Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL 1

NAMA : RANDI PRAYUDI

NIM : 836288609

MATKUL : PEMBELAJARAN TERPADU PDGK4205

Jawaban

1. Benang merah dari teori progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme dalam pembelajaran
terpadu:
Pembelajaran berpusat pada peserta didik dan menghargai potensi alamiah seperti bakat dan
minat yang unik.
Pembelajaran terpadu memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik mengenai
konteks pembelajaran secara nyata (kongkrit).
Penyajian pembelajaran dengan tema mencoba mendekatkan pembelajaran dengan minat dan
bakat peserta didik.

Penjelasan
Teori belajar dan pembelajaran yang menjadi landasan terciptanya pembelajaran terpadu:
Teori progresivisme (John Dewey) adalah meyakini bahwa pembelajaran merupakan proses
berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah yang ada. Teori ini memahami bahwa pembelajaran
seharusnya menjadikan peserta didik lebih maju, kreatif, dan inovatif untuk menyelesaikan
permasalahan yang terjadi dilingkungannya. Pembelajaran tidak hanya sebuah transfer informasi,
melainkan cara untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Teori konstruktivisme (Jean Piaget) menyebutkan bahwa ilmu pengetahuan dan keterampilan
dibangun melalui pengalaman langsung. Pembelajaran dengan pengalaman langsung akan
mudah dicerna oleh peserta didik karena informasi yang diterima oleh berbagai indra yang
dimiliki, tidak hanya hasil mendengarkan penjelasan guru saja.
Teori humanisme (Lev Vgotsky) meyakini bahwa setiap anak (peserta didik) memiliki potensi
uniknya masing-masing. Peserta didik berhak memilih pembelajaran yang sesuai dengan minat
dan bakatnya.

2. Seiring dengan waktu, wajah pendidikan di Indonesia nampaknya masih belum mampu bersaing
dengan dunia. Indonesia sebagai negara berkembang masih dalam proses peningkatan mutu
pendidikan. Akan tetapi, tidak semua siswa di Indonesia rendah dalam pendidikan, buktinya
banyak juga yang memenangkan lombatingkat internasional. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya
Indonesia memiliki potensi yang tidak bisa di anggap remeh.

Pemerataan pendidikan terus di lakukan oleh pemerintah sampai ke pelosok-pelosok desa, dan
wajib belajar 9 tahun merupakan bukti nyata dari program pemerintah. Namun, fakta
menunjukkan bahwa pendidikan yang sebenarnya menjadi hak warga negara tidak sepenuhnya
didapat oleh seluruh lapisan masyarakat. Banyak anak-anak di Indonesia yang putus sekolah,
bahkan ada yang tidak sekolah karena kekurangan biaya. Hal ini harus segera di selesaikan oleh
pemerintah, walaupun upaya-upaya pemerintah sedang di galakkan, dan kita sebagai warga
negara wajib mendukung hal tersebut.

Dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia, khususnya Sekolah Dasar, masih menggunakan


metode lama dalam proses pembelajaran, yaitu penyelesaian program yang di rancang oleh
pemerintah. Guru sebagai pelaksana pembelajaran tentu harus mengikuti aturan yang dibuat
pemerintah, guru harus menyelesaikan program yang sudah di rancang tersebut dengan tepat
waktu. Perancangan program yang dilakukan pemerintah tersebut dirasa belum melihat berbagai
potensi berbeda yang ada pada setiap anak didik yang tersebar di seluruh Indonesia, hal ini
membawa dampak negatif yaitu potensi anak tidak berkembang secara maksimal. Anak hanya
sebagai wadah untuk menerima materi yang diberikan oleh guru. Sebenarnya siapa yang salah?
Pemerintah atau guru? Menurut penulis, sebaiknya tidak usah mencari siapa yang salah, akan
tetapi bagaimana menyelesaikannya. Mencari sebuah alternatif dalam pendidikan, yang dapat
memaksimalkan potensi yang ada pada peserta didik. Pembelajaran terpadu merupakan salah
satu alternatif tersebut, sebuah pendekatan belajar mengajar yang diharapkan dapat
memaksimalkan potensi siswa.

3. Contoh Rancangan Satuan Pembelajaran Terpadu dengan menentukan galat satu subtema,
jabarkan melalui kegiatan pembelajaran dan penilaian (evaluasi) yang mampu dilaksanakan
secara berdikari sang siswa (kolaborasi menggunakan orang tua). Pertimbangkan Satuan
Pembelajaran Terpadu tersebut menggunakan mengadakan variasi pada penggunaan media
menjadi bagian integral pada pembelajaran.
Penjelasan:
Pembelajaran terpadu artinya konsep yang merujuk pada pendekatan pembelajaran yang
melibatkan beberapa mata pelajaran buat memberikan pengalaman yang bermakna pada
peserta didik, sebagai akibatnya peserta didik akan tahu konsep-konsep yang mereka pelajari
melalui pengalaman secara langsung serta bisa menghubungkannya dengan konsep lain yang
sudah mereka pahami.
Pembelajaran terpadu memiliki beberapa ciri, di antaranya:
Pembelajaran berpusat di peserta didik. peserta didik sebagai subjek belajar serta guru menjadi
fasilitator.
Menyampaikan pengalaman langsung pada siswa.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DARING

Satuan Pendidikan : SDN KARAWACI BARU 4


Kelas / Semester : V / 1 (Satu)
Tema : Ekosistem
Sub Tema 2 : Hubungan Antar Makhluk Hidup
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, IPA
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 hari (6x35)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan
yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Bahasa


Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang 3.7.1 Menganalisis teks nonfiksi
saling berkaitan pada teks nonfiksi. yang disajikan (C4)

4.7 Menyajikan konsep-konsep yang 4.7.1 Merumuskan pokok pikiran dalam


saling berkaitan pada teks nonfiksi bacaan dengan tepat. (C5)
ke dalam tulisan dengan bahasa
sendiri.

IPA
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5. Menganalisis hubungan antar 3.5.1 Mengumpulkan keterangan tentang
komponen ekosistem dan rantai makanan (C5)
jaringjaring makanan di
lingkungan sekitar.

4.5 Membuat karya tentang konsep 4.5.1 Menyusun gambar rantai makanan pada
jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem lengkap dengan
ekosistem. keterangannya dengan cermat (C6)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui tayangan video youtube tentang hewan-hewan langka dan bertanya jawab
dengan guru, peserta didik mampu menceritakan penyebab hewan menjadi langka dengan
penuh percaya diri.
2. Melalui kegiatan mencermati teks nonfiksi “Rantai Makanan” pada power point,
peserta didik mampu menganalisis pokok pikiran nonfiksi dengan tepat.
3. Melalui penugasan, peserta didik mampu merumuskan pokok pikiran teks nonfiksi
dari hasil analisis dengan tepat.
4. Melalui penayangan video youtube tentang rantai makanan, peserta didik mampu
mengumpulkan informasi mengenai rantai makanan
5. Melalui media TTS (teka-teki silang), peserta didik dapat menentukan peran
makhluk hidup dalam rantai makanan dengan tepat.
6. Melalui penugasan, peserta didik mampu menyusun gambar rantai makanan pada
ekosistem lengkap dengan keterangannya dengan cermat

❖ Karakter peserta didik yang diharapkan : Religius


Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pokok pikiran
2. Rantai makanan

E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan pembelajaran : Saintifik dan TPACK berorientasi HOTS
2. Metode pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
3. Model pembelajaran : Discovery Learning

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Sumber Belajar :
a. Buku Pedoman Guru Tema : Ekosistem Kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
b. Buku Peserta didik Tema : Ekosistem Kelas V (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
2. Media / Alat :
a. Laptop, HP android, aplikasi whatsapp group, aplikasi power point
b. Video hewan langka https://www.youtube.com/watch?v=g-b7Qh2gunw
c. Video rantai makanan https://www.youtube.com/watch?v=bpnXZKp0gI8

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Waktu
(dilakukan menggunakan aplikasi whatsapp group)
Kegiatan 1. Melalui whatsapp group menggunakan voice note, 10 menit
Pendahuluan guru memberi salam dan mengajak peserta didik
berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-
masing. Religius
2. Guru melakukan absensi dengan cara peserta didik
menuliskan namanya dan menyatakan kehadiran di
whatsapp group. Disiplin
3. Peserta didik menyanyikan lagu “Tanah Airku”
dengan dibuktikan video singkat saat peserta didik
bernyanyi. Nasionalis
4. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang
kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan kegiatan
belajar serta motivasi yang disampaikan guru
menggunakan voice note pada whatsapp group.
(Communication)
Kegiatan Inti 1. Melalui link video yang telah dibagikan pada 180 menit
whatsapp group dan terkoneksi ke youtube, peserta
didik diajak menyimak video tentang hewan langka.
(Literasi)
2. Peserta didik menceritakan penyebab hewan-
hewan menjadi langka melalui voice note pada
whatsapp group dengan penuh percaya diri.
(Communication)
3. Peserta didik mencermati teks nonfiksi tentang
“Rantai Makanan” melalui power point yang
dibagikan melalui whatsapp group. (Literasi)
4. Peserta didik menganalisis teks nonfiksi tersebut
untuk merumuskan pokok pikiran yang terdapat dalam
bacaan dengan tepat. (Critical Thinking and Problem
Solving)
5. Peserta didik ditunjukkan link sebuah video
tentang rantai makanan yang dikoneksikan ke
youtube. (Saintifik- Mengamati) (Literasi)
6. Peserta didik diminta untuk menentukan peran
makhluk hidup dalam rantai makanan dengan media
TTS (teka-teki silang) melalui LKPD yang sudah
dibagikan melalui whatsapp group. (Critical
Thinking and Problem Solving)
7. Peserta didik diminta mengamati lingkungannya
dan menyusun gambar rantai makanan pada ekosistem
dan
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Waktu
(dilakukan menggunakan aplikasi whatsapp group)
memberikan keterangannya dengan cermat yang
hasilnya dikirimkan melalui whatsapp. (Creativity,
Critical Thinking and Problem Solving)
8. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai
rantai makanan
Kegiatan 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan nilai- 20 menit
Penutup nilai yang perlu dimiliki sehubungan dengan menjaga
ekosistem di lingkungan sekitar agar rantai makanan
makhluk hidup tidak terputus dan komponen
ekosistem tetap terjaga (Integritas)
2. Peserta didik bersama guru bertanya jawab tentang
materi yang telah dipelajari untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi. (Communication)
3. Peserta didik mengerjakan evaluasi yang sudah
dibagikan pada whatsapp group. (Tanggung jawab)
4. Guru mengingatkan peserta didik untuk mematuhi
protokol kesehatan pencegahan Covid - 19
5. Kegiatan diakhiri dengan mengulas kembali apa
yang sudah mereka lakukan sejak pagi dan ditutup
dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
Tuhan sudah menciptakan seluruh alam semesta dan
seluruh ekosistem di dalamnya yang harus disyukuri
dengan menjaga dengan sebaik-baiknya. (Religius)

H. PENILAIAN
1. Sikap
Observasi pada saat pembelajaran, mengamati sikap peserta didik selama mengikuti
pmbelajaran daring. Sikap yang dinilai dapat berupa : kedisiplinan, tanggung jawab, dan
percaya diri.
2. Pengetahuan
Hasil jawaban peserta didik terhadap pertanyaan yang diberikan secara daring melalui
LKPD
3. Keterampilan
Hasil kreativitas peserta didik dalam menyusun rantai makanan hewan yang ada
disekitarnya dibuktikan dengan foto yang dikirim lewat whatsapp group
4. Evaluasi akhir pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dalam bentuk soal yang diberikan lewat whatsapp group

Mengetahui,
Kepala UPT Pendidikan Guru Kelas
SDN Karawaci Baru 4

Sukarsi, S.Pd Randi Prayudi


NIP. 196708151988032007 NIP.-

Anda mungkin juga menyukai