Anda di halaman 1dari 65

1.

Disajikan contoh kasus metode pembelajaran yang digunakan guru di kelas, peserta dapat
mengevaluasi pembelajaran guru atas dasar pertimbangan gaya belajar siswa

Soal No. 1
Materi hari ini adalah tentang sistem pencernaan. Bu Ana menjelaskan materi tentang mekanisme pencernaan manusia
dengan memanfaatkan video animasi dalam pembelajarannya. Selain itu beliau juga menggunakan torso untuk
menunjukkan bentuk dan letak organ pencernaan dalam tubuh. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan
presentasi. Dalam diskusi siswa menujukkan nama-nama organ dengn meggunkan torso yang telah disediakan
Berdasarkan kondisi tersebut, pernyataan yang benar tentang pembelajaran yang dilakukan Bu Ana adalah …
A. Pemanfaatan video animasi dan presentasi mengakomodasi siswa dengan gaya belajar auditori, interpersonal dan
linguistik
B. Penjelasan dengan ceramah dan diskusi hanya dapat dipahami dan sesuai dengan siswa dengan siswa gaya belajar
linguistik
C. Penggunaan video dan animasi hanya dapat dipahami oleh siswa dengan gaya belajar visual
D. Kegiatan pembelajaran tersebut secara maksimal dapat mengakomodasi siswa dengan gaya belajar auditori, visual,
dan kinestetik
E. Penjelasan dan visualisasi berupa video maupun animasi tidak dapat diterima oleh siswa dengan gaya belajar
kinestetik
Gaya Belajar Visual
• berfokus pada penglihatan.
• lebih nyaman belajar dengan penggunaan warna-warna, garis, bentuk,
dan nilai artistik.
• Ciri-cirinya: Mudah mengingat dari yang dilihat dari pada yang
didengar, Lebih suka membaca daripada dibacakan, Berbicara dengan
tempo yang cukup cepat, Lebih menyukai melakukan demonstrasi
daripada pidato,Sulit menerima instruksi secara verbal kecuali dituli,
Tidak mudah terdistraksi dengan keramaian, Suka menggambar
apapun di kertas,
• Cara belajar dan media pembelajaran: Belajar dari gambar/foto atau
video, Gunakan spidol atau alat tulis lain untuk menandai, Membuat
mind mapping
Gaya belajar auditori
• mengandalkan pendengaran sebagai penerima informasi dan pengetahuan.
• mendengarkan pembicaraan guru dengan baik dan jelas.
• Ciri-cirinya: Suka mengingat sesuatu dari apa yang didengar dari pada yang
dilihat, Senang mendengarkan, Mudah terdistraksi dengan keramaian,
Kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang melibatkan visual, Pandai
menirukan nada atau pun irama suara, Senang membaca dengan
mengeluarkan suara atau menggerakkan bibir, Biasanya merupakan
pembicara yang fasih, Mudah dalam mengingat nama saat berkenalan
dengan orang baru
• Cara belajar dan media pembelajaran: Mendengarkan musik atau program
audio lainnya, Merekam penjelasan materi, Membaca buku sambil
diucapkan, Belajar bersama teman dan berdiskusi
Gaya Belajar Kinestetik
• Menyenangi belajar yang melibatkan gerakan.
• Lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekedar membaca buku,
tetapi juga mempraktikkannya.
• biasanya tidak betah berdiam terlalu lama di kelas.
• Ciri-cirinya: Menyenangi belajar dengan metode praktik, Kadang kesulitan
dalam menulis tetapi pandai dalam bercerita, Menyukai aktivitas yang
melibatkan gerakan tubuh seperti olahraga atau menari, Saat berkomunikasi
banyak menggunakan isyarat gerak tubuh, Menghafal dengan cara berjalan
atau melihat
• Cara belajar dan media pembelajaran: Mempraktikkan yang dipelajari
(eksperimen), Memanfaatkan multimedia interaktif untuk materi yang
memerlukan bantuan media, Belajar sambil melibatkan gerakan seperti
menjentikkan jari atau berjalan
Gaya Belajar
1. Visual (Spasial): belajar dengan menggunakan gambar, grafik, warna, imajinasi visual, dan spasial. Media belajar yang cocok.
Misalnya media berupa mindmap, infografis, flashcard atau video.
2. Auditory: Siswa mudah memproses informasi dari berbagai sumber suara. Guru menyiapkan materi berupa rekaman suara,
atau membuat musikalisasi materi pembelajaran untuk membantu pemahaman materi
3. Linguistik (Verbal): Siswa suka menggunakan kata-kata. Mereka merasa nyaman dengan banyak membaca, berbicara, menyukai
permainan kata, puisi, dan juga pantun. Media berupa jembatan keledai
4. Physical (Kinesthetic): Siswa harus mengalami sesuatu secara langsung. Kegiatan yang dapat lakukan dengan membuat alat-
alat peraga yang dapat dilihat, dan disentuh secara langsung oleh siswa, praktikum, eksperimen
5. Logical (mathematical): Siswa menyadari suatu bentuk pola atau melihat keterkaitan satu informasi dengan dengan
informasinya lainnya. Mereka dapat memahami sesuatu dengan menyambungkan berbagai detil dan menyusunnya secara
terorganisir, seperti bermain puzzle. Pembelajaran yang sesuai bersifat problem solving skill, sistematis, dan tidak perlu
mengandalkan hafalan.
6. Sosial (Interpersonal): kemampuan sosial yang baik seperti mampu berkomunikasi dengan verbal maupun tulisan. Mereka
merasa nyaman berkonsultasi atau berdiskusi bersama guru, maupun teman sekelas. Pembelajaran yang sesuai diskusi
kelompok
7. Intrapersonal: Siswa lebih suka belajar di keadaan sepi. Mereka lebih suka melakukan hal-hal sendirian seperti membaca buku.
Guru dapat menyediakan waktu untuk silent reading atau memberikan project individual.
Sumber: https://www.google.com/search?q=gaya+belajar&sxsrf
2.Diberikan ciri-ciri perkembangan pada anak, peserta dapat menentukan
tingkat perkembangan menurut Piaget
Soal
Bu Lita menggunakan media torso dan bermacam-macam gambar untuk menganalogikan bahan amatan
yang sulit diamati dan diraba secara langsung dalam pembelajaran IPA khususnya materi yang berkaitan
dengan ilmu Biologi. Media tersebut sesuai dengan tahapan perkembangan berfikir anak yang dikenal
sebagai tahapan
A. Anak memahami bilangan dan angka tetapi masih terkait dengan obyek bersifat kongkrit
(operasional konkrit)
B. Anak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi kognitif, anak tidak bisa
menggunakan logika atau mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran
(praoperasional)
C. Pengamatan dan penginderaan yang intensif terhadap lingkunganya (sensomotor)
D. Dominasi pengamatan bersifat egosentris
E. Kemampuan mengoperasikan kaidah logika yang tidak terikat lagi dengan obyek yang bersifat
konkrit (operasional formal)
3. Tahapan teori Jean Piaget dalam perkembangan kognitif anak:
1. Tahap Sensorimotor (Usia 18 - 24 bulan): mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui
koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai,
menyentuh). Kemampuan menggerakkam anggota tubuhnya, menggenggam, berjalan.
2. Tahap Praoperasional (Usia 2 - 7 Tahun): anak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum
menggunakan operasi kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau mengubah,
menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran. Mereka cenderung egosentris dan sulit melihat
sesuatu dari sudut pandang orang lain.
3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7 - 11 Tahun): Perkembangan pemikiran yang terorganisir dan
rasional. Sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif anak, karena menandai awal pemikiran
logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik. Misal kemampuan konservasi (jumlah, luas,
volume, orientasi). Meskipun anak bisa memecahkan masalah dengan cara logis, mereka belum bisa
berpikir secara abstrak atau hipotesis.
4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas): Berpikir secara abstrak dengan memanipulasi
ide, tanpa ketergantungan pada manipulasi konkret. Seorang remaja bisa melakukan perhitungan
matematis, berpikir kreatif, menggunakan penalaran abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan
tertentu.
3. Disajikan contoh kasus komitmen siswa dalam menyelesaikan tugas
proyek biologi, peserta dapat menentukan tahap perkembangan moral
siswa menurut Kohlberg
Soal
Pak Raihan telah membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas empat siswa.
Tugas dari kelompok adalah membuat proyek pembuatan berbagai macam tapai. Setiap anggota kelompok
diharapkan berperan secara maksimal sehingga proyek pembuatan tapai dapat diselesaikan dengan hasil
yang baik. Tak ingin ketinggalan, Santi yang merupakan anggota kelompok II salah dalam pembuatan
proyek tersebut. Santi ingin menunjukkan bahwa dirinya mampu berpartisipasi dan setara dengan teman
lainnya. Motivasi Santi mengerjakan proyek tersebut, menurut teori perkembangan moral Kohlberg
termasuk dalam tahap
A. prakonvensional, orientasi minat pribadi
B. pascakonvensional, orientasi kontrak sosial
C. pascakonvensional, prinsip etika universal
D. konvensional, orientasi keserasian interpersonal dan konformitas
E. konvensional, orientasi otoritas dan pemeliharaan sosial
Tahap perkembangan moral siswa menurut Lawrence Kohlberg
Tingkat 1 (Pra-Konvensional) (4-10 tahun)
• 1. Orientasi kepatuhan dan hukuman/Moralitas Heteronomus (4-8 tahun): Apakah saya akan di
tangkap? Apakah saya akan di hukum?
• 2. Orientasi minat pribadi yang instrumental, relativitis/ individualism dan tujuan (8-10 tahun): ( Apa
untungnya buat saya/apa yang akan diperoleh dari sini?)
Tingkat 2 (Konvensional) (10-15 tahun)
• 3. Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas ( Sikap anak baik) (10-12 tahun): (Apa yang
orang lain harapkan dari saya? Bagaimana saya menyenangkan orang dewasa, supaya saya disebut
anak yang baik)
• 4. Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial ( Moralitas hukum dan aturan) (12-15 tahun)
(Apakah yang dikatakan hukum? Apakah kewajiban saya?)
Tingkat 3 (Pasca-Konvensional) (15 tahun ke atas)
• 5. Orientasi kontrak social dan orientasi konsesus ( apakah yang disepakati kelompok dan apakah
tanggung jawab pribadi saya dalam hal ini?)
• 6. Prinsip etika universal (Apakah yang menjadi prinsip saya itu menggandung makna universal?)
Perilaku moral dikaitkan dengan hukuman. Apapun yang dihargai
adalah baik, apapun yang dihukum adalah buruk, anak-anak
mematuhinya karena mereka takut dihukum.

Mengejar kepentingan-kepentingan individual dipandang sebagai


hal yang benar untuk dilakukan. Oleh karena itu, perilaku dikatakan
baik apabila memenuhi kepentingan pribadi.

Rasa percaya dan kasih sayang dan kesetiaan dihargai dan


dipandang sebagai basis penilaian moral. Anak-anak dan remaja
mungkin mengadopsi standar2 moral orang tua mereka agar
dianggap sebagai anak yang baik.

“Baik” ditentukan oleh hukum2 masyarakat, dengan melakukan


tugas asing2 . Hukum harus dipatuhi, bahkan jika itu tidak adil.
Aturan dan hukum dipatuhi karena diperlukan untuk menjaga
tatanan sosial. Keadilan dipandang sebagai hal yang harus
ditegakkan.
Nilai-nilai, hak-hak, dan prinsip-prinsip melampaui hukum. “Baik”
dipahami dalam kaitan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
telah disepakati masyarakat. Validitas hukum dievaluasi dan
diyakini bahwa itu harus diubah jika tidak mempertahankan dan
melindungi hak-hak dan nilai-nilai dasar.
Pada tahap ini individu telah mengembangkan satu kode moral
internal yang didasarkan pada nilai-nilai universal dan hak-hak
manusia yang mendahului aturan2 dan hukum2 sosial. Ketika
dihadapkan pada konflik antara hukum dan nurani, nurani akan
diikuti meski ini dapat melibatkan risiko pribadi.
4. Disajikan kompetensi dasar, peserta dapat menentukan model pembelajaran
yang tepat untuk melaksanakan biologi secara kontekstual
Soal
Perhatikan kompetensi dasar berikut:
3.5 Mengidentifikasi struktur, cara hidup, reproduksi dan peran bakteri dalam kehidupan.
Pak Purnama ingin melakukan pembelajaran kontekstual pada KD 3.5 di atas. Berikut ini
pembelajaran yang sesuai adalah ...
A. Peserta didik diminta mencari video tentang proses reproduksi bakteri agar lebih nyata.
B. Peserta didik diminta melakukan praktikum perwarnaan bakteri menggunakan laboratotium
elektronik
C. Peserta didik diminta membuatan medium agar untuk menumbuhkan bakteri dan mengamati ciri
koloni bakteri.
D. Peserta didik diminta melakukan wawancara kepada petugas kesehatan agar menemukan fakta
tentang penyakit yang disebabkan oleh bakteri
E. Peserta didik membuat bentuk tiruan bakteri dari bahan bekas agar memahami bentuk bakteri
yang sesungguhnya
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan pada kaitan antara materi
yang dipelajari dengan kondisi di kehidupan nyata yang bisa dilihat dan dianalisis oleh peserta
didik. Artinya, saat kegiatan pembelajaran berlangsung peserta didik seolah bisa merasakan
dan melihat langsung aplikasi nyata materi yang sedang dipelajari.
Contoh
• Guru mempraktikkan renang gaya kupu-kupu di hadapan para peserta didik.
• Guru menampilkan gambar rangka manusia untuk menunjukkan bagian-bagian rangka manusia.
• Guru membawa bahan ajar berupa perkecambahan untuk menunjukkan proses pertumbuhan
biji.
• Guru membawa contoh koran atau majalah sebagai bahan untuk membahas berita.
• Guru mengajak peserta didik di daerah yang rawan banjir maupun longsor untuk menjelaskan
struktur tanah.
Strategi Pembelajaran Kontekstual

 Melalui pemecahan masalah, artinya memberikan studi kasus yang biasa mereka temui di
kehidupan sehari-hari. Lalu, peserta didik diminta untuk mencari solusi atas studi kasus tersebut.
 Mengajak peserta didik di tempat yang dekat dengan pemahaman materi, misalnya ini bisa
memunculkan pengalaman baru yang menyenangkan dan mudah diingat.
 Menjadikan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat dan mandiri, sehingga guru hanya
berperan untuk mengarahkan dan mengontrol jalannya pembelajaran.
 Membangun komunikasi efektif yang bisa diterima oleh semua peserta didik di kelas dengan
berbagai karakter, sosial, budaya, suku, dan sebagainya. Komunikasi yang dijalin oleh guru pada
peserta didiknya akan memengaruhi tingkat ketertarikan pada materi yang diajarkan.
 Memberikan penilaian yang otentik pada peserta didik. Penilaian tersebut bisa membantu guru
dalam memetakan tingkat kemampuan dan motivasi peserta didik selama pembelajaran.
Sintaks Pembelajaran Kontekstual
1. Modelling
Langkah pertama dalam pembelajaran dan pengajaran kontekstual adalah modelling. Pada tahap ini, guru akan menyampaikan mengenai kompetensi dan tujuan, bimbingan, dan motivasi kepada para
peserta didik. Guru harus menanamkan pola pikir kepada para peserta didik untuk lebih memahami pelajaran yang disampaikan dengan belajar, menemukan ilmu, sampai mengonstruksikan gagasan
secara mandiri. Guru juga memberikan pemusatan perhatian dan motivasi kepada peserta didik. Pada tahap ini semua kompetensi-tujuan, pengarahan-petunjuk, rambu-rambu, serta contoh disampaikan
oleh guru.

2. Inquiry
Tahap berikutnya adalah inquiry atau tahap identifikasi. Tahap ini terdiri dari pengidentifikasian, analisis, observasi, serta hipotesis yang akan dilakukan oleh peserta didik. Guru akan membimbing peserta
didik dalam melakukan tahap ini dan membuat mereka berpikir secara kritis. Lakukan tahap inquiry untuk berbagai teori dan konsep pembelajaran yang ada. Peserta didik nantinya akan menemukan hasil
dari identifikasinya yang akan membuat mereka lebih ingin tahu lagi mengenai pelajarannya. Maka dari itu, tahap selanjutnya adalah questioning atau bertanya.
3. Questioning

Seperti yang telah dijelaskan di tahap sebelumnya, tahap questioning atau bertanya ini akan jadi tahap untuk menanamkan karakter ingin tahu pada peserta didik dengan bertanya. Mereka bertanya
karena telah berpikir dengan kritis. Pada tahap ini, guru akan membantu peserta didik dalam mengarahkan, mengeksplorasi, menuntun, mengevaluasi (inquiry) dan juga dalam generalisasi.

4. Learning Community
Pada tahap ini, guru akan membuat peserta didik belajar dengan membentuk kelompok/grup belajar. Peserta didik akan diminta untuk bekerja sama, melaksanakan berbagai aktivitas dan penelitian dalam
kelompok belajar tersebut. Seluruh peserta didik wajib berpartisipasi aktif untuk mengerjakan dan belajar. Walaupun ini adalah kegiatan belajar kelompok, peserta didik juga tetap akan dilihat
performanya secara individu.
5. Constructivism

Pada tahap ini, guru akan membuat peserta didik membuat pengertian secara mandiri dari kegiatan sebelumnya yang telah mereka lakukan. Selain itu, peserta didik juga akan membuat tesis-sintesis,
konstruksi teori dan pemahaman dari pengalaman yang sudah mereka pahami. Dari sini mereka membangun pemahamannya sendiri dan mengonstruksi konsep/aturan yang ada.
6. Reflection

Tahap ini, sesuai namanya, guru akan meminta peserta didik untuk merefleksi kegiatan yang telah mereka lakukan selama ini. Peserta didik akan diminta oleh guru untuk mengulas dan merangkum materi.
Kegiatan ini biasanya akan dilakukan pada sesi akhir pertemuan pembelajaran. Peserta didik akan me-review atau mengulas kembali, merangkum, juga menindak lanjuti apa yang telah mereka refleksikan.

7. Authentic Assessment
Tahap authentic assessment merupakan tahapan terakhir dalam pembelajaran dan pengajaran kontekstual. Pada tahap ini, guru akan menilai peserta didik secara secara objektif supaya mereka bisa
mewujudkan kompetensi yang telah disampaikan pada awal pembelajaran oleh guru.
5. Disajikan kompetensi dasar biologi tertentu, peserta dapat merancang pasangan unsur sains,
teknologi, enginering, matematika yang sesuai dalam pembelajaran

Soal

Perhatikan KD berikut ini!


4.3 Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan penyampaian kode genetik
(DNA-RNA-Protein)
Pak Jauhari merancang pembelajaran STEAM untuk mengajarkan KD tersebut. mengajak siswa membuat
model triplet dari manik-manik dan kawat yang menggunakan 4 macam basa nitrogen untuk dipasangkan
dengan 3 urutan dalam menghasilkan 20 macam asam amino.
Pasangan unsur STEAM yang benar adalah
A. Art: Kawat untuk memperindah model
B. Sains: konsep tentang asam amino
C. Engineering: Jumlah dan bentuk manik-manik yang akan digunakan
D. Matematika: nama kimia setiap asam amino yang dihasilkan
E. Teknologi: penggunaan kalkulator untuk perhitungan
STEM
Adalah pendekatan pembelajaran terpadu yang menghubungkan pengaplikasian di
dunia nyata dengan pembelajaran di dalam kelas yang meliputi empat disiplin ilmu
yaitu ilmu pengetahuan alam (sains), teknologi, hasil rekayasa, dan matematiknya

Sumber: https://www.google.com/search
6. Disajikan kompetensi dasar keterampilan, peserta dapat menentukan
rumusan indikator pencapaian kompetensi keterampilan proses sains
terintegrasi
Soal
Perhatikan KD keterampilan berikut ini
4.2 Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim, fotosintesis,
dan respirasi anaerob.
Berdasarkan KD 4.4. tersebut keterampilan proses sains terintegrasi yang paling
memungkinkan adalah ….
A. memprediksi faktor yang mempengaruhi kerja enzim
B. menghitung jumlah gelembung yang muncul pada percobaan ingenhousz
C. Mengkomunikasikan hasil pengamatan kerja enzin
D. Mengontrol variabel yang mempengaruhi proses fotosintesis pada percobaan
ingenhouzs
E. Melakukan observasi tentang proses kimia yang terjadi pada respirasi anaerob
Keterampilan proses adalah keterampilan berpikir yang
digunakan untuk mengolah informasi, memecahkan
masalah, dan merumuskan kesimpulan”.
• Keterampilan proses sains terintegrasi terdiri atas
mengenali variabel, mendefinisikan variabel,
menggambarkan hubungan antar variabel,
menyusun hipotesis,menganalisis penelitian,
merancang penelitian, bereksperimen,
mengumpulkan dan mengolah data, membuat
tabel dan membuat grafik.
Perbedaan KPS dasar dan KPS terintegrasi

• Keterampilan proses dasar merupakan pondasi untuk mempelajari keterampilan


proses terintegrasi.
• Keterampilan proses dasar meliputi mengobservasi, menginferensi, mengukur,
mengkomunikasikan, mengklasifikasikan dan memprediksi.
• sedangkan yang termasuk dalam keterampilan proses terintergrasi adalah
mengontrol variabel, memberikan definisi oprasional, merumuskan hipotesis,
menginterpretasikan data, melakukan eksperimen, dan merumuskan model.
• Keterampilan proses dasar adalah alat dasar untuk membangun pengetahuan
baru. Keterampilan proses sains terintegrasi mengendalikan variabel,
mendefinisikan secara operasional, merumuskan hipotesis, menafsirkan data,
bereksperimen dan membuat kesimpulan
7. Disajikan kompetensi dasar keterampilan, peserta dapat menentukan
rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi keterampilan proses sains dasar
Soal
Perhatikan KD keterampilan berikut ini!
4.7 Menyajikan data hasil studi kasus tentang pola-pola hereditas pada manusia dalam
berbagai aspek kehidupan
Berdasarkan KD 4.7 tersebut, rumusan indikator pencapaian kompetensi yang merupakan
keterampilan proses sains dasar adalah ....
A. menyusun hipotesis frekuensi genotip pada kelainan bawaan tertentu di suatu wilayah
tertentu
B. merancang kegiatan penyelidikan kelainan bawaan berdasarkan peta silsilah
C. membuat grafik pola frekuensi fenotip kelainan bawaan di suatu wilayah
D. mengelompokkan kasus kelainan bawaan berdasarkan pola-pola hereditasnya
E. merancang kegiatan observasi skala luas untuk pengamatan tentang pola hereditas
Dalam merumuskan IPK harus diperhatikan
beberapa hal yaitu ;
Dalam merumuskan IPK harus diperhatikan beberapa hal yaitu ;
1. Indikator dirumuskan dari KD
2. Menggunakan Kata Kerja Operasional ( KKO ) yang dapat diukur
3. Dirumuskan dengan kalimat yang jelas, simpel dan mudah dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
5. Memeperhatikan karakterisktik mata pelajaran, potensi dan
kebutuhan.
8. Disajikan kompetensi dasar, peserta dapat menentukan rumusan indikator
pencapaian kompetensi yang mencerminkan keterampilan berpikir tingkat tinggi

Soal
Perhatikan KD berikut ini!
3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada
tumbuhan
Butir indikator pencapaian kompetensi yang mencerminkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
adalah ....
A. menghitung kelipatan bagian bunga pada berbagai macam tumbuhan dikotil
B. membandingkan karakteristik pertumbuhan batang monokotil dan dikotil berdasarkan struktur
jaringannya
C. menggambar perbedaan anatomi dan morfologi pada organ akar, batang. dan daun pada
tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil
D. mengetahui susunan jaringan pada batang tumbuhan dikotil
E. menerapkan prinsip totipotensi pada jaringan meristem tumbuhan dalam praktikum kultur
jaringan
9. Disajikan rumusan indikator pencapaian kompetensi, peserta dapat
menentukan level proses kognitif yang sesuai

Soal
Perhatikan rumusan indikator pencapaian kompetensi berikut ini!
Mendemostrasikan jaring-jaring makanan
Rumusan indikator pencapaian kompetensi ini termasuk proses kognitif level ….
A. C4 (menganalisis) karena mendemostrasikan termasuk salah satu kata kerja operasional C4
B. C5 (mengevaluasi) karena mendemostrasikan termasuk salah satu kata kerja operasional C5
C. C1 (mengingat) karena mendemostrasikan termasuk salah satu kata kerja operasional C1
D. C3 (menerapkan) karena mendemostrasikan termasuk salah satu kata kerja operasional C3
E. C2 (memahami) karena mendemostrasikan termasuk salah satu kata kerja operasional C2
10. Disajikan beberapa indikator pencapaian kompetensi, peserta dapat menentukan indikator-indikator
yang mencerminkan proses berpikir C5

Soal
Perhatikan indikator pencapaian kompetensi berikut inil
1. merekomendasikan dosis pupuk organik cair untuk tanaman cabe
2. menyimpulkan tetang suhu yang paling baik untuk penetasan ayam kampung
3. membuat rancangan percobaan penyaringan air kotor menjadi air bersih
4. mendesain alat pengukuran kecepatan osmosis sederhana
5. menggunakan prinsip toleransi maksimum dalam percobaan toksisitas
6. menghitung rata-rata kecepatan pertumbuhan kacang hijau
Indikator yang mercerminkan proses berpikir C5 adalah
A. 2,6
B. 3,4
C. 5,6
D. 2,3
E. 1,2
61. Disajikan KD 3 biologi SMA, peserta dapat menentukan media
pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran inkuiri biologi
Soal
8.Perhatikan KD berikut ini!
3.2 Menganalisis berbagai bioproses dalam sel yang meliputi mekanisme transpor
membran. reproduksi. dan sintesis protein
Penerapan pembelajaran inkuiri untuk KD 3.2 tersebut membutuhkan media
pembelajaran yang paling tepat adalah ….
A. gambar pembelajaran mitosis dan meiosis yang memperlihatkan perubahan perilaku
kromosom
B. perangkat eksperimen pengaruh konsentrasi larutan terhadap kecepatan osmosis
C. animasi proses sintesis protein mulai dari transkripsi hingga translasi
D. perangkat model mitokondria untuk memperlihatkan terjadinya proses sintesis
protein
E. bagan perbedaan difusi, osmosis, dan transpor aktif
Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya
dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa
• Inkuiri menekankan pada proses mencari atau penelitiannya,
sedangkan discovery menekankan pada penemuannya. Jika seseorang
menggunakan metode pencarian (berinkuiri), kemungkinan besar akan
menemukan, dan suatu penemuan (discovery) adalah hasil dari suatu pencarian
• Perbedaan metode inquiry dan discovery adalah pada peran pendidik atau guru.
Dalam metode inquiry, guru dan siswa sama-sama aktif membimbing penemuan
pada percobaan atau eksperiman yang dilakukan siswa.Sedangkan pada metode
discovery, diterapkan percobaan sains di laboratorium yang masih
membutuhkan bantuan guru.
62.Disajikan skenario pembelajaran pada materi biologi tertentu, peserta dapat
menilai pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan skenario pembelajaran.
Soal
Perhatikan skenario pembelajaran di bawah ini!
1.siswa memperhatikan apersepsi yang diberikan guru berupa pengetahuan sehari-hari yang relevan dengan
keanekaragaman alga
2.siswa mengamati dengan seksama video kondisi lingkungan kolam yang ditayangkan oleh guru
3.siswa menjawab pertanyaan yang sesekali diberikan oleh guru
4.siswa mendengarkan penjelasan guru tentang ciri-ciri alga
5.siswa memperhatikan klasifikasi alga yang dijelaskan oleh guru
6.siswa menjawab pertanyaan lisan pada saat guru melakukan evaluasi
7.siswa mendengarkan simpulan yang diberikan oleh guru
8.siswa memperhatikan tugas yang diberikan oleh guru sebagai tindak lanjut dari pembelajaran
Berdasarkan skenario pembelajaran biologi tersebut, dapat dipastikan bahwa pendekatan yang digunakan adalah ....
A. A.pendekatan tekstual karena menghindari pembelajaran yang hanya sekedar menghafal dan memahami buku
B. B.pendekatan kontekstual karena siswa secara langsung mengamati objek yang sesungguhnya
C. C.pendekatan kontekstual karena menghindari pembelajaran yang hanya sekedar menghafal dan memahami buku
D. D.stundent centered learning karena aktivitas dan tahap pembelajaran lebih banyak diperiihatkan peran siswa
E. E.teacher centered learning karena tahap dan aktivitas pembelajaran didominasi oleh guru
Pendekatan dalam pembelajaran secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: teacher centered (berpusat pada guru) dan student
centered (berpusat pada siswa).

Contoh pendekatan yang sering diterapkan


Pendekatan Kontekstual (CTL): merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pendekatan Ekspositori (Expository): memaparkan, menerangkan, menjelaskan akan suatu hal dan dibuat dalam bentuk paragraf. realtik : berkaitan dengn
kata realita, gambaran tentang sesuatu yang berdasarkan fakta atau kejadian nyata.
Pendekatan Induktif: pendekatan pengajaran yang berawal dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu
kesimpulan, prinsip atau aturan.
Pendekatan Deduktif. merupakan pemberian penjelasan tentang prinsip-prinsip isi pembelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atau
contoh-contohnya dalam situasi tertentu. Pendekatan ini menjelaskan teoritis ke bentuk realistis atau menjelaskan hal-hal yang bersifat umum ke yang
bersifat khusus.
Pendekatan Konstruktivisme: merupakan suatu cara seorang guru yang bertugas sebagai fasilitator dan membimbing siswa dalam menggali ilmu
pengetahuan sendiri, serta membina sendiri konsep ilmu pengetahuan yang didapatnya melalui pengalaman-pengalaman belajar.
Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving): suatu pendekatan pengajaran menghadapkan pada peserta didik permasalahan sebagai suatu konteks
bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan permasalahan, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi
pembelajaran
Pendekatan Open-Ended: merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
pendekatan saintifik (scientific approach) adalah model pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas
pengumpulan data melalui observasi, menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data, kemudian mengkomunikasikan.
Pendekatan Inquiry adalah kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara logis, kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari masalah yang dipertanyakan.
63.Disajikan skenario pembelajaran pada materi biologi tertentu, peserta dapat
menilai model pembelajaran biologi yang sesuai dengan skenario
Soal
Bu Andra melaksanakan pembelajaran tentang materi perubahan lingkungan. Kegiatan pembelajaran dilakukan
dengan observasi perubahan yang terjadi di lingkungan masing-masing peserta didik. Pembelajaran ini
mengakomodasi semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario
secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat.
Kegiatan yang dilakukan Bu Andra tersebut merupakan implementasi model pembelajaran ....
A. Project based learning
B. inquiry learning
C. Discovery learning
D. problem based learning
E. Problem solving
Macam model pembelajaran ( ciri mempunyai sintaks)
 model pembelajaran langsung (Direct Instruction)
 model pembelajaran Children Learning In science (CLIS)
 model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Instructions).
 model pembelajaran Discovery Learning
 model pembelajaran PBL
 model pembelajaran PJBL
No Model Sintaks
1 CLIS (1) orientasi (orientation),
(2) pemunculan gagasan (elicitation of ideas),
(3) penyusunan ulang gagasan (restructuring of ideas),
(4) penerapan gagasan (application of ideas), dan
(5) pemantapan gagasan (review change in ideas).
2 problem based instruction 1. orientasi siswa,
2. mengatur dan menyusun,
3. membina,
4. mengembangkan,
5. menelaah, memberikan penilaian terhadap hasil dari penyelesaian masalah

3 pembelajaran langsung (1) menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa,


(2) mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
(3) Membimbing pelatihan,
(4) mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik,
(5) memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.

4 PjBL 1. Pertanyaan mendasar


2. Mendesain perencanaan produk
3. Menyusun jadwal pembuatan
4. Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek
5. Meguji hasil
6. Evaluasi pengalaman belajar
No Model Sintaks
5 PBL 1) Orientasi peserta didik pada masalah
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
6 Discovery Learning 1) Pemberian rangsangan (stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement);
3) Pengumpulan data (data collection);
4) Pengolahan data (data processing);.
5) Pembuktian (verification); dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization).
7 Problem Solving 1) I can (Saya mampu/ bisa): tahap membangkitkan motivasi dan membangun/menumbuhkan keyakinan diri siswa.
2) Define (Mendefinisikan): membuat daftar hal yang diketahui dan tidak diketahui, menggunakan gambar grafis untuk memperjelas permasalahan.
3) Explore (Mengeksplorasi) : merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaanpertanyaan dan membimbing untuk menganalisis dimensi-dimensi
permasalahan yang dihadapi.
4) Plan (Merencanakan): mengembangkan cara berpikir logis siswa untuk menganalisis masalah dan menggunakan flochart untuk mengambarkan
permasalahan yang dihadapi.
5) Do it (Mengerjakan): membimbing siswa secara sistematis untuk memperkiraan jawaban yang mungkin untuk memecahkan masalah.
6) Check (Mengoreksi kembali): membimbing siswa untuk mengecek kembali jawaban yang dibuat, mungkin ada beberapa kesalahan yang dilakukan.
7) Generalize (Generalisasi): membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan.

8 Inkuiri Learning 1) Identifikasi masalah


2) Merumuskan hipotesis
3) Pengumpulan data
4) Analisis dan interpretasi data untuk menguji hipotesis
5) Menarik kesimpulan
64. Disajikan data tentang kondisi belajar biologi dengan menggunakan media berbasis ICT, Peserta
mampu menganalisis aspek kelayakan penggunaan media berbasis ICT ditinjau dari aspek
perencanaan, pelaksanaan, atau evaluasinya
Soal
Selama masa pandemi, Bu Wuri. selaku guru biologi SMA melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan google classroom. Melalui platform tersebut, Bu Wuri mengirimkan ringkasan materi yang
sudah dikemas dalam slide power point. Evaluasi juga dibuat secara online baik dalam bentuk soal
pilihan ganda maupun soal esai.
Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa ....
A. pembelajaran biologi sama sekali tidak menyentuh hakikat biologi baik biologi sebagai proses,
produk, maupun sikap
B. pembelajaran biologi hanya menekankan aspek biologi sebagai produk
C. pembelajaran biologi menekankan aspek biologi sebagai sikap dan produk
D. pembelajaran biologi menekankan aspek biologi sebagai proses dan produk
E. pembelajaran biologi menekankan aspek biologi sebagai proses dan sikap
Hakikat sains ada tiga yaitu sains sebagai proses (scientific processes), sains sebagai
produk (scientific products), dan sains sebagai sikap ilmiah (scientific attitudes)

• Sains sebagai proses yaitu cara berpikir dan bertindak untuk menghadapi atau
merespons masalah-masalah yang ada di lingkungan. IPA sebagai
proses menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil (produk) inilah
yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah.
• Sains sebagai produk adalah berbagai alat dan teknologi yang dihasilkan. Sains
sebagai produk tidak selalu berupa benda, namun juga dapat berupa teori,
hukum, rumus, prinsip, data, fakta, dan ilmu pengetahuan lainnya. Adapun,
berbagai benda yang digunakan manusia adalah hasil sains sebagai produk.
• Sains sebagai sikap adalah bagaimana seseorang harus bersikap ketika melakukan
penelitian atau pengamatan dalam ilmu pengetahuan.
Information and communication technologies (ICT)
• Media pembelajaran berbasis ICT adalah alat yang digunakan untuk
mengolah, mentransfer dan memuat data atau informasi dari
perangkat yang satu dengan perangkat yang lainnya. Sehingga proses
dalam mengkomunikasikan setiap data atau informasi mudah untuk
dipahami oleh anak
65. Diberikan ilustrasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran biologi,
peserta dapat menentukan aktivitas yang merupakan proses scaffolding sesuai
teori belajar konstruktivisme sosial Vigotsky
Soal
Perhatikan data aktivitas siswa berikut ini!

Berdasarkan tabel tersebut aktivitas yang termasuk proses scaffolding adalah ….


A. 5&1
B. 1&2
C. 3&4
D. 4&5
E. 2&3
Teori belajar Konstruktivisme
• Konstruktivisme: mengembangkan kemampuan logis dan analitis siswa berdasarkan
pengalaman mereka dan lingkungan sekitarnya.
• Lev Vygotsky (teori perkembangan anak)
 Teori Vygotsky yang lain adalah “scaffolding“. Scaffolding merupakan suatu istilah
pada proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui Zone
of proximal developmentnya.
 Scaffolding adalah memberikan kepada seorang anak sejumlah besar bantuan selama
tahap - tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan
memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang
semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri. Bantuan yang diberikan
guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah ke dalam
bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri.
Lev Vygotsky (teori perkembangan anak)

 Teori Vygotsky yang lain adalah “scaffolding“. Scaffolding merupakan suatu


istilah pada proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun anak-anak
melalui Zone of proximal developmentnya.
 Scaffolding adalah memberikan kepada seseorang anak sejumlah besar bantuan
selama tahap - tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan
tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih
tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan
sendiri. Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan,
dorongan menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan
siswa dapat mandiri
Teknik pembelajaran scaffolding dapat ditempuh
melalui tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Assemen kemampuan dan taraf perkembangan setiap siswa untuk menentukan Zone of
Proximal Development (ZPD)
2. Menjabarkan tugas representasi matematis ke dalam tahap-tahap yang rinci sehingga
dapat membantu siswa melihat zona yang akan diskafold.
3. Menyajikan tugas belajar secara berjenjang sesuai taraf perkembangan siswa. Ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui penjelasan, peringatan, dorongan
(motivasi), penguraian masalah ke dalam langkah pemecahan, dan pemberian contoh
(modelling).
4. Mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas belajar secara mandiri. 5) Memberikan
dalam bentuk pemberian isyarat, kata kunci, tanda mata (reminders), dorongan, contoh
atau hal lain yang dapat memancing siswa bergerak ke arah kemandirian belajar dalam
pengarahan diri.
3 level dalam scaffolding yang meliputi
Level 1 (environmental provisions)
contoh
yaitu penataan lingkungan belajar, pemanfaatan media pembelajaran didalam kelas,
guru menyiapkan lingkungan belajar siswa (classroom organization), guru
menyiapkan lingkungan belajar seperti membentuk kelompok (peer collaboration),
mengatur tempat duduk (sequencing and pacing), dan memberikan tugas terstruktur
(structured task)
level 2 (explaining, reviewing, and restructuring)
contoh
menjelaskan kepada siswa atau melemparkan pertanyaan pancingan/arahan
Antara guru dan siswa terlibat secara langsung dalam suatu interaksi. Bentuk interaksi yang
dimaksud, di antaranya: explaining (menjelaskan), yaitu menyampaikan konsep yang dipelajari,
reviewing (meninjau), yaitu memfokuskan kembali perhatian siswa, dan restructuring
(membangun ulang pemahaman), yaitu menyederhanakan sesuatu yang abstrak agar dapat
dipahami siswa.
Reviewing (meninjau)
looking, touching and verbaling: Guru mendorong siswa untuk dapat memecahkan masalah,
merefleksikan apa yang dapat dilihat siswa dan meminta siswa untuk menceritakan kembali hasil
pengamatannya dengan bahasa mereka sendiri. Dengan pembelajaran ini diperoleh siswa yang dapat
melihat, menyentuh dan mengucapkan/verbal apa yang mereka lihat dan pikirkan
Explaining and justifying: Guru dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui diskusi kelompok,
Dengan pembejaran ini diperoleh siswa yang dapat menjelaskan dan membenarkan, aktif dalam kegiatan
diskusi dapat memperjelas pemikiran mereka serta mengetahui tingkat pemahaman individu.
mendapatkan siswa untuk menjelaskan dan membenarkan.
Interpreting action and talk: Guru menafsirkan tindakan siswa dan ucapan siswa (berbicara), dengan
melakukan tanya jawab mengenai tugas yang mereka kerjakan.
Prompting and probing: Guru mengarahkan siswa untuk dapat menjelaskan dan melakukan pembenaran
dengan memberikan pertanyaan yang mengarah pada solusi atau pembenaran suatu masalah dan
memberikan pengetahuan yang lebih bagi siswa, guru menggunakan pertanyaan dorongan/ dan
menyelidikan
Model paralel/paralel modeling: Guru memberikan permodelan serupa agar siswa lebih dapat
memahami. Strategi ini dilakukan jika siswa dirasa tidak cukup mengarah pada solusi permasalahan.
level 3 (developing conceptual thinking)
contoh yaitu mengembangkan berpikir
konseptual
66.Disajikan data tentang penggunaan media berbasis ICT pada pembelajaran Biologi,
peserta dapat menentukan tingkat keefektivan penggunaan media pembelajaran
biologi berbasis ICT
Soal
Perhatikan data penggunaan media dalam pembelajaran berikut ini.

Berdasarkan data tersebut penggunaan media yang paling layak adalah …


A. penggunaan google slide karena semua siswa mendapatkan kesempatan untuk mencurahkan gagasannya
B. penggunaan google meet karena pembelajaran berlangsung efektif
C. penggunaan google slide karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi secara langsung
D. penggunaan zoom meet karena dapat menampilkan tayangan power point
E. penggunaan quizizz karena seluruh siswa dengan sukarela mengikuti kompetisi dan acara tidak langsung semua
terevalusi
ICT
• Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa
untuk belajar.
• ICT adalah singkatan dari Information and Comunication
Technology (TIK dalam bahasa Indonesia)
• Macam-macam ICT: Teknologi Komputer, Teknologi Multimedia,
Teknologi Komunikasi, Teknologi Jaringan Komputer
67.Disajikan karakteristik dari materi biologi tertentu, Peserta dapat merancang
pembelajaran biologi dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai
Soal
Materi hari ini adalah tentang sistem sistem imunitas. Pak Roy menjelaskan materi tentang mekanisme
penyembuhan luka inflamasi dengan memanfaatkan media audio visual video animasi. video lain yang
ditayangkan adalah tentang visualisasi berbagai macam proses kerja sistem imun dan sebagainya. Kemudian
peserta didik diminta untuk menuliskan informasi yang di dapat dalam bentuk apapun (berupa tulisan ataupun
gambar)
Berdasarkan kondisi tersebut, pernyataan yang benar tentang pembelajaran yang dilakukan pak Roy adalah …
A. penjelasan dan pemanfaatan video dan animasi mengakomodasi siswa dengan gaya belajar auditori dan
visual
B. penjelasan dengan ceramah dan visual hanya dapat dipahami dan sesuai dengan siswa dengan siswa gaya
belajar linguistik
C. penggunaan video dan animasi hanya dapat dipahami oleh siswa dengan gaya belajar visual
D. kegiatan pembelajaran tersebut secara maksimal dapat mengakomodasi siswa dengan gaya belajar
auditori, visual, dan kinestetik
E. penjelasan dan visualisasi berupa video maupun animasi tidak dapat diterima oleh siswa dengan gaya
belajar kinestetik
• Media yang dapat dilihat, seperti : papan tulis,
bulletin board, gambar gambar, grafik, peta,
dan lain lain.
• Media yang hanya di dengar, seperti : radio,
tape recorder, dan lain lain.
• Media yang dapat dilihat dan didengar,
seperti: film dan televisi.
68.Disajikan beberapa KD 3 biologi , peserta dapat menentukan KD mana yang
dapat dibelajarkan dengan menerapkan metode ilmiah (inkuiri)
Soal
Perhatikan beberapa KD berikut ini!
3.3 Menjelaskan prinsip-prinsip klasifikasi makhluk hidup dalam lima kingdom
3.4 Menganalisis struktur replikasi dan peran virus dalam kehidupan
3.5 Mengidentifikasi struktur cara hidup, reproduksi dan peran bakteri dalam kehidupan
3.10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar komponen tersebut
3.11 Menganalisis data perubahan lingkungan penyebab dan dampaknya bagi kehidupan
Berdasarkan daftar KD tersebut, yang paling memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran inkuiri adalah
….
A. KD 3.5
B. KD 3. 11
C. KD 3.10
D. KD 3.4
E. KD 3.3
Inkuiri merupakan sebuah strategi pengajaran yang berpusat pada siswa, yang
mendorong siswa untuk menyelidiki masalah dan menemukan informasi. Proses tersebut
sama dengan prosedur yang digunakan oleh ilmuwan sosial yang menyelidiki masalah-
masalah dan menemukan informasi.
Langkah Metode ilmiah
1. Merumuskan Masalah
2. Hipotesis
3. Menetapkan variabel
4. Menetapkan prosedur kerja
5. Mengumpulkan data
6. Analisis data
7. Kesimpulan
Inkuiri menekankan pada proses mencari atau penelitiannya, sedangkan discovery menekankan pada
penemuannya. Jika seseorang menggunakan metode pencarian (berinkuiri), kemungkinan besar akan
menemukan, dan suatu penemuan (discovery) adalah hasil dari suatu pencarian (Magasida, 2017).
69.Disajikan KD Biologi tertentu dan Informasi tentang tuntutan keterampilan abad 21
(HOTS dan penguasaan ICT), Peserta mampu merancang rencana pembelajaran biologi
berbasis ICT berkarakteristik inkuiri

Soal
Perhatikan KD berikut ini!
3.2 Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk hidup
4.2 Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim, fotosintesis, dan respirasi anaerob
Pembelajaran yang dapat memaksimalkan penerapan IT sekaligus memberdayakan keterampilan berpikir tingkat
tinggi pada pasangan KD tersebut adalah ...
A. fotosintesis dan respirasi anaerob kemudian secara berkelompok berdiskusi membuat kesimpulan
B. guru mendemonstrasikan percobaan pengaruh suhu terhadap kinerja enzim fotosintesis dan respirasi
anaerob, siswa mendiskusikan hasil pengamatan, menyimpulkan, dan mempresentasikan dengan power
point
C. siswa merancang dan melakukan percobaan pengaruh suhu terhadap kinerja enzim fotosintesis dan respirasi
anaerob, data setiap kelompok ditabulasikan sebagai data kelas menggunakan google sheet
D. siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok mendiskusikan mekanisme kerja
enzim fotosintesis dan respira anaerob dan hasilnya dipresentasikan menggunakan power point
E. guru menjelaskan mekanisme kerja enzim fotosintesis dan respirasi anaerob menggunakan power point
70. Disajikan KD 3 Biologi, Peserta dapat menentukan rancangan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik biologi sebagai proses,
produk, dan sikap ilmiah
Soal
Perhatikan KD berikut mi!
3 10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar komponen tersebut
Pembelajaran yang paling tepat untuk KD 3.10 tersebut sesuai dengan hakikat biologi sebagai sains (proses,
produk. sikap) adalah …
A. guru mengorganisasi siswa dalam sebuah pembelajaran yang diawali dengan tayangan berbagai macam
ekosistem lalu mengelompokkan siswa berdasarkan nomor presensi untuk menindaklanjuti dengan diskusi
B. siswa melakukan pendataan tentang komponen-komponen ekosistem serta bentuk-bentuk interaksi
antarkomponen ekosistem di kebun sekolah, menyimpulkan berdasarkan data dengan teliti
C. guru membagikan lembar kerja peserta didik untuk diisi khususnya soal-soal latihan yang ada pada LKPD
lalu di akhir pembelajaran dikumpulkan untuk dikoreksi dan diberikan feedback pada setiap pekerjaan siswa
D. guru memandu siswa dalam pembelajaran yang disetting debat antar kelompok dan mendorong setiap
kelompok menggunakan argumen yang logis dan ilmiah
E. siswa melakukan kajian berdasarkan referensi tentang komponen-komponen ekosistem serta bentuk-bentuk
interaksinya dan menuangkan dalam bentuk rangkuman
Sikap Ilmiah
• Rasa Ingin Tahu yang Tinggi.
• Jujur.
• Objektif.
• Berpikir secara Terbuka.
• Memiliki Kepedulian.
• Teliti.
• Tekun.
• Berani dan Santun
71.Disajikan ilustrasi kegiatan pembelajaran biologi, peserta dapat mengevaluasi keterlaksanaan sintaks
model pembelajaran problem based learning

Soal
Guru menayangkan video tentang merebaknya hama tikus di lahan sawah beberapa kabupaten tertentu. Melalui
tayangan video tersebut siswa diminta membuat rumusan masalah, mengidentifikasi kemungkinan penyebab
masalah, dan usulan tindakan/solusi untuk menangatasi masalah
Berdasarkan potongan informasi pelaksanaan pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan
sintaks model problem based leaming
A. Dapat dipastikan sebagai langkah awal yang baik dan dapat ditindaklanjuti dengan sintaks yang seharusnya
B. sudah tepat karena penayangan video mencerminkan adanya masalah yang aktual sebagai langkah awal
dalam pembelajaran
C. kurang baik karena seharusnya sebelum ditayangkan video siswa dibentuk kelompok terlebih dahulu
D. kurang tepat karena problem based learning mengharuskan menemukan masalah dari dunia nyata
E. sudah baik karena tahap awal proses pembelajaran tersebut merupakan langkah yang tepat dalam
menerapkan pembelajaran prem based learning
SINTAKS PBL
72.Disajikan ilustrasi proses evaluasi pembelajaran biologi secara online,
peserta dapat menentukan kesesuaian dengan hakikat pembelajaran biologi
beserta alasannya.
Soal
Bu Maya ingin membuat evaluasi pembelajaran dengan bentuk uraian panjang, karena beliau ingin mengukur kemampuan peserta
didik dalam menjelaskan materi daurbiogeokimia. Bu Maya menyediakan gambar daur biogeokimia tanpa adanya penjelasan, dengan
demikian peserta didik diharapkan mampu menjelaskan proses-proses yang terjadi pada gambar tersebut. Evaluasi ini dikerjakan di
luar jam pelajaran. Berikut evaluasi secara online yang mampu membantu keinginan Bu Maya adalah …
A. Google sheet, karena dapat dengan mudah memuat bagan dan tabel
B. Google site, karena mempermudah mencari literatur
C. Tarsia, karena menarik seperti puzzle
D. Google form, karena dapat memuat gambar dan soal essai
E. Google keep, karena memuat catatan
73.Disajikan skenario pembelajaran biologi pada materi tertentu, Peserta dapat
mengidentifikasi hakikat pembelajaran Biologi spesifik seperti aspek produk, sikap, dan
keterampilan spesifik yang terdapat dalam skenario
Soal
Perhatikan skenario pembelajaran biologi untuk materi komponen ekosistem berikut ini!
• siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
• setiap kelompok mengajukan pertanyaan yang ingin diketahui tentang proses terjadinya perubahan lingkungan
• setiap kelompok mendata komponen-komponen polutan
• siswa menuangkan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel
• tiap kelompok mendiskusikan kemungkinan polutan menyebabkan perubahan lingkungan
• Setiap kelompok mempresentasikan hasil kanjianya, yang lain memperhatikan dan menanggapi materi presentasi
• melalui arahan guru siswa menyimpulkan tentang jenis polutan yang berpotensi mencemari lingkungan
Berdasarkan skenario tersebut, aspek hakikat pembelajaran biologi sebagai sains yang benar adalah
A. mengajukan pertanyaan merupakan sikap ilmiah yang paling mendasar sebagai yaitu wujud rasa ingin tahu
B. menyimpulkan tentang perubahan lingkungan merupakan bagian dari biologi sebagai produk
C. menghargai kelompok lain yang sedang presentasi dengan cara memperhatikannya merupakan aspek biologi sebagai
sikap yang paling mendasar
D. pembuatan tabel merupakan aspek biologi sebagai proses
E. biologi sebagai proses tampak pada aktivitas guru dalam membagi siswa menjadi beberapa kelompok
74. Disajikan skenario pembelajaran biologi pada materi tertentu, peserta dapat
mengidentifikasi pengetahuan faktual yang tepat
Soal
Perhatikan skenario pembelajaran biologi berikut ini!
1.Siswa diberikan permasalahan oleh guru, "apakah panjang gelombang (warna cahaya) berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan kacang hijau?"
2.Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
3.Siswa melakukan percobaan dengan menumbuhkan kacang hijau dan diletakkan diberi perlakuan dengan warna cahaya yang berbeda-beda (merah,
kuning, hijau, biru)
4.Setiap kelompok mengamati pertumbuhan tanaman kacang hijau dengan mengukur tinggi tanaman kacang hijau dengan interval waktu dua hari sekali
selama 20 hari
5.Semua data dicatat pada tabel yang dibuat oleh siswa sendiri
6.Siswa mendiskusikan kesimpulan hasil percobaan
Berdasarkan skenario pembelajaran tersebut, pengetahuan faktual yang ada atau berpotensi muncul adalah ….
A. warna cahaya (panjang gelombang yang berbeda)
B. ekstrapolasi data pertumbuhan kacang hijau
C. pertumbuhan
D. cara mengukur kecepatan pertumbuhan
E. cara melakukan percobaan
Pengetahuan Faktual
Pengetahuan faktual berisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui para peserta didik jika mereka akan
dikenalkan dengan suatu disiplin atau untuk memecahkan masalah apapun di dalamnya.
Elemen-elemen ini biasanya merupakan simbol-simbol yang berkaitan dengan beberapa referensi konkret, yang
menyampaikan informasi penting. Sebagian terbesar, pengetahuan faktual muncul pada level abstraksi yang
relatif rendah.
Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan konseptual meliputi kategori dan klasifikasi, serta hubungan keduanya. Pengetahuan konseptual
memuat skema-skema, model-model mental, atau teori-teori eksplisit dan implisit dalam model-model psikologi
kognitif yang berbeda.
Pengetahuan Prosedural
pengetahuan prosedural adalah pengetahuan mengenai bagaimana melakukan sesuatu. Pengetahuan ini
dapat berkisar dari melengkapi latihan-latihan yang cukup rutin hingga memecahkan masalah-masalah
baru.
Pengetahuan Metakognitif
Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan mengenai kesadaran secara umum sama halnya dengan
kewaspadaan dan pengetahuan tentang kesadaran pribadi seseorang.
Penekanan kepada peserta didik untuk lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap pengetahuan dan pemikiran
mereka sendiri.
75.Disajikan skenario pembelajaran biologi pada materi tertentu, peserta dapat
mengidentifikasi pengetahuan konseptual yang tepat
Soal

Perhatikan skenario pembelajaran berikut ini!


1.Guru menayangkan video tentang beberapa gerakan tertentu yang dilakukan orang dalam aktivitas olahraga yang berbeda-beda
2.Guru memberi kesempatan kepada peserta ddidik untuk mengajukan pertanyaan/permasalahan yang akan diketahui setelah melihat tayangan video
3.Guru memberikan tanda pada pertanyaan yang akan ditindaklanjuti dalam pembelajaran
4.Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai banyaknya pertanyaan yang ditandai guru meminta peserta didik melakukan pengamatan pada torso
sistem gerak
5.Setiap kelompok mengamati dan mendata hasil pengamatan sesuai pertanyaan
6.Kelompok berdiskusi dengan topik sesuai dengan data yang diperoleh
7.Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
8.Guru memfasilitasi dan membimbing siswa di kelas dalam mengambil kesimpulan
Berdasarkan skenario pembelajaran tersebut, kemungkinan pengetahuan konseptual yang benar adalah ….
A. cara melakukan pengamatan torso sistem gerak
B. cara menyajikan data hasil pengamatan
C. sendi engsel, sendi peluru, sendi pelana
D. prosedur dalam identifikasi jenis-jenis tulang
E. mengamati, mendata, mernpresentasikan

Anda mungkin juga menyukai