Anda di halaman 1dari 51

Daftar Isi

Modul Ajar ...............................................................................................................................................................1

Pemanasan Global .............................................................................. Error! Bookmark not defined.

Daftar Isi ................................................................................................................................................................2

1. Identitas Umum ..........................................................................................................................................3

2. Profil Pelajar Pancasila ............................................................................................................................3

3. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................................................3

4. Sarana Prasarana ........................................................................................................................................5

5. Karakteristik Peserta Didik ....................................................................................................................5

6. Materi Ajar ...................................................................................................................................................6

7. Kegiatan Pembelajaran ............................................................................................................................6

8. Asesmen ..................................................................................................................................................... 17

9. Refleksi Guru............................................................................................................................................ 17

10. Refleksi Peserta didik ....................................................................................................................... 18

11. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ......................................................................................... 18

12. Daftar Pustaka...................................................................................................................................... 18

13. Referensi Bacaan ................................................................................................................................ 18

14. Pengayaan dan Remedial ................................................................................................................. 19

15. Lampiran – Lampiran ........................................................ Error! Bookmark not defined.

Lampiran 1. Materi Ajar ................................................................ Error! Bookmark not defined.

Lampiran 2. LKPD ........................................................................... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3. Instrumen Asesmen ................................................ Error! Bookmark not defined.

Lampiran 4. Modul Petunjuk LKPD Guru ............................ Error! Bookmark not defined.

Glosarium............................................................................................ Error! Bookmark not defined.


1. Identitas Umum
1. Nama Penulis : Fitriyah Utami
Asal Instansi : SMA Negeri 2 Brebes
Tahun Penyusunan : 2022
Fase :E
2. Jenjang : SMA
3. Kelas :X
4. Perkiraan Jumlah Siswa : 32 – 36
5. Moda Pembelajaraan : Tatap Muka

2. Profil Pelajar Pancasila


Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan dan keterampilan, pelajar menjadi pribadi
yang memiliki profil pelajar Pancasila sebagai berikut :
- Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
- Gotong royong
- Bernalar kritis
- Kreatif.
3. Tujuan Pembelajaran
10.2 Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan keterampilan
proses dalam perubahan iklim dan pemanasan global

Elemen CP yang dituju : Pemahaman Fisika dan Keterampilan Proses.

Tujuan Pembelajaran yang menjadi prasyarat


10.1 Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan keterampilan
proses dalam pengukuran

Pemahaman Prasyarat
1. Peserta didik sudah memahami metode ilmiah, melakukan penyelidikan,
mengumpulkan data, mengevaluasi dan membuat laporan ilimiah
2. Peserta didik sudah memahami mengenai besaran, satuan dan prinsip-prinsip
pengukuran.

Pemahaman Bermakna
- Sejarah adanya istilah pemanasan global
- Penyebab pemanasan global
- Masalah-masalah yang terjadi akibat pemanasan global
- Solusi dalam mengatasi pemanasan global
Pertanyaan Inti
1. Tahukah suhu udara pada 3 hari terkahir di sekitarmu mencapai berapa derajat
celcius?
2. Sudahkah Anda mencari informasi tentang pemanasan global? Sejak kapan yaa ada
istilah pemanasan global? Mengapa salju abadi di puncak Jayawijaya Papua mencair?
3. Bagaimanakah bukti/dampak pemanasan global dalam kehidupan sehari-hari? Jika
sangat berdampak, coba tanyakan kepada orang tua mengapa pemanasan global sangat
merugikan?
4. Sudahkah Anda mengetahui bukti/dampak pemanasan global? Jika Anda sudah
mengetahui, apa sajakah penyebabnya? Adakah penyebab pemanasan global yang
dekat dengan lingkungan tempat tinggal?

Indikator
Keterampilan berpikir yang perlu dikuasai siswa untuk dapat mencapai tujuan
pembelajaran meliputi pemahaman sains dan keterampilan proses sebagai berikut.

Pemahaman Fisika
1. Menjelaskan informasi suhu udara selama 3 hari pada siang hari (sekitar pukul 12.00
WIB)
2. Mengidentifikasi sejarah pemanasan global
3. Mendeskripsikan proses efek rumah kaca
4. Menganalisis bukti/dampak pemanasan global melalui literasi dan wawancara
5. Menganalisis penyebab pemanasan global melalui literasi dan wawancara
6. Mengidentifikasi solusi untuk mengatasi pemanasan global

Keterampilan Proses
1. Merencanakan dan melakukan penyelidikan peserta didik merumuskan tujuan,
menyusun prosedur, dan menggunakan referensi yang benar dalam
perencanaan penyelidikan/penelitian serta membedakan fakta, opini, jenis -
jenis variabel pemanasan global
2. Mempertanyakan dan memprediksi berdasarkan hasil observasi/wawancara,
mampu merumuskan permasalahan yang ada dan mampu mengajukan
pertanyaan kunci untuk menyelesaikan masalah pemanasan global
3. Mengumpulkan data dan mengolah data menggunakan metode dan satuan
yang benar
4. Memproses dan menganalisis data dan informasi menggunakan alat ukur yang
sesuai serta mempresentasikannya
5. Menyimpulkan hasil dan mengevaluasi dalam mengajukan pertanyaan dan
mengembangkan keingintahuan serta melakukan kegiatan yang menunjukkan
kepedulian lingkungan dan bersikap jujur terhadap temuan data/fakta
6. Mengkomunikasikan hasil Peserta didik menyusun laporan tertulis hasil
penelitian serta mengomunikasikan hasil penelitian yang dilakukan secara
lisan dan tulisan

4. Sarana Prasarana
Sarana Prasarana Media Perkiraan Biaya
1. Laptop/Komputer/Handphone Aplikasi rekam Bensin untuk akomodasi
2. Akomodasi ke lokasi video dan rekam Rp. 20.000,-
wawancara suara

Sarana Prasarana Alternatif


Jika waktu wawancara tatap muka membutuhkan waktu yang lama, maka peserta didik
cukup literasi atau melalui chat whatsapp kepada sumber wawancara. Peserta didik
mempresentasikan gejala pemanasan global: konsep dan solusi dari literasi, numerasi
suhu dan wawancara yang didapatkan.

Lingkungan Belajar
Untuk melaksanakan pembelajaran berbasis problem, maka peserta didik diajak
mengenal lingkungan hijau sekolah adiwiyata dan membandingkan di lingkungan tempat
tinggal.

5. Karakteristik Peserta Didik


Secara umum, modul ajar ini dikembangkan untuk :
Peserta didik regular/tipikal Ya
Peserta didik dengan kesulitan belajar -
Peserta didik berpencapaian tinggi -
Peserta didik dengan ketunaan -

Meskipun secara umum modul ajar ini dikembangkan untuk peserta didik regular (tanpa
ketunaan, tidak mengalami kesulitan belajar atau berpencapaian tinggi). Namun untuk
memfasilitasi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat diberikan remedial
teaching pada waktu khusus dan untuk yang berpencapaian tinggi dapat diberikan
pengayaan teaching.
6. Materi Ajar
No Pertemuan Materi
1 Pertemuan 1 Lampiran 1. Materi Ajar 1
Fakta Perubahan Lingkungan.
2 Pertemuan 2 Lampiran 1. Materi Ajar 2
Ayo Peduli Lingkungan
3 Pertemuan 3 Rancangan pembuatan pupuk cair
4 Pertemuan 4 Proses pembuatan pupuk cair
5 Pertemuan 5 Menguji hasil
6 Pertemuan 6 Presentasi hasil proyek

7. Kegiatan Pembelajaran
1. Menjelaskan informasi suhu udara selama 3 hari pada siang hari (Pukul 11.45- 12.15
WIB)
2. Mengidentifikasi sejarah pemanasan global
3. Mendeskripsikan proses efek rumah kaca
4. Menganalisis bukti/dampak pemanasan global melalui literasi dan wawancara
5. Menganalisis penyebab pemanasan global melalui literasi dan wawancara
6. Mengidentifikasi solusi untuk mengatasi pemanasan global
7. Mempresentasikan laporan wawancara

Ringkasan Kegiatan Inti Metode Pengaturan


Siswa
Sejarah pemanasan global, proses dan penyebabnya Diskusi, Berkelompok (3-
Pertemuan 1 pengamatan 5 siswa)
(Orientasi peserta didik pada masalah) dan literasi
1. Guru menyampaikan masalah yang akan
dipecahkan secara kelompok. Masalah yang
diangkat hendaknya kontekstual. Masalah bisa
ditemukan sendiri oleh peserta didik melalui
bahan bacaan atau lembar kegiatan
2. Kelompok mengamati dan memahami masalah
yang disampaikan guru atau yang diperoleh dari
bahan bacaan yang disarankan.
Peserta didik melakukan observasi awal mengenai:
- Pengamatan suhu lingkungan pada siang hari itu
yang akan dilanjutkan pengambilan data suhu
selama 5 hari berdasarkan aplikasi perkiraan
cuaca)
- Keliling sekolah untuk mengecek jumlah pohon
berkaitan dengan kenyamanan lingkungan
belajar
- Peserta didik membuat laporan hasil observasi
awal dan diskusi berdasarkan LKPD -1
(Lampiran Materi Ajar 1. Fakta Perubahan
Lingkungan)
(Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar)
1. Guru memastikan setiap anggota memahami
tugas masing-masing
- Guru memberikan LKPD-2 untuk melakukan
wawancara
2. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas
untuk mencari data/bahan-bahan/alat yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah
melalui literasi dan wawancara
Peserta didik melakukan diskusi mengenai:
- Mengidentifikasi sejarah pemanasan global
- Mendeskripsikan proses efek rumah kaca
- Menganalisis bukti/dampak pemanasan global
- Menganalisis solusi pemanasan global
3. Guru dan peserta didik melakukan refleksi dan
penilaian proses.
Pertemuan 2
(Membimbing penyelidikan kelompok)
1. Guru memantau keterlibatan peserta didik
dalam pengumpulan data/bahan selama proses
penyelidikan
2. Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari
data/referensi/sumber) untuk bahan diskusi
kelompok
- Peserta didik dibimbing penyelidikan berupa
wawancara dalam pemantauan grup WhatsApp
dengan memberikan stiker/emoticon yang
memotivasi peserta didik.
(Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)
1. Guru memantau diskusi dan membimbing
pembuatan laporan sehingga karya setiap
kelompok siap untuk dipresentasikan
2. Kelompok melakukan diskusi untuk
menghasilkan solusi pemecahan masalah dan
hasilnya dipresentasikan/disajikan dalam
bentuk karya.
3. Peserta didik menyusun laporan hasil literasi,
wawancara dan analisis diskusi kelompok
mengenai:
- Menganalisis dampak/bukti pemanasan global
melalui literasi dan wawancara
- Mengidentifikasi solusi untuk mengatasi
pemanasan global, peserta lain menanggapi dan
memberi pertanyaan
3. Guru memberikan verifikasi dan penguatan
berdasarkan LKPD-2 (Lampiran Materi Ajar 2.
Ayo Peduli Lingkungan)
4. Guru dan peserta didik melakukan refleksi dan
penilaian proses.
Pertemuan 3
(Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah)
1. Guru membimbing presentasi dan mendorong
kelompok memberikan penghargaan serta
masukan kepada kelompok lain. Guru bersama
peserta didik menyimpulkan materi
2. Setiap kelompok melakukan presentasi,
kelompok yang lain memberikan apresiasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/
membuat kesimpulan sesuai dengan masukan
yang diperoleh dari kelompok lain..
Pertemuan 4 (Tes formatif)

Pertemuan 8 (Remedial dan Pengayaan)


Persiapan Pembelajaran
1. Siapkan terlebih dahulu sumber belajar buku / power point terkait pemanasan global
(lihat pada Lampiran)
2. Siapkan gambar/video yang akan disajikan dalam kegiatan pembuka.
3. Siapkan web/akses mencari suhu udara lingkungan
4. Siapkan terlebih dulu LKPD nya dalam bentuk cetak
Pembuka

Menunjukkan gambar cuaca ketika siang dan malam dalam beberapa waktu.

Gambar 1. Cuaca Ekstrem yang Melanda Jakarta

Sumber: Ramdani (2021)

Gambar 2. Cuaca siang hari di Jakarta


Sumber Devira Prastiwi (Agustus 2022)
Menunjukkan video
Penelitian Salju Gunung Jawawijaya Januari 2020
https://www.youtube.com/watch?v=v0s8HVOOaGE
Penelitian Salju Gunung Jayawijaya Oktober 2020
https://www.youtube.com/watch?v=99q9X5w2ZMY
Berita terbaru Januari 2022 tentang cuaca ekstrem
https://www.youtube.com/watch?v=HdcYno_knVE&t=10s
Literasi berita pemanasan global Maret 2022
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1460423-bmkg-ungkap-penyebab-salju-abadi-
di-puncak-jaya-papua-mencair?page=all&utm_medium=all-page

TIP
Gunakan pengamatan untuk menggali pengetahuan awal siswa mengenai suhu udara
sekitar mereka dan menggali informasi penyebabnya. Berbagai strategi brainstorming
dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas dapat dilakukan melalui diskusi.

Pertemuan 1 (3 JP x 45 menit)
Sintak 1: Orientasi peserta didik pada masalah
Sintak 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Waktu
1. Membuka pelajaran dengan Membaca doa, menunjukan 5 menit
mengkondisikan peserta didik kehadiran dan memperhatikan
untuk belajar, membaca doa, yang disampaikan guru
mendata kehadiran peserta didik
dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Selanjutnya
menyinggung capaian yang
ditargetkan dan karakter profil
pancasila yang dilatihkan (bisa
melalui cerita ringan atau cerita
inspirasi).
2. Memotivasi peserta didik dengan Mengamati gambar apa yang 5 menit
menyajikan gambar mereka lihat
mendeskripsikan cuaca tersebut
(Gambar Pembuka 1,2)
3. Guru menyampaikan masalah Kelompok mengamati dan 10
yang akan dipecahkan secara memahami masalah yang menit

kelompok. Masalah yang diangkat disampaikan guru atau yang


hendaknya kontekstual. Masalah diperoleh dari bahan bacaan
bisa ditemukan sendiri oleh yang disarankan.
peserta didik melalui bahan - Menjawab pertanyaan
bacaan atau lembar kegiatan. bagaimana cuaca
- Mengajukan pertanyaan ekstrem yang ada di
bagaimana cuaca yang ada gambar, disampaikan
pada gambar. kemudian dan mengemukakan
memberi kesempatan kepada pendapatnya.
peserta didik untuk
mengemukakan pendapatnya.
Apersepsi
Apakah Kalian menyadari bahwa
lingkungan sekitar Kalian telah
banyak berubah? Suhu udara yang
tak lagi sejuk, musim kemarau dan
musim hujan yang lamanya tidak
selalu sama dari tahun ke tahun,
daerah yang tidak biasanya
terkena banjir, kini terdampak
banjir, dan banyak perubahan
lainnya. Perubahan lingkungan
yang Kalian rasakan saat ini
adalah gejala yang menunjukkan
bahwa Bumi ini tidak sedang baik-
baik saja. Apa yang
menyebabkannya? Bagaimana
proses perubahannya hingga
Kalian dapat merasakan
dampaknya saat ini? Sebagai
pelajar, apa yang bisa Kalian
lakukan untuk berpartisipasi
secara aktif dalam menanggulangi
dampak kerusakan Bumi? Kalian
akan mendapatkan jawabannya
pada materi ini.
4. Mengoranisasi peserta didik ke Memilih kelompok masing- 5 menit
dalam beberapa kelompok (satu masing
kelompok 4 – 6 orang)
5. Membagikan LKPD 1, menjelaskan Menerima LKPD 1 5 menit
bagaimana menyelesaikan LKPD-1
6. Melakukan brainstorming untuk Peserta didik mengemukakan 20
menggali pengetahuan peserta informasi dari video dan menit

didik mengenai pemanasan global literasi berita tersebut.


berupa sejarah dan penyebabnya
menggunakan video
Berita terbaru Januari 2022 tentang
cuaca ekstrem
https://www.youtube.com/watch?v
=HdcYno_knVE&t=10s
Literasi berita pemanasan global
Maret 2022
https://www.viva.co.id/berita/nasio
nal/1460423-bmkg-ungkap-
penyebab-salju-abadi-di-puncak-
jaya-papua-
mencair?page=all&utm_medium=a
ll-page
Guru memberikan kesempatan
beberapa peserta didik
mengemukakan informasi dari
sumber belajar tersebut.
7. Membimbing peserta didik untuk Secara berkelompok 30
menyelesaikan LKPD 1 melakukan pengamatan dan menit

diskusi untuk menyelesaikan


LKPD 1
8. Meminta peserta didik untuk Mengumpulkan hasil 5 menit
mengumpulkan hasil pengamatan pengamatan dan simulasi
dan literasi LKPD 1 LKPD 1
9. Guru menunjuk salah satu Peserta didik 30
kelompok untuk mempresentasikan dan menit

mempresentasikan hasil LKPD 1 menanggapi


dan menunjuk kelompok lain untuk
menanggapi
10. Memberi verifikasi dan penguatan Menyimak verifikasi dan 10
(Lampiran Materi Ajar 1. Fakta penguatan yang disampaikan menit
Perubahan Lingkungan).
guru
11. Guru memastikan setiap anggota Peserta didik berdiskusi dan 5 menit
memahami tugas masing-masing membagi tugas untuk mencari
- Guru memberikan LKPD-2 data/bahan-bahan/alat yang
untuk pertemuan berikutnya diperlukan untuk
menyelesaikan masalah.
- Peserta didik
menerima LKPD-2
12. Menutup pelajaran dan meminta Menutup pelajaran dan 5 menit
peserta didik LKPD 2 agar menyimak apa yang
dikerjakan secara berkelompok, disampaikan oleh guru
gotong royong dan bernalar kritis
Pertemuan 2
Sintak 3: Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok (online/daring)
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Waktu
Guru memantau keterlibatan peserta Peserta didik melakukan Selama
didik dalam pengumpulan data/bahan penyelidikan (mencari penyelidi
selama proses penyelidikan data/referensi/sumber) untuk kan/waw
bahan diskusi kelompok ancara
- Peserta didik dibimbing
penyelidikan berupa
wawancara dalam
pemantauan grup WhatsApp
dengan memberikan
stiker/emoticon yang
memotivasi peserta didik.

(3 JP x 45 menit)
Sintak 4: Mengembang kan dan menyajikan hasil karya
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Waktu
1. Membuka pelajaran dengan Membaca doa dan menunjukan 5 menit
mengkondisikan peserta didik kehadiran
untuk belajar, membaca doa,
mendata kehadiran peserta didik
dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2. Mengingatkan kembali tugas pada Peserta didik duduk dengan 5 menit
materi pembelajaran sebelumnya kelompoknya masing-masing
terkait LKPD 2 (hasil literasi dan
wawancara), membimbing peserta
didik duduk dengan kelompoknya
masing-masing
3. Guru memantau diskusi dan Kelompok melakukan diskusi 60 menit
membimbing pembuatan laporan untuk menghasilkan solusi
sehingga karya setiap kelompok pemecahan masalah dan
siap untuk dipresentasikan hasilnya disajikan dalam
bentuk laporan awal.
Peserta didik menyusun laporan
hasil literasi, wawancara dan
analisis diskusi kelompok
mengenai:
- Menganalisis dampak/bukti
pemanasan global melalui
literasi dan wawancara
- Mengidentifikasi solusi
untuk mengatasi pemanasan
global, peserta lain
menanggapi dan memberi
pertanyaan
- Membuat laporan dalam
bentuk video (mengedit
video wawancara dengan
opening serta closing)
4. Guru memberikan verifikasi dan Menyiapkan LKPD 2 untuk 20 menit
penguatan berdasarkan LKPD-2 dipresentasikan, dan berbagi
(Lampiran Materi Ajar 2. Ayo
tugas siapa yang akan
Peduli Lingkungan)
mempresentasikan pada
pertemuan berikutnya
5. Menutup pelajaran dan meminta Menutup pelajaran dan 5 menit
peserta didik mennyiapkan menyimak apa yang
presentasi dikerjakan secara disampaikan oleh guru
berkelompok, gotong royong dan
bernalar kritis
Pertemuan 3 (3 JP x 45 menit)
(Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Waktu
Membaca doa, menunjukan 5 menit
1. Membuka pelajaran dengan
kehadiran dan memperhatikan
mengkondisikan peserta didik
yang disampaikan guru
untuk belajar, membaca doa,
mendata kehadiran peserta didik
dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Peserta didik duduk dengan
2. Guru membimbing peserta didik
kelompoknya
berkelompok
Setiap kelompok melakukan 15 menit
3. Guru membimbing presentasi dan
presentasi, kelompok yang lain
mendorong kelompok memberikan
memberikan apresiasi.
penghargaan serta masukan kepada
kelompok lain (berkomunikasi
menanggapi atau bertanya)
Kegiatan dilanjutkan dengan 30 menit
4. Guru bersama peserta didik
merangkum/ membuat
menganalisis simpulan materi
kesimpulan sesuai dengan
masukan yang diperoleh dari
kelompok lain
Melakukan refleksi 5 menit
5. Melakukan reward, refleksi dan
menutup pelajaran

6 Asesmen
Penilaian pemahaman fisika dilakukan selama proses pembelajaran melalui tes lisan atau
kuis serta melalui tes formatif.
Penilaian keterampilan proses dilakukan selama proses pembelajaran melalui penilaian
presentasi dan penilaian produk
Instrumen Tes : Terlampir

7 Refleksi Guru
1) Apakah kegiatan membuka pelajaran dapat mengarahkan dan mempersiapkan peserta
didik mengikuti pelajaran dengan baik ?
2) Apakah peserta didik merespon setiap pertanyaan dengan antusias?
3) Apakah peserta didik dapat menyelesaikan tugas tepat waktu?
4) Apakah urutan pembelajaran yang dirancang dapat mencapai capaian pembelajaran
(CP) pada meteri terpilih sebagaimana mestinya ?
5) Apa hal-hal yang perlu diperbaiki dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran
sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran?

8 Refleksi Peserta didik


1. Bagaimana dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
2. Apakah saya sudah dapat memahami materi pelajaran hari ini?
A. BAIK
B. CUKUP
C. KURANG
3. Apa saja bagian-bagian (materi) yang belum dipahami atau masih memerlukan
penjelasan ?
4. Apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
5. Kepada siapa meminta tolong jika mengalami kesulitan belajar?

9 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Terlampir

10 Daftar Pustaka
Ayuk Ratna Puspaningsih, dkk. 2021 Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta : Kementrian
Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

11 Referensi Bacaan
Sumber bacaan untuk memperkaya pengetahuan guru dan siswa tentang tema atau materi
pembelajaran.
Siswa Guru
Ni Ketut Lasmi. 2018. Fisika 3. Jakarta : Ni Ketut Lasmi. 2018. Fisika 3. Jakarta :
Erlangga Erlangga.

Ayuk Ratna Puspaninsih, dkk. 2021 Ayuk Ratna Puspaninsih, dkk. 2021 Ilmu
Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta: Pengetahuan Alam, Jakarta: Kementrian
Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Pendidikan Kebudayaan, Riset dan
Riset dan Teknologi Teknologi.

Penelitian Salju Gunung Jawawijaya Yoki Ariyana, dkk. 2018. Buku Pegangan
Januari 2020 Pembelajaran Berorientasi pada
https://www.youtube.com/watch?v=v0s Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.
8HVOOaGE
Penelitian Salju Gunung Jayawijaya Jakarta: Kementrian Pendidikan
Oktober 2020 Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
https://www.youtube.com/watch?v=99
q9X5w2ZMY
Berita terbaru Januari 2022 tentang
cuaca ekstrem
https://www.youtube.com/watch?v=Hd
cYno_knVE&t=10s
Literasi berita pemanasan global Maret
2022
https://www.viva.co.id/berita/nasional/
1460423-bmkg-ungkap-penyebab-
salju-abadi-di-puncak-jaya-papua-
mencair?page=all&utm_medium=all-
page

12 Pengayaan dan Remedial


Bagi peserta didik yang berpencapaian tinggi diberikan pengayaan mengenai penyelidikan
faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembuatan pupuk cair. Atau peserta didik
yang berpencapaian tinggi juga dapat dijadikan sebagai mentor bagi peserta didik lain yang
memiliki kesulitan belajar. Sedangkan untuk kegiatan remedial dilakukan untuk peserta
didik yang kesulitan dalam belajar melalui pembelajaran tambahan dan mentoring sesama
peserta.

Kegiatan Pengayaan
1. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang
2. Setiap kelompok melakukan penyelidikan keliling sekolah, suhu udara yang sejuk di
lingkungan mana dan jelaskan penyebabnya. Suhu udara yang panas di lingkungan
mana dan carilah solusinya .

Kegiatan Remedial
1. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang
2. Membimbing setiap kelompok untuk melakukan diskusi terkait pertanyaan inti dan
verifikasi materi dari setiap pertemuan
3. Setiap peserta didik dalam kelompok mempresentasikan jawaban dari pertanyaan inti
di dalam kelompok kecilnya (kegiatan tutor sebaya).
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil laporan jawaban pertanyaan inti dan
pemahaman bermakna yang harus dikuasai.
5. Setiap kelompok melakukan diskusi kelas dalam rangka mengevaluasi pemecahan
masalah pemanasan global: konsep dan solusi.
Lampiran. Instrumen Presentasi
Penilaian Presentasi
Sistematika Penggunaan Kejelasan Kebenaran
No Nama Siswa Komunikatif
Presentasi bahasa menyampaikan Konsep
1.
2.
....

Rubrik Asesmen Presentasi


Indikator Kriteria Penilaian
No.
Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik

1 Sistematika Materi presentasi Materi presentasi Materi presentasi Materi presentasi diajukan
Presentasi diajukan secara diajukan secara diajukan secara runtut secara runtut dan sistematis
tidak runtut dan kurang runtut dan tetapi kurang
tidak sistematis tidak sistematis sistematis
2 Penggunaan bahasa Menggunakan Menggunakan
Menggunakan bahasa
bahasa yang baik, bahasa yang baik, Menggunakan bahasa yang
yang baik, baku, tetapi
kurang baku, dan kurang baku, dan baik, baku dan terstrukutur
kurang terstrukutur
tidak terstrukutur terstrukutur
3 Kejelasan Artikulasi kurang Artikulasi jelas, suara
Artikulasi jelas, Artikulasi kurang
menyampaikan jelas, suara tidak terdengar, tidak bertele-tele
suara terdengar, jelas, suara terdengar,
terdengar, bertele-
tetapi bertele-tele tidak bertele-tele
tele
4 Komunikatif lebih banyak menatap audiens
saat menjelaskan dari pada
lebih banyak menatap catatan, dan menggunakan
lebih banyak
Membaca catatan audiens saat gestur yang membuat audiens
menatap catatan saat
sepanjang menjelaskan dari pada memperhatikan
menjelaskan dari
menjelaskan catatan, tanpa ada
pada audiens
gestur tubuh

5 Kebenaran Konsep
Menjelaskan 1 dari 4 Menjelaskan 2 dari 4 Menjelaskan 3 dari 4
Menjelaskan seluruh konsep
konsep esensial konsep esensial konsep esensial dengan
esensial dengan benar
dengan benar dengan benar benar
Lampiran. Instrumen Penilaian Wawancara
Panduan/Rubrik Penilaian
Lembar Penilaian Hasil Wawancara
Kelompok :
Anggota :
Penilaian
No. Indikator Penilaian Sangat
Kurang Cukup Baik
Baik
A Perencanaan
1 Persiapan jadwal dan lokasi
2 Rancangan:
a. Pertanyaan
b. Responden
c. Jenis permasalahan
B Hasil
3 Kesesuaian jawaban responden
4 Analisis literasi
C Laporan
5 Laporan dibuat dengan kriteria:
a. Kebermanfaatan laporan
b. Sistematika laporan
c. Penulisan kesimpulan
6 Hasil video
Keterangan: * berilah tkalian check (√) pada kolom yang sesuai.

Rubrik Penilaian Hasil Wawancara


Indikator Kriteria Penialaian
No.
Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik
A Perencanaan
1 Persiapan jadwal Hanya Jadwal dan Jadwal dan Jadwal dan lokasi
dan lokasi menuliskan lokasi hanya 1 lokasi ada 2 ada 2 pilihan dan
jadwal, tetapi pilihan pilihan, kurang sesuai dengan
tidak sesuai dengan permasalahan
menyiapkan permasalahan
lokasi
2 Rancangan: Hanya terapat Hanya terapat Terdapat jenis Terdapat
a. Pertanyaan satu dari tiga hal dua dari tiga hal permasalahan, Pertanyaan,
b. Responden yang dinilai. yang dinilai. responden responden dan
c. Jenis tetapi jenis
permasalahan pertanyaan permasalahan
kurang sesuai yang sesuai.

B Hasil
3 Kesesuaian jawaban Jawaban tidak Jawaban Jawaban jelas Jawaban dan
responden sesuai sedikit, dan tetapi analisis analisis peserta
permasalahan analisis peserta peserta didik didik sesuai
didik kurang kurang sesuai permasalahan
sesuai permasalahan
permasalahan
4 Analisis literasi Tidak Literasi sumber Analisis literasi Analisis literasi
menggunakan tidak sesuai sumber sesuai sumber sesuai
sumber literasi permasalahan permasalahan, permasalahan,
menggunakan menggunakan
sumber saja lebih dari satu
sumber
C Laporan
5 Laporan dibuat Menyusun Sistematika Sistematika Sistematika
dengan kriteria: laporan, tetapi laporan sesuai laporan sesuai laporan sesuai
a. Kebermanfaat tidak ada kriteria dengan kriteria, dengan kriteria, dengan
an laporan yang terpenuhi isi laporan isi laporan kriteria, isi
b. Sistematika kurang kurang laporan
laporan bermanfaat dan bermanfaat dan bermanfaat
c. Penulisan kesimpulan kesimpulan dan
kesimpulan tidak sesuai sesuai kesimpulan
sesuai.
6 Hasil Video Tidak membuat Video kurang Video memuat Video memuat
video, hanya ada memuat semua semua laporan semua laporan
foto laporan penelitian tetapi penelitian secara
penelitian kurang sistematis
sistematis
Lembar Penilaian Profil Pelajar Pancasila

- Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia (Religius)
- Gotong royong
- Bernalar kritis
- Kreatif.

Jml
Indikator Profil Pelajar Pancasila
Nama skor
No
peserta didik Gotong Bernalar
Beriman Kreatif
royong kritis

1. Rubrik Penilaian Observasi Profil Pelajar Pancasila


 Beriman
b. Skor 3 : peserta didik sangat aktif menunjukan profil beriman seperti berdoa,
salam, dan sopan santun
c. Skor 2 : peserta didik aktif menunjukan profil beriman seperti berdoa, salam,
tetapi kurang sopan santun/pasif
d. Skor 1 : peserta didik kurang aktif menunjukan profil beriman seperti berdoa,
salam, dan sopan santun
 Gotong royong
 Skor 3 : peserta didik dapat bekerjasama dengan semua pihak (sesama teman
maupun guru, responden)
 Skor 2 : peserta didik dapat bekerjasama dengan grup tertentu tanpa
pengawasan guru
 Skor 1 : peserta didik dapat bekerjasama dalam grup kerja selama
pengawasan guru
 Bernalar kritis
 Skor 3 : peserta didik melakukan diskusi dan penyelesaian masalah dengan
sangat baik dan kritis.
 Skor 2 : peserta didik melakukan diskusi dan penyelesaian masalah dengan
cukup baik tetapi kurang kritis.

Skor 1 : peserta didik melakukan diskusi dan penyelesaian masalah dengan
cukup baik tetapi tidak kritis (pasif).
 Kreatif
 Skor 3 : peserta didik melakukan diskusi dan penyelesaian masalah dengan
sangat aktif dan kreatif berbagai macam ide atau gagasan.
 Skor 2 : peserta didik melakukan diskusi dan penyelesaian masalah dengan
aktif dan kreatif dalam beberapa macam ide atau gagasan.
 Skor 1 : peserta didik melakukan diskusi dan penyelesaian masalah dengan
cukup aktif dan kurang kreatif dalam memberikan ide atau gagasan

Skor maksimal = 4 x 3 = 12
Skor yang diperoleh x 100 = 100
Skor maksimal

Sangat Baik : apabila memperoleh nilai : 91 < skor ≤ 100


Baik : apabila memperoleh nilai : 81 < skor ≤ 90
Cukup : apabila memperoleh nilai : 71 < skor ≤ 80
Kurang : apabila memperoleh nilai : skor < 70
Lembar Angket Motivasi Belajar Peserta Didik

- Attention (Perhatian)
- Relevance (Relevansi)
- Confidence (Percaya Diri)
- Satisfication (Kepuasan)

Refleksi Belajar (Motivasi)

Nama Peserta Didik :


Kelas :
Nomor Absen :

Berilah tanda check (√) pada kolom yang sesuai jawaban Anda!
Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Total skor
No. Pertanyaan
kadang Pernah

1 Saya perhatian
terhadap proses
pembelajaran
2 Saya mencari dan
menemukan
informasi yang
berkaitan dengan
materi pemanasan
global
3 Saya mampu
mengaitkan
masalah
pemanasan global
yang ada di sekitar
dengan materi
4 Saya dapat
menyebutkan
dampak/bukti
pemanasan global
di sekitar
5 Saya berani
menyampaikan
pendapat atau
menjawab
pertanyaan selama
pembelajaran
6 Saya mampu
menyelesaikan
masalah dan
memberikan ide
kepada kelompok
saya
7 Saya berusaha
aktif dalam
kegiatan
pembelajaran
8 Saya mengerjakan
tugas, diskusi, dan
soal dengan baik

Skor maksimal = 5 x 8 = 40
Skor yang diperoleh x 100 = 100
Skor maksimal

Sangat Baik : apabila memperoleh nilai : 91 < skor ≤ 100


Baik : apabila memperoleh nilai : 81 < skor ≤ 90
Cukup : apabila memperoleh nilai : 71 < skor ≤ 80
Kurang : apabila memperoleh nilai : skor < 70
13 Lampiran – Lampiran
1. Materi Ajar
2. LKPD 1
3. LKPD 2
4. Instrumen Penilaian
Materi Ajar 1. Fakta Perubahan Lingkungan

Pemanasan Global: Peningkatan Suhu Permukaan Bumi

Gambar 8.2. Grafik perubahan suhu permukaan global relatif terhadap suhu rata-rata 1951-1980

Sumber: climate.nasa.gov/NASA (2020)

Pemanasan global, tentu Kalian sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut
bukan? Pemanasan global merupakan gejala peningkatan rata-rata suhu
permukaan Bumi. Berdasarkan analisis data yang dihimpun oleh para
ilmuwan di Institut Goddard NASA untuk Studi Luar Angkasa (GISS) yang
ditunjukkan pada Gambar 8.2, Bumi telah mengalami peningkatan suhu
global rata-rata lebih dari 1 oC sejak 1880. Badan Meteorologi Dunia (WMO)
memprediksi kenaikan suhu udara hingga 1,5 oC pada 2024.
Apa buktinya bahwa telah terjadi pemanasan global? Mari telusuri fakta-
fakta berikut ini.

1. Peningkatan Suhu Permukaan Air Laut

Berdasarkan data yang dirilis badan Pengamat kondisi samudera dan


atmosfer Amerika NOAA, suhu samudra secara global mengalami
peningkatan sebesar 0,02 oC pada Agustus 2019. Permukaan laut mencapai
suhu tertingginya sepanjang sejarah pada 2019. Suhu air laut meningkat
dua sampai tiga derajat Celcius dibandingkan dengan tiga sampai lima juta
tahun sebelumnya.
Ekosistem laut merupakan eksosistem yang paling sensitif terhadap
peningkatan suhu. Pemanasan ini terjadi hingga kedalaman 700 meter dari
Suhu perairan berpengaruh pada karang. Meningkatnya suhu perairan
menyebabkan karang mengalami pemutihan (bleaching), sehingga karang
sulit tumbuh dan rentan penyakit sehingga terjadi kematian masal. Seperti
yang telah kita ketahui bahwa karang merupakan habitat berbagai biota laut.
Ketika karang mengalami kerusakan berarti kehidupan biota laut lainnya
terancam.

(a) Terumbu Karang (b) Udang Krill (c) Penyu

Gambar 8.3. Makhluk Hidup yang Bergantung pada Suhu Permukaan Air Laut

Sumber: (a) Republika.co.id/Aji Setyawan (b) Antarctica.gov.au/Stephen Brookes (c) Worldwildlife.org/Antonio Busiello,

Beberapa spesies memiliki siklus hidup dan proses reproduksi yang


dipengaruhi oleh suhu. Contohnya adalah udang Krill. Udang ini
bereproduksi dalam jumlah yang sedikit jika suhu perairan meningkat.
Begitu pula penyu, jenis kelamin anakan penyu dipengaruhi suhu. Jika
suhu perairan hangat maka anakan penyu dominan betina sedangkan jika
perairan dingin maka anakan penyu dominan jantan. Dengan demikian
peningkatan suhu dapat mempengaruhi populasi organisme laut dan
bahkan dapat pula menyebabkan kepunahan.
Selain itu pula, peningkatan suhu berpengaruh pada penyebaran spesies
dan juga penyakit laut. Pada wilayah tertentu bakteri akan meningkat
jumlahnya sehingga mengurangi kadar oksigen pada wilayah tersebut.
Hal ini mengakibatkan organisme lainnya bermigrasi ke tempat lainnya dan
bisa berujung pada kematian.

2. Menghilangnya Salju Abadi di Pegunungan Puncak Jaya, Papua


Tahukah Kalian bahwa Indonesia memiliki pegunungan es, seperti Puncak
Everest di Himalaya? Satu-satunya tempat di wilayah Indonesia yang
diselimuti lapisan salju berada di Pegunungan Jaya Wijaya, Papua. Salah
satu puncak Pegunungan Jaya Wijaya yang terkenal adalah Puncak Cartenz.
Puncak Cartenz ini masuk ke dalam tujuh puncak tertinggi di
dunia (World Seven Submit) yang menjadi destinasi favorit pendaki.

180 | Ilmu Pengetahuan Alam | untuk SMA Kelas


X
ditunjukkan pada Gambar
8.4.

Gambar 8.4. Kondisi Gletser Es di Pegunungan

Jaya Wijaya dari Juni 2010 hingga Maret 2018.


Sumber: Jurnal PNAS (2019)

Peristiwa mencairnya es gletser Pegunungan Jaya Wijaya ini akan


berdampak pada kuantitas dan kualitas air pada daerah tersebut, seperti
perubahan debit air, suhu air, dan lain-lain. Perubahan kuantitas dan
kualitas air tersebut dapat mengganggu ekosistem air tawar.

3. Mencairnya Es di Kutub

Bumi ini memiliki hamparan daratan yang berupa es. Sekitar 90% bagian
hamparan daratan es berada di Antartika, sedangkan 10% bagian sisanya
berada di lapisan es Greenland. Es Antartika dan Greenland memiliki peran
sebagai penutup pelindung Bumi dan lautan.
Apabila dicitrakan dari luar angkasa, es Antartika dan Greenland
nampak seperti hamparan atau bintik berwarna putih cerah. Putih
merupakan warna yang dapat memantulkan gelombang atau panas dengan
baik, sehingga fungsi hamparan putih es tersebut adalah untuk
memantulkan kembali panas berlebih menuju ke luar angkasa agar suhu
bumi terjaga. Hal tersebut juga menyebabkan kutub utara lebih dingin
dibandingkan bagian Bumi lainnya, sehingga hilangnya es di kutub dapat
memperburuk kondisi peningkatan suhu permukaan
Bumi.
Bab 8 | Pemanasan Global: Konsep dan Solusi |
181
Gambar 8.5
menunjukkan

3,2%. Bumi telah


kehilangan
suhu Bumi dari waktu ke
Gambar 8.5. Grafik luas es laut Arktik
waktu.
Sumber: Geology.com/National Snow and Ice Data Center (2020)

Perubahan kondisi gletser es di kutub dapat mempengaruhi


keberlangsungan hidup mahkluk hidup yang hidup di daerah tersebut.
Makhluk hidup selalu berusaha melakukan adaptasi terhadap perubahan
kondisi habitatnya. Akan tetapi, tidak semua mahkluk hidup dapat
melakukan adaptasi terhadap perubahan kondisi habitatnya.
Salah satu hewan yang tinggal
di daerah kutub dan terdampak
perubahan kondisi gletser es di kutub
adalah beruang es. Beruang es
terpaksa mencari makanan di daratan
akibat es di atas lautan banyak yang
telah mencair. Berkurangnya wilayah
Gambar 8.6. Beruang es tempat berburu beruang es tentunya
mempersempit peluang bertahan
Sumber: Richard Bannet (2020)

hidupnya beruang es sehingga menurunkan populasi hewan ini. Jika hal


ini terus terjadi secara terus menerus maka beruang es bisa mengalami
kepunahan.
4. Kenaikan Permukaan Air Laut
Salah satu dampak mencairnya es di kutub adalah kenaikan
permukaan air laut, sebab air limpasan pencairan es tentu akan bermuara

182 | Ilmu Pengetahuan Alam | untuk SMA Kelas


yang dirilis oleh NASA, kenaikan permukaan air laut secara global
meningkat sebesar 97 mm dengan rata-rata peningkatannya adalah 3,3 mm
per tahun.
Dampak peningkatan ketinggian permukaan air laut ini akan sangat
dirasakan bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di pesisir laut. Bencana
banjir rob dan kenaikan permukaan air yang lebih tinggi saat terjadi pasang
akan sering terjadi.

5. El Niño dan La Niña: Cuaca Ekstrem

Pada sekitar akhir bulan Oktober 2020, curah hujan di wilayah Indonesia
begitu tinggi. Apa yang sedang terjadi di wilayah Indonesia saat itu? BMKG
yang memprediksi peningkatan akumulasi curah hujan akibat fenomena La
Niña terkait potensi curah hujan yang akan naik sebesar 20% sampai dengan
40%.
Apa itu fenomena La Niña yang disebutkan oleh BMKG? Apa
hubungannya dengan apa yang terjadi di Indonesia? Apa hubungannya
peningkatan suhu permukaan laut dengan fenomena cuaca ekstrem di
Indonesia? El Niño Southern Oscillation (ENSO) merupakan fenomena iklim
dimana sirkulasi atmosfer global berubah akibat suhu perubahan suhu
permukaan air laut. ENSO memiliki dua fase yang berlawanan dan satu fase
tambahan, yaitu El Niño, La Niña, dan Netral.

a. El Niño
Peristiwa El Niño merupakan
peristiwa meningkatnya suhu
permukaan laut Samudera
Pasifik tropis bagian timur dan
tengah di atas rata-rata normal
suhu permukaan laut. Pengaruh
peristiwa El Niño di wilayah
Indonesia adalah curah
hujan cenderung berkurang. Gambar 8.7. Peristiwa El Niño di
Indonesia
Sumber: spaceplace.nasa.gov/NASA (2019)

Sementara di Samudera Pasifik tropis, curah hujan meningkat. Angin


permukaan tingkat rendah yang biasanya bertiup dari timur ke barat (angin
timur) di sepanjang ekuator mengalami penyimpangan arah, sehingga

Bab 8 | Pemanasan Global: Konsep dan Solusi |


Peristiwa La Niña merupakan
peristiwa menurunkan suhu
permukaan laut Samudera
Pasifik tropis bagian timurdan
tengah di bawah rata-rata normal
suhu permukaan laut. Pengaruh
peristiwa La Niña di wilayah
Indonesia adalah curah hujan
cenderung meningkat.
Gambar 8.8. Peristiwa La Niña di
Sementara di
Indonesia

Sumber: Concernusa.org/NASA (2019)

Samudera Pasifik tropis, curah hujan menurun. Angin timur laut yang
normal di sepanjang ekuator menjadi lebih kuat.

3. Netral

Kondisi netral ini bukan


merupakan keadaan El Niño
atau La Niña. Kondisi ini
merupakan kondisi ketika suhu
permukaan laut Samudera
Pasifik tropis umumnya
mendekati rata-rata. Fenomena
El Niño dan La Niña ini
berdampak pada makhluk Gambar 8.9. Kondisi netral
hidup.
Sumber: Spaceplace.nasa.gov/NASA (2019)

Di sisi lain, pada daerah yang perubahan musim kemaraunya panjang,


mengakibatkan intensitas kebakaran hutan meningkat. Hal ini dapat terjadi
karena tumbuhan banyak yang kekeringan karena kekurangan air. Oleh
karena itu, penurunan populasi tumbuhan akan terjadi dan bahkan dapat
menimbulkan punahnya spesies tanaman.

184 | Ilmu Pengetahuan Alam | untuk SMA Kelas X


Refkeksi
Tentukan benar atau salah pernyataan berikut.
Pernyataan Benar Salah
Selama El Niño melanda Indonesia, terdapat banyak
daerah yang dilanda bencana banjir dan longsor.
Terumbu karang memutih akibat peningkatan suhu air
laut.
Pada tahun 2020, peningkatan suhu permukaan Bumi sudah
mencapai batas anomali yang tidak diperbolehkan pada
perjanjian Paris.
Gas rumah kaca merugikan dan tidak dibutuhkan Bumi.
Nah, cocokkan jawaban Kalian dengan ulasan berikut. Salah satu gas
penyebab efek rumah kaca adalah CO2.

Bab 8 | Pemanasan Global: Konsep dan Solusi | 185


8.2. Peningkatan Kadar CO2 Atmosfer di BalikPeningkatan
Suhu Bumi
Setelah membaca fakta-fakta perubahan lingkungan yang terjadi akhir-
akhir ini, menurut pendapat Kalian indikator apa yang memberi petunjuk
bahwa telah terjadi perubahan lingkungan? Kalian telah mengetahui fakta-
fakta terkait perubahan lingkungan.

Gambar 8.10. Kadar peningkatan CO2


Sumber: Scripps Instution of Oceanography (2015)

Peningkatan kadar CO 2

Peningkatan kadar CO2 di atmosfer telah dicatat sejak tahun 1958 oleh
ilmuwan bernama Charles David Keeling. Selanjutnya para ilmuwan melacak
data akumulasi CO2 di atmosfer bumi menggunakan kurva Keeling yang
datanya diukur terus-menerus dari Observatorium Mauna Loa di Hawai.
Peningkatan kadar CO2 dari waktu ke waktu terus terjadi dimulai sejak
zaman Eosen yaitu periode dalam skala geologi yang terjadi sekitar 60–40
juta tahun yang lalu. Hal ini penting dipelajari dalam sejarahcatatan CO2
yang memberi bukti kuat hubungan antara tingkat CO2 dan keadaan iklim
yang menghangat. Dengan mempelajari perubahan iklim bumi di masa lalu
maka pemanasan global di masa yang akan datang dapat
diprediksi dengan lebih
baik.

186 | Ilmu Pengetahuan Alam | untuk SMA Kelas


X
Kadar CO2 yang tercatat pada 60 tahun yang lalu adalah 315 ppm.
Namun, angka tersebut naik teratur melebihi 410 ppm pada tahun 2018.
Catatan terakhir pada 11 Februari 2021, kadar CO2 tercatat mencapai angka
417,21 ppm, artinya terdapat 417,21 mg CO2 yang terkandung dalam satu juta
mg udara).
Kandungan CO2 di atmosfer adalah hasil aktivitas manusia yang
sebagian besar berasal dari penggunaan bahan bakar dari fosil baik untuk
kegiatan industri maupun berkendara. Bahan bakar digunakan melalui
reaksi pembakaran.
Gas CO2 hasil pembakaran diemisikan ke atmosfer sekitar 57% sedangkan
sisanya masuk ke laut dan terserap oleh reaksi fotosintesis, Ingatlah bahwa
Hukum Lavoisier berlaku untuk keadaan ini. Jumlah atom karbon selalu sama
baik dalam bentuk CO2 di udara maupun dalam bentuk senyawa lainnya di
luar emisi CO2. Oleh karena itu, emisi CO2 di udara inilah yang harus
dikurangi.

Aktivitas 8.2

Ayo Analisis
Berdasarkan hasil observasi dan pencarian data yang Kalian lakukan
pada Aktivitas 8.1, kaitkanlah hubungan antara hasil observasi dengan
data suhu dan curah hujan yang Kalian dapatkan pada Aktivitas 8.1 dan
jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apakah ada pergeseran garis pantai ke arah daratan?
2. Adakah daerah di pantai yang dulunya tidak pernah terkena air
pasang atau banjir rob dan dalam beberapa waktu terakhir
terendamair pasang atau banjir rob?
3. Adakah perubahan suhu rata-rata dari tahun ke tahun?
4. Apakah terjadi perubahan curah hujan dari tahun ke tahun?
5. Apakah terjadi pergeseran musim dari tahun ke tahun?
6. Apakah hubungan antara data suhu rata-rata dengan hasil
observasikeadaan lingkungan yang Kalian temukan.

Bab 8 | Pemanasan Global: Konsep dan Solusi | 187


Apakah Kalian pernah mendengar istilah rumah kaca? Jika Kalian mencari
di internet, Kalian akan menemukan gambar sebuah ruangan transparan
terbuat dari kaca yang berfungsi untuk memerangkap udara hangat yang
bermanfaat bagi tumbuhan. Atmosfer Bumi pun memiliki sistem serupa
dengan rumah kaca tersebut. Peristiwa terperangkapnya udara hangat di
Bumi dikenal dengan istilah efek rumah kaca.
Sumber panas utama permukaan Bumi adalah sinar Matahari. Energi
yang dipancarkan Matahari disalurkan ke Bumi berupa radiasi, kemudian
energi ini berubah menjadi panas di permukaan Bumi. Energi Matahari
yang sampai di permukaan Bumi dimanfaatkan dalam menunjang aktivitas
manusia, seperti mengeringkan baju, mengeringkan hasil pertanian,
pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain. Radiasi tersebut merupakan
gelombang pendek bersuhu hangat.
Gelombang pendek bersuhu hangat tersebut tidak seluruhnya diserap
oleh permukaan Bumi, sebagian lagi dipantulkan kembali menuju luar
angkasa berupa gelombang inframerah, sehingga suhu permukaan Bumi
tidak akan kelebihan panas.
Gas-gas penyebab efek rumah kaca, seperti gas karbon dioksida (CO 2),
gas metana (CH4), klorofluorokarbon (CFC), nitrogen monoksida (NO2),
nitrogen dioksida (NO), dan belerang dioksida (SO2) yang berada pada
atmosfer Bumi menyerap energi dari gelombang pada rentang panjang
gelombang 5 – 50 nm. Molekul-molekul gas rumah kaca menyerap energi
untuk dapat bervibrasi dan berotasi, dan sebagian besar energi lainnya
dipancarkan lagi ke permukaan Bumi.
Akibatnya, gelombang inframerah tidak dapat dilepaskan menuju luar
angkasa, melainkan dipantulkan kembali menuju Bumi, sehingga
kebutuhan suhu rata-rata 15 oC untuk permukaan Bumi dari efek rumah
kaca dapat terpenuhi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca berfungsi
untuk untuk menjaga agar suhu antara siang dan malam tidak berbeda jauh,
dan menjaga suhu Bumi tetap hangat. Jika pada atmosfer Bumi kekurangan
gas rumah kaca, suhu Bumi akan menurun dan permukaan Bumi akan
ditutupi es.

188 | Ilmu Pengetahuan Alam | untuk SMA Kelas X


Jika jumlah gas rumah kaca pada atmosfer berlebihan, peningkatan suhu
Bumi akan terjadi secara tidak wajar, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 8.2. Kini, temperatur yang dihasilkan oleh emisi gelombang panas
gas rumah kaca terhadap bumi telah meningkatkan temperatur Bumi
sebesar 0,6 oC sampai dengan 0,9 oC. Proses ini digambarkan dalam
Gambar 8.11.

Gambar 8.11. Efek rumah kaca

Keterangan Gambar 8.11.


Langkah 1 : Radiasi matahari mencapai atmosfer bumi, beberapa
diantaranya dipantulkan kembali ke luar angkasa.
Langkah 2 : Sisa energi matahari diserap oleh daratan dan lautan,
memanaskan Bumi.
Langkah 3 : Panas memancar dari Bumi menuju ruang angkasa.
Langkah 4 : Sebagian dari panas ini terperangkap oleh gas rumah kaca
di atmosfer, menjaga Bumi tetap hangat untuk menopang
kehidupan.
Langkah 5 : Aktivitas manusia seperti membakar bahan bakar fosil,
pertanian dan pembukaan lahan meningkatkan jumlah gas
rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer.
Langkah 6 : Gas rumah kaca ini memerangkap panas ekstra, dan
menyebabkan suhu bumi
naik.
Bab 8 | Pemanasan Global: Konsep dan Solusi |
189
Materi Ajar 2. Ayo Peduli Lingkungan

8.3. Aktivitas Manusia yang Menyebabkan PerubahanLingkungan


Kalian sudah mengetahui bahwa penyebab peningkatan suhu permukaanBumi
adalah peristiwa efek rumah kaca yang disebabkan oleh gas rumah kaca yang
menumpuk pada atmosfer Bumi, salah satunya adalah gas CO 2 yang banyak
dihasilkan oleh aktivitas manusia. Apa saja aktivitas penghasil gas CO2? Mari
telusuri bersama-sama.

(1) Kegiatan terkait alih fungsi lahan.


Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia tidak menyadari bahwa
telah melakukan berbagai aktivitas yang berdampak buruk bagi
lingkungan. Salah satu aktivitas manusia yang berdampak buruk adalah
alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan khususnya lahan hutan selain
mengurangi habitat hewan, tumbuhan, bahkan mengganggu
keanekaragaman hayati ternyata juga memiliki andil dalam peningkatan
suhu dunia. Alih fungsi lahan dilakukan dengan cara yang paling umum
yaitu membakar lahan hutan. Hal ini menyebabkan pelepasan gas rumah
kaca (CO2 ) dan gas karbon monoksida (CO) yang berbahaya bagi
kesehatan.

Selain itu pembalakan liar yang marak terjadi belakangan ini juga
ikut andil dalam pengurangan populasi pohon di hutan. Pembalakan liar
adalah kegiatan pemanenan pohon hutan, pengangkutan, serta penjualan
kayu maupun hasil olahan kayu yang tidak sah dan tidak memiliki izin dari
otoritas setempat. Kegiatan ini sering tidak terkendali dan tanpa disadari
populasi tanaman yang menyumbang gas O2 dan penyerap CO2 berkurang.
Seperti yang telah Kalian pelajari, gas CO2 merupakan salah satu gas efek
rumah kaca. Semakin tinggi gas efek rumah kaca maka semakin panas suhu
bumi. Di sisi lain, bagi tumbuhan, gas CO2 ini digunakan dalam proses
fotosintesis. Dengan demikian bagaimana hubungan adanya tumbuhan
terhadap peningkatan suhu bumi?

190 | Ilmu Pengetahuan Alam | untuk SMA Kelas X


(2) Penggunaan Freon dalam Kehidupan Sehari-hari
Apa yang Kalian rasakan saat berada dalam ruangan tertutup yang panas?
Apa yang Kalian lakukan saat udara panas dan Kalian merasa haus? Tentu
sebagian besar dari Kalian akan menyalakan pendingin ruangan dan
mengambil minuman dingin dari dalam kulkas bukan? Bahan apa yang ada
di dalam pendingin ruangan atau dalam kulkas? Ternyata bahan-bahan ini
ikut berkontribusi terhadap perubahan iklim. Ayo Kalian cermati ulasan
berikut.
Pernahkah Kalian mendengar nama Freon? Benda apa saja yang
berhubungan dengan Freon? Freon adalah nama dagang dari senyawa
klorofluorokarbon. Senyawa ini mengandung 3 jenis atom dari unsur klor
(Cl), fluor (F), dan karbon (C). Klorofluorokarbon sering ditulis dan disebut
sebagai CFC. Freon umumnya berupa gas tidak berwarna atau cairan yang
tidak berwarna yang mudah menguap pada suhu kamar. Beberapa senyawa
Freon yang umum digunakan disajikan pada Tabel 8.1 berikut.
Tabel 8.1. Jenis-jenis freon

Jenis Freon Rumus molekul Nama kimia


Freon 11 CCl3 F triklorofluorometana
Freon 12 CCl2F2 diklorodifluorometana
Freon 22 CHClF3 klorotrifluorometana
Freon 113 C2Cl3 F3 triklorotrifluoroetana
Freon 114 CClF2CClF2 diklorotetrafluoroetana
Freon 115 CClF2CF3 kloropentafluoroetana
Sumber: https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/freon
Digunakan untuk apa sajakah Freon? Indonesia sebagai negara beriklim
tropis serta kondisi gedung bertingkat di kota-kota besar yang memerlukan
pendingin ruangan menyebabkan penggunaan Freon menjadi kebutuhan.
Freon 11, 12, atau 22 banyak dimanfaatkan sebagai bahan refrigeran
atau bahan pendingin ruangan dalam sistem pendingin ruangan atau air
conditioning (AC), kulkas, dan bahan aerosol.

Gambar 8.12. Freon dalam pendingin ruangan (air conditioning)

Sumber: Kemendikbudristek/Elizabeth (2021)

Pembuatan freon berkembang sejak tahun 1930 namun karena


menimbulkan penipisan ozon, membentuk lubang pada ozon di atas wilayah
Antartika, dan meningkatkan efek rumah kaca maka melalui Perjanjian
Montreal yang dibuat oleh PBB pada tahun 1987 penggunaan Freon dibatasi.
Mengapa demikian? Mari kita kenali dulu ozon (O3) yang merupakan molekul
unsur mengandung atom oksigen. Sekitar 90% ozon terdapat pada lapisan
stratosfer yang mempunyai ketinggian 15-30 km dari permukaan bumi. Tidak
seperti ozon yang terdapat pada lapisan troposfer atau pada permukaan tanah,
ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer ini adalah ozon baik karena
menyaring sebagian besar radiasi sinar ultraviolet tipe B yang berbahaya. Ayo
kita cermati reaksi kimia yang menyebabkan penipisan ozon bahkan
membentuk lubang pada ozon. Pada lapisan stratosfer terdapat molekul klorin
monoksida (ClO). Molekul ini merupakan senyawa dengan jumlah paling
banyak dan bersifat paling reaktif di lapisan stratosfer. Sumber tambahan
atom klorin yang berasal dari aktivitas manusia adalah dari penggunaan
senyawa klorofluorocarbon (CFC). Ketika CFC mencapai lapisan stratosfer,
radiasi UV dengan energi tinggi mengurai CFC dan menghasilkan Cl. Reaksi
ClO di atmosfer ditunjukan pada persamaan reaksi kimia berikut:

192 | Ilmu Pengetahuan Alam | untuk SMA Kelas X


Cl (g) + O3 (g)  ClO + O2 (g) (Persamaan
1)
ClO (g) + O (g)  Cl (g) + O2 (g) (Persamaan 2) ClO
(g) + ClO (g)  O2 (g) + 2 Cl (g) (Persamaan 3)
(dengan bantuan sinar ultraviolet)

Berdasarkan persamaan reaksi kimia tersebut diketahui bahwa jumlah


ozon akan semakin berkurang. Dampak negatif penipisan ozon adalah
timbulnya penyakit kanker, katarak, dan gangguan imun pada manusia,
kerusakan pada ekosistem laut, dan menurunnya produktivitas tanaman.
Tentu Kalian ingat prinsip kimia hijau yang telah dipelajari pada Bab
3 bukan? Jika upaya pengurangan senyawa CFC tidak dilakukan maka
menurut sumber https://atmosphere.copernicus.eu/monitoring-ozone-layer
lubang ozon baru bisa sepenuhnya tertutup pada tahun 2060. Langkah apa
yang bisa dilakukan agar mengurangi penipisan ozon? Penggunaan senyawa
HFC (hidrofluorokarbon) sebagai pengganti CFC memang mengurangi
penipisan ozon namun ternyata menimbulkan peningkatan gas CO2 yang
berdampak pada perubahan iklim. Oleh karena itu melalui amandemen Kigali
yang diberlakukan pada Januari 2019 penggunaan senyawa hidrofluorokarbon
juga harus dibatasi selama tiga dekade ke depan. Penelitian terhadap teknologi
pendingin yang ramah iklim sedang terus dilakukan sehingga mengurangi
ketergantungan pada bahan kimia. Desain bangunan yang tidak bergantung
pada penggunaan sistem pendingin ruangan juga menarik untuk
dikembangkan dan diterapkan.

(3) Aktivitas kendaraan bermotor


Transportasi apakah yang Kalian
gunakan untuk pergi ke sekolah?
Apakah Kalian berjalan kaki, naik
sepeda, atau menggunakan kendaraan
bermotor? Tentu sebagian besar dari
Kalian naik kendaraan bermotor
bukan? Tahukah Kalian bahwa aktivitas
kendaraan bermotor turut berkontribusi
terhadap perubahan iklim. Mari kita Gambar 8.13. Aktivitas kendaraan
di
simak ulasan
berikut. kota besar.

Bab 8 | Pemanasan Global: Konsep dan Solusi |


193
Menurut sumber https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210203115349-
384-601700/sensus-kendaraan-di-indonesia-lebih-dari-133-juta-unit jumlah
kendaraan bermotor terus meningkat. Data dari Badan Pusat Statistik
menunjukkan pada tahun 2019 populasi seluruh kendaraan di Indonesia
mencapai lebih dari 133 juta unit atau terjadi peningkatan jumlah kendaraan
sebesar 5,3 persen. Lalu apa akibatnya? Udara adalah faktor penting dalam
kehidupan. Akibat aktivitas kendaraan bermotor meningkat maka emisi gas
buang hasil reaksi pembakaran juga meningkat sehingga menyebabkan
pencemaran udara terutama di perkotaan yang mencapai angka 70%. Gas-gas
buang hasil reaksi pembakaran mengandung gas nitrogen oksida (NOx), gas
sulfur dioksida (SO2), gas karbon monoksida (CO), gas metana (CH4), dan
pencemar partikulat berupa hidrokarbon dan logam timbal. Bagaimana reaksi
pembakaran yang terjadi dalam mesin kendaraan bermotor? Kalian tahu
bahwa bahan bakar kendaraan bermotor baik bensin maupun solar berasal dari
minyak bumi yang mengandung atom karbon (C) dan hidrogen (H) yaitu
senyawa hidrokarbon (CxHy). Senyawa hidrokarbon yang dimaksud adalah
heptana (C7H16) dan isooktana (C8H18).
Ayo ingat kembali apakah syarat agar reaksi pembakaran terjadi?
Tentu adanya udara menyebabkan pembakaran berlangsung bukan? Udara
sebagian besar mengandung gas nitrogen (N2) dan gas oksigen (O2). Dengan
bantuan gas oksigen dalam udara dan kondisi dalam mesin kendaraan
bermotor yang suhu dan tekanannya tinggi maka hidrokarbon CxHy diubah
menjadi gas-gas karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Namun seringkali
terjadi keadaan kurang udara atau kurang gas oksigen dalam dalam mesin
kendaraan menyebabkan reaksi kimia yang menghasilkan gas beracun yaitu
gas CO dan partikulat hidrokarbon (HC). Cermati persamaan reaksi kimia
berikut.
2 C8H18 (l) + 7 O2 (g)  17 H2 (g) + 14 CO (g) + 2 HC (g)

Lalu bagaimana dengan gas N2? Sifat gas nitrogen adalah inert yaitu
tidak mudah bereaksi dengan zat lainnya. Namun kondisi dalam mesin
kendaraan bermotor yang suhu dan tekanannya tinggi juga mengubah gas
N2 ini menjadi berbagai gas nitrogenoksida (NOx) yang berbahaya. Semakin
tinggi suhu dalam mesin kendaraan bermotor maka semakin banyak gas
NOx yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa contoh persamaan reaksi
kimia yang menghasilkan senyawa gas NOx.

194 | Ilmu Pengetahuan Alam | untuk SMA Kelas X


N2 (g) + O2 (g)  2 NO (g)
N2 (g) + 2 O2 (g)  2 NO2 (g)
2 N2 (g) + O2 (g)  2 N2O (g)
2 N2 (g) + 5 O2 (g)  2 N2O5 (g)
Untuk mengurangi emisi gas buang yang berbahaya maka dalam mesin
kendaraan bermotor dipasang alat bernama katalitik konverter. Alat ini
berfungsi mengubah gas-gas beracun menjadi gas-gas yang lebih ramah
lingkungan. Persamaan reaksi kimia yang terjadi dalam katalitik konverter
ditulis sebagai berikut.
(a) Mengubah gas NOx menjadi gas N2 dan O2
NOx (g)  Nx (g) + Ox (g)

(x disini adalah angka yang disesuaikan dengan nama senyawa kimianya)


Misalnya: 2 NO2 (g)  N2 (g) + 2 O2 (g)

(b) Mengubah gas CO menjadi gas CO2


2 CO (g) + 1 O2 (g)  2 CO2 (g)

(c) Mengubah cairan CxHy dalam bahan bakar menjadi gas CO2 dan
uap H2O
CxHy (g) + (x + ¼ y) O2 (g)  x CO2 (g) + ½ y H2O (g)
(x disini adalah angka yang menyatakan koefisien reaksi kimia yang
disesuaikan dengan nama senyawa kimianya).
Bahan bakar kendaraan mengandung senyawa heptana (C7H16 ) dan
isooktana (C8H18).
Sebagai contoh reaksi pembakaran heptana (C7H16) ditulis sebagai
berikut: C7H16 (g) + 11 O2 (g)  7 CO2 (g) + 8 H2O (g)
Ayo Kalian mengingat kembali materi penulisan persamaan reaksi
kimia yang telah diulas pada bab 3 dan bab 4.

Berdasarkan persamaan reaksi kimia itu, ternyata penggunaan alat


katalitik konverter pada mesin kendaraan bermotor dapat mengurangi emisi
gas beracun namun tetap dihasilkan gas karbon dioksida (CO2).
Hal ini akan terus berdampak pada pemanasan global. Selain itu gas-
gas

Bab 8 | Pemanasan Global: Konsep dan Solusi |


195
hati, kinerja hemoglobin dan darah serta menurunnya tingkat kecerdasan. Oleh
karena itu mobil listrik menjadi solusi yang lebih tepat untuk mencegah hal-
hal tersebut dan juga perubahan iklim di planet bumi ini.Ingat kembali pada
Bab 5 Kalian telah mempelajari tentang logam tanah jarang sebagai salah satu
logam yang dapat dijadikan sumber energi pada mobil listrik.
Sebagai pelajar, bagaimana kontribusi Kalian terhadap pengurangan
emisi gas buang dari kendaraan bermotor? Bersepeda adalah salah satu cara
yang menarik dan mendukung upaya ini. Mengapa? Coba Kalian diskusikan
dalam kelompok.

8.4. Solusi Mengatasi Pemanasan Global

Penggunaan Energi Terbarukan sebagai Sumber Energi yang


Ramah Lingkungan
Pada Bab 6 tentang Energi Terbarukan, Kalian telah mempelajari
bahwa penggunaan energi-energi terbarukan merupakan solusi untuk
memenuhi kebutuhan energi listrik di Indonesia, karena ketersediaannya
yang berlimpah. Tidak hanya itu, alasan pentingnya penggunaan energi
terbarukan adalah lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan sumber
energi tak terbarukan; bahan bakar fosil, karena penghasil CO 2 terbesar
saat ini adalah dari sektor penyediaan energi.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah pengembangan teknologi yang
ramah lingkungan dan menggunakan sumber energi terbarukan. Beberapa
contoh pengembangan teknologi yang masih dalam tahap pengembangan
atau riset saat ini adalah sebagai berikut:
♦ Teknologi kendaraan hybrid yang menggunakan bahan bakar listrik,
dan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar listrik.
♦ Riset nanomaterial untuk produksi skala besar sel surya dengan
harga yang terjangkau oleh masyarakat dan sektor industri
sebagai sumber energi listrik.
♦ Pengembangan mesin untuk bahan bakar biogas, biodiesel, dan
bahan bakar sejenisnya. Dulu, bahan bakar biogas, biodiesel, dan
sejenisnya masih memerlukan campuran bahan bakar solar agar

196 | Ilmu Pengetahuan Alam | untuk SMA Kelas X


mesin dapat bekerja. Kini, sudah banyak riset yang mengembangkan
dan memodifikasi suku cadang mesin, sehingga mesin dapat bekerja
tanpa perlu lagi menggunakan bahan bakan solar sebagai bahan bakar
pencampur. Kemudian, mesin seperti ini dapat digunakan oleh
masyarakat untuk keperluan genset untuk pembangkit listrik, bahan
bakar kendaraan, dan lain-lain.

Gaya hidup yang berkelanjutan


Masih ingatkah hasil refleksi yang telah Kalian buat pada Bab 6 Energi
Terbarukan? Apakah Kalian sudah menjalankan kebiasaan-kebiasaan baik
dalam hal penggunaan energi setelah mempelajari Bab 6 tentang Energi
Terbarukan? Kalau belum, yuk, tetap semangat berusaha untuk melakukan
gaya hidup yang lebih hemat energi.
Mengapa Kalian harus menumbuhkan gaya hidup yang lebih hemat
energi? Pemerintah Indonesia sedang berupaya untuk membangun
pembangkit listrik sumber energi alternatif, dan membangun fasilitas
transportasi umum yang lebih memadai dan ramah lingkungan. Namun,
dalam proses persiapannya, bahan bakar fosil masih menjadi sumberenergi
utama yang digunakan saat ini. Di tengah penggunaan bahan bakar fosil
(penghasil CO2 terbesar) sebagai sumber energi utama, hampir seluruh
aktivitas manusia sangat membutuhkan energi listrik saat ini.Oleh karena
itu, melakukan penghematan energi menjadi sangat penting untuk
dilakukan. Kalian dapat mulai dengan melakukan banyak hal kecil yang
sederhana, seperti meminimalisir penggunaan lampu pada siang hari,
mematikan peralatan elektronik jika sudah tidak digunakan, mematikan
lampu dan AC jika meninggalkan ruangan, mematikan lampu kamar atau
menggunakan lampu tidur dengan daya rendah pada malam hari, dan lain-
lain.
Selain itu, CFC dan aerosol kaleng penyemprot (contohnya hair spray,
dan lain-lain) juga turut andil dalam terjadinya efek rumah kaca. Oleh
karena itu, Kalian harus memilih produk-produk elektronik yang tidak
menggunakan CFC. Produk-produk elektronik tersebut misalnya adalah AC
dan Kulkas tidak menggunakan CFC atau Freon sebagai refrigeran (cairan
yang digunakan dalam proses pendinginan pada AC dan kulkas).

Bab 8 | Pemanasan Global: Konsep dan Solusi | 197


lebih ramah lingkungan, seperti :
♦ bersepeda atau jalan kaki jika bepergian dalam jarak dekat, serta
menggunakan transportasi umum jika bepergian dalam jarak
jauhuntuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil,
♦ memilih untuk membeli alat-alat elektronik yang hemat daya,
♦ meluangkan waktu senggang untuk berkebun di rumah; dengan
banyaknya tanaman di rumah Kalian, akan mengurangi kadar
CO2 di lingkungan rumah Kalian, sehingga lingkungan rumah
Kalian akanlebih asri dan segar,

198 | Ilmu Pengetahuan Alam | untuk SMA Kelas X


A. Amatilah data berikut ini.

Gambar 8.14. Anomali suhu udara Indonesia sepanjang periode data pengamatan sejak 1981-2021

Sumber: BMKG (2021)

1. Berdasarkan data di atas, berapakah suhu udara rata-rata normal


untukwilayah Indonesia?
2. Pada tahun berapakah anomali suhu udara rata-rata paling
ekstrem terjadi di wilayah Indonesia?
3. Tentukanlah rerata anomali suhu udara rata-rata dalam kurun
waktu sepuluh tahun terakhir. Refleksikanlah apa yang telah
terjadidi Indonesia dalam kurun waktu tersebut hingga terjadi
anomali suhu udara rata-rata didukung dengan data-data dari
sumber terpercaya.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.


Kalian telah membaca fakta bahwa es kutub telah banyak mencair.
Mengapa informasi tersebut menjadi sangat penting bagi kita? Jelaskan
pengaruh mencairnya es kutub terhadap Indonesia. Lengkapi penjelasan
Kalian dengan data dan fakta yang Kalian dapatkan dari sumber yang
relevan.

Bab 8 | Pemanasan Global: Konsep dan Solusi | 199


Para peneliti mencoba melakukan penelitian mengenai pengaruh suhu
terhadap jenis kelamin penyu hijau. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa
suhu yang lebih hangat menyebabkan dihasilkan lebih banyak penyu betina
sedangkan suhu dingin dihasilkan penyu jantan.
1. Tentukanlah benar atau salah pernyataan berikut
Pernyataan Benar Salah
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis
kelamin penyu.
Peneliti akan memberikan berbagai perlakuan suhu
yang berbeda saat telur dierami dalam pasir.
Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai dasar
pembiakan penyu hijau.

2. Prediksilah bagaimana jenis kelamin penyu pada tahun ini


dibandingkan20 tahun yang lalu. Mengapa?

D. Simaklah penjelasan berikut ini.


Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 372
bencana alam telah terjadi di Indonesia dalam kurun dua bulan terakhir
pada tahun 2021.
Dilansir dari antaranews.com, per tanggal 8 Februari 2021, bencana
tersebut meliputi 227 kejadian banjir, 66 kejadian puting beliung, 60 kejadian
tanah longsor, 7 kejadian gempa
bumi dengan magnitudo besar, 7
kejadian gelombang pasang atau
abrasi, serta 4 kejadian kebakaran
hutan dan lahan.
Dilansir dari Kompas.com,
Badan Meteorologi Klimatologidan
Geofisika (BMKG) mencatat sudah
terjadi 646 gempa bumi
terjadi dan Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi Gambar 8.15. Grafik peristiwa
banjir dari tahun 2008 hingga
(PVMBG) mencatat 21 gunung Januari 2021

200 | Ilmu Pengetahuan Alam | untuk SMA Kelas


X
berapi di Indonesia berstatus waspada sepanjang Januari 2021. Jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, peristiwa yang benar-benar
mencolok adalah banjir. Pada Gambar 8.15, terlihat bahwa peningkatan
kejadian banjir meningkat secara signifikan di awal tahun 2021.

Jawablah pertanyaan berikut!


1. Apa itu bencana hidrometeorologi? Berdasarkan cuplikan berita di
atas, uraikanlah jumlah bencana yang termasuk ke dalam kategori
bencana hidrometeorologi yang telah terjadi di awal tahun 2021.
2. Perhatikanlah Gambar 8.15, terdapat grafik kejadian banjir dari
tahun 2008 hingga Januari 2021 di Indonesia. Menurut Kalian,
adakah hubungan antara grafik pada Gambar 8.15 dengan grafik
pada Gambar 8.14? Jelaskanlah jawaban Kalian didukung dengan
teori dan data terkait yang Kalian dapatkan dari sumber
terpercaya.

Sebagai masyarakat global kita perlu memiliki sikap kebhinnekaan global.


Bumi tempat kita tinggal bersama-sama ini harus dijaga dan dilestarikan.
Ini adalah tanggung jawab bersama.

emergency, no solution should be left


behind”

Coba Kalian renungkan kalimat yang ditulis oleh Sekretaris Jenderal PBB
Antonio Gutteres.
Tuliskanlah refleksi berikut ini pada buku latihan Kalian:
• Apakah yang sudah Kalian lakukan selama ini sehingga bumi
berada

Bab 8 | Pemanasan Global: Konsep dan Solusi |


201
kelestarian lingkungan?
• Kontribusi apa yang sudah dan akan
Kalian lakukan untuk melestarikan
alam?

Kalian menemukan sebuah pernyataan pada sebuah artikel.

1. Apakah sumber bacaan tersebut


merupakan sumber bacaan yang valid?
Jelaskan alasan jawaban Kalian.

Referensi yang disarankan

• https://www.bbc.com/indonesia/media-52030307
• https://www.iberdrola.com/environment/melting-glaciers-
causes- effects-solutions
• https://www.cnnindonesia.com/teknologi/2016010612430
9-199-102560/perputaran-bumi-melambat-apa-dampaknya
• https://sains.kompas.com/read/2015/12/14/14361251/Muka.A
ir.Laut. Meningkat.Gerak.Bumi.Semakin.Lambat
2. Lakukan diskusi kelompok apakah
pernyataan di atas benar atau tidak.
Berikan alasan Kalian dengan
menjelaskan “pengaruh kenaikan
permukaan air laut terhadap
perputaran Bumi”

202 | Ilmu Pengetahuan Alam | untuk SMA Kelas X

Anda mungkin juga menyukai