Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Komang Astina

Asal Sekolah : SMAN 1 Sungai Loban

BEST PRACTICE
PENERAPAN MODEL PJBL DALAM MENGATASI KESULITAN PEMAHAMAN
MATERI GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN PADA PESERTA DIDIK
DI SMAN 1 SUNGAI LOBAN

I. PENDAHULUAN
Berdasarkan analisis terhadap identifikasi masalah dan eksplorasi akar
masalah yang dialami pada proses pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik,
terlihat bahwa peserta didik kesulitan memahami materi-materi biologi yang bersifat
abstrak, khususnya materi Biologi Gangguan Sistem Pernapasan. Berdasarkan
pengalaman belajar yang saya laksanakan dengan menerapkan inovasi pembelajaran
PjBL, saya berharap pembaca dapat mengambil contoh guna memberikan solusi bagi
pembaca jika menemukan masalah yang sama.
Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah
sebagai pendidik mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif dengan menggunakan
metode, model yang sesuai dan media pembelajaran yang berbasis TPACK. Dengan
begitu tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan bisa memecahkan masalah
sulitnya memahami materi yang bersifat Abstrak pada pembelajaran Biologi.

II. PEMBAHASAN
Setelah melakukan identifikasi masalah dengan berdasarkan hasil kajian
literatur dan hasil refleksi diri dan peserta didik, maka ditemukan beberapa tantangan
yaitu seperti kurangnya kemampuan peserta didik dalam berfikir kritis, sulitnya
mengarahkan peserta didik pada pembelajaran berpusat pada peserta didik dan pendidik
masih belum maksimal dalam mengembangkan pembelajaran Inovatif. Selama kegiatan
ada beberapa pihak yang terlibat diantaranya adalah Sekolah, Kepala Sekolah, Pendidik,
Peserta Didik, dan Lingkungan Sekitar.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut,
Pendidik menggunakan model Project Based Learning (PjBL), proses pembuatan media
pembelajaran inovatif dimulai dari menyiapkan alat/bahan, mendesain bentuk media, dan
membuat rancangan sesuai dengan desain rancangannya. Strategi yang digunakan untuk
menghadapi tantangan tersebut dengan membentuk pembelajaran berkelompok,
memberikan LKPD, menjalin kerjasama dengan pendidik lain dan menyelesaikan
pelatihan mandiri pada PMM. Proses dalam pelaksanaan strategi yang dirancang adalah
dengan mejalankan sintak - sintak PjBL, mengarahkan peserta didik untuk berpikir kritis
dan memanfaatkan lingkungan sebagai bahan pelaksanaan projek. Tahapan ini harus
didukung dengan sumber daya dan materi seperti Internet, Laptop, Lcd, alat tulis, dan
lokasi dalam pembuatan proyek.
Hasil refleksi yang telah dirangkum, peserta didik lebih tertarik dengan cara
belajar yang dilakukan karena pembelajaran dilaksanakan tidak hanya di dalam kelas
tetapi juga di luar kelas dan dapat bersaing dengan kelompok lain untuk menujukkan
hasil projek meraka. Faktor keberhasilan dari Strategi ini adalah model ini memberikan
kebebasan pada peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya, mewujudkan
minat peserta didik dalam menerima pembelajaran secara berdeperensiasi.

III. KESIMPULAN
Meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan peserta didik, model PjBL
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar secara aktif dan mandiri, sehingga
mereka merasa lebih terlibat dalam proses pembelajaran, selain itu memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk menerapkan pengetahuan mereka pada situasi nyata. Mendorong peserta
didik untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah, sehingga mereka dapat memahami konsep
dengan lebih mendalam dan menerapkannya dalam situasi yang berbeda, memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan kerjasama, komunikasi,
manajemen waktu dan mereka dapat melihat manfaat dari apa yang mereka pelajari.

DAFTAR PUSTAKA
Ayuningsi, Dina. dkk. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Berfikir Kritis Matematika. Jurnal
Cakrawala PENDAS. 5 (2): halaman 95.

Anda mungkin juga menyukai