DAN PERMASALAHANNYA
Yohansyah Handeswara, S.farm, Apt
SMK DINAMIKA ARJAWINANGUN
Istilah
Golongan I :
digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan,
tidak ditujukan untuk terapi
potensi sangat tinggi menimbulkan
ketergantungan,
Contoh: heroin/putauw, kokain, ganja
Heroin, putauw
Kokain
Ganja, hashis, kanabis
Golongan II:
berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan
terakhir
digunakan dalam terapi atau
pengembangan ilmu pengetahuan
potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan
Contoh: morfin, petidin
Morfin, petidin
Golongan III:
berkhasiat pengobatan
banyak digunakan dalam terapi atau
pengembangan ilmu pengetahuan
potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan
Contoh: kodein
Narkotika yang sering disalahgunakan:
A : etanol 1-5%,
(Bir)
B : etanol 5-20%,
(Jenis-jenis
minuman anggur)
C : etanol 20-45%,
(Wiski, Vodka, TKW,
Manson House,
Johny Walker,
Kamput)
Jenis alkohol lain
metanol:
spiritus desinfektan, zat pelarut atau
pembersih
disalahgunakan berakibat fatal meskipun
dalam konsentrasi rendah.
Inhalansia (gas yang dihirup) Solven (zat
pelarut)
mudah menguap
senyawa organik (benzil alkohol),
terdapat pada:
barang keperluan rumah tangga,
kantor
pelumas mesin,
sering disalah gunakan
Contoh: Lem, tiner, penghapus cat kuku,
bensin.
Tembakau
Pemakaian sangat luas di masyarakat.
Kadar nikotin yang bisa diserap oleh tubuh per
batangnya 1-3 mg.
Dosis letal: 60 mg nikotin sekali pakai.
Pemakaian ROKOK dan ALKOHOL
terutama pada remaja, pintu
masuk penyalahgunaan NAPZA
Kafein
zat stimulansia
dapat menimbulkan ketergantungan jika
dikonsumsi melebihi 100 mg /hari atau
lebih dari dua cangkir kopi
ketergantungan psikologis.
Minuman energi sering kali
menambahkan kafein dalam
komposisinya.
Klasifikasi lain:
Sama sekali dilarang
narkotika golongan I dan psikotropika
golongan I
Penggunaan dengan resep dokter
amfetamin, sedatif hipnotika
Diperjual belikan secara bebas
lem, tinner, rokok dan lain-lain
BERDASARKAN EFEKNYA TERHADAP SUSUNAN
SYARAF PUSAT
Golongan Depresan
mengurangi aktifitas fungsional tubuh
merasa tenang, pendiam dan bahkan
membuatnya tertidur dan tidak sadarkan diri.
Opioida (morfin, heroin/putauw, kodein),
Sedatif (penenang),
hipnotik (obat tidur),
tranquilizer (anti cemas),
alkohol dalam dosis rendah,
dan lain-lain.
Golongan Stimulan
merangsang fungsi tubuh dan
meningkatkan kegairahan kerja.
menjadi aktif, segar dan bersemangat .
Golongan ini
Kokain, Amfetamin (shabu, ekstasi), Kafein.
Golongan Halusinogen
menimbulkan efek halusinasi yang bersifat
merubah perasaan dan pikiran dan seringkali
menciptakan daya pandang yang berbeda
sehingga seluruh perasaan dapat terganggu.
Golongan ini tidak digunakan dalam terapi medis.
Golongan ini termasuk
Kanabis (ganja),
LSD,
Mescalin,
Pensiklidin (PCP),
berbagai jenis jamur,
tanaman kecubung
NAPZA YANG TERDAPAT DI MASYARAKAT
SERTA AKIBAT PEMAKAIANNYA
OPIOIDA
bentuk:
kokain hidroklorid
berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih
mudah larut dari free base.
free base.
tidak berwarna/ putih, tidak berbau dan rasanya
pahit
Nama jalanan : koka, coke, happy dust,
charlie, srepet, snow/salju, putih.
Biasanya dalam bentuk bubuk putih
Cara penyalahgunaan:
cara menghirup bubuk dengan penyedot
atau gulungan kertas,
di bakar bersama tembakau yang sering
disebut cocopuff.
bentuk padat : dihirup asapnya
(freebasing).
Penggunaan dengan menghirup akan
berisiko luka pada sekitar lubang
hidung bagian dalam.
Efek dari pemakaian kokain ini
membuat pemakai merasa segar,
hilang nafsu makan, menambah
rasa percaya diri, juga dapat
menghilangkan rasa sakit dan
lelah.
KANABIS
Nama jalanan: grass, cimeng,
ganja, gelek, hasish, marijuana,
bhang
Ganja berasal dari tanaman
kanabis sativa dan kanabis indica.
Terkandung 3 zat utama yaitu
tetrahidro kanabinol, kanabinol
dan kanabidiol
Cara penyalahgunaan: dihisap dengan
cara dipadatkan menyerupai rokok atau
dengan menggunakan pipa rokok.
Efek:
cenderung merasa lebih santai
rasa gembira berlebih (euforia),
sering berfantasi,
aktif berkomunikasi,
selera makan tinggi,
sensitif,
kering pada mulut dan tenggorokan.
AMFETAMIN
Nama generik: D-pseudo epinefrin
yang disintesa tahun 1887, dan
dipasarkan tahun 1932 sebagai
dekongestan
Nama jalanan: speed, meth,
crystal, uppers, whizz dan sulphate
Bentuk: bubuk warna putih dan
keabu-abuan
Ada dua jenis amfetamin:
MDMA (methylene dioxy methamphetamin)
mulai dikenal sekitar tahun 1980 dengan nama
Ectacy atau Ekstasi.
Nama lain: xtc, fantacy pils, inex, cece, cein, e.
tidak selalu berisi MDMA karena merupakan
designer drugs campur zat lain (disain) untuk
mendapatkan efek yang diharapkan/dikehendaki:
white doft, pink heart, snow white, petir yang
dikemas dalam bentuk pil atau kapsul.
Methamfetamin
lama kerja lebih panjang dibanding MDMA (dapat
mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih
kuat.
Nama lainnya shabu-shabu, SS, ice, crystal,
crank.
Cara penggunaan :
Dalam bentuk pil di minum peroral
Dalam bentuk kristal, dibakar dengan menggunakan kertas
aluminium foil dan asapnya dihisap (intra nasal) atau
dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang
khusus (bong).
Dalam bentuk kristal yang dilarutkan, dapat juga melalui
intra vena.
LCD (Lysergic Acid)
tidak menimbulkan
ketergantungan dan sangat jarang
disalahgunakan.
Golongan benzodiazepin
efek sedasi seperti: diazepam,
clobazam, lorazepam, alprozolam
efek hipnotik (tidur) seperti:
midazolam, triazolam, estazolam,
nitrazepam
sering disalahgunakan.
Golongan Barbiturat
fenobarbital untuk menginduksi
tidur yang bersifat long acting,
sering disalahgunakan.
PP No. 44 Tahun 2010
tentang Prekursor
Permenkes No.168 Tahun
2005 tentang Prekursor
Farmasi
Prekursor adalah zat atau bahan
pemula atau