Anda di halaman 1dari 38

INTERKASI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN

Bahan Ajar SMP Kelas VII

Disusun oleh: Lisnayani, S.Pd

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


2022
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, sebagai
pencipta dan pemelihara alam semesta, karena rahmat dan hidayahnya penulis
dapat menyusun materi ajar pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning
untuk siswa SMP ini.

Ilmu pengetahuan alam merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berawal


dari fenomena alam. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu alam secara
sistematis, sehingga belajar IPA bukan hanya belajar tentang kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Oleh karena itu, dengan hadirnya
modul pembelajaran IPA ini diharapkan dapat membantu siswa dalam melakukan
penelitian berdasarkan fenomena yang ada.

Modul Pembelajaran IPA ini disusun merupakan produk modul PPG dalam
jabatan yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka membekali guru dengan
kompetensi profesional yang berorientasi pada implementasi Kurikulum Merdeka.
Materi ajar ini dirancang untuk memperkuat kompetensi guru dari sisi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Materi IPA yang dibahas dalam
modul ini adalah “Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan”. Materi ajar ini
disusun berdasarkan tuntutan kurikulum Merdeka dimana peserta didik dilatih
untuk belajar menemukan jawaban sendiri atas masalah yang dipertanyakan.

Modul Pembelajaran ini masih jauh dari sempurna , penulis mengharapkan


saran dan kritik dari semua pihak. Penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan
saran perbaikan yang dapat membantu menyusun naskah Modul Pembelajaran ini.
Semoga Modul Pembelajaran ini memenuhi harapan kita semua.

Yogyakarta, 2022

Penulis

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN ii


HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………….…… i

KATA PENGANTAR ………………………………..…………………………………….…….. ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….…… iii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………….… v

PENDAHULUAN ……………………………………………………………….…………………. vi

CAPAIAN PEMBELAJARAN ………………………………………………………..………….. vii

TUJUAN PEMBELAJARAN ……………………………………………………………………. viii

PETA KONSEP PEMBELAJARAN ………………………………………………….………... ix

KEGIATAN BELAJAR 1 ……………………………..…………………………………………… 1

Lingkungan, Komponen, dan Interaksi antar komponennya …………………………. 1

RANGKUMAN MATERI …………………………………………………………………………… 6

TES FORMATIF ……………………………………………………………………………………. 7

KEGIATAN BELAJAR 2 ……………………………..…………………………………………… 8

Pola-pola Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan ……………………………….. 8

RANGKUMAN MATERI ……………………………………………………………………..…… 15

TES FORMATIF …………………………………………………………………………………… 16

KEGIATAN BELAJAR 3 ……………………………..…………………………………………… 17

Jaring-jaring Makanan dan Dinamika Populasi ………………………………………….. 17

RANGKUMAN MATERI ……………………………………………………………………..…… 23

TES FORMATIF …………………………………………………………………………………… 24

REFLEKSI ………………………………………………………………………………….….….. 26

GLOSARIUM ……………………………………………………………………………………… 27

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………. 29

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN iii


GAMBAR 1 Persawahan Sibanggor………………………….……………….…… 1

GAMBAR 2 Berbagai ekosistem……………………………………………….…… 2

GAMBAR 3 seekor burung…………..………………………………………….…… 4

GAMBAR 4 sekelompok pisang…..…………………………………………….…… 4

GAMBAR 5 komunitas padang rumput..…………………………………….…… 5

GAMBAR 6 ekosistem laut ……….…………………………………………….…… 5

GAMBAR 7 tumbuhan tali putri……………………………………………….…… 8

GAMBAR 8 simbiosis mutualisme…………………………………………….…… 10

GAMBAR 9 simbiosis komensalisme………………………………………….…… 10

GAMBAR 10 simbiosis parasitisme……..…………………………………….…… 11

GAMBAR 11 simbiosis amensalisme………………………………………….…… 12

GAMBAR 12 kompetisi……………………………….………………………….…… 13

GAMBAR 13 predasi…………..………………………………………………….…… 13

GAMBAR 14 contoh interaksi netralisme…..……………………………….…… 14

GAMBAR 15 rantai makanan………….……………………………………….…… 18

GAMBAR 16 jaring-jaring makanan………….……………………………….…… 19

GAMBAR 17piramida makanan…….………………………………………….…… 20

GAMBAR 18 aliran energi…………………….………………………………….…… 20

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN iv


DESKRIPSI SINGKAT

Bahan ajar ini disusun merupakan produk modul PPG dalam jabatan yang
dipersiapkan Pemerintah dalam rangka membekali guru dengan kompetensi
profesional yang berorientasi pada implementasi Kurikulum Merdeka. Pada bahan
ajar ini, anda akan mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan
sekitarnya. Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik. Di
lingkungan sekitar kita sudah sering menjumpai berbagai macam
interaksi/hubungan baik antar sesama komponen biotik maupun interaksi antara
komponen biotik dengan abiotik. Untuk memahami interaksi dalam suatu
lingkungan, kita perlu memahami konsep dari lingkungan sendiri dan pola-pola
interaksinya. Di dalam modul ini kita akan belajar tentang lingkungan dan
komponen-komponen penyusunnya, dan macam-macam simbiosis.

RELEVANSI

Modul ini dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari segi
pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh. Proses pencapainnya melalui
pembelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung
pencapaian indicator dalam suatu kompetensi dasar. Pada modul ini kita akan
membahas materi tentang Interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.

Modul ini disusun menjadi 3 kegiatan belajar yaitu sebagai berikut:

Kegiatan Belajar 1 : Lingkungan dan komponen penyusunnya serta Interaksi dalam


ekosistem

Kegiatan Belajar 2 : Simbiosis sebagai bentuk interaksi makhluk hidup

Kegiatan Belajar 3: Jaring-jaring Makanan dan Dinamika Populasi

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN v


PANDUAN BELAJAR

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempelajari modul ajar ini,
antara lain:

1. Kamu diharapkan untuk mempelajari materinya mulai dari awal sampai


akhir, jangan lupa mnegerjakan setiap aktivitas pada tiap-tiap Kegiatan
Belajar
2. Tanyakan pada guru apabila kamu menemui kesulitan dalam memahami
materi dalam modul ini.
3. Di akhir pembelajaran Kamu diminta untuk menyelesaikan soal-soal latihan
dan soalsoal tes yang telah tersedia
4. Carilah sumber-sumber referensi lain untuk memperkaya pemahaman kamu
tentang materi ajar ini.

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN vi


Menganalisis interaksi antar komponen penyusun suatu ekosistem

1. Melalui pengamatan langsung, peserta didik dapat mendefinisikan lingkungan dengan benar.
2. Melalui pengamatan langsung, peserta didik dapat menunjukkan komponen biotik dan abiotik di
lingkungan sekolah dengan benar.
3. Melalui pengamatan lingkungan sekolah dan diskusi kelompok, peserta didik dapat menentukan
jenis-jenis komponen biotik berdasarkan cara mendapatkan makanannya dengan tepat.
4. Melalui pengamatan video dan diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisis jenis-jenis
konsumen berdasarkan sumber makanannya dengan baik.
5. Melalui studi literasi dan diskusi kelompok, peserta didik dapat membandingkan antara individu,
populasi, dengan komunitas dengan tepat.
6. Melalui pengamatan lingkungan sekitar dan literasi, peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis
simbiosis dengan benar.
7. Melalui pengamatan lingkungan sekitar, literasi dan diskusi kelompok, peserta didik dapat
menganalisis jenis-jenis simbiosis dengan benar.
8. Melalui pengamatan lingkungan sekitar dan diskusi kelompok, peserta didik dapat memberi
contoh pola interaksi makhluk hidup berupa kompetisi, predasi, dan netralisme dengan tepat.
9. Melalui pengamatan lingkungan sekitar dan literasi, peserta didik dapat mengidentifikasi pola
interaksi makhluk hidup berupa kompetisi, predasi, dan netralisme dengan benar.
10. Peserta didik dapat menjelaskan rantai makanan yang terbentuk pada ekosistem dengan benar
melalui pengamatan langsung.
11. Peserta didik dapat menyusun rantai makanan menjadi jaring-jaring makanan dengan tepat
melalui literasi dan diskusi kelompok.
12. Peserta didik dapat menganalisis piramida makanan dan arus energi dengan tepat melalui
diskusi kelompok.
13. Peserta didik dapat menjelaskan dinamika populasi dengan benar melalui pengamatan video dan
literasi dengan benar.
14. Peserta didik dapat membuat miniatur sebuah ekosistem dengan baik melalui diskusi kelompok.

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN vii


PETA KONSEP

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN viii


KEGIATAN BELAJAR 1

Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui pengamatan langsung, peserta didik dapat mendefinisikan lingkungan dengan benar.
2. Melalui pengamatan langsung, peserta didik dapat menunjukkan komponen biotik dan
abiotik di lingkungan sekolah dengan benar.
3. Melalui pengamatan lingkungan sekolah dan diskusi kelompok, peserta didik dapat
menentukan jenis-jenis komponen biotik berdasarkan cara mendapatkan makanannya
dengan tepat.
4. Melalui pengamatan video dan diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisis jenis-jenis
konsumen berdasarkan sumber makanannya dengan baik.
5. Melalui studi literasi dan diskusi kelompok, peserta didik dapat membandingkan antara
individu, populasi, dengan komunitas dengan tepat.

Gambar 1. Persawahan di Sibanggor


Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/3/37/Air-Panas-Sibanggor.jpg
Kamu tentu tidak asing lagi dengan istilah lingkungan, bukan? Ada berbagai
macam lingkungan di sekitar kita. Misalnya, kebun, sawah, sungai, halaman
sekolah, dan sebagainya. Pernahkah kamu mengamati lingkungan sekitarmu? Apa
saja makhluk hidup yang kamu temukan? Lalu apakah pengertian dari lingkungan
itu? Lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar makhluk hidup
(individu). Segala sesuatu di luar individu tersebut merupakan sistem kompleks
yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik terdiri
atas makhluk hidup dan komponen abiotik terdiri atas makhluk tak hidup atau
benda mati. Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan,
tumbuhan, dan jasad renik. Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup
di antaranya air, tanah, udara, dan cahaya.

Gambar 2. Berbagai komponen ekosistem


https://sites.google.com/site/interaksiantarmakhlukhidup/

Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, komponen biotik ini dibedakan


menjadi tiga, yakni produsen (autotrof), konsumen (heterotrof), dan pengurai
(dekomposer).
a. Produsen (Autotrof)
Pengertian produsen atau organisme autotrof adalah komponen biotik atau
makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanannya sendiri. Tumbuhan dapat
membuat makanannya sendiri lewat proses fotosintesis karena tumbuhan memiliki

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 2


klorofil dan bisa mendapatkan karbondioksida, air, dan sinar matahari sebagai
syarat melakukan fotosintesis.
b. Konsumen (Heterotrof)
Pengertian konsumen atau organisme heterotrof adalah komponen biotik
atau makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri dan
bergantung pada organisme lain sebagai bahan makanan. Hewan termasuk sebagai
konsumen atau organisme heterotrof ini. Terdapat 3 jenis-jenis konsumen
berdasarkan dari sumber makanan yang dikonsumsi antara lain yaitu:
1) Karnivora, yakni organisme yang sumber makanannya adalah daging organisme
lain. Contoh karnivora misalnya singa, harimau, buaya, serigala, dan hiu.
2) Herbivora, yakni organisme yang sumber makanannya adalah daun
atau tumbuhan. Contoh herbivora misalnya sapi, kambing, kerbau,
rusa, jerapah, dan zebra.
3) Omnivora, yakni organisme yang sumber makanannya bisa berasal
dari tumbuhan atau daging organisme lain. Adapun contoh omnivora
misalnya beruang, monyet, ayam, tikus, dan babi.
c. Pengurai (Dekomposer)
Pengertian pengurai atau dekomposer adalah organisme yang bertugas untuk
menguraikan sisa-sisa makhluk hidup lainnya yang telah mati untuk
dijadikan mineral dan unsur hara tanah. Adanya dekomposer
membuat keseimbangan ekosistem terjaga karena semua organisme kembali lagi
ke asal bentuknya menjadi sumber daya alam. Contoh pengurai misalnya bakteri,
jamur, cacing tanah, dan sebagainya.
Perubahan salah satu komponen lingkungan akan mempengaruhi komponen
lingkungan lain. Hal ini menyebabkan lingkungan bersifat dinamis. Hubungan
antara makhluk hidup dan lingkungannya, baik lingkungan yang berupa makhluk
hidup maupun makhluk tidak hidup membentuk hubungan timbal-balik yang rumit
dan kompleks.

Makhluk hidup yang berinteraksi terhadap lingkungannya membentuk suatu


kesatuan yang disebut ekosistem. Dalam ekosistem terdapat satuan-satuan
makhluk hidup antara lain individu, populasi, dan komunitas.

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 3


 INDIVIDU
Individu adalah satu makhluk hidup tunggal. Seekor burung di ranting pohon,
sebatang pohon pisang di kebun merupakan contoh individu.

Gambar 3. Seekor burung diranting pohon


https://downloadjpg.blogspot.com/2019/03/download-gambar-burung-pleci-
jantan.html

 POPULASI
Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang mendiami suatu wilayah
tertentu. Individu-individu dalam populasi saling berinteraksi. Contoh populasi
adalah sekelompok sapi di padang rumput, kumpulan padi di sawah, dan
sebagainya.

Gambar 4. Sekelompok pisang


https://satujam.com/8-fakta-unik-tentang-pohon-pisang/

Kepadatan populasi suatu tempat dapat dihitung dengan memandingkan


jumlah anggota populasi yang menghuni suatu tempat dengan luas tempatnya.

jumlah anggota populasi


𝑘𝑎𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 =
luas wilayah (km2)

 Komunitas
Beberapa populasi dalam suatu lingkungan akan saling berinteraksi
membentuk komunitas. Sebagai contoh populasi rumput, populasi pohon, populasi
zebra, populasi semut, dan populasi jerapah yang hidup bersama di padang rumput.

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 4


Gambar 5. Komunitas padang rumput
https://ia-d.blogspot.com/2018/03/beragam-komunitas-dalam-ekologi_26.html

 Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang
saling berinteraksi atau membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem merupakan
hubungan timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Contoh ekosistem adalah ekosistem hutan tropis, ekosistem danau, ekosistem laut,
ekosistem sawah, dan sebagainya.

Gambar 6. Ekosistem laut


https://satujam.com/ekosistem-di-dalam-laut/

 Biosfer
Biosfer adalah keseluruhan ekosistem yang ada di muka bumi.

Aktivitas 1 :

Lakukan Kegiatan sesuai dengan LKPD 1:

Lingkungan dan komponen-komponen penyusun


ekosistem

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 5


1. Lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar makhluk hidup
(individu). Segala sesuatu di luar individu tersebut merupakan sistem kompleks
yang saling mempengaruhi satu sama lain.
2. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik terdiri
atas makhluk hidup dan komponen abiotik terdiri atas makhluk tak hidup atau
benda mati.
a. Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan,
tumbuhan, dan jasad renik.
b. Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di antaranya air,
tanah, udara, dan cahaya.
3. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, komponen biotik ini dibedakan
menjadi tiga, yakni produsen (autotrof), konsumen (heterotrof), dan pengurai
(dekomposer).
4. Terdapat 3 jenis-jenis konsumen berdasarkan dari sumber makanan
yang dikonsumsi yaitu herbivore, karnivora, dan omnivora.
5. Perubahan salah satu komponen lingkungan akan mempengaruhi komponen
lingkungan lain. Hal ini menyebabkan lingkungan besifat dinamis. Satuan
lingkungan mulai dari yang terkecil adalah: individu, populasi, komunitas,
ekosistem, dan biosfer.
6. Makhluk hidup sebagai komponen biotik memiliki hubungan yang sangat erat
dengan lingkungan abiotiknya. Interaksi yang terjadi dalam ekosistem pada
dasarnya terjadi karena factor kebutuhan energi setiap makhluk hidup dalam
ekosistem tersebut.

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 6


1. Lingkungan adalah ….
A. Segala sesuatu di luar makhluk hidup
B. Komponen abiotik dan biotik
C. Segala sesuatu baik makhluk hidup maupun benda mati
D. Sekelompok makhluk hidup
2. Berikut ini adalah komponen biotik ekosistem taman adalah ….
A. Bunga, tanah, dan cacing tanah
B. Cahaya matahari, air, dan manusia
C. Bunga, belalang, udara dan manusia
D. Bunga , cacing tanah, dan manusia
3. Perhatikan data berikut!
(1) Pohon Jati
(2) Ayam
(3) Bunga mawar
(4) Belalang
(5) Ikan mas
Dari data diatas, yang termasuk komponen biotik jenis heterotrof adalah …
A. 1 dan 5 C. 4 dan 5
B. 2 dan 3 D. 1 dan 3
4. Perhatikan data hewan berikut!
1. Sapi 2. Tikus 3. Elang 4. Kambing 5. Harimau
Berdasarkan data di atas yang termasuk konsumen jenis herbivora adalah …
A. 1, 3, dan 5 C. 1, 3, dan 4
B. 2, 4, dan 5 D. 1, 2, dan 4
5. Perhatikan pernyatan berikut ini!
1. Seekor gajah 3. Kucing dan bebek
2. Sekelompok ayam 4. Dua ekor kelinci
Dari pernyataan di atas, yang termasuk populasi adalah …
A. 1 dan 2 B. 3 dan 4 C. 1 dan 3 D. 2 dan 4

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 7


KEGIATAN BELAJAR 2

Tujuan Pembelajaran:

1. Melalui pengamatan lingkungan sekitar dan literasi, peserta didik dapat menjelaskan jenis-
jenis simbiosis dengan benar.
2. Melalui pengamatan lingkungan sekitar, literasi dan diskusi kelompok, peserta didik dapat
menganalisis jenis-jenis simbiosis dengan benar.
3. Melalui pengamatan lingkungan sekitar dan diskusi kelompok, peserta didik dapat memberi
contoh pola interaksi makhluk hidup berupa kompetisi, predasi, dan netralisme dengan tepat.
4. Melalui pengamatan lingkungan sekitar dan literasi, peserta didik dapat mengidentifikasi pola
interaksi makhluk hidup berupa kompetisi, predasi, dan netralisme dengan benar.

Gambar 7. Tumbuhan tali putri


https://yuksinau.co.id/pengertian-simbiosis/

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 8


Makhluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem akan membentuk suatu
pola interaksi tertentu. Bentuk interaksi yang sangat erat antara dua jenis makhluk
hidup sehingga membentuk hubungan yang sangat khas disebut simbiosis.
Terdapat beberapa jenis simbiosis antara lain mutualisme, amensalisme,
komensalisme, atau parasitisme. Organisme yang terlibat tersebut, masing-masing
disebut simbion, dapat berasal dari spesies yang sama atau berbeda.

Fungsi simbiosis yaitu bertahan hidup dengan mengandalkan atau


berhubungan makhluk hidup lain yang berbeda jenis. Simbiosis dibedakan menjadi
dua kategori diantaranya yaitu:

a. Ektosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua organisme yang berbeda


jenis dimana organisme yang satu hidup di bagian luar organisme lainnya.
b. Endosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua organisme yang berbeda
jenis dimana organisme yang satu hidup di bagian dalam organisme yang lain.
1. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup yang saling


menguntungkan antar kedua pihak. Contoh simbiosis mutualisme yaitu sebagai
berikut:

 Bunga dengan kupu-kupu, dalam proses penyerbukan bunga di bantu oleh kupu-
kupu sedangkan kupu-kupu mendapat nektar.
 Jenis bakteri Rhizobium sp. yang hidup dalam akar tumbuhan kacang-kacangan
akan memperoleh makanan sedangkan tumbuhan kacang-kacangan mendapat
nitrogen yang diikat oleh Rhizobium sp.
 Raflesia dan lalat, dimana raflesia dibantu proses penyerbukannya dan lalat
mendapat sari bunganya.

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 9


Gambar 8. Berbagai contoh simbiosis mutualisme
https://informazone.com/simbiosis-mutualisme/

2. Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang


berbeda jenis namun hanya satu pihak yang diuntungkan sedangkan pihak lain
tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Contoh simbiosis komensalisme yaitu
sebagai berikut :
a. Bunga anggrek dengan pohon mangga. Keuntungan dari kedua jenis tumbuhan
ini hanya didapat anggrek karena akan menyerap zat anorganik dari kulit batang
pohon mangga, air dan juga sinar matahari. Sedangkan pohon mangga akan
dirugikan karena tanaman anggrek tersebut.
b. Sirih pada tumbuhan inangnya. Sirih mendapat keuntungan karena
menumpang hidup di inangnya, sedangkan inangnya tidak dirugikan karena
tumbuhan daun sirih tidak mengambil makanan dari inangnya.
c. Udang dan timun laut. Udang bisa memperoleh sisa makanan yang ada di
sekitar timun laut tersebut. Meski udang akan mendapatkan keuntungan,
namun timun laut tidak mendapat keuntungan dan tidak dirugikan dengan
kehadiran udang tersebut.

Gambar 9. Contoh simbiosis komensalisme


https://jagad.id/pengertian-simbiosis-komensalisme/

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 10


3. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak
yang satu mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya. Contoh
simbiosis komensalisme yaitu sebagai berikut :
1. Cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia, dimana
cacing- cacing tersebut akan mengambil sari makanan di usus manusia.
2. Bunga rafflesia dengan inangnya, dimana bunga rafflesia menyerap sari-sari
makanan dari inangnya sedangkan inangnya diambil sari makanannya.
3. Tanaman benalu dengan inangnya, dimana tanaman benalu akan mendapat sari
makanan dan inangnya akan diambil sari makanannya.
4. Tali putri dengan inangnya, dimana tali putri menyerap sari makanan yang
berupa zat organik sedangkan inangnya akan kekuranga sari makanan karena
di serap oleh tali putri

Gambar 10. Contoh simbiosis parasitisme


https://informazone.com/simbiosis-parasitisme/

4. Simbiosis Amensalisme
Simbiosis Amensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup yang
mana satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak
dirugikan.
Contoh simbiosis amensalisme yaitu sebagai berikut:
a. Jamur Penicilium yang mensekresikan penisilin dengan bakteri. Penisilin
dapat membunuh bakteri namun tidak mendapat keuntungan dan juga
dirugikan.
b. Pohon walnut dengan tumbuhan lainnya (tidak bisa hidup karena pohon
walnut menghasilkan senyawa alelopati).

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 11


c. Gulma dengan tanaman padi. Gulma mengeluarkan senyawa alelopati paling
tinggi, yang menghambat pertumbuhan tanaman padi. Senyawa alelopati ini
membuat padi tidak maksimal dalam menyerap unsur hara dalam tanah.
Sehingga pertumbuhan gulma akan lebih cepat daripada pertumbuhan padi

Gambar 11. Contoh simbiosis amensalisme


https://kependidikan.com/simbiosis-amensalisme/

Selain Simbiosis, pola-pola interaksi yang ditemukan dalam suatu ekosistem


antara lain predasi, kompetisi, dan netralisme.

1. Kompetisi
Kompetisi atau persaingan merupakan proses perebutan kebutuhan yang
terjadi antara beberapa organisme yang sama sama membutuhkan makanan
tertentu. Keinginan untuk memperoleh makanan sebanyak banyaknya
menimbulkan terjadinya persaingan dalam sebuah ekosistem. Pada dasarnya
kompetisi merupakan bentuk interaksi makhluk hidup dengan lingkungan yang
pada akhirnya menyebabkan salah satu pihak yang berkompetisi mengalami
kerugian karena kalah dalam persaingan.
Contoh interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sebagai bentuk dari
kompetisi adalah persaingan antar tumbuhan untuk mendapatkan unsur hara,
air, dan sinar matahari yang cukup guna melakukan fotosintesis. Kompetisi
antara konsumen primer yang secara langsung memakan produsen, kompetisi
perebutan wilayah yang terjadi antara dua spesies hewan yang sama, kompetisi
untuk memperebutkan pasangan dan lain sebagainya. Contoh singa dan hyena
yang terlibat persaingan mendapatkan mangsa yang sama di habitatnya.
Tumbuhan yang memiliki batang tinggi mendapat sinar Matahari yang banyak
dan berpotensi menutupi sinar Matahari ke pohon lain yang lebih kecil.

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 12


Gambar 12. Contoh kompetisi
https://tantric-abuse.blogspot.com/2016/07/interaksi-antarkomponen-
ekosistem.html

2. Predasi
Selain berkompetisi, terdapat beberapa organisme yang mencari makan
dengan cara memangsa organisme lain, pemangsa ini akhirnya disebut dengan
predator. Hal ini merupakan sebuah kewajaran dalam hubungan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Seperti contoh singa yang memburu kijang atau zebra
untuk dimakan. Pola interaksi antara makhluk hidup inilah yang disebut dengan
predasi (proses memangsa dan dimangsa).

Gambar 13. Contoh predasi


https://rickysetiawan96.blogspot.com/2014/07/pengertian-simbiosis-kompetisi-
dan.html

3. Netralisme
Netralisme adalah hubungan makhluk hidup yang tidak saling mempengaruhi
secara langsung. Simbiosis ini tidak ada pihak yang diuntungkan dan juga
dirugikan. Hal ini biasanya terjadi karena adanya perbedaan makanan antara satu
pihak dan yang lainnya. Contohnya: interaksi antara kambing dan ayam di lapangan
rumput, interaksi antara katak dan ikan di sungai, dan lain-lain.

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 13


Gambar 14. Contoh interaksi netralisme
https://ikmalinzancita.blogspot.com/2012/10/pola-interaksi-dalam-ekosistem.html

Aktivitas :

Lakukan Kegiatan sesuai dengan LKPD 2:

Pola-pola interaksi makhluk hidup

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 14


 Simbiosis mutualisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup yang saling
menguntungkan antar kedua pihak. Contoh simbiosis mutualisme adalah:
Bunga dengan kupu-kupu, Jenis bakteri Rhizobium sp. yang hidup dalam akar
tumbuhan kacang-kacangan, Raflesia dan lalat, Ikan hiu dengan remora, Lebah
dengan bunga sepatu, Burung jalak dengan kerbau, Ikan badut dengan anemon
laut.
 Simbiosis parasitisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak
yang satu mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya. Contoh
simbiosis parasitisme adalah: Cacing perut dan cacing tambang yang hidup di
dalam usus manusia, Bunga rafflesia dengan inangnya, Tanaman benalu dengan
inangnya, Tali putri dengan inangnya, Plasmodium dengan manusia, Taenia
saginata dengan sapi
 Simbiosis komensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup dimana
pihak yang satu mendapat keuntungan namun pihak lainnya tidak dirugikan
dan pula tidak diuntungkan. Contoh simbiosis komensalisme antara lain: Udang
dan timun laut, Bunga anggrek dengan pohon mangga, Sirih pada tumbuhan
inangnya, Ikan gobi dan landak laut.
 Simbiosis Amensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup yang
mana satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak
dirugikan. Contoh simbiosis amensalisme antara lain: Jamur Penicilium yang
mensekresikan penisilin dengan bakteri, Pohon walnut dengan tumbuhan
lainnya
 Selain simbiosis, pola interaksi makhluk hidup ada 3 yaitu: kompetisi, predasi,
netralisme.

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 15


1. Dalam hubungan antara dua makhluk hidup, di bawah ini yang tidak termasuk
simbiosis parasitisme adalah …
A. Tali putri yang membelit tumbuhan lainnya dan mengambil air
B. Kutu kepala yang menempel di kulit kepala
C. Ikan remora yang mendapatkan sisa makanan dari ikan hiu
D. Benalu yang menyerap sari makanan tumbuhan yang ditumpanginya
2. Berikut ini merupakan contoh simbiosis mutualisme adalah …
A. Interaksi burung jalak dengan kerbau
B. Interkasi ikan hiu dengan ikan remora
C. Interaksi anggrek dengan pohon rambutan
D. Interaksi benalu dengan pohon rambutan
3. Dua mahluk hidup yang mempunyai hubungan predasi yaitu…
A. Harimau dan rusa
B. Ular dan landak
C. Semut dengan kupu
D. Tali putri dengan beluntas
4. Azis mempunyai seekor kucing jantan, kemudian dia membeli seekor kucing
betina dan kedua kucingnya itu dikawinkan. Setelah beberapa bulan kucing
betina melahirkan 5 ekor anak kucing yang lucu. Kucing-kucingnya suka
memakan tikus yang suka berkeliaran di rumahnya. Bahkan ayam goreng dan
ikan asin yang dimasak ibunya pun pernah dimakan oleh kucingnya itu.
Pola interaksi yang terjadi antara kucing dan tikus adalah interaksi…
A. Netralisme B. simbiosis C. kompetisi D. predasi
5. Pola interaksi yang terbentuk antara tanaman padi dan gulma adalah …
A. Simbiosis B. Predasi C. kompetisi D. netralisme

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 16


KEGIATAN BELAJAR 3

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat menjelaskan rantai makanan yang terbentuk pada
ekosistem dengan benar melalui pengamatan langsung.
2. Peserta didik dapat menyusun rantai makanan menjadi jaring-jaring makanan
dengan tepat melalui literasi dan diskusi kelompok.
3. Peserta didik dapat menganalisis piramida makanan dan arus energi dengan
tepat melalui diskusi kelompok.
4. Peserta didik dapat menjelaskan dinamika populasi dengan benar melalui
pengamatan video dan literasi dengan benar.
5. Peserta didik dapat membuat miniatur sebuah ekosistem dengan baik melalui
diskusi kelompok

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 17


Rantai Makanan

Gambar 15. Rantai makanan


https://www.nesabamedia.com/pengertian-rantai-makanan/

Rantai makanan adalah sebuah peristiwa makan dan dimakan antara


sesama makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. Dalam suatu rantai
makanan terdapat makhluk hidup yang mempunyai peran sebagai produsen,
konsumen, dan sebagai dekomposer (pengurai). Pada suatu kejadian rantai
makanan terjadi suatu proses makan dan dimakan dalam suatu urutan tertentu.
dan pada setiap tingkat dari rantai makanan dalam sebuah ekosistem disebut juga
dengan tingkat trofik.
Pada tingkat trofik yang pertama yaitu suatu organisme yang bisa
menghasilkan atau membuat suatu zat makanan sendiri yakni tumbuh-tumbuhan
hijau bisa disebut juga sebagai produsen. Lalu organisme yang menempati urutan
tingkat tropik yang kedua yaitu konsumen primer (konsumen tingkat I), konsumen
ini umumnya ditempati oleh hewan hewan herbivora (pemakan tumbuhan).
Selanjutnya Organisme yang menduduki urutan tingkat tropik yang ketiga disebut
juga dengan konsumen sekunder (konsumen tingkat II), umumnya ditempati oleh
hewan-hewan carnivora (hewan pemakan daging) dan seterusnya.
Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi atau yang terakhir
disebut juga dengan konsumen puncak, biasanya ditempati oleh hewan omnivora.
Rantai makanan terjadi di berbagai ekosistem. Diantara rantai makanan tersebut
terdapat pengurai. Karena pada akhirnya semua makhluk hidup akan mati dan
diuraikan oleh pengurai. Masing-masing komponen dalam suatu rantai makanan

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 18


saling mempengaruhi satu sama lainnya. Ketiadaan organisme di tingkat tropik
tertentu akan sangat berpengaruh terhadap organisme di tingkat tropik yang di
atas/bawahnya.

Jaring-jaring makanan

Gambar 16. Jaring-jaring makanan


https://www.mikirbae.com/2018/10/membuat-jaring-jaring-makanan-dalam.html

Dalam suatu ekosistem umumnya tidak cuma terdiri dari satu rantai
makanan, akan tetapi banyak rantai makanan. Tumbuhan hijau tidak hanya
dimakan oleh satuorganisme saja, tetapi dapat dimakan oleh berbagai konsumen
primer. Misalnya adalah bunga sepatu daunnya dimakan ulat, ulat juga makan
daun sawi. Daun sawi juga dimakan oleh belalang, belalang dimakan katak dan
burung pipit, burung pipit juga makan ulat, burung pipit dimakan burung elang.
Daun sawi juga dimakan oleh tikus, tikus juga dimakan oleh burung elang.
akibatnya, dalam suatu ekosistem tidak cuma terdapat satu rantai makanan saja
tetapi banyak bentuk rantai makanan. rantai-rantai makanan yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya juga disebut jaring-jaring makanan.
Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang
saling berhubungan dalam ekosistem. Dari contoh jaring-jaring makanan di atas
kita dapat melihat beberapa rantai makanan yang saling berkaitan, antara lain:
 Tumbuhan dan rumput >>> jangkrik >>> burung pipit >>> elang.

 Tumbuhan dan rumput >>> tikus >>> ular >>> elang

 Tumbuhan dan rumput >>> burung gereja >>> elang

 Dan seterusnya, silakan kalian cari sendiri!

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 19


Piramida Makanan

Piramida makanan merupakan gambaran perbandingan antara produsen,


konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 2, dan seterusnya. Pada piramida ini
organisme yang menempati tingkat trofik bawah cenderung banyak jumlahnya,
semakin ke atas tingkat trofik semakin sedikit jumlah organismenya.

Gambar 17. Piramida makanan


https://ilmu212.blogspot.com/2012/09/rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan.html

Arus Energi

Pada proses makan dan dimakan terjadi perpindahan energi. Makhluk hidup
yang memakan organisme lain melakukan usaha untuk mendapatkan energi dan
mengubahnya dalam bentuk senyawa kimia dalam tubuhnya. Perpindahan energi
ini disebut dengan arus energi. Arus energi berjalan satu arah dari produsen ke
konsumen. Energi dari konsumen puncak yang mati kemudian dibebaskan ke
lingkungan saat diuraikan oleh pengurai.

Gambar 18. Proses aliran energi


https://ekosistem.co.id/energi-dalam-ekosistem/

Dinamika Populasi

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 20


Pada sebuah ekosistem, jumlah populasi makhluk hidup dapat mengalami
penurunan maupun kenaikan jumlah. Naik turunnya suatu populasi yang
disebabkan oleh faktor tertentu disebut dinamika populasi.

Aktivitas Manusia

Berbagai aktivitas manusia dapat mengakibatkan dinamika populasi. Ada


yang berakibat positif seperti reboisasi dan penghijauan. Ada juga aktivitas manusia
yang bisa menyebabkan dampak negatif bagi populasi. Penggunaan bahan bakar
fosil yang berlebihan bisa meningkatkan emisi gas CO2 di atmosfer. Penumpukkan
gas tersebut dapat memicu adanya gas rumah kaca yang mengakibatkan
pemanasan global (global warming). Dampak dari adanya pemanasan global adalah
perubahan iklim yang terjadi di bumi. Beberapa spesies endemik seperti lemur
Madagaskar atau macan tutul salju di Himalaya terancam punah karena mengalami
perubahan lingkungan secara ekstrim sebagai akibat dari perubahan iklim di bumi.

Contoh-contoh lain dampak negative dari aktivitas manusia misalnya bencana


alam seperti banjir, kebakaran hutan, erosi, dan lain-lain. Aktivitas manusia juga
bisa mengurangi sumber daya alam, misalnya perburuan liar, penebangan liar, atau
mengeruk hasil tambang secara berlebihan. Hal-hal tersebut bisa mengurangi
kualitas ekosistem sehingga berdampak pada makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Rusaknya ekosistem terumbu karang

Salah satu contoh nyata dampak negatif dari ulah manusia adalah rusaknya
terumbu karang. Seperti pada penelitian di Kepulauan Kei Kabupaten Maluku
Tenggara. Penelitian dilakukan di perairan Ohoi Ngilngof yang memiliki
keenakaragaman karang yang tinggi, ditemukan 124 jenis (spesies) karang batu
yang termasuk dalam 49 genus dan 16 famili. Famili yang menonjol adalah
Acroporidae (33 spesies), Faviidae (30 spesies), Poritidae (12 spesies), dan Fungiidae
(11 spesies).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar kondisi terumbu karang


di perairan Ohoi Ngilngof dalam keadaan rusak sampai rusak berat, dengan

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 21


presntase penutupan karang hidup berkisar antara 9,96% - 45, 48%. Rusaknya
terumbu karang diduga karena adanya penangkapan ikan menggunakan bom,
jaring, bubu, serta panah. Selain kegiatan penagkapan ikan kerusakan juga
diakibatkan oleh pengaruh polusi berupa sedimen yang berasal dari bahan-bahan
organic yang terbawa oleh arus akibat pengelolaan budidaya Mutiara karena di
sekitar lokasi penelitian terdapat perusahaan budidaya Mutiara.

Namun secara umum faktor utama dafi rusaknya terumbu karang di perairan
Ohoi Ngilngof di kepulauan Kei Kabupaten Maluku tenggara adalah persepsi
masyarakat tentang kelestarian ekosistem terumbu karang masih rendah. Hal ini
disebabkan oleh kegiatan ekploitasi terumbu karang untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi jangka pendek.

Adapun rencana strategis pengelolaan terumbu karang di perairan Ohoi


Ngilngof adalah sebagai berikut:

1. Penetapan zonasi terumbu karang sesuai dengan daya dukung lingkungan


2. Penetapan usaha yang boleh atau tidak boleh dilakukan pada setiap zona
yang telah ditetapkan.
3. Pengendalian penangkapan ikan. Dengan menggunakan alat tangkap yang
ramah lingkungan (tidak merusak terumbu karang) dan dilakukan pada lokasi
dan musim (waktu) yang tepat
4. Meningkatkan kepatuhan dan kesadaran masyarakat nelayan di perairan
Ohoi Ngilngof akan pentingnya terumbu karang sebagai upaya optimalisasi
pelestarian sumber daya alam.

Aktivitas :

Lakukan Kegiatan sesuai dengan LKPD 3:

Pola-pola interaksi makhluk hidup

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 22


1. Rantai Makanan adalah merupakan sebuah peristiwa makan dan dimakan antara
sesama makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. Jaring-jaring makanan
merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam ekosistem.
Piramida makanan merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen
tingkat 1, konsumen tingkat 2, dan seterusnya. Makhluk hidup yang memakan
organisme lain melakukan usaha untuk mendapatkan energi dan mengubahnya
dalam bentuk senyawa kimia dalam tubuhnya. Perpindahan energi ini disebut
dengan arus energi.
2. Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling
berhubungan dalam ekosistem
3. Piramida makanan merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen
tingkat 1, konsumen tingkat 2, dan seterusnya.
4. Dinamika populasi adalah naik turunnya suatu populasi yang disebabkan oleh faktor
tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika populasi antara lain:
 Faktor biotik, yaitu adanya interaksi makhluk hidup. Misalnya predasi dan
kompetisi.
 Faktor abiotik, misalnya perubahan iklim, bencana alam, dan ketersediaan SDA
dan unsur hara.
 Aktivitas manusia.

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 23


1. Meningkatnya populasi burung hantu akan menguntungkan petani karena burung
hantu adalah hewan pemangsa …
a. Daun
b. Padi
c. Tikus
d. Ular
2. Berikut ini beberapa makhluk hidup dalam sebuah ekosistem.
1. ayam 3. elang
2. padi 4. belalang
Urutan rantai makanan yang dapat terjadi pada makhluk hidup tersebut adalah ....
a. 2 - 3 - 4 - 1
b. 2 - 4 - 3 - 1
c. 2 - 4 - 1 - 3
d. 3 - 2 - 4 – 1
3. Sapi termasuk herbivor, maka pada piramida berada pada tingkat trofik ....

A. I B. II C. III D. IV
4. Tindakan manusia yang dapat merusak lingkungan di antaranya ....
a. mengolah limbah industri agar tidak berbahaya
b. menciptakan alat-alat yang mencemari lingkungan
c. memupuk tanaman dengan kompos
d. menggunakan teknik terasering saat bercocok tanam di lahan yang miring
5. Rantai makanan yang terjadi pada ekosistem kebun adalah ….
A. bayam -> belalang -> tikus -> ular
B. bayam -> ulat -> ular -> musang
C. bayam -> belalang -> ulat -> ular
D. bayam -> ulat -> ayam -> musang

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 24


KUNCI JAWABAN :

Tes Fomatif 1
1. A
2. D
3. C
4. D
5. D

Tes Formatif 2
1. C
2. A
3. A
4. D
5. A

Tes Formatif 3
1. C
2. C
3. B
4. B
5. D

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 25


Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Berilah tanda checklist (√) sesuai dengan perasaan setelah belajar
menggunakan modul ini!

2. Materi apa yang paling kamu suka dan tidak suka dalam modul ini?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
3. Materi apa yang sudah dan belum kamu pahami dalam modul ini?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
4. Berikan masukan kamu untuk penulisan modul pembelajaran selanjutnya!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 26


A
Abiotik: komponen ekosistem yang terdiri dari benda tak hidup.
Alelopati: fenomena alam dimana suatu organisme memproduksi dan
mengeluarkan suatu senyawa kimia ke lingkungan dan senyawa tersebut
memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan organisme lain di sekitarnya.
Amensalisme: hubungan sesama makhluk hidup yang mana satu pihak dirugikan
dan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
Atmosfer: lapisan udara yang menyelimuti Bumi
Autotrof: makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri.

B
Biosfer kumpulan seluruh ekosistem di permukaan bumi.
Biotik: komponen ekosistem yang terdiri dari mahkluk hidup.

D
Dekomposer: Pengurai, bertugas membusukkan dan menguraikan hewan dan
tumbuhan yang telah mati.

E
Ekosistem kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang saling
berinteraksi atau membentuk hubungan timbal balik.

F
Fotosintesis proses pembentukan zat makanan pada mahkluk hidup autotroph
(tumbuhan) dengan bantuan energi matahari dan klorofil.

H
Habitat tempat hidup suatu organisme.
Herbivora organisme yang mengkonsumsi hanya tumbuhan atau produsen sebagai
sumber energi.

I
Iklim kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi
di kawasan bumi tertentu.
Individu: satu makhluk hidup tunggal

J
Jaring-jaring makanan gabungan dari rantai- rantai makanan yang saling
berkaitan

K
Karnivora: organisme pemakan daging.

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 27


Komensalisme: merupakan hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak yang
satu mendapat keuntungan namun pihak lainnya tidak dirugikan dan pula tidak
diuntungkan.
Komunitas Beberapa populasi dalam suatu lingkungan akan saling berinteraksi.

L
Lingkungan: segala sesuatu di luar makhluk hidup (individu).

M
Mutualisme: hubungan sesama makhluk hidup yang saling menguntungkan antar
kedua pihak.

O
Omnivora: organisme pemakan daging dan tumbuhan.
Organisme: makhluk hidup.

P
Parasitisme: hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak yang satu mendapat
keuntungan namun merugikan pihak lainnya.
Populasi: sekumpulan individu sejenis yang menempati wilayah tertentu pada
waktu tertentu.
Predasi: peristiwa makhluk hidup memangsa makhluk hidup lainnya.

R
Rantai makanan: peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup
dengan urutan-urutan tertentu.
Reboisasi: Penanaman hutan yang gundul.

S
Simbiosis: bentuk interaksi yang sangat erat antara dua jenis makhluk hidup
sehingga membentuk hubungan yang sangat khas

T
Tingkat Tropik: tingkatan dalam rantai makanan, yang menunjukkan peran
organisme di dalamnya pada suatu rantai makanan.

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 28


Inabuy, Victoriani, dkk.2021. Buku Guru SMP kelas VII Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Teknologi.

Rusyati, Lilit. 2019. Modul 3 Kenekaragaman Makhluk Hidup dan Ekologi, KB3
Ekologi Biologi Populasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Uar, Dahlah Netty, dkk. 2016. Kerusakan Lingkungan Akibat Aktivitas Manusia Pada
Ekosistem Terumbu Karang. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JBT/article/view/17046/12141

Diakses 19 September 2022

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/3/37/Air-Panas-Sibanggor.jpg

https://sites.google.com/site/interaksiantarmakhlukhidup/

https://downloadjpg.blogspot.com/2019/03/download-gambar-burung-pleci-
jantan.html

https://satujam.com/8-fakta-unik-tentang-pohon-pisang/

https://ia-d.blogspot.com/2018/03/beragam-komunitas-dalam-ekologi_26.html

https://satujam.com/ekosistem-di-dalam-laut/
https://yuksinau.co.id/pengertian-simbiosis/
https://informazone.com/simbiosis-mutualisme/
https://jagad.id/pengertian-simbiosis-komensalisme/
https://informazone.com/simbiosis-parasitisme/
https://kependidikan.com/simbiosis-amensalisme/
https://tantric-abuse.blogspot.com/2016/07/interaksi-antarkomponen-
ekosistem.html

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 29


https://rickysetiawan96.blogspot.com/2014/07/pengertian-simbiosis-kompetisi-
dan.html

https://ikmalinzancita.blogspot.com/2012/10/pola-interaksi-dalam-ekosistem.html

Diakses 21 September 2022

https://www.nesabamedia.com/pengertian-rantai-makanan/
https://www.mikirbae.com/2018/10/membuat-jaring-jaring-makanan-dalam.html
https://ilmu212.blogspot.com/2012/09/rantai-makanan-dan-jaring-jaring-
makanan.html

https://ekosistem.co.id/energi-dalam-ekosistem/

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN 30

Anda mungkin juga menyukai