Anda di halaman 1dari 18

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode

Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)


Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran
Lokasi SMP NEGERI 1 TAMBAKDAHAN
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Mengatasi rendahnya motivasi belajar peserta didik
pada mata pelajaran IPS pada materi Peran
Kewirausahaan dalam Membangun Ekonomi
Indonesia
Penulis Otih Solihat, S.E
Tanggal 17 Januari 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dari
Kondisi yang menjadi latar praktik pembelajaran ini yaitu rendahnya motivasi
belakang masalah, mengapa belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS yang
praktik ini penting untuk berdampak pada kurang optimalnya hasil belajar
dibagikan, apa yang menjadi peserta didik pada proses evaluasi. Hal ini
peran dan tanggung jawab dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya
anda dalam praktik ini. adalah :
1. Peralihan pembelajaran jarak jauh ke
pembelajaran tatap muka membuat motivasi
belajar peserta didik menurun. Karena
mereka terbiasa bermain di rumah saat
pembelajaran jarak jauh.
2. Kurangnya motivasi menggapai cita-cita yang
tinggi untuk terwujudnya masa depan yang
cerah karena pola pikir masyarakat setempat
yang konservatif di mana rata-rata mata
pencaharian masyarakat adalah bertani,
buruh pabrik dan TKI (tenaga kerja Indonesia)
ke luar negeri.
3. Kurangnya hasrat dan keinginan menjadi
orang yang sukses dalam belajar, sehingga
tujuan utama ke sekolah bukan untuk belajar
akan tetapi untuk tujuan lain seperti
bermain, mengisi waktu dan mendapatkan
bekal orang tua.
4. Kurangnya apresiasi dari orang tua dan guru
kepada peserta didik baik di lingkungan
sekolah maupun di lingkungan keluarga,
sehingga mereka merasa kurang diperhatikan.
5. Suasana belajar kurang kondusif seperti
ruangan kelas yang kurang nyaman,
kebisingan di luar kelas maupun di dalam
kelas menyebabkan aktivitas belajar mengajar
terganggu.
Itu semua menjadi salah satu penyebab motivasi
belajar yang menurun dan peserta didik cenderung
bosan dalam proses pembelajaran.
Praktik ini perlu dibagikan
Praktik ini diharapkan dapat menjadi bahan
referensi untuk sesama rekan pendidik yang
mengalami permasalahan yang sama, selain itu juga
sebagai bahan evaluasi untuk saya selaku pendidik
agar bisa meningkatkan kemampuan saya dalam
penerapan kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional dalam proses pembelajaran kepada
peserta didik di kelas. Model pembelajaran Project
Based Learning salah satu model pembelajaran yang
bisa meningkatkan motivasi belajar peserta didik
dalam materi peran kewirausahaan dalam
membangun ekonomi Indonesia. peserta didik dapat
menggali materi menggunakan berbagai cara yang
bermakna bagi dirinya dan melakukan eksperimen
secara kolaboratif. dimana peserta didik menelaah
potensi sumberdaya yang ada di sekitar
lingkungannya, kemudian dijadikan sebuah peluang
usaha untuk membuat sebuah produk yang
bermanfaat dan bernilai jual.
Peran dan tanggung jawab pendidik
Peran dan tanggung jawab saya sebagai pendidik,
fasilitator dan evaluator dalam pembelajaran harus
mendesain pembelajaran dan melaksanakan proses
pembelajaran yang inovatif, kreatif dan
menyenangkan dengan menggunakan model, metode
dan media pembelajaran yang tepat, disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan materi ajar,
sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar peserta didik pada pembelajaran IPS pada
materi Peran kewirausahaan dalam membangun
ekonomi Indonesia sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
Tantangan : Tantangan dari guru untuk meningkatkan
Apa saja yang menjadi motivasi belajar peserta didik pada materi Peran
tantangan untuk mencapai kewirausahaan dalam membangun ekonomi
tujuan tersebut? Siapa saja Indonesia diantaranya:
yang terlibat, 1. Guru membuat perangkat pembelajaran yang
inovatif sesuai dengan perkembangan
pembelajaran abad 21
2. Guru memanfaatkan TPACK pada proses
pembelajaran sebagai alat atau media dalam
pembelajaran inovatif yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik
3. Guru mengoptimalkan model pembelajaran yang
inovatif dan berbasis proyek dengan kebutuhan
peserta didik dan karakteristik materi pelajaran.
4. Guru menerapkan pembelajaran yang berbasis
HOTS
5. Guru membuat keadaan kelas menjadi lebih
menyenangkan dengan metode variatif.
Pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan:
1. Guru sebagai pendidik atau fasilitator dalam hal
meningkatkan kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesionalnya.
2. Peserta didik sebagai objek sasaran pembelajaran
agar dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajarnya.
3. Rekan sejawat sebagai pendukung pada proses
wawancara, pengambilan gambar dan video
pembelajaran.
4. Kepala sekolah, waka kesiswaan, waka
kurikulum, dan waka sarana prasarana sebagai
pendukung dalam menunjang semua kegiatan
praktik pembelajaran. Seperti perizinan peserta
didik membawa HP, peminjaman ruangan dan
fasilitas alat bantu pembelajaran lainnya.
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan:
dilakukan untuk Memilih model pembelajaran Project Based
menghadapi tantangan Learning dengan metode saintifik agar peserta didik
tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana lebih tertarik dalam belajar mata pelajaran IPS,
prosesnya, siapa saja yang khususnya materi Peran Kewirausahaan dalam
terlibat / Apa saja sumber Membangun Ekonomi Indonesia. Dalam proses
daya atau materi yang pembelajaran yang dilakukan selama kegiatan PPL,
diperlukan untuk pendidik berusaha melaksanakan pembelajaran
melaksanakan strategi ini
yang bersifat student center, dengan menggunakan
model pembelajaran PJBL, tugas pendidik selama
proses ini hanyalah sebagai fasilitator dalam belajar.
Berikut proses pembelajarannya:
1. Membuat Rencana Pelaksanaan pembelajaran
yang inovatif sesuai dengan perkembangan
pembelajaran abad 21
https://docs.google.com/document/d/1EqabScAx
aQqRznID7IXukyYy3IbeHicPOcvUkTPqKpM/edit?u
sp=sharing
2. Model dan metode pembelajaran yang inovatif
Pemilihan model pembelajaran Project Based
Learning dan metode saintifik.
Kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan
Salam dan doa, apersepsi dan menarik
perhatian peserta didik dengan ice breaking,
memberi motivasi berupa manfaat
pembelajaran dan pemberian acuan dengan
menyampaikan tujuan pembelajaran dan
pemberian soal pretest dalam bentuk google
form https://forms.gle/SVdprPxFLhPGCUQr6
untuk mengetahui kemampuan awal peserta
didik terkait materi yang akan dipelajari.
b. Kegiatan inti
1) Penentuan pertanyaan mendasar
Peserta didik diberikan stimulus dengan
mengamati gambar dan video yang
ditayangkan pada media PPT
https://docs.google.com/presentation/d/1
37JN4PgrPqVOYvtuhWWX_0nEd3Updfw6A
5a2gTDrYkM/edit?usp=sharing
Setelah mencermati gambar dan tayangan
tersebut, diharapkan peserta didik dapat
memberikan tanggapan berupa pertanyaan
dan pendapatnya mengenai masalah yang
terjadi pada gambar tersebut, kemudian
guru memberikan pemahaman dengan
memberikan pendalaman materi.
2) Membuat desain proyek
Guru membentuk siswa kedalam kelompok
heterogen untuk berdiskusi mengenai
perencanaan pembuatan produk, kemudian
peserta didik diberikan e-LKPD.
https://drive.google.com/file/d/1RdgMJ-ya
6YLoJ6VmJsZamRmcXI81Sf0H/view?usp=s
hare_link
Di dalamnya petunjuk mengenai tugas-
tugas apa saja yang harus mereka
selesaikan berbantu gawai yang mereka
bawa ke sekolah, mereka mendesain
produk yang akan mereka buat dengan
menggunakan aplikasi canva dengan
bimbingan guru.
3) Menyusun Jadwal
Peserta didik berdiskusi membuat timeline
mengenai rincian kegiatan penyelesaian
pembuatan produk yang akan dibuat diluar
jam sekolah, mencatat pembagian tugas
kepada anggota kelompoknya. Guru
memberikan kesempatan kelompok
kedepan kelas untuk memaparkan hasil
diskusi dan kelompok lain memberikan
tanggapan. pada kegiatan ini terlihat
peserta didik merasa senang dan terlibat
aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
4) Memonitor kemajuan proyek
Pada tahap ini guru memonitor hasil
perkembangan proyek peserta didik.
Mereka
melaporkan kegiatan proyek yang mereka
lakukan diluar jam sekolah kepada guru.
Peserta didik memperlihatkan foto dan
video pembuatan produk yang akan di
presentasikan di depan kelas.
5) Penilaian Hasil
Setiap kelompok memperlihatkan hasil
karyanya di depan kelas. Guru dan
kelompok lainnya menyimak dan
menanggapi setiap pemaparan, setelah itu
setiap peserta didik memberikan penilaian
pada setiap produk yang dibuat dengan
menempelkan sticky note bintang pada
produk yang menurut mereka paling bagus.
6) Evaluasi Pengalaman
Salah satu perwakilan peserta didik kedepan
kelas diminta untuk mengungkapkan
perasaan dan pengalaman dan
hambatannya selama menyelesaikan proyek,
kemudian setiap kelompok diminta
untuk menyajikan hasil karyanya di
media sosial. Guru memberikan
apresiasi kepada seluruh kelompok yang
telah bekerjasama dengan baik
khususnya dalam kegiatan penyelesaian
proyek.
c. Kegiatan penutup
Menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan, melakukan tes formatif
(Posttest) melalui google form
https://forms.gle/SVdprPxFLhPGCUQr6
merefleksikan pembelajaran, memberi tahu
informasi rencana pembelajaran selanjutnya
dan diakhiri doa serta salam.
3. Pemanfaatan IT/ TPACK sebagai media
Selama proses pembelajaran berlangsung, guru
menggunakan media WAG untuk peserta didik
dapat mengakses tugas berupa e-LKPD, evaluasi
pembelajaran berupa Pretest dan Posttest, bahan
ajar seperti modul bahan ajar, PPT dan informasi
penunjang berbentuk link YouTube guru juga
menggunakan media google slide yang
ditampilkan di kelas menggunakan proyektor, hal
ini ternyata mampu menarik perhatian peserta
didik. Pada tahap asesmen, penggunaan HP
untuk peserta didik mengakses google form
sebagai media untuk menguji pemahaman peserta
didik dan mereka terlihat bersemangat dan sudah
terbiasa saat menggunakannya.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini:
1. Media TPACK (Google slide yang sesuai
dengan materi yang dipelajari)
2. Media gadget untuk mencari informasi
tambahan, mengisi e-LKPD, mengisi soal
pretest dan posttest
3. Bahan ajar yang dibuat oleh guru
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi langkah – langkah yang
Bagaimana dampak dari dilakukan
aksi dari Langkah-langkah
yang dilakukan? Apakah 1. Penggunaan model PJBL efektif digunakan
hasilnya efektif? Atau tidak karena mampu melatih siswa untuk berpikir
efektif? Mengapa? kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif
Bagaimana respon orang dalam kegiatan pembelajaran sampai kepada
lain terkait dengan strategi
yang dilakukan, Apa yang pembuatan sebuah produk yang mereka buat
menjadi faktor keberhasilan sendiri bersama dengan teman kelompok
atau ketidakberhasilan dari pada materi peran kewirausahaan dalam
strategi yang dilakukan? Apa membangun ekonomi Indonesia.
pembelajaran dari 2. Penggunaan media TPACK seperti google slide,
keseluruhan proses tersebut
gogle form dan Canva mampu menarik
perhatian siswa dalam memahami materi
pembelajaran yang berisi gambar, video,
kemudian tentang materi, juga informasi
kegiatan yang akan dilakukan.
3. Berdasarkan hasil survey kepada peserta
didik menunjukkan angka sebesar 90%
dengan kategori sangat termotivasi dalam
pembelajaran peran kewirausahaan dalam
membangun ekonomi Indonesia. Kegiatan
pembelajaran dengan model PJBL dikatakan
berhasil untuk mengaplikasikan materi ajar
dengan praktik langsung sehingga sebagian
besar peserta didik memperlihatkan semangat
dan tidak merasa bosan saat proses
pembelajaran.
4. Hasil tes evaluasi pretest peserta didik sebagai
tes awal pengetahuan menunjukan nilai
rata-rata 50 dengan rincian sebanyak 7 orang
(35%) dinyatakan lulus di atas KKM 65 dan
sebanyak 13 orang (65%) tidak lulus masih di
bawah KKM, namun setelah melakukan
pendalaman materi dan praktek
pembelajaran, terdapat peningkatan hasil
evaluasi peserta didik pada hasil posttest
dimana nilai evaluasi peserta didik 100% di
atas KKM dengan nilai rata-rata 80.
Hasil Pretest dan Posttest
Pretest

Posttest
Respon
Respon peserta didik terhadap kegiatan
pembelajaran ini, sangat bersemangat, tertarik
terhadap materi yang disampaikan, hal tersebut
dilihat dari kegiatan melakukan merancang desain
produk yang akan dibuat, menyusun jadwal,
membagi tugas dan menyelesaikan produk tepat
pada waktunya mereka juga jadi lebih mengerti suka
duka membuat sebuah produk hingga
mempromosikannya di media sosial.
Faktor Keberhasilan
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat
ditentukan pada penguasaan guru terhadap
perangkat pembelajaran yang inovatif yang
didalamnya termuat RPP dengan model
pembelajaran PJBL, menggunakan pendekatan
saintifik, dengan metode pembelajaran interaktif,
dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis
TPACK. Model pembelajaran PJBL dan
langkah-langkah pada rencana pembelajaran yang
sudah dibuat yaitu tentang materi peran
kewirausahaan dalam membangun ekonomi
Indonesia, peserta didik berhasil memahami
bagaimana menjadi seorang wirausahawan yang
kreatif itu dibuktikan pada hasil posttest peserta
didik yang meningkat nilainya dibandingkan nilai tes
pengetahuan awal (Pretest)
Faktor Ketidakberhasilan
Diantaranya masih ada peserta didik yang kurang
kooperatif ketika berdiskusi, kemudian ketika
peserta didik mempresentasikan hasil diskusi ke
depan kelas, masih ada peserta didik yang
malu-malu dan kurang serius sehingga
mengulur-ngulur waktu dan guru harus mengatur
kembali waktu yang diberikan untuk kelompok lain
agar mempersingkat bahan presentasinya.
Pembelajaran Dari Keseluruhan Proses
Dari latar belakang permasalahan yang terjadi pada
peserta didik, membuatnya merasa kurang motivasi
dalam belajar. Permasalahan tersebut karena
beberapa alasan yang dipaparkan pada paragraf
pertama. Solusinya guru harus dapat mengatur
strategi pembelajaran sesuai dengan perkembangan
zaman dan menyesuaikan dengan kemampuan
siswa saat ini agar motivasi belajar peserta didik
dapat meningkat. Peningkatan tersebut dapat
ditunjukkan dari hasil evaluasi belajar peserta didik
meningkat dan memenuhi standar KKM. Dari
pemaparan tersebut diatas maka proses belajar
mengajar disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan karakteristik materinya, sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan
meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Lampiran: Foto-foto kegiatan pembelajaran


ARTEFAK PESERTA DIDIK
Lembar Hasil Survey Peserta Didik

Anda mungkin juga menyukai