Anda di halaman 1dari 32

MODUL 2

ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL


KELAS X SMK (FASE E)

PENGOLAHAN SAMPAH YANG BERMANFAAT BAGI LINGKUNGAN SEKITAR

NAMA : FITRI AYUNING NASTUTI, S.Pd


NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 1 WADASLINTANG
JURUSAN : 1. PEMROGRAMAN PERANGKAT LUNAK DAN GIM
2. BUSANA
3. TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
Durasi : 270 Menit (6 x pertemuan @6x45’)

FASE : E TUJUAN PEMBELAJARAN :


CAPAIAN PEMBELAJARAN : a. Peserta didik mampu menganalisis
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki interaksi makhluk hidup dalam
kemampuan menciptakan solusi atas ekosistemnya
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu b. Peserta didik mampu Mengidentifikasi
lokal atau global dari pemahamannya tentang keterkaitan antara makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidup dan dengan lingkungannya
Lingkunganya, Zat dan Perubahannya dan c. Peserta didik mampu Menganalisis
Keruangan dan Konektivitas antar ruang dan berbagai macam hubungan makhluk
waktu, serta Interaksi, Komunikasi, sosialisasi, hidup dan lingkungannya
institusi Sosial dan Dinamika Sosial, d. Peserta didik mampu membedakan
menjelaskan, mendesain, mengevaluasi, sampah berdasarkan zat organik dan
memberikan solusi dan membuat rancangan anorganik
untuk mengatasi masalah lingkungan di e. Peserta didik mampu Menganalisis
tingkat local dalam perspektif global, dalam penyebab terjadinya masalah pada
bentuk laporan pengolahan sampah dan lingkungan alam dalam konteks local,
limbah yang bermnafaat bagi lingkungan regional hingga global
sekitar. Melalui pengembangan sejumlah f. Peserta didik mampu Mengidentifikasi
pengetahuan tersebut dibangun pula masalah yang terdapat pada
berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti lingkungan
jujur, objektif, bernalar kritis, kreatif, g. Peserta didik mampu merancang dan
mandiri, inovatif, bergotong royong, dan merencanakan pengolahan sampah
berkebhinekaan global. yang bermanfaat bagi lingkungan
h. Peserta didik mampu memberikan
solusi dan upaya untuk mengatasi
masalah lingkungan di tingkat local
dalam perspektif global
i. Peserta didik mampu membuat
Rancangan strategi Pengolahan
sampah yang bermanfaat bagi
lingkungan sekitarnya dalam bentuk
laporan
j. Peserta didik mampu
mempresentasikan hasil strategi
pengelolaan dan pengolahan sampah

A. Profil Pelajar Pancasila: D. Kegiatan pembelajaran utama:


Peserta didik akan mengembangkan individu, berkelompok (2-4 orang)
sikap beriman dan bertaqwa
kemampuan bernalar kritis dan mandiri E. Penilaian:
dalam menyelesaikan masalah Individu dan kelompok

B. Sarana dan Prasarana: F. Jenis asesmen:


Hp/Laptop, Jaringan Internet, Alat Tulis Lisan (Diskusi dan Presentasi) dan
Tertulis (LKPD, Artikel)
C. Model pembelajaran: G. Metode:
Project Based Learning secara Tatap
Diskusi, presentasi, demonstrasi,
muka dan luring
eksplorasi.

KATA KUNCI : A. Perangkat ajar ini dapat digunakan guru


Makhluk Hidup, lingkungan, ekosistem, global, untuk mengajar:
pengolahan sampah 1. Siswa reguler/tipikal
2. Siswa dengan hambatan belajar
PERTANYAAN INTI : 3. Siswa cerdas istimewa berbakat
Bagaimana saya dapat mengimplimentasikan istimewa
pengolahan sampah yang bermanfaat bagi
B. Kelengkapan perangkat ajar:
lingkungan?
Lembar kegiatan, rubrik penilaian, foto,
video pembelajaran

DESKRIPSI UMUM
Peserta didik akan melakukan penerapan tentang Pengolahan sampah yang bermanfaat bagi
lingkungan sekitarnya 8 (delapan) kali pertemuan. Siswa akan menggali kemampuan
menerapkan kegiatan tentang Pengolahan sampah yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

CATATAN UNTUK GURU


Modul ajar ini akan menjadi materi prasyarat dan berlanjut pada materi berikutnya, dengan
menerapkan pembelajaran berbasis proyek.

PERSIAPAN (45 MENIT)


1. Guru membuat presentasi tentang materi Pengolahan sampah yang bermanfaat bagi
lingkungan sekitarnya.
2. Guru membuat contoh-contoh kegiatan terkait makhluk hidup dan lingkungannya.
AKTIVITAS
Pertemuan 1 : Pengenalan Masalah / Penentuan Pertanyaan Mendasar (Essential Question)
Pertemuan 2 : Penyusunan Rancangan Proyek (Plan) dan Penyusunan Rencana Kerja (Schedule)
Pertemuan 3 dan 4 : Pelaksanaan dan Monitoring Proyek (Monitor)
Pertemuan 5 dan 6 : Pengujian Hasi/Presentasi (Asses)
Pertemuan 7 dan 8 : Evaluasi dan Refleksi (Evaluate)

A. PERTEMUAN 1 (WAKTU 135 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. (beriman dan bertakwa)
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran daring dan luring.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama enam kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara daring dan/atau luring, dan materi hari ini adalah
kemampuan yang mendasari seluruh jenis kegiatan pembelajaran IPAS. Dengan demikian
wajib dikuasai peserta didik dan diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan apabila
dibutuhkan.

Kegiatan Inti (105 Menit)

1. Pengenalan Masalah / Penentuan Pertanyaan Mendasar (Essential Question)


 Guru menyampaikan topic tentang pengolahan sampah dan limbah yang bermanfaat
bagi kehidupan, metode pembelajaran yang akan di kerjakan peserta didik yakni
project based learning dan hasil akhir berupa laporan Rancangan Pengolahan sampah
yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
 Guru menayangkan video dari Youtube tentang perilaku manusia dalam merusak
lingkungan https://youtu.be/0_vEWmihDJw
 Berdasarkan video tersebut, Guru menanyakan pertanyaan pemantik:
1. Apa yang menyebabkan sungai tercemar?
2. Apa yang menyebabkan hutan terbakar?
3. Apa yang menyebabkan polusi udara?
4. Apa yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan?
 Melalui Google Classsroom guru menyiapkan bahan ajar untuk dapat dipelajari peserta
didik sebagai bahan informasi yang mendukung.
 Peserta didik menyaksikan video tentang perilaku manusia yang merusak lingkungan.
 Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dari guru dengan melakukan investigasi
secara mendalam lewat bahan ajar yang disediakan guru maupun sumber lainnya yang
berkaitan.(bernalar kritis)
 Peserta didik mengunggah jawabannya lewat template pertanyaan yang disediakan di
Google Classroom
 Guru menilai kemampuan awal siswa dan keaktifan siswa lewat template pertanyaan
di Google Classroom
Kegiatan Penutup (15 Menit)
1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut dalam kolom
komentar.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Referensi
Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Lembar Observasi Keaktifan siswa
2. Soal Latihan Pertemuan 1 (Tes Formatif 1)

B. PERTEMUAN 2 (WAKTU 135 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. (beriman dan bertakwa)
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran daring dan luring.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama lima kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara daring dan/atau luring, dan materi hari ini adalah
Penyusunan Rancangan Proyek (Plan) yang akan dibuat oleh siswa secara berkelompok.
Dengan demikian peserta didik diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan apabila
dibutuhkan.

Kegiatan Inti (105 Menit)

2. Penyusunan Rancangan Proyek (Plan)


 Guru mengorganisir siswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa
 Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui
prosedur pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan berupa laporan Rancangan
pengolahan sampah yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar
 Peserta didik mendiskusikan kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat
laporan produk/ karya untuk dipaparkan kepada orang lain (mengkomunikasikan)
 Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek pemecahan masalah
meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan.
(Critical Thinking, Creative, Collaboration, Communication)
 Peserta didik mencoba membuat rancangan proyek meliputi identifikasi masalah,
hingga tahap-tahap dalam upaya mengatasi masalah tersebut.
 Peserta didik mengkomunikasikan hasil rancangan dengan teman dalam kelompoknya
dan Guru menggunakan fasilitas Diskusi di Google Classroom.
 Peserta didik berdiskusi secara berkelompok merancang proyek menggunakan
template pertanyaan yang disediakan di Google Classroom
 Guru menilai rancangan siswa lewat template pertanyaan di Google Classroom
3. Penyusunan Rencana Kerja (Schedule).
 Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesepakatan tentang jadwal
pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpulan).
 Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas
waktu yang telah ditentukan bersama.
 Rencana Proyek dan Jadwal penyelesaian dilaporkan kepada guru sebagai laporan
awal.
 Peserta didik mengunggah hasil rencana kerja proyeknya lewat template tugas yang
disediakan di Google Classroom.
 Guru menilai rencana kerja siswa lewat template tugas di Google Classroom.

Kegiatan Penutup (15 Menit)


1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut dalam kolom
komentar.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Referensi
Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Lembar Observasi Keaktifan siswa
2. Lembar Kerja Peserta didik
3. Soal Latihan Pertemuan 2 (Tes Formatif 2)

C. PERTEMUAN 3 dan 4 (WAKTU @135 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. (beriman dan bertakwa)
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran daring dan luring.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama empat kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara daring dan/atau luring, dan materi hari ini adalah
Penyusunan Rencana Kerja (Schedule). Dengan demikian peserta didik diminta untuk fokus
dan menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.

Kegiatan Inti (105 Menit)

4. Pelaksanaan dan Monitoring Proyek (Monitor)


 Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau
realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan
 Guru melakukan monitoring proyek siswa lewat template pertanyaan di Google
Classroom
 Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan,
mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru.
(Critical Thinking, Creative, Collaboration, Communication)/ (Mengamati, Menanya,
Mencoba, Mendiskusikan, Mengkomunikasikan)
 Peserta didik membuat dokumentasi saat pelaksanaan proyek berupa foto/video.

Kegiatan Penutup (15 Menit)


1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut dalam kolom
komentar.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Referensi
Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Lembar Observasi Keaktifan siswa
2. Lembar Kerja Peserta didik (Lembar Observasi)

D. PERTEMUAN 5 dan 6 (WAKTU @ 135 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. (beriman dan bertakwa)
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran daring dan luring.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama tiga kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara daring dan/atau luring, dan materi hari ini adalah
Pelaksanaan dan Monitoring Proyek (Monitor). Dengan demikian peserta didik diminta
untuk fokus dan menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.

Kegiatan Inti (105 Menit)

5. Pengujian Hasi/Presentasi (Asses)


 Guru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau keterlibatan peserta didik,
mengukur ketercapaian standar
 Peserta didik mendiskusikan kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat
laporan produk/ karya untuk dipaparkan kepada orang lain (mengkomunikasikan)
 Peserta didik mengunggah laporan lewat template tugas yang disediakan di Google
Classroom
 Guru melakukan penilaian laporan siswa lewat template tugas di Google Classroom

Kegiatan Penutup (10 Menit)


1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut dalam kolom
komentar.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Referensi
Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Lembar Observasi Monitoring

E. PERTEMUAN 7 dan 8 (WAKTU @135 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. (beriman dan bertakwa)
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran daring dan luring.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama dua kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara daring dan/atau luring, dan materi hari ini adalah Pengujian
Hasi/Presentasi (Asses). Dengan demikian peserta didik diminta untuk fokus dan
menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.

Kegiatan Inti (105 Menit)

6. Evaluasi dan Refleksi (Evaluate)


 Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan
peserta didik merefleksi/ kesimpulan.
 Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan
tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek.
 Guru menilai presentasi laporan peserta didik.

Kegiatan Penutup (15 Menit)


1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut dalam kolom
komentar.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Referensi
Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Lembar Observasi Keaktifan siswa
2. Soal Tes Sumatif

LAMPIRAN

1. BAHAN AJAR

FENOMENA DAN PENGELOLAAN SAMPAH

Oleh: Tim Mapel IPAS SMK N 1 Wadaslintang


A. FENOMENA KIMIA DALAM LINGKUNGAN
Kita sering sekali melihat fenomena atau reaksi-reaksi kimia yang terjadi di lingkungan
sekitar. Salah satu contoh yang paling sederhana ada ketika kita berkendaraan bermotor. Kendaraan
bermotor mampu digunakan salah satunya karena adanya proses pembakaran bahan bakar yang
sering kita sebut sebagai bensin. Bensin tersusun atas hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C7
(heptana) sampai dengan C11. Dengan kata lain, molekul-molekul pada bensin hanya tersusun atas
hidrogen dan karbon yang saling terikat satu dengan lainnya yang kemudian akan membentuk suatu
rantai panjang. Hasil pembakaran sempurna dari bensin adalah CO2, H2O, dan energi panas.
Pembakaran bahan bakar fosil dalam mesin kendaraan mengakibatkan pelepasan
berbagai zat yang dapat mengakibatkan pencemaran udara seperti CO 2, CO dari pembakaran bahan
bakar yang tidak sempurna dan bersifat racun, serta NOx (NO, NO 2). Pembakaran bahan bakar dalam
suhu yang tinggi, sehingga nitrogen dalam udara ikut teroksidasi. NOx dapat menyebabkan hujan
asam dan smog fotokimia. Pb pada penggunaan bensin yang mengandung aditif senyawa timbal
bersifat racun.
Jika kita perhatikan lebih mendalam, terdapat beberapa masalah yang sedang kita
hadapi saat ini seperti asap, penipisan lapisan ozon (yang disebabkan oleh CFC) di kota-kota besar,
gas rumah kaca (seperti CO2) dan gas CO. Bagaimana efek yang terjadi? Gas CO yang dihasilkan
apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mudah berikatan dengan hemoglobin yang seharusnya
berikatan dengan oksigen, sehingga dapat menimbulkan keracunan bahkan bias memicu kematian.
Selain gas CO2 dan CO, gas NOx dan SO2 dapat memberikan efek negatif seperti hujan asam.
Penting untuk diketahui bahwa hujan asam tidak selalu hujan yang turun dalam bentuk
butiran air saja. Fenomena alam ini juga bisa terjadi dalam bentuk kabut, hujan es, salju, bahkan gas
dan debu yang mengandung asam. Hujan asam memiliki nilai pH di bawah angka 5. Padahal,
idealnya pH air hujan yang normal berkisar dari 5-6. Semakin asam sifat suatu zat, maka dampaknya
akan semakin merusak. Partikel-partikel kecil yang dihasilkan hujan asam, seperti sulfur dioksida dan
nitrogen dioksida, jika terhirup dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma atau
bronkitis. Pada orang yang sebelumnya sudah memiliki riwayat penyakit tersebut, fenomena alam ini
dapat memicu kekambuhan atau bahkan memperburuk gejala yang ada.
Lebih jauh, fenomena alam ini juga bisa menyebabkan kerusakan paru-paru permanen
apabila Anda terpapar partikel asam dalam jumlah yang berlebihan dan dalam jangka waktu
panjang. Oleh karena alasan-alasan inilah, para ilmuwan sekarang sedang berusaha untuk mengganti
bahan bakar bensin dengan bahan bakar hidrogen yanglebih ramah lingkungan, karena jika H 2 ini
direaksikan dengan O2 hanya akan menghasilkan uap air. Pencemaran air beberapa dekade ini juga
menyita perhatian yang cukup tinggi. Hal ini disebaban oleh kehadiran industri di tanah air yang
semakin meningkat.
Limbah industri cair sebagian besar mengandung logam berat yang sulit untuk diolah
kembali sehingga kualitas air akan semakin menurun apabila tercemar oleh logam-logam berat ini.
Apakah sebenarnya logam berat itu? Logam berat merupakan logam yang melebihi 5 g/cm3 .
Sebagian besar elemen yang merupakan logam berat sangat larut dalam air, racun dan agen
karsinogenik. Logam berat yang biasanya dihasilkan dari industry seperti Cu, Ag, Zn, Cd, Au, Hg, Sn,
Cr, Fe, Ni, Ar, Se, Mo, Co, Mn, dan Al. Logam-logam berat ini memberikan ancaman serius bagi
populasi manusia, fauna dan flora. Logam-logam berat dapat diserap dan terakumulasi dalam tubuh
manusia dan menyebabkan efek serius pada kesehatan seperti kanker, kerusakan organ, kerusakan
sistem, dan bahkan kematian. Logam berat yang dihasilkan dari industri dihasilkan pada proses-
proses yang berlangsung di industry tersebut seperti elektroplating, pengendapan, elektrolisis,
konversi, pemurnian, dan lain-lain.
Pada saat ini, sudah banyak studi yang mengembangkan metode-metode untuk
penyerapan logam berat yang ada pada perairan. Metode-metode ini sangat bervariatif seperti
penggunaan mikroalga, arang aktif, senyawa kimia tertentu (kitosan dan selulosa) sebagai agen
dalam proses biosorpsi maupun adsorpsi. Hingga saat ini, para ahli terus berusaha untuk
menyelesaikan masalah limbah cair industri dengan mengembangkan metode-metode yang efektif
dan ramah lingkungan.
B. SAMPAH
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh banyak kota di seluruh
dunia. Semakin tingginya jumlah penduduk dan aktivitasnya, membuat volume sampah terus
meningkat. Akibatnya, untuk mengatasi sampah diperlukan biaya yang tidak sedikit dan lahan yang
semakin luas. Disamping itu, tentu saja sampah membahayakan kesehatan dan lingkungan jika tidak
dikelola dengan baik.
Pengelolaan sampah dimaksudkan agar sampah tidak membahayakan kesehatan
manusia dan tidak mencemari lingkungan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memperoleh
manfaat atau keuntungan bagi manusia. Hal ini didasari oleh pandangan bahwa sampah adalah
sumber daya yang masih bisa dimanfaatkan dan bahkan memiliki nilai ekonomi. Pandangan tersebut
muncul seiring dengan semakin langkanya sumber daya alam dan semakin rusaknya lingkungan.
C. HAKEKAT SAMPAH
Sampah dan limbah pada dasarnya merupakan sisa dari proses pengubahan energi yang
tidak bisa sempurna. Hal ini sesuai dengan hukum termodinamika kedua yang banyak digunakan
dalam ilmu fisika. Meskipun energi tidak pernah hilang dari alam raya tetapi akan diubah ke dalam
bentuk yang kurang bermanfaat. Hukum tersebut kemudian dijadikan salah satu asas dasar ilmu
lingkungan yang menyatakan bahwa tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien.
Artinya selalu ada sisa atau disebut entropy.
Ketika manusia makan, maka sebagian akan diubah menjadi energi untuk beraktivitas
dan sisanya akan diubah menjadi limbah kotoran atau disebut entropy. Begitu pula dalam proses
produksi di industri, tidak semua bahan mentah dapat diubah menjadi barang jadi, tetapi sebagian
akan diubah menjadi sampah atau limbah. Dalam rumah tangga pun demikian, tidak semua barang-
barang konsumsi habis semuanya, sebagian akan dibuang dalam bentuk sampah, baik sampah
organik maupun anorganik.
D. JENIS DAN SUMBER SAMPAH
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Proses yang dimaksud adalah merupakan proses yang dilakukan oleh manusia, dalam proses-
proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat
berupa padat, cair, dan gas. Sampah yang berupa gas disebut emisi. Emisi biasa juga dikaitkan
dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah banyak dihasilkan oleh aktivitas industri yang
kemudian dikenal dengan istilah limbah. Tidak hanya dari industri, limbah dapat pula dihasilkan dari
kegiatan pertambangan, manufaktur (proses pabrik), dan konsumsi. Hampir semua produk industri
akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah
konsumsi.
Berdasarkan sumbernya, sampah dapat dibagi atas enam yaitu sampah alam, manusia,
konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Namun, berdasarkan sifatnya terdiri dari sampah
organik (dapat diurai atau degradable) dan sampah anorganik (tidak dapat diurai atau
undegradable).

Gambar 6.1: Sampah organik dan anorganik Sumber: http://www.isroi.org,


http://i268.photobucket.com
Sampah alam yaitu sampah yang diproduksi di kehidupan liar. Munculnya sampah
karena adanya proses daur lang yang bersifat alami, contohnya daun-daun kering di hutan yang
kelak akan terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah,
misalnya daun-daun kering di lingkungan permukiman atau perkotaan.
Sampah manusia atau disebut juga human waste adalah istilah yang biasa digunakan
terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin (air seni). Sampah manusia dapat
menjadi ancaman serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai sarana perkembangan
penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika
manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang
sehat dengan lingkungan atau sanitasi yang bersih. Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai
ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh manusia sebagai pengguna
barang, dengan kata lain sampah konsumsi adalah sampah yang sengaja dibuang oleh manusia ke
tempat sampah. Ini adalah jenis sampah yang umum dikenal oleh manusia. Meskipun demikian,
jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan
dari proses pertambangan dan industri.
Sampah yang sangat berbahaya adalah sampah atau limbah radioaktif yang berasal dari
Sampah nuklir. Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan
uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia. Karena itu,
sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang jauh dari sentuhan dan aktivitas manusia seperti di
bekas tambang garam dan dasar laut.
E. PENGELOLAAN SAMPAH
Pada awalnya ketika jumlah penduduk masih sedikit, sampah bukan merupakan sebuah
permasalahan. Namun, seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitasnya,
maka sampah semakin besar jumlah dan variasinya. Karena itu, diperlukan pengelolaan yang tidak
sederhana untuk menangani sampah dalam jumlah besar, terutama di daerah perkotaan.
Pengelolaan sampah mutlak diperlukan mengingat dampak buruknya bagi kesehatan
dan lingkungan. Sampah menjadi tempat berkembangbiaknya organisma penyebab dan pembawa
penyakit. Sampah juga dapat mencemari lingkungan dan mengganggu keseimbangan lingkungan.
Karena itu, pemerintah di berbagai belahan dunia berupaya menanganinya walaupun dengan biaya
yang tidak sedikit.
Pengelolaan sampah di Indonesia pada umumnya belum dilaksanakan secara terpadu.
Sampah dari berbagai sumber, baik dari rumah tangga, pasar, industri dan lain-lain, langsung
diangkut menuju Tempat Penampungan Sementara (TPS) tanpa melaui proses pemilahan dan
pengolahan. Dari TPS, sampah kemudian diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk
kemudian ditimbun. Pengelolaan seperti ini mengabaikan nilai sampai sebagai sumber daya.

Gambar 6.2: Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumber: http://gerbang.jabar.go.id

Upaya pertama dalam pengelolaan sampah secara terpadu adalah pemilahan yang
dilakukan mulai dari sumber penghasil sampah, baik dari rumah tangga, pasar, industri, fasilitas
umum, daerah komersial dan sumber lainnya. Sampah organik (sisa makanan, daun, dan lain-lain)
dipisah dengan sampah anorganik (plastik, kaca dan lain-lain). Sampah yang telah dipilah dapat
didaur ulang di tempat sumber sampah atau dapat dibawa atau dijual untuk dilakukan proses daur
ulang di industri daur ulang. Sampah tersebut dapat pula dipakai ulang sebelum diangkut ke TPS
atau dibuat kompos untuk digunakan di lokasi sumber sampah.
Sampah dari sumber sampah juga dapat dibawa ke Tempat Pembuangan Sementara
(TPS) terdekat setelah melalui proses pemilahan. Di TPS sampah dikumpulkan dan dipilah kembali
dan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah tersebut juga dapat di daur ulang di
industri daur ulang. Pemilahan sampah dapat pula dilakukan di TPA. Sebagian sampah dapat didaur
ulang dan dibuat kompos yang dapat dijual ke konsumen. Sisanya atau residu dari proses tersebut
dapat ditimbun dengan menggunakan metode sanitary landfill. Hasil dari sanitary landfill adalah abu
yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat batako dan sebagai bahan campuran kompos.
Batako dan kompos yang dihasilkan dapat dijual ke konsumen.
Belum berkembangnya pengelolaan sampah terpadu dikarenakan belum
dikembangkannya sistem yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Selain itu,
persepsi, kesadaran akan manfaat sampah dan budaya masyarakat dalam membuang sampah
sangat beragam. Pemilahan dan pemanfaatan sampah di lingkungan keluarga belum membudaya,
sehingga memerlukan waktu untuk perubahan tersebut.

Gambar 6.3: Pengelolaan Sampah secara terpadu Sumber: http://tsabitah.files.wordpress.com

Gambar 6.4: Pengelolaan sampah secara mandiri http://windhar.files.wordpress.com


Walaupun demikian, beberapa kelompok masyarakat mulai mengelola sampah secara
mandiri dengan baik. Salah satu contohnya adalah pengelolaan sampah yang dilakukan oleh warga di
daerah Sukunan Banyuraden Gamping. Sampah dipilah menjadi sampah organik dan anorganik.
Sampah organik dijadikan sebagai kompos untuk penghijauan. Sampah anorganik sebagian
dimanfaatkan untuk kerajinan dan sebagian lainnya dijual. Hasil dari sampah dapat menambah kas
kampung dan pendapatan penduduk setempat. Keuntungan lainnya adalah lingkungan kampung
menjadi bersih, sehat dan indah karena tidak ada sampah yang terbuang secara percuma.
F. PENGOLAHAN SAMPAH
Sampah yang telah terkumpul dapat diolah lebih lanjut, baik di lokasi sumber sampah
mapun setelah sampai di TPA. Tujuannya agar sampah dapat dimanfaatkan kembali, sehingga dapat
mengurangi tumpukan sampah serta memperoleh nilai ekonomi dari sampah. Beberapa pengolahan
sampah yang biasanya dilakukan adalah:
1. Pengolahan sampah organik
Di Indonesia, sebagian besar sampah merupakan sampah organik. Data menunjukkan
bahwa rata-rata komposisi sampah di beberapa kota besar di Indonesia adalah: organik (25%), kertas
(10%), plastik (18%), kayu (12%), logam (11%), kain (11%), gelas (11%), lain-lain (12%). Sampah
organik dapat dimanfaatkan secara langsung, tanpa melalui proses tertentu, untuk pakan ternak,
khususnya ikan. Sampah organik juga dapat diproses untuk berbagai keperluan diantaranya adalah
pakan ternak dan kompos.
a. Sampah organik untuk pakan ternak
Sampah organik, khususnya sisa makanan, dapat diolah lebih lanjut menjadi pakan
ternak. Sampah yang telah dipilah, kemudian masuk dalam pabrik untuk dijadikan pakan ternak. Dari
sampah organik dapat dihasilkan pelet untuk pakan ikan.
b. Kompos
Sampah organik juga bisa dimanfaatkan untuk sektor pertanian. Dengan bantuan
mikroorganisma (mikroba), sampah organik bisa dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman, yaitu
melalui proses pengomposan. Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran
bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba
dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H.
Crawford, 2003).
Sementara itu, pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami
penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik
sebagai sumber energi. Jadi, pada prinsipnya semua bahan-bahan organik padat dapat dikomposkan,
misalnya: limbah organik rumah tangga, sampah- sampah organik pasar/kota, kertas,
kotoran/limbah peternakan, limbah-limbah pertanian, limbah-limbah agroindustri, limbah pabrik
kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, dll. Bahan organik yang sulit untuk
dikomposkan antara lain: tulang, tanduk, dan rambut. Mikroba yang aktif pada kondisi ini adalah
mikroba Termofilik, yaitu mikroba yang aktif pada suhu tinggi. Organisma yang terlibat dalam proses
pengomposan yaitu:
Gambar 6.5: Kompos Sumber: http://www.bplhdjabar.go.id
Tabel 6.1: Organisma yang Terlibat dalam Proses Pengomposan
Kelompok Organisma Organisma Jumlah/gr kompos
Mikroflora Bakteri; Aktinomicetes; 109 - 109; 105 108; 104 -
Kapang 106
Mikrofauna Protozoa 104 - 105
Makroflora Jamur tingkat tinggi
Makrofauna Cacing tanah, rayap,
semut, kutu, dll
Sumber: wikipedia.
Kompos memiliki banyak manfaat ditinjau dari beberapa aspek:
(1) Aspek Ekonomi :
 Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
 Mengurangi volume/ukuran limbah
 Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
 bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli
 masyarakat dapat membuatnya sendiri, tidak memerlukan peralatan dan instalasi
yang mahal
(2) Aspek Lingkungan :
 Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
 Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
 Merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak lingkungan
(3) Aspek bagi tanah/tanaman:
 Meningkatkan kesuburan tanah
 Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
 Meningkatkan kapasitas jerap air tanah
 Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
 Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
 Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
 Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
 Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
2. Pengolahan Sampah Anorganik
Sampah anorganik biasanya berupa botol, kertas, plastik, kaleng, sampah bekas alat-
alat elektronik dan lain-lain. Sampah ini sering kita jumpai di beberapa tempat seperti sungai,
halaman rumah, lahan pertanian dan di jalan-jalan. Sifatnya sukar diurai oleh mikroorganisma,
sehingga akan bertahan lama menjadi sampah. Sampah plastik bisa bertahan sampai ratusan tahun,
sehingga dampaknya akan sangat lama. Untuk mengatasi masalah sampah anorganik, dapat
dilakukan cara-cara berikut ini.
a. Reduce (Mengurangi penggunaan)
Penanganan sampah anorganik dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu reduce, reuse,
dan recycle (daur ulang). Mengurangi sampah bisa dilakukan, yaitu dengan menerapkan pola hidup
sederhana dimana selalu memperhatikan hal-hal berikut:
 Menentukan prioritas sebelum membeli barang.
 Mengurangi atau menghindari konsumsi/penggunaan barang yang tidak dapat didaur
ulang oleh alam.
 Membeli produk yang tahan lama.
 Menggunakan produk selama mungkin, tidak terlalu menganut mode.
Menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai juga merupakan salah
satu perilaku yang menguntungkan, baik secara ekonomis maupun ekologis, misalnya botol
minuman, sirup dan alat elektronik. Sampah alat elektronik bisa dijual kepada tukang barang bekas
ataupun toko servis alat-alat elektronik, karena memang biasanya terdapat komponen yang masih
layak untuk digunakan.
b. Reuse (Menggunakan ulang)
Banyak sekali barang-barang yang setelah digunakan bisa digunakan ulang dengan
fungsi yang sama dengan fungsi awalnya tanpa melalui proses pengolahan. Sebagai contoh, jika
kalian membeli botol minuman ukuran besar dan botol tersebut digunakan kembali sebagai tempat
minuman, maka kalian sudah ikut mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan. Itu
artinya, kalian sudah berbuat sesuatu yang positif untuk lingkungan. Walaupun kelihatannya nampak
sepele namun bayangkanlah jika hal tersebut dilakukan oleh hampir semua orang, maka akan
banyak sekali sampah yang dibuang ke lingkungan.
c. Recycle (Daur ulang)
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas
kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material
bekas pakai. Material yang dapat didaur ulang di antaranya:
 Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, krim kopi; baik yang putih bening maupun yang
berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal.
 Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecuali kertas yang berlapis
(minyak atau plastik).
 Logam bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue, rangka meja, besi rangka beton.
 Plastik bekas wadah sampo, air mineral, jerigen, ember.
Pengolahan sampah anorganik dengan cara daur ulang merupakan salah satu cara yang
efektif, karena selain menguntungkan secara ekonomis juga secara ekologis. Adapun sampah yang
dapat di daur ulang diantaranya: sampah plastik, sampah logam, sampah kertas, sampah kaca dan
lain-lain. Proses daur ulang sampah dapat dilakukan dalam skala yang besar maupun kecil. Adapun
proses daur ulang tersebut akan menghasilkan barang-barang dengan:
1) Bentuk dan fungsinya tetap
Misal: daur ulang kertas dengan hasil dan bentuk yang sama, plastik pembungkus yang didaur
ulang dengan bentuk dan fungsi yang sama.
2) Bentuk berubah tetapi fungsi tetap Misal: daur
ulang botol bekas air mineral.
3) Bentuk berubah dan fungsi pun berubah
Misal: plastik menjadi sedotan, bekas sedotan menjadi hiasan, plastik menjadi gantungan
pakaian, dan beberapa barang hasil kerajinan tangan (handycraft).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan sampah
berbeda-beda. Hal ini tergantung dari jenis sampah itu sendiri. Untuk itu, pemilahan berbagai jenis
sampah harus dilakukan sejak awal, agar dalam pengelolaannya lebih mudah, sehingga selain
bernilai ekologis, sampah juga bisa menjadi sumber pendapatan.
Gambar 6.6: Berbagai produk daur ulang dari sampah
Sumber: http://www.rtlima.com

Gambar 6.7: Pemilahan sampah merupakan upaya yang dapat dilakukan guna menjadikan
sampah lebih bernilai ekonomis dan ekologis

G. NILAI EKONOMI SAMPAH


Pada dasarnya, sampah merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan. Artinya, sampah memiliki nilai ekonomi jika manusia dapat mengolahnya
dengan cara atau metode tertentu.
Manfaat eonomi sampah telah dirasakan oleh banyak kalangan, mulai dari pemulung,
industri rumah tangga sampai industri yang lebih besar. Para pemulung mengumpulkan sampah dan
menjualnya kepada agen tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Lain halnya dengan
industri runah tangga, yang mengolah sampah menjadi barang jadi atau setengah jadi. Mereka
memanfaatkan sisa-sisa produksi yang tidak terpakai menjadi produk baru yang bernilai ekonomi.
Di negara-negara maju, pengolahan sampah dilakukan pula dengan menggunakan
teknologi modern. Sampah yang sebelumnya telah dipilah, kemudian diolah sesuai dengan
kebutuhan. Sampah organik diolah menjadi pakan ternak, sedangkan sampah anorganik sebagian
didaur ulang menjadi bahan baku industri.
Sebagai contoh, di Sydney-Australia, kemitraan swasta dan pemerintah berupaya
memanfaatkan sekurang-kurangnya 175.000 ton metrik sampah kota setiap tahunnya (11 % dari
keseluruhan sampah kota). Sampah yang dibuang dipilah untuk menemukan bahan yang dapat
didaur ulang seperti plastik, metal, dan kaca, serta memisahkan sampah organik dari sisa makanan
hingga limbah di tempat pembuangan sampah. Sampah organik yang paling mudah menguap
kemudian difermentasikan untuk menghasilkan dan menyerap “biogas” metana, dan dibakar untuk
menghidupi pusat pengelolaan sampah itu sendiri. Pilihan ini lebih bersih daripada membakar
sampah padat, atau membiarkan biogas terlepas ke atmosfer. Sementara itu sampah organik padat
dikomposkan guna menghasilkan lebih dari 30.000 metrik ton pupuk organik, yang dijual ke usaha
pertanian sekitar. Secara keseluruhan, “pabrik pengelolaan yang terbaik” milik Sydney dalam
pengelolaan sampah telah berhasil meminimalisir efek rumah kaca setiap tahun, nilainya setara
dengan menghilangkan 50.000 mobil di jalanan. Hasilnya pun menguntungkan secara ekonomis,
pemasukan material itu lebih dari 11 juta dolar AS pertahun. (National Geographic Indonesia,
2007:73)

Contoh sederhana berikut juga dapat dijadikan bukti bahwa sampah memiliki nilai
ekonomi. Sebuah industri penggergajian kayu menghasilkan kayu/papan dan limbah berupa bubuk
gergaji. Papan yang dihasilkan digunakan untuk memasok kebutuhan industri mebel dan bahan
bangunan, sehingga secara langsung dapat diperoleh hasilnya. Andaisaja industri pengolahan kayu
tersebut membuang bubuk gergaji tersebut secara percuma, maka diperlukan biaya untuk
mengangkutnya. Tetapi jika sampah tersebut dimanfaatkan untuk dijadikan bahan baku industri
mebel, maka industri penggergajian kayu akan memperoleh keuntungan tambahan.
H. DAMPAK SAMPAH TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Sampah yang dibuang ke lingkungan menimbulkan dampak bagi manusia dan
lingkungan. Dampak terhadap manusia terutama menurunnya tingkat kesehatan. Disamping itu,
sampah juga mengurangi estetika, menimbulkan bau tidak sedap. Sampah juga berdampak terhadap
lingkungan, baik ekosistem perairan maupun ekosistem darat.
1. Dampak sampah terhadap ekosistem perairan
Sampah yang dibuang dari berbagai sumber dapat dibedakan menjadi sampah organik
dan anorganik. Pada satu sisi sampah organik dapat menjadi makanan bagi ikan dan makhluk hidup
lainnya, tetapi pada sisi lain juga dapat sampah juga dapat mengurangi kadar oksigen dalam
lingkungan perairan. Sampah anorganik dapat mengurangi sinar matahari yang masuk ke dalam
lingkungan perairan. Akibatnya, proses esensial dalam ekosistem seperti fotosintesis menjadi
terganggu.
Sampah organik maupun anorganik juga membuat air menjadi keruh. Kondisi ini akan
mengurangi organisma yang dapat hidup dalam kondisi tersebut. Akibatnya populasi hewan maupun
tumbuhan tertentu berkurang.
Gambar 6.9: Sampah yang mencemari lingkungan perairan

Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari
air. Berbagai organisma termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akanlenyap, hal ini
mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam
air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang
sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
2. Dampak sampah terhadap ekosistem daratan
Sampah yang dibuang ke dalam ekosistem darat dapat mengundang organisma tertentu
untuk datang dan berkembangbiak. Organisma yang biasanya memanfaatkan sampah, terutama
sampah organik, adalah tikus, lalat, kecoa dan lain-lain. Populasi hewan tersebut dapat meningkat
tajam karena musuh alami mereka tidak sudang sangat jarang.
3. Dampak sampah terhadap kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisma dan menarik bagi berbagai
binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang
dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
1) Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah
dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah
(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan
sampahnya kurang memadai.
2) Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
3) Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam
pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
4) Sampah beracun.
5) Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan
yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut
oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

RANGKUMAN
Kimia sangat berhubungan dengan kehidupan sekitar. Melalui ilmu kimia, kita dapat mengatasi
berbagai masalah yang ada pada saat ini. Misalnya, untuk mengatasi pencemaran udara oleh gas
buangan kendaraan bermotor, saat ini para ahli sedang mengembangkan suatu sumber energy
alternative. Selain itu, industri juga menghasilkan limbah cair yang mengandung logam berat. Saat
ini, para ahli juga sedang mengembangkan berbagai metode untuk penyerapan logam berat
tersebut.Sampah dan limbah pada dasarnya merupakan sisa dari proses pengubahan energi yang
tidak bisa sempurna karena tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien. Artinya
selalu ada sisa atau disebut entropy.
Berdasarkan sumbernya jenisnya, sampah dapat dibagi atas enam yaitu sampah alam, manusia,
konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Berdasarkan sifatnya terdiridari sampah organik
(dapat diurai atau degradable) dan sampah anorganik (tidak dapat diurai atau undegradable).
Mengingat dampak buruknya bagi kesehatan dan lingkungan, maka sampah harus dikelola dengan
baik melalui pengelolaan terpadu yang diatur oleh pemerintah bersama masyarakat. Walaupun
demikian, beberapa kelompok masyarakat mulai mengelola sampah secara mandiri dengan baik.
Sampah organik dapat dimanfaatkan secara langsung, tanpa melalui proses tertentu, untuk pakan
ternak, khususnya ikan. Sampah organik juga dapat diproses untuk berbagai keperluan diantaranya
adalah pakan ternak dan kompos. Untuk mengatasi masalah sampah anorganik, dapat dilakukan
pengurangan konsumsi (reduce) penggunaan ulang (reuse) dan daur ulang (recycle).
Pada dasarnya, sampah merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Artinya, sampah memiliki nilai ekonomi jika manusia dapat mengolahnya dengan cara
atau metode tertentu

2. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


a. PERTEMUAN 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MAPEL PROYEK IPAS

TEMA PENGOLAHAN SAMPAH YANG BERMANFAAT BAGI LINGKUNGAN SEKITAR


SINTAKS Penyusunan Rancangan Proyek (Plan)
KLS/ SMT X / GASAL
TH.AJARAN 2022 – 2023
SEKOLAH SMK NEGERI 1 WADASLINTANG

PETUNJUK
TUJUAN
PENGGUNAAN LKPD
Peserta didik mampu menganalisis interaksi makhluk hidup dalam Diskusikan dengan
ekosistemnya, mengidentifikasi keterkaitan antara makhluk hidup teman kelompokmu
dengan lingkungannya, menganalisis berbagai macam hubungan mengenai pengolahan
makhluk hidup dan lingkungannya, , menganalisis penyebab terjadinya sampah/limbah
masalah pada lingkungan alam dalam konteks local, regional hingga dilingkungan tempat
global, mengidentifikasi masalah yang terdapat pada lingkungan, tinggalmu.
merancang dan merencanakan pengolahan sampah yang bermanfaat
bagi lingkungan, memberikan solusi dan upaya untuk mengatasi
masalah lingkungan di tingkat local dalam perspektif global, membuat
Rancangan strategi Pengolahan sampah yang bermanfaat bagi
lingkungan sekitarnya dalam bentuk laporan, mampu
mempresentasikan hasil strategi pengelolaan dan pengolahan sampah

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


1.
2.
3.
4.

N Pertanyaan Jawaban
o
1 Bagaimana warga mengelola sampah organic?
2 Bagaimana warga mengelola sampah anorganik?
Apakah sampah organic yang dihasilkan oleh warga
3
sekitar kemudian ada yang dibuat komposting?
Apakah sampah organic yang dihasilkan oleh warga
4 sekitar kemudian ada yang dimanfaatkan untuk hal
lain selain komposting?
Apakah sampah Anorganik yang dihasilkan oleh
5
warga sekitar kemudian ada yang didaur ulang?
Apakah sampah Anorganik yang dihasilkan oleh
6 warga sekitar kemudian ada yang dimanfaatkan
kembali?
Apakah sampah organic yang dihasilkan oleh warga
sekitar hanya berupa residu* saja?
7
*Tidak dibuat kompos atau dimanfaatkan untuk hal
lain
Apakah sampah Anorganic yang dihasilkan oleh
8 warga sekitar hanya berupa residu* saja?
*Tidak didaur ulang atau dimanfaatkan kembali
Bagaimana cara warga memanfaatkan
9
kembali/mendaur ulang sampah?
Berdasarkan jawaban pertanyaan no 1 sd 9. Buatlah
Strategi apa saja yang bisa kamu lakukan untuk
10
mengelola sampah disekitar tempat tinggalmu agar
memberikan manfaat?

b. PERTEMUAN 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MAPEL PROYEK IPAS

TEMA PENGELOLAAN SAMPAH YANG BERMANFAAT BAGI LINGKUNGAN SEKITAR


SINTAKS Penyusunan Rencana Kerja (Schedule)
KLS/ SMT X / GASAL
TH.AJARAN 2022 – 2023
SEKOLAH SMK NEGERI 1 WADASLINTANG

PETUNJUK
TUJUAN
PENGGUNAAN LKPD
Peserta didik mampu menganalisis interaksi makhluk hidup dalam Diskusikan dengan
ekosistemnya, mengidentifikasi keterkaitan antara makhluk hidup teman kelompokmu
dengan lingkungannya, menganalisis berbagai macam hubungan mengenai jadwal
makhluk hidup dan lingkungannya, , menganalisis penyebab terjadinya pembuatan proyek
masalah pada lingkungan alam dalam konteks local, regional hingga (tahapan-tahapan dan
global, mengidentifikasi masalah yang terdapat pada lingkungan, pengumpulan).
merancang dan merencanakan pengolahan sampah yang bermanfaat
bagi lingkungan, memberikan solusi dan upaya untuk mengatasi
masalah lingkungan di tingkat local dalam perspektif global, membuat
Rancangan strategi Pengolahan sampah yang bermanfaat bagi
lingkungan sekitarnya dalam bentuk laporan, mampu
mempresentasikan hasil strategi pengelolaan dan pengolahan sampah

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


1.
2.
3.
4.
Pada Pertemuan ini nanda diminta untuk membuat jadwal pembuatan laporan rancangan
pengolahan sampah.
N Langkah Kerja Jadwal
o
1 Menyusun Latar Belakang masalah
Menyusun Analisis Permasalahan sampah (diambilkan dari rekapan
2
hasil diskusi pada pertemuan 2 no 1 sd 9 )
Menyusun Strategi pengolahan sampah (diambilkan dari rekapan
3
hasil diskusi pada pertemuan 2 no 10 )
Menyusun analisis strategi pengolahan sampah meliputi:
a. Streng (kekuatan) stategi
4 b. Weaknes (kelemahan) strategi
c. Opportunity (peluang) strategi
d. Threats (hambatan) strategi
5 Membuat Kesimpulan dan Saran
6 Pengumpulan Laporan
Setelah nanda membuat jadwal, mulailah membuat laporan dengan ketentuan:
1. Format laporan bisa diunduh dibawah ini
2. Laporan diketik menggunakan aplikasi Office/WPS yang tersedia di Hp/Laptop.
3. Silakan masing-masing anggota kelompok bekerjasama mengetikkan bagian dari format
laporan, kemudian dikumpulkan jadi 1 dan dikirimkan atas nama kelompok.
4. Diberi halaman judul dan nama penyusun (nama anggota kelompok)
5. Dilarang mengcopy paste jawaban kelompok laik karena GC skrg dilengkapi pendeteksi
Plagiarisme.

3. TUGAS PROYEK
TUGAS KELOMPOK:
Buatlah laporan Rancangan pengolahan sampah yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

4. FORMAT LAPORAN
A. COVER
B. LATAR BELAKANG MASALAH
C. ANALISIS MASALAH
D. STRATEGI PENGOLAHAN SAMPAH
E. ANALISIS STRATEGI PENGOLAHAN SAMPAH
1) Streng (kekuatan)
2) Weaknes (kelemahan)
3) Opportunity (peluang)
4) Threats (hambatan)
F. KESIMPULAN DAN SARAN

5. RUBRIK ASESMEN PENILAIAN AKTIVITAS SISWA


No Kriteria Keberhasilan Tindakan Skor Indikator Deskripsi Pencapaian
Siswa sama sekali tidak memperhatikan
1
penjelasan materi di kelas
Siswa hanya sesekali memperhatikan
2
Keseriusan siswa dalam KBM penjelasan materi di kelas
1
(Listening Activities) Siswa hanya memperhatikan penjelasan
3
materi saja, tetapi tidak serius dan antusias
Siswa serius dan antusias memperhatikan
4
penjelasan materi di kelas
1 Tidak mengerjakan tugas yang diberikan
Mengerjakan tugas tetapi tidak serius dan
2
diselingi bercanda dengan teman
Tanggung jawab tugas individu
2 Mengerjakan tugas diberikan dengan tenang
(Emotional Activities) 3
dan serius tetapi masih ada yang salah
Mengerjakan tugas diberikan dengan tenang
4
dan serius serta hasilnya benar
Tidak dapat menjelaskan dengan baik dan
1
benar
Menjelaskan hasil jawaban
2 Menjelaskan dengan baik tetapi tidak benar
3 dengan teman kelompok.
Menjelaskan dengan baik tetapi masih ada
(Oral Activities) 3
yang kurang benar
4 Menjelaskan dengan baik dan benar
1 Tidak memberikan ide pendapat sama sekali
Memberikan pendapat tetapi tidak rasional
2
dan tidak sesuai dengan materi diskusi
Memberikan ide atau pendapat.
4 Memberikan pendapat sesuai dengan
(Writing Activities) 3
materi diskusi tetapi masih belum tepat
Memberikan pendapat dengan rasional dan
4
sesuai dengan materi diskusi
Tidak mau bertanya mengenai hasil yang
1
dijabarkan kelompok lain
Mau bertanya tetapi tidak sesuai dengan
Kemauan bertanya atau 2
hasil penjabaran materi kelompok
5 merespon terhadap hasil diskusi.
Bertanya sesuai materi hasil diskusi yang
(Oral Activities) 3
dijabarkan kelompok
Sering bertanya sesuai materi hasil diskusi
4
yang dijabarkan kelompok
NILAI TOTAL SISWA = SKOR TOTAL X 5

6. RUBRIK PENILAIAN HASIL OBSERVASI(LKPD) DAN PROYEK

ASPEK 0-5 5-6 7-8 9-10


Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mengamati tidak hanya mengamati mengamati 3 mengamati
mengamati <3 komponen komponen seluruh
komponen
Hasil Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pengamata tidak mampu tidak mampu tidak mampu mampu
n mendapatka mendapatkan mendapatkan mendapatkan
n informasi informasi 4-6 sub informasi 1-3 sub informasi
>7 sub komponen komponen seluruh sub-
komponen dengan tepat dengan tepat komponen
dengan tepat dengan tepat
Hasil Peserta Peserta didik Peserta didik Peserta
Perancang didik tidak mampu membuat mampu didik
an mampu rancangan tetapi membuat mampu
membuat tidak lengkap rancangan membuat
rancangan secara rancangan
secara lengkap secara
lengkap namun lengkap dan
kurang bermanfaat
bermanfaat secara
secara ekonomis
ekonomis
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
presentasi tidak mampu mampu mampu mampu
hasil mempresent mempresentasik mempresentasika mempresentasi
asikan hasil an hasil n hasil observasi kan hasil
observasi dan observasi dan dan proyek observasi dan
proyek proyek namun dengan sikap proyek dengan
dengan sikap yang baik namun sikap yang baik
yang kurang baik tidak mampu dan mampu
berdiskusi berdiskusi
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten.

7. SOAL LATIHAN PERTEMUAN 1 ( TES FORMATIF 1)


1. Bagaimana proses interaksi makhluk hidup dalam ekosistemnya?
2. Bagaimana keterkaitan antara makhluk hidup dengan lingkungannya?
3. Bagaimanakah hubungan makhluk hidup dan lingkungannya?
KUNCI JAWABAN:
1. Dalam ekosistem, interaksi bukan hanya antar komponen biotik namun juga interaksi
antara komponen biotik dan abiotik misalnya hubungan antara tanah dan pohon. Pohon
memperoleh unsur hara yang diperlukan untuk tumbuh dari dalam tanah. Disisi lain
daun, ranting pohon yang telah kering dan dibusukkan dapat menambah unsur hara
yang ada di dalam tanah. Jika interaksi-interaksi ini terjadi secara dinamis maka
ekosistem berada dalam keseimbangan. Keseimbangan ekosistem ini perlu
dipertahankan untuk keberlangsungan hidup mahkluk hidup didalamnya. Gangguan
pada keseimbangan ekosistem akan memberikan dampak yang buruk.
2. Di antara komponen-komponen ekosistem terjadi interaksi, saling membutuhkan dan
saling memberikan apa yang menjadi sumber penghidupannya. Tuhan menciptakan
faktor abiotik untuk mendukung kehidupan tumbuh-tumbuhan sebagai produsen;
kemudian tumbuh-tumbuhan tersebut menjadi mendukung kehidupan organisme
lainnya (binatang dan manusia) sebagai konsumen maupun detritivora, dan akhirnya
dekomposer (bakteri dan jamur) mengembalikan unsur-unsur pembentuk makhluk
hidup kembali ke alam lagi menjadi faktor-faktor abiotik, demikian seterusnya terjadilah
daur ulang materi dan aliran energi di alam secara seimbang.
3. Dalam Ekosistem, komponen biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (komponen tak hidup)
saling berhubungan melalui siklus materi dan aliran energi. Siklus materi adalah
perputaran materi yang terjadi diantara komponen ekosistem. Materi yang dimaksud
adalah senyawa kimia penyusun tubuh mahkluk hidup seperti air, karbon, oksigen,
nitrogen dan sulfur. Senyawa kimia tersebut berpindah dari komponen biotik ke abiotik
dan kembali lagi ke komponen biotik. Berbeda halnya dengan energi. Di ekosistem
energi mengalir dan tidak kembali. Energi matahari ditangkap oleh tumbuhan,
kemudian energi tumbuhan digunakan oleh konsumen tingkat pertama, konsumen
tingkat kedua, dan begitu seterusnya.

8. SOAL LATIHAN PERTEMUAN 2 ( TES FORMATIF 2)


1. Sebutkan zat-zat yang dapat menyebabkan pencemaran udara?
2. Apa saja yang dimaksud dengan gas rumah kaca? Dan mengapa berbahaya bagi
manusia?
3. Apa penyebab hujan asam? Dan mengapa hujan asam sangat berbahaya?
4. Apakah sebenarnya logam berat itu? Apa saja yang termasuk jenis logam berat?
5. Limbah industri cair sebagian besar mengandung logam berat yang sulit untuk diolah
kembali sehingga kualitas air akan semakin menurun apabila tercemar oleh logam-
logam berat ini. Mengapa logam berat sangat berbahaya?
KUNCI JAWABAN:
1. zat yang dapat mengakibatkan pencemaran udara seperti CO 2, CO dari pembakaran
bahan bakar yang tidak sempurna dan bersifat racun, serta NOx (NO, NO 2). Pembakaran
bahan bakar dalam suhu yang tinggi, sehingga nitrogen dalam udara ikut teroksidasi.
NOx dapat menyebabkan hujan asam dan smog fotokimia. Pb pada penggunaan bensin
yang mengandung aditif senyawa timbal bersifat racun.
2. gas rumah kaca (seperti CO2) dan gas CO. Gas CO yang dihasilkan apabila masuk ke
dalam tubuh manusia akan mudah berikatan dengan hemoglobin yang seharusnya
berikatan dengan oksigen, sehingga dapat menimbulkan keracunan bahkan bisa
memicu kematian.
3. hujan asam tidak selalu hujan yang turun dalam bentuk butiran air saja. Fenomena alam
ini juga bisa terjadi dalam bentuk kabut, hujan es, salju, bahkan gas dan debu yang
mengandung asam. Hujan asam memiliki nilai pH di bawah angka 5. Padahal, idealnya
pH air hujan yang normal berkisar dari 5-6. Semakin asam sifat suatu zat, maka
dampaknya akan semakin merusak. Partikel-partikel kecil yang dihasilkan hujan asam,
seperti sulfur dioksida dan nitrogen dioksida, jika terhirup dapat menyebabkan
gangguan pernapasan seperti asma atau bronkitis. Pada orang yang sebelumnya sudah
memiliki riwayat penyakit tersebut, fenomena alam ini dapat memicu kekambuhan atau
bahkan memperburuk gejala yang ada. Lebih jauh, fenomena alam ini juga bisa
menyebabkan kerusakan paru-paru permanen apabila terpapar partikel asam dalam
jumlah yang berlebihan dan dalam jangka waktu panjang.
4. Logam berat merupakan logam yang melebihi 5 g/cm3 . Sebagian besar elemen yang
merupakan logam berat sangat larut dalam air, racun dan agen karsinogenik. Logam
berat yang biasanya dihasilkan dari industry seperti Cu, Ag, Zn, Cd, Au, Hg, Sn, Cr, Fe, Ni,
Ar, Se, Mo, Co, Mn, dan Al.
5. Logam-logam berat ini memberikan ancaman serius bagi populasi manusia, fauna dan
flora. Logam-logam berat dapat diserap dan terakumulasi dalam tubuh manusia dan
menyebabkan efek serius pada kesehatan seperti kanker, kerusakan organ, kerusakan
sistem, dan bahkan kematian.

9. SOAL LATIHAN PERTEMUAN 3 (TES FORMATIF 3)


1. Mengapa sampah perlu dikelola?
2. Klasifikasikanlah jenis-jenis sampah menurut sumbernya dan menurut sifatnya!
3. Setelah sampah dipilah menjadi sampah organic dan anorganik barulah sampah dapat
dimanfaatkan kembali. Jelaskan pemanfaatan sampah organic yang kamu ketahui?
4. Bagaimana cara mengatasi masalah sampah anorganik?
5. Mengapa sampah merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan dan memiliki nilai ekonomi?
KUNCI JAWABAN
1. Pengelolaan sampah dimaksudkan agar sampah tidak membahayakan kesehatan
manusia dan tidak mencemari lingkungan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk
memperoleh manfaat atau keuntungan bagi manusia. Hal ini didasari oleh pandangan
bahwa sampah adalah sumber daya yang masih bisa dimanfaatkan dan bahkan memiliki
nilai ekonomi. Pandangan tersebut muncul seiring dengan semakin langkanya sumber
daya alam dan semakin rusaknya lingkungan.
2. Berdasarkan sumbernya, sampah dapat dibagi atas enam yaitu sampah alam, manusia,
konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Namun, berdasarkan sifatnya terdiri dari
sampah organik (dapat diurai atau degradable) dan sampah anorganik (tidak dapat
diurai atau undegradable).
3. Sampah organik dapat dimanfaatkan secara langsung, tanpa melalui proses tertentu,
untuk pakan ternak, khususnya ikan. Sampah organik juga dapat diproses untuk
berbagai keperluan diantaranya adalah pakan ternak dan kompos.
4. Untuk mengatasi masalah sampah anorganik, dapat dilakukan cara-cara: Reduce
(Mengurangi penggunaan), Reuse (Menggunakan ulang), Recycle (Daur ulang).
5. sampah memiliki nilai ekonomi jika manusia dapat mengolahnya dengan cara atau
metode tertentu, Sampah yang sebelumnya telah dipilah, kemudian diolah sesuai
dengan kebutuhan. Sampah organik diolah menjadi pakan ternak, sedangkan sampah
anorganik sebagian didaur ulang menjadi bahan baku industry.

10. SOAL TES SUMATIF


Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat.
1. Peningkatan jumlah pabrik dan kendaraan bermotor telah menyebabkan peningkatan
pencemaran udara. Untuk mengurangi tingkat pencemaran ini perlu dilakukan ....
A. Membatasi kendaraan bermotor yang beroperasi
B. Menggalakan jalur hijau dengan tanaman pelindung
C. Kecepatan kendaraan di jalur hijau <10 km/jam
D. Larangan pendirian bangunan bertingkat
E. Membuat trotoar yang lebar untuk pejalan kaki
2. Peningkatan kadar CO2 atmosfer dapat menyebabkan ....
A. Terbentuknya hujan asam
B. Terjadinya green house effect
C. Kerusakan lapisan ozon
D. Penurunan suhu udara
E. Korosi pada logam
3. Bagaimana hubungan antara kepadatan penduduk dengan kerusakan lingkungan ?
A. Lingkungan akan semakin terjaga
B. Terjadinya kerusakan yang cenderung meningkat
C. Lingkungan akan stabil
D. Kualitas lingkungan akan menjadi meningkat
E. Lingkungan akan menurun
4. Zat atau segala hal yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran disebut…
A. Aditif
B. Molase
C. Polutan
D. Biostarter
E. Composter
5. Perilaku yang sesuai dengan konsep Reduce dalam kehidupan sehari-hari adalah…
A. Dalam membersihkan noda tidak mengandalkan kertas tisu tetapi menggunakan
kain
B. Mengolah plastic yang dikumpulkan menjadi produk baru yang berguna
C. Menggunakan ember bekas menjadi pot tanaman
D. Memanfaatkan botol bekas menjadi hiasan
E. Memilah limbah organic dan anorganik
6. Proses pengolahan limbah pertanian dan peternakan menjadi pupuk organic disebut
dengan….
A. Reuse
B. Reduce
C. Recycle
D. Pengomposan
E. Pemilahan
7. Limbah/sampah domestic merupakan limbah yang dihasilkan dari aktivitas….
A. Pertambangan
B. Rumah tangga
C. Perkantoran
D. Pertanian
E. Industry
8. Contoh dari limbah anorganik adalah….
A. Daun-daunan
B. Kotoran hewan
C. Sisa hasil panen
D. Sisa pengolahan pangan
E. Sisa hasil pengolahan logam
9. Zat berikut yang termasuk kedalam limbah organic adalah….
A. Tinja
B. Plastic
C. Pestisida
D. Asap
E. Logam berat
10. Logam berat dapat menyebabkan terjadinya pencemaran. Logam berat termasuk bahan
pencemar bersifat….
A. Fisik
B. Korosif
C. Kimiawi
D. Biologis
E. Organic
KUNCI JAWABAN
1. B. Menggalakan jalur hijau dengan tanaman pelindung
2. B. Terjadinya green house effect
3. B. Terjadinya kerusakan yang cenderung meningkat
4. C. Polutan
5. A. Dalam membersihkan noda tidak mengandalkan kertas tisu tetapi menggunakan kain
6. D. Pengomposan
7. B. Rumah tangga
8. E. Sisa hasil pengolahan logam
9. A. Tinja
10. B. Korosif

11. LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK


a. ASSESMEN NON KOGNITIF
1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu.

A B C

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada


semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
belajar di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi lingkungan yang indah sehat ?
5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari makhluk hidup dan lingkungannya?

b. ASSESMEN KOGNITIF
Identifikasi materi Kemung-kinan Skor Rencana
Pertanyaan
yang akan diujikan Jawaban (Kategori) Tindak Lanjut
Peserta didik Bagaimana Di antara komponen- Paham Pembelajaran
mampu keterkaitan komponen ekosistem utuh dapat
Mengidentifikasi antara makhluk terjadi interaksi, dilanjutkan
keterkaitan antara hidup dengan saling membutuhkan ke unit
makhluk hidup lingkungannya dan saling selanjutnya
dengan ? memberikan apa
lingkungannya yang menjadi
sumber
penghidupannya.
Tuhan menciptakan
faktor abiotik untuk
mendukung
kehidupan tumbuh-
tumbuhan sebagai
produsen; kemudian
tumbuh-tumbuhan
tersebut menjadi
mendukung
kehidupan
organisme lainnya
(binatang dan
manusia) sebagai
konsumen maupun
detritivora, dan
akhirnya
dekomposer (bakteri
dan jamur)
mengembalikan
unsur-unsur
pembentuk makhluk
hidup kembali ke
alam lagi menjadi
faktor-faktor abiotik,
demikian seterusnya
terjadilah daur ulang
materi dan aliran
energi di alam secara
seimbang
Peserta didik Jelaskan asap, penipisan Paham Pembelajaran
mampu masalah apa lapisan ozon (yang utuh dapat
Mengidentifikasi saja yang disebabkan oleh CFC) dilanjutkan
masalah yang terjadi di di kota-kota besar, ke unit
terdapat pada lingkungan? gas rumah kaca selanjutnya
lingkungan (seperti CO2) dan gas
CO.
permasalahan
sampah/limbah di
lingkungan sekitar
Paham Memberikan
sebagian pembelajaran
remedial
Peserta didik Apa saja Pembakaran bahan Paham Pembelajaran
mampu penyebab bakar fosil dalam utuh dapat
Menganalisis terjadinya mesin kendaraan dilanjutkan
penyebab masalah pada mengakibatkan ke unit
terjadinya masalah lingkungan pelepasan berbagai selanjutnya
pada lingkungan alam? zat yang dapat
alam dalam mengakibatkan
konteks local, pencemaran udara.
regional hingga Limbah industri cair
global sebagian besar
mengandung logam
berat yang sulit
untuk diolah kembali
sehingga kualitas air
akan semakin
menurun apabila
tercemar oleh
logam-logam berat
ini.
Sampah merupakan
salah satu
permasalahan yang
dihadapi oleh banyak
kota di seluruh
dunia. Semakin
tingginya jumlah
penduduk dan
aktivitasnya,
membuat volume
sampah terus
meningkat.
Paham Memberikan
sebagian pembelajaran
remedial
Peserta didik Berdiskusi dan
mampu praktek
memberikan solusi tentang solusi
dan upaya untuk dan upaya
mengatasi masalah untuk
lingkungan di mengatasi
tingkat local dalam masalah
perspektif global lingkungan

12. PEMBELAJARAN REMEDIASI


Siswa Membuat: makalah tentang Proses Pengolahan Sampah.
13. GLOSARIUM
polusi: masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan komponen lain ke
lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses
alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
polutan: zat atau bahan yang dapat mengakibatkan polusi.
reduktor: adalah zat yang mengalami oksidasi
senyawa organik: senyawa yang banyak mengandung unsur karbon dan unsur lainnya seperti
hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, dan fosfor dalam jumlah sedikit

14. DAFTAR PUSTAKA


Hudallah, Noor dan Agus Suryanto. 2017. Bahan Ajar IPA Terapan SMK. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Dosen PPG Kimia. 2020. Kimia dalam Industri dan Lingkungan. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Jony P, Suswanto, dkk. 2017. IPA Terapan untuk SMK Kelas X. Jakarta: Erlangga.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-
BAGJA_WALUYA/Pengelolaan_Lingkungan_Hidup_untuk_Tk_SMA/
BAB_6_PENGELOLAAN_SAMPAH.pdf Diakses tanggal 21 Juli 2021.

Anda mungkin juga menyukai