berikut ini!

Apakah tubuh kita mengeluarkan zat sisa? Coba kamu


identifikasi zat sisa yang dikeluarkan oleh tubuh kamu. Apa
saja zat sisa yang dikeluarkan tubuh? Mengapa zat sisa
dalam tubuhmu harus dikeluarkan? Bagaimana dampaknya
jika zat sisa dalam tubuhmu tidak dikeluarkan?

SISTEM EKSKRESI 5
Ayo kita pahami!

Tubuh manusia juga menghasilkan berbagai zat sisa yang sudah tidak diperlukan tubuh
seperti urine, keringat, gas karbon dioksida, uap air, urea, asam urat, dan bilirubin. Berbagai
zat tersebut perlu dikeluarkan karena apabila menumpuk dalam tubuh akan menimbulkan
penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian. Agar tubuh sehat dan seimbang harus ada
pengaturan zat-zat yang diperlukan tubuh serta pengaturan pengeluaran zat-zat yang sudah
tidak diperlukan oleh tubuh. Tuhan telah melengkapi manusia dengan sistem pengeluaran zat
sisa tersebut. Agar kamu dapat memahami jalur terbentuknya zat sisa dan bagian yang berperan
dalam mengeluarkan zat sisa tersebut.

Bagaimana jika kamu tidak mengeluarkan sisa metabolisme


tubuh? Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi… Dari sini, kamu
dapat menyadari betapa besar kekuasaan tuhan yang telah
menciptakan makhluknya dengan sistem tubuh yang begitu
sempurna. Setelah belajar bab ini diharapkan kamu mampu
menggambarkan dan memahami konsep sistem ekskresi.

Apakah kamu masih ingat ciri-


ciri makhluk hidup? Tuliskan
apa saja ciri-ciri makhluk
hidup yang kamu ketahui pada
kolom di bawah ini!

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

SISTEM EKSKRESI 6
Salah satu ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan. Zat-zat makanan dalam
tubuh makhluk hidup diubah menjadi energi. Saat mengubah menjadi energi, sel menghasilkan
limbah. Limbah yang dihasilkan berupa zat-zat sisa metabolisme. Zat ini tidak dimanfaatkan
lagi oleh tubuh. Oleh karena itu, zat ini harus dibuang agar tidak meracuni tubuh. Proses
pembuangan zat-zat sisa metabolisme disebut proses pengeluaran atau ekskresi.

2. STRUKTUR DAN FUNGSI EKSKRESI MANUSIA

Seperti halnya sampah yang perlu dibuang dari dalam rumah agar rumah tetap layak
huni, maka tubuh kita juga harus membuang sampah dari dalam tubuh agar tetap sehat. Setelah
kita minum, bernafas, dan berlari ternyata banyak bahan yang dikeluarkan tubuh. Tubuh
memiliki sistem tersendiri untuk mengatur kondisinya. Sistem ini berfungsi untuk
mengeluarkan zat sisa dalam tubuh. Tahukah kamu organ apa saja yang berperan dalam sistem
ini?

Zat diekskresikan keluar tubuh oleh organ-organ ekskresi. Zat sisa yang dikeluarkan
dari organ-organ tersebut merupakan bahan sisa dari proses metabolisme. Organ-organ
ekskresi dalam tubuh manusia berupa organ paru-paru yang mengeluarkan zat sisa CO2, ginjal
yang akan mengekskresikan urin, kulit yang akan mengekskresikan keringat dan hati yang akan
mengeluarkan bilirubin yang merupakan bahan sisa dari pemecahan sel darah merah yang
sudah tua. Perhatikanlah gambar!

Gambar 1. Zat sisa dalam tubuh dan organ yang terlibat dalam proses pengeluaran zat sisa
(Sumber: ruangguru.com)

SISTEM EKSKRESI 7
Mari kita lakukan

Setelah memahami pemahaman diatas, coba selesaikan pertanyaan berikut ini

1. Setiap hari kita membutuhkan beberapa kebutuhan pokok, seperti makan, minum,
dan bernafas. Tanpa melakukan aktivitas itu, manusia akan mati. Makanan dan udara
yang kita masukkan ke dalam tubuh digunakan dalam proses metabolisme tubuh.
Proses metabolisme dalam tubuh menghasilkan zat sisa, coba kamu identifikasi zat-
zat sisa apa saja yang dikeluarkan tubuh?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Mengapa zat sisa dalam tubuhmu harus dikeluarkan?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Bagaimana jika zat sisa dalam tubuhmu tidak dikeluarkan?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Manusia sebagai makhluk yang kompleks memiliki organ ekskresi yang kompleks pula
coba kamu sebutkan organ-organ ekskresi dan fungsinya?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Setelah mempelajari tentang zat-zat sisa hasil metabolisme dan organ-organ


ekskresinya, coba kamu jelaskan apasih yang dimaksud dengan sistem ekskresi itu?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

SISTEM EKSKRESI 8
Lembaran Evaluasi 1

Pilihan Ganda

Petunjuk: Bacalah pertanyaan dengan seksama, kemudian pilihlah salah satu jawaban yang
menurut kamu paling tepat!

1. Berikut ini daftar organ manusia


1) Kulit
2) Hidung
3) Paru-paru
4) Ginjal
5) Hati
6) Anus
Berdasarkan data diatas, organ yang menyusun sistem ekskresi pada manusia adalah
nomor…
a. 1,2,3,4
b. 1,3,4,5
c. 2,3,4,6
d. 3,4,5,6
2. Ekskresi merupakan proses pengeluaran sisa metabolisme tubuh. Proses berikut merupakan
proses ekskresi kecuali…
a. Berkeringat
b. Buang air besar
c. Buang air kecil
d. Menghembuskan nafas
3. Manakah yang tidak termasuk sisa metabolisme…
a. Karbondioksida
b. Urea
c. Amoniak
d. Asam amino

SISTEM EKSKRESI 9
4. Organ berikut yang memiliki fungsi dalam setiap sistem tubuh manusia adalah…
a. Hati
b. Ginjal
c. Lambung
d. Jantung
5. Pernyataan berikut berhubungan dengan sistem pengeluaran manusia, kecuali…
a. Kulit menghasilkan keringat
b. Ginjal menghasilkan urine
c. Paru-paru menghasilkan CO2
d. Pankreas menghasilkan enzim amylase

Essai

1. Apa istilah dalam pengeluaran zat sisa metabolisme manusia?


2. Apa yang dimaksud dengan ekskresi?
3. Tuliskan organ-organ tubuh yang menjalankan fungsi ekskresi!
4. Jelaskan empat alat ekskresi manusia dan zat yang diekskresikan!
5. Jelaskan fungsi hati sebagai alat ekskresi!

Sukses bukanlah suatu kebetulan, melainkan


marupakan kerja keras, tekun belajar, dan
berkorban.

-PELE-

SISTEM EKSKRESI 10
Pertemuan 2

Tujuan
1. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan
antara struktur dan fungsi pada organ ginjal.
2. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan
antara struktur dan fungsi pada organ paru-paru.
3. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan
antara struktur dan fungsi pada organ hati.
4. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan
antara struktur dan fungsi pada organ kulit.

1. STRUKTUR DAN FUNGSI GINJAL

Pernahkah kamu berpikir bagaimana proses


pengeluaran urine? Apa saja yang terkandung di
dalam urine?

Pernahkah kamu memperhatikan biji kacang ercis? Coba kamu perhatikan dan
bandingkan dengan gambar ginjal di bawah ini, hampir sama bukan?

Gambar 2. Ginjal (kiri), biji kacang ercis (kanan)


(Sumber: pinteres.com)

SISTEM EKSKRESI 11
Apakah kamu mengetahui fungsi ginjal? Ginjal berfungsi untuk menyaring darah yang
mengandung zat sisa metabolisme dari sel di seluruh tubuh. Ginjal terletak di kanan dan kiri
tulang pinggang yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang (dorsal).
(Gambar 3 a) Ginjal sebelah kiri letaknya lebih tinggi dari pada ginjal sebelah kanan. Ginjal
memiliki bentuk seperti biji kacang merah. (Gambar 3 b) Ginjal berwarna merah karena banyak
darah yang masuk ke dalam ginjal. Darah akan masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri
besar dan akan keluar dari ginjal melalui pembuluh vena besar.

Apabila sebuah ginjal dipotong melintang maka akan tampak tiga lapisan, seperti pada
gambar 3 c. Bagian luar disebut korteks renalis atau kulit ginjal di bawahnya terdapat medula
renalis dan di bagian dalam terdapat rongga yang disebut rongga ginjal atau pelvis renalis.
Ginjal tersusun atas lebih kurang satu juta alat penyaring yang disebut dengan nefron.
Perhatikan gambar 3.

Gambar 3. Ginjal dan struktur penyusunnya


(Sumber: ruangguru.com)

SISTEM EKSKRESI 12
Nefron merupakan satuan struktural dan fungsional ginjal karena nefron merupakan
unit penyusun utama ginjal dan unit yang berperan penting dalam proses penyaringan darah.
Sebuah nefron terdiri atas sebuah komponen penyaring atau badan Malpighi yang dilanjutkan
oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap badan Malpighi mengandung gulungan kapiler darah
yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Pada bagian inilah proses
penyaringan darah dimulai. Perhatikan gambar 4 agar kamu dapat melihat struktur badan
Malpighi dengan lebih jelas.

Medula renalis (bagian tengah ginjal) tersusun atas saluran-saluran yang merupakan
kelanjutan dari badan Malpighi dan saluran yang ada di bagian korteks renalis. Saluran-saluran
itu adalah tubulus proksimal, lengkung Henle, tubulus distal dan tubulus kolektivus
(pengumpul) yang terdapat pada medula. Lengkung Henle adalah saluran ginjal yang
melengkung pada daerah medula yang menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus
distal. Pelvis renalis atau rongga ginjal berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum
dikeluarkan melalui ureter.

Gambar 4. Struktur Badan Malphigi


(Sumber: ruangguru.com)

Tahukah kamu bahwa proses pembentukan urine di dalam ginjal melalui tiga tahapan?
Ketiga tahapan tersebut adalah tahap filtrasi, tahap reabsorpsi, dan tahap augmentasi.

a. Tahap Filtrasi

Pembentukan urine dimulai dari darah mengalir melalui arteri aferen ginjal masuk ke
dalam glomerulus yang tersusun atas kapiler-kapiler darah. Ketika darah masuk ke glomerulus
tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan zat zat yang memiliki ukuran kecil
keluar melalui pori-pori kapiler, dan menghasilkan filtrat. Cairan hasil penyaringan tersebut
tersusun atas urobilin urea glukosa air asam amino dan ion-ion seperti natrium, kalium,
kalsium, dan klor. Filtrat selanjutnya disimpan sementara di dalam kapsula Bowman. Darah

SISTEM EKSKRESI 13
dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori-pori
glomerulus. Filtrat yang tertampung di kapsula bowman disebut urine primer. Tahapan
pembentukan urine primer ini disebut tahap filtrasi.

b. Tahap Reabsorpsi

Urine primer yang terbentuk pada tahap filtrasi masuk ke tubulus proksimal. Di dalam
tubulus proksimal terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh
yang disebut dengan tahap reabsorpsi. Glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat yang
masih diperlukan oleh tubuh juga diangkut ke dalam sel dan kemudian ke dalam kapiler darah
di dalam ginjal. Sedangkan urea hanya sedikit yang diserap kembali.

Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorpsi disebut urine sekunder. Urine sekunder
mengandung air, garam, urea, dan urobilin. Urobilin inilah yang memberikan warna kuning
pada urine sedangkan urea yang menimbulkan bau pada urine. Urine sekunder yang terbentuk
dari proses reabsorpsi selanjutnya mengalir ke lengkung Henle kemudian menuju tubulus
distal. Selama mengalir dalam lengkung Henle air dalam urine sekunder juga terus
direabsorpsi.

c. Tahap Augmentasi

Setelah melalui lengkung Henle, urine sekunder sampai pada tubulus distal. Pada
bagian tubulus distal masih ada proses penyerapan air, ion natrium, klor, dan urea. Pada tubulus
distal terjadi proses augmentasi, yaitu pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke
dalam urine sekunder. Urine sekunder yang telah bercampur dengan zat-zat sisa yang tidak
diperlukan tubuh inilah yang merupakan urine sesungguhnya. Urine tersebut kemudian
disalurkan ke pelvis renalis (rongga ginjal). Urine yang terbentuk selanjutnya keluar dari ginjal
melalui ureter, kemudian menuju kandung kemih yang merupakan tempat menyimpan urine
sementara. Kandung kemih memiliki dinding yang elastis. Kandung kemih mampu meregang
untuk dapat menampung sekitar 0,5L urine. Proses pengeluaran urine dari dalam kandung
kemih disebabkan oleh adanya tekanan di dalam kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih
disebabkan oleh adanya sinyal yang menunjukkan bahwa kandung kemih sudah penuh. Sinyal
penuhnya kandung kemih memicu adanya kontraksi otot perut dan otot-otot kandung kemih.
Akibat kontraksi ini urine dapat keluar dari tubuh melalui uretra.

SISTEM EKSKRESI 14
2. STRUKTUR DAN FUNGSI KULIT

Ketika berolahraga kamu akan mengeluarkan keringat


bukan? Selain menjaga suhu tubuh berkeringat ternyata
juga berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme.
Organ tubuh manakah yang memiliki proses dalam
pembentukan keringat dan bagaimana tubuh membuat
keringat?

Gambar 5. Struktur Anatomi Kulit


(Sumber: gurusains.com)

Sebagai organ ekskresi kulit berperan dalam pembentukan dan pengeluaran keringat.
Selain fungsi tersebut kulit juga berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari
kerusakan kerusakan fisik karena gesekan penyinaran berbagai jenis kuman dan zat kimia
berbahaya. Selain itu kulit juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air dalam tubuh
mengatur suhu tubuh dan menerima rangsangan dari luar. Kulit terdiri atas dua lapisan utama
yaitu lapisan epidermis (kulit ari) dan lapisan dermis (kulit jengat).

SISTEM EKSKRESI 15
Lapisan Epidermis (Kulit Ari)

Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar yang tersusun atas sel-sel epitel yang
mengalami keratinasi. Pada lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah maupun serabut
saraf. Pada lapisan epidermis masih terdapat beberapa lapisan kulit antara lain stratum korneum
yang merupakan lapisan kulit mati dan selalu mengelupas dan lapisan stratum granulosum yang
mengandung pigmen melanin. Di bawah stratum granulosum terdapat lapisan stratum
germinativum yang terus-menerus membentuk sel-sel baru ke arah luar menggantikan sel-sel
kulit yang terkelupas.

Lapisan Dermis (Kulit Jengat)

Lepisan dermis terdapat di bawah lapisan epidermis. Pada lapisan dermis terdapat otot
penggerak rambut, pembuluh darah, pembuluh limfa, saraf, kelenjar minyak (glandula
sebasea), dan kelenjar keringat (glandula sudorifera). Kelenjar keringat berbentuk seperti
pembuluh panjang. Pangkal kelenjar keringat menggulung dan berhubungan dengan kapiler
darah dan serabut saraf. Serabut saraf akan meningkatkan kerja kelenjar keringat sehingga
merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat akan menyerap air, ion-ion, NaCl, dan urea
dari dalam darah yang kemudian dikeluarkan melalui pori-pori kulit.

Di bawah lapisan dermis terdapat lapisan hipodermis atau lapisan subkutan. Lapisan
hipodermis bukan merupakan bagian dari kulit namun merupakan kumpulan jaringan ikat yang
berfungsi melekatkan kulit pada otot. Lapisan hipodermis banyak tersusun atas jaringan lemak
sehingga juga berfungsi menjaga suhu tubuh.

SISTEM EKSKRESI 16
3. STRUKTUR DAN FUNGSI PARU-PARU

Selain sebagai organ sistem pernafasan, paru-paru juga


merupakan organ sistem ekskresi, mengapa demikian? Zat
apa saja yang dikeluarkan paru-paru sebagai organ
ekskresi?

Gambar 6. Struktur paru-paru pada Manusia


(Sumber: dok.kemendikbud)

SISTEM EKSKRESI 17
Paru-paru berfungsi sebagai alat pernafasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat
ekskresi. Masih ingatkah kamu apa yang dikeluarkan paru-paru selama kita bernafas? Paru-
paru mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO2 dan H2O. Kedua zat ini harus dikeluarkan
supaya tidak mengganggu fungsi tubuh. Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan bagian
bawahnya menempel pada diafragma. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan
yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.

Masih ingatkah kamu pertukaran gas yang terjadi di alveolus? Oksigen di udara yang
memasuki alveolus akan berdifusi dengan cepat memasuki kapiler darah yang mengelilingi
alveolus, sedangkan karbondioksida akan berdifusi dengan arah yang sebaliknya. Darah pada
alveolus akan mengikat oksigen dan mengangkutnya ke jaringan tubuh. Di dalam pembuluh
kapiler jaringan tubuh darah mengikat karbondioksida atau CO2 untuk dikeluarkan bersama
uap air. Reaksi kimia tersebut secara ringkas dapat kita tuliskan sebagai berikut.

C6H12O6 + 6 O2 Energi + 6CO2 + 6H2O

Ayo Kita Coba

1. Hembuskan nafasmu di depan cermin, coba amati apa yang terjadi pada
cermin tersebut?

………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Zat apakah yang dibutuhkan oleh tubuh pada saat bernafas, dan zat apa
yang dikeluarkan?

………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Buatlah reaksi yang terjadi pada saat kita bernafas dan zat yang
direaksikan oleh paru-paru!

………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………............................

SISTEM EKSKRESI 18
4. STRUKTUR DAN FUNGSI HATI

Gambar 7. Struktur hati pada Manusia


(Sumber: dok.kemendikbud)

Selain berperan dalam sistem pencernaan hati juga berperan dalam sistem ekskresi yaitu
mengekskresikan zat warna empedu yang disebut dengan bilirubin. Masih ingatkah kamu
darimana bilirubin ini dihasilkan? Bilirubin dihasilkan dari pemecahan hemoglobin yang
terdapat pada sel darah merah. Sel darah merah hanya memiliki rentang waktu hidup antara
100 sampai 120 hari karena sel darah merah tidak memiliki inti sel dan membran selnya selalu
bergesekan dengan pembuluh kapiler darah. Karena tidak memiliki inti sel, sel darah merah
tidak dapat membentuk komponen baru untuk menggantikan komponen sel yang rusak.

Sel darah merah yang rusak akan dihancurkan oleh makrofag di dalam hati dan limfa.
Hemoglobin yang terkandung di dalam sel darah merah dipecah menjadi zat besi, globin, dan
hemin. Zat besi selanjutnya dibawa menuju sumsum merah tulang untuk digunakan
membentuk hemoglobin baru. Globin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan dalam
pembentukan protein lain. Sedangkan hemin diubah menjadi satu warna hijau yang disebut
biliverdin. Biliverdin kemudian diubah menjadi bilirubin yang merupakan zat warna kuning
oranye. Bilirubin selanjutnya dikeluarkan bersama getah empedu. Getah empedu dikeluarkan
usus 12 jari, kemudian menuju usus besar. Di dalam usus besar bilirubin diubah menjadi
urobilinogen. Urobilinogen diubah menjadi urobilin sebagai pewarna kuning pada urine dan
sterkobilin sebagai pigmen coklat pada feses.

Organ hati juga berfungsi mengubah amonia (NH3) yang berbahaya jika berada dalam
tubuh menjadi zat yang lebih aman yaitu urea. Amonia tersebut dihasilkan dari proses
metabolisme asam amino. Urea dari dalam hati akan dikeluarkan dan diangkut oleh darah
menuju ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.

SISTEM EKSKRESI 19
Mari kita lakukan

Setelah memahami pemahaman diatas, coba selesaikan pertanyaan berikut ini

1. Manusia sebagai makhluk yang kompleks memiliki organ ekskresi yang kompleks pula,
yaitu berupa kulit, hati, paru-paru, dan ginjal. Ginjal memiliki fungsi yang penting,
yaitu dalam mengekskresikan urine. Untuk menjalankan fungsinya, ginjal dilengkapi
dengan bagian-bagian yang mendukung fungsinya sebagai organ ekskresi. Dapatkah
kamu mendeskripsikan struktur ginjal? Dan proses apa saja yang berlangsung dalam
pembentukan urine?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Setiap kamu melakukan aktivitas, baik saat bekerja keras ataupun saat
berolahraga, kamu selalu berkeringat. Dan setelah selesai tubuh kamu menjadi
dingin, mengapa bisa demikian? Coba kamu jelaskan mekanisme keluarnya keringat
dari tubuh!

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Kita manusia bernafas menggunakan paru-paru. Ketika bernafas, manusia


menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Paru-paru berperan ganda
dalam sistem tubuh manusia, yaitu selain sebagai organ pernafasan, paru-paru juga
berperan sebagai organ ekskresi. Mengapa bisa demikian? Coba kamu jelaskan
berdasarkan pengetahuanmu!

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Hari merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Hati
selain berfungsi sebagai alat sekresi, hati juga berfungsi sebagai alat ekskresi.
Coba kamu jelaskan maksud dari hati berfungsi sebagai alat sekresi dan ekskresi
itu!

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

SISTEM EKSKRESI 20
Lembaran evaluasi 2

Pilihan Ganda

Petunjuk: Bacalah pertanyaan dengan seksama, kemudian pilihlah salah satu jawaban yang
menurut kamu paling tepat!

1. Berikut merupakan ciri dan struktur dari ginjal, kecuali…

a. Terletak di kiri dan kanan pinggang

b. Ginjal kanan lebih tinggi dibandingkan ginjal kiri

c. Bentuk seperti biji kacang merah

d. Ginjal bewarna merah karena terdapar banyak darah

2. Proses pembentukan urine melalui tahap

1. Augmentasi

2. Reabsorpsi

3. Filtrasi

Urutan proses pembentukan urine adalah…

a. 1,2,3

b. 2,3,1

c. 3,1,2

d. 3,2,1

3. Komponen penyusun keringat yang benar adalah…

1. Air, glukosa, garam

2. Air, urea, garam

3. Air, glukosa, urea

4. Air, urea, vitamin

4. Paru-paru merupakan organ ekskresi yang berperan dalam proses…

a. Mengeluarkan karbon dioksida dan uap air

SISTEM EKSKRESI 21
b. Difusi gas

c. Mengatur proses bernafas

d. Mengatur homepstatis dan osmoregulasi

5. Hati termasuk organ ekskresi sebab…

a. Mampu mengubah glukosa menjadi glukogen

b. Merombak protein menjadi amoniak

c. Menghasilkan cairan empedu

d. Mendetoksifikasi racun

Essai

1. Tuliskan bagian utama ginjal!

2. Tuliskan faktor yang memengaruhi produksi urine!

3. Tuliskan fungsi utama paru-paru berkaitan dengan alat ekskresi!

4. Bagaimana mekanisme pengeluaran keringat?

5. Tuliskan fungsi utama hati berkaitan dengan alat ekskresi!

Ketika orang mengatakan impian kamu tidak


masuk akal, tugas kamu adalah mewujudkannya

SISTEM EKSKRESI 22
Pertemuan 3

Tujuan
1. Mengidentifikasi kelainan dan penyakit yang
terjadi pada sistem ekskresi.
2. Mengidentifikasi berbagai pola hidup untuk
menjaga kesehatan sistem ekskresi.

1. GANGGUAN PADA SISTEM EKSKRESI MANUSIA DAN UPAYA


UNTUK MENCEGAH ATAU MENANGGULANGINYA

Pernahkah kamu mendengar orang sakit batu ginjal? Apakah


kamu tahu penyebabnya? Dan apakah kamu tahu bagaimana
cara mengatasi penyakit batu ginjal tersebut?

Mari kita cermati gangguan yang terjadi pada sistem ekskresi manusia

Nefritis

Nefritis adalah penyakit rusaknya nefron terutama pada bagian bagian glomerulus
ginjal. Nefritis disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus. Nefritis mengakibatkan
masuknya kembali asam urat dan urea ke pembuluh darah (uremia) serta adanya penimbunan
air di kaki karena reabsorpsi air yang terganggu (edema). Upaya penanganan nefritis adalah
dengan proses juki darah atau pencangkokan ginjal.

SISTEM EKSKRESI 23
Gambar 8. Nefritis pada ginjal
(Sumber: anonim)

Batu Ginjal

Batu ginjal adalah gangguan yang terjadi akibat terbentuknya endapan garam kalsium
di dalam rongga ginjal (pelvis renalis), saluran ginjal atau kandung kemih. Batu ginjal
terbentuk kristal yang tidak dapat larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam
urat, dan kristal kalsium fosfat. Endapan ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak
mengkonsumsi garam mineral dan kekurangan minum air serta sering menahan kencing.
Upaya mencegah terbentuknya batu ginjal adalah dengan meminum cukup air putih setiap hari
membatasi konsumsi garam karena kandungan natrium yang tinggi pada garam dapat memicu
terbentuknya batu ginjal serta tidak sering menahan kencing. Batu ginjal yang kecil dapat saja
keluar melalui urine tetapi seringkali menyebabkan rasa sakit. Batu ginjal berukuran besar
memerlukan operasi untuk mengeluarkannya.

Gambar 9. Batu Ginjal


(Sumber: wajibbaca.com)

Albuminuria

Albuminuria merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya kerusakan pada


glomerulus yang berperan dalam proses filtrasi, sehingga pada urine ditemukan adanya protein.
Albuminuria dapat terjadi akibat kurangnya asupan air ke dalam tubuh sehingga memperberat
kerja ginjal, mengonsumsi terlalu banyak protein, kalsium, dan vitamin C dapat membuat
glomerulus harus bekerja lebih keras sehingga meningkatkan resiko kerusakannya. Supaya
yang dapat dilakukan untuk mencegah albuminuria adalah dengan mengatur jumlah garam dan
protein yang dikonsumsi, serta pola hidup sehat untuk mengatur keseimbangan gizi.

SISTEM EKSKRESI 24
Gambar 10. Albuminuria Ginjal
(Sumber: anonim)

Hematuria

Hematuria merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya sel-sel darah merah pada
urine. Hal ini disebabkan penyakit pada saluran kemih akibat gesekan dengan batu ginjal.
Hematuria juga dapat disebabkan oleh adanya infeksi bakteri pada saluran kemih. Upaya
pencegahan hematuria dapat dilakukan dengan segera buang air kecil ketika ingin buang air
kecil, membersihkan tempat keluarnya urine dari arah depan ke belakang untuk menghindari
masuknya bakteri dari dubur, serta banyak minum air putih. Ketika seseorang sakit hematuria,
maka penanganan yang diberikan adalah dengan memberi antibiotik untuk membersihkan
infeksi bakteri pada saluran kemih.

Diabetes Insipidus

Penyakit ini disebabkan karena seseorang kekurangan hormon ADH atau hormon
antidiuretik. Kondisi tersebut menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap air yang masuk ke
dalam tubuh, hingga penderita akan sering buang air kecil secara terus-menerus. Upaya
penanganan penderita diabetes insipidus adalah dengan memberikan suntikan hormon
antidiuretik sehingga dapat mempertahankan pengeluaran urine secara normal.

Kanker Ginjal

Merupakan penyakit yang timbul akibat pertumbuhan sel pada ginjal yang tidak
terkontrol di sepanjang tubulus dalam ginjal. Hal ini dapat menyebabkan adanya darah pada
urine, kerusakan ginjal, dan juga dapat memengaruhi kerja organ lainnya jika kanker ini
menyebar, sehingga dapat menyebabkan kematian. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan
adalah dengan menghindari penggunaan bahan-bahan kimia yang memicu kanker.
Jerawat

Jerawat atau acne vulgaris merupakan suatu kondisi kulit yang ditandai dengan
terjadinya penyumbatan dan peradangan pada kelenjar sebasea (kelenjar minyak). Jerawat
dapat timbul karena kurangnya menjaga kebersihan kulit sehingga berpotensi terjadi

SISTEM EKSKRESI 25
penumpukan kotoran dan kulit mati. Faktor hormonal yang merangsang kelenjar minyak pada
kulit, penggunaan kosmetik yang berlebihan dan mengandung minyak dapat berpotensi
menyumbat pori-pori. Konsumsi makanan berlemak secara berlebihan juga dapat
menimbulkan jerawat. Jerawat pada umumnya dapat muncul pada wajah, leher, atau punggung.
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan membersihkan wajah secara rutin,
menghindari makanan berlemak, dan lebih banyak mengonsumsi buah-buahan, serta menjaga
aktivitas tubuh.

Gambar 11. Jerawat


(Sumber: halosehat.com)

Biang Keringat

Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang
tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan
timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Sel-sel kulit mati, debu, dan kosmetik
juga dapat menyebabkan terjadinya bilang keringat. Orang yang tinggal di daerah tropis dan
lembab, akan lebih mudah terkena biang keringat. Biasanya anggota badan yang terkena biang
keringat adalah leher, punggung, dan dada. Biang keringat dapat mengenai siapa saja baik
anak-anak, remaja, ataupun orang tua. Upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan
menjaga kebersihan kulit menggunakan pakaian yang menyerap keringat dan longgar atau
apabila kulit berkeringat segera keringkan dengan tisu atau handuk. Apabila terkena biang
keringat maka dapat diobati dengan memberi bedak atau salep yang dapat mengurangi rasa
gatal.

Gambar 10. Biang keringat


(Sumber: anonim)

Sekarang kamu sudah mengetahui bagaimana pengaturan yang terjadi di dalam tubuh
kita untuk mengeluarkan zat-zat sisa yang beracun bagi tubuh. Proses pembuangan zat-zat sisa
metabolisme ini dibentuk oleh organ hati, ginjal, paru-paru, dan kulit. Menjaga kesehatan organ

SISTEM EKSKRESI 26
pada sistem ekskresi sangat penting agar tumbuh tetap dapat menjalankan fungsinya dengan
baik. Oleh karena itu, pola hidup yang sehat harus mulai kamu terapkan sedini mungkin.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan mengatur pola makan yang seimbang,
banyak minum air putih minimal dua liter sehari, olahraga teratur, serta tidak menunda untuk
buang air kecil. Berdasarkan beberapa upaya tersebut, kamu harus tahu mengapa hal tersebut
dapat mencegah terjadinya gangguan pada sistem ekskresi.

Mari kita lakukan

Setelah memahami pemahaman diatas, coba selesaikan pertanyaan berikut ini

1. Pada suatu kasus dijumpai seorang ibu yang mengalami pembengkakan pada kakinya.
Menurut diagnosa dokter ibu ini terserang infeksi bakteri pada glomerulusnya.
Apakah sebenarnya yang terjadi pada ibu tersebut? Dan bagaimana cara
mengobatinya?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Juan menderita sakit sejak kecil. Pada satu hari saat Juan buang air kecil, urinenya
disertai dengan darah. Diagnosa dokter, Juan mengalami gangguan pada ginjal.
Berdasarkan analisa di atas, menurut pendapatmu apakah jenis penyakit Juan? Dan
mengapa urinenya disertai darah?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Pada saat ini telah banyak jenis-jenis teknologi yang digunakan untuk membantu
berbagai gangguan/kelainan pada sistem tubuh manusia. Kemukakan beberapa
teknologi yang membantu sistem ekskresi yang kamu ketahui!

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

SISTEM EKSKRESI 27
Lembaran Evaluasi 3

Pilihan Ganda

Petunjuk: Bacalah pertanyaan dengan seksama, kemudian pilihlah salah satu jawaban yang
menurut kamu paling tepat!

1. Gangguan fungsi ginjal yang ditandai dengan timbulnya pembengkakan pada kaki sebagai
akibat kerusakan nefron adalah…

a. Diabetes mellitus

b. Nefritis

c. Diabetes insidipus

d. Batu ginjal

2. Keadaan di mana terdapat kerusakan pada glomerulus sehingga ditemukan protein di dalam
urine disebut penyakit…

a. Hematuria

b. Albuminuria

c. Batu ginjal

d. Diabetes

3. Kondisi tubuh yang tidak dapat menyerap air, sehingga penderita sering buang air kecil
disebut penyakit…

a. Batu ginjal

b. Hematuria

c. Diabetes mellitus

d. Diabetes insidipus

4. Adanya batu ginjal di dalam rongga ginjal dapat menimbulkan…

a. Hematuria

b. Nefritis

c. Hidronefrosis

SISTEM EKSKRESI 28
d. Gagal ginjal

5. Pasangan nama penyakit dan gejala yang ditimbulkan yang tepat adalah...

a. Hematuria – infeksi kulit

b. Jerawat – peradangan pada kelenjar sebasea

c. Batu ginjal – buang air kecil terus-menerus

d. Albuminuria – sakit perut

Essai

1. Apa yang menyebabkan seseorang menderita batu ginjal?

2. Tuliskan 3 jenis penyakit yang menyerang ginjal!

3. Apa yang kamu ketahui tentang diabetes insidipus?

4. Jelaskan mengenai penyakit hematuria!

5. Apa penyebab terjadinya biang keringat?

Belajar memang tidak membuat kamu langsung


sukses, tapi percayalah orang-orang sukses
adalah pembelajar sejati.

SISTEM EKSKRESI 29
Rangkuman

1. Sistem ekskresi merupakan kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh


dengan cara membuang bahan-bahan sisa metabolisme yang dikeluarkan oleh
sel.

2. Organ ekskresi pada manusia terdiri atas empat organ yaitu ginjal, kulit, paru-
paru, dan hati.

3. Ginjal merupakan organ ekskresi yang memiliki peran sangat penting karena
membuang sisa metabolisme dalam jumlah besar melalui urine. Proses ginjal
menghasilkan urine meliputi tiga tahapan utama yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan
augmentasi.

4. Kulit merupakan organ ekskresi yang mengeluarkan bahan yang hampir sama
dengan ginjal, yakni sampah nitrogen berupa urea dalam bentuk keringat.

5. Paru-paru merupakan organ ekskresi yang mengeluarkan sisa metabolisme


berupa CO2 dan H2O.

6. Hati merupakan organ ekskresi yang memiliki kemampuan menetralisir racun


dan menghasilkan getah empedu. Hati memiliki peran dalam mengubah NH3
atau amonia menjadi urea yang nantinya akan dibuang melalui kulit dan ginjal.

7. Gangguan sistem ekskresi yang sering terjadi pada ginjal antara lain nefritis,
albuminuria, batu ginjal, hematuria, kanker ginjal, diabetes insipidus, dan
biang keringat.

8. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem


ekskresi antara lain mengatur pola makan yang seimbang, banyak minum air
putih minimal dua liter sehari, olahraga teratur, serta tidak menunda untuk
buang air kecil.

SISTEM EKSKRESI 30
Glosarium

Albuminuria : Penyakit yang ditandai dengan adanya protein dalam albumin dalam
urine karena kerusakan glomerulus.

Bilirubin : Pigmen hijau biru yang dikeluarkan empedu.

Biliverdin : Pigmen kuning keemasan yang dikeluarkan empedu.

Diabetes insidipus : Penyakit banyak kencing akibat kekurangan hormon ADH.

Ekskresi : Proses pengeluaran metabolisme yang sudah tidak digunakan oleh


tubuh dalam bentuk urine, keringat, ataupun CO2.

Filtrasi : Proses penyaringan darah di glomerulus dalam badan malphigi.

Glomerulus : Jalinan kapiler anterior pada cekung kapsul Bowman.

Korteks : Lapisan luar yang mengandung badan malphigi, tubulus proksimal


dan tubulus distal.

Medulla : Bagian ginjal yang mengandung pembuluh pengumpul, lengkung


Henle.

Nefritis : Penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada badan neuron.

Reabsorpsi : Proses penyerapan kembali bahan yang masih ada dalam darah
setelah mengalami filtrasi.

Urobilin : Pigmen kuning kecoklatan yang dikeluarkan empedu untuk memberi


warna pada feses dan urine.

SISTEM EKSKRESI 31
Kunci Jawaban

EVALUASI 1
Pilihan Ganda
1. B
2. B
3. D
4. A
5. D
Essai
1. Ekskresi
2. Proses pembuangan za-zat sisa metabolisme
3. Ginjal, paru-paru, hati, kulit.
4. Ginjal, zat sisa yang dikeluarkan ialah urine
Paru-paru, zat sisa yang dikeluarkan ialah karbondioksida dan uap air
Hati, zat sisa yang dikeluarkan ialah bilirubin
Kulit, zat sisa yang dikeluarkan ialah keringat
5. Selain berperan dalam sistem pencernaan hati juga berperan dalam sistem
ekskresi yaitu mengekskresikan zat warna empedu yang disebut dengan
bilirubin. Bilirubin dihasilkan dari pemecahan hemoglobin yang terdapat pada
sel darah merah.

SISTEM EKSKRESI 32
EVALUASI 2
Pilihan Ganda
1. B
2. D
3. B
4. A
5. C
Essai
1. Korteks (kulit ginjal)
Medula (sumsum ginjal)
Pelvis (rongga ginjal)
2. Hormon adh, hormon insulin, suhu lingkungan, konsumsi garam, dan
jumlah air yang diminum
3. Mengeluarkan karbondioksida dan uap air
4. Tubuh manusia memiliki ribuan kelenjar ekrin yang dapat nenbantu
mengatur suhu tubuh. Ketika suhu tubuh meningkat, sistem syaraf mengirim
sinyal ke kelenjar ekrin untuk melepaskan keringat melalui pori-pori
5. Menghasilkan bilirubin/empedu

EVALUASI 3
Pilihan Ganda
1. B
2. B
3. D
4. A
5. B
Essai
1. Batu ginjal terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi garam
mineral dan kekurangan minum air serta sering menahan kencing
2. Nefritis, batu ginjal, albuminuria
3. Diabetes insidipus merupakan penyakit yang menyebabkan tubuh tidak dapat
menyerap air yang masuk, sehingga penderita akan sering buang air kecil.
Penyakit ini disebabkan karena seseorang kekurangan hormone ADH
4. Hematuria merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya sel darah merah
pada urine.
5. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit
mati yang tidak dapat terbuang sempurna
6

SISTEM EKSKRESI 33
Daftar Pustaka

Amrullah, 2014. Modul Sistem Ekskresi. (online)


https://www.slideshare.net/amrullahM/modul-sistem-ekskresi-disusun-oleh-amrullah-
m. (diakses tanggal 26 Desember 2021).

Siti Zubaidah, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Zuliana Ramawati, 2012. 50 Reaksi Biologi. Jakarta: Penerbit Nectar.

SISTEM EKSKRESI 34
Biografi Penulis

Neno Suartika Putri lahir di Solok provinsi Sumatera Barat pada tanggal 28 Agustus
2000. Penulis merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Pada tahun 2006, penulis memasuki
sekolah dasar (SD) di SDN 12 Tanah Sirah Padang dan lulus pada tahun 2012. Kemudian
melanjutkan sekolah tingkat pertama (SMP) pada tahun yang sama di SMPN 6 X Koto
Singkarak dan lulus pada tahun 2015. Selanjutnya masuk sekolah menengah atas (SMA) di
SMAN 1 X Koto Singakarak dan lulus pada tahun 2018. Pada tahun yang sama penulis diterima
menjadi mahasiswa di Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok jurusan pendidikan
biologi. Demikian biografi singkat penulis untuk diketahui.

SISTEM EKSKRESI 35

Anda mungkin juga menyukai