Anda di halaman 1dari 59

BUKU SAKU EKOSISTEM DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI
SISWA KELAS V
Lilis Mahmudatun
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT.,


karena atas rahmatnya Buku Saku Ekosistem dalam
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Siswa Kelas V telah selesai disusun. Buku Saku ini
dipergunakan sebagai pegangan peserta didik dalam
mempelajari materi ekosistem.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyusun
buku saku ini dari awal sampai akhir, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Segala kritik dan
saran yang membangun senantiasa diharapkan
penyusun dalam menyempurnakan buku saku ini.
Semoga buku saku ini dapat meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas V
pada materi ekosistem.
Jakarta, 4 Juli 2022
Penyusun,

Lilis Mahmudatun

50
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................... 79
Daftar Isi.................................................................. 86
Petunjuk Penggunaan Buku Saku............................ 53
Kompetensi Dasar (KD)...........................................98
Indikator.................................................................. 59
Tujuan Pembelajaran............................................... 96
Peta Konsep............................................................. 29
Materi Pembelajaran................................................ 74
A. Pengertian Ekosistem......................................... 48
B. Komponen Ekosistem......................................... 72
C. Rantai Makanan.................................................. 64
D. Jaring-jaring Makanan........................................ 53
E. Piramida Makanan.............................................. 63
F. Perubahan Akibat Faktor Alam........................... 90
G. Perubahan Akibat Aktivitas Manusia..................79
Latihan Soal............................................................. 45
Glosarium................................................................ 98
Daftar Pustaka......................................................... 56

50
Petunjuk
Penggunaan

1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum belajar.


2. Bacalah Kompetensi Dasar (KD), indikator, dan
tujuan pembelajaran.
3. Pelajari setiap materi yang terdapat dalam buku
saku ini, jika perlu garis bawahi bagian yang
kamu anggap penting.
4. Jika kamu menemukan kesulitan, segera
konsultasikan dengan guru.

Kompetensi Dasar

3.5 Menganalisis hubungan antar komponen


ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan
sekitar
4.5 Membuat karya tentang konsep jaring-jaring
makanan dalam suatu ekosistem

50
Indikator

1. Menganalisis hubungan antar makhluk hidup


pada suatu ekosistem
2. Menganalisis akibat perubahan lingkungan
terhadap keberlangsungan jaring-jaring makanan
3. Menguraikan pengaruh antar komponen di suatu
ekosistem
4. Memprediksi hubungan jaring-jaring makanan di
lingkungan sekitar
5. Menyimpulkan peran makhluk hidup dalam suatu
ekosistem
6. Menyusun rantai makanan dalam suatu ekosistem
7. Membuat jaring-jaring makanan dalam suatu
ekosistem

50
Tujuan
Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan:


1. Peserta didik mampu menganalisis hubungan
antar makhluk hidup pada suatu ekosistem
2. Peserta didik mampu menganalisis akibat
perubahan lingkungan terhadap keberlangsungan
jaring-jaring makanan
3. Peserta didik mampu menguraikan pengaruh
antar komponen di suatu ekosistem
4. Peserta didik mampu memprediksi hubungan
jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar
5. Peserta didik mampu menyimpulkan peran
makhluk hidup dalam suatu ekosistem
6. Peserta didik mampu menyusun rantai makanan
dalam suatu ekosistem
7. Peserta didik mampu membuat jaring-jaring
makanan dalam suatu ekosistem

50
Peta
Konsep

50
Ayo Mengamati

Gambar 1.1 Ekosistem


Sumber: www.canva.com/white-goose-with-goslings-on-lake-shore

Coba perhatikan keadaan di sekitar kalian! Kalian


tentu dapat menemukan makhluk hidup dan makhluk
tak hidup, bukan? Makhluk hidup dan tak hidup
saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama
lain. Interaksi itulah yang disebut ekosistem.
Ekosistem tersusun atas individu, populasi, dan
komunitas.

50
Ayo Membaca

Ekosistem
Istilah ekosistem
berasal dari kata oikos
berarti rumah sendiri
dan sistema yang
berarti terdiri atas
bagian-bagian yang
utuh atau saling Gambar 1.2 Ilustrasi ekosistem
Sumber: www.canva.com/man-in-the-
mempengaruhi. ecology-park-with-apple-tree

Jadi, ekosistem terbentuk di suatu daerah dan terjadi


hubungan timbal balik antara komponen hidup
(biotik) dan komponen tak hidup (abiotik) atau
dengan lingkungan. Pengertian lain ekosistem adalah
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
benda tak hidup pada sebuah lingkungan. Ekosistem
tersusun atas individu, komunitas, dan populasi.

50
Ayo Membaca

A. Individu
Apa itu individu? Individu merupakan makhluk hidup
tunggal, misalnya seekor burung merak, seekor
kucing, dan sebuah pohon mangga.

B. Populasi

Sedangkan populasi adalah kumpulan individu


sejenis yang menempati suatu daerah tertentu.
Contohnya dalam sebuah kolam, terdapat populasi
ikan, populasi tumbuhan teratai, dan populasi lumut.

C. Komunitas

Sementara itu komunitas adalah kumpulan dari dua


atau lebih populasi di suatu tempat. Contoh
komunitas adalah populasi ganggang dan populasi
ikan tawar membentuk komunitas sungai.

50
Ayo Membaca

Perbedaan Individu, Populasi,


Komunitas dan Ekosistem

INDIVIDU

POPULASI

KOMUNITAS

EKOSISTEM
Gambar 1.3 Piramida perbedaan individu, populasi, komunitas, dan
ekosistem
Sumber: www.canva.com/ecosystem

50
Ayo Membaca

Komponen Ekosistem
Komponen ekosistem adalah bagian-bagian yang
menyusun sebuah ekosistem. Komponen ekosistem
terdiri atas komponen biotik dan abiotik.

A. Komponen Biotik

Komponen biotik
merupakan komponen
yang terdiri atas semua
makhluk hidup, seperti
manusia, hewan,
tumbuhan, dan
mikroorganisme yang
hidup di dalamnya.
Gambar 1.3 Komponen biotik
Sumber: www.canva.com/group-of-gardeners

50
Ayo Membaca

B. Komponen Abiotik

Sementara itu, komponen abiotik mencakup semua


hal di luar makhluk hidup dalam sebuah satuan
ekosistem. Seperti tanah, air, cahaya matahari, udara,
suhu, garam mineral, kelembapan, dan derajat
keasaman. Bagian biotik dan abiotik pada sebuah
lingkungan saling berinteraksi dan saling bergantung
satu sama lain.

Gambar 1.3 Komponen abiotik


Sumber: www.canva.com

50
Ayo Mengamati

Gambar 1.1 Ekosistem laut


Sumber: www.canva.com/coral-sea-fans-and-fish

Dalam sebuah ekosistem, terdapat hubungan antara


makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya. Hubungan
tersebut saling memengaruhi satu dengan yang
lainnya sehingga akan terbentuk ekosistem. Interaksi
dalam ekosistem memerlukan energi dan membentuk
rantai makanan. Tahukah kamu, apakah rantai
makanan itu?
Bacalah bacaan berikut ini dengan seksama.

50
Ayo Membaca

Rantai Makanan

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan


dengan urutan tertentu antar makhluk hidup. Proses
rantai makanan tersebut terjadi secara terus menerus.
Pada rantai makanan, terdapat berbagai macam
makhluk hidup yang memiliki peran masing-masing,
yaitu produsen, konsumen, serta pengurai.

A. Produsen

Makhluk hidup yang berperan sebagai produsen


adalah organisme yang dapat menghasilkan atau
membuat zat makanan sendiri, yaitu tumbuhan hijau.
Contoh produsen adalah rumput, dan padi.

Gambar 1.2 Rumput


Sumber: www.canva.com/tall-leaves-grass

50
Ayo Membaca

B. Konsumen

Konsumen adalah makhluk hidup yang memiliki


ketergantungan dengan makhluk hidup lainnya
karena tidak dapat membuat makanannya sendiri.
Konsumen terdiri atas beberapa tingkatan sebagai
berikut.
Konsumen tingkat I (primer), terdiri atas hewan
pemakan tumbuhan (herbivora). Contoh
konsumen tingkat I, yaitu ulat, belalang, kelinci,
dan rusa.

Gambar 1.3 Belalang


Sumber: www.canva.com/grasshopper-eating-a-leaf

50
Ayo Membaca

B. Konsumen

Konsumen tingkat II (sekunder), terdiri atas


hewan pemakan daging atau karnivora.
Konsumen II akan memakan Konsumen I
(herbivora).
Konsumen tingkat III (tersier), terdiri atas hewan
pemakan konsumen sekunder. Termasuk dalam
hewan karnivora.
Konsumen puncak, yaitu kelompok hewan
karnivor yang tidak ada pemangsanya. Ditempati
oleh hewan omnivora. Contohnya elang.

Gambar 1.4 Elang


Sumber: www.canva.com/eagle-eating

50
Ayo Membaca

C. Pengurai

Pengurai (dekomposer) adalah makhluk hidup yang


menguraikan kembali zat-zat yang semula terdapat
dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah mati.
Hasil kerja penguraian dapat membantu proses
penyuburan tanah. Contoh pengurai adalah bakteri
dan jamur.

Gambar 1.5 Bakteri


Sumber: www.canva.com/bacteria

50
Ayo Mengamati

Perhatikan contoh rantai makanan berikut.

Katak

Belalang

Ular

Padi

Elang
Bakteri

Gambar 1.4 Rantai makanan


Sumber: www.canva.com
Berdasarkan gambar rantai makanan tersebut, peran
padi adalah sebagai produsen penghasil makanan
untuk organisme lainnya. Lalu belalang bertindak
sebagai konsumen primer. Hal ini dikarenakan
belalang sebagai hewan pemakan tumbuhan. Di
mana pada siklus di atas belalang akan memakan
padi untuk kelangsungan hidupnya.

50
Ayo Mengamati

Kemudian katak sebagai konsumen sekunder, hal


ini dikarenakan pada siklus ini, katak memakan
belalang sebagai sumber energi dan untuk
kelangsungan hidupnya.
Sedangkan ular sebagai konsumen tersier, karena
ular akan memakan katak sebagai sumber energi dan
untuk kelangsungan hidupnya.
Dilanjutkan dengan elang sebagai konsumen
puncak. Selain memangsa hewan lain dan termasuk
pada kategori hewan karnivora, tidak ada makhluk
lain yang memangsa ular.
Bakteri sebagai pengurai berperan dalam menyerap
nutrisi yang ada pada elang yang telah mati,
kemudian diserap kembali oleh padi untuk proses
fotosintesis.
Jadi urutan makanan adalah produsen - konsumen I -
konsumen II - konsumen III - konsumen IV -
pengurai.

50
Ayo Membaca

Jaring-jaring Makanan

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari beberapa


rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu
ekosistem. Dalam ekosistem, suatu organisme tidak
hanya makan satu jenis makanan saja, tetapi juga
dapat dimakan oleh beberapa jenis pemangsa lainnya.
Oleh karena itu, peristiwa makanan dan dimakan
menjadi lebih kompleks karena satu makhluk hidup
dapat memakan lebih dari satu jenis makanan dan
satu makhluk hidup dapat dimakan oleh lebih dari
satu makhluk hidup lainnya. Dalam jaring-jaring
makanan, tidak ada lagi urutan yang runut seperti
pada rantai makanan.

50
Ayo Mengamati

Perbedaan antara Rantai Makanan dan


Jaring-jaring Makanan

Ikan kecil
Zooplankton

Ikan besar

Fitoplankton Paus pembunuh


Bakteri

Gambar 1.4 Rantai makanan di laut


Sumber: www.canva.com

Gambar 1.4 Jaring-jaring makanan di laut


Sumber: www.fajarpendidikan.co.id

50
Ayo Mengamati

Perhatikan jaring-jaring makanan di bawah ini.

Ular Elang

Burung pipit
Burung gereja

Tikus Belalang

Tumbuhan
Gambar 1.4 Rantai makanan
Sumber: www.canva.com

Pada dasarnya, jaring-jaring makanan tersusun atas


beberapa rantai makanan yang saling terhubung
dalam suatu ekosistem. Pada jaring-jaring makanan di
atas, terdapat lebih dari satu rantai makanan. Apakah
kamu dapat menyusun rantai makanan yang terdapat
dalam jaring-jaring makanan di atas? Bagaimana
kedudukan antar komponen makhluk hidup dalam
jaring-jaring makanan tersebut?

50
Ayo Mengamati

Berdasarkan jaring-jaring makanan di atas, terdapat 6


rantai makanan, yaitu:
1. Tumbuhan – tikus – ular – elang
2. Tumbuhan – tikus – elang
3. Tumbuhan – jangkrik – tikus – ular – elang
4. Tumbuhan – jangkrik – tikus – elang
5. Tumbuhan – jangkrik – burung pipit – elang
6. Tumbuhan – burung gereja – elang

Pada rantai makanan pertama, kedudukan antar


komponen makhluk hidup, yaitu:
1. Tumbuhan berperan sebagai produsen
2. Tikus berperan sebagai konsumen I (primer)
3. Ular berperan sebagai konsumen II (sekunder)
4. Elang berperan sebagai konsumen III (puncak)

50
Ayo Mengamati

Pada rantai makanan kedua, kedudukan antar


komponen makhluk hidup, yaitu:
1. Tumbuhan berperan sebagai produsen
2. Tikus berperan sebagai konsumen I (primer)
3. Elang berperan sebagai konsumen II (puncak)

Pada rantai makanan ketiga, kedudukan antar


komponen makhluk hidup, yaitu:
1. Tumbuhan berperan sebagai produsen
2. Jangkrik berperan sebagai konsumen I (primer)
3. Tikus berperan sebagai konsumen II (sekunder)
4. Ular berperan sebagai konsumen III (tersier)
5. Elang berperan sebagai konsumen IV (puncak)

50
Ayo Mengamati

Pada rantai makanan keempat, kedudukan antar


komponen makhluk hidup, yaitu:
1. Tumbuhan berperan sebagai produsen
2. Jangkrik berperan sebagai konsumen I (primer)
3. Tikus berperan sebagai konsumen II (sekunder)
4. Elang berperan sebagai konsumen III (puncak)

Pada rantai makanan kelima, kedudukan antar


komponen makhluk hidup, yaitu:
1. Tumbuhan berperan sebagai produsen
2. Jangkrik berperan sebagai konsumen I (primer)
3. burung pipit berperan sebagai konsumen II
(sekunder)
4. Elang berperan sebagai konsumen III (puncak)

50
Ayo Mengamati

Pada rantai makanan keenam, kedudukan antar


komponen makhluk hidup, yaitu:
1. Tumbuhan berperan sebagai produsen
2. Burung gereja berperan sebagai konsumen I
(primer)
3. Elang berperan sebagai konsumen II (puncak)

Maka, dapat disimpulkan bahwa banyak makhluk


hidup yang memiliki pemangsa dan sumber makanan
yang sama. Sehingga satu makhluk hidup dalam
rantai makanan, dapat memiliki kedudukannya yang
berbeda dengan rantai makanan lainnya. Walaupun
berada dalam satu jaring-jaring yang sama.

50
Ayo Membaca

Piramida Makanan

Dalam ekosistem yang seimbang, terdapat lebih


banyak produsen daripada konsumen. Bila dinyatakan
lebih rinci, maka produsen lebih banyak daripada
konsumen I, konsumen I lebih banyak daripada
konsumen II, konsumen II lebih banyak daripada
konsumen III, dan seterusnya. Keadaan ini dapat
digambarkan dalam bentuk piramida yang disebut
piramida makanan. Bentuk piramida makanan akan
selalu tetap. Apabila produsen berkurang, maka
produsen I akan berkurang. Begitu pula dengan nasib
konsumen II yang ikut berkurang, dan seterusnya.

50
Ayo Membaca

Gambar 1.4 Piramida Makanan


Sumber: www.gramedia.com

Dalam piramida makanan, produsen dan konsumen


menduduki tingkat-tingkat tertentu. Tingkatan-
tingkatan tersebut dinamakan tingkat tropik.
Produsen menempati tingkat tropik 1, konsumen I
menempati tingkat tropik 2, konsumen II menempati
tingkat tropik 3, konsumen III menempati tingkat
tropik IV, dan seterusnya.

50
Ayo Mengamati

Gambar 1.4 Kebakaran hutan


Sumber: www.canva.com/forest-fire
Kalian telah mempelajari rantai makanan dan jaring-
jaring makanan. Namun, apakah kamu tahu jika
jaring-jaring makanan dapat mengalami perubahan?
Apa saja yang menyebabkan perubahan dalam jaring-
jaring makanan? Banyak dari kegiatan manusia yang
menyebabkan perubahan dalam jaring-jaring
makanan. Dapatkah kalian menyebutkan contohnya?
Bacalah bacaan berikut ini dengan seksama.

50
Ayo Membaca

Keseimbangan ekosistem sangat perlu dijaga agar


ekosistem tidak rusak dan terganggu. Ekosistem yang
terganggu menyebabkan terganggunya rantai
makanan. Perubahan yang terjadi pada satu bagian
dari sebuah jaring-jaring makanan akan mengubah
bagian yang lain. Namun, rantai makanan yang
menyusun jaring-jaring makanan tidak akan
terganggu jika komponen penyusun rantai makanan
tetap berperan sesuai perannya masing-masing.

Gambar 1.4 Perubahan jaring-jaring makanan karena pencemaran


lingkungan
Sumber: www.canva.com/garbage-on-water

50
Ayo Membaca

Perubahan ini terjadi karena adanya keadaan


lingkungan atau populasi makhluk hidup yang
komponen penyusun rantai makanan di dalam suatu
ekosistem dapat berubah-ubah. Perubahan yang
terjadi pada salah satu komponen akan memengaruhi
keseimbangan ekosistem.
Perubahan yang terjadi dapat dikarenakan oleh faktor
alam dan aktivitas manusia. Perubahan yang terjadi
secara alami tidak memberikan perubahan besar
terhadap keseimbangan ekosistem. Hal ini terjadi
karena perubahan tersebut berlangsung lambat.
Namun, perubahan yang terjadi karena aktivitas
manusia yang merusak dapat memengaruhi
keseimbangan ekosistem dalam waktu yang sangat
cepat.

50
Ayo Membaca

Untuk mengetahui pengaruh perubahan lingkungan


terhadap keseimbangan ekosistem, perhatikan jaring-
jaring makanan berikut ini.

Kambing
Serigala

Kucing hutan
Harimau

Kelinci
Burung hantu
Tumbuhan

Elang

Tikus

Ular
Gambar 1.4 Jaring-jaring makanan
Sumber: www.canva.com
Menurutmu, apa yang akan terjadi apabila populasi
kucing hutan mengalami penurunan?

50
Ayo Membaca

Salah satu hewan dalam jaring-jaring makanan di atas


adalah kucing hutan. Pada jaring-jaring makanan
tersebut, kucing hutan berperan sebagai konsumen
II. Jika populasi kucing hutan menurun akibat
perburuan, maka keseimbangan jaring-jaring
makanan tersebut akan terganggu. Akibat
menurunnya populasi kucing hutan, populasi
harimau ikut menurun karena sumber makanannya
berkurang. Sementara itu, populasi tikus dan kelinci
akan meningkat karena pemangsa mereka yakni
kucing hutan menurun.
Populasi kucing hutan yang menurun secara
tidak langsung juga akan memengaruhi populasi
tumbuhan. Populasi tikus dan kelinci yang
meningkat memiliki peran sebagai pemakan
tumbuhan. Hal ini membuat populasi tumbuhan
menurun. Akhirnya, rantai makanan tersebut
akan terganggu.

50
Ayo Membaca

Kesimpulan dari jaring-jaring makanan di atas dapat


diamati pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.1 Jaring-jaring makanan

Jika Akibatnya

Populasi harimau
Kucing hutan menurun
menurun

Populasi kelinci
Kucing hutan menurun
meningkat

Populasi tikus
Kucing hutan menurun
meningkat

Populasi tumbuhan
Kucing hutan menurun
menurun

50
Ayo Membaca

Faktor yang Memengaruhi Keseimbangan


Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara


tumbuhan, hewan, dan makhluk hidup lainnya
dengan lingkungan yang membentuk suatu sistem.
Ekosistem harus dalam keadaan yang seimbang.
Namun, ada beberapa faktor yang dapat
memengaruhi keseimbangan ekosistem. Faktor-faktor
tersebut dapat terjadi karena faktor alam atau
aktivitas manusia.

Gambar 1.4 Alam dan aktivitas manusia dapat memengaruhi


keseimbangan ekosistem
Sumber: www.canva.com

50
Ayo Membaca

A. Faktor alam

Faktor alam dapat berupa bencana alam, seperti


banjir, gempa bumi, badai, tanah longsor, tsunami,
dan gunung meletus. Peristiwa alam tersebut dapat
memengaruhi dan mengganggu komponen penyusun
ekosistem. Komponen ekosistem yang terganggu
dapat merusak keseimbangan ekosistem.

Gambar 1.4 Gunung meletus dapat memengaruhi keseimbangan ekosistem


Sumber: www.canva.com/tungurahua-volcano-ecuador

50
Ayo Membaca

B. Aktivitas manusia

Aktivitas yang dilakukan manusia untuk memenuhi


kebutuhan hidupnya tidak lepas dari lingkungan.
Namun, tidak semua aktivitas yang dilakukan
memberikan dampak yang baik. Beberapa aktivitas
manusia dapat berdampak buruk bagi keseimbangan
ekosistem. Misalnya, kegiatan penebangan pohon
atau pembakaran hutan untuk membuka lahan.
Pembukaan lahan hutan untuk dijadikan sawah dan
perkebunan akan mengubah ekosistem. Aktivitas
manusia yang menimbulkan pencemaran lingkungan
dapat mengubah keseimbangan ekosistem. Masih
banyak lagi aktivitas manusia yang dapat mengubah
ekosistem.

50
Ayo Membaca

1. Penebangan dan Pembakaran Huran

Penebangan dan pembakaran hutan biasanya


bertujuan untuk dijadikan lahan pertanian. Hutan
memiliki banyak fungsi, di antaranya sebagai
pengatur suhu lingkungan, pengatur cadangan air,
tempat berlindung dan berkembang biak hewan liar,
menyediakan oksigen bagi manusia dan hewan, dan
masih banyak lagi.
Penebangan dan pembakaran hutan dapat membuat
hutan menjadi gundul. Berikut ini akibat dari
penebangan dan pembakaran hutan.
1. Punahnya berbagai jenis hewan karena tidak
mempunyai tempat berlindung.
2. Suhu lingkungan meningkat.
3. Terjadinya banjir dan longsor.

50
Ayo Membaca

2. Perburuan Hutan

Manusia sering memburu hewan-hewan di hutan


untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya.
Perburuan yang dilakukan secara liar tentu akan
mempengaruhi keseimbangan ekosistem karena akan
memengaruhi keseimbangan ekosistem karena akan
memutus jaring-jaring makanan.

3. Pembangunan Industri (Pabrik)

Manusia membangun pabrik untuk membuat barang-


barang yang dibutuhkan. Namun, pembuatan pabrik
juga memiliki sisi negatif karena menghasilkan
limbah. Apabila limbah tidak diolah terlebih dahulu,
maka akan mengakibatkan polusi, baik polusi tanah,
udara, maupun air.

50
Ayo Membaca

Kegiatan industri akan


mengeluarkan sisa-sisa
atau buangan berupa
asap, limbah padat, dan
limbah cair. Asap pabrik
dapat menimbulkan
Gambar 1.4 Limbah industri
pencemaran udara. Sumber: www.canva.com/industrial
Udara yang tercemar membahayakan makhluk hidup.
Limbah padat maupun cair yang dibuang ke sungai
dapat menimbulkan pencemaran air. Air yang
tercemar mengandung racun dan membahayakan
kehidupan makhluk hidup. Demikian pula terhadap
kesuburan tanah. Tanah menjadi tidak subur jika telah
tercemar. Pencemaran menyebabkan keseimbangan
ekosistem terganggu serta memengaruhi aktivitas,
kesehatan, dan keselamatan makhluk hidup.

50
Ayo Membaca

4. Bahan Kimia di Bidang Pertanian

Akibat yang dapat ditimbulkan dari penggunaan


bahan kimia oleh petani adalah sebagai berikut:
1. Pemakaian pestisida secara berlebihan akan
mengakibatkan serangga kebal terhadap pestisida
tertentu. Hama serangga yang kebal terhadap
pestisida akan cepat berkembang biak.
Akibatnya, populasi serangga akan merusak
tanaman.
2. Pemakaian pestisida secara berlebihan selain
dapat membasmi serangga perusak juga dapat
membasmi hewan lain yang bukan perusak.
3. Bahan kimia dapat menyebabkan pencemaran air
dan tanah. Akibatnya akan membahayakan
makhluk hidup yang tinggal di sekiranya.

50
Ayo Membaca

5. Akibat Pukat Harimau

Beberapa nelayan yang tidak memedulikan


keseimbangan keseimbangan ekosistem laut sering
menggunakan pukat harimau. Pukat harimau
merupakan jaring besar dan panjang berbentuk
kantong. Pukat harimau dapat menangkap ikan-ikan
yang berada pada daerah yang dilewati. Akibat
penggunaan pukat harimau di dasar laut dapat
merusak terumbu karang dan menangkap ikan-ikan
yang bukan menjadi target nelayan.

Gambar 1.4 Pukat harimau


Sumber: www.canva.com/dutch-trawler

50
Latihan Soal

1. Ekosistem padang rumput memiliki curah hujan


yang lebih rendah, sehingga tumbuhan khas
ekosistem ini adalah rumput dan hewan yang dapat
tinggal adalah sekelompok singa dan rusa. Apabila
pada proses makan dan dimakan, konsumen primer
mengalami penurunan, maka yang terjadi …
A. peningkatan populasi rumput dan singa
B. peningkatan populasi rumput dan penurunan
populasi singa
C. penurunan populasi rusa dan singa
D. penurunan populasi rumput dan penurunan
populasi singa

2. Komponen rantai makanan kebun terdiri dari


belalang, burung, rumput, dan ular. Perubahan yang
terjadi jika burung punah adalah ….
A. rumput dan belalang berkembang pesat
B. rumput berkurang dan belalang berkembang pesat
C. belalang dan ular punah
D. belalang dan ular berkembang pesat

50
Latihan Soal

3. Perhatikan dua rantai makanan berikut.


(1) Rumput liar → tikus → serigala gurun → elang
(2) Tanaman wortel → kelinci → ular tanah → elang
Berdasarkan kedua rantai makanan di atas, serigala
gurun dan kelinci berperan sebagai ....
A. konsumen I dan konsumen II
B. produsen dan konsumen II
C. konsumen II dan konsumen I
D. konsumen III dan konsumen II

4. Dalam suatu komunitas hutan terdapat makhluk


hidup sebagai berikut.
(1) Bakteri, (2) rumput, (3) harimau, (4) rusa, (5)
singa, (6) ayam
Urutan rantai makanan yang tepat dari makhluk hidup
di atas adalah .....
A. (1) → (6) → (4) → (5)
B. (2) → (6)→ (4) → (3)
C. (2) → (4) → (5) → (3)
D. (1) → (2) → (3) → (5)

50
Latihan Soal

5. Perhatikan rantai makanan berikut.


Tumbuhan → serangga → katak → ular
Pernyataan yang benar berdasarkan rantai makanan
tersebut adalah ...
A. tumbuhan berperan sebagai konsumen I
B. serangga berperan sebagai konsumen II
C. katak berperan sebagai produsen
D. ular berperan sebagai konsumen III

6. Apabila semua tikus pada jaring-jaring makanan


mengalami kematian akibat dibasmi oleh petani, yang
terjadi adalah ...

50
Latihan Soal

A. populasi ular dan belalang meningkat


B. populasi kucing dan elang meningkat
C. populasi ular dan kucing menurun
D. populasi jagung dan burung kecil menurun

7. Perhatikan gambar berikut.


Kaki seribu → lipan

Tanaman → ulat → burung → ular


Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai jaring-
jaring makanan tersebut adalah ...
A. ulat dan kaki seribu sebagai konsumen tingkat I
B. ular sebagai konsumen tingkat III
C. tanaman sebagai konsumen puncak
D. lipan sebagai konsumen tingkat II

50
Latihan Soal

8. Perhatikan jaring-jaring makanan berikut.

Bila dalam ekosistem tersebut ular habis diburu


manusia, maka hal yang dapat dilakukan manusia
agar hama tikus tidak mengganggu pertanian padi
adalah ....
A. menjaga kelestarian burung pemakan serangga
B. membasmi tungau belalang dengan pestisida
C. menjaga kelestarian elang
D. mengusir burung pemakan biji

50
Latihan Soal

9. Perhatikan jaring-jaring makanan berikut.

Saat ini banyak pengusaha makanan yang mengolah


kepiting atau cumi-cumi yang masih bayi untuk
dicampur pada makanan cepat saji. Jika kedua hewan
tersebut dieksploitasi secara besar-besaran, dampak
negatif yang akan terjadi pada jaring-jaring makanan
di atas adalah ....
A. populasi udang dan ikan kecil menurun
B. penguin mengalami kelaparan karena jumlah
makanan berkurang
C. zooplankton berkurang secara drastis
D. populasi burung camar berkurang

50
Latihan Soal

10. Pada hari Sabtu, Cika pergi ke sawah di belakang


rumahnya. Dia melihat banyak tanaman dan hewan di
sawahnya. Di sana dia melihat tanaman padi yang
mulai menguning dan berbagai jenis hewan antara
lain belalang, burung pipit, ular, ikan mujair, dan
burung bangau. Berdasarkan ilustrasi tersebut, rantai
makanan yang dapat terbentuk adalah ….
A. tanaman padi → belalang → mujair → burung
pipit → burung bangau
B. tanaman padi → belalang → burung pipit → ular
→ burung bangau
C. tanaman padi → ikan mujair → belalang → ular
→ burung bangau
D. tanaman padi → ikan mujair → ular → belalang
→ burung bangau

50
Latihan Soal

Dalam suatu ekosistem sawah terdapat jaring-jaring


makanan seperti di bawah ini.

Berdasarkan jaring-jaring makanan di atas, jawablah


pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apa yang akan terjadi jika populasi padi
berkurang?
2. Oleh karena adanya perburuan ular yang dianggap
hama, populasi ular berkurang drastis. Menurutmu,
apa yang akan terjadi pada populasi katak, ayam, dan
tikus? Jelaskan.

50
JAWABAN

50
Latihan Soal

Perhatikan jaring-jaring makanan berikut.

3. Jaring-jaring makanan tersebut dapat membentuk 5


rantai makanan. Buatlah 3 rantai makanan yang ada
pada jaring-jaring makanan tersebut.

50
JAWABAN

50
Latihan Soal

4. Perhatikan informasi berikut.

Buatlah jaring-jaring makanan dari informasi tersebut


menggunakan bagan di bawah ini.

50
JAWABAN

4. Jaring-jaring makanan yang terbentuk adalah

50
GLOSARIUM

Abiotik: benda tak hidup


Biotik: makhluk hidup
Ekosistem: hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dan benda-benda tak hidup pada sebuah
lingkungan
Herbivora: hewan pemakan tumbuhan
Jaring-jaring makanan: rantai makanan yang lebih
kompleks
Individu: makhluk hidup tunggal
Karnivora: hewan yang memakan hewan lain
Komunitas: populasi makhluk hidup di suatu daerah
tertentu
Konsumen: organisme yang tidak bisa membuat
makanan sendiri
Lingkungan: segala sesuatu yang berada di sekitar
makhluk hidup
Omnivora: hewan pemakan segala

50
GLOSARIUM

Pengurai (dekomposer): organisme yang


menguraikan bahan organik yang berasal dari
makhluk hidup yang mati
Populasi: kumpulan makhluk hidup sejenis yang
menempati suatu daerah tertentu
Produsen: organisme yang mampu membuat
makanan sendiri
Rantai makanan: proses makan-memakan dari
makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup lainnya
dalam suatu urutan tertentu

50
DAFTAR PUSTAKA

Khristiyono, dkk. 2021. BUPETIK Buku Penilaian


Tematik Tema Ekosistem Jilid 5E untuk SD/MI Kelas
V. Jakarta: Erlangga.
Kusdinar, Hendri. 2020. Tema 5: Ekosistem, Buku
Tugas & Penilaian Tematik. Bandung: Srikandi
Empat Widya Utama.
Putri, Tiara Perdana. 2020. Mozaik Tema 5E
Ekosistem Kelas V SD/MI. Jakarta: Yudhistira
Sujoku. 2019. Tematik 5 Tema 5: Mengenal
Ekosistem untuk Kelas V SD dan MI. Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Tim Masmedia Buana Pustaka. 2021. Metode
Ringkas Terpadu untuk SD/MI Kelas 5B. Jakarta: PT
Masmedia Buana Pustaka.
Tim Quantum Research. 2021. Super Master
Persiapan AKM & SK dan Pendalaman Materi
US/ISP SD/MI Kelas V. Jakarta: Yrama Widya.

50

Anda mungkin juga menyukai