1.INFORMASI UMUM
Nama Penyusun : Aini Maskuro,S.Pd
Institusi :SMP Islam Nazhatut Tholibin Probolinggo
Jawa Timur
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Jenjang Sekolah : SMP
Kelas/Fase :VII/D
Alokasi waktu : 2 x 40 Menit
Topik : Perubahan fisika dan perubahan kimia Fase Capaian Pembelajaran : D
Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan
benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan
karakteristik zat, membedakan perubahan fisika dan kimia serta memisahkan
campuran sederhana
Tujuan Pembelajaran
Pemahaman IPA:
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri – ciri perubahan fisika dan perubahan
kimia setelah melakukan pengamatan dan percobaan dengan benar
2. Peserta didik dapat menganalisis fenomena perubahan fisika dan perubahan kimia,
setelah melakukan pengamatan dan percobaan dengan benar
Pemahaman Proses :
1. Peserta didik dapat mengindentifikasi perbedaan perubahan fisika dan kimia setelah
melakukan percobaan membuat briket daun kering dengan benar
2. Peserta didik dapat menyajikan hasil pengamatan dan mengomunikasikan hasil
karyanya setelah melakukan pengamatan dari percobaan membuat briket daun kering
dengan benar
Kompetensi Awal
Memahami karakteristik zat , serta perubahan fisika dan perubahan kimia pada zat yang
dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari - hari
Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik dan TPACK
Model Pembelajaran: Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, Presentasi, eksperimen sederhana
2.KOMPETENSI INTI
Pemahaman Bermakna
Pelajar melakukan pemecahan masalah dengan pembuatan briket dari daun kering
secara berkelompok untuk mempermudah menganalisis fenomena perubahan fisika dan
perubahan kimia dalam kehidupan sehari – hari. Pelajar mendapatkan pengalaman
belajar melalui pemecahan masalah secara berkelompok sehingga berpikir kritis dapat
terasah. Kemandirian pelajar juga secara tidak langsung dapat terasah.
Pertanyaan Essensial
Bagaimana cara mengidentifikasi perubahan fisika dan perubahan kimia dalam proses
pembuatan briket dari daun kering
Kegiatan Berdiferensiasi
Visual : Peserta didik disajikan teks yang memuat gambar tentang fenomena
perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari - hari
Auditori : Peserta didik disajikan video tentang pembakaran sampah daun kering
Kinestetik : Peserta didik membuat karya / produk briket dari daun kering
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Inti ( 60 Guru menampilkan gambar Peserta didik menyimak gambar 10 menit
dan video tentang video yang ditayangkan guru
menit) ( TPACK , saintifik : mengamati)
Pembakaran sampah daun
kering
Sintaks PBL
Fase 1
Orientasi peserta
didik pada masalah
Guru membimbing
presentasi dan memotivasi Perwakilan salah satu
perwakilan salah satu kelompok melakukan
kelompok untuk presentasi presentasi, dan kelompok
dan kelompok lain yang lain memberikan
memberikan masukan, tanggapan
guru memberikan (4C -Collaboration,
penghargaan untuk Communication)
kelompok yang tampil.
Menganalisis dan Guru bersama peserta Peserta didik bersama guru 10 menit
didik menganalisis tentang menganalisis tentang hasil
mengevaluasi
hasil pemecahan masalah pemecahan masalah dari
proses pemecahan dari kegiatan yang telah kegiatan yang telah
masalah dilaksanakan dilaksanakan
Penutup (10 menit) Guru membimbing peserta Peserta didik bersama guru 10 menit
didik menyimpulkan menyimpulkan materi hasil
materi hasil eksperimen eksperimen dan diskusi
dan diskusi yang telah yang telah dilakukan.
dilakukan. . (mengomunikasikan)
ASESSMEN
A. Asessmen Formatif
Penilaian kinerja melakukan observasi
Produk Akhir Bab: membuat briket daun kering
Assesmen sikap : profil pelajar Pancasila (gotong royong dan bernalar kritis)
B. Assesmen Sumatif
Bentuk instrumen : pilihan ganda
Probolinggo, 9 Januari 2023
DAFTAR PUSTAKA
Victoriani Inabuy, dkk 2021. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP Kelas VII
buku Siswa, Jakarta.Kemendikbud, Riset, Teknologi Balitbang, Pusat
Kurikulum dan Perbukuan
Budiyanti Dwi Hardanie, dkk. 2021. Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan
Alam SMP KelasVII buku guru, Jakarta. Kemendikbud, Riset, Teknologi
Balitbang, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Pane, J. P., Junary, E., & Herlina, N. (2015). Pengaruh konsentrasi perekat tepung tapioka
dan penambahan kapur dalam pembuatan briket arang berbahan baku pelepah aren
(Arenga pinnata). Jurnal Teknik Kimia USU, 4(2), 32-38.
https://talenta.usu.ac.id/jtk/article/view/1468/948
PENILAIAN SIKAP (Profil Pelajar Pancasila)
Lampiran 1 : Lembar Penilaian Sikap
Kelas :
Butir Sikap : Gotong Royong
Rubrik Penilaian
No Indikator Rubrik
1 Keaktifan dalam kelompok 4. Sangat Aktif membantu kelompok
3. cukup aktif membantu kelompok
2. kurang aktif membantu kelompok
1. Tidak aktif membantu kelompok
2 Kerja sama menyelesaikan tugas 4. Sangat antusias melakukan kegiatan
bekerjasama menyelesaikan tugas
3. Cukup antusias aktif melakukan kegiatan
bekerjasama menyelesaikan tugas
2. Kurang antusias aktif melakukan
bekerjasama menyelesaikan tugas
1. Tidak antusias bekerjasama menyelesaikan
tugas
Keterangan : Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 sampai dengan 4
10
No N Nama Peserta Didik A Aspek yang Dinilai K Keterangan
11
12
1 Mulai berkembang
2.Sudah berkembang
Mengumpulkan, mengklasifikasikan,
membandingkan, dan memilih informasi dari
berbagai sumber, serta memperjelas informasi
dengan bimbingan orang dewasa
1.Mulai berkembang
Mengumpulkan, mengklasifikasikan,
membandingkan dan memilih informasi dan
gagasan dari berbagai sumber
Diadopsi dari SK Kepala BSKAP No. 9 Tahun 2022 tentang Dimensi, elemen, dan sub
elemen profil pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
Penilaian Sikap :
C3 A 20
N Tujuan Ranah Kunci
Indikator Soal Butir Soal Skor
o Pembelajaran Bloom Jawaban
Rubrik
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
1 Merumuskan masalah dan Tidak Identifikasi Identifikasi
merencanakan percobaan melakukan masalah masalah
identifikasi dilakukan dilakukan
masalah yang dengan secara mandiri
terdapat pada bantuan guru (individual/
LKPD kelompok)
Tidak Mengisi LKPD
mengerjakan dengan baik
LKPD
2 Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
tidak cermat cermat cermat
21
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
tidak ada mencakup mencakup
aktivitas pada aktivitas pada
LKPD LKPD
4 Mengkomunikasikan Dilakukan Lisan dan Memadukan
secara lisan tertulis namun hasil tertulis
tidak sebagai bagian
dipadukan dari penyajian
secara lisan
Pedoman penskoran:
22
LEMBAR KERJA PESERTA
DIDIK
23
A. TUJUAN
Meski demikian, membakar sampah daun bukanlah hal yang baik dan benar.
Ada beberapa alasan mengapa membakar daun adalah ide yang sangat buruk.
Daun yang terbakar bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda, berpotensi
menyebar, dan menimbulkan asap yang tidak hanya mengganggu tetangga di
sekitar, namun juga mencemarkan udara. Dikutip dari Taste of Home, Rabu
(3/2/2021), berikut penjelasan mengenai risiko dan dampak membakar sampah
daun di halaman rumah. Risiko kesehatan Daun yang terbakar melepaskan zat
pengiritasi ke udara yang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan masalah
kesehatan lainnya.
24
Menurut EPA, membakar daun di area terbuka menghasilkan materi
partikulat dan hidrokarbon yang mengandung sejumlah senyawa racun,
iritan, dan karsinogenik penyebab kanker. Partikel mikroskopis dalam asap
daun dapat masuk ke bagian terdalam paru-paru Anda dan menyebabkan
kerusakan pernapasan, merusak paru-paru, dan bahkan mengurangi jumlah
udara yang dapat Anda hirup.
(kompas.com)
Gambar 2: arang
Sumber : dokumetasi penulis
Daun kering yang terdapat pada halaman rumah atau sekolah, hendaknya tidak di
bakar sembarangan, melainkan sampah daun kering tersebut dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan arang yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Bagaimana kamu memanfaatkan konsep perubahan fisika dan kimia pada daun
kering , agar dapat lebih berkhasiat dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mengetahuinya, mari kita lakukan kegiatan berikut ini!
25
C. RINGKASAN MATERI
Perubahan fisika : Pada saat terjadi perubahan fisika maka materi sebelum dan sesudah
perubahan sama.
Perubahan kimia : yaitu materi sebelum perubahan berbeda dengan materi yang ada setelah
perubahan itu.
Ada 4 tanda perubahan kimia: ada perubahan warna,terbentuk gas,terbentuk endapan,ada
perubahan energi
D.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan orientasi masalah dan ilustrasi yang telah dipaparkan, permasalahan apa yang
dapat kalian temukan?
26
D. LANGKAH KERJA
27
E.
TABEL PENGAMATAN
Isilah tabel berikut sesuai dengan data percobaanmu !
Tabel pengamatan 1
No Kondisi Kepadatan Kepadatan Warna Warna
briket basah briket kering briket briket
basah kering
1 Briket daun kering
Tabel pengamatan 2
No Kegiatan Jenis perubahan
Fisika Kimia
1 Daun kering dipotong-
potong
2 Daun kering dibakar
3 Abu hasil pembakaran
ditumbuk
4 Abu hasil pembakaran
hasil yang ditumbuk di dan
saring
5 Hasil penyaringan abu
daun kering ditambahkan
lem briket
6 Adonan abu hasil
penyaringan + lem briket
dicetak
28
F
PERTANYAAN ANALISIS
G. KESIMPULA
Tuliskanlah
N kesimpulanmu pada kolom dibawah ini !
29
TUGAS
Setelah melakukan percobaan pembuatan briket daun kering, buatlah langkah
langkah yang telah kalian lakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Sediakan kertas manila ukuran A3
2. Buatlah alur langkah kerja yang telah kalian lakukan
3. Tulis tabel pengamatan dan hasil pengamatan yang telah kalian lakukan
4. Tulis jawaban pertanyaan analisis dan buat kesimpulan hasil pengamatan
5. Presentasikan hasil karya kalian di depan kelompok lain.
30
DAFTAR PUSTAKA
Victoriani Inabuy, dkk 2021. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP Kelas VII buku
Siswa, Jakarta. Kemendikbud, Riset, Teknologi Balitbang, Pusat Kurikulum dan
Perbukuan
Budiyanti Dwi Hardanie, dkk. 2021. Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam
SMP KelasVII buku guru, Jakarta. Kemendikbud, Riset, Teknologi Balitbang, Pusat
Kurikulum dan Perbukuan
Pane, J. P., Junary, E., & Herlina, N. (2015). Pengaruh konsentrasi perekat tepung tapioka dan
penambahan kapur dalam pembuatan briket arang berbahan baku pelepah aren (Arenga
pinnata). Jurnal Teknik Kimia USU, 4(2), 32-38. https://talenta.usu.ac.id/jtk/article/view/1468/948
Sakina Rakhma Diah Setiawan. 2021 "Jangan Membakar Sampah Daun yang Berguguran, Ini
Sebabnya" https://www.kompas.com/homey/read/2021/02/03/130700476/jangan-membakar-
sampah-daun-yang-berguguran-ini-sebabnya?page=all
31
KUNCI JAWABAN LKPD
PERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA
32
KUNCI JAWABAN LKPD 3
Perubahan fisika dan kimia
Berdasarkan orientasi masalah dan ilustrasi yang telahdipaparkan, permasalahan apa yang
dapat kalian temukan?
Tabel pengamatan 1
No Kondisi Kepadatan Kepadatan Warna briket Warna
briket basah briket kering basah briket
kering
1 Briket daun kering Briket Warna hitam Hitam
Briket kurang bertambah pekat tidak
padat dan agak padat dan terlalu
lunak mengeras pekat/ abu
–abu
Tabel pengamatan 2
Berilah tanda ceklist pada tabel di bawah ini!
No Kegiatan Jenisperubahan
Fisika Kimia
1 Daun kering dipotong-
potong
2 Daun keringdibakar
3 Abu hasil pembakaran
ditumbuk
4 Abu hasil pembakaran yang
ditumbuk dan di saring
5 Hasil penyaringan abu daun
33
No Kegiatan Jenisperubahan
Fisika Kimia
kering ditambahkan lem
briket
6 Adonan abu hasil
penyaringan + lem briket
dicetak
F PERTANYAANANALISIS
Jawablah pertanyaan analisis dibawah ini dengan benar, berdasarkan data percobaan
yang kamu dapatkan !
3. Berdasarkan data hasil percobaan yang telah dilakukan,tahap mana saja yang termasuk
perubahan fisika dan kimia, jelaskan alasan kalian!
Perubahan fisika pada proses pembuatan briket:
Daun kering dipotong-potong, karena hanya mengubah bentuk dari daun yang besar
menjadi kecil
34
G. KESIMPULA
N
Tuliskanlah kesimpulanmu pada kolom dibawah ini !
35
BAHAN AJAR
36
PENDAHULUAN
Di dalam kehidupan manusia tentu tidak akan lepas dengan materi dan perubahannya.
Sebagai contoh sederhana di saat memotong sayuran terjadi perubahan fisika kemudian disaat
sayuran di masak akan mengalami perubahan kimia. Selain itu kertas dibakar, nasi menjadi basi
dan lain –lain hal tersebut merupakan perubahan kimia.Kemudian, saat es meleleh, air membeku
saat di letakkan pada lemari pendingin merupakan perubahan fisika.
Banyaknya sampah daun kering yang berserakan di halaman rumah tentu merupakan
permasalahan yang sering dijumpai, penanganan sampah kering biasanya hanya di bakar begitu
saja. Namun ada teknik penanganan sampah daun kering agar lebih bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya dengan mengolah sampah daun kering untuk dijadikan bahan pembuatan
briket/ arang. Pada proses pembuatan briket ini terjadi perubahan fisika dan kimia.
Pada bahan ajar ini, diharapkan peserta didik dapat menerapkan konsep perubahan fisika
dan kimia dalam kehidupan sehari-hari agar pembelajaran IPA menjadi bermakna .Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan bahan ajar ini, oleh karena itu kritik dan
saran sangat dibutuhkan agar bahan ajar ini lebih baik kedepannya.Semoga bahan ajar ini dapat
bermanfaat bagi peserta didik dan para rekan guru, terima kasih.
Penulis
37
PETUNJUK BELAJAR
Agar para peserta didik dapat dengan mudah menggunakan bahan ajar ini, alangkah
baiknya jika kalian mengikuti petunjuk sebagai berikut:
1. Sebelum menggunakan bahan ajar ini alangkah baiknya kalian berdoa
2. Bacalah link yang tersedia pada bahan ajar ini agar pengetahuan kalian bertambah
3. Berilah garis bawah bagi istilah atau informasi yang dianggap penting bagi klian
38
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................1
Halaman Dalam...................................................................................................2
Kata Pengantar....................................................................................................3
Pendahuluan........................................................................................................4
Petunjuk Belajar………………………………………………………………..5
Daftar Isi............................................................................................................6
Isi Bab................................................................................................................7
Peta Pikiran........................................................................................................7
Soal Latihan…………………………………………………………………. 14
39
Isi Bab
PERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA
PETA PIKIRAN
40
Capaian Pembelajaran dan Tujuan
Pembelajaran
Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase D, peserta didik mampu melakukan klasaifikasi makhluk hidup dan
benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan
karakteristik zat, membedakan perubahan fisika dan kimia serta memisahkan
campuran sederhana
Tujuan Pembelajaran
Pemahaman IPA:
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri – ciri perubahan fisika dan perubahan
kimia setelah melakukan pengamatan dan percobaan dengan benar
4. Peserta didik dapat menganalisis fenomena perubahan fisika dan perubahan kimia,
setelah melakukan pengamatan dan percobaan dengan benar
Pemahaman Proses :
3. Peserta didik dapat mengindentifikasi perbedaan perubahan fisika dan kimia setelah
melakukan percobaan membuat briket daun kering
5. Peserta didik dapat menyajikan hasil pengamatan dan mengomunikasikan hasil
karyanya setelah melakukan pengamatan dari percobaan membuat briket daun kering
41
URAIAN BAHAN AJAR
1. PERUBAHAN FISIKA
Dari ukuran yang lebih besar menjadi ukuran yang lebih kecil. Sifat materi kertas tetap,
walaupun telah disobek, tidak mengalami perubahan. Maksudnya kertas yang awal memiliki
ciri-ciri yang sama dengan kertas yang telah kalian sobek. Perubahan seperti ini disebut
sebagai perubahan Fisika. Pada saat terjadi perubahan isika maka materi sebelum dan
sesudah perubahan sama.
CONTOH :
Perubahan fisika juga terjadi apabila kalian mencampurkan gula ke dalam air. Istilah yang
digunakan adalah melarutkan Mengapa melarutkan gula dalam air termasuk perubahan
fisika? Hal ini karena dalam larutan gula tersebut masih terdapat air maupun gula, tidak ada
zat atau materi baru yang terbentuk. Sifat air masih bisa kita lihat karena dapat dituang dari
satu wadah ke wadah yang lain. Terbukti juga kalian dapat merasakan air
menjadi manis, artinya gula sebagai suatu materi masih ada, tidak berubah. Gula pun dapat
diperoleh kembali apabila airnya diuapkan
2. PERUBAHAN KIMIA
perubahan kimia, yaitu materi sebelum perubahan berbeda dengan materi yang ada setelah
perubahan itu. Abu yang telah terbentuk tidak dapat dibuat menjadi kertas lagi, artinya
perubahannya tidak bisa kembali ke bentuk semula atau disebut juga ireversibel.
Nasi yang kalian konsumsi setiap hari berasal dari beras. Ketika beras dimasak maka
terjadilah reaksi kimia sehingga beras akan berubah menjadi nasi. Apakah nasi dapat diubah
kembali menjadi beras? Karena itulah perubahan ini disebut perubahan kimia. Nasi adalah
suatu materi yang berbeda dengan beras. Setiap kali kalian melihat perubahan yang
melibatkan materi yang berbeda sebelum dan sesudahnya, maka kalian dapat
mengidentiikasinya menjadi perubahan kimia.
42
Pada saat perubahan kimia terjadi, ilmuwan Sains menyebut bahwa reaksi kimia telah
terjadi. Reaksi kimia biasanya dituliskan dalam bentuk persamaan untuk mempermudah para
ilmuwan. Persamaan kimia ini dapat ditulis dalam bentuk kata atau simbol. Contohnya jika
kalian membuat donat dari tepung, mentega, telur dan gula, maka persamaan reaksi dapat
ditulis dalam bentuk kata-kata seperti ini:
b. Terbentuk gas
Tanda kedua dapat dilihat pada reaksi antara logam magnesium dengan larutan bening asam
klorida, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.19 di samping ini. Dapatkah kalian lihat
gelembung-gelembung kecil yang terbentuk? Gelembung ini berbeda, yang terbentuk saat
air mendidih karena gelembung ini merupakan hasil reaksi kimia antara magnesium dan
asam klorida
yang membentuk gas hidrogen. Selain gas hidrogen, dihasilkan pula larutan magnesium
klorida. Jadi, dapat kita lihat bahwa zat yang ada sebelum dan sesudah reaksi itu berbeda.
Adapun pada saat air mendidih, baik air maupun uap air mengandung zat yang sama, yaitu
H2O.
43
c. Terbentuk endapan
Beberapa reaksi kimia menghasilkan endapan sebagai salah satu produknya, padahal tidak
ada endapan atau padatan pada pereaksinya. Reaksi awal biasanya berupa larutan yang
keruh setelah dicampur seperti pada Gambar 2.20. Larutan yang keruh menunjukkan
adanya padatan yang tidah larut. Apabila dibiarkan beberapa saat maka padatan itu akan
menumpuk di bagian bawah tabung reaksi. Padatan inilah yang disebut sebagai endapan.
44
Pembuatan arang dari daun kering
Biobriket didefinisikan sebagai bahan bakar yang berwujud padat dan berasal dari sisa-sisa
bahan organik yang telah mengalami proses pemampatan dengan daya tekan tertentu.
Biobriket dapat menggantikan penggunaan kayu bakar yang mulai meningkat konsumsinya.
Selain itu harga biobriket relatif murah dan terjangkau oleh masyarakat.
Briket arang dibuat dengan mencampurkan bahan- bahan yang memiliki nilai karbon
tinggi dan dengan memampatkannya pada tekanan tertentu serta memanaskan pada
suhu tertentu sehingga kadar airnya bisa ditekan seminimum mungkin sehingga
dihasilkan bahan bakar yang memiliki densitas yang tinggi, nilai kalor yang tinggi
serta asap buangan yang minimum
Menurut Schuchart, (1996), pembuatan briket dengan penggunaan bahan perekat akan
lebih baik hasilnya jika dibandingkan tanpa menggunakan bahan perekat. Di samping
meningkatkan nilai bakar dari bioarang, kekuatan briket arang dari tekanan luar juga lebih
baik (tidak mudah pecah).
Pembuatan briket biomassa memerlukan penambahan bahan perekat untuk
meningkatkan sifat fisik dari briket. Adanya penambahan kadar
perekat yang sesuai pada pembuatan briket akan meningkatkan nilai kalor briket
tersebut. Jenis perekat yang digunakan pada pembuatan briket
berpengaruh terhadap kerapatan, ketahanan tekan, nilai kalor bakar, kadar air, dan
kadar abu.
Informasi lanjut dapat klik link : https://talenta.usu.ac.id/jtk/article/view/1468/948
45
46
LATIHAN SOAL
47
48
DAFTAR PUSTAKA
Victoriani Inabuy, dkk 2021. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP Kelas
VII bukuSiswa, Jakarta. Kemendikbud, Riset, Teknologi
Balitbang, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
49
Media pembelajaran (tayangan power point)
50
51
52
53
Lampiran : soal assesmen formatif (pretest dan post test)
54
55