Oktober2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
Darsana
Guru Penjaskes SD Negeri 22 Ampenan
Kata Kunci : Motivasi dan hasil Belajar – Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning.
kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal seorang peserta didik itu mau melakukan
kalau ada motivasi. Semakin tepat motivasi pekerjaan yang seharusnya dilakukan, yakni
yang diberikan maka akan semakin belajar belajar. Dengan kata lain peserta didik itu
pula pelajaran itu. perlu diberikan rangsangan agar tumbuh
Meskipun para ahli mendefinisikan motivasi pada dirinya. Atau singkatnya perlu
dengan cara lain gaya yang berbeda, namun diberikan motivasi. (Sudirman:1996:74-75)
esensinya menuju kepada maksud yang sama, Hasil belajar
ialah bahwa motivasi itu merupakan: Mukhtar (2003:54) mengatakan bahwa
1. Suatu kekuatan (power) atau tenaga pengertian hasil belajar tidak dapat dipisahkan
(forces) atau daya (energy); atau dan apa yang terjadi dalam aktifitas
2. suatu keadaan yang kompleks (a complex pembelajaran baik di kelas maupun diluar
state) dan kesiapsediaan (preparatory set) kelas. Apa yang dialami oleh peserta didik
dalam diri individu (organism) untuk dalam proses pengembangan kemampuannya
bergerak (to move, motion, motive) kearah merupakan apa yang diperoleh dalam belajar
tuntutan tertentu, baik disadari maupun dan pengalaman tersebut pada akhirnya
tidak disadari. dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
Motivasi tersebut timbul dan tumbuh keadaan kognitif, afektif dan psikomotornya
berkembang dengan jalan; pada waktu belajar. Kualitas pengajaran yang
(1) Datang dari dalam diri individu itu diterimanya dan cara pengelolaan proses
sendiri (instrinsik); dan interaksi yang dilakukan oleh guru.
(2) Datang dari lingkungan (ektrinsik) Pakar pendidikan lain mendefinisikan
(Syamsuddin Makmun,2005:37) bahwa yang dimaksud hasil belajar adalah
Berdasarkan konsep motivasi dari perubahan perilaku secara keseluruhan bukan
beberapa teori di atas, maka motivasi belajar salah satu aspek potensi kemanusiaan saja
dirumuskan sebagai kecenderungan peserta (Supriyono, 2009:19). Berbeda dengan
didik mengembangkan diri, dengan pendapatnya Bloom (Dalam Sumiati
melakukan kegiatan belajar yang didukung danAska, 2008). Hasil belajar mencakup
oleh hasrat yang kuat untuk mencapai prestasi kemampuan kognitif, afektif, dan
sebaik mungkin. Dan harus memperhatikan psikomotorik. Jadi pendapat ini
indicator motivasi sebagai berikut: 1) harapan mengisyaratkan bahwa haasil belajar peserta
sukses, 2) kerja keras, 3) tanggung jawab dan didik harus diukur dengan tes tertulis, tes
disiplin, 4) kemandirian dalam bertindak, 5) sikap, dan kemampuan skil secara nyata
berani mengambil resiko, dan, 6) berusaha selama proses pembelajaran di kelas
mencari cara-cara baru dalam memecahkan senyatanya.
masalah sehingga akan meningkatkan Dalam penelitian ini yang dimaksud
keefektifitasan kondisi belajar. dengan hasil belajar adalah tes ulangan harian
Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila yang dilaksanakan secara tertulis pada akhir
ada seorang peserta didik, misalnya tidak pembelajaran dan nilai hasil diskusi kelompok
berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, yang dinilai secara perorangan.
maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab- Pendekatan
sebab itu biasanya bermacam-macam, Pendekatan dalam pembelajaran adalah
mungkin iya tidak senang, mungkin sakit, peserta didik/peserta yang aktif. Titik tolak
lapar, ada problem pribadi dan lain-lain. Hal pemikiran bahwa peserta didik diajar dan
ini berarti pada diri anak tidak terjadi guru mengajar beralih kepandangan bahwa
perubahan energy, tidak terangsang efeksinya peserta didik belajar, peserta didik
untuk melakukan sesuatu, karena tidak mempelajari beberapa hal yang terus menerus
memiliki tujuan atau kebutuhan belajar. dalam perjalanan hidupnya (Sumiati dan
Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya Aska, 2008:8). Dalam praktiknya pendekatan
upaya yang dapat menemukan sebab ini selalu disandingkan dengan pembelajaran
musababnya dan kemudian mendorong yang konstektual. Dengan pembelajaran ini
peserta didik akan memperoleh pengalaman mau pun hasil dari kegiatan mengamati
belajar yang mengesankan dan akan dan kegiatan mengumpulkan informasi -
diabadikan dalam kehidupan sebagai sosok mengolah informasi yang sudah
yang demokratis, berfikir kreatif, yang selalu dikumpulkan, menganalisis data dalam
mengedapkan nilai-nilai kekeluargaan dan bentuk membuat kategori, mengasosiasi
kegotongroyongan. atau menghubungkan fenomena/informasi
Kurikulum 2013 mengembangkan sikap yang terkait dalam rangka menemukan
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan suatu pola, dan menyimpulkan.
keterampilan peserta didik. (Permendikbud 5. Mengkomunikasikan: PESERTA DIDIK
Nomor 54/2013) Bagaimana Kurikulum 2013 menyampaikan hasil pengamatan,
memfasilitasi peserta didik memperoleh nilai- kesimpulan berdasarkan hasil analisis
nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara secara lisan, tertulis, atau media lainnya -
berimbang?, bagaimana proses pembelajaran menyajikan laporan dalam bentuk bagan,
dilaksanakan? diagram, atau grafik; menyusun laporan
Berikut contoh kegiatan belajar dan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi
deskripsi langkah-langkah pendekatan proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.
saintifik pada pembelajaran kurikulum 2013 6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta:
adalah: PESERTA DIDIK menginovasi, mencipta,
1. Mengamati: membaca, mendengar, mendisain model, rancangan, produk
menyimak, melihat (tanpa atau dengan (karya) berdasarkan pengetahuan yang
alat) untuk mengidentifikasi hal-hal yang dipelajari.
ingin diketahui - Mengamati dengan indra Model Discovery Learning
(membaca, mendengar, menyimak, Model discovery learning adalah teori
melihat, menonton, dan sebagainya) belajar yang didefinisikan sebagai proses
dengan atau tanpa alat. pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak
2. Menanya: mengajukan pertanyaan tentang disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
hal-hal yang tidak dipahami dari apa yang finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi
diamati atau pertanyaan untuk sendiri. Discovery terjadi bila individu
mendapatkan informasi tambahan tentang terlibat, terutama dalam penggunaan proses
apa yang diamati - Membuat dan mentalnya untuk menemukan beberapa
mengajukan pertanyaan, tanya jawab, konsep dan prinsip. Discovery dilakukan
berdiskusi tentang informasi yang belum melalui observasi, klasifikasi, pengukuran,
dipahami, informasi tambahan yang ingin prediksi, penentuan dan inferi. Discovery
diketahui, atau sebagai klarifikasi. learning merupakan pembentukan kategori-
3. Mencoba/mengumpulkan data kategori atau konsep-konsep, yang dapat
(informasi): melakukan eksperimen, memungkinkan terjadinya generalisasi.
membaca sumber lain dan buku teks, Peserta didik dikatakan memahami suatu
mengamati objek/kejadian/aktivitas, konsep apabila mengetahui lima unsur dari
wawancara dengan narasumber - konsep itu, meliputi: 1) Nama; 2) Contoh-
Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, contoh baik yang positif maupun yang
mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, negatif; 3) Karakteristik, baik yang pokok
melakukan eksperimen, membaca sumber maupun tidak; 4) Rentangan karakteristik; 5)
lain selain buku teks, mengumpulkan data Kaidah
dari nara sumber melalui angket, - Langkah-langkah Operasional
wawancara, dan memodifikasi/ Implementasi Discovery Learning
menambahi/mengembangkan. Langkah Persiapan
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi: 1. Menentukan tujuan pembelajaran
PESERTA DIDIK mengolah informasi 2. Melakukan identifikasi karakteristik
yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari peserta didik (kemampuan awal, minat,
hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen gaya belajar, dan sebagainya)