OLEH
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Sekolah Dasar Negeri 21 Koto
Tuo IV Koto, mengesahkan bahwa:
Nama : NABILA PUTRI, S.Pd
NUPTK : 1761772673130072
Tempat, Tanggal Lahir : Bukittinggi, 29 April 1994
Jabatan : Guru Kelas Tinggi
Asal Sekolah : SDN 21 KOTO TUO Kab. Agam
telah membuat karya tulis yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaram
Problem Based Learning dengan Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran
Tematik Terpadu untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
di Kelas V SD Negeri 21 Koto Tuo”
Demikianlah pengesahan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Mengesahkan
Kepala SDN 21 KOTO TUO
YUNARTI, S.Pd
NIP. 196801061989092001
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan...............................................................................................i
Kata pengantar.....................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
Abstrak ..................................................................................................................iv
Daftar Lampiran....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah........................................................................1
2. Identifikasi Masalah..............................................................................3
3. Tujuan ...................................................................................................3.
3. Manfaat Kegiatan...................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI
A. Berpikir Kritis (Critical Thinking) ...................................................... 5
B. Model Pembelajaran ............................................................................ 5
C. Problem Based Learning ..................................................................... 6
1. Pengertian Problem Based Learning................................................6
2. Karakteristik PBL...............................................................................7
3. Langkah-Langkah Penerapan Model PBL .......................................10
BAB III PEMBAHASAN
A. Tujuan dan Saran
1. Tujuan...............................................................................................12
2. Saran.................................................................................................12
B. Bahan dan Materi Kegiatan.................................................................12
C. Metode dan Cara Pelaksanaan Kegiatan.............................................13
D. Hasil....................................................................................................14
BAB VI SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan..........................................................................................16
B. Rekomendasi/ Saran…………………………………………..............16
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………............17
LAMPIRAN .........................................................................................................18
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
materi yang dibutuhkan. Lebih dari itu, berpikir kritis juga berarti mampu
menarik kesimpulan dari data yang diberikan. Oleh sebab itu, peningkatan
1
pemecahan masalah Problem Based Learning (PBL) dalam proses
Learning (PBL) adalah satu model yang ditandai dengan penggunaan masalah
yang ada di dunia nyata untuk melatih siswa berfikir kritis dan terampil
sendiri, sehingga hasil belajar yang diperoleh akan setia dan tahan lama
dalam ingatan siswa. Selain itu siswa juga bisa belajar berpikir analisis, kritis,
berpikir kritis yang cukup rendah. Peserta didik terbiasa hanya menerima
2
Setelah melaksanakan pembelajaran dengan model Problem Based
B. Identifikasi Masalah
Masalah yang penulis temukan adalah rendahnya kemampuan berpikir
kritis siswa di kelas V SDN 21 Koto Tuo IV Koto.
C. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah melatih kemampuan berpikir kritis
siswa di kelas V SDN 21 Koto Tuo IV Koto.
D. Manfaat
Manfaat dari penerapan pembelajaran ini dapat kita lihat dari 3 sisi:
1. Manfaat Bagi Peserta Didik
a. Siswa lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran
b. Pembelajaran lebih menyenangkan;
c. Membiasakan peserta didik untuk berpikir kritis sehingga dapat
meningkatkan kompetensinya;
d. Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada proses
pembelajaran
e. Meningkatkan hasil belajar peserta didik.
2. Manfaat Bagi Guru
a. Meningkatkan keterampilan guru dalam merancang desain
pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir kritis
mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaiannya;
b. Memberikan kesempatan bagi guru untuk berinovasi dalam
pembelajaran;
3
c. Meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar.
d. Memperluas wawasan guru mengenai model pembelajaran inovatif
4
BAB II
KAJIAN TEORI
5
pembelajaran seperti penyusunan kurikulum, mengatur materi dan memberi
petunjuk guru di kelas maupun tutorial. Kegiatan dalam proses pembelajaran
tersebut dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan dari model
pembelajaran bervariasi serta proses pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Lebih lanjut Arends (dalam Agus Suprijono, 2009:46) berpendapat
bahwa model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,
termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengamalan belajar
untuk mencapai tujuan belajar.
Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah pedoman guru dalam mengembangkan dan
merencanakan pembelajaran dikelas termasuk tujuan, tahap belajar,
lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
C. Problem Based Learning
1. Pengertian Problem Based Learning
Menurut Joyce & weil model pembelajaran adalah suatu rencana
atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum ( rencana
pembelajaran jangka panjang ), merancang bahan-bahan pembelajaran,
dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain ( Rusman,
2012:133 ).
Pembelajaran Problem Based Learning ( PBL ) dalam Bahasa
Indonesia disebut Pembelajaran Berbasis Masalah “PBM” merupakan
penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk
melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan
untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada.
Menurut Barbara J. Duch (1996), Problem Based Learning (PBL)
adalah satu model yang ditandai dengan penggunaan masalah yang ada di
dunia nyata untuk melatih siswa berfikir kritis dan terampil memecahkan
masalah, dan memperoleh pengetahuan tentang konsep yang penting dari
6
apa yang dipelajari (Wijayanto, 2009:15). Pembelajaran berdasarkan
masalah tidan dirancang untuk membantu guru untuk memberikan
informasi yang sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan tetapi
pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan
keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui
pelibatan mereka dan pengalaman nyata dan menjadi pembelajaran
mandiri.
Menurut Suyatno (2009), Problem Based Learning (PBL)
merupakan suatu model pembelajaran yang berbasis pada masalah,
dimana masalah tersebut digunakan sebagai stimulus yang mendorong
mahasiswa menggunakan pengetahuannya untuk merumuskan sebuah
hipotesis, pencarian informasi relevan yang bersifat student-centered
melalui diskusi dalam sebuah kelompok kecil untuk mendapatkan solusi
dari masalah yang diberikan.
2. Karakteristik PBL
Pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai
macam kecerdesan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi
terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala
sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada .
Karakteristik pembelajaran berbasis masalah (Prof. Dr. H.
Syafruddin Nurdin, M.Pd dan Adriantoni, M.Pd), adalah sebagai berikut.
a. Permasalahan menjadi strating point dalam belajar.
b. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di
dunia nyata yang tidak tertsruktur.
c. Permasalahan membutuhkan perpsektif ganda ( multiple
perpective).
d. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa,
sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi
kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.
e. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.
7
f. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaanya,
dan evaluasi sumber informasi merupakan yang esensial dalam
PBM.
g. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.
h. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama
pengtinya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi
dari sebua masalah.
i. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari
sebuah proses belajar; dan
j. PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses
belajar.
Pendapat lain yaitu Baron (Rusmono: 2012) yang menyebutkan
beberapa ciri atau karakteristik dari PBL yaitu sebagai berikut.
a. Menggunakan permasalahan dalam dunia nyata
b. Pembelajaran dipusatkan dalam penyelesaian masalah.
c. Tujuan pembelajaran ditentukan oleh siswa, dan
d. Guru berperan sebagai fasilitator.
3. Kelebihan PBL
Kelebihan pembelajaran Berbasi Masalah dalam pemanfaatannya
adalah sebagai berikut :
8
a. Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif dan
mandiri.
b. Meningkatkan Hasil Belajar dan kemampuan memecahkan
masalah.
c. Membantu siswa belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan
situasi baru.
d. Dengan PBM akan terjadi pembelajaran bermakna.
e. Dalam situasi PBM, siswa mengintegrasikan pengetahuan dan
keterampila secara simultan dan mengaplikasikannya dalam
konteks yang relevan.
f. PBM dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis,
menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja, Hasil Belajar internal
untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal
dalam bekerja kelompok.
Abiddin Nata (2009: 250) menyatakan bahwa PBL memiliki
beberapa kelebihan antara lain a) dapat membuat pendidikan di sekolah
menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja,
b) dapat membiasakan siswa menghadapai dan memecahkan masalah
secara terampil, yang selanjutnya dapat digunakan untuk menghadapi
masalah yang sesungguhnya di masyarakat, dan c) dapat merangsang
kemampuan berpikir secara kreatif dan mnyeluruh, karena dalam proses
pembelajarannya siswa banyak melakukan proses mental dengan
menyoroti permasalahn dari berbagai aspek..
Dari pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa pembelajaran
menggunakan PBL memiliki beberapa kelebihan/ keunggulan
dibandingkan dengan model pembelajaran lainnya yaitu a) dengan
terbiasa menghadapi masalah real word siswa menjadi lebih paham
sehingga tercipata pembelajaran yang bermakna, b) pengetahuan yang
didapatkan oleh siswa dapat diaplikasikan dalam konteks yang relevan,
c) meningkatkan berbagai keterampilan yang ada dalam diri siswa, baik
9
itu soft skill maupun hard skill, d) pembelajaran yang menantang dapat
meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran.
10
mengevaluasi
refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses
yang mereka gunakan
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
3.8 Menguraikan urutan 3.8.1 Menguraikan urutan peristiwa
peristiwa atau tindakan yang siklus air
terdapat pada teks fiksi
4.8 Menyajikan kembali 4.8.1 Membuat bagan sederhana
peristiwa atau tindakan terkait siklus air
dengan memperhatikan latar
cerita yang terdapat pada
teks fiksi
SBdP
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Memahami tangga nada 3.1.1 Mengidentifikasi berbagai
tangga nada.
4.2 Menyanyikan lagu-lagu 4.2.1 Menyanyikan lagu Air Terjun.
dalam berbagai tangga nada
dengan iringan musik
13
Guru memberikan permasalahan dan meminta peserta didik untuk
memperhatikan permasalahan yang diberikan. Penyampaian masalah bisa
dilakukan dengan menampilkan gambar, video ataupun bahan bacaan.
2. Pengorganisasian siswa ke dalam kelompok
Setelah memahami permasalahan yang dipaparkan oleg guru, langkah
berikutnya guru membentuk kelompok belajar. Pengorganisasian siswa
ke dalam kelompok dilakukan untuk membentuk kelompok belajar yang
terdiri dari 4-5 orang dengan kemampuan siswa yang heterogen.
3. Membimbing penyelidikan kelompok
Guru berperan untuk mendorong siswa mengumpulkan informasi yang
sesuai dan melakukan penyelidikan guna mendapatkan kejelasan serta
pemecahan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Dalam tahap ini guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan
bentuk laporan yang sesuai untuk menunjukkan hasil penyelidikan.
Laporan dapat berbentuk tertulis, video atau model lainnya.
5. Menganalisis dan mengevaluasi
Langkah terakhir dari pelaksanaan problem based learing adalah siswa
melakukan analisis serta mengevaluasi hasil penyelidikannya. Kegiatan
yang dapat dilakukan oleh siswa dapat bervariasi. Salah satu alternatif
kegiatan yang bisa dilakukan yaitu dengan melaksanakan window
shoping, dimana masing-masing kelompok diminta menyajikan hasil
penyelidikannya, kemudian salah satu anggota kelompok ditunjuk sebagai
“pedagang” yaitu orang yang nantinya akan menjelaskan hasil karyanya
pada tamu, sementara anggota kelompok lain bertamu guna memberikan
mengamati hasil kerja kelompok lain, memberikan pertanyaan, saran
ataupun masukan. Diakhir kegiatan, masing-masing siswa kembali
kelompoknya serta mambahas hasil kerja kelompoknya serta
memperbaiki jika terdapat kekeliruan.
D. Hasil
14
Setelah merancang dan melaksanakan kegiatan, maka diperoleh hasil
sebagai berikut:
1. Dengan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning
dapat mengasah kemampuan berpikir kritis siswa sebab pembelajaran
tidak disajikan dalam bentuk finalnya
2. Dengan menerapkan keterampilan Abad 21 dalam pembelajaran telah
membuat siswa terlatih berkomunikasi, berkolaborasi, berpikir kritis
dan nenyelesaikan masalah serta kreatif dan inovatif.
3. Dengan adanya integrasi literasi dan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) dalam pembelajaran guru telah berusaha menanamkan karakter
terhadap peserta didik
Di awal penerapan pembelajaran dengan model Problem Based
Learning ini, terdapat beberapa kendala, diantaranya, siswa belum terbiasa
dengan model pebelajaran yang penulis berikan, guru harus kreatif mencari
dan trampil menggunakan media pembelajaran, serta guru harus mampu
menggunakan model pembelajaran sesuai dengan sintaknya.
Untuk mengatasi masalah atau kendala di atas, penulis berusaha keras
untuk belajar dengan membaca buku pegangan pembelajaran dengan
menggunakan model Problem Based Learning, browsing di internet,
berdiskusi dengan guru lain, dan mencari sumber lain.
15
BAB VI
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan fakta dari kegiatan yang telah diuraikan di atas, dapat
kita tarik beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning,
guru dan peserta didik terbiasa mengikuti pembelajaran yang terstruktur
sesuai dengan sintak model pembelajaran tersebut.
2. Dengan menerapkan pendekatan Saintifik dalam pembelajaran, siswa
terbiasa melakukan 5 M (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan)
3. Dengan menerapkan pembelajaran Problem Based Learning, peserta
didik terbiasa berpikir kritis
4. Dengan mengintegrasikan Literasi dengan kerampilan/ Kecakapan Abad
21, siswa mempunyai literasi tentang materi yang akan dibahas dan
diharapkan memiliki karakter yang baik untuk menghadapi Era Abad 21.
B. Rekomendasi/ Saran
Bertolak dari pengalaman penulis dalam menerapkan model
Problem Based Learning dengan pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran
Tematik Terpadumaka, penulis berharap agar para guru pada umumnya
dan guru sekolah dasar khususnya, bisa menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning ini, karena sangat membantu guru dalam
menyusun desain dan melaksanakan pembelajaran yang sistematis serta
dapat membiasakan peserta didik berpikir kritis dalam menyelesaikan
masalah dalam kehidupan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
KI-1:Menerima dan menjalankan ajaranagama yang dianutnya
KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percayadiri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
KI-3:Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
KI-4:Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
E. Materi Pembelajaran
1. B.Indonesa : Menguraikan peristiwa pada teks non fiksi
2. SBdP : Tangga nada
3. IPA : Siklus Air
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Sintak pembelajaran Problem Based Learning :
1. Orientasi siswa pada masalah
2. Pengorganisasian siswa ke dalam kelompok
3. Membimbing penyelidikan kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah, diskusi, unjuk kerja, penugasan
19
H. Sumber Belajar
1. Kemdikbud.2017.Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Buku Guru Kelas V. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud
2. Kemdikbud.2017.Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Buku Siswa Kelas V. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud
3. Bahan ajar yang dibuat guru
4. Buku referensi yang relevan
5. Internet
I. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
20
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
21
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
b. Keterampilan
Penilaian keterampilan dalam pembelajaran KD ini meliputi:
1. Penilaian unjuk kerja
2. Penilaian produk
c. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dalam pembelajaran KD ini meliputi:
1. Tes lisan
2. Tes tertulis dalam proses pembelajaran
3. Tes tertulis pada akhir pembelajaran
22
Mengetahui Koto Tuo, April 2020
Kepala Sekolah Guru Kelas,
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
.......................................................
23
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
24