Anda di halaman 1dari 35

Kata Pengantar

Dalam rangka optimalisasi proses dan hasil pembelajaran, maka keaktifan siswa, guru dan
pendukung pembelajaran yang lainnya sangat diharapkan. Salah satu faktor yang menentukan
adalah terlaksananya proses pembelajaran yang teradministrasi dengan baik.

Buku ini diharapkan dapat mengakomodasi proses pembelajaran di kelas sekaligus sebagai
pemantau atau supervisi.

Buku perangkat mengajar guru ini berisi tentang :

 Alur Tujuan Pembelajaran


 Modul Ajar
Agar buku ini dapat berfungsi dengan optimal, maka guru diharapkan menggunakan buku
ini dengan baik.

Cianjur, 26 Juni 2022

Tim Penyusun
MODUL
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
KELAS X SMK (FASE E)

TERARIUM SEBAGAI MODEL EKOSISTEM SEDERHANA

KELOMPOK :3
NAMA ANGGOTA : 1. JONNER H.S
2. ANITA WULANDARI
3. MINARNI
4. FITRI AYUNING NASTUTI
5. ANA LISTIANI
Durasi : 24 JP

FASE : E TUJUAN PEMBELAJARAN :


CAPAIAN PEMBELAJARAN : a. Peserta didik mampu memahami
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki pengertian makhluk hidup
kemampuan menciptakan solusi atas b. Peserta didik mampu menjabarkan ciri – ciri
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu makhluk hidup
lokal atau global dari pemahamannya c. Peserta didik mampu Mengelompokkan
tentang Mahluk Hidup dan Lingkungannya, makhluk hidup.
menjelaskan, mendesain, mengevaluasi, d. Peserta didik mampu mendeskrispsikan
memberikan solusi dan membuat rancangan Lingkungan Biotik dan Abiotik.
untuk mengatasi masalah di tingkat local e. Peserta didik mampu membandingkan
dalam perspektif global, dalam bentuk konsep individu, populasi, komunitas,
pembuatan Terarium sebagai model ekosistem dan biosfer.
ekosistem sederhana. Melalui f. Peserta didik mampu merancang dan
pengembangan sejumlah pengetahuan merencanakan pembuatan Terarium
tersebut dibangun pula berakhlak mulia dan g. Peserta didik mampu menganalisis interaksi
sikap ilmiah seperti jujur, objektif, bernalar makhluk hidup dalam ekosistem Terarium
kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong dalam bentuk artikel.
royong, dan berkebhinekaan global. h. Peserta didik mampu mempresentasikan
artikel tentang hubungan mahluk hidup
dalam ekosistem terarium yang dibuat.

A. Profil Pelajar Pancasila: D. Kegiatan pembelajaran utama:


Peserta didik akan mengembangkan individu, berkelompok (2-4 orang)
sikap beriman dan bertaqwa E. Penilaian:
kemampuan bernalar kritis dan mandiri Individu dan kelompok
dalam menyelesaikan masalah F. Jenis asesmen:
B. Sarana dan Prasarana: Lisan (Diskusi dan Presentasi) dan
Hp/Laptop, Jaringan Internet, Alat Tulis Tertulis (LKPD)
G. Metode:
C. Model pembelajaran: Diskusi, presentasi, demonstrasi,
Project Based Learning secara Tatap
eksplorasi.
muka
KATA KUNCI : A. Perangkat ajar ini dapat digunakan guru
Makhluk Hidup, biotik, abiotik, ekosistem, untuk mengajar:
lingkungan, Terarium 1. Siswa reguler/tipikal
2. Siswa dengan hambatan belajar
PERTANYAAN INTI : 3. Siswa cerdas istimewa berbakat
Bagaimana saya dapat mengimplimentasikan istimewa
hubungan makhluk hidup dan lingkungannya?
B. Kelengkapan perangkat ajar: Lembar
kegiatan, rubrik penilaian, foto, video
pembelajaran

DESKRIPSI UMUM
Peserta didik akan melakukan penerapan tentang makhluk hidup dan lingkungannya 8 (delapan)
kali pertemuan. Siswa akan menggali kemampuan menerapkan kegiatan pembuatan Terarium
Sebagai Model Ekosistem Sederhana.

CATATAN UNTUK GURU


Modul ajar ini akan menjadi materi prasyarat dan berlanjut pada materi berikutnya, dengan
menerapkan pembelajaran berbasis proyek.

PERSIAPAN (45 MENIT)


1. Guru membuat presentasi tentang materi pengetahuan mahluk hidup dan lingkungannya
2. Guru membuat contoh-contoh kegiatan terkait makhluk hidup dan lingkungannya.

AKTIVITAS
Pertemuan 1 : Pengenalan Masalah / Penentuan Pertanyaan Mendasar (Essential Question)
Pertemuan 2 : Penyusunan Rancangan Proyek (Plan) dan Penyusunan Rencana Kerja (Schedule)
Pertemuan 3 dan 4 : Pelaksanaan dan Monitoring Proyek (Monitor)
Pertemuan 5 dan 6 : Pengujian Hasi/Presentasi (Asses)
Pertemuan 7 dan 8 : Evaluasi dan Refleksi (Evaluate)

PERTEMUAN 1 ( WAKTU 135 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran daring dan luring.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama dua kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara luring, dan materi hari ini adalah kemampuan yang
mendasari seluruh jenis kegiatan pembelajaran IPAS. Dengan demikian wajib dikuasai
peserta didik dan diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.
Kegiatan Inti (105 Menit)

1. Pengenalan Masalah / Penentuan Pertanyaan Mendasar (Essential Question)


 Guru menyampaikan topic tentang Mahluk Hidup dan Lingkungannya.
 Guru menayangkan video dari Youtube dan peserta didik mempelajari hubungan
mahluk hidup dengan lingkungannya dengan mengamati contoh yang ada dengan
link: https://youtu.be/oTFo4UVNPMA
 Berdasarkan pengamatan video guru dan peserta didik memunculkan
permasalahan dengan menanyakan:
 Bagaimana mahluk hidup bergantung satu sama lain?
 Bagaimana lingkungan mempengaruhi keberlangsungan mahluk hidup?
 Guru mengajukan pertanyaan bagaimana cara memecahkan masalah:
 Bagaimana cara menjaga hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya?
 Peserta didik dibantu oleh guru menghubungkan keterkaitan lingkungan bagi
mahluk hidup (Critical Thinking)
 Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan peserta
didik terhadap topik/ pemecahan masalah.
 Melalui Google Classsroom guru menyiapkan bahan ajar untuk dapat dipelajari
peserta didik sebagai bahan informasi yang mendukung.

Kegiatan Penutup (15 Menit)

1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk


narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari
ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut dalam
kolom komentar.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Referensi
Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Lembar Observasi
2. Soal-soal Latihan Pertemuan 1 (Tes Formatif 1)

PERTEMUAN 2 (WAKTU 135 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran luring.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama dua kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara luring, dan materi hari ini adalah kemampuan yang
mendasari seluruh jenis kegiatan pembelajaran IPAS. Dengan demikian wajib dikuasai
peserta didik dan diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.

Kegiatan Inti (105 Menit)


2. Penyusunan Rancangan Proyek (Plan)
 Guru mengorganisir siswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa
 Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui
prosedur pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan dengan cara mengamati
“hubungan mahluk hidup dengan lingkungannya” di lingkungan sekitar tempat
tinggalnya masing-masing.
 Guru menayangkan video tentang Pembuatan Terarium, dengan link
https://www.youtube.com/watch?v=gtkUQoUOgf8
 Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek pemecahan
masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang
dibutuhkan.(Critical Thinking, Creative, Collaboration, Communication)
 Peserta didik mencoba membuat rancangan proyek berupa pembuatan Terarium
dan artikel tentang Hubungan Mahluk Hidup dengan Lingkungannya dalam
terarium.
 Peserta didik mengkomunikasikan hasil rancangan dengan teman dalam
kelompoknya dengan Guru.
3. Penyusunan Rencana Kerja (Schedule)
 Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek
(tahapan-tahapan dan pengumpulan).
 Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas
waktu yang telah ditentukan bersama.
 Rencana Proyek dan Jadwal penyelesaian dilaporkan kepada guru sebagai laporan
awal.

Kegiatan Penutup (15 Menit)


1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari
ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut dalam
kolom komentar.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Referensi
Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Lembar Kerja Peserta didik
2. Soal Latihan Pertemuan 2 (Tes Formatif 2)

PERTEMUAN 3 dan 4 (WAKTU @135 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.


2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran daring dan luring.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama dua kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara luring, dan materi hari ini adalah kemampuan yang
mendasari seluruh jenis kegiatan pembelajaran IPAS. Dengan demikian wajib dikuasai
peserta didik dan diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.

Kegiatan Inti (105 Menit)

4. Pelaksanaan dan Monitoring Proyek (Monitor)


 Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau
realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.
 Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap
tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek
dengan guru. (Critical Thinking, Creative, Collaboration, Communication)/
(Mengamati, Menanya, Mencoba, Mendiskusikan, Mengkomunikasikan)

Kegiatan Penutup (15 Menit)

1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk


narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari
ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut dalam
kolom komentar.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Referensi
Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Soal-soal Latihan Pertemuan 3 (Tes Formatif 3)

PERTEMUAN 5 dan 6 (WAKTU @135 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.


2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran daring dan luring.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama dua kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara daring dan/atau luring, dan materi hari ini adalah
kemampuan yang mendasari seluruh jenis kegiatan pembelajaran IPAS. Dengan demikian
wajib dikuasai peserta didik dan diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan apabila
dibutuhkan.

Kegiatan Inti (105 Menit)

5. Pengujian Hasi/Presentasi (Asses)


 Guru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau keterlibatan peserta didik,
mengukur ketercapaian standar.
 Peserta didik mendiskusikan kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat
laporan produk/ karya untuk dipaparkan kepada orang lain (mengkomunikasikan)
Kegiatan Penutup (15 Menit)

1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk


narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari
ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut dalam
kolom komentar.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Referensi
Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Soal-soal Latihan Pertemuan 3 (Tes Formatif 3)

PERTEMUAN 7 dan 8 (WAKTU @135 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.


2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran daring dan luring.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama dua kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara daring, dan materi hari ini adalah kemampuan yang
mendasari seluruh jenis kegiatan pembelajaran IPAS. Dengan demikian wajib dikuasai
peserta didik dan diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.

Kegiatan Inti (105 Menit)

6. Evaluasi dan Refleksi (Evaluate)


 Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru
dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan.
 Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan
tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek.
 Artikel yang dibuat oleh peserta didik kemudian dikumpulkan lewat Google
Classroom

Kegiatan Penutup (15 Menit)

1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk


narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari
ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut dalam
kolom komentar.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Referensi

Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?


2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Soal-soal Tes Sumatif

LAMPIRAN

1. BAHAN AJAR

MAHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

A. PENDAHULUAN
Cobalah Kalian perhatikan lingkungan di sekitar kalian. Kalian akan
menemukan bahwa satu jenis spesies akan tergantung pada spesies lainnya. Contohnya,
lebah mengisap nektar bunga untuk dijadikan madu, sedangkan tanaman memerlukan
lebah untuk membantu proses penyerbukan sehingga tanaman dapat memperbanyak diri
melalui biji. Seperti itulah mahkluk hidup dalam ekosistemnya. Mahkluk hidup harus
berinteraksi dengan mahkluk hidup lainnya dan juga dengan lingkungan sekitarnya untuk
bertahan hidup.
Alam lingkungan manusia terdiri dari komponen - komponen makhluk hidup
dan tak hidup (benda - benda mati). Dalam mempelajari lingkungan hidup kita perlu
memahami konsep - konsep ekologi. Ekologi merupakan salah satu dasar ilmu lingkungan
juga merupakan suatu cara pendekatan dalam mempelajari makhluk - makhluk hidup,
sedangkan kajian dasar adalah populasi dan komunitas. Ekologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik (interaksi) antara makhluk hidup dan lingkungannya,
baik biotik (makhluk hidup lainnya) maupun abiotik (benda - benda mati). Ernest Haeckel
(1834 - 1914) orang yang pertama kali mengemukakan definisi ekologi tersebut.
Dalam ekologi kita mempelajari makhluk - makhluk hidup itu sebagai suatu
kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Di dalam lingkungan hidup ini terdapat saling
hubungan antar komponennya dan membentuk ekosistem. Sedangkan komponen
penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivor, karnivor dan
omnivor) dan dekomposer atau pengurai (mikroorganisme). Di dalam suatu ekosistem
senantiasa terjadi berbagai dinamika kehidupan seperti rantai makanan, jaring - jaring
makanan, pembentukan biomassa, piramida makanan, siklus materi, aliran energi dan lain -
lain.
Dalam mengembangkan kesimpulan rantai makanan yaitu dengan adanya
produsen, konsumen dan dekomposer maka dapat digunakan untuk membahas aliran
energi dalam ekologi. Pada rantai makanan masing - masing kelompok organisme yang
mempunyai jarak transfer makanan dari sumber energi akan menempati suatu tingkatan
trofik tertentu. Pada umumnya produsen akan mempunyai tingkat trofik yang paling
rendah. Dengan demikian biomassa (berat total populasi) dari setiap tingkatan trofik yang
dinyatakan dalam perbandingan luas, akan disusun mulai dari tumbuhan di tempat paling
bawah dan tingkatan trofik yang lebih tinggi di atasnya, maka akan terbentuk sebuah
piramida makanan dan struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk
piramida ekologi.

B. MAHLUK HIDUP
1. PENGERTIAN MAHLUK HIDUP
Makhluk hidup merupakan suatu organisme yang memiliki kemampuan untuk
bernapas, berpindah tempat, merespon perubahan diri dan lingkungannya. Makhluk hidup
terbagi menjadi tiga kelompok yang berbeda, yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.
2. CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP
a. Makhluk Hidup Mampu Bernapas
Pernapasan yang juga dikenal sebagai respirasi adalah suatu sistem biologis
yang terdiri dari organ dan struktur lain yang digunakan dalam proses pertukaran gas pada
hewan dan tumbuhan. Pertukaran gas ini berupa penarikan O 2 atau oksigen dan
pembuangan CO2 atau karbon dioksida dalam tubuh suatu makhluk hidup.
Tiap-tiap makhluk hidup diketahui memiliki berbagai jenis organ untuk
bernapas. Organ-organ ini tergantung pada ukuran tubuh, habitat, dan riwayat evolusi
makhluk hidup masing-masing. Misalnya di daerah perairan, organisme ikan bernapas
menggunakan insang. Namun di daerah daratan sebagian besar makhluk hidup bernapas
menggunakan paru-paru, seperti halnya manusia, mamalia, dan burung. Sementara
tumbuhan bernapas menggunakan stomata dan lentisel.
b. Makhluk Hidup Mampu Bergerak
Makhluk hidup dipastikan selalu memiliki kemampuan untuk bergerak.
Berdasarkan posisinya, pergerakan makhluk hidup ini terbagi menjadi dua, yaitu aktif dan
pasif. Sistem geraknya pun dilakukan dengan alat yang berbeda-beda pula tergantung
habitat dan evolusinya.
Seperti pada burung yang bergerak di udara menggunakan kedua sayapnya.
Sementara itu, tumbuhan melakukan gerakan pasif di tempatnya, tapi secara spesifik tetap
ada pergerakan naiknya zat-zat tanah menuju daun yang berguna bagi kelangsungan
hidupnya. Begitu juga dengan hewan seperti gurita yang bergerak menggunakan tentakel
atau lintah yang bergerak menggunakan otot perut.
c. Makhluk Hidup Peka Terhadap Rangsangan
Karakteristik lain dari makhluk hidup adalah kemampuan dalam merasakan
berbagai rangsangan atau iritabilitas. Rangsangan ini dapat diperoleh dari bentuk beragam,
seperti suara, gelombang cahaya, aroma, suhu, hingga sentuhan fisik.
Misalnya pada hewan, ayam jantan yang selalu berkokok di pagi hari, putri
malu yang menurunkan daunnya saat disentuh, atau tikus yang hidungnya sangat peka
dalam mencium aroma makanan.
d. Makhluk Hidup Membutuhkan Makanan
Untuk mempertahankan hidupnya, hampir semua makhluk hidup selalu
memerlukan asupan energi dan juga nutrisi dalam tubuhnya. Asupan energi dan nutrisi ini
biasanya diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Misalnya pada tumbuhan
yang memerlukan air dan juga unsur hara untuk dijadikan bahan proses fotosintesis.
Sementara pada hewan, berdasarkan jenis makanannya dibagi menjadi
karnivora, herbivor, dan omnivora. Karnivora adalah istilah bagi hewan pemakan daging,
herbivora untuk pemakan tumbuhan dan omnivora pemakan segala.

e. Makhluk Hidup Tumbuh dan Berkembang


Jika dilihat secara fisik, makhluk hidup akan terus tumbuh besar seiring
berjalannya waktu. Perubahan ukuran ini terjadi karena bertambahnya volume jaringan
dan sel tubuh.
Manusia dan hewan diketahui memiliki kerangka tulang yang terus mengalami
pertumbuhan. Proses pertumbuhan tulang di masa awal adalah proses penulangan primer
di mana tulang yang terbentuk adalah tulang rawan atau kartilago. Inilah yang
menyebabkan tulang tersebut terasa lunak. Di bagian tengah tulang ada banyak sekali
osteosit atau sel tulang yang bakal tumbuh menjadi tulang sejati. Melalui proses inilah,
makhluk hidup disebut melakukan pertumbuhannya.
Namun, definisi perkembangan pada tumbuhan cukup berbeda. Berkembang
dalam hal ini merupakan bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi alat-alat tubuh.
Misalnya kecambah akan berkembang menjadi daun, buah, dan juga akar sejati seiring
berjalannya waktu.
f. Makhluk Hidup Bereproduksi
Makhluk hidup melakukan proses reproduksi untuk meneruskan generasinya.
Proses reproduksi ini dilakukan dengan berbagai cara, meliputi seksual ataupun aseksual.
Proses reproduksi seksual biasanya membutuhkan waktu yang relatif lama.
Sebab proses ini memerlukan perkembangan alat reproduksi dan proses pencarian
pasangan yang tepat. Berbeda halnya dengan proses reproduksi aseksual yang hanya
membutuhkan satu individu, namun minim membawa variasi genetika.
Contoh proses aseksual pada hewan terjadi pada protozoa yang bereproduksi
dengan cara membelah diri atau bertunas seperti hydra. Sementara proses seksual terjadi
pada monyet yang melahirkan ataupun ikan yang bertelur meski hidup di dalam air.
Berbeda dengan tumbuhan yang melakukan proses reproduksi secara
vegetatif dan generatif. Untuk reproduksi vegetatif biasanya terjadi pada umbi-umbian.
Sementara reproduksi generatif adalah proses penyerbukan oleh alat kelamin jantan yang
berupa benang sari pada alat kelamin betina berupa putik. Sehingga proses reproduksi
generatif lebih sering terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dan buah.
g. Makhluk Hidup Mampu Beradaptasi
Adaptasi adalah suatu kemampuan makhluk untuk bertahan hidup dengan
cara menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Setiap makhluk hidup diketahui memiliki
proses adaptasi yang berbeda sesuai kemampuannya dalam menghadapi situasi dan
kondisi lingkungan tersebut.
Pada dasarnya, adaptasi yang dilakukan oleh sebagian besar makhluk hidup ini
terbagi menjadi tiga macam, yaitu bentuk tubuh atau morfologi, adaptasi proses
metabolisme tubuh atau fisiologi, dan yang terakhir adaptasi perilaku.
Contoh adaptasi morfologi bisa kita lihat pada bentuk paruh setiap burung.
Begitu juga dengan aneka bentuk gigi hewan yang berbeda-beda tergantung jenis makanan
yang dikonsumsinya.
Sementara contoh adaptasi fisiologi bisa ditemukan pada hewan ruminansia
seperti sapi, kerbau, dan lembu yang memiliki enzim selulase untuk mencerna makanan di
dalam tubuh. Tak ketinggalan contoh adaptasi perilaku dari ikan paus yang bergerak
menuju permukaan laut untuk sekadar mengambil udara sebagai proses bernapas.
h. Makhluk Hidup Mengalami Ekskresi
Makhluk hidup yang selalu memerlukan makanan untuk bertahan hidup
sehingga selalu mengeluarkan sisa-sisa makanan melalui sistem ekskresi. Contohnya adalah
tumbuhan yang pasti melepas oksigen. Kemudian pada hewan singa yang akan
mengeluarkan air seni dan feses dari tubuhnya sebagai bahan buangan yang tidak
diperlukan oleh tubuh.
3. KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
Dalam sejarah pengelompokan mahkluk hidup, pada mulanya para ahli
menggunakan dua skema dalam pengelompokan mahkluk hidup, yaitu klasifikasi buatan
dan alami. Kedua klasifikasi ini sama-sama menggunakan ciri-ciri yang menonjol sebagai
dasar klasifikasi tetapi berbeda dalam cara penetapan ciri-ciri tersebut. Pada klasifikasi
buatan, dilakukan dengan cara memilih dengan bebas ciri-ciri pemersatu terlebih dahulu
baru kemudian mengelompokkan organisme yang sesuai. Contohnya ketika melakukan
pengelompokan dengan ciri pemersatu ada tidaknya sirip, maka paus akan dikelompokkan
dengan ikan. Kelebihan dari klasiikasi ini adalah mudah untuk dikembangkan dan tidak
mudah berubah, namun kelemahannya pengelompokannya tidak menunjukkan hubungan
evolusioner. Berbeda halnya dengan klasifikasi buatan, klasifikasi alami pengelompokan
organisme dilakukan berdasarkan kemiripan terlebih dahulu dan baru kemudian
mengidentiikasi ciri-ciri yang dimiliki satu sama lain. Kelemahan klasifikasi ini adalah
pengelompokannya berubah jika ditemukan informasi yang baru. Seperti pengelompokan
gorilla, orang utan dan simpanse yang sebelumnya digolongkan pada famili pongidae tetapi
sekarang digolongkan ke dalam famili hominidae. Begitupula alga, yang sebelumnya
dikelompokkan dalam kingdom plantae, namun sekarang dikelompokkan pada kingdom
protista. Dalam perkembangannya muncul klasifikasi ilogenetik. Klasifikasi ini digunakan
untuk mengelompokkan organisme berdasarkan pada hubungan kekerabatan yang
ditunjukkan pada materi genetis suatu organisme. Organisme yang memiliki tingkat
persamaan yang lebih tinggi dalam urutan DNA atau asam nukleatnya dinilai memiliki
hubungan yang lebih dekat.
Dilihat dari jenis makanannya hewan dapat dikelompokkan ke dalam 3
golongan :
a. Hewan herbivora, adalah hewan pemakan tumbuhan. Contohnya : kambing,
kelinci, sapi dan sebagainya.
b. Hewan predator, adalah hewan pemakan hewan lain. Hewan predator
terbagi atas:
i. Karnivor yaitu binatang buas pemakan hewan berdaging. Contohnya :
harimau, singa dan sebagainya.
ii. Insectivor yaitu binatang pemakan serangga. Contohnya : cecak, katak
dan sebagainya.
c. Hewan omnivor adalah binatang pemakan segala (tumbuhan dan daging).
Contohnya ayam, tikus dan sebagainya.

C. LINGKUNGAN
1. PENGERTIAN LINGKUNGAN
Menurut E. Haeckel, ekologi adalah suatu keseluruhan pengetahuan yang
berkaitan dengan hubungan. Hubungan total atau organisme dengan lingkungannya, baik
yang bersifat organik (biotik) maupun anorganik (abiotik). Pengertian lain dikemukakan
oleh Andrewartha (1961) yang menyatakan, ekologi adalah studi ilmiah mengenai saling
hubungan yang menentukan distribusi organisme dan kelimpahannya (abundance). Dalam
Webster’s Unabridges Dictionary, ekologi diartikan sebagai “totalitas atau pola hubungan
lingkungan (environment)”. Yang dimaksudkan dari definisi di atas yaitu “The summation of
all biotic (living) and abiotic (non living) factors that surround and pottencially influence an
organism (organism habitat)”. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan adalah keseluruhan
faktor biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup) yang terdapat di sekeliling organisme (makhluk
hidup) dan berpotensi memengaruhi organisme tertentu atau disebut juga habitat
organisme. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan terdapat
dua macam yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.
2. LINGKUNGAN BIOTIK DAN LINGKUNGAN ABIOTIK
Lingkungan biotik adalah keseluruhan organisme yang berpotensi
memengaruhi kehidupan organisme yang lain, sedangkan lingkungan abiotik adalah
keseluruhan unsur tak hidup baik bersifat fisika maupun kimia (fisika-kimia) yang
berpotensi mengenali kehidupan organisme tertentu. Faktor fisika antara lain suhu,
cahaya, angin, gelombang air laut, arus air, tingkat kejernihan perairan, kelembaban udara
dan sebagainya; sedangkan faktor kimia antara lain kandungan nutrisi tanah, keasaman
(pH), kadar oksigen baik yang terdapat di udara maupun yang terdapat dalam air, kadar
karbondioksida dan sebagainya.
Faktor-faktor abiotik (sebagai contoh) yang disebutkan di atas akan
memengaruhi distribusi dalam kelimpahan organisme. Lingkungan organisme dapat juga
dimaknai sebagai habitat, yaitu tempat hidup alamiah suatu organisme di alam. Jadi,
habitat suatu organisme dapat dipandang sebagai “alamat” organisme tersebut di alam.
Misalnya, habitat ikan mas adalah air tawar, habitat ikan bandeng adalah air payau, dan
habitat harimau adalah hutan.
3. FAKTOR BIOTIK
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi,
baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekologi, tumbuhan berperan sebagai produsen,
hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan - tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi,
komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan - tingkatan organisme makhluk hidup
tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk
suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
a. INDIVIDU
Untuk lebih jelasnya, marilah kita bahas individu dalam keseharian. Anda
tentu pernah melihat seekor kucing sedang tiduran, seorang anak sedang berlarian atau
sebatang pohon rambutan tumbuh di pekarangan. Apa yang Anda lihat tersebut adalah
satu makhluk hidup. Satu makhluk hidup yang Anda lihat itu disebut individu. Jadi Anda
menyebut Anda sendiri sebagai individu, demikian juga tiap sebatang pohon pisang dalam
rumpunnya. Tentu Anda dapat mengamati dengan jelas setiap jenis individu, Anda dapat
menghitung banyaknya individu dalam kelompoknya. Kita kadang - kadang agak sukar
untuk menentukan individu dari satu kelompok organisme. Misalnya memisahkan individu
rumput pada lapangan rumput, individu binatang pada binatang karang, begitu pula
dengan memisahkan sebatang pohon kunyit dari rumpunnya. Pernahkah Anda menanam
ubi kayu dengan steknya? Potongan ubi kayu itu akan tumbuh menjadi individu baru. Telur
burung berasal dari induk burung betina dapat menetas dan menghasilkan individu burung.
Oleh sebab itu berprinsip bahwa individu selalu bersifat tunggal.
b. POPULASI
Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu
disebut populasi. Misalnya populasi yang ada di sawah antara lain sekelompok tanaman
padi, sekelompok belalang, sekelompok, siput, sekelompok semanggi, sekelempok tikus.
Contoh lain yang dapat kita sebut misalnya populasi yang ada di kolam seperti kumpulan
ikan mas, ikan lele, ikan mujaer, belut, cacing, ganggang hijau, teratai dan sebagainya.
Populasi berhubungan dengan individu, waktu dan tempat. Suatu populasi
dapat bertambah karena terjadinya kelahiran (natalitas) atau adanya pendatang masuk
(imigrasi) dan dapat berkurang karena terjadinya kematian (mortalitas) atau adanya
perpindahan keluar (emigrasi). Penurunan jumlah populasi akan terjadi secara mencolok
bila terjadi gangguan yang drastis terhadap lingkungannya, seperti karena wabah hama
dan penyakit atau bencana alam. Dengan adanya yang lahir, datang meninggal, atau pergi
maka populasi itu sifatnya dinamis.
Seperti telah dijelaskan di depan populasi mengalami pertambahan, karena
kelahiran atau adanya pendatang yang menetap serta pengurangan karena kematian dan
migrasi atau perpindahan keluar. Populasi juga memiliki sifat penyebaran umur, sifat
adaptasi, sifat ketahanan yaitu peluang meninggalkan keturunannya dalam waktu yang
panjang dan sifat kepadatan.
Tahukah Anda apakah yang dimaksud dengan kepadatan populasi? Kepadatan
populasi adalah besarnya populasi dalam hubungannya dengan satuan ruang. Umumnya
dinyatakan dalam jumlah individu, atau biomassa perencanaan satuan luas atau volume.
Agar bagi Anda lebih jelas, maka akan diberikan beberapa contoh tentang konsep
kepadatan populasi, misalnya 40 siswa per kelas yang luasnya 56 meter persegi, 100 pohon
mangga per hektar, 50 ekor ikan mas per meter persegi kolam, dan atau 200 kambing per
hektar. Kadang - kadang bagi kita lebih penting untuk mengetahui apakah suatu populasi
sedang berkurang atau bertambah (sedang mengalami perubahan atau tidak), misalnya
jumlah ayam yang ada di pekarangan per jam. Kepadatan populasi juga mempengaruhi
komunitas atau ekosistem, di samping jenis organismenya.
c. KOMUNITAS
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berada di suatu daerah yang sama
dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya sawah disusun oleh bermacam -
macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai
terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer.
Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran
nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas
tersebut. Interaksi antarkomunitas cukup kompleks karena tidak hanya melibatkan
organisme, tapi juga aliran energi dan makanan.
d. EKOSISTEM
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini
menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem
adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivor, karnivor, dan omnivor), dan
dekomposer atau pengurai (mikroorganisme).
Istilah “Ekosistem” pertama kali digunakan oleh Tansley, seorang ahli botani
Inggris, pada tahun 1935. Ekosistem adalah unit struktural dan fungsional ekologi dimana
organisme hidup berinteraksi satu sama lainnya dan dengan lingkungan sekitarnya. Setiap
ekosistem memiliki ciri khas karena adanya perbedaan komponen biotik (mahkluk hidup)
dan abiotik (tak hidup).
Suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya
suatu organisme akan sangat bergantung pada kehadiran organisme lain dan berbagai
komponen lingkungan yang ada di sekitarnya. Kehadiran organisma lain dan berbagai
komponen lingkungan sangat dibutuhkan untuk keperluan pangan, perlindungan,
pertumbuhan, perkembangan, dan lain-lain. Hubungan antar organisme atau dengan
lingkungannya akan sangat rumit dan kompleks, mereka saling berinteraksi satu sama lain
membentuk suatu sistem ekologi atau sering disebut ekosistem.
Ekosistem dibagi menjadi dua berdasarkan macam habitatnya: ekosistem
darat dan akuatik. Ekosistem darat seperti padang rumput, hutan, gurun dan tundra.
Ekosistem Akuatik seperti ekosistem air air tawar, ekosistem estuarina dan ekosistem
marine. Ekosistem darat dibedakan atas dasar vegetasi yang dominan. Ekosistem akuatik
dibedakan atas sifat kimia yaitu kadar garamnya, ekosistem air tawar (kadar garam sangat
rendah) di dalamnya yang termasuk danau, kolam, rawa, ngarai dan sungai. Samudera dan
laut merupakan ekosistem marine (kadar garam sangat tinggi). Teluk, muara sungai dan
rawa pasang surut dimana air tawar bercampur dengan air laut membentuk ekosistem
estuarina.
e. BIOSFER
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk
hidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang
cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan istilah
habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, dengan istilah substrat. Dua
spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung
(nisia) berbeda. Nisia adalah status fungsional suatu organisme dalam ekosistem. Dalam
niche (nisia) nya organisme tersebut dapat berperan aktif, sedangkan organisme lain yang
sama habitatnya tidak dapat berperan aktif. Sebagai contoh marilah kita lihat gambaran
antara habitat dan niche (nisia) sebagai berikut : Tiap jenis makhluk hidup mempunyai
tempat hidup yang tertentu, dengan keadaan - keadaan tertentu. Misalnya kecebong,
hidup di air yang tergenang, tidak terlalu keruh dan terdapat tumbuh - tumbuhan air.
Sehingga kalau kita ingin mencari kecebong kita harus mencarinya pada tempat seperti itu.
Tempat hidup dengan keadaan - keadaan tertentu itulah yang disebut habitat. Kalau boleh
kita katakan habitat adalah “alamat” dari suatu makhluk hidup
4. FAKTOR ABIOTIK
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia.
Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah suhu, sinar matahari, air, tanah,
ketinggian, angin dan garis lintang.
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang
diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis - jenis organisme yang hanya dapat hidup
pada kisaran suhu tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari
menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh
tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan,
perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air
minum dan sarana hidup lain. Misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi
ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan
pelapuk.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda
menyebabkan organisme yang hidup di dalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan
unsur - unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat
tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang
berbeda.
f. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam
penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda
pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di
permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

D. INTERAKSI MAHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN


Ekologi memandang mahluk hidup sesuai dengan perannya masing-masing
dan memandang individu dalam species menjadi salah satu unsur terkecil di alam. Semua
mahluk hidup di alam memiliki peran yang berbeda dalam menyusun keharmonisan irama
keseimbangan. Pada suatu tempat populasi suatu tumbuhan mempengaruhi populasi
tumbuhan lain. Populasi jenis tumbuhan pohon akan memepengaruhi populasi tumbuhan
yang hidup pada pohon-pohon itu serta yang tumbuh di bawah naungannya, keseluruhan
populasi di tempat tertentu membentuk komunitas. Dalam kelangsungan hidup komunitas
selalu terjadi interaksi bukan hanya antar populasi dalam komunitas itu tetapi dengan
factor-faktor geologi, kimia serta fisika lingkungan. Interaksi ini terutama dalam aliran
materi dan energi membentuk suatu sistem yang dikenal sebagai ekosistem.
Dalam Ekosistem, komponen biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (komponen
tak hidup) saling berhubungan melalui siklus materi dan aliran energi. Siklus materi adalah
perputaran materi yang terjadi diantara komponen ekosistem. Materi yang dimaksud
adalah senyawa kimia penyusun tubuh mahkluk hidup seperti air, karbon, oksigen,
nitrogen dan sulfur. Senyawa kimia tersebut berpindah dari komponen biotik ke abiotik
dan kembali lagi ke komponen biotik. Berbeda halnya dengan energi. Di ekosistem energi
mengalir dan tidak kembali. Energi matahari ditangkap oleh tumbuhan, kemudian energi
tumbuhan digunakan oleh konsumen tingkat pertama, konsumen tingkat kedua, dan
begitu seterusnya. Dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya, energi yang
berpindah hanya sekitar 10% dari sumber energi yang diperoleh karena sisanya terbuang
dalam bentuk panas. Berdasarkan hukum kekekalan energi, energi hanya berubah bentuk,
tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan. Di ekosistem energi panas tidak
dapat dimanfaatkan kembali oleh produsen sehingga energi tidak kembali lagi ke
ekosistem. Pada eksosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan yang disebut dengan
rantai makanan. Rantai makanan ini saling berkaitan sehingga membentuk jaring-jaring
makanan.
Piramida makanan adalah diagram yang menampilkan susunan tingkat tropik
satu dengan tingkat tropik berikutnya berdasarkan jumlah atau masa atau jumlah energi
pada setiap tropiknya. Tingkat tropik adalah posisi organisme dalam rantai makanan atau
jaring makanan. Tingkat tropik I adalah produsen seperti tumbuhan, tingkat tropik II adalah
konsumen I yang memakan produsen sedangkan tingkat tropik III adalah konsumen II yang
memakan konsumen I. Berikut adalah contoh piramida energi. Pada piramida energi,
ukuran setiap blok (tropik I, II dst.) menunjukkan energi yang dimiliki oleh tingkatan tropik
tersebut. Dengan demikian dapat diketahui bahwa tingkat tropik I memiliki jumlah energi
yang lebih besar dari tingkat tropik II, begitu pula selanjutnya.

Interaksi antar mahluk hidup yang dapat terjadi dalam sebuah ekosistem
dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Predasi yaitu hubungan antara predator dengan mangsanya. Hubungan antara tikus
dan ular adalah contoh predasi.
2. Kompetisi yaitu hubungan persaingan, seperti hubungan antara pohon dan rumput
yang bersaing mendapatkan unsur hara dan air di dalam tanah.
3. Netral yaitu hubungan tidak saling mengganggu. Contohnya adalah interaksi pohon
dengan ular.
4. Simbiosis yaitu interaksi dua jenis mahkluk hidup yang hidup bersama. Interaksi
simbiosis ini ada yang interaksinya saling menguntungkan (simbiosis mutualisme),
ada yang dalam interaksinya satu organisme mengalami kerugian sedangkan yang
lainnya mengalami keuntungan (simbiosis parasitisme) dan ada yang dalam
interaksinya satu organisme mengalami keuntungan sedangkan yang lainnya tidak
mengalami kerugian ataupun keuntungan (simbiosis komensalisme).
5. Antibiosis yaitu interaksi dua jenis mahkluk hidup dimana salah satu mahkluk hidup
tersebut mengeluarkan racun untuk membunuh mahkluk hidup lainnya. Seperti
interaksi antara jamur Penicillium dengan bakteri, dimana jamur ini mengeluarkan
antibiotik yang dapat membunuh bakteri.
Dalam ekosistem, interaksi bukan hanya antar komponen biotik namun juga
interaksi antara komponen biotik dan abiotik misalnya hubungan antara tanah dan pohon.
Pohon memperoleh unsur hara yang diperlukan untuk tumbuh dari dalam tanah. Disisi lain
daun, ranting pohon yang telah kering dan dibusukkan dapat menambah unsur hara yang
ada di dalam tanah. Jika interaksi-interaksi ini terjadi secara dinamis maka ekosistem
berada dalam keseimbangan. Keseimbangan ekosistem ini perlu dipertahankan untuk
keberlangsungan hidup mahkluk hidup didalamnya. Gangguan pada keseimbangan
ekosistem akan memberikan dampak yang buruk. Coba Kalian perhatikan rantai makanan
pada gambar sebelumnya, jika belalang kita musnahkan dalam ekosistem itu, maka
predatornya yaitu katak akan mengalami penurunan jumlah sedangkan tanaman padi akan
meningkat jumlahnya karena organisme yang memakannya berkurang jumlahnya.

E. MASALAH EKOSISTEM DAN UPAYA MENGATASINYA


Aplikasi ilmu ekologi dengan prinsip-prisip dasarnya apabila dipergunakan
secara benar dan bertanggungjawab sebenarnya dapat memperbaiki segala kerusakan
yang telah terjadi dan mencegah terulangnya peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan.
Ekologi menganut prinsip keseimbangan dan keharmonisan semua komponen alam.
Terjadinya bencana alam seperti tsunami di Aceh, Sumatra Utara, Pangandaran dan
terakhir terjadinya banjir pasang di sebagian Jakarta, fenomena angin puting beliung di
beberapa tempat di Indonesia dan lain-lain adalah merupakan salah satu contoh
keseimbangan dan harmonisasi alam terganggu. Ketika ketimpangan sudah mencapai pada
puncaknya maka alam akan mengatur kembali dirinya dalam keseimbangan baru.
Proses menuju keseimbangan baru tersebut sering kali menimbulkan
perubahan yang drastis dan dianggap bencana bagi komponen alam yang lain (manusia).
Terjadinya ledakan populasi belalang di Lampung, ledakan populasi hama wereng, kutu
loncat, tikus, DBD, Flu burung dan lain-lain adalah merupakan salah satu bentuk terjadinya
ketidak seimbangan dalam ekosistem dan komponen-komponen alam yang terlibat dalam
sistem sedang mengatur strateginya masing-masing sesuai perannya untuk menuju kearah
keseimbangan baru.
Keseimbangan suatu ekosistem akan terjadi, bila komponen-komponennya
dalam jumlah yang berimbang. Komponen-komponen ekosistem mencakup : Faktor
Abiotik, Produsen, Konsumen dan Dekomposer (Pengurai). Di antara komponen-komponen
ekosistem terjadi interaksi, saling membutuhkan dan saling memberikan apa yang menjadi
sumber penghidupannya. Tuhan menciptakan faktor abiotik untuk mendukung kehidupan
tumbuh-tumbuhan sebagai produsen; kemudian tumbuh-tumbuhan tersebut menjadi
mendukung kehidupan organisme lainnya (binatang dan manusia) sebagai konsumen
maupun detritivora, dan akhirnya dekomposer (bakteri dan jamur) mengembalikan unsur-
unsur pembentuk makhluk hidup kembali ke alam lagi menjadi faktor-faktor abiotik,
demikian seterusnya terjadilah daur ulang materi dan aliran energi di alam secara
seimbang.
Adanya saling ketergantungan antara faktor abiotik dengan faktor biotik, dan
hubungan antarkomponen di dalam faktor biotik sendiri, menunjukkan bahwa kehidupan
manusia bergantung kepada kehidupan makhluk lainnya maupun kehidupan antar manusia
sendiri. Beranekaragam tumbuhan yang menyusun taman kota memberikan dampak
positif bagi lingkungan kehidupan kota itu maupun lingkungan lainnya. Belakangan ini
diketahui bahwa berbagai tanaman hias dapat menyerap racun yang ada di udara, air,
maupun di tanah, seperti tanaman tapak dara, senseivera, palem kuning dan lain-lain.
2. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MAPEL PROYEK IPAS

TEMA TERARIUM SEBAGAI MODEL EKOSISTEM SEDERHANA


SINTAKS Penyusunan Rancangan Proyek (Plan)
KLS/ SMT X / GASAL
TH.AJARAN 2022 - 2023
SEKOLAH

PETUNJUK
TUJUAN
PENGGUNAAN LKPD
Peserta didik mampu memahami pengertian makhluk hidup, mampu Diskusikan dengan
menjabarkan ciri – ciri makhluk hidup, mampu Mengelompokkan teman kelompokmu
makhluk hidup, mampu mendeskrispsikan Lingkungan Biotik dan Abiotik, mengenai Pembuatan
mampu membandingkan konsep individu, populasi, komunitas,
Terarium sebagai
ekosistem dan biosfer, mampu merancang dan merencanakan
pembuatan Terarium, mampu menganalisis interaksi makhluk hidup model ekosistem
dalam ekosistem Terarium dalam bentuk artikel, mampu sederhana
mempresentasikan artikel tentang hubungan mahluk hidup dalam
ekosistem terarium yang dibuat.

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


1.
2.
3.
4.

N Pertanyaan Jawaban
o
Komponen Biotik apa saja yang akan
1 kelompok ananda tempatkan dalam
Terarium?
Mengapa ananda memilih Komponen Biotik
2
tersebut?
Bahan apa saja yang dibutuhkan dalam
3
membuat Terarium tersebut?
Berapa banyak bahan yang dibutuhkan dalam
4
membuat Terarium tersebut?
Alat apa saja yang dibutuhkan dalam
5
membuat Terarium tersebut?
Bagaimana langkah-langkah dalam membuat
6
Terarium tersebut?
Bagaimana pembagian tugas dalam membuat
7
Terarium tersebut?

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


MAPEL PROYEK IPAS

TEMA TERARIUM SEBAGAI MODEL EKOSISTEM SEDERHANA


SINTAKS Penyusunan Rencana Kerja (Schedule)
KLS/ SMT X / GASAL
TH.AJARAN 2022 – 2023
SEKOLAH

PETUNJUK
TUJUAN
PENGGUNAAN LKPD
Peserta didik mampu memahami pengertian makhluk hidup, mampu Diskusikan dengan
menjabarkan ciri – ciri makhluk hidup, mampu mengelompokkan teman kelompokmu
makhluk hidup, mampu mendeskrispsikan Lingkungan Biotik dan Abiotik, mengenai jadwal
mampu membandingkan konsep individu, populasi, komunitas,
pembuatan proyek
ekosistem dan biosfer, mampu merancang dan merencanakan
pembuatan Terarium, mampu menganalisis interaksi makhluk hidup (tahapan-tahapan dan
dalam ekosistem Terarium dalam bentuk artikel, mampu pengumpulan).
mempresentasikan artikel tentang hubungan mahluk hidup dalam
ekosistem terarium yang dibuat.

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


1.
2.
3.
4.

N Langkah Kerja Waktu Tempat


o
1 Mencari Alat dan Bahan
2 Membuat Terarium
Membuat artikel tentang
3 ekosistem dalam terrarium
yang dibuat

3. TUGAS PROYEK
TUGAS KELOMPOK:
Buatlah Model Terarium.
Buatlah artikel tentang TERARIUM SEBAGAI MODEL EKOSISTEM SEDERHANA yang sudah dibuat.

4. RUBRIK ASESMEN PENILAIAN AKTIVITAS SISWA


No Kriteria Keberhasilan Tindakan Skor Indikator Deskripsi Pencapaian
Siswa sama sekali tidak memperhatikan
1
penjelasan materi di kelas
Siswa hanya sesekali memperhatikan
2
Keseriusan siswa dalam KBM penjelasan materi di kelas
1
(Listening Activities) Siswa hanya memperhatikan penjelasan
3
materi saja, tetapi tidak serius dan antusias
Siswa serius dan antusias memperhatikan
4
penjelasan materi di kelas
1 Tidak mengerjakan tugas yang diberikan
Mengerjakan tugas tetapi tidak serius dan
2
diselingi bercanda dengan teman
Tanggung jawab tugas individu
2 Mengerjakan tugas diberikan dengan tenang
(Emotional Activities) 3
dan serius tetapi masih ada yang salah
Mengerjakan tugas diberikan dengan tenang
4
dan serius serta hasilnya benar
3 Menjelaskan hasil jawaban Tidak dapat menjelaskan dengan baik dan
1
dengan teman kelompok. benar
(Oral Activities) 2 Menjelaskan dengan baik tetapi tidak benar
3 Menjelaskan dengan baik tetapi masih ada
yang kurang benar
4 Menjelaskan dengan baik dan benar
1 Tidak memberikan ide pendapat sama sekali
Memberikan pendapat tetapi tidak rasional
2
dan tidak sesuai dengan materi diskusi
Memberikan ide atau pendapat.
4 Memberikan pendapat sesuai dengan
(Writing Activities) 3
materi diskusi tetapi masih belum tepat
Memberikan pendapat dengan rasional dan
4
sesuai dengan materi diskusi
Tidak mau bertanya mengenai hasil yang
1
dijabarkan kelompok lain
Mau bertanya tetapi tidak sesuai dengan
Kemauan bertanya atau 2
hasil penjabaran materi kelompok
5 merespon terhadap hasil diskusi.
Bertanya sesuai materi hasil diskusi yang
(Oral Activities) 3
dijabarkan kelompok
Sering bertanya sesuai materi hasil diskusi
4
yang dijabarkan kelompok
NILAI TOTAL SISWA = SKOR TOTAL X 5

5. RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASI(LKPD) DAN PROYEK


INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK
ASPEK 0-5 5-6 7-8 9-10
Pembuatan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Produk mampu mampu mampu mampu
Terarium membuat membuat membuat membuat
dan Artikel Produk Produk membuat membuat
Terarium dan Terarium dan Produk Produk
artikel membuat Terarium dan Terarium dan
tentang artikel tentang artikel tentang artikel tentang
TERARIUM TERARIUM TERARIUM TERARIUM
SEBAGAI SEBAGAI SEBAGAI SEBAGAI
MODEL MODEL MODEL MODEL
EKOSISTEM EKOSISTEM EKOSISTEM EKOSISTEM
SEDERHANA SEDERHANA SEDERHANA SEDERHANA
yang sudah yang sudah yang sudah yang sudah
dibuat. dibuat dan dibuat dan dibuat dan
Tetapi tidak mampu mampu mampu
melakukan menjelaskan menjelaskan menjelaskan
penyiraman hubungan hubungan hubungan
terhadap dengan dengan dengan
produk lingkungannya lingkungannya lingkungannya
terariumnya serta serta mampu serta mampu
melakukan menganalisis menganalisis
penyiraman masalah yang masalah yang
terhadap timbul dalam timbul dalam
terariumnya hubungan hubungan
tapi kurang tersebut. tersebut
teratur Serta beserta cara
melakukan mengatasi
penyiraman masalah
terhadap tersebut.
terariumnya Serta
dengan melakukan
teratur penyiraman
terhadap
terariumnya
dengan
teratur

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten.

6. SOAL LATIHAN PERTEMUAN 1 ( TES FORMATIF 1)


1. Jelaskan Pengertian istilah:
a. Mahluk Hidup
b. Lingkungan
2. Sebutkan 2 Komponen Lingkungan dan berikan contohnya masing-masing!
3. Berikan contoh interaksi antara Mahluk Hidup dan Lingkungannya!
KUNCI JAWABAN:
1. a. Mahluk Hidup : Makhluk hidup merupakan suatu organisme yang memiliki
kemampuan untuk bernapas, berpindah tempat, merespon perubahan diri dan
lingkungannya
b. Lingkungan : lingkungan adalah keseluruhan faktor biotik (hidup) dan abiotik (tak
hidup) yang terdapat di sekeliling organisme (makhluk hidup) dan berpotensi
memengaruhi organisme tertentu atau disebut juga habitat organisme.
2. Lingkungan biotik adalah keseluruhan organisme yang berpotensi memengaruhi
kehidupan organisme yang lain, sedangkan lingkungan abiotik adalah keseluruhan
unsur tak hidup baik bersifat fisika maupun kimia (fisika-kimia) yang berpotensi
mengenali kehidupan organisme tertentu
3. Misalnya, hubungan antara tanah dan pohon. Pohon memperoleh unsur hara yang
diperlukan untuk tumbuh dari dalam tanah. Disisi lain daun, ranting pohon yang
telah kering dan dibusukkan dapat menambah unsur hara yang ada di dalam tanah.

7. SOAL LATIHAN PERTEMUAN 2 (TES FORMATIF 2)


1. Di dalam ekologi terdapat tingkatan - tingkatan organisasi kehidupan dari yang terendah
sampai tertinggi yaitu individu – populasi – komunitas – ekosistem dan biosfer. Coba
Anda jelaskan pengertian dari masing - masing tingkatan organisasi kehidupan tersebut.
2. Sebutkan 3 macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya.
3. Coba uraikan oleh Anda komponen - komponen ekosistem.
4. Pada kolom di bawah ini terdapat jenis - jenis makhluk hidup. Coba isilah oleh Anda
dengan tanda V (cek) untuk membedakan individu, populasi dan komunitas.
Pengertian
No Jenis Mahluk Hidup
individu populasi komunitas
a. Sebatang pohon jambu
b. Sekumpulan kelinci di kandang
c. Populasi padi, populasi belalang, populasi
siput, populasi ikan kecil di sawah
d. Seekor kucing
e. Sekumpulan murid di kelas Sekumpulan ikan
mas di kolam
5. Orang yang pertama kali menyampaikan definisi ekologi adalah....berkebangsaan....

KUNCI JAWABAN
1. a) Individu adalah makhluk hidup tunggal. b) Populasi adalah sekelompok individu
sejenis yang berada di suatu tempat. c) Komunitas adalah berbagai populasi dari spesies
yang berbeda yang hidup ber sama di suatu tempat. d) Ekosistem merupakan kumpulan
semua organisme yang membentuk komunitas bersama lingkungan abiotiknya atau
ekosistem adalah kesatuan dari komunitas dengan lingkungannya dimana terjadi
interaksi. e) Biosfer adalah kumpulan atau kesatuan ekosistem yang ada di bumi.
2. Ada 3 macam adaptasi a) adaptasi morfologi merupakan bentuk tubuh untuk
kelangsungan hidupnya. b) Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi
tubuh untuk mempertahankan hidupnya. c) Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi
yang didasarkan pada tingkah laku.
3. Ada 4 komponen pada ekosistem a) Produsen, sebagai produsen adalah tumbuhan
hijau yang dapat membuat makanan sendiri (autotrof) dengan berfotosintesis. b)
Konsumen yaitu organisme heterotrof, misalnya hewan dan manusia yang makan
organisme lain. c) Abiotik (benda - benda mati) d) Pengurai atau dekomposer atau jasad
renik yaitu organisme heterotrofik yang menguraikan organisme mati dan hasil
penguraiannya dapat dimanfaatkan oleh produsen atau tumbuhan.
4. a) Individu d) Individu b) Populasi e) Populasi c) Komunitas f) Populasi
5. Definisi ekologi pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel bangsa jerman

8. SOAL LATIHAN (TES FORMATIF 3)


Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat.
1. Hubungan timbal balik antara faktor biotik dan abiotik disebut . . . .
A. Ekologi
B. Vegetasi
C. Ekosistem
D. Adaptasi
E. Habitat
2. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal antara komunitas dengan lingkungannya
disebut....
A. Fisiologi
B. Etiologi
C. Sitologi
D. Ekologi
E. Biologi
3. Interaksi yang terjadi antara serangga, ayam, burung, dan rumput baik secara langsung
maupun tidak langsung menunjukkan adanya interaksi . . . .
A. Antar individu
B. Antara komunitas
C. Antar populasi
D. Jenis biotik dan abiotik
E. Jaring jarring makanan
4. Seekor belalang hijau menempel pada dahan sehingga belalang terhindar dari serangan
seekor burung. Adaptasi pada belalang dalam meniru warna dan bentuk daun disebut
adaptasi . . . .
A. Fisiologi
B. MimikrI
C. Morfologi
D. Fungsi alat - alat
E. Tingkah laku
5. Hubungan yang terjadi antara lembu dan kambing yang hidup bersama pada lapangan
rumput menunjukkan adanya simbiosis yang tergolong . . . .
A. Mutualisme
B. Kompetisi
C. Komensalisme
D. Antibiosa
E. Predasi
6. Berikut adalah faktor yang menyebabkan terjadinya dinamika populasi, yaitu . . . .
A. Kelahiran
B. Kelahiran, kematian, dan migrasi
C. Kematian
D. Kelahiran dan kematian
E. Migrasi
7. Sekelompok lembu yang hidup di suatu daerah, secara konsep ekologi disebut . . .
A. Komunitas
B. Populasi
C. Ekosistem
D. Individu
E. Spesies
8. Makhluk hidup dengan faktor abiotik membentuk kesatuan yang disebut . . . .
A. Habitat
B. Komunitas
C. Bioma
D. Ekosistem
E. Nisia
9. Komponen yang membangun suatu ekosistem terdiri dari . . . .
A. Tumbuhan, tanah, hewan, dan air
B. Udara, tanah, serta komponen abiotik lainnya
C. Komponen biotik, produsen, air, dan tanah
D. Tumbuhan, pengurai, dan komponen biotik
E. Hewan, tumbuhan, dan komponen abiotik
10. Kumpulan dari berbagai ekosistem di dunia secara makro membentuk sistem yang
disebut....
A. Bioma
B. Habitat
C. Biosfer
D. Biomassa
E. Biologi

KUNCI JAWABAN
1. B. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara faktor biotik dan abiotik
2. C. Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal antara komunitas
dengan lingkungannya
3. B. Interaksi antar populasi berlangsung antar kelompok species pada suatu tempat
tertentu.
4. A. Adaptasi belalang meniru warna daun merupakan adaptasi fungsi fisiologi tubuh
dalam mempertahankan hidupnya
5. D. Terjadi simbiosis kompetisi dalam memperoleh bahan makanan berupa rumput
6. D. Faktor yang menyebabkan dinamika populasi adalah kematian, kelahiran dan migrasi
7. D. Populasi merupakan sekelompk species yang sama pada suatu tempat
8. E. Kesatuan komponen biotik dan abiotik merupakan ekosistem
9. E. Komponen ekosisitem adalah biotik dan abiotik
10. C. Kumpulan ekositem di dunia merupakan Biosfir

9. LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK


a. ASSESMEN NON KOGNITIF
1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu.

A B C

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada


semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
belajar di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi lingkungan terkait makhuk hidup dan
lingkungannya yang indah sehat ?
5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari makhluk hidup dan lingkungannya?

a. ASSESMEN KOGNITIF (TES SUMATIF)


Identifikasi materi Kemung-kinan Skor Rencana
Pertanyaan
yang akan diujikan Jawaban (Kategori) Tindak Lanjut
 Peserta Jelaskan sesuatu yang bisa Paham Pembelajaran
didik mampu pengertian memanfaatkan energi utuh dapat
memahami makhluk dari lingkungannya dan dilanjutkan
pengertian makhluk hidup? merubahnya dari satu ke unit
hidup dengan tepat bentuk energi ke bentuk selanjutnya
energi yang lain, dapat
beradaptasi dengan
lingkungannya, bisa
merespon bila ada
rangsangan, bersifat
homeostatis, kompleks
dan terorganisir dengan
baik, dapat
bereproduksi atau
berkembang biak serta
dapat tumbuh dan
berkembang.
 Peserta Jelaskan 9 Bernafas, bergerak, peka Paham Pembelajaran
didik mampu ciri-ciri terhadap utuh dapat
menjelaskan ciri – makhluk rangsangan,memerlukan dilanjutkan
ciri makhluk hidup hidup? makanan, tumbuh dan ke unit
berkembang, selanjutnya
mengeluarkan zat
sisa,berkembang biak,
beradaptasi, dapat
melakukan metabolisme

Bernafas, bergerak, peka Paham Memberikan


terhadap sebagian pembelajaran
rangsangan,memerlukan remedial
makanan, tumbuh dan
berkembang,
 Peserta Jelaskan Lingkungan Biotik Paham Pembelajaran
didik mampu perbedaan Yaitu Lingkungan yang di utuh dapat
menjelaskan lingkungan dalamnya berisi dilanjutkan
Lingkungan Biotik biotik dan Makhluk Hidup. ke unit
dan Abiotik abiotik? Lingkungan Abiotik selanjutnya
Yaitu Lingkungan yang di
dalamnya bukan berisi
Makhluk Hidup.
Lingkungan Biotik Paham Memberikan
Yaitu Lingkungan yang di sebagian pembelajaran
dalamnya berisi remedial
Makhluk Hidup
 Peserta Berdiskusi
didik mampu dan
menganalisis praktek
Lingkungan Biotik tentang
dan Abiotik analisis
Lingkungan
biotik dan
abiotik

10. PEMBELAJARAN REMEDIASI


Siswa Membuat: makalah tentang Mahluk Hidup dan Lingkungannya

11. GLOSARIUM
Faktor biotik : faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan
maupun hewan
Populasi : Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu.

12. DAFTAR PUSTAKA


Ramlawati, Dr. Dkk. 2017. SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA
BAB VI EKOLOGI. Jakarta: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Puspaningsih, Ayuk Rahma. Dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas X. Jakarta:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK
INDONESIA.
Jumhana, Nana. 2021. MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN. Diakses tanggal 21 Juli 2021.
Wisnuwati. 2007. MEMBUAT TERARIUM YANG UNIK DAN CARA MERAWATNYA. Bandung :
Sinergi Pustaka Indonesia

Anda mungkin juga menyukai