MODUL AJAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Disusun Oleh:
NANI SUGIARTI
FASE D KELAS VII
I. Informasi Umum
A. Identitas
Fase/Kelas/Semester : D/VII/I
A. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Project Based Learning / PJBL peserta didik mampu menyebutkan dan
mengidentifikasi kelangkaan dan kebutuhan manusia tidak terbatas .
1. Kreatif, Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, dan
Bergotong Royong
Peserta didik dapat melakukan dengan membiasakan untuk berdoa sebelum dan sesudah
pelajaran, beribadah di sekolah maupun luar sekolah, dan menjalankan perintah-perintah
agama dalam belajar dan beraktivitas di sekolah dan luar sekolah.
2. Mandiri
ii. Mempuyai rasa tanggungjawab terhadap aktivitas belajarnya dan hasil belajarnya.
ii. Peserta didik dapat menuntaskan tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan LKPD dengan
baik dan tepat waktu.
3. Kreatif
4. Menghasilkan gagasan yang orisinal, dan menghasilkan karya serta tindakan yang orisinal.
5. Sarana Prasarana
1. Media : Ms. Power Point SlidesgoCanva, Laptop, proyektor
Artikel dan sumber belajar mengenai kelangkaan dan kebutuhan manusia tidak terbatas
Kemendikbud, 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
6.
5. Model Pembelajarana
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Project Based Learning / PJBL
3. Metode :Menayangkan video dari YOUTOBE, tanya jawab dan presentasi
6. Pertanyaan Pematik
1. Kelangkaan apa saja yang ada di daerah kalian?
2. Bagaimana cara mengatasi kelangkaan yang ada di daerah kalian?
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Apersepsi
Peserta didik semangat dan antusias menjawab pertanyaan guru tentang materi yang
sudah dipelajari sebelumnya.
Kegiatan Motivasi
Dengan penuh rasa senang hati dan tanggung jawab siswa memotivasi satu sama lain
pentingnya menjaga sumber daya alam
Pemberian Acuan
1. Peserta didik menyimak informasi guru melalui tayangan power point di layar tentang
kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik
2. Peserta didik menyimak informasi guru tentang teknik dan bentuk penilaian pembelajaran
yang akan dilakukan dan menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran
3. Peserta didik membentuk kelompok menjadi 5 kelompok
Tahap 1
1. Peserta didik diberi motivasi atau stimulus untuk memusatkan perhatian pada topik materi dengan
cara :Peserta didik mengamati tayangan video materi Kelangkaan dan kebutuhan manusia yang tidak
terbatas (melihat) https://youtu.be/_jmDxQc48jw?si=950ptuhUkVEnstol
3. Peserta didik mengemukakan pendapatnya terkait terkait pertanyaan yang diajukan oleh
guru
Tahap 2
Collaboration (Kerjasama)
1. Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok, antara lain: Peserta didik dibagi
menjadi 5 dengan kelompok masing- masing kelompok berjumlah 6 orang
2. Guru memberikan LKPD dan membimbing peserta didik untuk mengerjakan tugas
sesuai dengan aktivitas individu.
3. Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya dan membagi tugas untuk mencari
data/bahan-bahan untuk menyelesaikan masalah (Colaboration) sesuai tema kelompok
masing-masing pada sumber buku, internet, jurnal dan sumber lain yang relevan
4. Peserta didik dibantu oleh guru untuk mengorganisasikan tugas belajar yang relevan
dengan masalah yang disajikan, namun peserta didik harus berusaha untuk belajar keras
Tahap 3
Collaboration (kerjasama) dan Critical Thinking (Berpikir Kritis) Guru membimbing penyelidikan
individu dan kelompok:
1. Peserta didik aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil
penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian masalah (Critical Thingking) sesuai tema
kelompok masing-masing
2. Peserta didik secara kelompok mencari informasi sesuai Tugas Kelompok, melalui buku,
bertanya kepada guru, melakukan pengamatan, membuka internet, google asisten dan
sebagainya (Literasi)(TPACK)
3. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
telah meraka ungkapkan. (Critical Thingking)
Aktifitas peserta didik dipanatu oleh guru dalam pengumpulan data/bahan (kreatif Thingking )
dengan sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil penyelidikan ini dapat menghasilkan
penyelesaian masalah. Guru mempersilahkan peserta didik untuk mendiskusikan hasil
Tahap 4
1. peserta didik merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan; antara lain:
1) Peserta didik secara berkelompok menghubungkan informasi dengan permasalahan yang
terdapat dalam LKPD.
2) Setiap kelompok mengembangkan dan mendesain hasil laporan dalam LKPD untuk
disajikan di depan kelas.
Aktifitas diskusi Peserta didik diskusi dipantau oleh guru
Tahap 5
Penutup ( 5 menit )
Refleksi Guru
1 Apakah gaya penyampaian materi mampu ditangkap oleh pemahaman peserta didik?
2 Apakah pelaksanan pembelajaran hari ini dapat memberikan semangat kepada peserta
didik untuk lebih antusias dalam pembelajaran selanjutnya?
A. Penilaian
Pengayaan
Siswa yang sudah mencapai KKM pada soal evaluasi, maka siswa diberikan soal-soal
pengayaan untuk memperdalam materi selanjutnya.
Remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar
yaitu kurang dari KKM, akan diberikan kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk
:
Mengetahui, Indramayu,
Petunjuk Penggunaan:
1. Guru mengunduh presentasi ini untuk dijadikan sebagai media pembelajaran di dalam kelas.
2. Guru menayangkan presentasi di depan kelas sambil memberi penjelasan.
3. Peserta didik diminta menuliskan informasi penting terkait Kelangkaan dan Kebutuhan
Manusia yang Tidak Terbatas.
4. Bahan ajar ini juga boleh diunduh dan dicetak untuk ditempelkan di mading kelas.
Salah satu masalah ekonomi akan terus terjadi dan terus berlangsung adalah kelangkaan.
Kelangkaan terjadi ketika sumber daya alam yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan
manusia. Kelangkaan tidak akan terjadi jika sumber daya yang tersedia melimpah, memiliki
kualitas yang baik serta ditemui di mana saja dan kapan saja. Namun kenyataannya, manusia
hampir tidak pernah puas dan tidak mampu mengimbangi ketersedian sumber daya.
2. Kemampuan produksi.
Kemampuan produksi ditentukan oleh faktor produksi yang berupa tenaga kerja, modal,
sumber daya alam, dan kewirausahaan. Faktor-faktor pendukung tersebut jumlahnya
terbatas, sehingga otomatis akan berdampak pada terjadi atau tidaknya kelangkaan.
Kondisi alam di setiap belahan bumi ini tidaklah sama. Setiap wilayah memiliki
karakteristik masing-masing. Dari karakteristik ini akan melahirkan keberagaman sumber
daya sesuai dengan potensi masing-masing wilayah. Persebaran kondisi geografis inilah
yang menjadi penyebab dari kelangkaan sumber daya.
4. Bencana alam.
Bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, serta bencana
alam yang lain merupakan salah satu faktor penyebab kelangkaan yang tidak dapat
diprediksi oleh manusia. Bencana alam selalu menyisakan kerusakan bangunan,
infrastruktur, sumber daya alam yang lain rusak, bahkan menimbulkan korban jiwa.
5. Pandemi.
Pandemi selama satu tahun di dunia menjadi penyebab kelangkaan yang tidak dapat
diprediksi pula. Pembatasan sosial berskala besar mengakibatkan terhentinya proses
produksi barang, penggunaan jasa juga terbatas, sumber daya manusia juga sangat terbatas,
karena banyak orang meninggal akibat pandemi ini
Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang berasal dari alam. Sumber daya alam ini
terdiri dari sumber daya biotik serta sumber daya abiotik. Jika pemanfaatannya dilakukan
secara terus menerus, sumber daya alam yang tersedia akan habis. Hal ini tentu saja bisa
mengakibatkan kelangkaan.
Sejak lahir manusia memiliki daya cipta, rasa, dan karsa yang menjadikannya memiliki
banyak peran dalam kegiatan ekonomi. Selain menjadi sumber daya, manusia berperan
sebagai konsumen atau orang yang memanfaatkan hasil dari kegiatan ekonominya. Kurang
kualitas seperti keterampilan atau kemampuan berpikir manusia bisa berdampak pada
kelangkaan sumber daya yang lain. Untuk itu, setiap orang diharapkan bisa meningkatkan
kualitas dirinya dengan menggali sebanyak-banyaknya sumber pengetahuan.
Kelangkaan yang satu ini merupakan kelangkaan yang bertugas mengelola dan
menggabungkan tiga unsur tadi (alam, manusia, dan modal) untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Kelangkaan ini terjadi akibat sedikitnya orang-orang yang berinovasi dan
berkreasi. Akibatnya sumber-sumber ekonomi tidak bisa dikelola dengan maksimal karena
gagasan kreatif kurang terlaksana dengan baik.
Sumber daya modal adalah sumber daya buatan manusia yang bisa memudahkan proses
produksi. Modal merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menghasilkan jasa atau
barang yang meliputi teknologi, peralatan, uang, informasi, dan tanah
Petujuk Pengerjaan!
Kelangkaan bawang merah terjadi karena para petani bawang merah mengalami gagal panen.
Pengepul dari luar kota berdatangan kelereng merbabu, tempatnya di Desa Senden, Kecamatan
Selo Kabupaten Boyolali, untuk kulak bawang merah yang akhir-akhir ini langka dipasaran.
Kedatangan para pengepul luar daerah tersebut di sampaikan oleh salah satu etani bawang merah
di Senden, Selo, boyolali, Sumarno, saat dihubungi solo pos.com, kamis 30/6/2022. Kemarin ada
pengepul dari Temanggung kesini. Dikala barag langka seperti ini banyak tengkulak yang datang
langsung kepetani “ kata Sumarno. Dia mengatakan kelangkaan bawang merah terjadi karena
para petani bawang merah mengalami gagal panen. Sumarno mengatakan normalnya panen
bawang merah diladangnya sekitar 4,5 kwintal/ hektar. Akan tetapi, kata Marno, saat ini panen
bawang merah di ladangnya hanya 2 kwintal/hektar. “tapi Alhamdulillah panen tahun ini
menjadi berkah untuk petani bawang merah karena dulu kalau panen, harganya kisaran Rp.
10.000-Rp. 12.000/kg, “Kata dia. Untuk harga bawang merah saat ini, kata Sumarno’ tembus
hingga Rp. 36.000/kg. selain factor gagal panen di petani Senden, Marno juga mengungkapkan
melambungnya harga karena sentral penghasil bawang merah seperti Brebes dan Batu juga
banyak yang gagal panen karena cuaca buruk. Sementara itu, petani lain asal desa senden,
Sugiantoro, mengungkapkan harga bawang merah juga melambung tinggi. “hatga saat ini untuk
panen basah sekitar Rp. 38.000-40.000/kg. Kalau normal harganya kisaran Rp. 15.000-Rp.
20.000/kg, “terang dia. Senada dengan Sumarno, toro mengungkapkan tingginya harga bawang
merah di lereng Merbabu karena gagal panen. Menurutnya , gagal panen bawang merah
dikarenakan curah hujan yng tinggi.