1. IDENTITAS MODUL
a. Nama Mapel : Fisika
Rumpun : IPA
Tahun Penyusunan : 2022
Fase :E
b. Jenjang : SMA
c. Kelas :X
d. Perkiraan Jumlah Siswa : 36
e. Model Pembelajaran : PJJ atau Tatap muka
f. Alokasi Waktu :2 x 45 Menit
g. Jumlah Pertemuan :1
h. Kata Kunci : Pemanasan Global
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
10.2 Mengidentifikasi dan memprediksi masalah penerapan pemanasan global bagi masyarakat
industri modern, dampaknya bagi kehidupan manusia melalui diskusi, tayangan dan simulasi
serta menyajikan laporannya.
10.3 merancang alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan pemanasan global dengan
menyampaikan saran yang bermanfaat dan merangkai produk, mengevaluasi produk serta
mengkomunikasikannya dengan baik dan persuasive.
PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Pengertian Pemanasan global
b. Proses terjadinya pemanasan global
c. Dampak pemanasan global
INDIKATOR
Keterampilan berpikir yang perlu dikuasai siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran
meliputi pemahaman sains dan keterampilan proses sebagai berikut.
PEMAHAMAN SAINS
1. Mengidentifikasi penyebab terjadinya pemanasan global
2. Mengidentifikasi macam-macam gas rumah kaca
3. Menganalisis pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan
KETERAMPILAN PROSES
1. Merangkai rancangan ilustrasi fenomena efek rumah kaca
2. Menguji coba rancangan ilustrasi fenomena efek rumah kaca
3. Membuat laporan dan mempresentasikan produk kreatif sebagai solusi
permasalahan pemanasan global
4. SARANA PRASARANA
Meskipun secara umum modul ajar ini dikembangkan untuk peserta didik regular (tanpa ketunaan,
tidak mengalami kesulitan belajar atau berpencapaian tinggi). Namun untuk memfasilitasi peserta
didik yang mengalami kesulitan belajar dapat diberikan remedial teaching pada waktu khusus dan
untuk yang berpencapaian tinggi dapat diberikan pengayaan teaching.
6. MATERI AJAR
7. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1. Menyiapkan LKPD
2. Menyiapkan bahan untuk demonstrasi dan eksperimen
3. Menyiapkan media untuk memunculkan simulasi pembuatan prototipe
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
- Pengkondisian peserta dilakukan melalui whatsapp group atau grup obrolan lain untuk
memasuki ruang zoom, kemudian berdoa berdoa bersama dan presensi dilakukan pada saat
di ruang zoom
- Penampilan video menggunakan fitur share screen pada zomm dilanjutkan dengan sesi
menyimpulkan video
- Guru menayangkan video demonstrasi efek rumah kaca
- Guru mengarahkan peserta didik untuk masuk breakoutromm untuk melakukan diskusi yang
ada di LKPD
- Menutup breakout room untuk melakukan refleksi pembalajran
8. ASESMEN
PENILAIAN OBSERVASI
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku siswa dalam proses pembelajaran.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
Keterangan :
• TJ : Tanggung Jawab
• D : Disiplin
• KK : Kerja Keras
• K : Kreatif
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan
kriteria:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
PENILAIAN KETERAMPILAN
Penilaian keterampilan proses dilakukan selama proses pembelajaran melalui penilaian
produk
Instrumen Tes : Terlampir
9. REFLEKSI GURU
1) Apakah urutan pembelajaran sudah terstruktur sesuai dengan RPP?
2) Apakah video pembelajaran dapat terdengar dengan jelas dan dapat menarik perhatian
siswa terhadap materi pemanasan global?
3) Apakah diskusi dapat menjadi wadah bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan 4C
dengan baik?
Siswa Guru
Kurdi, S. Z. (2008). Pengaruh Emisi Co2 dari Kurdi, S. Z. (2008). Pengaruh Emisi Co2 dari
PENGARUH EMISI CO2 DARI SEKTOR PENGARUH EMISI CO2 DARI SEKTOR
PERUMAHAN PERKOTAAN TERHADAP PERUMAHAN PERKOTAAN TERHADAP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global (global warming) menjadi salah satu isu lingkungan utama yang
dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses meningkatnya
suhu rata-rata permukaan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh
adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini
berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar infra merah diserap olehu dara dan
permukaan bumi. Sebagian sinar infra merah dipantulkan kembali ke atmosfer dan
ditangkap oleh gas-gas rumah kaca yang kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat.
Gas-gas rumah kaca terutama berupa karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida.
Kontribusi besar yang mengakibatkan akumulasi gas-gas kimia ini di atmosfer adalah
aktivitas manusia. Temperatur global rata-rata setiap tahun dan lima tahunan tampak
meningkat, seperti pada diagram berikut.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca pada atap rumah kaca. Makin
meningkat konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, makin besar pula efek panas yang
terperangkap di bawahnya. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala
makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpa efek rumah kaca planet bumi akan
menjadi sangat dingin lebih kurang -18°C, sehingga seluruh permukaan bumi akan
tertutup lapisan es. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15°C, bumi sebenarnya telah
lebih panas 33°C dengan efek rumah kaca. Akan tetapi jika gas-gas tersebut telah
berlebih di atmosfer, maka akan terjadi sebaliknya dan mengakibatkan pemanasan global.
Efek Balik
Efek balik penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses efek
balik yang dihasilkannya, seperti pada penguapan air. Pada awalnya pemanasan akan lebih
meningkatkan banyaknya uap air di atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas
rumah kaca, maka pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di
udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Keadaan ini
menyebabkan efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh
akibat gas CO2itu sendiri. Peristiwa efek balik ini dapat meningkatkan kandungan air
absolut di udara, namun kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak
menurun karena udara menjadi menghangat. Karena usia CO2yang panjang di
atmosfer maka efek balik ini secara perlahan dapat dibalikkan (Soden and Held,
2005).Selain penguapan, awan diduga menjadi efek balik. Radiasi inframerah akan
dipantulkan kembali ke bumi oleh awan, sehingga akan meningkatkan efek
pemanasan. Sementara awan tersebut akan memantulkan pula sinar Matahari dan
radiasi inframerah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Efek balik
penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya oleh es.
Lapisan es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus
meningkat ketika temperatur global meningkat. Bersamaan dengan mencairnya es
tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Daratan maupun air memiliki
kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan
akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Kejadian ini akan menambah
faktor penyebab pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair,
sehingga menjadi suatu siklus yang berkelanjutan (Thomas, 2001).Faktor lain yang
memiliki kontribusi terhadap pemanasan global adalah efekbalik positif akibat
terlepasnya CO2dan CH4dari melunaknya tanah beku (permafrost). Selain itu, es
yang mencair juga akan melepas CH4yang juga dapat menimbulkan umpan balik positif.
Laut memiliki kemampuan ekologis untuk menyerap karbon di atmosfer. Fitoplankton
mampu menyerap karbon guna kelangsungan proses fotosintesis. Tetapi kemampuan ini
akan berkurang jika laut menghangat yang diakibatkan oleh menurunnya tingkat nutrien
pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton
(Buesseler, et al, 2007).
Bertambah tipis dan cairnya es di kutub utara dan selatan serta daerah-daerah es
lainnya sehingga menyebabkan permukaan air laut naik. Bertambah panasnya cuaca
di bumi yang mengakibatkan cepat menguapnya air laut sehingga cepat terjadinya
hujan. Ganasnya cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan yang sangat lebat,
kebakaran hutan, banjir mendadak, angin topan secara tiba-tiba. Terjadinya
imigrasi/migrasi besar-besaran. Suatu tempat yang dihuni oleh orang-orang penduduk
asli tradisional berpindah tempat karena terjadinya bencana alam juga terjadinya
migrasi binatang, contoh : sekumpulan kupu-kupu di sebelah barat
Amerika utara telah bermigrasi sejauh 95 km dalam 100 tahun terakhir. Berjangkitnya
penyakit baik penyakit manusia maupun binatang. Saat ini banyak sekali penduduk
kota yang terkena penyakit karena polusi kota yang mematikan dan tidak bisa diobati
kecuali dengan transplantasi organ tubuh yang tentunya sangat mahal biayanya. Untuk
penyakit binatang banyak dijumpai di daerah-daerah yang hutannya telah digunduli.
LAMPIRAN 3. LKPD
- Siswa Literasi
- Siswa Visual
Bubuhkanlah tanda centang (√) pada kolom skor untuk aktivitas siswa dalam pembuatan
proyek berdasarkan rubrik yang telah disediakan