Anda di halaman 1dari 8

NAMA : WINDY FEBRIYANI

KELAS : A/001 EKOMOMI

ASAL INSTANSI : SMAN 1 ARJAWINANGUN

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
No terpilih yang Akar Penyebab
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
. akan masalah
diselesaikan

1 Kurangnya Pembelajaran Berdasarkan kajian literatur diperoleh beberapa Berdasarkan hasil kajian literasi
motivasi berpusat pada alternatif solusi dari masalah terpilih dan hasil wawancara serta hasil
belajar guru berdasarkan akar penyebabnya : observasi dilapangan solusi atas
peserta didik akar masalah Pembelajaran yang
1. Menurut Puput Agustiningtyas (2021;10), masih berpusat pada guru
motivasi belajar menjadi faktor yang adalah dengan menerapkan
berpengaruh terhadap hasil belajar, dengan Model Pembelajaran Project
fokus kebiasaan belajar dari faktor intrinsik based learning dalam
dan dukungan sosial diluar peranan teman pembelajaran kewirausahaan.
sebaya dari faktor ekstrinsik. Hal ini dikarenakan karakteristik
siswa disekolah yang memiliki
Puput Agustiningtyas (2021). Peranan
Teman Sebaya dan Kebiasaan Belajar literasi rendah dan cenderung
terhadap Hasil Belajar Melalui Motivasi menyukai aktifitas Ketika belajar
Belajar di Masa Covid-19: Jurnal Ilmu dikelas.
Pendidikan
https://www.edukatif.org/index.php/eduka Ada beberapa kelebihan dari
tif/article/ view/454/pdf model pembelajaran Project
based learning, yaitu :
2. menurut Rike Andriani dan Rasto Rasto
(2019:3), Motivasi belajar mempunyai 1. Mendorong siswa aktif dan
peranan besar dari keberhasilan seorang kritis
siswa. Hasil belajar akan menjadi optimal 2. Melatih kolaborasi atau
kalau ada motivasi belajar. Makin tepat kerjasama kelompok
motivasi yang diberikan, akan semakin baik 3. Dapat meningkatkan
hasil belajar. keterampilan
Rike Andriani dan Rasto Rasto (2019). berkomunikasi
Motivasi belajar sebagai determinan hasil
belajar siswa: ejournal.upi.edu Selain menggunakan model
https://ejournal.upi.edu/index.php/jpman pembelajaran yang inovatif, guru
per/article/view/14958 juga harus menggunakan media
yang interaktif salah satunya
3. Menurut Rahila Salay .(2019). SCL dengan Menggunakan media
merupakan model pembelajaran yang Audiovisual (pemutaran
berpusat pada siswa. Dalam model SCL, video/film pembelajaran).
guru harus mampu melaksanakan perannya Kelebihan media ini adalah :
dengan baik yaitu tidak hanya sebagai 1. Pembelajaran tidak
pegajar, tetapi juga sebagai motivator, membosankan
fasilitator, dan innovator. Guru tidak hanya 2. Dapat meingkatkan
dituntut untuk mengajar saja di depan kelas motivasi belajar siswa
melainkan juga berperan membantu peserta 3. Informasi yang diterima
didik untuk memecahkan masalah saat jelas dan dapat dimengerti
peserta didik mengalami kesulitan dalam
proses pembelajaran.

Rahila Salay (2019). Perbedaan Motivasi


Belajar Siswa yang Mendapatkan Teacher
Centered Learning (TCL) Dengan Student
Centered Learning (SCL). osf.io
https://osf.io/preprints/inarxiv/ybeux

4. Karena bersifat membangun pola piker dan


memerlukan keterampilan secara langsung,
maka pembelajaran kewirausahaan lebih
sesuai dilakukan dengan pembelajaran
proyek(Project based learning).
Setiawa, Wawan.(2019).Model Pembelajaran
Kewirausahaan, Pengalaman Implementasi
di SMA.Pustaka Bina Putera
https://www.google.co.id/books/edition/Mo
del_Pembelajaran_Kewirausahaan_Pengala/
BEPgDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Project
+based+learning+kewirausahaan&pg=PA17
&printsec=frontcover

5. Menurut Prof. Laurens


Kaluge,M.A.,Ph.D,dkk. (2021:38-39).
Pembelajaran Project based learning ialah
sebuah pembelajaran inovatif, dan lebih
menekankan pada belajar kontekstual
melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks.
Fokus pembelajaran pada prinsip dan
konsep dari suatu disiplin ilmu, melibatkan
siswa melakukan investigasi pemecahan
masalah dan kegiatan- kegiatan tugas-tugas
bermakna, memberi kesempatan belajar
bekerja secara mandiri dalam
mengkonstruksi pengetahuan mereka
sendiri dan menghasilkan produk nyata.
Prof. Laurens Kaluge, M.A.,Ph.D, dkk (2021).
Pengaruh Model Pembelajaran Project Based
Learning, Motivasi Belajar Terhadap Hasil
Belajar Mata Pelajaran Geografi.
ejournal.unikama.ac.id.
https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/
JPPI/artic le/view/5488/3065

Sumber Wawancara dengan Kepala Sekolah,


Waka Bidang Kesiswaan dan Guru:

1. Guru harus bisa memanfaatkan TIK dalam


pembelajaran.
2. Guru harus memahami model
pembelajaran yang inovatif
3. Guru harus menggunakan model
pembelajaran yang inovatif
4. Guru harus menyiapkan media yang
interaktif

2 Rendahnya Rendahnya 1. Berdasarkan kajian literatur diperoleh Berdasarkan hasil kajian literasi
Numerasi kemampuan beberapa alternatif solusi dari masalah dan hasil wawancara serta hasil
peserta didik siswa terpilih berdasarkan akar penyebabnya : observasi dilapangan solusi atas
menyelesaikan Baik secara langsung maupun tidak akar masalah Rendahnya
soal-soal HOTS langsung menunjukkan bahwa penerapan kemampuan siswa
pembelajaran HOTS mampu meningkatkan menyelesaikan soal-soal HOTS
kualitas pembelajaran sekaligus adalah dengan menerapkan
meningkatkan hasil belajar siswa baik dalam media interaktif dan model
aspek kognitif, psikomotori, dan afektif. Hasil pembelajaran yang inovatif agar
temuan peneliti di lapangan menunjukkan siswa lebih memahami materi.
bahwa penyebab siswa kesulitan dalam Ketika siswa sudah memahami
menjawab soal HOTS adalah sebagai berikut: materi maka siswa dianggap
Penyebab utama siswa mengalami kesulitan mampu menyelesaikan soal
dalam menjawab soal HOTS adalah karena HOTS.
mereka tidak memahami materi.
Pratama Dalman, Rizki , Junaidi Solusi lain yang dapat dilakukan
Junaidi.(2022). Penyebab Sulitnya Siswa guru adalah dengan
Menjawab Soal HOTS dalam Pembelajaran mengembangkan penilaian yang
Sosiologi di Kelas XI IPS SMAN 1 Batang dapat mendorong peningkatan
Kapas Pesisir Selatan. Naradidik: Journal of kemampuan berpikir tingkat
Education & Pedagogy. Volume 1 Nomor 1 tinggi, meningkatkan kreativitas,
2022, pp 103-112. DOI: dan membangun kemandirian
https://doi.org/10.24036/nara.v1i1.12 peserta didik untuk
2. Pengalaman yang bermanfaat dan menyelesaikan masalah melalui
mempunyai makna bisa menumbuh LKPD.
kembangkan kemampuan berpikir HOTS
dalam pembelajaran menuntut kemampuan
berpikir siswa mencakup menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Berdasarkan
definisi diatas, dengan menggunakan HOTS,
peserta didik diharapkan mempunyai
kemampuan penalaran tingkat atas dalam
menyelasikan masalah yang dihadapi.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
merupakan alat bantu memudahkan siswa
belajar yang akan menimbulkan interaksi
yang efektif antara peserta didik dan guru.
LKPD berisi tugas yang harus dikerjakan
oleh peserta didik sebagai bentuk latihan
yang bertujuan agar peserta didik dapat
memahami dan mengerti tentang materi
yang diajarkan.
Hairunisya, Nanis.(2022). HIGHER ORDER
THINGKING SKILL (HOTS) DALAM
MENGKONSTRUKSI PEMAHAMAN KONSEP
INTERAKSI SOSIAL MELALUI LEMBAR
KERIA PESERTA DIDIK (LKPD).Jurnal
Inovasi Penelitian. https://stp-mataram.e-
journal.id/JIP/issue/view/11

3. Penilaian HOTS adalah Soal-soal yang pada


umumnya mengukur kemampuan pada
ranah menganalisis (analyzing-C4),
mengevaluasi (evaluating-C5), dan
mengkreasi (creating-C6). Karakteristik
HOTS yaitu: mengukur kemampuan berfikir
tingkat tinggi, berbasis permasalahan
kontekstual, tidak rutin (tidak akrab), dan
menggunakan bentuk soal yang beragam;
langkah menulis item soal HOTS adalah: a)
menganalisis KD yang dapat dibuat item
HOTS, b) menyusun kisi-kisi soal, c) memilih
stimulus yang menarik dan kontekstual, d)
menulis butir pertanyaan yang sesuai
dengan kisi-kisi, e) membuat pedoman
penskoran (rubrik) atau kunci jawaban;
Keuntungan dari penilaian HOTS adalah
meningkat motivasi belajar siswa dan
meningkatkan pencapaian hasil belajar;

Hasil studi PISA yang rendah disebabkan


oleh beberapa faktor. Salah satu faktor
penyebabnya antara lain karena peserta
didik di Indonesia kurang terlatih dalam
menyelesaikan soal-soal kontektual,
menuntut penalaran, argumentasi dan
kreativitas dalam meyelesaikannya

Fanani, Moh. Zainal.(2018). STRATEGI


PENGEMBANGAN SOAL HIGHER ORDER
THINKING SKILL (HOTS) DALAM
KURIKULUM 2013.Journal Of Islamic
Religious Education.vol 2,No 1(2018).
STRATEGI PENGEMBANGAN SOAL HOTS
PADA KURIKULUM 2013 | Fanani |
Edudeena : Journal of Islamic Religious
Education (iainkediri.ac.id)

Sumber Wawancara dengan Kepala Sekolah,


Waka Bidang Kesiswaan dan Guru:

1. Harus dirancang sistem PPDB supaya


input yang masuk lebih baik
2. Siswa sebaiknya sering diberikan latihan
soal HOTS
3. Guru sering memberikan latihan soal
HOTS
4. Guru menyusun LKPD untuk
meningkatkan pembelajaran HOTS
5. Guru harus meningkatkan kemampuan
guru untuk membuat soal HOTS
6. Guru sebaiknya menerapkan model
pembelajaran yang inovatif
7. Guru sebaiknya menggunakan media yang
interaktif

Anda mungkin juga menyukai